Anda di halaman 1dari 39

STASE PRIMARY HEALTH CARE

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK DI TEMPAT


KERJA INDUSTRI RUMAHAN NDANG REJEKI USAHA KACANG
METE PERIODE BULAN OKTOBER 2021

KELOMPOK II

1. Ahmad Fauzi (203203101)


2. Ester Bowo (203203089)
3. Oktavia Yudhaningtyas (203203091)
4. Nanang Samudra (203203087)
5. Novita Wawo Ina (203203106)
6. Sastra Gandhi Arab (203203110)
7. Younita Parandan (203203112)

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD
YANI YOGYAKARTA
2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK DI TEMPAT KERJA


INDUSTRI RUMAHAN NDANG REJEKI USAHA KACANG METE
PERIODE BULAN OKTOBER 2021

Telah di Setujui : Oktober 2021

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Kezia Diah Purnama Sari S.Kep.,Ns Ratna Lestari, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom

KATA PENGANTAR

ii
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji hanya milik Allah SWT yang
telah memberikan rahmat hidayahnya, kesehatan, kesabaran, ilmu
pengetahuan, dan senantiasa memberikan nafas perjuangan kepada hamba-
Nya, sehingga kami Mahasiswa Profesi Ners Universitas Jenderal Achmad
Yani Yogyakarta dapat menyelesaikan Laporan Asuhan keperawatan
kelompok di tempat kerja Industri Rumahan ndang rejeki usaha kacang mete.
Namun, berkat dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Laporan
Asuhan Keperawatan kelompok di tempat kerja Industri Rumahan ndang rejeki
usaha kacang mete ini dapat terselesaikan. Untuk itu kami Mahasiswa Profesi
Ners Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta ingin mengucapkan
terimakasih kepada:

1. Ratna Lestari, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kom selaku Dosen Pembimbing


Akademik yang telah memberikan ilmu, nasihat, motivasi serta meluangkan
waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing penyusunan Laporan
Asuhan Keperawatan pada Unit Kesehatan Kerja.
2. Kezia Diah Purnama Sari S.Kep.,Ns selaku Pembimbing klinik yang telah
memberikan masukan, serta meluangkan waktu, tenaga untuk menjadi
pembimbing.
3. Marsini, Amd.Keb selaku Pembimbing klinik yang telah memberikan
masukan, serta meluangkan waktu untuk membimbing kami.
4. Akhmad Jamil, Amd.Kep selaku Pembimbing klinik yang telah
memberikan masukan, motivasi untuk kami dalam melakukan kegiatan
selama di Unit Kesehatan Kerja.
5. Dhiah Kurniawati, AMD selaku Pembimbing klinik yang telah
memberikan masukan dalam penyelesaian tugas di kesehatan kerja.

Kami Mahasiswa Profesi ners menyadari masih banyak kekurangan


baik dari segi penyusunan maupun isi materi. Untuk itu, kami sangat
mengaharapkan saran dan kritik yang sifatnya membantu demi tercapai suatu
kesempurnaan Laporan asuhan Keperawatan pada Unit Kesehatan Kerja.

Yogyakarta

Mahasiswa Profesi Ners

DAFTAR ISI

iii
Halaman
HALAMAN JUDUL.........................................................................................

i
HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................

ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................

iii
DAFTAR ISI......................................................................................................

iv
DAFTAR TABEL..............................................................................................

v
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................

vi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................

1
A. Latar belakang.........................................................................................

1
B. Tujuan .....................................................................................................

3
C. Manfaat....................................................................................................

3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................

5
A. Konsep Kesehatan Kerja.........................................................................

iv
5
B. Health Hazard.........................................................................................

8
BAB III APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN........................................

10
A. Analisis Situasi........................................................................................

10

B. Hasil Pengkajian dan Analisa Data.........................................................

10
C. Diagnosis Keperawatan...........................................................................

21
D. Rencana Tindakan/Rencana Program......................................................

22
E. Implementasi dan Evaluasi......................................................................

25
BAB IV PENUTUP............................................................................................

27
A. Kesimpulan..............................................................................................

27
B. Saran........................................................................................................

28
DAFTAR PUSTAKA

v
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kesehatan Gizi............................................................................. 20
Tabel 3.2 Lingkar Perut............................................................................... 20
Tabel 3.3 Tekanan Darah............................................................................. 20

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi Skrining

vii
viii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keselamatan Kerja Perlindungan tenaga kerja memiliki

beberapa aspek dan salah satunya yaitu perlindungan keselamatan,

perlindungan tersebut bermaksud agar tenaga kerja secara aman melakukan

kerjanya secara aman melakukan kerjanya sehari-hari untuk meningkatkan

produktivitas. Menurut Bangun Wilson (2012). Keselamatan Kerja adalah

perlindungan atas keamanan kerja yang dialami pekerja baik fisik maupun

mental dalam lingkungan pekerjaan. Menurut Mondy dan Noe, dalam

(Mutiara, 2012).

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran

dan penerapan untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk kecelakaan,

sedangkan kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak diduga yang

dapat mengakibatkan terganggunya proses pekerjaan yang telah

direncanakan, dalam pengertian tersebut bahwa yang dimaksud

kecelakaan kerja tidak harus selalu diikuti adanya korban yang cidera

atau meninggal dunia (Reliefiana,2012).

1
2

Sejalan dengan Undang – undang No.1 tahun 1970, PP

No. 50 tahun 2012, dan Permen PU No.05 tahun 2014 yang diterapkan,

pedoman sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3),

penilaian risiko dengan metode HIRARC dipergunakan untuk

mengidentifikasi risiko apa saja yang mungkin terjadi serta tingkat

keparahan pada perusahaan atau UKM, sehingga dapat meminimalisir

kecelakaan kerja dan bagaimana melakukan pekerjaan dengan aman,

nyaman, tanpa keluhan (Putri, 2017).

Dari latar belakang diatas akhirnya kami mahasiswa Profesi

Ners Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta bersama Puskesmas

Berbah membuat rencana untuk meningkatkan kesehatan pada UKM dalam

keselamatan kerja. Salah satu tujuan penyelenggaraan pendidikan adalah

menghasilkan pemberdaya manusia yang sesuai dengan kebutuhan

pembangunan, khususnya di bidang keperawatan dan salah satunya

menghasilkan tenaga yang profesional, maka mahasiswa Profesi Ners

Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta diberi kesempatan untuk

mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dari berbagai pengalaman dan

disesuaikan dengan keadaan dilapangan.

Praktik Primary Health Care merupakan suatu bentuk

pembelajaran yang menekankan pada kemampuan mahasiswa menerapkan

asuhan keperawatan langsung pada masyarakat berupa unit kesehatan

sekolah, unit kesehatan kerja dan puskesmas. Terkhusus pada unit kesehatan

kerja dilaksanakan dari tanggal 26 Oktober – 30 Oktober 2021 dengan


3

menggunakan pendekatan proses keperawatan komunitas.

B. Tujuan

1) Tujuan Umum

Tersusunnya laporan Asuhan Kesehatan Kerja pada karyawan di UKM

Industri Rumahan Ndang Rejeki Sribit,Berbah Kabupaten Sleman, DIY.

2) Tujuan Khusus

1. Teridentifikasinya masalah kesehatan pada karyawan di UKM

Industri Rumahan Ndang Rejeki berdasarkan hasil pengkajian

2. Tersusunnya analisis data kesehatan kerja pada karyawan di

UKM Industri Rumahan Ndang Rejeki

3. Tersusunnya rencana Asuhan Kesehatan Kerja berdasarkan

pengendalian potensi hazard

4. Terlaksananya program pengendalian hazard berdasarkan EBN

C. Manfaat

Setelah dilaksanakannya praktik PHC (Primary Health Care) diharapkan

dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Unit Usaha Industri Rumahan Ndang Rejeki

a. Dapat memberikan gambaran umum mengenai kesehatan bagi

karyawan dan lingkungan.

b. Mengoptimalkan program Kesehatan Kerja yang merupakan

tempat yang dapat meningkatkan derajat kesehatan karyawan

dengan serta menciptakan lingkungan yang sehat.


4

2. Bagi Institusi

a. Mahasiswa dapat melakukan Asuhan Keperawatan Kesehatan

Kerja dan Hazard mulai dari pengkajian kesehatan karyawan,

menentukan diagnosa dan rencana tindakan

b. Dapat terlibat dan menjalankan upaya peningkatan kesehatan

(promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) berdasarkan

evidence di Unit kerja.

c. Dapat berkoordinasi dengan puskesmas dan pihak usaha dalam

melakukan rujukan dari unit kelompok usaha ke puskesmas.

3. Bagi Puskesmas

a. Dapat memberikan gambaran umum mengenai kesehatan

lingkungan kerja.

b. Sebagai dasar pengambilan kebijakan terkait upaya kesehatan di

Unit Usaha
5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kesehatan Keselamatan Kerja

1. Pengertian

Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu ilmu

pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan

terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Kesehatan

Keselamatan Kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses

produksi baik jasa maupun industri. Kesehatan Keselamatan Kerja

(K3) merupakan masalah dalam proses operasional baik disektor

traditional maupun modern (Putri, 2017).

Keselamatan Kerja adalah suatu usaha untuk melaksanakan

pekerjaan tanpa mengakibatkan kecelakaan, seperti; keselamatan pada

mesin, pesawat, peralatan/perlengkapan kerja, bahan-bahan, lingkungan

kerja dan produk. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu

pemikiran dan penerapan untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk

kecelakaan, sedangkan kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak

diduga yang dapat mengakibatkan terganggunya proses pekerjaan yang

telah direncanakan, dalam pengertian tersebut bahwa yang dimaksud

kecelakaan kerja tidak harus selalu diikuti adanya korban yang

cidera atau meninggal dunia (Reliefiana,2012).


6

Penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja,

menurut Suardi (2017) yaitu:

a. Perlindungan pekerja/karyawan

b. Memperlihatkan kepatuhan dalam peraturan & undang –undang

c. Mengurangi biaya

d. Membuat sistem manajemen yang efektif

e. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan

2. Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah proses manajemen terhadap risiko

yang dimulai dari kegiatan mengidentifikasi bahaya, menilai tingkat dan

mengendalikan risiko. Manajemen Risiko pada penelitian ini mengacu

pada sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3)

dengan mengelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu:

a. Risiko tinggi

b. Risiko sedang

c. Risiko kecil

Pada potensi bahaya tinggi apabila pekerjaan bersifat kompleks,

mempekerjakan tenaga kerja paling sedikit 100 orang. Potensi

bahaya rendah apabila pekerjaan bersifat tidak kompleks,

mempekerjakan tenaga kerja kurang dari 100 orang. Fungsi lain

adalah menarik seluruh aspek ini secara bersamaan kedalam suatu

perpaduan yang secara keseluruhan dan mengarahkannya untuk

mencapai tujuan organisasi bersangkutan (Ridley,2014). Menurut


7

Australia Standard 4360:2014 dalam Putranto (2016) memaparkan

bahwa, risiko ialah suatu kemungkinan dari suatu kejadian yang

tidak diinginkan yang akan mempengaruhi suatu aktivitas atau obyek.

Menurut Suardi (2017) manajemen risiko adalah sebuah

tindakan untuk mengelola potensi terjadinya risiko yang mungkin

timbul sehingga peluang dan efek yang ditimbulkan tidak besar.

Berdasarkan Occupational Health and Safety Assesment Series 18001

(OHSAS 18001) merupakan standar internasional untuk penerapan

sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja menyimpulkan

bahwa identifikasi bahaya adalah proses mengenali keberadaan suatu

bahaya dan menentukan karakteristiknya, dengan pengertian bahaya

dan insiden adalah sumber, situasi, atau tindakan yang berpotensi

untuk mencelakai dalam hal cidera pada manusia atau sakit (dengan

mengabaikan tingkat keparahannya) atau kematian yang terjadi, atau

dapat terjadi dengan kejadian yang berhubungan dengan pekerjaan

yang mengakibatkan cidera atau sakit (dengan mengabaikan tingkat

keparahannya) atau kematian, atau berpotensi untuk terjadi.

B. Hazard dan Kecelakaan

1. Pengertian

Hazard (Bahaya) adalah sifat dari suatu bahan, cara kerja suatu

alat, cara melakukan suatu pekerjaan, tempat dan posisi atau kondisi

kerja lingkungan kerja, yang menimbulkan kerusakan atau kerugian

manusia, harta benda, penyakit akibat kerja, cedera, cacat sementara


8

dan permanen maupun kematian. Risiko adalah ukuran kemungkinan

yang akan timbul dari sumber bahaya (hazard) tertentu yang terjadi.

Menurut Ashfal (2016) dalam Puspitasari (2017) menyatakan bahwa

hazards melibatkan risiko atau kesempatan (hazard Involve Ris kor

Chance) yang berkaitan dengan elemen-elemen yang tidak diketahui.

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak diduga

sebelumnya yang mengakibatkan terganggunya proses pekerjaan yang

telah direncanakan. Menurut Farida (2016) Kecelakaan kerja dapat

terjadi terhadap setiap orang, kapan saja, dan dimana saja. Pencegahan

kecelakaan kerja merupakan unsur penting untuk keberhasilan

produksi dan tidak terganggunya aktifitas.

2. HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control)

Identifikasi Hazard, penilaian risiko, melakukan kontrol pengendalian

dan meninjau ulang hasilnya itu merupakan proses dasar dari HIRARC.

Pada dasarnya identifikasi yang dilakukan, hanya pada identifikasi

hazard fisik yang nyata dan terlihat, beberapa hazard muncul pada

waktu tertentu, dan hazard muncul lebih sebagai hasil metode kerja

daripada kondisi fisik. Dalam Putranto (2016) dijabarkan bahwa

HIRARC memiliki definisi sebagai berikut:

a. Hazard Identification

Adalah proses pemeriksaan tiap area kerja dengan tujuan untuk

mengidentifikasi semua bahaya yang melekat pada suatu pekerjaan.

Area kerja termasuk juga meliputi mesin peralatan kerja,


9

laboratorium area perkantoran gudang dan angkutan.

b. Risk Assesment

Adalah proses penilaian risiko terhadap bahaya ditempat kerja,

contoh: kerugian properti dan finansial, cidera atau sakit akibat

kecelakaan terjadi.

c. Risk Control

Adalah suatu proses yang digunakan untuk mengidentifikasi dan

mengendalikan semua kemungkinan bahaya ditempat kerja serta

melakukan peninjauan ulang secara terus menerus untuk

memastikan bahwa pekerjaan mereka telah aman.

Proses pembuaatan HIRARC dibagi menjadi 4 langkah, yaitu;

a. Mengklasifikasikan jenis pekerjaan

b. Mengidentifikasi jenis bahaya

c.  Melakukan penilaian risiko

d. Menentukan apakah risiko dapat ditoleransi dan

mengimplementasikan pengukuran tingkat bahaya jika

diperlukan

3. Jenis Hazard

1. Bahaya fisik

2. Bahaya Bahan Kimia

3. Bahaya Biologis

4. Bahaya Ergonomi

5. Bahaya Psikologis
10

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA USAHA KESEHATAN KERJA

A. Analisis Situasi

Industri Rumahan Ndang Rejeki merupakan suatu usaha

masyarakat terutama ibu-ibu PKK yang mempunyai keinginan untuk

mengisi waktu luang mereka dimana usaha yang dijalankan adalah sebuah

produksi kacang mete. lokasinya terletak di Sribit,Berbah, Kabupaten

Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ditemukan jumlah karyawan

yang menjalankan usaha tersebut adalah 14 orang ibu-ibu. Pada Program

yang sering diberikan oleh puskesmas terutama bagian pengurus usaha

kesehatan kerja berupa penyuluhan mengenai kesehatan dan keselamatan

kerja (K3).

Data temuan secara obyektif yang didapatkan pada tanggal 27

oktober 2021 melalui survey dan skrining kesehatan secara langsung

didapatkan kesehatan gizi kurang 0 %, gizi normal 10.71 % dan gizi

berlebih 89.29%. Kesehatan lingkar perut normal 2 % dan kesehatan

lingkar perut tidak normal 98 %. Tekanan darah normal 35.4 % dan

Tekanan darah tidak normal 64.6 %. Pada saat skrining kesehatan langsung

dilakukan penyuluhan kesehatan oleh dokter untuk memberikan

pengetahuan dan kepatuhan dalam memonitor dan memperhatikan masalah

kesehatan pada ibu-ibu. Tampak kooporatif dalam penyuluhan sehingga bisa

adanya timbal balik yang diharapkan.
11

Data temuan secara subyektif ibu-ibu mengatakan tidak setiap

hari makan buah dan sayur, hanya beberapa ibu-ibu yang mengatakan

makan sayur setiap hari serta suka makan makanan seperti gorengan dan

yang mengandung gula dan jarang olahraga serta dalam bekerja kadang

tangan ada beberapa yang melepuh terkena getah buah mete yang masih

belum kering. Program dari puskesmas yang sudah berjalan penyuluhan

kesehatan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja serta bagaimana cara

untuk meningkatkan kesehatan namun belum ada pendidikan kesehatan

kerja di era new normal.

B. Hasil Pengkajian Dan Analisa Data

1. Hasil Pengkajian (Data Primer)

Identitas Home Industry


1. Nama Home Industry : Industri Rumahan Ndang rejeki
2. Jenis Home Industry : Kacang Mete
3. Alamat Home Industry : Sribit
4. JumlahTenaga Kerja : 14 orang

Proses Produksi

1. Bahan yang Diperlukan


a. Bahan baku : kacang mete
b. Bahan tambahan :-

2. Mesin/ peralatan kerja yang digunakan : pemanggang,pengering,pemotong

3. Proses produksi : dikupas,dipanggang,dikeringkan

4. Barang yang dihasilkan :


a. Produk Utama : kacang mete
b. Produk Sampingan :-
5. Limbah : kulit kacang mete dibakar
12

Identifikasi Potensi Bahaya Kesehatan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja

1. Faktor Fisik
Potensi Bahaya Jenis Potensi Sumber Pengendalian yang
Bahaya Bahaya sudah dilakukan
Kebisingan Menganggu tetangga Perdebatan Mesin dimasukan
dalam sebuah
ruangan kedap suara
Getaran mekanik - - -
Iklim kerja tinggi - - -
(panas)
Iklim kerja rendah - - -
(dingin)
Pencahayaan Tangan bisa Pemotong buah Dilakukan ditempat
kurang kepotong mete terang
Radiasi - - -

2. Faktor Kimia
Potensi Jenis Potensi Sumber Bahaya Pengendalian yang
Bahaya Bahaya sudah dilakukan
Debu Masalah mata Debu Belum ada
Gas/ Uap/ - - -
Asap
Kimia Cair - - -
Kimia padat - - -

3. Faktor Ergonomi dan Psikologis


Potensi Bahaya Jenis Potensi Sumber Pengendalian
Bahaya Bahaya yang sudah
dilakukan
Gerakan berulang - - -
Posisi tubuh tidak Tulang mengalami Saat Belum ada
sesuai masalah memotong
Mengangkat benda - - -
berat
Membengkokkan benda - - -
Tekanan dari atasan - - -
Tekanan dari rekan - - -
kerja
Tekanan mental akibat - - -
hasil kerja tidak sesuai
Upah terlalu rendah - - -
Khawatir PHK - - -

4. Alat Pelindung Diri


Potensi Bahaya APD yang APD yang Pemakaian oleh tenaga kerja
diperlukan disediakan
13

Tangan Sarung Sarung Ada yang menggunakan dan ada


mengelepuh tangan tangan yang tidak
- - - -

5. Gizi Kerja
Materi Keterangan
1. Pemberian Makanan Tambahan bagi -
Tenaga Kerja
2. Pemberian makan siang bagi tenaga -
kerja
3. Variasi Menu -
4. Penyajian -
5. Kelengkapan gizi -
6. Kecukupan kalori -
7. Jenis/ beban kerja -
8. Pengelolaan makan -
9. Kantin -
10.Dapur -

6. Sanitasi Tempat Kerja


Materi Keterangan
1. Kebersihan Cukup
2. Kerapian Cukup
3. MCK Cukup
4. Penerangan Cukup
5. Ketersediaan air bersih Cukup
6. IPAL -

7. Penyelenggaraan Kesehatan Kerja


Materi Keterangan
1. Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Cukup
a. Pemeriksaan kesehatan awal Cukup
b. Pemeriksaan kesehatan berkala Cukup
c. Pemeriksaan kesehatan khusus Cukup
d. Pemeriksaan kesehatan purnakerja Cukup
14

INSTRUMEN PENILAIAN AWAL HAZARD KESEHATAN DI INDUSTRI


INFORMAL

NamaPerusahaan : Industri rumahan Ndang Rejeki


Jenis Produksi : Kacang mete
Alamat : Sribit
Jumlah Karyawan : 14 orang

NO ITEM PENILAIAN JAWABAN


1 BANGUNAN (a) Permanen
(b) Tidak permanen
2 Ventilasi (a) Baik
(b) Tidak baik
3 Lantai (a) Kering
(b) Basah
(c) Licin
(d) Kasar
4 Cahaya (a) Terang
(b)Cukup
(c) Kurang
5 Suhu udara (a) Sedang
(b) Panas
(c) Dingin
6 Sumber air bersih (a) PAM
(b) Sumur
(c) Air hujan
(d) Kali/sungai
7 WC (a) 1 buah
(b)> 1 buah
8 Keadaan WC (a) Bersih
(b) Kotor
9 Kondisi dalam ruangan (a) Bising
(b)berdebu
10 Cerobong asap (a) Ada
(b)Asap mengepul
11 Proses kerja
15

a. Memakai panas (a) Ya


(b) Tidak
b. Produksi panas (a) Ya
(b) Tidak
c. Bising (a) Ya
(b) Tidak
d. Bergetar (a) Ya
(b) Tidak
e. Memotong (a) Ya
(b) Tidak
f. Mengelas (a) Ya
(b) Tidak
g. Mengaduk (a) Ya
(b) Tidak
h. Menggiling (a) Ya
(b) Tidak
i. Mengecat (a) Ya
(b) Tidak
j. Menjahit (a) Ya
(b) Tidak
k. Mengasah (a) Ya
(b) Tidak
Dll, sebutkan
12 Waktu bekerja (pakai mesin) (a)Ya
(b) Tidak
13 Alat kerja
Tumpul (a) Ya
(b) Tidak
Tajam (a) Ya
(b) Tidak
Bergetar (a) Ya
(b) Tidak
Berputar (a) Ya
(b) Tidak
Tidak pakai alat (a) Ya
(b) Tidak
Pakai alat lain, sebutkan
14 Di tempat kerja ditemukan factor
risiko
a. Fisik (a) Ya (terlalu lama duduk)
(b) Tidak

b. Kimia (a) Ya
(b) Tidak
c. Biologi (a) Ya
(b) Tidak
d. Ergonomi (a) Ya
(b) Tidak
e. Psikososial (a) Ya
(b) Tidak
16

f. Kecelakaan kerja (a) Ya


(b) Tidak
15 Lama kerja per hari (a) < 8 jam
(b) 8 jam
(c) >8 jam
16 Lama kerja per minggu (a) < 40 jam
(b) 40 jam
(c) > 40 jam
17 Sabtu/ minggu lembur (a) Ya
(b) Tidak
18 Fasilitas yang disiapkan di tempat
kerja
a. Kipas angin (a) Ya
(b) Tidak
b. Penghisap debu (a) Ya
(b) Tidak
19 Disediakan air minum (a) Ya
(b) Tidak
20 Disediakan makan (a) 2x sehari
(b) 1xsehari
(c) Tidak ada
(d) katering
21 Di dinding terpasang (a) SOP
(b) P3K
(c) Poster k3
(d) Dll, sebutkan
22 Bekerja menggunakan APD (a) Ya
(b) Tidak
(c) Kadang-kadang
23 APD yang digunakan

a. Sarung tangan (a) Ya


(b) Tidak
b. Masker (a) Ya
(b) Tidak
c. Baju pelindung (a) Ya
(b) Tidak
d. Sepatu (a) Ya
(b) Tidak
e. Penutup telinga (a) Ya
(b) Tidak
f. Kacamata pelindung (a) Ya
(b) Tidak
24 Bila sakit berobat ke (a) Puskesmas
(b) Dokter swasta
(c) Poliklinik
(d) Beli sendiri
25 Halaman (a) Bersih
(b) Banyak sampah
(c) Ada penghijauan
17

26 Tempat sampah (a) Ada


(b) Tidak ada
(c) Terbuka
(d) Tertutup
27 Sampah
a. Dibakar (a) Ya
(b) Tidak
b. Dikubur (a) Ya
(b) Tidak
c. Dibuangke kali (a) Ya
(b) Tidak
d. Diambil petugas (a) Ya
(b) Tidak
28 Air limbah dibuang ke
a. Saluran tertentu (a) Ya
(b) Tidak
b. Got (a) Ya
(b) Tidak
c. Dibuang ketanah (a) Ya
(b) Tidak
d. Kali/sungai (a) Ya
(b) Tidak

Kesehatan karyawan

Hasil Pemeriksaan
Umur
No Nama Lk perut
(tahun) TD (mmHg) TB (kg) BB (cm)
(cm) IMT
1 Risna 35 138/96 164 77.3 94 28.8
2 Sumartini 57 127/85 148 56.2 96 25.6
3 Siti aminah 53 135/84 146 66.9 97 31.4
4 Halimah 71 159/94 152 70.5 102 30.5
5 Isminani 40 132/95 150 64.8 90 28.8
6 Kasirah 62 147/86 149 41.7 72 18.7
7 Sri lestari 45 156/98 151 67.2 92 29.4
8 Margani 47 143/98 156 70.2 93 28.8
9 Ponira 63 157/110 151 64.5 94 28.2
10 Eni 38 140/99 150 62.6 86 27.8
11 Siti fatimah 49 134/90 145 49.2 74 23.4
12 Hartini 56 153/91 150 68.5 94 30.4
13 Siti dormina 51 142/84 156 45.7 83 18.8
14 Fatonah 37 121/97 161 60.7 83 23.4
18

Tabel 3.1 Kesehatan Gizi

Variabel Jumlah Persentase


(n) (%)

Berlebih 11 orang 89.29%


Gizi Normal 3 orang 10.71%

Tabel 3.2 Lingkar perut

Variabel Jumlah Persentase


(n) (%)

Tidak normal 2 orang 2%


LP Normal 12 orang 98%

Tabel 3.2 Tekanan Darah

Variabel Jumlah Persentase


(n) (%)

Tidak normal 10 orang 64.6 %


TD Normal 4 orang 35.4 %
19

A. Analisis data

Masalah/Risiko
No Data Fokus
Masalah
1. Penilaian kesehatan karyawan : Perilaku
Data temuan secara obyektif yang Kesehatan
cenderung
didapatkan pada tanggal 27 oktober 2021
berisiko
melalui survey dan skrining kesehatan secara

langsung didapatkan kesehatan gizi kurang 0

%, gizi normal 10.71 % dan gizi

berlebih 89.29%. Kesehatan lingkar perut

normal 2 % dan kesehatan lingkar perut tidak

normal 98 %. Tekanan darah normal

35.4 % danTekanan darah tidak normal 64.6 

%.

Hazard menunjukan bahwa ada resiko fisik

(terlalu lama duduk).

Data temuan secara subyektif ibu-ibu

mengatakan tidak setiap hari makan buah dan

sayur, hanya beberapa ibu-ibu yang

mengatakan makan sayur setiap hari serta

suka makan makanan seperti gorengan dan

yang mengandung gula dan jarang olahraga


20

serta dalam bekerja kadang tangan ada

beberapa yang melepuh terkena getah buah

mete yang masih belum kering. Program dari

puskesmas yang sudah berjalan penyuluhan

kesehatan mengenai kesehatan dan

keselamatan kerja serta bagaimana cara untuk

meningkatkan kesehatan namun belum ada

pendidikan kesehatan kerja di era new normal.

B. Diagnosa Keperawatan

1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko

Pengendalian Hazard menggunakan 5 Hirarki sebagai berikut :

1. Eliminasi

2. Substitusi

3. Perancangan

4. Administasi

5. APD
21

A. Rencana tindakan/ rencana program

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi

1 Perilaku Kesehatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 Edukasi perilaku upaya kesehatan (I.12435)
cenderung berisiko x 60 menit, masalah kurangnya terpapar a. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
informasi meningkat dengan kriteria hasil : menerima informasi.
Status pengetahuan (L.12111) b. Sediakan materi dan media pendidikan
a. Perilaku sesuai anjuran verbalisasi minat Kesehatan.
dalam belajar yang di laporkan dari c. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
cukup menurun (2) menjadi meningkat kesepakatan.
(5), d. Berikan kesempatan untuk bertanya.
b. Kemampuan menjelaskan pengetahuan e. Menggunakan variasi metode pembelajaran.
tentang suatu topik cukup menurun (2) f. Gunakan pendekatan promosi kesehatan
menjadi meningkat (5). dengan memperhatikan pengaruh dan
c. Pertanyaan tentang masalah yang hambatan dari lingkungan, sosial serta
dihadapi cukup menurun (2) menjadi budaya.
meningkat (5). g. Berikan pujian dan dukungan terhadap
usaha positif dan pencapaian
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 h. Jelaskan penanganan masalah kesehatan.
22

x 60 menit, masalah kurangnya terpapar i. Informasikan sumber yang tepat yang


informasi meningkat dengan kriteria hasil : tersedia di masyarakat.
Perilaku kesehatan (L.12107) j. Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan.
a. Penerimaan terhadap perubahan status k. Anjurkan mengevaluasi tujuan secara
kesehatan dari (1) menurun periodik.
ditingkatkan ke (4) cukup meningkat. l. Ajarkan menentukan perilaku spesifik yang
b. Kemampuan melakukan tindakan akan diubah misalnya nya (status gizi,
pencegahan masalah kesehatan dari karies gigi, dan pengaruh buruk merokok)
(1) menurun ditingkatkan ke (4) cukup m. Ajarkan mengidentifikasi tujuan yang
meningkat. akan dicapai
c. Kemampuan peningkatan kesehatan n. Ajarkan cara pemeliharaan kesehatan
ditingkatkan dari (1) menurun masyarakat sesuai permasalahan Kesehatan
ditingkatkan ke (4) cukup meningkat. di lingkungan sekolah.
d. Pencapaian pengendalian kesehatan
ditingkatkan dari (1) menurun Promosi perilaku upaya kesehatan (I.12472)
ditingkatkan ke (4) cukup meningkat. a. Identifikasi perilaku upaya kesehatan yang
dapat ditingkatkan dua berikan lingkungan
yang mendukung kesehatan,
b. Anjurkan untuk tidak merokok.
23

c. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.

B. Implementasi Dan Evaluasi


24

Tanggal/ Diagnosis
Implementasi Evaluasi paraf
Waktu Keperawatan
Perilaku Kesehatan Edukasi perilaku upaya kesehatan -
cenderung berisiko (I.12435)
- Mengidentifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi.
- Menyediakan materi dan
media pendidikan Kesehatan
PHBS
- Menjadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan.
- Memberikan kesempatan
untuk bertanya.
- Menggunakan variasi metode
pembelajaran melalui video
animasi
- Memberikan pujian dan
dukungan terhadap usaha
25

positif dan pencapaian


- Menjelaskan penanganan
masalah kesehatan.
- Mengajarkan cara
pemeliharaan kesehatan
masyarakat sesuai
permasalahan Kesehatan di
lingkungan sekolah.

Promosi perilaku upaya


kesehatan (I.12472)
a. Melakukan aktivitas fisik
setiap hari.
26

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
27

B. Saran

1. Bagi Unit Usaha Industri Rumahan Ndang Rejeki

Dapat meningkatkan upaya pelaksanaan Kesehatan Keselamatan Kerja

(K3)

2. Bagi institusi

Dapat meningkatkan kualitas pemberian asuhan keperawatan, terutama

bagi Unit Usaha dengan memikirkan faktor perkembangan dan bekerja

sama dengan puskesmas sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.

3. Bagi puskesmas

Dapat memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap unit usaha

sehingga dapat mencapai kesejahteraan fisik dan mental.


DAFTAR PUSTAKA

Eisner, H.S., Leger, J.P. 2014. The Internasional Safety Rating System in
South African Mining. Journal of Occupational Accidents 10, 141 – 160.
Farida, V.H. 2016. Keselamatan, Kesehatan, keamanan kerja dan lingkungan
hidup (K3LH). Bandung: CV Arfino Raya
Field, R.H.G., Jr., & Caplan, R. D., & Harrison, R. V. 2016. The Mechanisms Of
Job Stress And Strain. London: Wiley.
Gandevia S.C. 2017. “Spinal and Supraspinal Factors ini Human Muscle
Fatigue”.Physiol. Rev. 81 (4): 1725 – 89. PMID 11581501.
Gloria J. Hthaway, Nick H. Proctor. 2014. Chemical Hazards of the Workplace,
A Wiley – Interscience publication. John Wiley & Sons, Newyork
Husein, T., M. Kholel, A. Sasono, 2016. Perancangan sistem kerja ergonomis
untuk mengurangi tingkat kelelahan. Proceeding Seminar Nasional
Ergonomi. Surabaya: 21 – 22 November 2016.
Juniani, A.I., Handoko, L., Firmansyah, C.A. 2017. implementasi metode
HAZOP dalam proses identifikasi bahaya dan analisa risiko pada
feedwater system di unit pembangkitan paiton PT PJB”. Prosiding
seminar Teknik K3 Politeknik Perkapalan ITS. Surabaya
Manuaba, A. 2016. Macro ergonomics approach on work organizations with
special reference to the utilization of Total ergonomic SHIP
approach to obtain humane,competitive and sustainable work system
and products. Proceeding Seminar Nasional Ergonomi. Surabaya, 21-22
November 2016.
Lampiran

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai