Anda di halaman 1dari 5

Sifat Larutan

 Definisi Larutan
Larutan adalah homogen atau serba sama antara dua zat atau lebih. Tidak bisa lagi
dibedakan mana yang terlarut dan mana pelarutnya. Zat yang jumlahnya lebih banyak
disebut dengan pelarut dan zat yang jumlahnya sedikit disebut dengan terlarut. Pelarut
biasanya berbentuk air dan jumlahnya banyak
Rumus:
Zat terlarut (Komponen minor) + Pelarut (Komponen utama) -> Larutan
 Jenis Larutan
a. Larutan Encer
Larutan yang menandung sejumlah kecil zat A terlarut
b. Larutan Pekat
c. Larutan Jenuh
Larutan yang mengandung jumlah maksimum zat A yang dapat larut dalam air pada
tekanan dan temperatur tertentu (Seimbang)
d. Larutan Lewat Jenuh
Larutan yang mengandung jumlah A melebihi batas kelarutannya di dalam air pada
temperatur tertentu
 Faktor yang Mempengaruhi Kelarutan
A. Polaritas
Kelarutan suatu zat memenuhi “like dissolves like” yaitu polar maunya sama polar
B. Co-solvency
Peristiwa kenaikan kelarutan suatu zat karena adanya penambahan pelarut lain atau
modifikasi pelarut. Harus ada pelarut tambahan untuk membuat larutan
C. Kelarutan
Kelarutan zat organik yang digunakan umumnya adalah:
1) Larut dalam air
Semua garam klorida larut, kecuali AgCl, PbCl2
Semua garam nitrat larut, kecuali nitrat base seperti bismuth subnitra
Smua garam sulfat larut, kecauli BaSO4
2) Larut dalam lemak
D. Temperatur
Zat padat umumnya bertambah larut bila suhunya dinaikkan, zat tersebut bersifat
endoterm karena pada prosesnya membutuhkan panas. Beberapa zat lain justru tidak
larut suhunya dinaikkan karena akakn menghasilkan panas pada kelarutannya
E. Salting out
Adanya zat terlarut tertentuk yang mempunyai kelarutan besar dibanding zat utama
yang menyebabkan penurunan kelarutan zat utama atau terbentuknya rendapan karena
ada reaksi kita (Berkurang)
F. Salting in
Peristiwa bertambahnya kelarutan suatu senyawa organik dengan penambahan suatu
gara di dalamnya. Contohnya riboflavin (Bertambah)
G. Pembentukan kompleks
Peristiwa terjadinya interaksi...
 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Suatu Zat
1. Ukuran partikel, semakin halus, solute, semakin kecil ukuran partikel akan membuat
luas solute yang kontak semakin luas sehingga solute semakin cepat larut
2. Suhu, pada uumnya kenaikan akan menambahkan kelarutan solute
3. Pendadukan
 Cara Mengenal Kerusakan Larutan
1. Terjadi kekeruhan atau perubahan warna
2. Terbentuk kristal atau endapan padat
3. Terjadi perubahan bau
4. Perubahan viskositas
 Makna Fisiologis dari Sifat-Sifat Air
1. Konsentrasi molar tinggi adalah sumber H+ yang tidak habis-habis
2. Konstanta
3. A
 Elektrolit
Elektrolit adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion-ion
(terionisasi) sehingga dapat menghantarkan listrik. Elektrolit kuat adalah zat yang dalam
air akan terurai seluruhnya, sedangkan lemah adalah zat yang dalam air tidak seluruhnya
terurai menjadi ion-ion. Kekuatan suatu elektrolit ditentukan dengan alpha atau derajat
ionisasinya.
a = i – 1 / n -1
Istilah kelarutan dihafalin, liat di screenshot atau ppt nya aja
 Konsentrasi Larutan
1. % berat / volume larutan
2. % berat / berat larutan
3. % volume / volume larutan
4. B J = Berat / volume = gram / ml
5. Mol = gr / Mr
6. Molar = mol / liter
7. Molal = mol / kg pelarut
8. Normal (N) = Valensi x molar
Valensi dikalikan, NaCl -> Valensinya 1 x 1
9. PPM = BPJ = mg / liter = micro gram/ ml total
10. Osmol (OSM) = Osmolarita = Partikel ion yang menyebabkan tekanan osmotik.
Satuannya mol ion / liter larutan
11. Fraksi mol = Mol solute / mol solute + mol solvent
12. Mg % = Banyaknya mg solute dalam 100 ml larutan
NaCl 900 mg % = 900 mg / 100 ml = 0,9%
NaCl 0,3076 Osmol = 0,1538 M (0,1538 x 2), 2 dapet dari jumlah ion
0,1538 mol x 58,5 = 9 gram / liter = 0,9 %
13. Berat Ekuivalen = Mr / Valensi
 Kelarutan Suatu Senyawa
1. Sifat fisika, kimia, dan temperatur
2. Tekanan, pH larutan
3. Konsentrasi
4. Tetapan dielektrik
5. Terbagi zat terlarut
6. Perbandingan gugus polar terhadap gugus nonpolar
 Sifat Koligatif Larutan
Sifat larutan yang hanya tergantung dari jumlah partikel zat yang ada ddalam larutan dan
tidak tergantung dari jenis solutenya.
1. Penurunan tekanan uap
2. Penurunan titik beku
3. Eknaikan titik didih
4. Tekanan osmosis
 Tekanan Osmosis
Difusi adalah proses pelarutan dari larutan dengan konsentrasi tinggi ke larutan dengen
konsentrasi rendah
Osmosis adalah proses difusi pelarutan melalui membran dari lerutan dengan
konsentrasi rendah ke larutan dengan konsentrasi tinggi
Tekanan Osmosis = Tekanan gas menurut persamaan Van’t Hoff
PV = nRT -> pi V = n RT, Menurut Lews n = 11,85 dTb
 Larutan Garam NaCl dengan Darah
NaCl 0.9% dimasukkan ke darah tidak menyebabkan perubahan pada sel -> isotonis
dengan isi sel. Jika NaCl kurang dari 0,9% itu hipotonis, contohnya jika 0,47% akan
meregangkan Hb dan akan terjadi hemolisis. Jika lebih dari 0,9% maka hipertonis
 Membran Darah
Membran yang mengelilingi darah adalah membran semipermeabel yang tidak sempurna
karena bukan hanya permeabel untuk molekul solven tetapi juga permeabel untuk
beberapa solute. Pergerakan dari cairan bukan diatur oleh konsentrasi total dari molekul
solute dari tiap larutan tetapi oleh konsentrasi molekul yang tidak dapat melalui
membran. Istilahnya ada preman yang jagain membran darah, siapa yang bisa masuk dan
keluar bergantung pada premannya. Premannya adalah protein.
Darah permeable terhadap zat monosakarida, H3O+, OH-, Cl-, dan HCO3-, serta sedikit
gliserin
Impermeabel terhadap zat disakarida, asam amino, alkohol, polivalen, na+, K+
Darah dengan larutan glukosa 5% itu bukan isotonis, karena yang isotonis adalah 5,54%
 Perhitungan Tonisitas
b = 0,52 – dTb. C% / 0,576 = x gram / 100 ml NaCl
b = 0,9 – E.C%, E = Ekivalen NaCl
E = dTb / 0,576
 Sifat Umum Gas
1. Molekul-molekul gas nonpolar hanya sedikit larut dalam air (polar)
2. Gas yang polar (HCl, NH3) dapat bereaksi dengan air
3. Gas yang bereaksi dengan solvennya mempunyai kelarutan paling besar
4. Jumlah gas yang masuk ke dalam cairan sama dengan jumlah gas yang keluar
5. Elektrolit yang larut dalam air dan elektrolit tersebut tidak bereaksi dengan gas akan
merendahkan kelarutan gas
CO2 lebih banyak larut dalam NaOh daripada air karena CO2 bereaksi dengan NaOH
 Kelarutan Gas Dalam Darah
a. O2 bereaksi dengan hemoglobin darah, jadi kelarutan O2 dalam daerah lebih besar
dari air
b. Kelarutan O2 dalam plasma lebih kecil dibanding air karena mengandung elektrolit
yang tidak bereaksi dengan O2
c. Kelarutan CO2 dalam plasma lebih dari air karena ada zat yang bisa berekasi
 Larutan Ideal dan Tidak Ideal
1. Larutan Ideal
- Yang tidak mengalami perubahan sifat komponen
- Tidak ada panas yang dibebaskan
- Tidak ada absopsi selama proses pencampuran
- Voume akhir larutan = Penjumlahan sifat dari masing-masing pelarut
- Tidak ada penyusutan atau pemuaian
Larutan ideal terbentuk dengan mencampur zat yang sama sifatnya, contohnya
Benzen Toluen, Metanol + Etanol
2. Larutan Nonideal
- Larutan yang tidak memenuhi Hukum Raoult disebut tidak ideal
- Pad umumnya hanya sedikit larutan yang memenuhi Hukum Roult
- Contoh yang nonideal adalah Asam Sulfat + Air, Air + Asam Nitrat, Aseton +
Chloroform, Aseton + Air
 Distribusi
a. Alkohol + air = Bercampur
b. Eter + Air, Chloroform + Air, Benzen + Air = Tidak bercampur, bila ditambahkan
soute akan terbagi di antara kedua cairan
c. Partikel-partikel solute dengan gerakan kinetik akan bergerak dari cairan satu ke yang
lain sampai terjadi kesetimbangan
Distribusi ini berhubungan dengan polaritas. Zat-zat yang masuk ke dalam tubuh tinggal
memilih lebih suka kemana, antara ke yang lebih polar atau ke yang lebih nonpolar.
Pada keadaan setimbang temperatur konstan maka perbandungan konsentrasi solute
dalam kedua cairan mempunya harga yang konstan disebut koefisien distribusi.
K = Konsentrase solute dalam A / Konsentrasi solute dalam B
Efektifnya zat narkoba tergantung dari koefisien distribusi dalam larutan air dan larutan
lemak dalam sel-sel tubuh
 Ekstraksi
Ekstraksi adalah penarikan suatu zat dari larutan atau campuran dengan menambahkan
pelarutan lain. Ekstraksi lebih efisien jika ditambahkannya sedikit-sedikit
 Kromatografi
Kormatografi adalah pemisahan zat terlaru oleh suatu proses migrasi dalam sistem yang
terdiri dari dua fase atau lebih
Zat ada perbedaan mobilitas karena ada perbedaan dalam adsorpsi, partisi, kelarutan,
tekanan uang, dan ukuran molekul
Jenis kromatografi:
1. Kr. Kertas
2. Kr. Lapis lilin
3. Kr. Cair kinerja tinggi
4. Kr. Gas
5. Kr. Kolom

Anda mungkin juga menyukai