Anda di halaman 1dari 3

1

1.1 Latar Belakang


Diare adalah buang air besar dengan konsistensi feses yang cair dan
frekuensi lebih dari tiga kali dalam 24 jam. Dehidrasi dapat terjadi pada
diare hebat akibat tubuh kekurangan cairan, kekurangan kalium, dan
kekurangan elektrolit dalam jumlah yang signifikan (Nurhalimah, 2015).
Berdasarkan hasil laporan Surveilans Terpadu Penyakit bersumber data
Kejadian Luar Biasa (STP KLB), diare menempati urutan keenam
terbanyak pada tahun 2010 (Wahyuni, 2012). Setiap tahunnya, diperkirakan
20% dari 10 juta anak berusia di bawah lima tahun di dunia yang meninggal,
terjadi akibat infeksi diare (Agtini dan Destri, 2011).
Terdapat beberapa obat-obatan diare seperti loperamide yang dapat
menimbulkan efek samping seperti nyeri abdominal, mual, muntah, mulut
kering, mengantuk, dan pusing (Halimah et al. 2015). Oleh karena, itu
masyarakat kerap kali lebih memiliki tanaman obat sebagai alternatif
pengobatan. World Health Organisation (WHO) menyatakan bahwa 3,4
milliar penduduk dalam negara berkembang menggunakan pengobatan
tradisional dari tanaman. Data ini menunjukkan 88% penduduk dunia
memanfaatkan obat tradisional dalam menunjang kesehatan primernya.
Namun, tidak semua tanaman dapat dijadikan obat antidiare akibat
perbedaaan kandungan metabolit sekunder pada masing-masing tanaman
(Debora et al. 2016).
Menurut data dari Badan Pusat Statistik, produksi pepaya (Carica
papaya L.) di Indonesia sebanyak 675.801 ton dan mengalami peningkatan
menjadi 955.078 ton pada tahun 2011. Peningkatan produksi biji ini sejalan
dengan peningkatan jumlah biji pepaya yang dihasilkan. Biji pepaya yang
kaya akan manfaat, sayangnya belum banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat (Pangesti et al. 2013). Biji pepaya mengandung senyawa
metabolit sekunder seperti golongan triterpenoid, flavonoid, alkaloid, dan
saponin yang dapat bekerja sebagai antibakteri. Isolat triterpenoid dapat
menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia Coli dan Staphylococcus
aureus pada konsentrasi 1000 ppm. Cara kerjanya adalah dengan merusak
komponen struktural membran sel bakteri. Senyawa golongan terpenoid
2

dapat menyebabkan lisis pada sel. Dosis efektif biji pepaya diketahui
sebesar 16 mg/20 gram.BB sebagai antidiare (Sukadana, 2018).
Pemanfaatan pepaya adalah dengan memisahkan biji dari buahnya,
kemudian dikeringkan dan dihaluskan biji pepaya tersebut (Pangesti et al.
2013). Mencit yang telah diberikan oleum ricini 0,75 mL secara peroral,
kemudian diberikan berbagai macam dosis ekstrak biji pepaya untuk
mengetahui dosis efektif yang dapat bekerja sebagai antidiare. Kontrol juga
dilakukan dengan memberikan CMC-Na sebagai kontrol negatif dan
Loperamide HCL sebagai kontrol positi (Lina dan Rahmawaty, 2021).
Menyadari terjadinya peningkatan kejadian diare dan kurangnya
pemanfaatan biji pepaya sebagai antidiare, diperlukan penelitian untuk
mengetahui efektivitas ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.) sebagai
antidiare pada mencit (Mus Musculus).

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang akan diselesaikan pada penelitian ini adalah:
1) Bagaimana efektivitas ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.) sebagai
antidiare pada mencit (Mus Musculus)?
2) Bagaimana cara kerja ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.) sebagai
antidiare pada mencit (Mus Musculus)?
3) Bagaimana pengaruh konsentrasi biji pepaya (Carica papaya L.)
sebagai antidiare pada mencit (Mus Musculus)?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.
A. Tujuan Umum:
Mengetahui Efektivitas Ekstrak Biji Pepaya (Carica papaya L.)
sebagai Antidiare pada Mencit (Mus Musculus)
B. Tujuan Khusus:
1) Mengidentifikasi efektivitas ekstrak biji pepaya (Carica
papaya L.) sebagai antidiare pada mencit (Mus Musculus)
3

2) Mengidentifikasi cara kerja ekstrak biji pepaya (Carica


papaya L.) sebagai antidiare pada mencit (Mus Musculus)
3) Mengetahui pengaruh konsentrasi biji pepaya (Carica papaya
L.) sebagai antidiare pada mencit (Mus Musculus)

1.4 Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1) Publikasi ilmiah dalam jurnal, seminar, dan konverensi internasional.
2) Pengaplikasian ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.) sebagai antidiare
pada mencit (Mus Musculus).

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah:
1) Memberikan sumbangan informasi baru terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan mengenai ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.) sebagai
antidiare pada mencit (Mus Musculus)
2) Memberikan pengetahuan bagi para klinisi dalam mengaplikasikan
ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.) sebagai antidiare pada mencit
(Mus Musculus)
3) Memberikan edukasi dan pengetahuan bagi masyarakat mengenai
ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.) sebagai antidiare pada mencit
(Mus Musculus)

Anda mungkin juga menyukai