Anda di halaman 1dari 19

STRATEGI PEMASARAN MIE BAKSO UNTUKMENINGKATKAN

EKONOMI KELUARGA

KARYA TULIS

DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI PERSYARATAN KELULUSAN


MADRASAH ALIYAH DARUL A’MAL METRO
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

OLEH

NAMA : IKA HUSNAYATI


NISN : 0031195616
JURUSAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

MADRASAH ALIYAH DARUL A’MAL


Alamat : Jalan Pesantren Mulyojati 16 B Metro Barat Kota Metro
Telp (00725) 44421 Kode Pos 34125

1
HALAMAN PENGESAHAN
Nomor : /MADA/P/XII/2020

Kami Kepala madrasah Aliyah Darul A’mal Metro beserta pembimbing dalam
penyusun Karya Tulis Ini setelah mengadakan arahan dan bimbingan maka :
Nama : IKA HUSNAYATI
NISN : 0031195616
Kelas/Jurusan : XII / ilmu pengetahuan Alam ( IPA)
Hari / tanggal : 10 Desember 2020
Judul paper : ” STRATEGI PEMASARAN BAKSO UNTUK
MENINGKATKAN EKONOMI KELUARGA “

Kami menerima dan mengesahkan Karya Tulis tersebut, untuk melengkapi dan
mematuhi salah satu syarat KELULUSAN Pada Madrasah Aliyah Darul A’mal Kota
Metro Tahun Pelajaran 2020/2021.

Metro 10 Desember 2020


Kepala MA. DARUL A’MAL Pembimbing

Drs. H.SUTRISNO, M.Pd.I M. ZAKARIA MAHMUDI, S.H


NIP.197040919995031002

ii
MOTTO
“Jangan pernah malu dengan kekurangan mu sebab Masa Depan
tidak melihat kekurangan namun usahamu”

iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 20 agustus 2003 putri


pertama dari pasangan harmonis Bapak Khozanan S.Pd.i dan Ibu Yetti Ratna
Ningsih . Penulis di besarkan dengan perhatian dan kasih sayang sepenuhnya dan
diberi nama IKA HUSNAYATI anak pertama dari dua saudaranya.
Adapun riwayat pendidikan yang ditempuh adalah sebagai berikut :
1. TK Swasembada
2. SD Negeri 1 Sumber Makmur
3. MTS ma’arif Pajaresuh
4. dan saat ini menempuh pendidikan di MA Darul A’mal metro jurusan IPA
dengan Alamat jl. Pesantren 16 B Mulyojati Metro Barat.

iv
KATA PENGANTAR
Assalaamualaikum Wr. Wb
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah
melimpahkan rahmat,taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan karya tulis ini dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Adapun penulis menyusun karya tulis ini untuk memenuhi persyaratan
KELULUSAN MA. Darul A’mal dengan menyelesaikan karya tulis ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak DRS.H. SUTRISNO M. Pd.selaku kepala sekolah Madrasah Aliyah Darul
A’Mal Kota Metro
2. Bapak M. ZAKARIA MAHMUDI, S.H. selaku pembimbing dalam menyusun
karya tulis ini.
3. Semua Dewan Guru yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini
4. Kedua orang tua Ayah dan ibu,dan seluruh keluarga yang telah memberikan
dukungan baik secara moril Maupun Secara Materil Dan Doa tiada henti
5. Rekan- rekan seperjuangan dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam
penyusunan paper ini.
Penulis menyadari masih ada keselahan dan kekurangan dalam penulisan karya
tulis ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan. Akhirnya penulis berharap karya tulis dapat bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya bagi penulis dan pembaca.
Wassalamualaikum Wr Wb

Metro, 10 Desember 2020


Penulis

IKA HUSNAYATI
NISN. 0031195616

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................ii
MOTTO............................................................................................................iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.........................................................................iv
KATA PENGANTAR.......................................................................................v
DAFTAR ISI.....................................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................2
BAB II. KERANGKA TEORI.........................................................................3
2.1 Pengertian Produk ..............................................................................3
2.2 Motif Pembelian Konsumen ..............................................................4
2.3 Keputusan Pembelian .........................................................................4
BAB III .PEMBAHASAN..................................................................................7
3.1 Sejarah Mie Bakso .............................................................................7
3.2 Strategi Pengenbangan Bakso.............................................................7
3.3 Pencipta Cita Rasa Bakso Yang unik .................................................8
3.4 Penciptaan Kuah Mie Bakso ..............................................................8
3.5 Penciptaan Varian Bakso yang beragam ............................................9
3.6 Penciptaan Varian Campuran Mie Bakso ..........................................9
BAB IV. PENUTUP............................................................................................6
4.1 Kesimpulan ........................................................................................6
4.2 Saran...................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
SURAT KETERANGAN PENELITIAN..........................................................
LAMPIRAN.........................................................................................................

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mie Bakso. Hampir setiap orang pernah mengkonsumsi mie bakso.
Bahkan tidak sedikit orang yang sangat menyukai dan doyan mie bakso.
Salah satu makanan yang sangat menyegarkan ini dengan mudah kita
dapatkan dimana-mana. Banyak konsumen yang sudah merasa pas lidahnya
dengan cita rasa mie bakso.
Maka tidak aneh, banyak pengusaha yang menjalankan bisnis
berjualan mie bakso ini, mulai dari pedagang kecil sampai dengan pedagang
besar, mulai dari pedagang keliling sampai dengan pedagang di mall-mall
besar bahkan sebagian lagi berdagang mie bakso dengan gaya resto. Dengan
potensi konsumen yang sangat besar ini, tentunya peluang berbisnis mie
bakso ini masih terbuka luas.
Dari sekian banyak pebisnis yang berjualan mie bakso, tentunya
terdapat sebagian pedagang yang hanya memiliki omset sekedarnya saja,
namun sebagian lainnya mampu meraup keuntungan besar dari bisnis mie
bakso yang beromset besar. Untuk menggapainya tentu butuh strategi dan
persiapan yang handal. Di sinilah peran strategi pemasaran yang harus
diperhatikan oleh para pebisnis mie bakso. Strategi dimaksud bisa dimulai
dari pengembangan produk dan pengembangan layanan dalam bisnis mie
bakso.
Untuk menguraikannya lebih lanjut, makalah ini mencoba untuk
membahas strategi pengembangan produk dan strategi pelayanan yang bisa
dilakukan dan dikembangkan sehingga berimplikasi langsung terhadap
peningkatan pangsa pasar. Adapun judul makalah yang diambil untuk
membahasnya adalah ”Strategi Pengembangan Produk dan Strategi
Pelayanan dalam Meningkatkan Pangsa Pasar
8

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara untuk mengetahui dan memahami tentang konsep
pemasaran yang bisa diterapkan dalam bisnis mie bakso
2. Bagaimana cara mengetahui strategi pengembangan produk dan
pengembangan pelayanan dalam bisnis mie bakso
1.3 Tujuan
3. Mengetahui dan memahami tentang konsep pemasaran yang bisa
diterapkan dalam bisnis mie bakso
4. Mengetahui strategi pengembangan produk dan pengembangan pelayanan
dalam bisnis mie bakso
BAB II
KERANGKA TEORI

4.1 Pengertian Produk


Hampir sebagian besar masyarakat mengetahui apa yang disebut
dengan produk. Produk dapat kita temui setiap saat dimana saja. Di kala
berada di rumah, kita dapat menemui produk, demikian pula di tempat
kerja, di jalan-jalan umum, di pantai, di gunung, dimana saja kita akan
dengan mudah menemukan benda atau sesuatu yang lain yang dinamakan
produk. Dengan kata lain, sebenarnya istilah produk itu sudah sangat akrab
dengan kehidupan kita. Seribu tahun lalu, orang menciptakan produk
mereka. Dengan penuh perasaan, seorang pengukir memahat batu inci demi
inci untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat atau indah atau kedua-
duanya.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan produk itu? Banyak para
ahli yang mendefinisikan produk dengan definisi yang hampir mendekati
kesamaan di antara masing-masing pengertian tersebut. Philip Kotler
(1995), mendefinisikan produk sebagai berikut :
Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
diperhatikan, diperoleh, digunakan atau di konsumsi yang dapat memenuhi
keinginan atau kebutuhan.
Sejalan dengan Kotler, Sofyan Assauri (1996) mendefinisikan
produk sebagai berikut :
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar
untuk mendapat perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi, yang
meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi dan
gagasan atau buah pikiran.
Produk merupakan unsur pertama dan unsur yang paling penting
dalam strategi barang pemasaran (marketing mix). Strategi produk
10

membutuhkan pengambilan keputusan yang terkoordinasi atas barang


produk, lini produk, merek, pengemasan dan pelabelan. Karena memang
dalam suatu produk terkandung faktor-faktor seperti mutu (quality),
penampilan (features), pilihan yang ada (options), gaya (styles), merek
(brand names), pengemasan (packaging), ukuran (sizes), jenis (product
lines), macam (products items) jaminan (warranty) dan pelayanan
(services).

4.2 Motif Pembelian Konsumen


Setiap orang selaku konsumen atau pun bukan sudah dapat
dipastikan memiliki keinginan atau pengharapan. Demikian pula dalam
masalah pembelian atas suatu produk. Suatu produk dicari, dipilih dan
dibeli oleh konsumen, karena ia memiliki harapan atau keinginan atas
produk tersebut. Demikian pula mereka memiliki hal yang sama terhadap
tempat dimana ia dapat memperoleh produk tersebut. Dengan demikian,
keberhasilan suatu kegiatan pemasaran dari perusahaan sangat ditentukan
oleh kemampuan perusahaan untuk memenuhi apa yang menjadi keinginan
dan pengharapan konsumen. Oleh karena itu, dalam memasarkan produk
perlu diketahui dan dianalisa, mengapa seseorang lebih senang membeli
suatu produk pada tempat tertentu dan apa yang diharapkan atau diinginkan
oleh konsumen di saat berbelanja produk yang diinginkannya. Kedua hal ini
sering dikenal dengan istilah motif pembelian (buying motives).
Motif Pembelian perlu diketahui oleh para tenaga dan pimpinan
pemasaran, agar dengan demikian dapat diterapkan strategi pemasaran
secara tepat dan terarah kepada pembeli atau konsumen yang menjadi pasar
sasaran (market target). Usaha untuk mengetahui motif pembelian tersebut
merupakan rangkaian usaha pengenalan konsumen
Dalam mendalami motif pembelian, terlebih dahulu perlu diketahui
bagaimana proses penjualan terjadi, yang sekaligus merupakan proses
11

pembelian. Terdapat empat tingkatan atau tahapan dalam proses penjualan


Mempunyai perhatian (attention) terlebih dahulu memberikan kepuasan dan
memenuhi kebutuhannya. Hal ini akan dipengaruhi oleh banyak faktor,
seperti yang terungkap terdahulu.

4.3 Keputusan Pembelian


Jika konsumen telah memutuskan alternatif yang akan dipilih dan
mungkin penggantinya jika diperlukan, maka ia akan melakukan pembelian.
Pembelian meliputi keputusan konsumen mengenai apa yang dibeli, apakah
membeli atau tidak, kapan membeli, dimana membeli, dan bagaimana cara
membayarnya. Termasuk di dalamnya adalah toko dimana dia akan
membelinya serta cara pembayaran yang akan dilakukannya. Apakah dia
membayar tunai atau cicilan.
Pembelian produk atau jasa yang dilakukan oleh kosumen bisa
digolongkan ke dalam tiga macam (Engel, Blackwell dan Miniard, 1995),
yaitu sebagai berikut :Pembelian yang Terencana Sepenuhnya. Pembelian
semacam ini terjadi apabila konsumen telah menentukan pilihan produk dan
merek jauh sebelum pembelian dilakukan. Pembelian yang terencana
sepenuhnya biasanya adalah hasil dari proses keputusan yang diperluas atau
keterlibatan yang tinggi.
Pembelian yang Separuh Terencana. Konsumen seringkali sudah
mengetahui ingin membeli suatu produk sebelum masuk ke swalayan,
namun mungkin ia tidak tahu merek yang akan dibelinya sampai ia bisa
memperoleh informasi yang lengkap dari pramuniaga atau display di
swalayan. Ketika ia sudah tahu produk yang ingin dibelinya sebelumnya
dan memutuskan merek dari produk tersebut di took, maka ini termasuk
pembelian yang separuh terencana.
Pembelian yang Tidak Terencana. Konsumen seringkali membeli
suatu produk tanpa direncanakan terlebih dahulu. Keinginan untuk membeli
12

seringkali muncul di toko atau di mall. Banyak faktor yang menyebabkan


hal tersebut.
Sebagian besar pembelian produk terutama barang-barang konsumen
Setiap orang setelah melakukan pembelian produk tertentu, akan mengalami
suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Selain itu, konsumen
juga akan melakukan tindakan setelah pembelian dan menggunakan produk
tersebut yang secara tidak langsung berpengaruh kepada perusahaan
pemasar dalam memasarkan produk tersebut.
Konsumen yang merasa puas setelah melakukan pembelian atau
menggunakan suatu produk, secara tidak langsung akan membantu pemasar
dalam memasarkan produk tersebut kepada orang lain atau bahkan
mempengaruhi orang lain untuk membelinya pula. Tetapi di kala konsumen
merasa tidak puas, maka ia akan mencampakkan produk tersebut dan
bertindak tidak akan membelinya lagi. Tindakan tersebut, masih tergolong
tindakan dalam batas kewajaran, akan sangat berbahaya jika konsumen
tersebut menceritakannya pula kepada orang lain, bahkan memperingatkan
orang lain untuk tidak membeli produk tersebut. Kondisi ini yang harus
dihindarkan oleh pemasar.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Mie Bakso


Dalam bahasa Indonesia Bakso itu berasal dari bahasa china yang
terdiri dari 2 kata Bak dan So, dimana Bak artinya daging babi dan So itu
Mie ditambah Sup. Tapi kemudian di indonesia sendiri daging babi itu
dirubah menjadi daging sapi tapi tetap menggunakan kata Bak.
Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi dan tepung,
tetapi ada juga baso yang terbuat dari daging ayam atau ikan, untuk jenis
bakso daging sapi, ayam, dan ikan sekarang mulai banyak di tawarkan
dalam bentuk frozen yang dijual di super market, swalayan dan mall-mall.
Dalam penyajiannya bakso biasa dicampur dengan kuah bening dan mi.
Dalam proses pembuatanya biasa dicampurkan boraks atau bleng untuk
membuat tepung menjadi lebih kenyal mirip daging, hal ini membuat
bakso pernah dianggap makanan yang kurang aman oleh BPOM. Bakso
sangat populer di Indonesia, tempat yang terkenal menjadi sentra Bakso
adalah Solo dan Malang yang disebut Bakso Kota Malang malahan di kota
Malang terdapat kuliner Bakso Bakar. Dipercaya bakso awalnya berasal
dari Republik Rakyat Cina.
Bakso atau yang dikenal dengan meatball mempunyai nama dan
cara penyajian yang berbeda beda di setiap negara. Situs wikipedia
Di Indonesia sendiri, bakso sudah banyak macamnya. Di
Indonesia, meatballs dipanggil "bakso" yang biasanya disajikan dalam
mangkuk, seperti sup, dengan mi, tahu, telur, 'siomay', dan atau digoreng
daging.

3.2 Strategi Pengembangan Produk Mie Bakso


Sedemikian populernya Mie Bakso di Indonesia sehingga tidak
14

sedikit pebisnis yang membuka gerai untuk menjual mie bakso. Namun
banyaknya pelaku bisnis di bidang penjualan mie bakso tidak menyurutkan
pelaku-pelaku bisnis baru juga melakukan bisnis yang sama, yaitu
menjajakan mie bakso. Alasan yang mendasarinya adalah karena memang
pangsa pasar masih memiliki potensi yang sangat tinggi.
Dengan banyaknya pelaku bisnis mie bakso, butuh strategi
pengembangan produk agar mie bakso yang dijajakan memiliki keunikan
dan perbedaan dengan mie bakso lainnya. Dengan keunikan dan perbedaan
itulah yang akan menjadi competitive advantage (keuntungan bersaing) bagi
pebisnis mie bakso sehingga konsumen tertarik dan melakukan proses
pembelian.
3.3 Penciptaan Cita Rasa Bakso yang unik
Kebanyakan Konsumen menginginkan bakso yang higienis dan
tampilan yang sehat. Menciptakan bakso dengan bahan pilihan yang terbaik
merupakan strategi yang bisa berdampak panjang dalam pemeliharaan
kesetiaan konsumen. Bakso dibuat dari tepung yang
masih segar, tidak diberi zat pengawet, tidak diberi zat pewarna, di
dalamnya diberi isi daging segar yang telah diolah menggunakan bumbu
tertentu yang semakin memberi rasa nikmat di saat mengunyahnya, dimasak
dengan teknik tertentu yang tidak membuat bakso alot atau lembek, dan
berbagai teknik lainnya yang semakin membuat bakso terasa gurih.
3.4 Penciptaan Kuah Mie Bakso
Di samping membuat bakso yang enak dan gurih, kuah mie bakso
pun memegang peranan penting dalam memanjakan lidah konsumen di saat
mengkonsumsi mie bakso. Variasi kuah mie bakso yang bisa dibuat dan
dikembangkan adalah kuah daging sapi segar, kuah daging ayam segar,
kuah daging ayam kampung, kuah campur kunyit, kuah ikan, kuah udang
dan sebagainya. Dengan strategi pelayanan yang dikembangkan berupa
prasmanan, pilihan kuah ini bisa disajikan secara bersamaan. Konsumen
15

dapat dengan bebas mengeksplor cita rasa sesuai keinginan dan cita
rasanya. Strategi kedua yang bisa dikembangkan adalah menjadwal menu
kuah berdasarkan hari. Misalnya, hari senin disajikan kuah daging ayam
kampung, hari selasa disajikan kuah udang dan seterusnya. Namun khusus
untuk kuah daging sapi segar selalu disajikan di setiap harinya.
3.5 Penciptaan varian Bakso yang beragam
Kebanyakan Bakso yang kita kenal adalah bakso yang berisi daging
sapi segar atau telur ayam rebus. Dengan tujuan pengembangan produk
dapat diciptakan bakso dengan rasa yang beraneka ragam, di antaranya
bakso isi daging ayam kampung, bakso isi ikan cangkalang, bakso isi
udang, bakso isi cumi, bakso isi keju dan sebagainya. Bahkan untuk
mengakomodir kaum vegetarian, bisa diciptakan bakso isi buah, strawbery,
nanas, mangga dan sebagainya atau pun bakso isi sayuran. Bentuk baksonya
pun bisa diragamkan dengan berbagai bentuk, di antaranya berbentuk bakso
kotak, bakso gepeng, bakso segitiga, bakso bintang, bakso lonjong dan
sebagainya termasuk berbentuk tokoh-tokoh favorit anak-anak.
3.6 Penciptaan Varian Campuran Mie Bakso
Mie bakso biasanya disajikan dengan dicampur sayuran, mie dan
atau bihun. Sayuran yang digunakan adalah daun saecin.
Penggunaan sayuran dapat dikembangkan dengan menggunakan
daun kailan, daun kangkung, daun sawi atau pun sayuran lainnya. Mie Telor
dapat diganti dengan mie jagung, mie sagu, kwe tiau, mie ubi jalar, mie ubi
merah dan sebagainya.
Berbagai strategi pengembangan produk tersebut dapat digabungkan
satu sama lain sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen. Harapannya,
dengan pengembangan produk tersebut semakin banyak segmen pasar yang
bisa digarap dan keuntungan pun bisa dioptimalkan.
.
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dari uraian di atas, pada bab ini Penulis mencoba menarik
kesimpulan Berikut ini beberapa hal yang bisa disimpulkan :
1. Mie Bakso merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi di mata
konsumen. Hampir di setiap Negara kita dapat menemukan produk ini,
sekalipun berbeda bentuk dan cara penyajiannya.
2. Pebisnis yang bergerak dalam penjualan mie bakso tidaklah sedikit. Untuk
bisa memenangkan persaingan, butuh competitive advantage dari bisnis
mie bakso yang dijalankan. Dua Strategi yang bisa dilakukan pebisnis mie
bakso adalah Strategi Pengembangan Produk dan Strategi Pengembangan
Pelayanan.
4.2 Saran
Dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan Fokus, kita tidak bisa
dalam memulai bisnis itu secara setengah tengah,dan dikerjakan sambil lalu
meski pun usaha tersebut berupa usaha sampingan.
Kegagalan berusaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain
namun berasal dari diri kita sendiri, dengan demikian ketekunan dalam
menjalankannya adalah suatu keharusan. Perhitungan perhitungan yang matang
selayaknya dilakukan di awal awal memulai usaha karena sekali kita salah
dalam perhitungan di awal maka yang terjadi adalah efek Berantai di mana kita
akan terus menerus mengalami kesalahan, sementara modal lama kelamaan
tersedot habis
Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada
mereka yang lebih sukses agar kita dapat memilah mana yang pas dan mana
yang kurang Dengan demikian kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofyan, 1996, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi, press,
Jakarta Rajawali

Buchari Alma, 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung. Penerbit
Alfabetia,

Kertajaya, Hermawan, 1997, Marketing Plus 2000: Siasat Memenangkan Persaingan


Global, Jakarta. Gramedia Pustaka Utama,

Kotler, Phillip, 1995, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi


dan Pengendalian, Buku Satu, Edisi Kedelapan, Jakarta. Salemba Empat,

, 1995, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan


Pengendalian, Buku Dua, Edisi Kedelapan, Jakarta Salemba Empat,

Stanton, William J., 1993. Prinsip Pemasaran, Jakarta Erlangga,

Sumarwan, Ujang, 2003. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya Dalam


Pemasaran, Jakarta Ghalia Indonesia,

Wellington, Patricia, 1998, Kepedulian Pada Pelanggan: Kaizen Strategies for


Customer Care, Batam Interaksara,

http://kopi-luwak.lefora.com/2009/02/21/sejarah-bakso/page1/ (diakses pada Selasa,


24 November 2009)

http://id.wikipedia.org/wiki/Bakso (diakses pada Selasa, 24 November 2009)


LAMPIRAN
STRATEGI PEMASARAN BAKSO

Anda mungkin juga menyukai