Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pena Sains Vol. 2, No.

2, Oktober 2015 ISSN: 2407-2311

PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN STRATEGI


GUIDED LEARNING PADA MATERI SISTEM ENDOKRIN DI
SMA NEGERI 1 MANYAR, GRESIK

Astri Eka Endarwati

MTs Terpadu Roudlotul Quran, Lamongan


Email: athaastri@gmail.com

ABSTRAK

Hasil observasi menunjukkan bahwa siswa kurang terlibat dalam Proses Belajar Mengajar. Atas
dasar itu, dilakukan penelitian yang melibatkan keaktifan siswa dalam belajar melalui pembelajaran
aktif dengan strategi pembelajaran terbimbing pada materi sistem endokrin. Penelitian ini
merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada 4-D Models kemudian dilanjutkan
penerapan dengan rancangan one shot case study yang bertujuan untuk mengetahui hasil penerapan
strategi pembelajaran terbimbing pada materi sistem endokrin di SMAN 1 Manyar, Gresik. Hasil
penerapan yang dimaksud meliputi pengelolaan PBM, aktivitas siswa selama PBM, ketuntasan
belajar siswa setalah PBM dan respon siswa terhadap PBM. Sasaran penelitian ini adalah siswa
kelas XI IA 5, SMAN 1 Manyar, Gresik yang berjumlah 40 siswa. Data yang diperoleh dianalisis
secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa proses
pengelolaan PBM berkategori baik, siswa aktif, ketuntasan belajar klasikal untuk sekluruh indicator
mencapai 85.71% dan respon siswa terhadap PBM berkategori positif. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa strategi pembelajaran terbimbing cocok diterapkan untuk mengajarkan materi
sistem endokrin.

Kata Kunci: aktivitas siswa, ketuntasan belajar, strategi pembelajaran terbimbing,

ABSTRACT

Observations indicate that students are less involved in teaching and learning process. On that basis,
conducted a study involving activity of students in learning through active learning the learning
strategy guided on the material endocrine system. This research is a development which refers to the
4-D Models followed by the adoption of the draft one shot case study that aims to determine the
results of the implementation of the learning strategy guided on the material endocrine system in
SMAN 1 Manyar, Gresik. Results of the application may include management of PBM, student
activities during PBM, mastery learning students after the students' response to the PBM and PBM.
The targets of this research were students of class XI IA 5, SMAN 1 Manyar, Gresik totaling 40
students. Data were analyzed by descriptive qualitative and quantitative. The result showed that the
category management process PBM good, active student, classical learning completeness to all
indicator reached 85.71% and the students' response to the positive categorized PBM. Thus, it can
be concluded that the guided learning strategies suitable to be applied to teaching materials
endocrine system.

Keywords: student activities, mastery learning, guided learning strategies,

105
Salah satu model pembelajaran
yang dapat digunakan untuk
Pendahuluan meningkatkan aktivitas siswa adalah
dengan pembelajaran aktif (Active
Saat ini Sekolah Menengah di
Learning). Menurut Chikering dan
Indonesia sudah mulai melaksanakan
Gamson (dalam Sulistyawati, 2006), yang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
dimaksud pembelajaran aktif adalah
(KTSP). Pada dasarnya, tidak terdapat
pengajaran yang melibatkan aktivitas
perbedaan antara KTSP dengan
siswa untuk melakukan sesuatu dan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
memikirkan apa yang mereka lakukan.
yang telah diterapkan sebelumnya, karena
Karakteristik pembelajaran aktif terlihat
KTSP merupakan penyempurnaan dan
dalam keterlibatan siswa saat kegiatan
kelanjutan dari KBK. Hanya saja, dalam
belajar mengajar. Siswa tidak hanya
mengembangkan KTSP, guru diberi
mentransfer informasi yang diberikan
kewenangan untuk menyusun silabus
oleh guru tetapi siswa dilibatkan dalam
yang sesuai dengan karakteristik di
proses berfikir tingkat tinggi yaitu analisis
sekolah dan daerahnya. Kewenangan
dan sintesis, beraktivitas, membaca,
yang diperkenankan meliputi
diskusi dan membuat catatan.
pengembangan materi pembelajaran,
Keterlibatan siswa secara aktif selama
kegiatan pembelajaran, indikator
proses pembelajaran juga ditekankan
pencapaian, penilaian sesuai dengan
dalam KTSP yaitu pembelajaran yang
standar kompetensi dan kompetensi dasar
berpusat pada siswa (student centered).
mata pelajaran sebagaimana tercantum
Pada pembelajaran ini, peranan guru
dalam standar isi yang telah disusun oleh
adalah sebagai motivator yang
Departemen Pendidikan Nasional
mengaktifkan siswa dan fasilitator yang
(Diknas).
memudahkan siswa untuk belajar.
Proses pembelajaran menurut
Berdasarkan hal tersebut, maka
KTSP dikembangkan untuk memberikan
pada kesempatan ini peneliti
pengalaman belajar yang melibatkan
menggunakan model pembelajaran aktif
proses mental dan fisik melalui interaksi
(Active Learning). Salah satu strategi
antar siswa, interaksi siswa dengan
dalam pembelajaran aktif menurut
lingkungan dan sumber belajar yang lain.
Silberman (1996) adalah pembelajaran
Pengalaman belajar tersebut dapat
terbimbing (Guided Learning).
terwujud jika guru menggunakan
Pembelajaran terbimbing merupakan
pendekatan pembelajaran yang bervariasi
modifikasi dari ceramah namun tetap
dan berpusat pada siswa (Diknas: 2006).
memperlihatkan adanya keaktifan siswa
Penguasaan terhadap konsep
dalam pembelajaran.
merupakan hal yang mendasar yang harus
Menurut Djamarah (2000),
diajarkan proses belajar mengajar.
belajar sambil melakukan aktivitas lebih
Pengajaran Biologi di SMA selain konsep
banyak mendatangkan hasil bagi siswa.
konkret yang dapat diamati secara
Sebab kesan yang didapatkan oleh siswa
langsung, juga terdapat konsep abstrak
lebih tahan lama tersimpan dalam benak
yang tidak dapat diamati secara langsung.
siswa. Hal ini didukung oleh penelitian
Untuk memudahkan siswa memahami
tentang pembelajaran aktif yang
konsep yang diajarkan, guru dapat
dilakukan oleh Muhaimin (2006) dengan
menggunakan berbagai model
menerapkan pembelajaran aktif strategi
pembelajaran dan strategi belajar yang
Team quis (kuis tim) pada materi
sesuai dengan karakteristik materi yang
pencemaran lingkungan. Pencemaran
diajarkan.

106
lingkungan dapat diamati dalam merupakan modifikasi dari ceramah
kehidupan siswa sehari-hari. Melalui secara langsung dan memungkinkan
strategi ini siswa dikelompokkan dalam untuk mengajarkan konsep-konsep
kelompok-kelompok yang terdiri dari 10 abstrak.
siswa. Setiap kelompok berdiskusi untuk Langkah-langkah dalam strategi
membuat pertanyaan yang ditujukan pembelajaran terbimbing menurut
kepada kelompok siswa yang lain dan Silberman (1996) adalah 1) Mengajukan
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh sejumlah pertanyaan yang dapat
kelompok siswa yang lain, kelompok membuka pemikiran siswa. Pertanyaan
terbaik akan mendapatkan penghargaan yang diajukan diusahakan berupa
dari guru. Dengan demikian, siswa aktif pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai
berinteraksi dengan anggota kelompoknya beberapa kemungkinan jawaban; 2)
untuk membuat pertanyaan dan menjawab Memberikan waktu kepada siswa untuk
pertanyaan. Dengan menerapkan strategi memikirkan jawaban terhadap
tersebut guru dapat menciptakan suasana pertanyaan-pertanyaan tersebut melalui
belajar yang menantang dan diskusi dengan teman sebangku atau
menyenangkan bagi siswa sehingga siswa dalam kelompok-kelompok kecil; 3)
termotivasi dalam belajar. Hasil penelitian Menggabungkan kembali seluruh kelas
menunjukkan ketuntasan belajar siswa dan mencatat gagasan atau ide yang yang
secara klasikal pada indikator dikemukakan oleh para peserta didik;
“merangkum informasi tentang berbagai 4)Menekankan poin-poin pembelajaran
pencemaran lingkungan dan dampak yang utama yang ingin diajarkan.
ditimbulkan” mencapai 86%. Dalam penelitian ini strategi
Penelitian lainnya dilakukan oleh pembelajaran terbimbing digunakan untuk
Sulistyawati (2006) yang menerapkan mengajarkan konsep sistem endokrin.
pembelajaran aktif dengan strategi Role Pembahasan tentang sistem endokrin
Reversal Questions (peran pemutaran mencakup pembahasan tentang organ-
pertanyaan) pada materi ekosistem di organ sistem endokrin, fungsi hormon dan
SMA Negeri 1 Manyar, Gresik. Materi proses di dalam tubuh yang diatur oleh
ekosistem sangat dekat dengan kehidupan hormon. Misalnya, proses pengaturan
siswa sehari-hari. Melalui strategi ini, kadar gula darah yang melibatkan kerja
guru berperan sebagai siswa yang hormon insulin dan glukagon. Proses
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tersebut tidak dapat diamati oleh siswa
dapat menantang keingintahuan siswa. secara langsung. Untuk mempelajarinya
Siswa aktif berdiskusi untuk menjawab diperlukan penguasaan konsep yang kuat
pertanyaan guru. Melalui interaksi dengan dan penalaran untuk menggabungkan
siswa yang lain, siswa lebih mudah konsep-konsep yang telah dipelajari agar
memahami konsep sehingga hasil menjadi informasi yang bermakna.
penelitian menunjukkan ketuntasan Menurut Ausubel (dalam Nur:
belajar siswa secara klasikal mencapai 1998), informasi baru akan bermakna bagi
86,14 % dari seluruh indikator yang ada. siswa bila informasi tersebut dihubungkan
Salah satu strategi dalam dengan informasi yang dimiliki
pembelajaran aktif menurut Silberman sebelumnya. Langkah-langkah dalam
(1996) adalah pembelajaran terbimbing. strategi pembelajaran terbimbing yaitu
Dalam strategi ini, guru dapat pada awal pembelajaran, guru
memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk
membuka pengetahuan awal siswa. membantu siswa mengingat konsep-
Strategi pembelajaran terbimbing konsep yang berkaitan dengan konsep

107
yang akan dipelajari dan melatih study. Dalam penelitian ini hanya
penalaran siswa dalam menemukan mengadakan treatment satu kali dan
konsep yang akan dipelajari melalui diperkirakan sudah mempunyai pengaruh,
kegiatan diskusi dalam kelompok kecil. kemudian diadakan post test (Arikunto,
Kemudian di akhir pembelajaran guru 2002).
menyamakan konsep yang telah Pola: X  O
ditemukan oleh siswa agar siswa lebih Keterangan:
menguasai konsep tersebut dan dapat X = Treatment atau perlakuan yang
menerapkannya dalam situasi yang lain. berupa pembelajaran dengan
Jadi strategi belajar ini cocok diterapkan model pembelajaran aktif strategi
untuk mengajarkan materi sistem pembelajaran terbimbing.
endokrin. Sehingga peneliti melakukan O = Hasil observasi setelah treatment
penelitian dengan judul Penerapan berupa ketuntasan belajar siswa
Pembelajaran Aktif dengan Strategi setelah penerapan pembelajaran
Guided Learning Pada Materi Sistem aktif dengan strategi
Endokrin di SMA Negeri 1 Manyar, pembelajaran terbimbing.
Gresik.
Data hasil penelitian dianalisis
Metode Penelitian secara deskriptif kualitatif, meliputi
Penelitian ini merupakan analisis data pengelolaan kegiatan belajar
penelitian pengembangan yang mengajar, analisis data lembar
dilanjutkan dengan penerapan yang pengamatan aktivitas siswa, analisis tes
dilakukan di SMA Negeri 1 Manyar, hasil belajar siswa, dan analisis respon
Gresik. Sampel penelitian adalah Siswa siswa.
kelas XI IA 5 sebanyak 40 siswa. Siswa
dipilih oleh peneliti atas kesediaan guru Hasil Penelitian dan Pembahasan
bidang studi biologi meminjamkan Data yang diperoleh dalam
kelasnya untuk penelitian. Penelitian ini Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada
dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap penelitian ini meliputi aktivitas guru,
pengembangan perangkat pembelajaran aktivitas siswa, respon siswa dan hasil
dan tahap penerapan. Tahap belajar siswa.
pengembangan, dengan mengembangkan Hasil aktivitas guru selama proses
RPP, LKS, tes hasil belajar dan rencana KBM menunjukkan rerata masing-masing
penilaian. Perangkat pembelajaran aspek mencapai skor 3,00 kecuali pada
dikembangkan dengan menggunakan aspek memotivasi siswa dan pengelolaan
model pengembangan perangkat yang waktu. Meskipun demikian, hasil kegiatan
disarankan oleh Thiagarajan, Semmel and ini termasuk dalam kategori baik.
Semmel dalam Ibrahim (2001) yaitu Aktivitas guru ini diamati oleh dua
model 4 – D (four D models). Model ini pengamat menggunakan lembar
terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu: observasi. Selain pengamatan aktivitas
1). Define (pendefinisian); 2). Design guru juga diamati aktivitas siswa selama
(perancangan); 3). Develop kegiatan pembelajaran.
(pengembangan); dan 4). Disseminate Aktivitas yang paling banyak
(pendeminasian). dilakukan oleh siswa pada setiap
Perangkat yang telah pertemuan adalah mendengarkan
dikembangkan kemudian diterapkan di penjelasan dari guru, mengerjakan LKS
SMA. Pada tahap penerapan dan berdiskusi dengan teman sebangku
menggunakan rancangan one shot case untuk menjawab pertanyaan yang ada di

108
LKS. Hal ini sesuai dengan karakteristik Menurut hasil analisis, ketuntasan
pembelajaran aktif yang menuntut klasikal untuk seluruh indikator mencapai
aktivitas siswa selama proses 85,71 %. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran. Hasil pengamatan aktivitas ketuntasan belajar secara klasikal untuk
dapat terlihat pada gambar grafik berikut: seluruh indikator telah mencapai standar
yang ditetapkan oleh peneliti yaitu
sebesar 75%, sehingga proses
pembelajaran dapat dikatakan berhasil.
Respon siswa digunakan untuk
mengetahui minat dan kepuasan siswa
terhadap PBM yang telah dilakukan. Dari
hasil analisis, diketahui respon siswa
terhadap pembelajaran dengan
Grafik 1. Prosentasi aktivitas Siswa Setiap
Pertemuan.
menggunakan strategi pembelajaran
terbimbing berada pada kategori positif-
Karakteristik pembelajaran sangat positif. Hal tersebut menunjukkan
terbimbing terlihat dari aktivitas siswa bahwa siswa termotivasi dan berminat
mendengarkan penjelasan dari guru yang mengikuti PBM dengan strategi
merupakan aktivitas yang paling banyak pembelajaran terbimbing, sehingga siswa
dilakukan oleh siswa pada setiap dapat memahami materi sistem endokrin.
pertemuan. Aktivitas tersebut muncul Sesuai dengan Kardi (2000) yang
terutama pada saat guru menekankan menyatakan bahwa minat dan kepuasan
poin-poin utama pembelajaran yang siswa setelah mengikuti pembelajaran
merupakan salah satu langkah dalam akan mempertahankan motivasi siswa dan
pembelajaran terbimbing. Akan tetapi, mengarahkan siswa pada stimuli yang
aktivitas tersebut menurun pada setiap dikehendaki guru sehingga siswa dapat
pertemuan, hal ini menunjukkan bahwa mencapai tujuan belajarnya. Sehingga
peran guru dalam menyampaikan materi dapat disimpulkan bahwa strategi ini
kepada siswa mulai berkurang, siswa aktif cocok digunakan sebagai alternatif untuk
untuk mencari informasi melalui diskusi mengajarkan materi sistem endokrin.
dengan siswa yang lain atau dengan
membaca buku. Kesimpulan dan Saran
Aktivitas siswa pada aspek
membaca buku atau LKS mengalami Dari hasil analisis didapatkan
penurunan pada pertemuan ketiga karena siswa aktif dalam kegiatan belajar
siswa lebih banyak berdiskusi dengan mengajar, pengelolaan KBM berkategori
teman sebangkunya untuk menjawab baik, ketuntasan belajar siswa tercapai
pertanyaan-pertanyaan di LKS. Hal ini dengan prosentase ketuntasan belajar
sesuai dengan teori konstruktivis yang secara klasikal sebesar 97.5 % dan respon
dikemukakan oleh Vygotsky bahwa siswa siswa terhadap KBM berkategori positif-
belajar melalui interaksi dengan orang sangat positif. Sehingga dapat
dewasa atau siswa lain yang lebih disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
mampu. Jika terlibat dalam tugas-tugas terbimbing dapat mencapai ketuntasan
yang tidak dapat diselesaikan, siswa akan belajar siswa dan dapat memudahkan
dapat menyelesaikannya bila dibantu oleh siswa dalam mempelajari materi sistem
teman sebaya atau orang dewasa (Nur: endokrin.
1998).

109
Himawati, Dwi Ratnani. 2005. Penerapan
Pembelajaran Aktif Strategi
Daftar Pustaka Synergetic Teaching pada Materi
Pencemaran Lingkungan di Kelas I
Agustiningsih. 2006. Penerapan SMA YPBK I Surabaya. Skripsi.
Pembelajaran Aktif (Active Learning) Tidak dipublikasikan. Surabaya:
Strategi Acting Out pada Materi Jurusan Biologi Universitas Negeri
Sistem respirasi di SMAN 1 Manyar, Surabaya.
Gresik. Skripsi. Tidak dipublikasikan.
Surabaya: Jurusan Biologi Ibrahim, Muslimin. 2001. Pengembangan
Universitas Negeri Surabaya. Perangkat Pembelajaran. Jakarta:
Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat
Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur Pertama Direktorat Jenderal
Penelitian: Suatu Pendekatan Pendidikan Dasar dan Menengah
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional.
Aryulina, Diah, dkk. 2003. Biologi 2 Indana. Sifak. 1998. Pengembangan
Untuk SMU Kelas II. Jakarta: Model Pembelajaran Biologi
Erlangga. Interaktif dengan Menerapan
Badan Standar Nasional Indonesia. 2006. Pembelajaran Kooperatif. Tesis
Kurikulum Tingkat Satuan Magister Pendidikan. Tidak
dipublikasikan. Surabaya: Program
Pendidikan. Jakarta: Badan Standar
Pascasarjana Universitas Negeri
Nasional Indonesia
Surabaya.
Basoeki, Soedjono. 1988. Anatomi dan
Junquiera, Jose C dan Jose Carneiro.
Fisiologi Manusia. Jakarta:
1989. Basic Histology. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jendral Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Pendidikan Tinggi Proyek Leeson, C. Roland, Thomas S Leeson,
Pengembangan Lembaga Pendidikan Anthony A Paparo. 1993. Atlas
Tenaga Kependidikan. Histologi. John Tambajong,
Dalyono. 1996. Psikologi Pendidikan. penerjemah. Jakarta: Binarupa
Aksara.
Jakarta: Rineka Cipta.
Muhaimin, Mohammad. 2006. Efektifitas
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru Dan
Pembelajaran Biologi Melalui
Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Implementasi Pembelajaran Aktif
Jakarta: Rineka Cipta.
Strategi Team Quis Terhadap Hasil
Flore, Mariano. S.H. 1992. Atlas Belajar Siswa Pada Materi
Histologi Manusia. Jong Tambajong, Pencemaran Lingkungan di Kelas X-
penerjemah. Jakarta: EGC Penerbit 5 SMA Kemala Bhayangkari I
Buku Kedokteran. Surabaya. Skripsi. Tidak
dipublikasikan. Surabaya: Jurusan
Guyton. Arthur C. 1996. Fisiologi Biologi Universitas Negeri Surabaya.
Manusia dan Mekanisme Penyakit
Edisi III. Petrus Adrianto, Noer, Tjandrakirana S dan Widowati
penerjemah. Jakarta: Penerbit Buku Budijastuti. 2006. Struktur Hewan.
Kedokteran ECG. Surabaya: Unipress UNESA.

110
Nur, Mohammad. 1998. Teori-teori
Belajar. Surabaya: Unipress
UNESA.

Pratiwi, dkk. 2005. Buku Penuntun


Biologi SMA Jilid 2 untuk Kelas XI.
Jakarta: Erlangga.

Silberman, Melvin. 1996. Active


Learning: 101 Strategies To Teach
Any Subyect. USA: Allyn & Bacon.

Soewolo, Soedjono Basoeki dan Titi


Yudani. 2003. Fisiologi Manusia.
Malang: IMSTEP JICA.

Sulistyawati. 2006. Penerapan


Pembelajaran Aktif (Active Learning)
Strategi Role Reversal Questions
pada Materi Ekosistem di SMAN 1
Manyar, Gresik. Skripsi. Tidak
dipublikasikan. Surabaya: Jurusan
Biologi Universitas Negeri Surabaya.

Syah, Muhibbin. 1997. Psikologi


Pendidikan Dengan Pendekatan
Baru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Tortora, Gerald dan Sandra Reynold


Grawbowsky. 1996. Principles of
Anatomy and Physiologi. New York:
Harper Collins College Publisher.

Usman, Mohammad Uzer. 1995. Menjadi


Guru Profesional. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

Windari, Anita. 2005 Penerapan


Pembelajaran Aktif dengan Strategi
Peer Lesson kelas X-3 SMAN 1
Manyar, Gresik Pada materi
Bioteknologi. Skripsi. Tidak
dipublikasikan. Surabaya: Jurusan
Biologi Universitas Negeri Surabaya.

111

Anda mungkin juga menyukai