KULIAH TUGAS 2
PERTANYAAN
PASAL 3 “Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain
atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara
paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan atau denda paling
sedikit Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp.
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).”
Dari uraian kasus diatas sudah jelas MH dan YA melakukan sebuah rencana yang
menguntungkan kedua belah pihak dengan menyalahguanakan kewenangan dgn jabatan
sbg Karyawan BRI.
2. Bagaimana kaitan antara kasus di atas dengan perubahan sosial menurut pandangan
Prof. Dr. M. Tahir Kasnawi?
Jawab :
Prof. Dr. M. Tahir Kasnawi membagi tiga pendekatan teori perubahan sosial, yaitu:
Pendekatan teori klasik, Pendekatan teori equilibrium, Pendekatan teori modernisasi, dan
Pendekatan teori konflik. Berikut diuraikan pendekatan-pendekatan tersebut.
Disisi lain pengertiannya adalah suatu proses perubahan, modifikasi, atau penyesuaian-
penyesuaian yang terjadi dalam pola hidup masyarakat, yang mencakup nilai-nilai budaya,
pola perilaku kelompok masyarakat, hubungan-hubungan sosial ekonomi, serta
kelembagaan-kelembagaan masyarakat, baik dalam aspek kehidupan material maupun non
materi.
Jika dikaitkan dengan kasus diatas maka tindakan MH sangat mempengaruhi pola hidup
masyarat disana , yang seharusnya Masyarakat UMKM yang membutuhkan dana tersebut
menjadi tidak terkontribusi/ tersalurkan lewat program tersebut . sedangkan hubungan sosial
ekonomi pihak Bank BRi merasa dirugikan dengan adanya ulah MH.
3. Simpulkan kasus di atas dalam kaitannya dengan kesadaran hukum, dan berikan contoh
kegiatan untuk mengupayakan kesadaran hukum dalam masyarakat ?
Jawab :
Kesadaran hukum adalah kesadaran diri sendiri tanpa tekanan, paksaan, atau perintah dari luar
untuk tunduk pada hukum yang berlaku. Dengan berjalannya kesadaran hukum di masyarakat
maka hukum tidak perlu menjatuhkan sanksi. Sanksi hanya dijatuhkan pada warga yang benar-
benar terbukti melanggar hukum. Hukum berisi perintah dan larangan. Hukum memberitahukan
kepada kita mana perbuatan yang bertentangan dengan hukum yang bila dilakukan akan
mendapat ancaman berupa sanksi hukum. Terhadap perbuatan yang bertentangan dengan hukum
tentu saja dianggap melanggar hukum sehingga mendapat ancaman hukuman.
Contoh Kegiatan untuk mengupayakan Kesadaran Hukum dalam Masyarakat :
Untuk menumbuhkan kebiasaan sadar hukum inilah yang menjadi tantangan dan tanggung jawab
semua pihak. Budaya sadar dan taat hukum sejatinya haruslah ditanamkan sejak dini. Maka
elemen pendidikanlah menjadi ujung tombak dalam menanamkan sikap dan kebiasaan untuk
mematuhi aturan-aturan yang ada. Institusi pendidikan merupakan media sosialisasi primer yang
sangat mempengaruhi pembentukan karakter manusia dikemudian hari. Jika sikap dan perilaku
taat hukum telah ditanamkan sejak din, maka kedepan, sikap untuk menghargai dan mematuhi
aturan akan mendarah daging dan membudaya di masyarakat. Tentunya hal ini dilakukan dengan
memberikan pengetahuan yang benar tentang apa saja yang tidak boleh dilakukan dan boleh
dilakukan.
Tingginya kesadaran hukum di suatu wilayah akan memunculkan masyarakat yang beradab.
Membangun kesadaran hukum sejak dini, tidak harus menunggu setelah terjadi pelanggaran dan
penindakan oleh penegak hukum. Upaya pencegahan dinilai sangat penting dan bisa dimulai dari
dalam keluarga sebagai unit terkecil masyarakat. Kesadaran inilah yang mesti kita bangun
dimulai dari keluarga.
Dengan adanya kesadaran hukum ini kita akan menyaksikan tidak adanya pelanggaran sehingga
kehidupan yang ideal akan ditemui. Lembaga pendidikan formal, informal dan non formal perlu
diajak bersama-sama mengembangkankesadaran dan kecerdasan hukum sejak dini.Pendidikan
hukum tidak terbatas hanya pendidikan formal di bangku sekolah saja. Namun juga dapat
dilakukan di luar bangku sekolah. Pembelajaran mengenai hukum sejak dini harus diajarkan
kepada anak-anak. Agar nantinya tertanam dalam diri mereka rasa kebutuhan akan peraturan
hukum. Sehingga kesadaran hukum akan terbentuk sejak dini.