PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
anggota dari 215 asosiasi PR, masyarakat, klub, dan kelompok lainnya di
Association atau IPRA juga mencatat bahwa saat ini jumlah praktisi public
1
berhubungan dengan organisasi serumpun di dalam dan luar negeri. Badan
komunikator.
karena itu tidak semua orang mampu bekerja sebagai seorang public
tidak dapat disatukan begitu saja dengan divisi-divisi lain, semisal divisi
2
istilah public relations sebagai posisi yang sekedar menjual tampang,
opini publik yang favourable serta membentuk goodwill dan kerja sama.
diperlukan, karena pada saat ini masyarakat menjadi sangat kritis. Mereka
tidak percaya hanya pada iklan atau janji-janji perusahaan, melainkan lebih
perusahaan yang diwakilinya. Oleh karena itu, seorang public relations harus
menjalani profesinya dengan benar dan tidak mengaburkan konsep awal yang
dilansir oleh para pendiri Public Relations. Public Relations yang ada di
Indonesia saat ini hanya diberi pekerjaan dalam hal publisitas atau mencari
3
dianggap hanya sebagai salah satu bagian yang mendukung kegiatan
Yogyakarta dipilih karena Universitas ini memiliki Fakultas Ilmu Sosial dan
B. Rumusan Masalah
Relations?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
4
informasi bagaimana tingkat pengetahuan tentang public relations di
kalangan publik.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat menjadi referensi dan masukan bagi Public Relations
Relations.
E. Kerangka Teori
1. Pengetahuan
bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
5
pengeytahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan
dorongan rasa ingin tahu yang dimiliki di dalam diri manusia itu sendiri.
Jadi dengan kata lain pengetahun dapat memberikan informasi atau fakta
salah satu cara manusia bertindak adalah dengan cara mengenal dan
Olson. 1999:52-53):
sesuatu.
6
dengan informasi produk atau jasa melalui tiga cara (Peter, Olson,
1999:56-57):
a. Pengalaman pribadi.
Oleh sebab itu tahu ini meruakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah.
Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi, harus dapat
yang sebenarnya.
7
d. Analisis (analysis), analisis adalah suatu kemampuan untuk
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
yang ada.
2. Publik
berantai, melalui desas-desus, surat kabar, radio, televisi, dan film. Alat-
8
lebih luas dan besar jumlahnya. Publik dapat didefinisikan sebagai
John Dewey, dalam bukunya The Public and Its Problems tahun 1972
masalah yang sama atau tujuan yang sama dan mengenali kesamaan
9
a. Keahlian. Keahlian terdiri atas pengetahuan dan kemampuan khusus
fungsinya di masyarakat.
tersebut.
10
a. Memiliki skill atau kemampuan, pengetahuan tinggi yang tidak
dimiliki oleh orang umum lainnya, baik itu diperoleh dari hasil
b. Memiliki kode etik yang merupakan standar moral bagi setiap profesi
dan negaranya.
11
jasa keahlian dan bantuan kepada pihak lain yang memang
membutuhkannya.
mandiri, dan tidak tergantung pihak lain serta sekaligus dapat bekerja
perilaku standar profesi sebagai tolok ukur agar tidak dilanggar. Selain
Telah disebutkan diatas bahwa sebuah profesi harus memilik kode etik
tepat dalam bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral yang pada umumnya
12
Kode etik profesi PR diatur oleh IPRA (International Public Relations
a. Kode perilaku
b. Kode moral
e. Mengatur secara etis mana yang boleh diperbuat dan tidak boleh
poin dalam kode etik Public Relations Indonesia sama dengan butir-butir
berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli atau pakar Public
13
a. Public Relations merupakan suatu kegiatan yang bertujuan
dari masyarakat.
positif.
14
yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan perusahaan tersebut.
publik.
beberapa fungsi dan peran. Public Relations memiliki tiga fungsi, yaitu
2004:96):
a. Fungsi manajemen
15
2. Membantu perusahaan atau organisasi melakukan perubahan-
perubahan.
b. Fungsi komunikasi
memiliki:
karyawan.
sistem.
16
3. Exercising social responsibility, Public Relations melaksanakan
atau eksternal) yang terkait. Karena itu dalam beraktivitas seorang Public
a. Internal/karyawan
17
b. Pelanggan
c. Investor
d. Media
e. Pemerintah
18
f. Komunitas
19
Berikut adalah tahapan-tahapan sejarah Public Relations di dunia
(Ruslan, 1998:35-38):
berkaitan dengan:
20
1. Kemajuan atau perkembangan bidang industri, keuangan,
lainnya.
Public relations dalam masa ini juga terjadi atau disebut dengan the
21
keras tindak kejahatan yang dilakukan oleh para usahawan, politisi
(prinsip-prinsip dasar).
22
Pertamina ini sangat penting dalam upaya menjalin hubungan komunikasi
wartawan untuk jumpa pers atau wisata pers, maka istilah hubungan
pemerintah adalah :
23
1. Tugas strategis, yaitu ikut serta dalam proses pembuatan keputusan
(Bakohumas). Tata kerja badan ini antara lain ikut serta dalam
kehumasan.
24
Maka sesuai dengan SK Menpen tersebut tentang pedoman tata
berikut:
25
tercatat sebagai anggota International Public Relations Association
Indonesia).
26
3. Keluarnya SK BAPEPAM No.63/1996, tentang wajibnya pihak
Secretary.
internasional.
F. Kerangka Konsep
27
ketika seseorang menerima sebuah informasi, apakah tinggi, sedang, atau
Atma Jaya yang tidak memilih jurusan public relations, yaitu yang memilih
Public Relations adalah suatu profesi yang tidak bisa lagi diabaikan.
memiliki peran yang penting dalam suatu perusahaan, tetapi profesi public
tidak pernah. Untuk jawaban positif seperti setuju, benar, pernah dan
semacamnya diberi skor satu, sedangkan untuk jawaban negative seperti tidak
setuju, salah, tidak, tidak pernah, dan semacamnya diberi skor nol (0).
28
1. Tingkat pengetahuan rendah, di tingkat ini, responden dianggap
Public Relations.
(Notoatmodjo:2007:122-123).
G. Definisi Operasional
variabel adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai, konsep yang
29
1. Definisi Public Relations
Public Relations.
30
e. Responden mengetahui bahwa public relations harus memiliki
H. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
2007: 57).
31
2. Metode Penelitian
tertentu.
3. Lokasi Penelitian
Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang terdiri dari enam fakultas, yaitu
fakultas fakultas ekonomi, fakultas hukum, fakultas ilmu sosial dan ilmu
4. Populasi
(2007: 149), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek
kesimpulan.
Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang terdiri dari enam fakultas, yaitu
fakultas ekonomi, fakultas hukum, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik
32
(tidak termasuk jurusan Public Relations), fakultas teknik, fakultas
5. Sampel
2005:118), dan random, yaitu responden dipilih secara acak. Hal ini
fakultasnya.
ܰ
݊=
ܰ(݀)ଶ + 1
7628
݊=
7628 (0,07)ଶ + 1
7628
݊=
38,3772
݊ = 198.763
33
Keterangan:
UAJY)
estimasi (0,07)
individu.
ܰଵ
݊ଵ = ݊ݔ
ܰ
Keterangan:
n1 = Jumlah sampel
fakultas.
34
Tabel 1.1
Proporsi Jumlah Sampel
FAKULTAS N1 ࡺ N ࡺ
= ࢞
ࡺ ࡺ
(dalam %)
Industri
Data akan dikumpulkan dari data primer dan data sekunder. Data
35
7. Validitas dan Reliabilitas
a. Validitas
mengukur apa yang ingin diukur. Suatu instrumen dikatakan valid jika
apabila r dihitung lebih besar dari r tabel, maka kuesioner sebagai alat
b. Reliabilitas
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu
alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan
Kuesioner sebagai alat ukur dikatakan reliabel jika r hitung lebih besar
36
8. Metode Analisis Data
relations, akan diberikan skor untuk setiap jawaban benar atau salah,
݈݊݅ܽ݅݅݃݃݊݅ݐݎ݁ݐ− ݈݊݅ܽ݅ܽ݀݊݁ݎ݁ݐℎ
=݈ܽݒݎ݁ݐ݊ܫ
݈ܽ ݉ݑܬℎ ݈݅݊ܽݒݎ݁ݐ
12 − 0
=݈ܽݒݎ݁ݐ݊ܫ
3
=݈ܽݒݎ݁ݐ݊ܫ4
37
Skor maksimum jika responden berhasil menjawab benar
digunakan rumus:
݂ݔ
ܰ= ݔ100%
ܰ
Keterangan:
N = Jumlah individu
Fx = Jumlah frekuensi
(Hadi, 2004:272)
38