Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Filsafat ontologis etistimologis dan asiologis

Disusun oleh:
Iqbal danu
Jaya saputra
Rani Latifah
Siti nur Wahidah

Fakultas Syariah
Institut Agama Islam Darul A’mal
Tahun 2022
Alamat : JL. Pesantren Mulyojati 16 B Kelurahan
Mulyojati Kecamatan Metro Barat Kota Metro
Lampung Kode Pos : 34125
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat,


taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Kebutuhan Manusia Terhadap Agama

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pegantar


Filsafat Dalam penulisan makalah ini, tidak lepas dari petunjuk dan
bimbingan serta masukan dari semua pihak. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rofiatun azizah yang telah
membantu dan memberi pengarahan kepada penulis dalam belajar
dan mengerjakan tugas, dan juga semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini, sehingga makalah ini dapat selesai
tepat waktu.
SAMPUL ......................................................... i
2. KATA PENGANTAR...................................... ii
3. DAFTAR ISI.................................................. iii

BAB I Pendahuluan..................................................... 1
A.Latar Belakang…............................................. 2
B. Rumusan Masalah................................ 3
C. Manfaat dan Tujuan Pembahasan................. 6
BAB II Pembahasan 8
A. Pengertian filsafat ontologis etistimologis dan asiologis
B. Hubungan ontologis etistimologis dan asiologis dengan
filsafat pendidikan
Penutup
Kesimpulan
Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang

Secara historis filsafat merupakan induk ilmu, dalam perkembangannya ilmu


semakin terspesifikasi dan mandiri, karna banyaknya masalah kehidupan yang
tidak bisa dijawab oleh ilmu, maka filsafat menjadi acuan untuk
menjawabnya. Filsafat memberi jawaban atas masalah tersebut. Proses
atauinteraksi tersebut pada dasarnya merupakan bidang kajian Filsafat Ilmu,
olehkarena itu filsafat ilmu dapat dipandang sebagai upaya menjembatani
antara filsafat dengan ilmu, sehingga ilmu tidak menganggap rendah pada
filsafat, dan filsafat tidak memandang ilmu sebagai suatu pemahaman atas
alam secara dangkal.
dasarnya filsafat ilmu merupakan kajian filosofis terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan ilmu, dengan kata lain filsafat ilmu merupakan upaya
pengkajian dan pendalaman mengenai ilmu (Ilmu Pengetahuan/Sains), baik
secara substansinya, pemerolehannya, ataupun manfaat ilmu bagi kehidupan
manusia. Pengkajian tersebut tidak terlepas dari acuan pokok filsafat yang
tercakup dalam bidang ontologi, etistimologis, dan asiologis dan lain
sebagainya

B. Rumusan masalah
1.Apa pengertian filsafat?
2.Apa hubungan filsafat ontologis etistimologis dan asiologis dengan filsafat
ilmu

C. Manfaat pembahasan dan tujuan pembahasan


1.Mengetahui apa itu filsafat
2.mengetahui hubungan filsafat ontologis etistimologis dan asiologis dengan
filsafat ilmu
3.Mengetahui aliran filsafat pendidikan modern

Bab II
A.Pengertian filsafat ontologis etistimologis dan asiologis
a.pengertian ontologis
Ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Ontos (hakikat) dan Logos (teori).
Filsafat ontologi membicarakan hakikat segala sesuatu, ini berupa
pengetahuan tentang hakikat segala sesuatu, ilmu yang mempelajari prinsip
yang paling mendalam.Filsafat Ontologi merupakan salah satu kajian filsafat
yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi tersebut membahas
keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh Yunani yang memiliki
pandangan yang bersifat ontologis dikenal seperti Thales, Plato, dan
Aristoteles yang Dimaksud dengan sesuatu yang bersifat konkret adalah
segala sesuatu yang nyata, benar benar ada, bisa diraba dan dirasakan.
Bisa dikatakan bahwa filsafat ontologis memiliki 2 sudut pandang yakni:
1.Kuantitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan itu tunggal
atau jamak?. Misalnya apakah batang pohon kelapa bisa dijadikan kerajinan
tangan.
2.Kualitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah suatu kenyataan memiliki
kualitas atau spesifikasi tertentu tentang sifat bentuk maupun bau, seperti
misalnya daun yang memiliki warna kehijauan, bunga mawar yang berbau
harum, batu itu memiliki tekstur yang keras.
Adapun manfaat dari ontologis sendiri adalah
a. Membantu untuk mengembangkan dan mengkritisi berbagai bangunan
sistem pemikiran yang ada.
b. Membantu memecahkan masalah pola relasi antar berbagai eksisten dan
eksistensi.
c.Bisa mengeksplorasi secara mendalam dan jauh pada berbagai ranah
keilmuan.

b.pengertian etistimologis
Epistemologi (dari bahasa Yunani ἐπιστήμη epistēmē; artinya "pengetahuan",
dan λόγος, logos, artinya "ilmu") adalah cabang dari filsafat yang berkaitan
dengan hakikat atau teori pengetahuan. Istilah 'Epistemologi' diperkenalkan di
bidang filosofis oleh filsuf Skotlandia James Frederick Ferrier pada tahun
1854. Namun, menurut Brett Warren, Raja James VI dari Skotlandia
sebelumnya telah mempergunakan konsep filosofis ini dan menggunakannya
sebagai personifikasi, dengan istilah Epistemon, pada tahun 1591.safatng
filsafat, epistemologi meliputi pembahasan tentang asal mula, sumber, ruang
lingkup, nilai validitas, dan kebenaran dari pengetahuan. Epistemologi
mempelajari tentang hakikat dari pengetahuan, justifikasi, dan rasionalitas
keyakinan.
Epistemologi dapat dibedakan menjadi 4 bagian besar yakni:
1) Analisis filsafat yang terkait hakikat dari pengetahuan dan bagaimana
hal ini memiliki keterkaitan dengan konsepsi seperti kebenaran dan
keyakinan dan justifikasi,
2) Berbagai masalah skeptisisme,
3) sumber-sumber dan ruang lingkup pengetahuan dan justifikasi atas
keyakinan, dan
4) Kriteria bagi pengetahuan dan justifikasi
Ada beberapa aliran epistologi yakni
a.Rasionalisme yaitu aliran yang mementingkan akal pikiran sebagai sumber
pengetahuan.
b.Empirisme yaitu aliran yang berpendirian bahwa pengetahuan manusia
diperoleh melalui sebuah pengalaman atau pengamatan.
c.Skeptisisme yakni alirah yang menekankan doktrin sebagai pengetahuan
bukan hal yang pasti, sebuah metode penilaian yang ditangguhkan, keraguan
yang terstruktur, atau karakteristik dari kritik skeptis.
d.Pragmatisme yaitu aliran yang menegaskan bahwa pemikiran manusia
menurut pada suatu tindakan.
C.Pengertian asiologis
Aksiologi berasal dari kata Yunani: axion (nilai) dan logos (teori), yang
berarti teori tentang nilai.Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang
mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya.
Dalam aksiologi, ada dua komponen mendasar, yakni Etika (moralitas) dan
Estetika (keindahan).
a.Etika adalah cabang filsafat aksiologi yang membahas tentang masalah-
masalah moral. Kajian etika lebih fokus pada prilaku, norma dan adat istiadat
yang berlaku pada komunitas tertentu. Dalam etika, nilai kebaikan dari
tingkah laku yang penuh dengan tanggung jawab terhadap diri sendiri,
masyarakat, alam maupun terhadap tuhan sebagai sang pencipta.
b.Estetika merupakan bidang studi manusia yang mempersoalkan tentang
nilai keindahan. Keindahan mengandung arti bahwa di dalam diri segala
sesuatu terdapat unsur-unsur yang tertata secara tertib dan harmonis dalam
satu kesatuan hubungan yang menyeluruh. Maksudnya adalah suatu objek
yang indah bukan semata-mata bersifat selaras serta bepola baik melainkan
harus juga mempunyai kepribadian.

B. Hubungan ontologis etistimologis dan asiologis


dengan filsafat pendidikan
Dalam kaitannya pendidikan dengan ontologi yaitu mengkaji mengenai
hakikat ilmu dan objeknya, serta menyelidiki keadaan alam nyata yang
sebenarnya dan gejala-gejala empirik yang terjadi melalui panca indra.
Biasanya ontologi mengkaji tentang realita yang akan menjurus kepada
kebenaran.
Dalam keterkaitannya pendidikan dengan epistemologi yaitu mengkaji
mengenai cara memperoleh pengetahuan beserta metode-metode yang
diguanakan dalam ilmu pengetahuan. Pengetahuan didapat melalui akal,
intuisi, pengalaman dan pancaindra manusia.
Dalam keterkaitannya pendidikan dengan epistemologi yaitu mengkaji
mengenai cara memperoleh pengetahuan beserta metode-metode yang
diguanakan dalam ilmu pengetahuan. Pengetahuan didapat melalui akal,
intuisi, pengalaman dan pancaindra manusia.

PENUTUP
A.KESIMPULAN
Pada hakikatnya ilmu dan filsafat adalah dua hal yang saling melengkapi.
Jika membicarakan tentang filsafat pendidikan tidak terlepas dari 3 macam
filsafat yang telah kita bahas tadi yakni ontologis yaitu filsafat paling kuno
yang berasal dari yunani yang mempelajari tentang sesuatu yang sudah pasti
ada bisa dirasakan dan bisa dinikmati oleh panca indera.Ada pun secara garis
besar ontologis memiliki 2 macam sudut pandang yakni kuantatif dan
kualitatif.
Filsafat yang kedua yakni etistimologis yakni suatu cabang filsafat yang
berkembang dari Skotlandia yang membicarakan masalah pengetahuan
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan
bagaimana manusia menggunakan ilmunya.Dalam aksiologi, ada dua
komponen mendasar, yakni Etika (moralitas) dan Estetika (keindahan)
merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia
menggunakan ilmunya.Dalam aksiologi, ada dua komponen mendasar, yakni
Etika (moralitas) dan Estetika (keindahan).

B.Saran
Semoga dengan adanya makalah ini kita semua bisa memahami apa itu
filsafat ontologis etistimologis dan asiologis dan hubungannya dengan dunia
kependidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia pengertian filsafat ontologi


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ontologi selasa 20/09/2022
Wikipedia pengertian filsafat etistimologis
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Epistemologi selasa 20/09/2022
Wikipedia aliran dalam etistimologis
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Epistemologi selasa 20/09/2022
Wikipedia pengertian filsafat asiologis
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Aksiologi selasa 20/09/2022
Academia website hubungan landasan teori filsafat ontologis etistimologis
dan asiologis dengan filsafat ilmu
https://www.academia.edu/26166316/Hubungan_Landasan_Ontologi_Episte
mologi_dan_Aksiologi_dalam_filsafat_ilmu selasa 20/09/2022

Anda mungkin juga menyukai