Disusun Oleh:
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan CBR bagi mahasiswa ialah;
a. Agar para mahasiswa dapat lebih detail meringkas isi buku.
b. Dapat membandingkan dan menghubungkan isi buku yang direview
dengan buku-buku yang relevan.
c. Melatih mahasiswa lebih kritis dan berani berargumentasi berdasarkan
teori dari buku.
d. Sehingga mahasiswa dapat mengambil keputusan dan menyatakan
ungkapan pengetahuannya dari buku yang di review.
1.3 Manfaat
Manfaat CBR ialah;
a. Setiap penyaji maupun pembuatnya menjadi kritis dalam menganalisis
informasi,
b. Lebih meghargai pendapat,
c. Adaptif terhadap perubahan,
d. Lebih komunikatif dalam penyampaian informasi, dan lebih bertanggung
jawab.
BAB II
A. Ringkasan
Leadership
Teori ini berakar pada keyakinan bahwa kecerdasan adalah fungsi dari
logika rasional. Kecerdasan Emosional, pada dasarnya, dapat ditelusuri kembali
ke tahun 1920, ketika Thorndike pertama kali berbicara tentang konsep
'kecerdasan sosial'. Mengambil itu ke depan, upaya pertama untuk mengukur
'kecerdasan sosial' pada anak-anak dilakukan oleh Edgar Doll pada tahun 1935.
Pada jalur serupa tetapi lebih maju, pada tahun 1983, Gardner melakukan
beberapa jalur memecahkan pekerjaan dan memperkenalkan konsep 'kecerdasan
ganda', yang pada dasarnya berbicara tentang dua jenis kecerdasan – kecerdasan
interpersonal dan kecerdasan intrapersonal.
Banyak pemimpin saat ini tidak menyadari bahwa mereka adalah
pemimpin atau tidak memiliki keinginan untuk mengakui kontribusi mereka
kepada masyarakat. Misalnya, kepemimpinan adalah gagasan yang dirasakan
yang dibangun di atas keyakinan dan nilai-nilai mereka. Joshua Kahn Russell
adalah pemimpin yang diakui, karena ia menginspirasi gerakan lingkungan untuk
menghentikan perusahaan listrik dari terus menerus merusak lingkungan
(Fridayana Yudiaatmaja, 2013). Berdasarkan tindakan dan perkembangan
gerakannya, dia adalah seorang pemimpin, meskipun tidak untuk semua. Ketika
mempertimbangkan apakah akan melihatnya sebagai seorang pemimpin, kita
memiliki kehendak bebas. Kita bisa memilih siapa yang kita ikuti.
Baru-baru ini, ada minat untuk memahami dampak emosi yang ditampilkan
oleh pemimpin pada kemampuan kepemimpinan dan perilaku pengikut untuk
pemimpin itu. Penularan emosional sekarang diyakini sebagai salah satu faktor
terpenting untuk memahami dan mempelajari kepemimpinan. Penularan
emosional tidak lain adalah kecenderungan untuk seorang individu untuk meniru
isyarat verbal/non-verbal orang lain dan kemudian memulai merasakan emosi
yang disampaikan oleh pengirim.
Telah terlihat individu itu dengan pemahaman yang lebih rendah tentang
emosional dan hubungan antara peristiwa dan emosi cenderung mengaitkan
peristiwa yang salah sebagai penyebab emosi tertentu. Untuk Misalnya, investor
keuangan dengan tingkat pemahaman emosional yang berkurang mungkin salah
mengaitkan kecemasan dengan pertemuan bisnis daripada kecelakaan mobil yang
terjadi ketika dia sedang dalam perjalanan untuk bekerja dan ini menimbulkan
keseluruhan serangkaian masalah perilaku lainnya.
BAB III
PEMBAHASAN
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kepemimpinan yang cerdas secara emosional harus baik hati dan baru
kemudian dapat dilihat sebagai sifat positif, sebaliknya, dapat dilihat sebagai sifat
negatif. Dengan demikian, pengetahuan tentang mengatur emosi mungkin tidak
terlihat positif atau negatif tetapi dapat membantu individu untuk memenuhi
kepentingan positif untuk kepentingan yang lebih baik atau kepentingan negatif
dalam bahaya keseluruhan.
4.2 Saran
Fridayana Yudiaatmaja. (2013). Issn 1412 – 8683 29. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 12(2), 10.
http://dx.doi.org/10.1016/j.intman.2016.11.002%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.
tele.2017.10.007%0Ahttp://ilp.ut.ac.id/index.php/JOM/article/view/432%0A
http://dx.doi.org/10.3926/jiem.1530%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.bushor.2
017.11.007%0Ahttps://doi.org/10.10