Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SISTEM EKONOMI ISLAM DENGAN


SISTEM EKONOMI LAINNYA (KAPITALIS DAN SOSIALIS)
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Dasar-Dasar Ekonomi Syariah
Dosen Pengampu : Lira Zohara, S.E, M.Si

Disusun oleh:
1. Muhammad Nur Mauludin (2002036016)
2. Fuji Ro’ami (2002036032)
3. Dewi Imro’atul Choiriyah (2002036055)
4. Rahmawati Indah Budiarti (2002036064)

HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Allah SWT atas semua limpahan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perbedaan Sistem Ekonomi
Islam dengan Sistem Ekonomi Konvensional (Kapitalis dan Sosialis)” ini dengan
tepat waktu. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang benderang ini.
Harapan penulis, semoga makalah yang telah tersusun ini dapat
bermanfaat sebagai salah satu rujukan atau pedoman bagi pembaca, menambah
wawasan serta pengalaman dalam kepenulisan. Sekalipun telah diusahakan sebaik
mungkin, namun makalah ini tentunya masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik dari pembaca diharapkan bisa untuk disampaikan demi
perbaikan makalah ini.

Semarang, 27 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Sistem Ekonomi Islam..................................................................................3
B. Sistem Ekonomi Konvensional.....................................................................5
C. Perbedaan Sistem Ekonomi Islam dan Konvensional.................................11
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................................15
B. Saran............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan
mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang
dilakukan pemerintah atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka
mencapai kemakmuran atau kesejahteraan. Setiap negara mempunyai sistem
ekonomi yang berbeda-beda. Sistem yang dianut sebuah negara biasanya
sesuai dengan paham ideologi negara tersebut. Negara-negara islam yang ada
didunia menganut sistem ekonomi islam yang berdasarkan syariat islam.
Misalnya di Indonesia sendiri menerapkan sistem ekonomi islam dengan
hadirnya perbankan yang berlabel syariah. Negara yang berideologi
komunisme biasanya menerapkan sistem ekonomi sosialis. Sedangkan negara
yang berideologi kapitalisme cenderung menganut sitem ekonomi kapitalis.
Timbulnya perbedaan tersebut disebabkan beberapa faktor
diantaranya ada tidaknya campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi,
sistem pemerintahan yang dianut suatu negara, kepemilikan negara terhadap
faktor produksi dan sumber daya suatu negara baik sumber daya manusia
maupun sumber daya alam negara tersebut.
Perbedaan antara ekonomi islam dengan konvensional bukan
hanya pada hal-hal yang aplikatif, tetapi terdapat perbedaan mendasar secara
falsafah yang digunakan pun telah berbeda. Maka dari itu, pemahaman
tentang perbedaan kedua sistem ini sangat diperlukan, untuk mengetahui dan
menentukan sistem ekonomi yang paling baik untuk diaplikasikan dalam
kehidupan kita. Karena kehidupan manusia selalu berkaitan dengan
permasalahan ekonomi, baik untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan,
maupun sebagai media untuk melakukan ibadah.

1
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan tentang sistem ekonomi islam!
2. Sebutkan dan jelaskan tentang sistem ekonomi konvensional!
3. Bagaimana perbedaan sistem ekonomi islam dan konvensional?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui tentang sistem ekonomi islam.
2. Mengetahui macam-macam sistem ekonomi konvensional.
3. Mengetahui perbedaan sistem ekonomi islam dan konvensional.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Ekonomi Islam


1. Pengertian Sistem Ekonomi Islam
Ekonomi islam dalam bahasa Arab diistilahkan dengan al-iqtishad
al-islam. Al-iqtishad secara bahasa berarti al-qashdu yaitu pertengahan dan
berkeadilan. Secara umum, Ekonomi Islam didefinisikan sebagai suatu
cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, meneliti, dan
akhirnya menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi dengan cara
Islami yang bersumber dari Al-Quran, As-Sunnah. ijma’ dan qiyas.1
Sistem ekonomi islam merupakan ilmu ekonomi yang
dilaksanakan dalam praktek sehari-hari bagi individu, keluarga, kelompok
masyarakat maupun pemerintah atau penguasa dalam rangka
mengorganisasikan faktor produksi, distribusi dan pemanfaatan barang dan
jasa yang dihasilkan tunduk dalam peraturan atau perundangundangan
islam ( sunnatullah ).
2. Sejarah Sistem Ekonomi Islam
Sejarah pemikiran ekonomi Islam, mulai dikenal sejak era Nabi
Muhammad SAW. Dalam perkembanganya, mengalami puncak
kejayaanya sejalan dengan puncak kejayaan peradaban Islam pada abad 6
Masehi hingga abad 13 Masehi. Kala itu, ekonomi Islam berkembang
pesat, diterapkan di berbagai wilayah di dunia utamanya di bawah
kepemimpinan Islam. Di Indonesia, sejarah pemikiran ekonomi Islam
hadir bersamaan dengan datangnya Islam itu sendiri ke Nusantara. Yakni
lewat para pedagang Arab, Persia dan India.
Kemudian sejarah pemikiran Islam di Nusantara mulai
mengemukakan saat munculnya SDI atau Sarekat Dagang Islam tahun

1
Nihayatul Masykuroh, “Sistem Ekonomi Kapitalis, Sosial Dan Islam,” Alqalam 22, no. 1 (2005):
101, https://doi.org/10.32678/alqalam.v22i1.1446.

3
1912. Tujuan awal SDI untuk bela para pedagang muslim lokal hadapi
persaingan keturunan Cina di industri Batik di Jawa Tengah. Kemudian
SDI berubah menjadi SI atau Sarekat Islam tahun 1914 dipimpin oleh
Tjokroaminoto. SI lebih politis. SI lebih fokus melakukan perjuangan
melawan Belanda di Indonesia dengan berbagai program selain ekonomi.
Yakni pendidikan pribumi, politik dan aksi-aksi massa.2
3. Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Islam3
a. Allah Pemilik Segala Sesuatu.
b. Kekayaan di Dunia adalah untuk Mencari Kehidupan Akhirat.
c. Bagian di Dunia Tidak Boleh Diabaikan dalam Mendapatkan Akhirat.
d. Berlaku Adil kepada Sesama Manusia.
e. Tidak Boleh Melakukan Kerusakan.
f. Menjunjung Kebebasan Individu.
g. Mengakui hak individu terhadap harta.
h. Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar.
i. Adanya Jaminan sosial.
j. Distribusi kekayaan.
k. Larangan menumpuk kekayaan.
l. Kesejahteraan individu dan masyarakat.
4. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Islam4
a. Kelebihan sistem ekonomi islam, sebagai berikut :
1.) Menjunjung kebebasan individu.
2.) Jaminan sosial.
3.) Mengakui hak individu terhadap harta.
4.) Larangan penumpukan kekayaan.

2
https://www-gramedia-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.gramedia.com/literasi/sejarah-
pemikiran-ekonomi-islam/amp/?usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D&amp_js_v=a6&amp_gsa=1#referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&csi=0&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.gramedia.com%2Fliterasi
%2Fsejarah-pemikiran-ekonomi-islam%2F
3
Syamsul Effendi, “Perbandingan Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem Ekonomi Kapitalis Dan
Sosialis,” Jurnal Riset Akuntansi Multiparadigma Universitas Islam Sumatera Utara 6, no. 2
(2019): 129.
4
Masykuroh, “Sistem Ekonomi Kapitalis, Sosial Dan Islam.”

4
5.) Distribusi kekayaan.
6.) Kesejahteraan individu dan masyarakat.
b. Kelemahan sistem ekonomi islam, sebagai berikut :
1.) Lambatnya perkembangan literatur ekonomi islam.
2.) Praktek ekonomi konvensional lebih dahulu dikenal.
3.) Tidak ada representasi ideal negara yang menggunakan sistem
ekonomi islam.
4.) Pengetahuan sejarah pemikiran ekonomi islam kurang.
5.) Pendidikan masyarakat yang materialisme.

B. Sistem Ekonomi Konvensional


1. Sistem Ekonomi Kapitalis
a. Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi yang aset-aset
produktif dan atau faktor-faktor produksinya sebagian besar dimiliki
oleh sektor individu/swasta.5 Sistem kapitalis memandang bahwa
manusia adalah pemilik satu-satunya terhadap harta yang telah
diusahakan. Tidak ada hak orang lain di dalamnya. Ia memiliki hak
mutlak untuk membelanjakan sesuai dengan keinginannya. setiap
warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan
kemampuannya.6
Pada sistem ekonomi ini terdapat keleluasaan bagi perorangan
untuk memiliki sumber daya, seperti kompetisi antar individu dalam
memenuhi kebutuhan hidup, persaingan antar badan usaha dalam
mencari keuntungan.
Prinsip “Keadilan” yang dianut oleh ekonomi kapitalis adalah
setiap orang menerima imbalan berdasarkan prestasi kerjanya. Dalam
hal ini campur tangan pemerintah sangat minim, sebab pemerintah

5
Masykuroh.
6
Effendi, “Perbandingan Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem Ekonomi Kapitalis Dan Sosialis.”

5
berkedudukan sebagai “Pengamat” dan “Pelindung” dalam
perekonomian.
b. Sejarah Sistem Ekonomi Kapitalis
Perjalanan sejarah kapitalisme tidak dapat dilepaskan dari bumi
Eropa, tempat lahir dan berkembangnya kapitalisme. Tahun 1648
(tahun tercapainya perjanjian Westphalia) dipandang sebagai tahun
lahirnya sistem negara modern. Perjanjian itu mengakhiri Perang Tiga
Puluh Tahun (antara Katholik dan Protestan di Eropa) dan menetapkan
sistem negara merdeka yang didasarkan pada konsep kedaulatan dan
menolak ketundukan pada otoritas politik Paus dan Gereja Katholik
Roma. Inilah awal munculnya sekularisme. Sejak itu aturan main
kehidupan dilepaskan dari gereja (yang merupakan wakil Tuhan),
dengan anggapan bahwa negara itu sendiri yang paling tahu kebutuhan
dan kepentingan warganya sehingga negaralah yang layak membuat
aturan untuk kehidupannya, sementara Tuhan (agama) diakui
keberadaannya tetapi dibatasi hanya di gereja (hubungan manusia
dengan Tuhannya).
Atas landasan pandangan hidup seperti di atas, maka lahirlah
ideologi bahwa manusia sendirilah yang berhak untuk membuat
peraturan hidupnya. Mereka juga mengharuskan pula untuk
mempertahankan kebebasan manusia yang terdiri dari kebebasan
beragama, kebebasan berpendapat (berbicara), kebebasan individu
(pribadi) dan kebebasan kepemilikan (hak milik). Dari kebebasan hak
kepemilikan itulah dihasilkan sistem ekonomi kapitalis, yang
merupakan hal yang paling menonjol pada ideologi ini. Oleh karena itu
ideologi ini dinamakan kapitalisme, sebuah nama yang diambil dari
aspek yang paling menonjol dalam ideologi ini.
Adam Smith salah satu tokoh yang melahirkan sistem kapitalis dan
biasa disebut juga sebagai bapak kapitalisme. Beliau lahir di kota
Kirlkcaldy, Country File di Skotlandia tahun 1723. Dalam salah satu
bukunya yang berjudul The Wealth of Nations: An Inquiry into the

6
Nature and Causes (1776) ia mengatakan bahwa setiap orang adalah
sebagai hakim yang paling tahu akan kepentingan dirinya sendiri, yang
sebaiknya dibiarkan dengan bebas mengejar kepentingannya demi
keuntungan dirinya sendiri. Hal ini menunjukan bahwa kemakmuran
masyarakat akan dapat tercapai apabila kepada mereka diberikan
kebebasan untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi tanpa adanya
campur tangan pemerintah, sehingga masing-masing masyarakat akan
terlibat selama persaingan secara bebas dan tercapailah sebuah
kemakmuran7.
c. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Kapitalis8
1.) Kebebasan memiliki harta secara perorangan.
2.) Persaingan bebas/free competition.
3.) Kebebasan penuh.
4.) Mementingkan diri sendiri.
5.) Harga sebagai penentu/Price sistim .
6.) Campur tangan pemerintah minimum.
d. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalis
1.) Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis sebagai berikut9 :
a.) Pendukung sistem ekonomi kapitalis menyatakan bahwa
kebebasan ekonomi dapat membuat masyarakat memiliki
banyak peluang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
b.) Persaingan bebas diantara individu akan mewujudkan tahap
“produksi” dan tingkat “harga” pada tingkat yang wajar dan
akan membantu mempertahankan penyesuaian yang rasional
diantara kedua variable. Persaingan akan mempertahankan
keuntungan dan upah pada tingkat yang sederhana.

7
Lekachman, Robert dan Van Lonn, Boriin. Kapitalisme, Teori dan Perkembanganya. Bandung:
Resist Book, 2010
8
Effendi, “Perbandingan Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem Ekonomi Kapitalis Dan Sosialis.”
9
Masykuroh, “Sistem Ekonomi Kapitalis, Sosial Dan Islam.”

7
c.) Para ahli ekonomi kapitalis menyatakan bahwa motivasi untuk
mendapatkan keuntungan merupakan tujuan yang terbaik,
sebanding dengan tujuan untuk memaksimumkan hasil.
2.) Kelemahan sistem ekonomi kapitalis, sebagai berikut10 :
a.) Persaingan bebas yang tidak terbatas, mengakibatkan banyak
keburukan dalam masyarakat apabila ia mengganggu kapasitas
kerja dan sistem ekonomi serta munculnya semangat
persaingan diantara individu. Sebagai contoh hak individu
yang tidak terbatas untuk memiliki harta mengakibatkan
distribusi kekayaan yang tidak seimbang dalam masyarakat
dan pada akhirnya akan merusak sistem perekonomian.
b.) Adanya perbedaan yang radikal (jelas) antara hak-hak majikan
dan pekerja, penerima upah tidak mempunyai kesempatan
yang sama dengan saingannya, sehingga ketidakadilan ini
memperdalam gap (jurang) antara yang kaya dan miskin.
c.) Sistem ekonomi kapitalis, disatu pihak memberikan seluruh
manfaat produksi dan distribusi di bawah penguasaan para
ahli, yang mengesampingkan masalah kesejahteraan
masyarakat banyak dan membatasi mengalirkan kekayaan di
kalangan orang-orang tertentu saja. Di pihak lain menjamin
kesejahteraan semua pekerja kepada beberapa orang yang
hanya mementingkan diri sendiri.
d.) Nilai moral (persaudaraan, kerjasama, saling membantu, kasih
sayang) tidak lagi diperhitungkan dalam kegiatan ekonomi
individu.
e.) Keharmonisan diantara pelaku ekonomi tidak ada atau kurang
menonjol.
f.) Konflik kepentingan diantara sesama pekerja dan pelaku bisnis
atau ekonomi sangat tajam.
10
Mustakim; Heru Setiawan, “Keistimewaan Fiqh Muamalah /Sistem Ekonomi Islam Dengan
Sistem Ekonomi Lainnya,” Jurnal Ekonomi Syariah 2, no. Desember (2019): 78–98,
www.ejournal.annadwahkualatungkal.ac.id P a g e %7C 78.

8
Persaingan bebas mengakibatkan munculnya semangat
persaingan diantara individu untuk kepentingan individu dan
kepentingan umum akan menimbulkan bahaya dan ketidak
selarasan dalam masyarakat.

2. Sistem Ekonomi Sosialis


a. Pengertian Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis merupakan bentuk resistensi dari sistem
ekonomi kapitalis yang dituding sebagai penyebab tidak tercapainya
kesejahteraan yang merata. Jika sistem ekonomi kapitalis sepenuhnya
menyerahkan siklus ekonomi pada mekanisme pasar yang
berkembang. Maka dalam sistem ekonomi sosialis, pemerintah
mempunyai andil besar dalam mengatur roda perekonomian di sebuah
negara. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pengawasan
terhadap rantai perekonomian masyarakat.11
Sistem ekonomi sosialis merupakan suatu sistem ekonomi dengan
kebijakan atau teori yang bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi
yang lebih baik dengan tindakan otoritas demokratisasi terpusat dan
kepadanya perolehan produksi kekayaan yang lebih baik daripada yang
kini berlaku sebagaimana yang diharapkan.
Sistem ekonomi sosialis biasa disebut juga dengan sistem ekonomi
yang terpusat. Kenapa disebut dengan terpusat? Karena segala
sesuatunya harus diatur oleh negara dan juga dikomandokan dari
pusat.12
Sistem Ekonomi Sosialis berpandangan bahwa kemakmuran
individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran
bersama. Sebagai Konsekuensinya, penguasaan individu atas aset-aset
ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian besar merupakan
kepemilikan sosial.

11
Masykuroh, “Sistem Ekonomi Kapitalis, Sosial Dan Islam.”
12
Effendi, “Perbandingan Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem Ekonomi Kapitalis Dan Sosialis.”

9
b. Sejarah Sistem Ekonomi Sosialis
Sosialisme muncul di akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19
sebagai reaksi dari perubahan ekonomi dan sosial yang diakibatkan
oleh revolusi industri. Revolusi industri ini memang memberikan
keberkahan buat para pemilik pabrik pada saat itu, tetapi di lain pihak
para pekerja justru malah semakin miskin. Semakin menyebar ide
sistem industri kapitalis ini, maka reaksi dalam bentuk pemikiran-
pemikiran sosialis pun semakin meningkat.
Penggunaan kata sosialisme sering digunakan dalam berbagai
konteks yang berbeda oleh berbagai kelompok, namun hampir semua
sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri
dan buruh tani pada abad ke-19 dan ke-20, yang berdasarkan prinsip
solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian, yang dengan
sistem ekonomi, menurut mereka, dapat melayani masyarakat banyak,
ketimbang hanya segelintir elite.13
c. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Sosialis14
1.) Kepemilikan harta dikuasai negara.
2.) Setiap individu memilki kesamaan kesempatan dalam melakukan
aktivitas ekonomi.
3.) Disiplin politik yang tegas dan keras.
4.) Tiap warga negara di penuhi kebutuhan pokoknya.
5.) Proyek pembangunan dilaksanakan negara.
6.) Posisi tawar menawar individu terbatas.
d. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis
1.) Kelebihan sistem ekonomi sosialis, sebagai berikut15 :
a.) Setiap warga negara disediakannya kebutuhan pokok oleh
negara.

13
Ibrahim M. Ismail, Al-Islam wal Madzahib Al-iqtishadhiyyah Al-mu’ashirah,Majlis A’la Wizarotul
Auqaf, 1961 M. Hal 30
14
Effendi, “Perbandingan Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem Ekonomi Kapitalis Dan Sosialis.”
15
Effendi.

10
b.) Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang cacat atau
lemah dalam pengawasan negara.
c.) Semua pekerjaan didasarkan perencanaan negara.
d.) Produksi dan distribusi dikelola oleh negara.
2.) Kekurangan sistem ekonomi sosialis, sebagai berikut16 :
a.) Sulit melakukan transaksi.
b.) Daya saing (barganing) antar pelaku ekonomi tak terjadi.
c.) Membatasi kebebasan.
d.) Sifat kepemilikan diri sendiri tak terjadi.
e.) Mengabaikan pendidikan moral.
f.) Semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi.

16
Setiawan, “Keistimewaan Fiqh Muamalah /Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem Ekonomi
Lainnya.”

11
C. Perbedaan Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem Ekonomi
Konvensioal17
Sistem Ekonomi Islam Sistem Ekonomi Konvensional
Kapitalis Sosialis
Kebebasan Kebebasan Ekonomi Terpimpin
Islam memberikan Setiap individu berhak Semua bentuk produksi
kebebasan kepada untuk mendirikan, dimiliki dan dikelola
individu untuk mengorganisir, dan oleh Negara. Semua
melakukan kegiatan mengelola perusahaan keuntungan yang
ekonomi memiliki dan yang diinginkan. Negara diperoleh akan
menikmati hasil yang tidak boleh melakukan digunakan untuk
diperoleh dari usahanya. intervensi/campur kepentingan
Namun, islam tangan dalam semua masyarakat.
memberikan aturan kegiatan ekonomi.
yang tegas. Misalnya
usaha yang dilakukan
adalah usaha yang halal
dan sah, bukan usaha
yang mengandung
unsur eksploitasi
terhadap orang lain.
Kebebasan yang
diberikan islam kepada
setiap individu
bukanlah kebebasan
mutlak, tetapi
kebebasan yang diiringi
dengan nilai-nilai
syariat.
Hak Terhadap Harta Hak Terhadap Harta Pemilik Harta Oleh
Islam mengakui hak Setiap individu dapat Negara
17
Effendi, “Perbandingan Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem Ekonomi Kapitalis Dan Sosialis.”

12
individu untuk memiliki memiliki harta secara Individu secara
harta. Islam perorangan, membeli perorangan tidak
memberikan kepada dan menjual hartanya mempunyai hak untuk
individu hak menurut yang memiliki dan
kepemilikan perorangan dikehendakinya tanpa memanfaatkan sumber-
dan hak untuk batas. Individu sumber produksi. Di
menikmati mempunyai kuasa dalam sistem ini tidak
kekayaannya. Islam penuh terhadap hartanya ada yang namanya hak
mengikat hak-hak dan bebas menggunakan milik perorangan. Hak
tersebut dengan ikatan sumber-sumber individu untuk memiliki
moral supaya kekayaan ekonomi menurut cara harta atau
tidak menumpuk pada yang dikehendakinya memanfaatkan hasil
satu kelompok ( kaya ). produksi tidak
Misalnya kewajiban diperbolehkan.
mengeluarkan zakat.
Ketidaksamaan Ketimpangan sosial Kesamaan ekonomi
ekonomi dalam batas Persaingan bebas Sistem ekonomi sosialis
yang wajar mengakibatkan menyatakan bahwa hak-
Islam mengakui adanya munculnya semangat hak individu dalam
ketidaksamaan ekonomi persaingan di antara suatu bidang ekonomi
di antara orang individu-individu. ditentukan oleh prinsip
perorangan dalam batas- Kekayaan hanya kesamaan.
batas yang wajar. dimiliki oleh sebagian
Adanya orang kaya dan kecil individu, mereka
miskin dalam akan menggunakannya
kehidupan merupakan untuk kepentingan diri
sunnatullah. Orang kaya sendiri dan akan
mempunyai kewajiban mengorbankan
menyerahkan sebagian kepentingan masyarakat
hartanya kepada orang semata-mata untuk
miskin dalam bentuk memenuhi kepentingan

13
zakat. individu,
Jaminan sosial - Jaminan sosial
Setiap individu Setiap individu
mempunyai hak untuk disediakan kebutuhan
hidup dalam negara hidup menurut
islam, setiap warga keperluan masing-
negara dijamin untuk masing. Di samping itu
memperoleh kebutuhan setiap warga negara
pokoknya masing- disediakan kebutuhan
masing. Menjadi tugas pokonya.
dan tanggungjawab
Negara islam untuk
menjamin setiap warga
Negara dalam
memenuhi kebutuhan
sesuai dengan prinsip
hak untuk hidup.
Distribusi kekayaan Konsentrasi kekayaan Konsentrasi kekayaan
secara meluas pada kaum kapitalis pada pemerintah
Sistem ekonomi islam Kekayaan dan alat-alat Seluruh bentuk
mencegah penumpukan produksi menumpuk produksi dan sumber
kekayaan pada pada sekelompok orang pendapatan bertumpu
kelompok tertentu tertentu saja, yakni pada Negara atau
(orang kaya), ia orang yang memiliki masyarakat
menganjurkan distribusi kekuasaan dan modal keseluruhan.
kekayaan kepada semua yang besar.
lapisan masyarakat.
Misalnya kewajiban
mengeluarkan zakat.
Kesejahteraan Persaingan bebas Perencanaan kegiatan
individu dan Persaingan bebas di ekonomi oleh
masyarakat antara individu-individu pemerintah

14
Islam mengakui akan mewujudkan tahap Semua pekerjaan dalam
kesejahteraan individu produksi dan dan bidang produksi dan
dan kesejahteraan social tingkat harga pada penggunaannya
masyarakat yang saling tingkat yang wajar. dilaksanakan
melengkapi satu dengan Persaingan bebas akan berdasarkan
lainnnya bukan saling mempertahankan tahap perencanaan yang
bersaing dan keuntungan dan upah sempurna.
bertentangan di antara pada tingkat yang
mereka. Islam sederhana dan rasional.
meredakan konflik dan
mewujudkan
kemaslahatan bersama.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem didefinisikan sebagai suatu organisasi berbagai unsur yang
saling berhubungan satu sama lain. Unsur-unsur tersebut juga saling
mempengaruhi dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu.Dengan pemahaman semacam itu, maka sistem ekonomi merupakan
organisasi yang trdiri dari bagian-bagian yang saling bekerja sama untuk
mencapai tujuan ekonomi.Sistem ekonomi kapitalis menganut paham sekuler
dan artinya tidak ada campur tangan agama.Dalam sistem ekonomi kapitalis,
setiap individu berhak untuk mendirikan, mengorganisir, dan mengelola
perusahaan yang diinginkan. Negara tidak boleh campur tangan dalam semua
kegiatan ekonomi.Sedangkan dalam sistem sosialis,semua bentuk produksi
dimiliki dan dikelola oleh negara.Semua keuntungan yang diperoleh akan
digunakan untuk kepentingan masyarakat.Sistem ekonomi islam mengakui
hak milik individu sepanjang tidak merugikan masyarakat.Sistem ekonomi
islam menempatkan diri sebagai bagian dari sistem islam ( sistem ekonomi
merupakan sub sistem dari sistem islam ). Ini artinya sistem ekonomi islam
tetap bersandar pada aqidah, syariat dan akhlak.Sistem ekonomi kapitalis dan
sosialis menempatkan benda ( materi ) menjadi tujuan utama, sedangkan
sistem ekonomi islam menempatkan kebahagiaan hakiki dunia dan akhirat
sebagai tujuan utama dan harta kekayaan hanya sebagai sarana/alat.

Dalam sistem ekonomi islam ada norma istikhlaf yang mengatakan


bahwa apa yang dimiliki manusia hanya titipan Allah. Karena setiap muslim
percaya ia mahkluk Allah, bekerja dengan izin Allah, jadi manusia hanya
sebaggai penjaga amanah, dan hal ini tidak ada pada sistem yang lain.Islam
secara tegas mengharamkan riba dan ada perintah ( kewajiban ) untuk
memeranginya, sedangkan pada sistem ekonomi kapitalis dan sosalis mereka

16
justru memakan hasil riba.Sistem ekonomi islam marak diperbincangkan oleh
dunia, hal ini karena memang sistem ekonomi islamlah yang mampu
menjawab permasalahan ekonomi dunia dari dulu hingga sekarang. Sistem
ekonomi islam tentu saja berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis yang
didasarkan pada ajaran kapitalisme, dan juga berbeda dengan sistem ekonomi
sosialis yang di dasarkan pada ajaran sosialisme.Hanya saja, ia pernah
tenggelam dalam pertarungan sejarah ekonomi dunia sehingga yang kita
kenal saat ini hanyalah sistem ekonomi konvensional yang diajarkan di
banyak perguruan tinggi. Sistem ekonomi islam merupakan perwujudan dari
paradigma islam. Pengembangan sistem ekonomi islam bukan untuk
menyaingi sistem ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi sosialis, tetapi lebih
ditujukan untuk mewujudkan suatu sistem ekonomi yang mempunyai
kelebihan-kelebihan.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami susun, semoga dengan adanya
makalah ini dapat menambah wawasan dan pemahaman kita mengenai
“Perbedaan Sistem Ekonomi Islam dengan Sistem Ekonomi Konvensional
(Kapitalis dan Sosialis)”. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan baik dari segi tulisan maupun referensi yang
menjadi bahan rujukan. Untuk itu kami dengan senang hati menerima kritik
dan saran yang diberikan, guna penyempurnaan makalah kami berikutnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Syamsul. “Perbandingan Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem Ekonomi


Kapitalis Dan Sosialis.” Jurnal Riset Akuntansi Multip aradigma Universitas
Islam Sumatera Utara 6, no. 2 (2019): 129.
Gramedia, “sejarah pemikiran ekonomi islam” diakses pada 25 September 2021
dari islam/amp/?usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D&amp_js_v=a6&amp_gsa=1#referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&csi=0&ampshare=https%3A%2F
%2Fwww.gramedia.com%2Fliterasi%2Fsejarah-pemikiran-ekonomi-islam
%2F
Ibrahim M. Ismail, Al-Islam wal Madzahib Al-iqtishadhiyyah Al-
mu’ashirah,Majlis A’la Wizarotul Auqaf, 1961 M. Hal 30
Lekachman, Robert dan Van Lonn, Boriin. Kapitalisme, Teori dan
Perkembanganya. Bandung: Resist Book, 2010
Masykuroh, Nihayatul. “Sistem Ekonomi Kapitalis, Sosial Dan Islam.” Alqalam
22, no. 1 (2005): 101. https://doi.org/10.32678/alqalam.v22i1.1446.
Setiawan, Mustakim; Heru. “Keistimewaan Fiqh Muamalah /Sistem Ekonomi
Islam Dengan Sistem Ekonomi Lainnya.” Jurnal Ekonomi Syariah 2, no.
Desember (2019): 78–98. www.ejournal.annadwahkualatungkal.ac.id P a g e
%7C 78.

18

Anda mungkin juga menyukai