Pada abad ke-6 M, pedagang Arab dan China sangat berkembang melalui Ceylon (Srilangka) bahkan pada abad ke-7 M perdagangan segitiga (Arab, China, dan Persia) makin terus berkembang. Kemudian sejak Dinasti Tang di China (618-907) pertama kali nama Arab disebut-sebut dalam Tarikh China. Jadi, tampaknya penyebaran Islam dalam berdakwah melalui jalur perdagangan yang dilakukan oleh Bangsa Arab dan disusul Bangsa Persia di China. Selanjutnya, pada masa Khalifah Walid (705-715) Daulah Abbasiyah, Jenderal Arab terkenal bernama Qutaibah bin Muslim berhasil meluaskan wilayahnya melintas Oxus, menguasai Bukhara, Samarkand, dan kota lain di Timur hingga hampir mencapai perbatasan China. Islam masuk dan menyebar di wilayah daratan Cina melalui dua saluran Penyebaran yakni, kontak perdagangan dan perkawinan, atau yang lebih dikenal Dengan asimilasi budaya. Perkembangan islam secara garis besar masyarakat muslim Cina terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok Hui (warga muslim yang tersebar dibeberapa daerah yang berpenduduk Hui, mereka tidak makan daging babi dan menyembah roh nenek moyang, tidak berjudi, tidak mengkonsumsi minuman keras dan tidak juga mengisap ganja), dan kelompok muslim yang tidak berasimilasi dengan masyarakat Asia Tengah, termasuk di dalamnya kelompok Kazakh, Uighur, Kirgh dan beberapa kelompok kecil lainnya yang sebagian besar mereka berbahasa Turki yang tidak berasimilasi dengan kebudayaan China. Secara kultur terjadi kebangkitan kembali gerakan dakwah Islam di Cina, yaitu pada abad ke-19 dan 20. Secara Politis, umat muslim Cina membuat kemunculan kembali secara mengesankan. Banyak di antara mereka bergabung dengan Revolusi Nasionalis. Gerakan pembaruan bersemangat Wahabiyah yang dikenal sebagai Yhewani menjadi popular berkat dukungan kaum nasionalisme dan para panglima perang. Mereka menilai bahwa Islam tradisionalis terlalu menyesuaikan diri dengan praktik-praktik Cina dan gerakan dakwahnya lebih pada aspek pembaruan dalam kehidupan masyarakat. Dalam perkembangannya, ada beberapa metode dakwah Islam yang digunakan di China yaitu membuat pranata atau lembaga sosial seperti Sekolah Dasar, perpustakaan sekolah menengah, studi bahasa Arab dan Islam di universitas dan lembaga-lembaga pendidikan formal maupun informal lainnya. Selain itu, metode dakwah bil-Qalam juga marak dilakukan oleh sejumlah literatur Islam melalui produksi majalah-majalah Islam berbahasa China seperti majalah studi Islam di China, surat kabar Islam, dan Sinar Islam. 5. Sebut dan jelaskan Sejarah dakwah di Amerika? Islam diperkirakan masuk ke Benua Amerika jauh sebelum Columbus menemukan benua ini pada 21 Oktober 1492. Ada pula versi lain yang menyatakan Islam di Amerika Serikat bermula sekitar abad ke 16, di mana Estevánico dari Azamor adalah Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Di abad yang sama, banyak budak dari Afrika Selatan yang dikirim ke Amerika Utara sejak tahun 1520, rata-rata berasal dari negara yang sudah mengenal Islam Populasi Muslim di AS telah meningkat dalam seratus tahun terakhir, di mana sebagain besar pertumbuhan ini didorong oleh adanya imigran. Islam di Benua Amerika masuk dari para imigran budak yang dikirim ke Amerika melalui beberapa gelombang. Sekurang-kurangnya ada 5 gelombang terjadinya migrasi orang- orang islam ke Amerika Serikat sejak akhir abad ke-19 hingga paruh kedua abad ke-20. Semula agama Islam dianggap agama para imigran Timur-Tengah atau Pakistan yang bertempat tinggal di beberapa kota. Kemudian semakin berkembang sehingga muncul suatu kekuatan Islam yang disebut “Black Moslem”. Black moslem didirikan oleh Elijah Muhamad di Chicago. Sesuai dengan namanya Black Moslem mendapat banyak pengikut terutama dari orang-orang yang berkulit hitam. Black Moslem didukung oleh orang-orang berkulit hitam dan berjuang menuntut persamaan hak. Elijah Muhamad dalam organisasinya mengambil prinsip-prinsip ajaran agama Islam yang tidak membedakan warna kulit. Dibalik perkembangan Islam di Amerika serikat, para penentu kebijakan Amerika di Washington, tampaknya ragu-ragu dalam mengambil posisi yang pasti terhadap kebangkitan Islam di Amerika Serikat dewasa ini. Bangsa Amerika mengenal Islam itu sendiri dari orang-orang yang mereka pekerjakan sebagai budak, dan para budak-budak tersebut selalu memegang teguh keimanannya dan agama Islam yang mereka anut, mereka tidak mau memakan daging daging babi, dan percaya kepada Allah dan Muhammad serta selau bersikap jujur dan amanah. Sikap dan prilaku kebiasaan para budak tersebutlah, dipandang sebagai sisitem kepercayaan baru bagi mereka. Islam berkembang sejalan dengan perkembangan kaum muslimin di kawasan ini, sebagaimana yang tampak dari sejumlah peribadatan dan pusat kegiatan keagamaan Islam dibeberapa kota besar dan kecil. Seperti di Cicago, terdapat perguruan tinggi American Islam College, di North California berdiri American Muslem School, disamping banyak Universitas-universitas yang menyelanggarakan program Islamic Studies. Selain dari perguruan-perguruan tinggi dan pusat-pusat pendidikan, untuk memantapkan landasan sosial para pemuka Islam di Amerika pun banyak dibentuk organisasi-organisasi Islam, diantaranya Federation of Islamic Association, Perhimpunan Mahasiswa Muslim di AS dan Kanada (MSA), dan Masyarakat Muslim Amerika Utara (The Islamic Society of North America, ISNA). Beberapa tokoh Islam yang terkenal di Amerika adalah Muhammad Ali (petinju), Muhammad Alexander Russel Webb (pendiri organisasi American Islamic Propagation Movment dan penerbit The Moeslem World serta memberikan kuliah di beberapa kota), Ahmed Husosen Deedat, dan Noble Drew Ali. 7. Sebut dan jelaskan Sejarah dakwah di Australia? Terdapat perbedaan berbagai teori tentang bagaimana mula kedatangan Islam di Australia. Salah satu teori yang terkuat menyebutkan bahwa pelaut dan pedagang Makassar adalah muslim pertama yang menginjak daratan Australia. Orang Makassar berdagang dengan penduduk pribumi dan mencari teripang untuk dijual di pasar perdagangan China. Beberapa perempuan Aborigin pada masa itu lalu dinikahi oleh pria Makassar dan membentuk keluarga religious muslim di Australia. Pada akhir abad ke-17, migran muslim Afrika dan pelaut Inggris datang ke Australia. Namun populasi semi permanen muslim mulai terbentuk ketika para penunggang unta dari Afganistan yang dikenal sebagai “Ghan” menjadi pelopor terhubungnya jalur telegrafi darat Australia dengan London lewat India pada tahun 1870. Seiring berkembangnya zaman, para Ghan akhirnya menetap dan menikah dengan pribumi setempat di sebagian daerah Australia bagian Utara. Selanjutnya, dakwah Islam di Australia terus berkembang. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu aspek pendidikan, berdirinya organisasi-organisasi Islam, bahkan faktor politik. Berdirinya pusat-pusat akademik dan pengajaran dengan kurikulum yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam, serta menjamurrnya komunitas kajian keagamaan membuat dakwah Islam semakin berkembang. Selain itu, berdirinya organisasi-organisasi Islam juga menjadi salah satu alasan cepatnya perkembangan Islam di Australia. Organisasi besar nasional yang mengayomi kebutuhan umat iIslam ada 4 yaitu: Australian Federation of Islamic Cousil (AFIC) yang berdiri tahun 1964 yang menjadi payung semua oraganisai Islam di negara ini, Australian National Imam Councils (ANIC), Lebanese Muslim Association, dan Darul Fatwa-Islamic High Council of Australia. Dari segi pembangunan fisik, perkembangan dan kemajuan Dakwah Islam di Australia dapat dilihat dari usaha para imigran muslim dalam membangun masjid-masjid secara swadaya. Salah satu tantangan Muslim terberat di Australia adalah bagaimana membangun paradigma sosial positif tentang wajah Islam dalam pandangan non muslim. Namun, Islam terus disosialisasikan dengan cara yang mudah dimengerti ditambah dengan aksi dakwah dari komunitas dan organisasi Islam di Australia membuat pemeluk agama Islam terus bertambah, sehingga Islam menjadi agama yang berkembang paling pesat di Australia dalam kurun waktu 5 tahun belakangan.