Anda di halaman 1dari 26

TUGAS

EKONOMI MINERAL

DOSEN PENGAMPU
M. Khalid Syafrianto, S.T. , M.T.
DIKERJAKAN OLEH:
Ajiy Faiq Syauqiy Billah
NIM:
D1101181015

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
“Permintaan dan Penawaran” ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Khalid Syafrianto S.T. , M.T.
selaku Dosen mata kuliah Ekonomi Mineral yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai permintaan dan penawaran. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 7 Maret 2021

Penyusun,

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................................................... 1
1.3. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
BAB II ............................................................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................... 2
2.1. Permintaan ....................................................................................................... 2
2.1.1. Pengertian permintaan............................................................................. 2
2.1.2. Fungsi permintaan.................................................................................... 2
2.1.3. Hukum Permintaan .................................................................................. 2
2.1.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan .................................... 3
2.2. Penawaran ........................................................................................................ 4
2.2.1. Pengertian penawaran ............................................................................. 4
2.2.2. Fungsi penawaran .................................................................................... 4
2.2.3. Hukum penawaran ................................................................................... 5
2.2.4. Faktor yang mempengaruhi penawaran................................................. 5
2.3. Surplus .............................................................................................................. 6
2.4. Keseimbangan .................................................................................................. 7
BAB III ............................................................................................................................. 8
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 8
3.1. Studi kasus ........................................................................................................ 8
3.1.1. Pasar sebagai Penopang Sektor Ekonomi .............................................. 8
3.1.2. Hal-hal yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran di Pasar
Bintoro ……………………………………………………………………………10
3.1.3. Pengendali Harga di Pasar Bintoro Demak..........................................12
BAB IV ............................................................................................................................13
PENUTUP ......................................................................................................................13
4.1. Kesimpulan .....................................................................................................13
4.2. Saran ...............................................................................................................1

ii
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada zaman modern seperti sekarang ini kebanyakan orang menganggap
bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang hanya dimulai dan diakhiri dengan
hukum permintaan dan penawaran.Tentu saja anggapan ini terlalu
mengandalkan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang sangat sederhana. Akan tetapi
menurut saya hukum yang dikenal dengan hukum penawaran dan permintaan
memang merupakan bagian yang terpenting dalam pemahaman kita mengenai
pasar. Apabila kita membicarakan pasar tentunya tidak luput dari perdagangan.
Perdangan yang paling sering terjadi adalah perdangan di pasar. Di dalam
perekonomian pasar tentunya ada yang disebut permintaan dan
penawaran.Permintaan adalah jumlah barang yang diminta pada jumlah dalam
waktu tertentu,sedangkan penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang
tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap
tingkat harga selama periode waktu tertentu. Dari sini kita sudah melihat bahwa
Permintaan dan Penawaran memiliki hubungan yang erat satu sama lain untuk
mendukung perdagangan. Pertama kita perlu mengetahui apa faktor saja yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran, berikutnya kita dapat melihat
bagaimana permintaan dan penawaran membentun harga pasar.
.
1.2. Tujuan
1. Mengetahui arti dari hukum permintaan dan penawaran beserta fungsinya
2. Mengetahui studi kasus tentang hukum permintaan dan penawaran
3. Mengetahui arti dari surplus dan kesembangan dalam perekonomian
1.3. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan fungsi dari hukum permintaan dan penawaran ?
2. Mencari sebuah studi kasus tentang hukum permintaan dan penawaran
3. Apa pengertian dari surplus dan keseimbangan?

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Permintaan

2.2.1 Pengertian permintaan


Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang
diinginkan oleh para konsumen pada harga dan periode waktu tertentu.
Menurut ilmu ekonomi, permintaan adalah berbagai jenis dan jumlah
barang dan jasa yang diminta pembeli pada berbagai kemungkinan
harga dalam periode tertentu di pasar. Dalam analisis ekonomi dianggap
bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat
harganya. Oleh sebab itu, dalam teori permintaan terutama dianalisis
adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dengan harga
barang tersebut.

2.2.2 Fungsi permintaan


Fungsi permintaan merupakan suatu fungsi yang memperlihatkan
hubungan antara jumlah barang yang diminta konsumen dengan harga
barang dan faktor-faktor yang memengaruhinya.

Fungsi permintaan adalah kajian matematis yang dipakai dalam


menganalisis perilaku konsumen dan keterkaitannya dengan harga
produk. Pada fungsi permintaan, harga barang berbanding terbalik
dengan jumlah permintaan.

2.2.3 Hukum Permintaan


Hukum permintaan adalah makin tinggi harga suatu barang, makin
sedikit jumlah barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga
suatu barang makin banyak jumlah barang yang diminta. Adanya
kenaikan permintaan menyebabkan kenaikan harga pada harga
ekuilibrium maupun kuantitas ekuilibrium. Penurunan permintaan akan
menyebabkan penurunan harga ekuilibrium maupun kuantitas
ekuilibrium.
Kurva permintaan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat
hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang

2
diminta oleh para pembeli. Kurva permintaan dibuat berdasarkan data
riil di masyarakat tentang jumlah permintaan suatu barang pada
berbagai tingkat harga, yang disajikan dalam bentuk table. Di bawah ini
gambar kurva permintaan.
Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat harga jual suatu
barang, semakin rendah jumlah permintaan suatu barang. Sedangkan
semakin rendah harga jual suatu barang, semakin tinggi jumlah
permintaan terhadap barang .

2.2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan fungsinya

a. Harga suatu barang


Pengaruh harga terhadap permintaan barang dan jasa tergolong
kuat. Pada kurva permintaan, perubahan harga akan menyebabkan
pergerakan di sepanjang kurva. Ketika harga suatu barang atau jasa
naik, maka akan ada penurunan permintaan terhadap barang atau
jasa tersebut. Sebab itu, harga memiliki pengaruh yang sangat
signifikan terhadap permintaan barang dan jasa. Perubahan harga
juga dipengaruhi oleh inflasi. Oleh karena itu, indeks harga
produsen dan indeks harga konsumen menjadi salah satu indikatr
ekonomi utama.

Tidak semua permintaan barang akan sangat terpengaruh terhadap


kenaikan harga seperti barang-barang primer atau kebutuhan pokok
seperti beras. Bila mengalami kenaikan harga, tingkat pebelian pun
tidak akan terlalu berubah dikarenakan beras merupakan kebutuhan
pokok yang harus dipenuhi.

b. Pendapatan
Secara tidak langsung, jumlah pendapatan juga berpengaruh pada
tingginya permintaan terhadap barang dan jasa. Hal ini dikarenakan
besarnya penghasilan dapat memenuhi barang yang dia inginkan
walau pada harga yang tinggi atau dapat memenuhi barang yang
diinginkan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan yang
berpenghasilan lebih rendah.

Oleh karena itu tingkat penghasilan dapat berpengaruh terhadap


tinggi-rendahnya suatu permintaan terhadap barang dan jasa.

c. Jumlah konsumendi suatu wilayah


Populasi yang bertumbuh dan berkembang memang memiliki
dampak negatif, karena jumlah populasi yang semakin banyak akan
meningkatkan kepadatan penduduk, persaingan kerja, dan
kerawanan sosial karena gesekan sosial yang memicu tindak
kriminalitas semakin besar.

3
Tetapi hal tersebut menjadi dampak positif pada perekonomian,
dikarenakan banyaknya populasi dalam suatu lingkup wilayah dapat
mempengaruhi tinggi-rendahnya suatu permintaan. Semain banyak
populasi penduduk pada suatu wilayah, semakin tinggi tingkat
permintaan barang terhadap pasar. Begitu juga sebaliknya, semakin
sedikit populasi penduduk di suatu wilayah, maka semaik rendah
tingkat permintaannya.

d. Selera konsumen
Selera konsumen juga berpengaruh terhadap tinggi-rendahnya
permintaan terhadap barang, karena semakin banyak orang yang
memiliki selera sama terhadap suatu barang, maka permintaan
terhadap barang tersebut akan semakin tinggi. Begitu juga
sebaliknya, semakin sedikit orang yang memiliki selera yang sama,
maka permintaan terhadap barang tersebut akan rendah.

e. Prediksi konsumenkonsumen tentang harga kedepannya


jika prediksi harga kedepannya menurut konsumen akan meningkat,
maka akan lebih banyak membeli barang tersebut untuk persediaan
kedepanyya dan menghemat pengeluaran. Tetapi, jika prediksi
harga kedepannya menurut konsumen akan menurun, maka
konsumen akan cenderung memilih membeli barang tersebut dalam
jumlah yang lebih sedikit.

2.2 Penawaran

2.2.1 Pengertian penawaran


Penawaran merupakan suatu kegiatan menawarkan atau menjual
suatu barang yang tersedia dipasar kepada komsumen pada harga dan
waktu tertentu.

2.2.2 Fungsi penawaran


Fungsi penawaran merupakan suatu fungsi yang
memperlihatkan keterkaitan antara harga barang yang beredar di pasar
dengan jumlah penawaran dari produsen. Fungsi penawaran dipakai
produsen untuk menganalisis jumlah barang yang akan diproduksi.

Secara sederhana, fungsi penawaran mengacu pada hukum


penawaran bahwa jika harga barang di pasar naik maka produsen akan
memasok barang lebih banyak karena potensi keuntungan yang lebih
besar.

Sebaliknya, jika harga barang turun maka produsen akan


mengurangi jumlah produksi dari barang yang ditawarkan. Jadi, dalam
fungsi penawaran, harga berbanding lurus dengan kuantitas barang dan
memiliki hubungan yang positif.

4
2.2.3 Hukum penawaran
Hukum penawaran adalah makin tinggi harga suatu barang, makin
banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual dan sebaliknya
makin rendah harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang
ditawarkan. Kenaikan harga penawaran akan menyebabkan penurunan
harga ekuilibrium dan menyebabkan kenaikan kuantitas ekuilibrium.
Penurunan penawaran menyebabkan kenaikan harga ekuilibrium dan
menyebabkan penurunan kuantitas ekulibrium
Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik pada
tingkat harga dengan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan. kurva
penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang menunjukkan
bahwa jika harga barang tinggi, para penjual atau produsen akan
menjual dalam jumlah yang lebih banyak. Berikut gambar kurva
penawaran:

Dari kurva diatas, dapat disimpulkan bahwa semaikn tinggi harga


dari suatu barang, semakin banyak barang yang ditawarkan. Begitu juga
sebaliknya, semakin rendah harda dari suatu barang, semakin sedikit
barang yang ditawarkan.

2.2.4 Faktor yang mempengaruhi penawaran dan fungsinya


a. Harga
Tinggi-rendahnya harga dari suatu barang dapat mempengaruhi
kegiatan penawaran maupun produksi suatu perusahaan. Jika harga
dari suatu produk mengalami kenaikan, maka perusahaanpun akan
cenderung memperbanyak tingkat produksi, otomatis penawaran di
pasar juga akan semakin meningkat. Begitu juga sebaliknya, jika
harga dari suatu produk mengalami penurunan, maka
perusahaanpun akan cenderung mengurangi produksi barang
tersebut, otomatis penawaran di pasar juga akan semakin menurun.

b. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan


Produsen membutuhkan biaya produksi dan penggunaan mesin-
mesin berteknologi tinggi untuk menghasilkan barang atau jasa
5
dengan cepat dan berkualitas. Semakin tingginya biaya produksi
yang dikeluarkan, maka harga barang akan cenderung naik. Dan jika
produsen mengurangi jumlah produksinya, maka jumlah
penawarannya pun akan berkurang, begitu pula sebaliknya.

Dengan penggunaan mesin berteknologi tinggi juga akan membuat


biaya produksi menjadi semakin murah. Sehingga mengakibatkan
peningkatan hasil produksi dan biaya produksi yang semakin murah.
Hal ini akan menyebabkan jumlah barang yang ditawarkan semakin
banyak pada tingkat harga tertentu.

c. Jumlah produsen
Semakin banyak produsen, maka semakin banyak pula jumlah
barang yang ditawarkan. Sebaliknya, semakin sedikitnya jumlah
produsen, maka semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan.

d. Kebijakan Pemerintah
Semakin besar jumlah pajak yang dibebankan, maka jumlah barang
yang ditawarkan akan semakin rendah, begitu pula sebaliknya.

Subsidi yang diberikan pemerintah diyakini mampu mengurangi


biaya produksi, sehingga menjadi pengurang harga barang yang
ditawarkan dan dapat menambah laba. Maka dari itu, semakin besar
subsidi dari pemerintah, jumlah barang yang ditawarkan akan
bertambah.

e. Prediksi produsen terhadap perubahan harga kedepannya


Apabila penjual atau produsen sudah memprediksikan kenaikan
harga atas suatu barang tertentu bulan depan, makasaat ini penjual
atau produsen tersebut akan mengurangi stok penjualannya dan
menunggu hingga bulan depan untuk mengeksploitasi keuntungan
yang lebih besar.

2.3 Surplus
Surplus merupakan pendapatan atau penghasilan yang diperoleh
melebihi dari modal yang digunakan dalam suatu usaha maupun penjualan
suatu barang. Surplus juga dapat diartikan sebagai keuntungan yang
diperoleh dari hasil penjualan atau dari kegiatan yang menghasilkan
pendapatan melebihi dari modal yang digunakan. Surplus sendiri memiliki
pengertian yang berbeda dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut pandang
konsumen dan produsen.

Surplus dari sudut pandang konsumen merupakan keuntungan yang


mereka peroleh ketika melakukan pembayaran suatu barang dibawah harga
pasarannya. Misalnya ketika seorang anak ingin membeli mata pancing
yang seharusnya seharga Rp. 10.000,00, namun ia dapat membelinya

6
dengan harga Rp. 8.000,00.

Sedangkan surplus dari sudut pandang produsen dapat diartikan sebagai


ukuran perbedaan antara jumlah penerimaan total yang sesungguhnya
diperoleh produsen dari memproduksi/menjual barang atau pelayanan di
pasar, dan jumlah manfaat atau keuntungan minimal yang produsen masih
bersedia menerima dengan memproduksi atau menjual barang tersebut.

2.4 Keseimbangan
keseimbangan pasar (market equilibrium) merupakan kondisi di
mana jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang
ditawarkan pada tingkat harga tertentu. Tentu proses ini menjadi sangat
penting untuk menentukan apakah kurva keseimbangan akan sama atau
tidak. Hal ini dapat dihitung menggunakan rumus keseimbangan pasar.

Di dalam keseimbangan pasar juga dapat dipahami sebagai suatu


kondisi di mana harga produk yang ditawarkan sama dengan harga produk
yang diminta oleh konsumen. Apabila suatu keseimbangan pasar tercapai,
maka tidak adanya perubahan dalam harga atau harga cenderung tetap.
Harga ini disebut dengan harga keseimbangan.

Terjadinya harga keseimbangan ditentukan oleh kekuatan antara


permintaan dengan penawaran. Apabila permintaan lebih kuat dari
penawaran, maka harga pada suatu produk akan naik. Namun jika
penawaran lebih kuat dari permintaan, maka harga barang akan turun. Di
dalam proses tawar-menawar harga barang inilah keseimbangan pasar dapat
tercapai.

7
BAB III

PEMBAHASAN
3.1. Studi kasus
3.1.1. Pasar sebagai Penopang Sektor Ekonomi
Pasar yang terletak di Jalan Sultan Fatah, Bintoro, Demak, Bintoro,
Kec. Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah 59511. Pasar Bintoro nan
megah yang posisinya berada di antara dua obyek wisata religi andalan
Kota Wali, diharapkan mampu menopang sektor ekonomi Demak.
Karena itulah, beberapa kios di pasar yang berlokasi relatif dekat dengan
Masjid Agung Demak (MAD) dan tidak pula terlalu jauh dari Makam
Sunan Kalijaga di Kadilangu itu sengaja dijadikan showroom sekaligus
sentra penjualan berbagai produk khas berkearifan lokal dan produk asli
Demak.

Menurut Kabag Humas Setda Rudi Santosa SH, karena


diproyeksikan menjadi jujugan mencari oleh-oleh bagi para wisatawan,
pemkab memberikan fasilitasi kepada Dewan Kerajinan Nasional Daerah
(Dekranasda) dan TP PKK Kabupaten Demak untuk berperan serta
memamerkan produkproduk unggulan khas Kota Wali. Pemkab pun
menyediakan tempat pamer dan sentra oleh-oleh di lantai dasar Pasar
Bintoro yang diperkirakan paling strategis. Kios tersebut cukup mudah
dijangkau oleh pengunjung. Maklum, lokasinya tak jauh dari parkiran
dan berada di deretan paling depan. Kios untuk Dekranasda ada 2 unit,
dan satu kios lagi dipercayakan kepada TP PKK Kabupaten Demak
(Wawancara Rudi Santosa SH, 12 Agustus 2016).

Dua kios yang dikelola Dekranasda posisinya bersebelahan. Satu


kios untuk memamerkan dan menjual produk-produk makanan olahan.
Sedangkan satunya lagi diperuntukan produk kerajinan non olahan,
seperti kain bordir, batik, kerudung, handycraft, kaligrafi, T Shirt, sepatu,
sandal dan lain sebagainya. Adapun TP PKK Kabupaten Demak
memasarkan berbagai produk yang dihasilkan para kadernya. Sejauh ini
cukup banyak produk Demak yang telah memperoleh pangsa pasar di
tingkat lokal maupun nasional. Di antaranya celana dalam produk Desa
Cabean, sanggul buatan perajin Desa Geneng Mijen, batik tulis
Karangmlati, bordir khas Desa Pasir Mijen, kerudung „made in‟
Jungsemi, serta kain tenun buatan perajin Desa Tedunan Kecamatan
Wedung. Selain kualitasnya yang dinilai mampu bersaing, harga produk
itu juga cukup terjangkau.

Banyak pula produk makanan olahan produksi warga Demak yang kini
telah memiliki pangsa pasar tetap. Antara lain terasi buatan perajin
Morodemak Kecamatan Bonang, ikan asap khas Wonosari, bandeng
presto buatan perajin Sayung, kerupuk tayamum asli Ngaluran, telur asin
dari Desa Kenduren Wedung dan Loireng Sayung, serta onde-onde asli
Desa Pulosari Karangtengah. Dengan memberi kesempatan kepada
8
Dekranasda dan TP PKK kabupaten, berarti pemkab turut membantu
para pelaku UMKM dalam melakukan pemasaran.

Langkah demikian sekaligus untuk menumbuhkan kreatifitas warga


Demak, serta menggerakkan roda perekonomian yang diyakini akan
memberikan dampak terhadap meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
Keberadaan Pasar Bintoro memang sangat strategis. Selain dapat
menggerakkan geliat UMKM dan menopang kemajuan pariwisata, pasar
dengan pedagang yang jumlahnya mencapai ribuan tentu juga berpotensi
meringankan beban pemerintah dalam menekan angka kemiskinan.
Pasalnya, aktifitas yang berlangsung di lingkungan pasar sepanjang hari
terbukti mampu menyerap banyak tenaga kerja.

Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan


Kabupaten Demak, Drs M Ridwan. Ia menyampaikan, Masjid Agung
Demak (MAD) dan Makam Sunan Kalijaga yang merupakan mahakarya
wali sembilan itu setiap tahunnya dikunjungi jutaan wisatawan.
Keberadaan MAD berikut dengan benda-benda bersejarah di
sekelilingnya, tradisi budaya, serta makam Sunan Kalijaga dan berbagai
peninggalannya, tentu saja merupakan aset yang tak ternilai. Semua itu
diyakini tetap akan menjadi daya tarik sampai kapanpun. Sebisa mungkin
kita harus mampu memikat jutaan pengunjung agar sudi membelanjakan
uangnya di Kota Wali. Salah satu caranya adalah dengan menyediakan
oleh-oleh baik berupa barang maupun makanan yang harganya
terjangkau namun berkualitas prima. Selebihnya juga perlu adanya lokasi
belanja yang representatif. Saya memprediksi, Pasar Bintoro akan
mampu menjawab tantangan itu asalkan pengelolaannya dilakukan
secara profesional (Wawancara Drs M Ridwan, 12 Agustus 2016).

Keberadaan MAD dan Makam Sunan Kalijaga berpotensi menarik


minat kalangan investor untuk turut berperan dalam pengembangan
pariwisata Demak. Apalagi, Kabupaten Demak kini memiliki pasar
megah nan nyaman yang berlokasi tak jauh dari kedua obyek andalan itu.
Adapun peluang investasi menyangkut sektor pariwisata cukup mungkin
diwujudkan dalam berbagai bentuk usaha, misalnya saja bisnis
perhotelan juga biro perjalanan wisata.

Sedangkan terkait soal pengelolaan, Masrukin, Kepala UPTD Pasar


I menambahkan, untuk memberikan citra positif kepada para wisatawan

9
maka pihaknya akan mencurahkan perhatian lebih terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan kebersihan, keamanan dan kenyamanan. Menyangkut
itu semua, tanggungjawab diserahkannya kepada enam orang petugas
santib juga para tenaga kebersihan. Tenaga kebersihan selalu mobil.
Kalau dulu sampah hanya dibersihkan pada jamjam tertentu, kemudian
petugas menyapu pasar cuma di pagi dan sore hari. Sekarang tidak lagi
seperti itu. Tak perlu menunggu hingga menumpuk, pokoknya ada
sampah ya langsung mereka pungut (Wawancara Masrukin, 12 Agustus
2016).

3.1.2. Hal-hal yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran di Pasar


Bintoro
Permintaan terjadi, menurut Ibnu Taimiyah ini karena dipengaruhi
beberapa hal: pertama, Keinginan atau selera masyarakat terhadap suatu
barang yang berbeda daan selalu berubah-ubah. Dimana ketika
masyarakat telah memiliki selera terhadap suatu barang maka hal ini akan
mempengaruhi jumlah permintaan terhadap barang tersebut. Kedua,
Jumlah para peminat terhadap suatu barang. Jika jumlah masyarakat yang
menginginkan barang tersebut semakin banyak, maka harga barang
tersebut akan semakin meningkat. Ketiga, Kualitas pembeli (al-
mu‟awid). Dimana tingkat pendapatan merupakan salah satu cirri kualitas
pembeli yang baik. Semakin besar tingkat pendapatan, semakin tinggi
kualitas manyarakat untuk membeli. Keempat, Lemah atau kuatnya
kebutuhan suatu barang. Apabila kebutuhan terhadap suatu barang itu
tinggi maka permintan terhadap barang itu juga tinggi. Kelima, cara
pembayaran (tunai atau angsuran). Jika pembelian barang tersebut
dengan transaksi tunai, biasanya permintaannya lebih tinggi. Dan
keenam, Besarnya biaya transaksi. Apabila biaya transaksi dari suatu
barang rendah, maka permintaan akan meningkat (Islahi, 1988: 92-93).

Sedangkan menurut menurut pedagang pasar Bintoro Demak,


permintaan dipengaruhi oleh beberapa hal: pertama, perilaku konsumen
(selera konsumen). Saat ini suatu produk sedang trend dan banyak yang
beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin produk tersebut sudah
dianggap kuno. Kedua, Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti
dan pelengkap. Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal
maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya. Ketiga,
Pendapatan (penghasilan) konsumen. Orang yang punya gaji dan
tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan,
tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit
pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli. Keempat, Perkiraan
harga di masa depan, Barang yang harganya diperkirakan akan naik,
maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah

10
misalnya seperti bbm/bensin. Kelima. Intensitas kebutuhan konsumen,
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker
pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan
belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya
akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
Selanjutnya, permintaan seseorang terhadap barang menurut
pandangan pedagang ditentukan oleh: pertama, harga barang itu sendiri
dan harga barang substitusi, misalnya gula dan kopi. Bila permintaan
terhadap kopi meningkat, maka permintaan terhadap gula juga
meningkat, demikian sebaliknya. Kedua, pendapatan rumah tangga dan
pendapatan rata-rata masyarakat. Ketiga, corak distribusi pendapatan dan
cita rasa masyarakat. Keempat, jumlah penduduk, bertambahnya jumlah
penduduk akan menambah permintaan berbagai barang. Kelima, ramalan
mengenai keadaan masa depan (Sukirno, 2002: 75).

Adapun faktor yang mempengaruhi penawaran, menurut Ibnu


Khaldun adalah banyaknya permintaan tingkat keuntungan relative
(tingkat harga), tingkat usaha manusia (produktifitas) misalnya besarnya
tenaga buruh termasuk termasuk ilmu pengetahuan yang dimiliki dan
keterampilan yang dimiliki, keamanan dan ketenangan serta kemampuan
teknik dan perkembangan secara keseluruhan dari suatu kegiatan bisnis.
Faktor yang lain yang mempengaruhi penawaran terhadap suatu barang
adalah: pertama, biaya dan teknologi. Biaya dan teknologi adalah dua
konsep yang sangat erat berkaitan satu sama lain. Yang dimaksud dengan
biaya adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang dan jasa
mencakup baiaya tenaga kerja, biaya bahan baku, jika sistem ekonomi
konvensional dalam dalam operasionalnya. Teknologi adalah penemuan
dan peningkatan teknologi yang diterapkan untuk menurunkan biaya
produksi contohnya adalah penggunaan robot dan komputer. Jika
diterapkan teknologi baru dan sebagainya.

Kedua, Jumlah penjual. Jumlah penjual memiliki dampak langsung


terhadap penawaran makin banyak jumlah penjual yang mampu menjual
pada tingkat harga tertentu makin tinggi penawaran. Ketiga, dugaan
tentang masa depan. Aspek dugaan atau ekspetasi teerhadap masa depan
mencakup dugaan mengenai perubahan harga dari barang tersebut.
Misalnya, jika penjual menduga bahwa harga barangnya akan meningkat
dimasa depan, ia akan mengurangi penawarannya pada saat ini.
Akibatnya penawarannya berkurang. Hal ini dilarang oleh nabi, karena
seperti nanti yang akan kita lihat, perilaku ini mengakibatkan harga
dipasar melonjak. Keempat, Kondisi alam. Kondisi alam seperti terjadi
banjir, gempa bumi dan sebagainya. Bisa mengakibatkan penawaran

11
barang-barang tertentu berkurang seperti barang-barang hasil pertanian
dan lain sebagainya.

3.1.3. Pengendali Harga di Pasar Bintoro Demak


Islam tidak membenarkan penahanan barang yang dilakukan untuk
tujuan spekulasi seperti menimbun barang ketika harga barang rendah
sehingga menyebabkan barang itu langka, dengan tujuan dapat
menjualnya ketika harga naik karena ingin meraih keuntungan semata.
Hal ini termasuk ihtikar yang tidak diperbolehkan dalam mempengaruhi
harga.

Dalam konteks pengendalian harga, Ibnu Khaldun ternyata


merumuskan teori harga jauh sebelum ekonom Barat modern
merumuskannya. Sebagaimana disebut di awal, Ibnu Khaldun telah
mendahului Adam Smith, Keyneys, Ricardo dan Malthus. Inilah fakta
sejarah yang tak terbantahkan. Menurut Ibnu Khaldun yang
mengendalikan harga adalah penawaran dan permintaan. Jadi bilamana
permintaan meningkat, maka hargapun akan meningkat pula. Sebaliknya
bilamana permintaan menurun, harga pun akan menurun.

Dalam hal ini kemanfaatanlah yang menggerakkan permintaan di


pasar Bintoro Demak. Jika kemanfaatan sesuatu sangat besar, maka
permintaan juga akan semakin besar, demikian pula sebaliknya. Ibnu
Khaldun membedakan antara kebutuhan primer dan sekunder, dan ia
membedakan antara pasar kota-kota yang banyak penduduknya dan
pasar-pasar yang sedikit penduduknya, dari segi penerapan hukum
penawaran dan permintaan. Pada bagian lain dari bukunya, Ibn Khaldun
menjelaskan pengaruh naik dan turunnya penawaran terhadap harga. Ia
mengatakan bahwa ketika baarang-barang yang tersedia sedikit, maka
harga-harga akan naik. Namun bila jarak antarkota dekat dan aman untuk
melakukan perjalanan, maka akan banyak barang yang diimpor sehingga
harga-harga akan turun karena ketersediaan barang melimpah.

12
BAB IV

PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Hukum permintaan adalah makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit
jumlah barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang
makin banyak jumlah barang yang diminta.
Hukum penawaran adalah makin tinggi harga suatu barang, makin banyak
jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual dan sebaliknya makin rendah
harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang ditawarkan.

4.2. Saran
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan
keseimbangan harga pasar, apabila pada harga keseimbangan jumlah barang
yang di minta konsumen, sama persis dengan jumlah yang di tawarkan
produsen, secara grafis keseimbangan pasar bisa tercapai apabila kurva
permintaan dan penawaran berpotongan, titik perpotongan tersebut di sebut titik
keseimbangan.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/36492230/Makalah_Permintaan_dan_Penawaran_terle
ngkap

https://accurate.id/akuntansi/fungsi-penawaran-dan-permintaan-dalam-
akuntansi/#:~:text=Dalam%20akuntansi%2C%20fungsi%20penawaran%20dan,de
ngan%20faktor%2Dfaktor%20yang%20memengaruhinya

http://rumahbelajar.id/Media/Dokumen/5cdd6510b646044330d686c8/338a98d37
6d0dac52b9d43656ac44224.pdf

https://www.ruangguru.com/blog/fungsi-permintaan-dan-penawaran

https://www.jurnal.id/id/blog/2017-fungsi-permintaan-dan-penawaran-dalam-
akuntansi/#:~:text=Fungsi%20permintaan%20mengikuti%20hukum%20perminta
an.&text=Yaitu%20apabila%20harga%20suatu%20barang,permintaan%20akan%
20barang%20tersebut%20meningkat.

https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Bisnis/article/view/268

14
15
16
17
18
19
20
21
22

Anda mungkin juga menyukai