Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENDIDIKAN IPS DI SD

MODUL 7
METODE,MEDIA,DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR IPS
KELAS TINGGI

Disusun oleh :
Kelompok 5

NO NAMA MAHASISWA NIM

1 ROMI 855789269
2 SRI AGUSTINA 855789323
3 SANTIA 856763086
4 RISCA APRIANI S 856789663
5 ROSA DIAN CAHYANI 856766787

DOSEN PEMBIMBING : Dr.Syarifuddin S.Pd M.Pd


UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM STUDI S.1 PGSD BI
TAHUN AJARAN 2021
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul METODE,MEDIA,DAN
PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR IPS KELAS TINGGI ini tepat pada waktunya.

  Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas tutor
mata kuliah PENDIDIKAN IPS DI SD. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang  METODE,MEDIA,DAN PEMANFAATAN SUMBER
BELAJAR IPS KELAS TINGGI bagi para pembaca dan juga bagi penulis. 

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Syarifuddin S.Pd M.Pd selaku dosen mata
kuliah pendidikan ips di sd yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. 

Kami  juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah
yang kami  tulis ini masih jauh dari kata sempurna. 

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, oengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi
pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam
yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki tugas dan tanggung Sekolah sebagai lembaga
pendidikan memiliki tugas dan tanggung jawab penuh dalam menjalankan amanat
pendidikan. Sekolah merupakan suatu institusi yang dirancang untuk membawa peserta didik
pada proses belajar. Belajar merupakan perubahan yang relative permanen dalam perilaku
sebagai hasil pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya
interaksi antara stimulus dan respon.

Sedangkan pembelajaran merupakan  proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan suatu system
lingkungan belajar yang terdiri dari tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kegiatan
belajar  mengajar, metode, media, sumber belajar (Sutikno, 2008:37).

Keberhasilan proses pembelajaran khususnya dalam pembelajaran IPS sangat ditentukan oleh
metode, media, dan sumber belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran baik di dalam
maupun di luar ruangan.

Untuk mempermudah dalam proses pembelajaran, maka guru harus memiliki pemahaman
dan kemampuan dalam merancang dan menerapkan metode, media, dan sumber belajar yang
gunakan dalam proses pembelajaran.

1.2.Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara memahami metode, media, dan sumber belajar ?


2. Bagaimana cara merancang metode, media, dan sumber belajar IPS SD kelas tinggi?
3. Bagaimana cara menerapkan metode, media, dan sumber belajar IPS SD kelas tinggi?

1.3.Tujuan 

1. Memahami pengertian metode, media, dan sumber belajar ?


2. Memahami tentang cara merancang metode, media, dan sumber belajar IPS SD kelas
tinggi?
3. Memahami tentang cara menerapkan metode, media, dan sumber belajar IPS SD kelas
tinggi?
BAB II
PEMBAHASAN

KEGIATAN BELAJAR 1
MERANCANG DAN MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE, MEDIA, DAN
SUMBER BELAJAR IPS SD KELAS TINGGI BERDASARKAN PENDEKATAN
KOGNITIF
A. Pengertian Metode, Media, dan Sumber Belajar
1. Metode
Metode mengajar adalah kemampuan yang perlu dimiliki seorang guru dalam menyampaikan
materi pelajaran kepada anak didiknya.
Beberapa contoh metode yang dapat dipakai dalam kegiatan pembelajaran:
a. Ceramah Ceramah adalah pidato yang disampaikan oleh seorang pembicara di depan
kelompok pengunjung ( dalam hal ini peserta didik ).
b. Diskusi kelompok Diskusi kelompok adalah percakapan yang direncanakan atau
dipersiapkan di antara 3 atau lebih topik tertentu, dengan seorang pemimpin.
c. Panel Adalah pembicaraan yang sudah direncanakan di depan pengunjung tentang
sebuah topik. Pada diskusi panel diperlukan 3 panelis atau lebih dan seorang pemimpin
diskusi atau moderator.
d. Studi kasus Adalah pembicaraan yang sudah direncanakan di depan pengunjung tentang
sebuah topik. Pada diskusi panel diperlukan 3 panelis atau lebih dan seorang pemimpin
diskusi atau moderator.
e. Metode brainstorming Metode brainstorming adalah semacam cara pemecahan masalah,
di mana anggota mengusulkan dengan cepat semua kemungkinan pemecahan yang
terpikirkan. Tidak ada kritik, evaluasi atas pendapat-pendapat tadi dilakukan kemudian.
f. Diskusi formal Adalah metode pemecahan masalah yang sistematis, mencakup :
1) Penyampaian permasalahan
2) Pengumpulan data
3) Mempertimbangkan pemecahan yang mungkin
4) Memilih cara pemecahan yang terbaik
g. Tanya jawab Metode ini dapat dipakai pada hal-hal berikut:
1) Menanyakan kembali pelajaran/materi yang diajarkan
2) Menyelingi pembicaraan untuk mendapatkan kerja sama peserta didik
3) Memimpin pengamatan dan pemikiran peserta didik
h. Kerja kelompok Kerja kelompok dapat diartikan sebagai suatu kegiatan belajar mengajar
yang membagi peserta didik dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok untuk
mencapai tujuan tertentu.

2. Media
Media dapat diklasifikasikan menjadi 3 golongan sebagai berikut ;
a. Media visual Merupakan media yang dapat dipandang. Media ini dapat dibagi menjadi
2, di antaranya ;
1) Media visual yang tidak diproyeksikan adalah media yang tidak dapat dipantulkan pada
layar. Hal itu dikarenakan bahan yang dipakai tidak transparan atau tidak tembus cahaya.
Beberapa media yang termasuk jenis ini antara lain ;
a) Gambar mati atau gambar diam
b) Ilustrasi
c) Karikatur
d) Poster
e) Bagan
f) Diagram
g) Grafik
h) Peta
2) Media visual yang diproyeksikan Media ini dapat dipantulkan pada layar karena bahan
yang dipakai tembus cahaya.
a. Media audio Merupakan jenis media yang hanya dapat didengar.
b. Media audio-visual Media ini selain dapat dilihat juga dapat didengar. Contohnya,
slide suara dan televisi. Slide suara merupakan media visual yang diiringi suara, orang
sering menyebut film bingkai. Televisi merupakan suatu media yang menampilkan
gambar yang bergerak.
3) Sumber Belajar Sumber Belajar adalah segala bentuk penyajian bahan atau materi yang
dapat dijadikan sumber untuk belajar. Contohnya, buku-buku, majalah, surat kabar, radio,
youtube, peta, dan lain-lain.
B. Pengertian Pendekatan Kognitif
Istilah kognitif berasal dari kata Latin cognoscere yang artinya mengetahui (to know).
Pendekatan kognitif adalah pendekatan yang menekankan pada bagimana cara individu
memberi
respon yang datang dari sebuah masalah dengan cara mengorganisasikan data,
memformulasikan
masalah, membangun konsep dan rencana pemecahan masalah.
C. Merancang Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan
Pendekatan
Kognitif
Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan kognitif adalah latihan inkuiri (inquiry
section). Model pembelajaran inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan
mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari
jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan
menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis.Penerapannya lebih menitikberatkan
pada penyelidikan yang bersifat bebas, tetapi terarah dan sistematis.

Tahapan-tahapan Penerapan metode latihan inkuiri adalah berikut ini!

1. Menyajikan masalah

2. Mengumpulkan data

3. Mengumpulkan unsur/fakta baru.

4. Merumuskan penjelasan dari data yang dikumpulkan

5. Menganalisis terhadap proses inkuiri

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan metode latihan inkuiri:

1. Rencanakan waktu yang akan digunakan.

2. Dapat dilakukan secara kelompok.

3. Dilakukan dengan diskusi.

4. Menggunakan sumber yang sesuai dengan masalah.

D. Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan


Pendekatan

Kognitif

Sebagai contoh, ambil kurikulum Sekolah Dasar Kelas 6 Semester II:

1. Kompetensi Dasar Kemampuan memahami gejala alam dan sosial negara Indonesia dan
negara tetangga.
2. Materi Pokok Gejala alam dan sosil negara Indonesia dan negara tetangga.
3. Hasil Belajar

a. Membandingkan gejala alam negara Indonesia dengan negara-negara tetangga.

b. Mendeskripsikan gejala sosial Indonesia dan negara-negara tetangga.

4. Indikator

a. Menunjukkan pada peta letak dan nama negara-negara tetangga Indonesia.

b. Membandingkan ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan negara-negara tetangga.

c. Membandingkan ciri-ciri gejala sosial di Indonesia dengan negara tetangga.

d. Memberi contoh sikap waspada terhadap gejala sosial di Indonesia.

Setelah memahami hal di atas, maka langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Menyajikan masalah

Guru mengajukan masalah dengan pertanyaan sebagai berikut:

Bagaimana gejala alam dan sosial di Indonesia jika dibandingkan dengan negara
tetangganya?

2. Mengumpulkan data dan verifikasi data

Siswa mengumpulkan data melalui buku-buku sumber yang berkaitan dengan


masalah yang

dirumuskan.

3. Mengumpulkan unsur baru

Guru dan siswa mencocokkan secara langsung antara infomasi dengan rumusan
masalah yang

dirumuskan dan menemukan unsur-unsur baru yang dapat digunakan untuk menjawab
masalah.

4. Merumuskan penjelasan
Guru membantu siswa dalam merumuskan penjelasan untuk mnjawab atas masalah
secara

mendetail, rapi, dan sistematis.

5. Menganilisis proses inkuri

Siswa menganalisis pola-pola penemuannya dan siswa menilai efektivitas proses


inkuiri yang

dilakukan. Kemudian memperbaiki kekurangan yang ada

Kegiatan Belajar 2

Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD Berdasarkan

Pendekatan Sosial

A. Pengertian Pendekatan Sosial

Pendekatan sosial mengutamakan hubungan individu dengan masyarakat dan memusatkan


perhatian kepada proses sosial yang merupakan negosiasi sosial.

Pendekatan sosial berangkat dari dua asumsi; pertama masalah-masalah sosial diidentifikasi
atas dasar kesepakatan yang diperoleh dalam proses sosial dan menggunakan prinsip sosial
pula. Kedua, proses-proses sosial yang demokratis perlu perlu dikembangkan untuk
memperbaiki masyarakat dalam arti seluas-luasnya dan terus menerus. Berdasarkan dua
asumsi di atas, maka konsekuensi penggunaan metode pembelajaran IPS SD harus
membebani peserta didik untuk mengembangkan kemampuan hubungan dengan masyarakat,
yang pada gilirannya kelak akan mampu membangun masyarakat dan mampu mengadakan
hubungan antar pribadi.

B. Cara Merancang Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD Berdasarkan


Pendekatan Sosial

Tahap-tahap penerapan metode inkuiri sosial adalah sebagai berikut ini.

1. Tahap Orientasi
Peserta didik dengan bantuan guru mengambil dan menetapkan masalah sosial yang
dijadikan

pokok pembahasan.

2. Tahap Hipotesis

Hipotesis menjadi acuan dalam pemecahan masalah. Syarat Hipotesis yang baik adalah
sebagai

berikut:

a. Valid (shahih).
b. Kompatibilitas, adanya kesesuaian antara hipotesis dan pengalaman siswa/guru.
c. Berhubungan dengan peristiwa nyata.
3. Tahap Definisi Peserta didik mengadakan pembahasan mengenai pengertian istilah yang
terdapat pada hipotesis.

4. Tahap Eksplorasi Peserta didik mengadakan pengujian hipotesis dengan logika deduksi
dan mengembangkan hipotesis dengan implikasidan asumsi-asumsinya.

5. Tahap Pembuktian Hipotesis Peserta didik melakukan pembuktian dengan jalan melakukan
pengumpulan data melalui metode-metode pengumpulan data yang sesuai dengan masalah
yang dibahas

6. Tahap Generalisasi Menyimpulkan dengan kalimat yang baik.

C. MENERAPKAN METODE PENDEKATAN PEMBELAJARAN SOSIAL IPS DI


SD BERDASARKAN PENDEKATAN SOSIAL

Sebagai contoh, kurikulum SD Kelas 5 semester I, sebagai berikut.

1. Kompetensi Dasar Kemampuan memahami keadaan pendudukdan pemerintahan di


Indonesia.

2. Pokok Bahasan Penduduk dan sistem pemerintahan di Indonesia

3. Hasil Belajar
a. Mengidentifikasi keadaan penduduk di Indonesia

b. Mendeskripsikan peran dan tanggungjawab pemerintah

4. Indikator

A. Menjelaskan perkembangan jumlah penduduk, penggolongan, persebaran dan


kepadatan penduduk di Indonesia.
B. Menginterpretasikan berbagai grafik penduduk.
C. Menjelasakan permasalahan penduduk di Indonesia.
D. Mengidentifikasi bentuk, sebab, dan akibat perpindahan penduduk yang terjadi di
Indonesia.
E. Menguraikan pengertian pemerintahan, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat.
F. Menjelaskan sistem pemerintahan demokrasi.
G. Memberi contoh tugas dan tanggungjawab pemerintah terhadap masyarakat.

Setelah kita memahami hal di atas, maka selanjutnya adalah sebagai berikut.

1. Tahap Orientasi

Mengambil dan menetapkan masalah yang berkaitan dengan jumlah penduduk yang meledak,
golongan penduduk muda, persebaran tidak merata, dan kepadatan yang tinggi. Salah

satu akibatnya adalah masalah sosial yaitu kemiskinan masih ditambah penodongan,
pencurian,

tuna susila, dan tuna wisma. Rumusan masalahnya adalah “Faktor-faktor apa yang
menyebabkan kemiskinan di suatu daerah?” Jadi, masalah pokoknya adalah terjadinya
kemiskinan.

2. Tahap Hipotesis

Menyusun hipotesis, yaitu berikut ini:

a. Kondisi fisis suatu daerah yaitu lahan pertanian yang sempit, mempunyai
hubungan dengan
terjadinya kemiskinan.
b. Kualitas sumber daya manusia yaitu tingkat pendidikan yang rendah,
mempunyai
hubungan dengan terjadinya kemiskinan.
3. Tahap Definisi Membahas pengertian dari istilah-istilah yang ada dalam hipotesis.

1. Kondisi fisis adalah keadaan lingkungan alam yang mempunyai pengaruh terhadap
peri
kehidupan manusia, misalnya keadaaan sumber daya alam suatu daerah.
2. Kualitas SDM adalah derajat kemampuan manusia mengolah sumber daya alam yang
ada
dengan tekonologi yang dimiliki.
3. Kemiskinan dibedakan menjadi dua, yaitu kemiskinan alamiah dan kemiskinan
struktural/buatan. Kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang ditimbulkan sebagai
akibat
terbatasnya sumber daya alam atau daya dukung sumber daya alam terhadap sumber
daya
manusia rendah.
4. Tahap Eksplorasi
Peserta didik mengadakan pengujian hpotesis dengan logika deduksi dan mengembangkan
hipotesis dengan implikasinya serta asumsi-asumsi yang mendasarnya.
5. Tahap Pembuktian Hipotesis
Mengumpulkan data kemudian menganalisis data dan dihubungkan dengan hipotesisnya
untuk
kepastian apakah hipotesis itu diterima atau tidak..
6. Tahap Generalisasi
Menyusun perkataan terbaik sebagai jawaban atas masalah yang dibahas, yaitu berikut ini:
a. Kondisi fisik yang jelek akan mendukung terjadinya kemiskinan di suatu daerah
b. Kualitas sumber daya manusia yang rendah menukung terjadinya kemiskinan di suatu
daerah

Kegiatan Belajar 3

Merancang dan Menerapkan Metode Pembelajaran IPS SD berdasarkan Pendekatan


Personal

A. Pengertian Pendekatan Personal


Pendekatan Personal ini lebih menekankan pada proses yang membantu individu dalam
membentuk dan mengorganisasikan kenyataan-kenyataan yang kompleks. Keadaan
emosional peserta didik perlu diperhatikan agar peserta didik dapat mengembangkan
hubungan yang produktif dengan lingkungan.
Melalui pendekatan personal peserta didik diharapkan dapat melihat diri pribadi dan sebagai
pribadi yang berada di tengah-tengah kelompok. Setiap individu mempunyai karakteristik
yang berbeda satu sama lain. Oleh karena itu perlu adanya sikap dan perlakuan yang berbeda
kepada setiap individu
B. Cara Merancang Metode Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Personal
Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan personal yang akan dipilih
sebagai contoh adalah metode pertemuan kelas. Metode ini berdasarkan pada teori Glasser
yang mempunyai dua asumsi,pertama,bahwa manusia itu mempunyai dua kebutuhan dasar
yaitu cinta dan harga diri. Kedua, kebutuhan tersebut berakar dalam hubungan antar manusia.
Masalah individu muncul apabila ia tidak dapat memenuhi dua kebutuhan pokok.
Metode pertemuan kelas,dilihat dari fokus pembicaraan dalam diskusi menurut Glasser
dibedakan menjadi tiga tipe:
1. Tipe Pertemuan Pemecahan Masalah Sosial
Dalam pertemuan ini peserta didik berusaha mengembangkan tanggung jawab untuk
belajar dan berperilaku dengan jalan memecahkan masalahnya di dalam kelas.
2. Tipe Pertemuan Terbuka
Guru memulai pertemuan dengan pertanyaan ”apa yang menarik perhatian kalian?”.
Peserta didik diberi kebebasan dalam memikirkan dan menjawab pertanyaan dari
guru. Peserta didik berinisiatif untuk berdiskusi dengan memunculkan suatu topik
yang menarik berdasarkan pengalamannya.
3. Tipe Pertemuan Terarah dan Terbuka
Pada dasarnya sama dengan tipe kedua ,akan tetapi permasalahannya diarahkan
kepada hal-hal yang sedang dipelajari peserta didik.
Beberapa pedoman guru dalam menerapkan metode pertemuan kelas antara lain :
1. Guru mengarahkan interaksi dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Kepemimpinan guru sebagai penengah.
3. Dalam tahapan tertentu guru harus mendorong peserta didik untuk berinisiatif.
4. Guru mengembangkan hubungan yang sangat , menarik dan sensitif.
5. Guru mendorong peserta didik untuk bertanggung jawab mendiagnosis perilaku
sendiri dan menolak perilaku yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
6. Guru secara keseluruhan mengidentifkasikan, memilih dan menaati alternatif
perilaku.
7. Guru harus mampu menciptakan iklim terbuka dan mengendalikan kelompok
untuk menilai perilaku, mengambil kesepakatan dan menilai tindak lanjut.
Langkah-langkah penerapan metode pertemuan kelas :
1. Menciptakan iklim yang mengandung keterlibatan guru berupaya untuk menciptakan
iklim yang mengundang keterlibatan peserta didik.
2. Menyajikan masalah untuk diskusi.
3. Mengembangkan pertimbangan nilai pribadi
4. Mengidentifikasikan alternatif tindakan.
5. Merumuskan kesepakatan.
6. Perilaku tindak lanjut
C. Menerapkan Metode Pembelajaran IPS SD Berdasarkan Pendekatan Modifikasi
Personal
Contoh ambil kurikulum SD kelas 5 semester 2.

1. Kompeteni Dasar
Kemampuan memahami perjuangan para tokoh dalam melawan penjajah dan tokoh-tokoh
Pergerakan Nasional.

2. Pokok Bahasan (materi pokok)


Perjuangan melawan penjajah dan Pergerakan Nasional Indonesia

3. Hasil Belajar
a. Mengindentifikasi tokoh-tokoh penting Pergerakan Nasional dan tokoh-tokoh pejuang
setempat.
b. Mengidentifikasi peranan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dalam mempersatukan
Indonesia.

4. Indikator
a. Membuat ringkasan riwayat hidup tokoh-tokoh penting Pergerakan Nasional (misal R. A.
b. Kartini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantoro, Douwes Dekker).
c. Membuat laporan tentang tokoh pejuang yang ada di Provinsinya.
d. Menceritakan peristiwa Sumpah Pemuda.
e. Menceritakan peranan masing-masing tokoh dalam perisitiwa Sumpah Pemuda 28
Oktober
f. 1928.
g. Menceritakan peranan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dalam mempersatukan Indonesia

Setelah guru memahami hal di atas maka langkah selanjutnya adalah berikut ini.
1. Menciptakan iklim yang mengandung keterlibatan Mendorong peserta didik berperan serta
dan berbicara mengenai sumpah pemuda. Peserta didik diberi kebebasan untuk
berpendapat
2. Menyajikan masalah untuk diskusi Penyajian masalah dapat berasal dari guru.Tindakan-
tindakan yang dapat dilakukan guru:
a. Memberikan pembenaran perilaku peserta didik.
b. Turut campur tangan jika peserta didik cenderung ke arah mencela dan mengkritik.
c. Menugasi kelompok untuk menjelaskan sumpah pemuda.
3. Mengembangkan pertimbangan nilai pribadi
Peserta didik mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa sumpah
pemuda, di antaranya:
a. Nilai kebersamaan untuk mencapai tujuan luhur
b. Nilai persatuan dan kesatuan bangsa
c. Nilai kebulatan tekad untuk mencapai kemerdekaan
d. Nilai menghargai pendapat dan karya orang lain.
4. Mengidentifikasi alternatif tindakan
Peserta didik menilai dan menyeleksi nilai-nilai yang dapat dijadikan alternatif dalam
memecahkan soal sehari-hari.
5. Merumuskan kesepakatan
Peserta didik merumuskan dan menyepakati sikap dan perilaku serta menaatinya.
6. Perilaku tindak lanjut
Peserta didik menilai efektivita perilaku baru yang diperoleh dan memperkuatnya untuk
tindakan masing-masing.

Kegiatan Belajar 4
Merancang dan Menerapkan Metode Pembelajaran IPS SD Berdasarkan Modifikasi
Perilaku
A. Pengertian Pendekatan Modifikasi Perilaku
Ciri Pendekatan ini adalah adanya kecenderungan memecah tugas belajar menjadi
sejumlah
perilaku yang kecil (langkah-langkah kecil) dan berurutan.
Mengajar pada dasarnya adalah mengusahakan terjadinya perubahan dalam perilaku
peserta didik dan perubahan perilaku tersebut harus dapat diamati.
Rumpun pendekatan perilaku:
1. Pendekatan pengelolaan kontingensi
2. Pendekatan mawas diri
3. Pendekatan relaksasi
4. Pendekatan reduksi stress
5. Pendekatan assertive training
6. Pendekatan direct training

B. Cara Merancang Metode Pembelajaran IPS di SD Berdasarkan Pendekatan


Modifikasi
Perilaku
Salah satu pendekatan modifikasi perilaku adalah pendekatan mawas diri atau model
mengajar pengendalian diri. Model ini ada 5 tahap:
1. Tahap pengenalan prinsip tingkah laku Peserta didik dapat memahami kesulitan yang
dihadapi.
2. Tahap menetapkan data dasar. Menetapkan rancangan, perilaku, dan respon yang sesuai
atau tidak.
3. Tahap menyiapkan program yang realistis Menyusun program realistis dan seimbang
4. Tahap pelaksanaan program Melaksanakan program yang disusun
5. Tahap evaluasi dan tindak lanjut Melakukan penilaian dan tindak lanjut yang akan
dilakukan

C. Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan


Pendekatan
Modifikasi Perilaku.
Untuk menerapkan penggunaan metode ini diambil contoh materi dari GBPP IPS Sekolah
Dasar Kelas 5 semester II
1. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami perjuangan para tokoh dalam melawan penjajah dan tokoh-
tokoh Pergerakan Nasional.
2. Materi Pokok Pendudukan Jepang di Indonesia.
3. Hasil Belajar Mendeskripsikan penduduk Jepang di Indonesia
4. Indikator (Uraian Materi)
a. Menceritakan pendudukan Jepang di Indonesia
b. Menceritakan sebab dan akibat pergerakan tenaga romusa oleh Jepang terhadap
penduduk Indonesia.
5. Pelaksanaan Pembelajaran
Setelah mempelajari KD, materi pokok, hasil belajar, dan indikator, guru dapat
menjelaskan materi tersebut dengan cara yang mudah diterima. Guru memberikan
penilaian hal menguntungkan dan merugikan bagi penduduk. Menyebutkan sebab dan
akibat pergerakan tenaga romusa oleh Jepang terhadap penduduk Indonesia.
Kegiatan Belajar 5
Merancang dan Menerapkan Metode Pembelajaran IPS SD Berdasarkan Pendekatan
Ekspositori
A. Pengertian Pendekatan Ekspositori
Pendekatan ekspositori adalah pendekatan yang menekankan pada pengolahan materi
pelajaran yang telah jadi atau siap disampaikan kepada peserta didik. Guru memberikan
materi yang sudah siap, sehingga siswa tidak perlu mencari, menemukan, dan
memecahkan sendiri.Kegiatan ekspositori lebih menekankan pada kegiatan guru.
B. Merancang Metode Pembelajaran IPS di SD Berdasarkan Pendekatan Ekspositori
Metode ceramah dalam pendekatan ekspositori mempunyai kelebihan dan
kekurangan.Kekurangannya siswa membutuhkan konsentrasi untuk menangkap materi
yang dijelaskan. Kelebihannyaceramah bisa digunakan jika materinya banyak, untuk
materi/bahan ajar baru dan
peserta didik dapat memahami informasi melalui kata-kata.
Langkah-langkah dalam melaksanakan metode ceramah adalah sebagai berikut:
1. Melakukan kegiatan pendahuluan
2. Menyajikan bahan pelajaran dengan memperhatikan faktor-faktor berikut ini:
a. Perhatian peserta didik
b. Menjelaskan materi pelajaran
c. Kegiatan bervariasi
d. Feedback dari siswa
e. Adanya motivasi
3. Menutup pelajaran dengan kegiatan berikut ini.
a. Menarik kesimpulan
b. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
c. Melaksanakan penilaian akhir
d. Tindak lanjut

C. Menerapkan Metode Pembelajaran IPS di SD Berdasarkan Pendekatan


Ekspositori
Sebagai contoh untuk menerapkan pendekatan ekspositori (metode ceramah) diambil dari
kurikulum SD Kelas 6 semester II.
1. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami gejala alam dan sosial Negara Indonesia dan Negara Tetangga.
2. Materi Pokok Gejalal alam dan sosial Indonesia dan negara tetangga
3. Hasil Belajar
a. Membandingkan gejala alam Negara Indonesia dengan Negara-negara tetangga.
b. Mendeskripsikan gejalasosial Indonesia dan Negara-Negara tetangga.
4. Indikator
a. Menunjukkan pada peta letak dan nama negara-negara tetangga Indonesia
b. Membandingkan ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan negara-negara tetangga
c. Memberi contoh sikap waspada terhadap gejala sosial di Indonesia.
Setelah materi pokok, hasil belajar, dan indikatornya, guru dapat memilih materi apa yang
dapat dijelaskan dan materi apa yang diberikan sebagai tugas. Kemudian melaksanakan
langkahlangkah dalam pembelajaran.Demikianlah rancangan dan bagaimana cara
menggunakan kelima pendekatan pembelajaran yang dapat dilakukan dalam pembelajaran
IPS di kelas tinggi sehingga mampu membuat peserta didik mencapai hasil yang maksimal
dalam kegiatan pembelajaran.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

 Pendekatan kognitif menekankan pada bagaimana individu merespons rangsangan


yang datang dengan menggunakan kemampuan intelektual yaitu melalui
mengorganisasikan data, merumuskan masalah dan membangun konsep untuk
memecahkan masalah dengan simbol-simbol verbal dan nunverbal.
 Pendekatan sosial menekankan kecakapan individu yang berhubungan dengan orang
lain (masyarakat), dan memusatkan perhatian pada gejala-gejala sosial yang muncul.
Metode inkuiri sosial tepat untuk mengkaji gejala-gejala sosial. Metode inkuiri sosial
memungkinkan peserta didik berpikir dan mencari fakta-fakta, informasi atau data
yang mendukung pembuktian hipotesis.
 Pendekatan personal adalah suatu pendekatan yang menekankan pada usaha
membantu peserta didik untuk mengembangkan dan pembentukan sikap. Salah satu
contoh pendekatan personal adalah metode pertemuan kelas.
 Pendekatan modifikasi perilaku adalah cara mengajar yang bertujuan mengusahakan
terjadinya perilaku peserta didik.
 Pendekatan ekspositori menitikberatkan pada peranan guru dalam pengolahan dan
penyampaian materi pelajaran yang telah siap diterima oleh siswa. Salah satu contoh
pendekatan eskpositori adalah metode ceramah.

3.2 SARAN 

Sebaiknya bagi seorang pendidik dapat memilih dan menggunakan media pembelajaran
dengan baik sehigga peserta didik lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran yang
disampaikan dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai