Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

A DENGAN PENYAKIT PARU


OBSTRUKSI KRONIK (PPOK) DI BANGSAL ALAMANDA II
RSUD SLEMAN YOGYAKARTA

Disusun Oleh:
Ahmad Fauzi
2216023

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S1


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2020
ASUHAN KEPERAWATAN KETRAMPILAN DASAR PROFESI
PRODI ILMU KEPERAWATAN FAK. KESEHATAN
UNIV. JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A DENGAN PENYAKIT PARU


OBSTRUKSI KRONIK (PPOK) DI BANGSAL ALAMANDA II
RSUD SLEMAN YOGYAKARTA

Nama Mahasiswa : Ahmad Fauzi


Tempat Praktik :-
Tanggal Praktik :-
Tanggal Pengkajian : 14 Juli 2020
Sumber data : Rekam Medis, Pasien dan Keluarga

A. DATA UMUM KLIEN


No. RM : 145600
Nama Klien : Tn. A
Umur : 80 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Seyegan
Pendidikan : Tidak Sekolah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Agama : Islam
Tanggal masuk : 6 Februari 2017
Ruang : Alamanda II RSUD Sleman
Diagnosa Medis : PPOK, IHD, Dispepsia

B. RIWAYAT KESEHATAN
Alasan masuk RS:
Keluarga mengatakan klien mengeluh sesak dan pusing sejak kemarin, klien
juga batuk. Kemudian klien dibawa ke IGD tanggal 6/2 2017 jam 09.40 di
IGD klien didiagnosa PPOK,IHD, dispepsia kemudian klien di pindah ke
bangsal Alamanda jam 10.10 WIB.
Keluhan utama saat ini:
Klien mengatakan merasa sesak. Namun klien juga mengeluh nyeri di bagian
dadanya.

Riwayat kesehatan masa lalu:


Klien mengatakan pernah di rawat atau mondok di RSUD Sleman 3 bulan
yang lalu dengan Prostat (BPH).
Riwayat kesehatan keluarga:
Keluarga mengatakan tidak ada penyakit menular atau penyakit bawaan dalam
keluarga.
Penyakit keturunan:
Keluarga mengatkan di keluarganya tidak ada penyakit keturunan misalnya
DM, Asma, Hipertensi, Jantung dan lain-lan

Riwayat kecelakaan atau pembedahan sebelumnya:


Klieien mengatakan tidak ada riwayat kecelakaan. Klien mengatkan 3 bulan
yang lalu Operasi BPH di RSUD Sleman.

Riwayat Alergi dan pengobatan yang pernah di peroleh:


Pasien mengatakan tidak ada alergi. Pengobatan saat mondok 3 bulan yang
lalu, dan klien tidak mengetahui obat-obatanya.

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Sistem Persepsi Sensori
Penglihatan : Klien mengatakan untuk melihat masih jelas namun
sudah agak kabur jika melihat yang jauh, terkadang
menggunakan kacamata + dirumah untuk membaca.
Pendengaran : Klien mengatakan sudah tidak mampu mendengar
terlalu jelas dari jarak yang terlalu jauh, pendengaran
sudah menurun, untuk mampu mendengar jelas orang
lain harus berbicara dekat dan suaranya harus
sedikitbkeras.
Pengecap/ penghidu : Klien mengatakan dapat merasakan asam, manis
dan asin, serta dapat mencium bau-bauan seperti
minyak kayu putih.
Peraba : Klien mengatakan masih dapat merasakan panas
dan dingin.

2. Sistem Pernafasan
Respirasi : 26 x/menit.
Kualitas : reguler.
Penggunaan O2 : menggunakan nasal kanul aliran 3 lpm
Klien mengatakan batuk berdahak, kadang keluar lendirnya warna putih
kekuningan kental.

Pemeriksaan Thorax
 Inspeksi : Warna kulit sawo matang, tidak tampak adanya luka atau
benjolan di area dada, pengembangan dinding dada simetris dengan
rongga perut, tidak tampak adanya retraksi dada.
 Palpasi : Tidak ada krepitasi, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba
adanya pembesaran massa. Taktil fremitus 7/7 kedua lapang paru.
 Perkusi : I.c 1 – 3 = sonor
I.c 4 kiri = redup (jantung)
I.c 5 kanan = redup (hati)
 Auskultasi : vesikuler (Inspirasi > ekspirasi) paru kanan-kiri
3. Sistem Kardiovaskular
TD : 180/80 mmHg
Nadi : 96 x/menit reguler.
S : 36,5 0C
CRT : <2 detik.
Pemeriksaan Kardio
 Inspeksi : warna kulit sawo matang, tidak terlihat ictus cordis, tidak
tampak adanya jejas di area dada.
 Palpasi : Tidak teraba massa , tidak ada nyeri tekan, tidak ada
krepitasi
 Perkusi : redup
 Auskultasi : S1>S2 reguler, tidak ada suara jantung tambahan.
 Aktifitas sehari-hari :
Klien mengatakan sering merasa sesak dirumah saat beraktifitas terlalu
berlebihan dan kecapean.

4. Sistem Saraf Pusat


Tingkat kesadaran : Compos mentis
KU : Klien tampak sakit sedang
GCS : E=4 M=5 V=6
Orientasi WTO : Baik
Daya Ingat : Masih mampu mengingat dengan baik

5. Sistem Gastrointestinal dan Nutrisi


1) Antropometri
BB : 50 kg TB : 156 cm IMT : 16.6
 Gizi kurang
 Gizi cukup
 Gizi lebih
2) Biokimia
Hb : 14,1 gr/dL (14 – 18 gr/dL)
HMT : 41 % (42 – 52 %)
Albumin : -
3) Clinical sign
Mukosa bibir lembab, konjungtiva tidak anemis
4) Diet :
Pola makan :
a. Sebelum dirawat : Klien mengatakan makan 2-3 kali sehari ½
- 1 porsi
b. Selama dirawat : Klien mengatakan makan 3 kali sehari ½
porsi
Nafsu makan* :
a. Sebelum di rawat : cukup, makan 3 kali sehari, porsi sedikit ,
kadang habis kadang tidak.
b. Selama dirawat : kurang, habis setengah porsi yang
disediakan, tidak suka diit RS.
Pemeriksaan Abdomen
 Inspeksi : Bentuk simetris, warna kulit sawo matang, tidak ada
jejas/luka, tidak terlihat adanya massa, umbilikus: simetris.
 Auskultasi : Bising usus 12x/menit
 Perkusi : suara tympani di 4 kuadran
 Palpasi : tidak teraba massa, tidak ada nyeri tekan
 Lain –lain : -

6. Sistem Muskuloskeletal
Rentang gerak : bebas namun kadang klien mengeluh kesemutan pada kaki
sampe pinggang.
Kekuatan otot :
5 5
5 5
Ekstremitas atas kanan: : rentang gerak bebas bebas
Ekstremitas atas kiri : rentang gerak bebas, kekuatan otot 5, terpasang
infus RL 20 tpm, pemasangan tanggal 6/2/2017.
Ekstremitas bawah kanan: rentang gerak bebas, kekuatan otot 5
Ekstemitas bawah kiri : rentang gerak bebas, kekuatan otot 5

Kemampuan ADL’s
(Menggunakan kode 1 = independen, 2 = butuh bantuan, 3 = dependen)
1 2 3
Mandi √
Berpakaian √
Makan √
Berdandan √
Toileting √
Ket : Klien melakukan ADL’s dengan bantuan
7. Sistem Integumen
Turgor kulit : elastis
Edema : tidak ada edema perifer maupun edema anasarka
Personal hygiene : Pasien terlihat cukup bersih
Pressure Ulcer : Tidak Ada, Skor Braden Scale : 20 (Baik)
Tubuh Klien teraba hangat
mukosa bibir lembab
Wajah tidak pucat.
Tidak ada alergi pada kulit
8. Sistem Reproduksi
Keluhan sistem reproduksi: Pasien mengatakan tidak mengeluhkan pada
sistem reproduksinya.
Kegiatan sexual teratur : tidak terkaji
Lain – lain : Riwayat Operasi Prostat 10 th yang lalu
9. Sistem Eliminasi
a. Fecal
a) Frekuensi BAB : 1x sehari
 Konstipasi
 Diare
Tidak ada kesulitan BAB

b) Karakteristik feses
 Konsistensi : lunak
 Warna : kekuningan
 Bau : khas feses
b. Bladder
a. Frekuensi BAK : 4-5 x/hari
b. Karakteristik Urin : kuning jernih
c. Volume urin : ± 600 - 800 cc/hari
d. Inkontinensia : Tidak.
e. Nyeri/kesulitan terbakar/kesulitan BAK : tidak
f. Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : klien mengatakan tidak
mempunyai riwayat penyakit ginjal/kandung kemih.
g. Lain – lain : Riwayat Prostat dan operasi 10 th yang lalu

D.
E. POLA KEBIASAAN SEHARI – HARI
a. Kebutuhan cairan dan elektrolit
Terpasang infus RL 20 tetes permenit. Pemasangan pada tanggal 6
Februari 2017
Balance cairan selama 7 jam (1 x sift)
Tanggal 6 Februari 2017
Intake Output Balance cairan
Parenteral: 200 cc Urine : 400 cc Input – output :
Makan: 200 cc IWL : 218.7 cc 650 cc – 618,7 cc
Minum : 250 cc Feses : -
Muntah : -
Drain : -
Darah : -cc
Total : 650 cc Total : 618.7 cc Balance cairan = +31.3

IWL: 15cc/kgBB/hari
= 15 x 50 / 24 = 31,25 cc/ jam  dalam 7 jam 218.7 cc

b. Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman


Klien mengeluh nyeri pada dada saat batuk
P: Nyeri saat batuk
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: Dada
S: 4
T: hilang timbul, saat batuk

c. Istirahat/ Tidur
Kesulitan tidur di RS : Ya. Jika Ya, alasan : Pasien mengatakan kadang
sulit tidur karena sesak yang dirasakan
Merasa segar setelah bangun : ya
Lama tidur sebelum sakit : 7-8 jam (jam 21:00-05:00)
Selama sakit : 5 – 6 jam, sering terbangun karena tidak nyaman dengan
ruangan dan kadang batuk + sesak.
Kebiasaan tidur sebelum sakit : tidur siang 1-2 jam setelah sholat duhur.
Selama sakit : Kadang tidur siang 10-50 menit.
F. Psikososial dan spiritual
1. Nilai / Kepercayaan
Klien beragama Islam
Kegiatan keagamaan yang di jalani : pasien mengatakan sering sholat
5 waktu, mengikuti pengajian sebulan sekali di daerahnya tinggal.
Nilai / kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan : pasien
mengatakan tidak ada kepercayaan yang bertentangan dengan
kesehatan.
2. Koping / stress
Klien mengatkan tidak stress
Mempunyai tekanan dalam hidup : pasien mengatakan tidak
mempunyai tekanan dalam hidupnya.
Pernah merasa kehilangan : Pernah, saat ditinggal istri meninggal.
Cara mengatasi permasalahan : pasien mengatakan berserah diri
kepada Allah, dan berusaha ikhlas.
Status emosional : Gelisah
Lain – lain : -
3. Hubungan
Klien tinggal sendiri di rumah, anak anaknya tinggal dirumah sebelah
kanan dan kirinya.
Orang yang mendukung : pasien mengatakan saat ini anak dan
menantunya serta cucunsangat mendukung kesembuhannya.
Penyakit mempengaruhi hubungan keluarga/ orang lain: tidak, selama
sakit pasien banyak yang mendukung untuk kesehatannya.
Kegiatan di masyarakat : pasien mengatakan sering berkumpul
mengobrol bersama dengan tetangga sekitarnya.
Lain – lain : -
4. Persepsi Diri
Yang dirasakan terkait hospitalisasi : pasien mengatakan ingit cepat
sembuh dan pulang.
Perilaku klien sesuai dengan situasi : kadang klien gelisah.
G. Defisit pengetahuan/ Pendidikan Kesehatan Klien
Daftar kebutuhan pendidikan selama di rawat : Pasien mengatakan belum paham
mengenai penyakitnya. Namun cucunya yang seorang bidan selalu menyediakan
informasi tentang masalah kesehatan kepada Tn, A.
H. Discharge Planning
Pemenuhan kebutuhan nutrisi
Aktivitas yang dapat dilakukan dirumah
Pola perilaku hidup bersih dan sehat yang harus dilakukan dirumah
I. Data Penunjang
1. EKG
Tanggal 6/2/2017
Hasil:
Vent. Rate : 77 bpm
QRS duration :128 ms
QT/QTc :448 ms
PR interval :148 ms
P duration : 86 ms
RR Interval : 779 ms
P-R-T axes : 58 – 27 - 37
Kesan : Normal sinur rhythm, Right bundle branch
block, Abnormal ECG
2. Rongten Thoraxs
Tanggal 6/2/2107
Hasil:
- Tampak corakan bronchovascular meningkat, air
broncogram+
- Kedua diafragma licin
- Cor, CTR = 0,58, klasifikasi arc aorta
- Scoliosis vertebrata thoracales
Kesan:
- Bronchitis
- Cardiomegaly ringan dengan aortosklerosis
3. Darah Lengkap
Tanggal 6/2/2017

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Interpretasi


HEMATOLOGI
Hemoglobin 14.2 g/dl L 14 – 18 Normal
Hematokrit 41 % 42 – 52 Rendah
Leukosit 6.1 10^3/ul 4.5 – 11.0 Normal
Eritrosit 5.00 10^3/ul 4.7 – 6.1 Normal
Trombosit 251 10^3/ul 150 – 440 Normal
MPV 10.8 fl 7.2 – 11.1 Normal
PDW 12.3 fl 9 - 13 Normal
INDEX ERITROSIT
RDW-CV 13.4 % 11.5 – 14.5 Normal
MCV 82.6 fl 80 - 100 Normal
MCH 28.4 pg 26 - 34 Normal
MCHC 34.4 % 32 - 36 Normal
Hitung jenis Lekosit
Basofil 0.2 % 0-1 Normal
Monosit 8.6 % 4–8 Tinggi
Eosinofil 2.3 % 1–6 Normal
Limfosit 25.9 % 22 – 40 Normal
Neutrofil 63.0 % 40 - 70 Normal
KIMIA KLINIK
Fungsi hati
AST (SGOT) 17 U/L 0 – 40 Normal
ALT (SGPT) 10 U/L 0 - 41 Normal
Fungsi jantung
LDH 347 U/L 240 – 480 Normal
CK-MB 18 U/L 7 - 25 Normal
Fungsi Ginjal
Ureum 40.0 mg/dL 10 - 50 Normal
Kreatinin 1.61 mg/dL 0.7 – 1.2 Normal
Asam urat 6.5 mg/dL 3.4 – 7.0 Normal
Elektrolit
Natrium (Na) 138.7 mmol/L 135 - 248 Normal
Kalium (K) 5.21 mmol/L 3.5 – 5.3 Normal

Terapi Yang Diberikan


Tanggal Jenis Terapi Rute Dosis Indikasi
6 Infus RL IV 20 tpm Pengobatan kekurangan cairan atau
Februari pengganti cairan tubuh
2017
Rehidrasi parenteral
Sampai CPG Oral 1 x 75 mg Infark miokard
(Clapidogal) Stroke iskemik/penyakit arteri perifer
10 Klien dengan sindrom koroner akut
Februari ISDN Oral 3 x 120 mg Mencegah sakit atau nyeri dada yang
2017 (Isoserbid) disebabkan angina
Gagal jantung kiri
Digoxin Oral 2 x 0,25 mg Untuk payah jantung kongesif,
fibrilasi atrium, takikardia, atrium
proximal, flutter atrium.
Sucralfat syr Oral 3 x 10 ml Pengobatan duodenal ulcer
Tukak lambung dan duodenum
Gastritis kronis
Ambroxcol Oral 3 x 30 mg Penyakit Saluran napas akut dan
kronis yang disertai sekresi bronkial
yang abnormal, khususnya
eksaserbasi dan bronkitis kronis,
bronkitis asmatik, asma bronkial
Paracetamol Oral 3 x 500 mg Penurun panas
Penghilang rasa sakit
melocxicim Oral 2 x 7.5 mg Osteoarthritis
Rheumatoid arthitris
Prosogan IV 1 x 30 mg Pengobatan GERD
( Gastroesophageal reflux disease),
Sensasi terbakar pada area dada dan
kerongkongan karena naiknya asam
lambung.
Methil IV 3 x 62,5 mg Obat anti inflamasi (radang)
Prepnisolon Obat jangka pendek untuk
peradangan bronkial/bronkitis karena
berbagai penyakit saluran pernapasan
Ceftriaxone IV 2 x 1 gr Antibiotik
Pengobatan infeksi

Mulai 8 Ventolin: Neb 8 jam Bronkspasme


Februari Flexotid ulize Pengencer sputum
2017 r Bronkitis asmatis
PPOK
ANALISA DATA
No DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI
1 DS: Bersihan Jalan Obstruksi jalan
- Klien mengatakan merasa sesak Nafas tidak nafas: penumpukan
- Klien mengatakan batuk berdahak, efektif sekret
kadang keluar lendirnya warna putih
kekuningan kental.
DO:
RR : 26 x/mnt
Klien tampak sesak
Tampak batuk
Auskultasi suara nafas vesikuler +/+
Rongten thorax tanggal 6/2/2107
Hasil:
- Tampak corakan bronchovascular
meningkat, air broncogram+
- Kedua diafragma licin
- Cor, CTR = 0,58, klasifikasi arc aorta
- Scoliosis vertebrata thoracales
Kesan:
- Bronchitis
- Cardiomegaly ringan dengan
aortosklerosis

2 DS: Intoleransi Ketidakseimbangan


Klien mengatakan duduk saja kadang Aktivitas antara suplai dan
merasa sesak kebutuhan oksigen

DO:
TD : 180/80 mmHg
Nadi : 96 x/menit reguler.
KU : Sedang
Klien tampak sesak

EKG tanggal 6/2/2017


Hasil:
Vent. Rate : 77 bpm
QRS duration :128 ms
QT/QTc :448 ms
PR interval :148 ms
P duration : 86 ms
RR Interval : 779 ms
P-R-T axes : 58 – 27 - 37
Kesan : Normal sinur rhythm, Right bundle
branch block, Abnormal ECG

3. DS: Nyeri akut Agen cedera biologis


Klien mengeluh nyeri pada dada saat batuk
P: Nyeri saat batuk
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: Dada
S: 4
T: hilang timbul, saat batuk

DO:
TD : 180/80 mmHg
Nadi : 96 x/menit reguler.
S : 36,5 0C
RR : 26 x/menit
Tampak sedikit berkeringat

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Bersihan jalan nafas berhubungan dengan obstruksi jalan nafas: penumpukan sekret
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan ketidakseibangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
RENCANA KEPERAWATAN
Hari Selasa 14 Februari 2017
No Diagnosa NOC NIC
1. Bersihan jalan nafas tidak Respiratory Status : Airway Patiency (0410) Airway Management (3140)
efektif b.d Obstruksi jalan Respiratory Status : Ventilation (0403) 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
nafas. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 2. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
24 Jam diharapkan bersihan jalan nafas efektif, 3. Keluarkan sekret dengan batuk efektif
dengan kriteria hasil: 4. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
1. Mendemonstrasikan batuk efektif 5. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
dan suara nafas yang bersih, tidak keseimbangan.
ada sianosis dan dyspneu (mampu 6. Monitor respirasi dan status O2
mengeluarkan sputum, mampu
bernafas dengan mudah, tidak ada Chest Phisiotherapy (3230)
pursesd lips) 1. Berikan minum air hangat
2. Menunjukkan jalan nafas yang 2. Atur posisi pasien sesuai dengan area paru yang akan
paten (klien tidak merasa tercekik, didrainage
irama nafas, frekuensi pernafasan 3. Minta pasien mempertahankan posisi tersebut selama
dalam rentang normal (RR : 16- 10-15 menit. Sambil PD bisa dilakukan clapping dan
24x/mnt), tidak ada suara nafas vibrating
abnormal) 4. Berikan tisu untuk membersihkan sputum
3. Mampu mengidentifikasikan dan 5. Minta pasien untuk duduk, nafas dalam dan batuk
mencegah factor yang dapat efektif
menghambat jalan nafas 6. Evaluasi respon pasien (pola nafas, sputum: warna,
volume, suara pernafasan)
7. Jika sputum masih belum bisa keluar, maka prosedur
dapat diulangi kembali dengan memperhatikan kondisi
pasien.
2. Intoleransi Aktivitas Activity Tolerance (0005) Activity Therapy (4310)
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Observasi adaya pembatasan klien dalam melakukan
ketidakseibangan antara suplai 3x24 jam diharapkan intoleransi aktivitas klien aktivitas
dan kebutuhan oksigen dapat teratasi dengan kriteria hasil : 2. Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
1. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai 3. Monitor akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara
peningkatan tekanan darah, RR berlebihan
2. Mampu melakukan aktivitas sehari-hari (ADLs) 4. Monitor respon kardiovaskuler terhadap aktivitas
secara mandiri (Takikardi, Sesak nafas, Pucat)
3. Keseimbangan antara aktivitas dan latihan 5. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
6. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
7. Bantu klien untuk membuat jadwal latihan pada waktu
luang
8. Bantu klien untuk mengembangkan motivasi diri dan
penguatan
9. Moitor responfisik, emosi, sosial dan spiritual

3. Nyeri akut berhubungan Pain Level (2102) Pain Management (1400)


dengan agen cedera biologis Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk
jam, nyeri klien berkurang dengan kriteria hasil : lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, presipitasi
mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk 2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
mengurangi nyeri) 3. Kurangi faktor presipitasi nyeri
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang 4. Ajarkan tentang teknik non farmakologi (relaksasi genggam
dengan menggunakan manajemen nyeri (teknik jari dan nafas dalam)
relaksasi genggam jari dan nafas dalam) 5. Kolaborasi dalam pemberian analgetik untuk mengurangi
Pain Control nyeri
3. Mampu mengenali nyeri (skala, 6. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) 7. Tingkatkan istirahat
4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
berkurang

Anda mungkin juga menyukai