Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH FIQIH IBADAH

Hal ihwal sholat lima waktu dan tata cara menurut Al-Qur’an dan
Sunnah

Dosen Pengampu: Riyan Erwin Hidayat, M.Sy

Kelompok 5 :
1. Syaiful Anwar (2003011099)
2. Rahmita Cantika Amir (2003011083)
3. Feida Gunawan (2003012018)
4. Ahaddin (2003012001)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN) METRO


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
EKONOMI SYARIAH
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
hidayah dan rahmat-Nya agar senantiasa dekat dengan diri-Nya dalam keadaan
sehat wal’afiat. Serta salam dan shalawat kita kirimkan kepada Muhammad SAW,
dimana nabi yang membawa ummat-Nya dari zaman kegelapan menuju zaman
yang terang benderang dan telah menjadi suri tauladan bagiummat-Nya.

Dalam makalah ini penulis akan membahas masalah mengenai “Hal ihwal sholat
lima waktu dan tata cara menurut Al-Qur’an dan Sunnah” karena sebagai seorang
umat islam maka kita perlu mengetahui seluk beluk sholat.

Penulis sangat mengharapkan agar pembaca dapat menambah wawasan dan


ilmu pengetahuan-Nya. Saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata tiada gading yang tak retak, begitu
juga dengan manusia sendiri.

Metro, 5 oktober 2020

Kelompok 5 fiqih
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR.......................................................................................2

DAFTARISI.....................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..............................................................................4

B. Rumusan Masalah........................................................................................5

C. Tujuan Penulisan..........................................................................................5

D. Manfaat Penulisan........................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sholat.........................................................................................6

B. Sejarah Sholat..............................................................................................6

C. Macam-macam Sholat..................................................................................7

D. Hal ihwal sholat lima waktu dan tata cara menurut Al-Qur’an dan Sunnah8

E. Manfaat Sholat.............................................................................................10

F. Bahaya Meninggalkan Sholat.......................................................................10

G. Waktu yang Dilaranguntuk Sholat...............................................................14

H. SyaratWajib Sholat......................................................................................15

I . Dalil-dalil yang Mewajibkan Sholat............................................................16

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................18

B. Saran.............................................................................................................18

DAFTARPUSTAKA........................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMasalah
Sholat merupakan salah satu tiang bangunan islam. Begitu pentingnya
arti sebuah tiang dalam suatu bangunan yang bernama islam, sehingga takkan
mungkin untuk ditinggalkan.
Makna bathin juga dapat ditemukan dalam sholat yaitu: kehadiran hati,
tafahhum (Kefahaman terhadap ma’na pembicaraan), ta’dzim (Rasa hormat),
mahabbah, raja’ (harap) dan haya (rasa malu), yang keseluruhannya itu
ditujukan kepada Allah sebagai Ilaah.
Sesungguhnya shalat merupakan sistem hidup, manhaj tarbiyah dan
ta’lim yang sempurna, yang meliputi (kebutuhan) fisik, akal dan hati. Tubuh
menjadi bersih dan bersemangat, akal bisa terarah untuk mencerna ilmu, dan
hati menjadi bersih dan suci. Shalat merupakan tathbiq ‘amali (aspek aplikatif)
dari prinsip-prinsip Islam baik dalam aspek politik maupun sosial
kemasyarakatan yang ideal yang membuka atap masjid menjadi terus terbuka
sehingga nilai persaudaraan, persamaan dan kebebasan itu terwujud nyata.
Terlihat pula dalam shalat makna keprajuritan orang-orang yang beriman,
ketaatan yang paripurna dan keteraturan yang indah.
Karena itu semua maka masyarakat Islam pada masa salafus shalih
sangat memperhatikan masalah shalat, sampai mereka menempatkan shalat itu
sebagai”mizan” atau standar, yang dengan neraca itu ditimbanglah kadar
kebaikan seseorang dan diukur kedudukan dan derajatnya. Jika mereka ingin
mengetahui agama seseorang sejauh mana istiqamahnya maka mereka bertanya
tentang shalatnya dan sejauh mana ia memelihara shalatnya, bagaimana ia
melakukan dengan baik. Ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW:
“Apabila kamu melihat seseorang membiasakan ke Masjid, maka
saksikanlah untuknya dengan iman.” (HR. Tirmidzi).
Dalam kitab Jami’ush shogir lima orang sahabat r.a. yaitu Tsauban,
Ibnu Umar, Salamah, Abu Umamah dan Ubadah r.a.telah meriwayatkan hadist
ini : ” Sholat adalah sebaik-baik amalan yang ditetapkan Allah untuk
hambanya”. Begitupun dengan maksud hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu
mas’ud dan Anas r.a.
Begitulah orang-orang yang beriman itu bukanlah orang yang
melaksanakan ritual dan gerakan-gerakan yang diperintahkan dalam sholat
semata tetapi dapat mengaplikasikannya dalam keseharianya. Sholat sebagai
salah satu penjagaan bagi orang-orang yang beriman yang benar-benar
melaksanakannya.

B. PerumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah-masalah yang akan dibahas
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah pengertian sholat?
2. Bagaimanakah sejarah sholat?
3. Sebutkan macam-macam sholat?
4. Apakah manfaat sholat?

C. TujuanPenulisan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu:
1. ntuk meUngetahui pengertian sholat.
2. Untuk mengetahui sejarah sholat.
3. Untuk mengetahui macam-macam sholat.
4. Untuk mengetahui manfaat sholat.

D. Manfaat
Manfaat yang bisa didapat dalam makalah ini yaitu:
1. Dapat mengetahui pengertian sholat.
2. Dapat mengetahui sejarah sholat.
3. Dapat mengetahui macam-macam sholat.
4. Dapat mengetahui manfaat sholat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sholat
Sholat menurut bahasa adalah do’a, sedangkan menurut istilah adalah
pekerjaan dan ucapan yang diawali oleh takbiratul ihram dan diakhiri oleh
salam. Permulaan shalat, shalat didirikan dengan membaca kalimah kebesaran
Allah. Yaitu musholi bertakbir dengan mengucapkan Allahu Akbar, maka
serempak jiwanya bergerak menghadap ke Hadirat Allah Yang Mahatinggi-
Mahamulia. Sementara musholi meninggalakan seluruh urusan dunianya dan
memusatkan pikirannya untuk menghadap Allah SWT. Sehingga, sudah barang
tentu ia putus hubungan dengan (makhluk) di bumi, meskipun jasadiahnya ada
di atas hamparan bumi.
Sesungguhnya shalat dengan adzan dan iqamatnya, berjamaah dengan
keteraturannya, dengan dilakukan di rumah-rumah Allah, dengan kebersihan
dan kesucian, dengan penampilan yang rapi, menghadap ke kiblat, ketentuan
waktunya dan kewajiban-kewajiban lainnya seperti gerakan, tilawah, bacaan-
bacaan dan perbuatan-perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri
dengan salam, dengan ini semuanya maka shalat mempunyai nilai lebih dari
sekedar ibadah bumi, seraya berdoa selamat (mengucap salam) kepada
makhluk bumi, keselamatan dan kesejahteraan yang diperuntukkan bagi
sesama makhluk-Nya. Sebab itulah shalat berawal dengan takbir ihram, Allahu
Akbar dan berakhir dengan salam,‘Assalamu’alaikum’.

B. Sejarah Sholat
Perintah mendirikan shalat yaitu melalui suatu proses yang luar biasa
yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW yaitu melalui Isra dan Mi’raj, dimana
proses ini tidak dapat dipahami hanya secara akal melainkan harus secara
keimanan sehingga dalam sejarah digambarkan setelah Nabi melaksanakan Isra
dan Mi’raj, umat Islam ketika itu terbagi tiga golongan, yaitu yang secara
terang-terangan menolak kebenarannya itu, yang setengah – tengahnya, dan
yang yakin sekali kebenarannya. Dilihat dari prosesnya yang luar biasa maka
shalat merupakan kewajiban yang utama, yaitu mengerjakan shalat dapat
menentukan amal – amal yang lainnya, dan mendirikan sholat berarti
mendirikan agama dan banyak lagi yang lainnya.

C. Macam-macam Sholat
Sholat terbagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Sholat Fardhu
Yaitu sholat yang diwajibkan Alloh SWT kepada hamba-hamba-Nya
sesuai batasan-batasan yang telah dijelaskan-Nya, baik melalui perintah
maupun larangan. Dalam hal ini adalah sholat 5 waktu dalam sehari
semalam, yaitu:
a. Dzuhur, waktunya dari tergelincirnya matahari kearah barat sampai
panjang bayangan dua kali lipat dari panjang bendaaslinya
b. 'Ashar, waktunya dari panjang bayangan dua kali lipat dari panjang
benda aslinya sampai tenggelamnyamatahari.
c. Magrib, waktunya dari tenggelamnya matahari sampai hilangnya
mendung merahdilangit.
d. 'Isya', waktunya dari hilangnya mendung merah di langit sampai
munculnya fajarshodiq.
e. Shubuh, waktunya dari menculnya fajar shodiq sampai terbitnya
matahari.
2. Sholat Tathowwu'
Yaitu sholat sunnah atau tambahan dari sholat-sholat fardhu 5
waktu.
a. Sholat Tathowwu 'Muthlaq
Yaitu sholat sunnah yang batas dan ketentuannya tidak ditentukan oleh syara'.
b. Sholat Tathowwu 'Muqoyyad
Yaitu sholat yang batas dan ketentuannya telah ditentukan oleh
syara'.
Ibnu Umar rodhiallohu anhuma berkata: "Aku mengahafal 10rokaat(sholat)
dari Nabi sholallohu alaihi wa sallam. 2 rokaat sebelum Dzuhur dan 2rokaat
sesudahnya, 2 rokaat setelah maghrib dirumahnya, 2 rokaat setelah
isya'dirumahnya, dan 2 rokaat sebelum shubuh disaat Nabi sholallohu alaihi
wasallam tidak boleh dimasuki orang lain". (HR. Bukhori: 118, dan Muslim:
729)Sholat lain yang disyariatkan dalam bagian ini antara lain, sholat-
sholatsunahseperti sholat tahajud, sholat witir dan rowatib, sholat istihoroh,
sholat dhuha, sholat taubat, sholat tahiyyatul masjid, dan sholat tasbih.

D. Hal ihwal sholat lima waktu dan tata cara menurut Al-Qur’an dan Sunnah
1. Sholatnya orang beriman
a. Orang beriman melaksanakan shalat sesuai dengan apa yang telah
diperintahkan oleh Allah SWT, serta sesuai dengan yang dicontohkan
oleh Rasulullah Saw. Sebagaimanasabdanya:
“Aku lakukan hal ini agar kalian dapat mengikuti aku
(bermakmum) dan agar kamu sekalian tahu shalatku”
(HR.Bukhari-Muslim)
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat”
(HR.Bukhari-Muslim)
b. Orang yang beriman melakukan shalat tidak hanya berupa gerakan dan
ucapan yang telah dicontohkan Rasulullah melainkan menekankan pada
esensi shalat yaitu terdapatnyakekhusuan.
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu)
orang-orang yang khusu’ dalam shalatnya.”
(Al Mu’minun: 9).
2. Sholatnya orang fasiq

a. Golongan pertama adalah golongan orang yang telah mengetahui ilmu


tentang shalat, yaitu mengenai syarat dan rukunnya, perkara-perkara
yang membatalkannya, tentang bersuci dari hadas, begitu juga bacaannya
sudah betul dan lain sebagainya. Akan tetapi golongan ini tidak mampu
melawan nafsu. Sehingga godaan dan tarikan dunia mudah memalingkan
mereka daripada menunaikan kewajiban kepada Tuhannya seperti
perintah shalat ini. Bila mereka sedang ada mood maka ditunaikannya
juga shalat. Tetapi bila ada urusan pekerjaan, maka mereka lupakan saja
shalat dan mendahulukan apa saja tuntutan pekerjaan mereka walaupun
mereka tahu perbuatan itu berdosa. Dengan kata yang lain, mereka tidak
istiqomah di dalam mengerjakan perintah shalat. Golongan ini
dihukumkan sebagai orang fasiq. Seperti firman Allah di dalam Al
Quran: “Barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang telah Allah
turunkan, maka mereka itu adalah orang-orang yangfasiq”.
b. Golongan kedua yaitu orang –orang yang sudah mengerjakan shalat dan
sudah tahu ilmunya, akan tetapi tidak khusyuk dalam mengerjakannya.
Yakni, jiwa dan fikirannya tidak ditumpukan untuk mengingati Allah
dengan menghayati bacaan-bacaan dalam shalat. Fikirannya melayang-
layang memikirkan hal-hal lain di luar shalat, seperti perniagaannya,
kerjanya, istrinya, anaknya, dan lain-lain lagi. Golongan ini tidak
menjiwai shalatnya, malah pekerjaannya di luar shalat itu yang dijiwai
sehingga mengganggu ibadah shalatnya. Mereka diancam oleh Allah
SWT denganfirmanNya:
“Maka kecelakaanlah (neraka Wail) bagi orang-orang yang
shalat, yaitu orang-orang yang lalai di dalam shalatnya“
(Qs. Al Ma’un 4-5)
Ciri orang yang munafik juga dapat dilihat dari pelaksanaan sholat itu sendiri:
“Sesungguhnya orang munafik itu menipu Allah dan Allah membalas
tipuan mereka dan apabila mereka berdiri untuk sholat mereka berdiri dengan
malas. Mereka bermaksud riya(dengan sholat) dihadapan manusia, dan
tidaklah mereka menyebut Allah melainkan dengan sedikit sekali”
(Qs. Annisa ayat 142).

E. Manfaat Sholat
1. Sholat dapat menghapuskandosa
Ibnu Mas’ud meriwayatkan dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Kamu
sekalian berbuat dosa, maka kamu telah melakukan shalat subuh maka shalat
itu membersihkannya, kemudian kamu sekalian berbuat dosa, maka jika kamu
melakukan shalat zhuhur, maka shalat itu membersihkannya, kemudian
berbuat dosa lagi, maka jika kamu melakukan shalat ‘asar maka shalat itu
membersihkannya, kemudian kamu berbuat dosa lagi, maka jika kamu
melakukan shalat maghrib, maka shalat itu membersihkannya, kemudian kamu
berbuat dosa lagi, maka jika kamu melakukan shalat isya’, shalat itu akan
membersihkannya, kemudian kamu tidur maka tidak lagi di catat dosa bagi
kamu hingga kamu bangun.” (HR.Thabrani)
2. Manfaat sholat bagikesehatan
Berikut ini beberapa manfaat dari gerakan sholat yang baik untuk
kesehatan:
Berdiri lurus adalah pelurusan tulang belakang, dan menjadi awal
dari sebuah latihan pernapasan, pencernaan dan tulang.
Takbir merupakan latihan awal pernapasan. Paru-paru adalah alat
pernapasan, Paru kita terlindung dalam rongga dada yang tersusun dari
tulang iga yang melengkung dan tulang belakang yang mencembung,
dengan begitu kita tidak mudah terserang penyakit, tulang belakang juga
akanlurus.
Takbir berarti kegiatan mengangkat lengan dan merenggangkannya,
hingga rongga dada mengembang seperti halnya paru-paru. Dan
mengangkat tangan berarti meregangnya otot-otot bahu hingga aliran darah
yang membawa oksigen menjadilancar.
Ruku’ berarti memperlancar aliran darah dan getah bening ke leher
oleh karena sejajarnya letak bahu dengan leher. Aliran akan semakin lancar
bila ruku’ dilakukan dengan benar yaitu meletakkan perut dan dada lebih
tinggi daripada leher.
Sujud juga melancarkan peredaran darah hingga dapat mencegah
wasir. Sujud dengan cepat tidak bermanfaat. Ia tidak mengalirkan getah
bening dan tidak melatih tulang belakang dan otot. Tak heran kalau ada di
sebagian sahabat Rasul menceritakan bahwa Rasulullah sering lama dalam
bersujud.
Duduk di antara dua sujud dapat mengaktifkan kelenjar keringat
karena bertemunya lipatan paha dan betis sehingga dapat mencegah
terjadinya pengapuran. Gerakan ini menjaga supaya kaki dapat secara
optimal menopang tubuh kita.
Gerakan salam yang merupakan penutup sholat, dengan
memalingkan wajah ke kanan dan ke kiri bermanfaat untuk menjaga
kelenturan urat leher. Gerakan ini juga akan mempercepat aliran getah
bening di leher ke jantung.
3. Mencegah perbuatan keji dan mungkar
“….sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan
mungkar…” (Qs. Al-Ankabut ayat 45).
Sholat adalah salah satu aplikasi dari keimanan yang diambil dari
konsekuensi rukun islam yang pertama. Sebagai muslim yang memiliki
iltizam terhadap apa yang telah menjadi konsekuensi pengakuannya
terhadap keimanannya pada Allah, maka sholat akan menjadi pencegah
kemaksiatan dan kemungkaran dari dirinya sebagaimana telah disebutkan
dalam ayat tadi.
4. Dzikir, tilawah dan doa-doa dalam sholat sangat baik untuk membersihan
jiwa dan melunakkan perasaan, menenangkan pikiran danperasaan.
Shalat dengan dipersyaratkannya membaca AL Fatihah di dalamnya,
sementara AL Qur’an menjadi kurikulum Tsaqafah Islamiyah yang
sempurna telah memberikan bekal pada akal dan fikiran dengan berbagai
hakekat ilmu pengetahuan, sehingga orang yang shalat dengan baik akan
sehat tubuhnya, lembut perasaannya dan akalnya pun mendapat gizi.
F. Bahaya Meninggalkan Sholat
Dalam peristiwa Isra’ Mi’raj Rasulullah SAW, bukan saja diperlihatkan
tentang balasan orang yang beramal baik, tetapi juga diperlihatkan balasan
orang yang berbuat mungkar, diantaranya siksaan bagi yang meninggalkan
Sholat fardhu.
Mengenai balasan orang yang meninggalkan Sholat Fardu: “Rasulullah
SAW, diperlihatkan pada suatu kaum yang membenturkan kepala
mereka pada batu, Setiap kali benturan itu menyebabkan kepala pecah,
kemudian ia kembali kepada keadaan semula dan mereka tidak terus
berhenti melakukannya. Lalu Rasulullah bertanya: “Siapakah ini wahai
Jibril”? Jibril menjawab: “Mereka ini orang yang berat kepalanya untuk
menunaikan Sholat fardhu” (RiwayatTabrani).
Orang yang meninggalkan Sholat akan dimasukkan ke dalam Neraka
Saqor. Maksud Firman Allah Ta’ala: “..Setelah melihat orang-orang yang
bersalah itu, mereka berkata: “Apakah yang menyebabkan kamu masuk
ke dalam Neraka Saqor ?”. Orang-orang yang bersalah itu menjawab:
“kami termasuk dalam kumpulan orang-orang yang tidak mengerjakan
Sholat” Al-ayat.
Saad bin Abi Waqas bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai orang
yang melalaikan Sholat, maka jawab Baginda SAW, “yaitu mengakhirkan
waktu Sholat dari waktu asalnya hingga sampai waktu Sholat lain. Mereka
telah menyia-nyiakan dan melewatkan waktu sholat, maka mereka diancam
dengan Neraka Wail”. Ibn Abbas dan Said bin Al-Musaiyib turut menafsirkan
hadist di atas “yaitu orang yang melengah-lengahkan Sholat mereka sehingga
sampai kepada waktu Sholat lain, maka bagi pelakunya jika mereka tidak
bertaubat Allah menjanjikan mereka Neraka Jahannam tempatkembalinya”.
Maksud Hadist: “Siapa meninggalkan sholat dengan sengaja, maka
sesungguhnya dia telah kafir dengan nyata”.
Berdasarkan hadist ini, Sebagaian besar ulama (termasuk Imam Syafi’i)
berfatwa: Tidak wajib memandikan, mengkafankan dan mensholatkan jenazah
seseorang yang meninggal dunia dan mengaku Islam, tetapi tidak pernah
mengerjakan sholat. Bahkan, ada yang mengatakan haram mensholatkanya.
Tiga jenis siksa di dalam kubur yaitu:
1. Kuburnya akan berhimpit-himpit serapat mungkin sehingga meremukkan
tulang-tulangdada.
2. Dinyalakan api di dalam kuburnya dan api itu akan membelit dan membakar
tubuhnya siang dan malam tiadahenti-henti.
3. Akan muncul seekor ular yang bernama “Sujaul Aqra” Ia akan berkata,
kepada si mati dengan suaranya bagai halilintar: “Aku disuruh oleh Allah
memukulmu sebab meninggalkan sholat dari Subuh hingga Dhuhur,
kemudian dari Dhuhur ke Asar, dari Asar ke Maghrib dan dari Maghrib ke
Isya’ hingga Subuh”. Ia dipukul dari waktu Subuh hingga naik matahari,
kemudian dipukul dan dibenturkan hingga terjungkal ke perut bumi karena
meninggalkan Sholat Dhuhur. Kemudian dipukul lagi karena meninggalkan
Sholat Asar, begitulah seterusnya dari Asar ke Maghrib, dari Maghrib ke
waktu Isya’ hingga ke waktu Subuh lagi. Demikianlah seterusnya siksaan
oleh “Sajaul Aqra” hingga hariQiamat.
Barang siapa yang (sengaja) meninggalkan solat fardhu lima waktu:
Subuh , Allah Ta’ala akan menenggelamkannya kedalam neraka
Jahannam selama 60 tahun hitungan akhirat. (1 tahun diakhirat=1000 tahun
didunia=60,000 tahun).
Dhuhur, dosa sama seperti membunuh 1000 orang muslim.
Asar, dosa seperti menghacurkan Ka’bah.
Maghrib, dosa seperti berzina dengan ibu-bapak sendiri.
Isya’, Allah Ta’ala akan berseru kepada mereka: “Hai orang yang
meninggalkan sholat Isya’, bahwa Aku tidak lagi ridha’ engkau tinggal
dibumiKu dan menggunakan nikmat-nikmatKu, segala yang digunakan dan
dikerjakan adalah berdosa kepada Allah Ta’ala”.
Kehinaan bagi yang meninggalkan sholat :
Di dunia
1. Allah Ta’ala menghilangkan berkat dari usaha danrezekinya.
2. Allah Ta’ala mencabut nur orang-orang mukmin (sholeh) dari pada
(wajah)nya.
3. Ia akan dibenci oleh orang-orang yangberiman.
Ketika Sakaratul Maut
1. Ruh dicabut ketika ia berada didalam keadaan yang sangathaus.
2. Dia akan merasa amat azab/pedih ketika ruh dicabutkeluar.
3. Dia akan Mati Buruk (su’ulkhatimah)
4. Ia akan dirisaukan dan akan hilangimannya
Ketika di Alam Barzakh
1. Ia akan merasa susah (untuk menjawab) terhadap pertanyaan (serta
menerima hukuman) dari Malaikat Mungkar dan Nakir yang sangat
menakutkan.
2. Kuburnya akan menjadi sangatgelap.
3. Kuburnya akan menghimpit sehingga semua tulang-tulang rusuknya
berkumpul (seperti jari bertemujari).
4. Siksaan oleh binatang-binatang berbisa seperti ular, kala jengking dan
lipan.

G. Waktu Yang Dilarang untukSholat


1. Setelah shalat fajar hingga ukuran matahari setinggitombak.
2. Setelah Shalat Ashar hingga matahari tenggelam Tidak boleh
dilaksanakannya shalat sunnah setelah 2 waktu tersebut berdasarkan hadits-
haditsberikut:
a. Hadits Ibnu Abbas, ia berkata “Saya diajari oleh banyak orang yang
kejujuran dan keagamaannya tidak diragukan lagi -termasuk
didalamnya adalah Umar- Sesunguhnya Nabi melarang melaksanakan
shalat setelah Subuh hingga terbit matahari dan setelah Shalat Ashar
hingga matahari tenggelam“. (HR Bukhari 581 dan Muslim826)
b. Hadits Abu Sa’id, ia berkata bahwa Rasulullah r bersabda: “Tidak ada
pelaksanaan shalat setelah shalat subuh hngga matahari meninggi, dan
tidak ada shalat setelah shalat Ashar hingga matahari terbenam.”
(HR Bukhari 586 dan Muslim 727)
3. Ketika tengah hari Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Uqbah bin
Amir, ia berkata: “Tiga waktu yang dilarang oleh RAsulullah untuk
melaksanakan shalat atau mengubur mayit kami; Ketika matahari terbit
dan bersinar terang hingga meninggi, ketika tengah hari hingga matahari
tergelincir, ketika matahari condong kebarat hinggatengelam“.
(HR Muslim 831)

H. Syarat Wajib Sholat


1. Islam
Syarat ini sudah pasti harus dipenuhi, karena orang yang tidak islam
tidak wajib mengerjakan Shalat, tetapi Ia pasti akan mendapatkan siksa di
Akhirat.
2. Berakal
Karena sholat merupakan jalinan hubungan antara manusia dengan
ALLAH maka manusia yang bisa berfikir secara logislah yang diwajibkan
menjalankan Shalat, orang-orang yang tidak berakal atau orang yang tidak
sehat akalnya seperti orang gila, orang yang baru mabuk ( walaupun orang
itu normal tapi saat itu sedang dalam keadaan diluar akalnya atau diluar
kesadarannya maka ia tidak bisa berpikir, sehingga orang yang mabuk juga
termasuk orang yang tidak berakal ), dan juga orang yang pingsan tidak
diwajibkan Shalat karena dalam kondisi yang tidak sadar.
3. Baligh(Dewasa)
Orang yang belum baigh tidak diwajibkan mengerjakan shalat, berikut
adalah beberapa ciri atau tanda-tanda orang yang sudah baligh :
a. Sudah menginjak umur kurang lebih 13-15tahun
b. Mimpi bersetubuh (mimpi basah) untuk anaklaki-laki
c. Mulai keluar darah haid atau sering disebut datang bulan untukanak
perempuan
Berikut adalah salah satu cara/metode untuk melatih anak menjadi
terbiasa untuk melaksanakan Shalat. Bagi orang tua yang memiliki anak
sudah berumur sekitar 7 tahun orang tua harus sudah menyuruh untuk
melaksanakan Shalat , apabila anaknya sudah berumur 10 tahun dan belum
mengerjakan Shalat maka orang tua itu wajib untuk menyuruh dengan lebih
keras (maksudnya lebih disiplin) bahkan orang tua diwajibkan memukulnya,
semua itu dilakukan agar tertanam dalam diri anak itu agar tidak meninggal
kan shalat.
4. Telah sampainya dakwah kepadanya Orang yang belum pernah
mendapatkan dakwah/seruan agama, tidak wajib mengerjakan Shalat, dan
dia tidak mendapat siksa diakhirat, belum mendapat seruan disini
dimaksudkan seperti seorang anak kecil/bayi yang meninggal, bukan orang
yang tidak mau mendapatkan seruan agama, karena belajar Ilmu agama itu
wajib.
5. Suci dari haid dannifas
Seorang wanita yang sedang datang bulan atau habis melahirkan
tidak diwajibkan melaksanakan Shalat karena dalam kondisi yang tidakSuci
6. Jaga
Maksudnya orang yang sedang tidur tidak diwajibkan untuk
melaksanakan Shalat. ( tanpa disengaja ).

I. Dalil-dalil yang Mewajibkan Sholat 


 Al-Baqarah, 43
L‫ َن‬L‫ ي‬L‫ع‬Lِ L‫ ِك‬L‫ ا‬LَّL‫ر‬L‫ل‬L‫ ا‬L‫ َع‬L‫ َم‬L‫ا‬L‫ و‬L‫ ُع‬L‫ َك‬L‫ر‬Lْ L‫ ا‬L‫ َو‬Lَ‫ة‬L‫ ا‬L‫ َك‬L‫ َّز‬L‫ل‬L‫ ا‬L‫ا‬L‫ و‬Lُ‫ت‬L‫ آ‬L‫ َو‬Lَ‫ اَل ة‬LَّL‫ص‬L‫ل‬L‫ ا‬L‫ا‬L‫ و‬L‫ ُم‬L‫ ي‬Lِ‫ ق‬Lَ‫ أ‬L‫و‬Lَ

Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang
yang rukuk.

 Al-Baqarah 110

‌ َ‫ واَقِ ۡي ُموا الص َّٰلوةَ َو ٰاتُوا ال َّز ٰکوة‬ ‫هّٰللا‬


َ ِ ‫خَي ٍر تَ ِجد ُۡوهُ ِع ۡن َد‬
ۡ ‫ص ۡي ‌ؕ َو َما تُقَ ِّد ُم ۡوا اِل َ ۡنفُ ِس ُكمۡ ِّم ۡن‬ ‫هّٰللا‬
ِ َ‫اِ َّن َ بِ َما ت َۡع َملُ ۡونَ ب‬
Artinya: Dan laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan
yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah.
Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
 Al-Ankabut: 45

Lْ Lَ‫ ت‬L‫ ا‬L‫ َم‬L‫ ُم‬Lَ‫ ل‬L‫ ْع‬Lَ‫ ي‬Lُ ‫ هَّللا‬L‫ َو‬Lۗ L‫ ُر‬Lَ‫ ب‬L‫ ْك‬Lَ‫ أ‬Lِ ‫ هَّللا‬L‫ ُر‬L‫ ْك‬L‫ ِذ‬Lَ‫ ل‬L‫و‬Lَ Lۗ L‫ ِر‬L‫ َك‬L‫ ْن‬L‫ ُم‬L‫ ْل‬L‫ ا‬L‫و‬Lَ
L‫ َن‬L‫ و‬L‫ ُع‬Lَ‫ ن‬L‫ص‬

Artinya:  dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-


perbuatan) keji dan mungkar.

 An-Nur: 56

L‫ َن‬L‫ و‬L‫ ُم‬L‫ َح‬L‫ر‬Lْ Lُ‫ ت‬L‫ ْم‬L‫ ُك‬Lَّ‫ ل‬L‫ َع‬Lَ‫ ل‬L‫ َل‬L‫ و‬L‫ ُس‬LَّL‫ر‬L‫ل‬L‫ ا‬L‫ا‬L‫ و‬L‫ ُع‬L‫ ي‬L‫ ِط‬Lَ‫ أ‬L‫ َو‬Lَ‫ة‬L‫ ا‬L‫ َك‬L‫ َّز‬L‫ل‬L‫ ا‬L‫ا‬L‫ و‬Lُ‫ت‬L‫ آ‬L‫و‬Lَ Lَ‫ اَل ة‬LَّL‫ص‬L‫ل‬L‫ ا‬L‫ا‬L‫ و‬L‫ ُم‬L‫ ي‬Lِ‫ ق‬Lَ‫ أ‬L‫َو‬

Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya
kamu diberi rahmat.

Dari dalil – dalil Al-Qur'an di atas tidak ada kata – kata perintah shalat
dengan perkataan “laksanakanlah” tetapi semuanya dengan perkataan
“dirikanlah”.
Dari unsur kata – kata melaksanakan itu tidak mengandung unsur batiniah
sehingga banyak mereka yang Islam dan melaksanakan shalat tetapi mereka
masih berbuat keji dan munkar. Sementara kata mendirikan selain
mengandung unsur lahir juga mengandung unsur batiniah sehingga apabila
shalat telah mereka dirikan, maka mereka tidak akan berbuat jahat
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang
dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita
beribadah kepada Allah menurut syarat – syarat yang telah ditentukan.
Sedangkan secara hakikinya ialah berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara
yang mendatangkan takut kepada-Nya serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa
kebesarannya dan kesempurnaan kekuasaan-Nya atau melahirkan hajat dan
keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan
atau dengan kedua – duanya. Orang beriman melaksanakan shalat sesuai
dengan apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT, serta sesuai dengan yang
dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Selain itu sholat juga mempunyai banyak
manfaat bagi kehidupan manusia, untuk kesehatan manusia itu sendiri,
ketenangan hati dan pikiran, dan keselamatan di akhirat karena amal yang
pertama dihisab adalahsholat.

B. Saran
Sholat sebagai suatu tarbiyyah yang begitu luar biasa yang mengajarkan
kebaikan dalam segala aspek kehidupan, sebagai pencegah kemungkaran dan
kemaksiatan, sebagai pembeda antara orang yang beriman dan orang yang
kafir, sholat sebagai syariat dari Allah dalam kehidupan, semoga dapat
difahami, diamalkan dan diaplikasikan dengan benar dalam kehidupan kita.
Kebenaran datang dari Allah semata dan kesalahan-kesalahan takkan lepas dari
kami sebagai manusia yang memiliki banyak kekurangan. Maka teruslah
berusaha untuk menjauhi segala yang menjadi larangannya dan melaksanakan
segala perintahnya, meneladani Nabi kita Nabi MuhammadSAW.
DAFTAR PUSTAKA

http://abiyazid.wordpress.com/2008/03/06/waktu-yang-terlarang-untuk-
shalat/http://majelisvirtual.com/2010/04/15/dahsyatnya-siksa-bagi-orang-yang
meninggalkan-sholat/
http://islamic-indo.blogspot.com/2011/01/syarat-wajib-shalat.html

Anda mungkin juga menyukai