Disusun oleh :
5. Penatalaksanaan Medis
c. Masalah-masalah Eliminasi
1) Masalah-masalah eliminasi urine
a) Retensi urine
Merupakan penumpukan urine dalam bladder dan
ketidakmampuan bladder untuk mengosongkan kandung kemih.
Penyebab distensi bladder adalah urine yang terdapat dalam
bladder melebihi 400 ml. Normalnya adalah 250-400 ml.
b) Inkontinensia urine
Adalah ketidakmampuan otot spinter eksternal sementara atau
menetap untuk mengontrol ekskresi urine.
c) Enurisis
Merupakan ketidaksanggupan menahan kemih (mengompol)
yang diakibatkan ketidakmampuan untuk mengendalikan spinter
eksterna. Biasanya terjadi pada anak-anak atau pada orang jompo.
d. Masalah-masalah eliminasi fekal
1) Konstipasi
Konstipasi merupakan keadaan individu yang mengalami atau
beresiko tinggi mengalami statis usus besar sehingga mengalami
eliminasi yang jarang atau keras, serta tinja yang keluar jadi terlalu
kering dan keras.
2) Diare
Diare merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko
sering mengalami pengeluaran feses dalam bentuk cair.
3) Inkontinensia alvi
Inkontinensia alvi merupakan hilangnya kemampuan otot untuk
mengontrol pengeluaran feses dan gas melalui sfingter akibat
kerusakan sfingter.
4) Kembung
5) Hemorroid
b. Pola perkemihan
setiap kali berkemih, dan adanya perubahan yang terjadi baru-baru ini.
diri
11) Residu urine : volume urine yang tersisa setalah berkemih ( volume
dapat timbul dalam lebih dari satu jenis gangguan. Perawat perlu
d. Pengkajian fisik
e. Pengkajian urine
2) Karatekristik urine
3) Pemeriksaan urine
a. Riwayat keperawatan
makanan yang dihindari, dan pola makan yang teratur atau tidak
bagaimana menerima.
8) Pembedahan/penyakit menetap.
3) Karakteristik feses
NIC :
- Monitor eliminasi urin, frekuensi,
konsistensi,bau, volume,dan warna.
NOC : - Monitor tanda gejala retensi urine
Inkontinenesia urinarius
fungsional - Perawatan diri: - Anjurkan pasien untuk minum
eliminasi (toileting) minimum 1500cc perhari
Definisi: Ketidakmampuan
- Kontinensia urin - Kurangi konsumsi yang
individu yang biasanya
- Eliminasi urine menyebabkan iritasi pada bladder
kontinen untuk mencapai
(seperti minum bersoda, the, kopi
toilet tepat waktu untuk Kriteria Hasil
dan cokelat)
menghindari kehilangan urine - Mengidentifikasi
- Tetapkan interval jadwal eliminasi
tanpa disengaja keinginan berkemih
dengan rutinitas yang dilakukan
Batasan karakteristik - Tidak ada rasa sakit
setiap hari
saat berkemih
- Mampu mengosongkan - Kolaborasikan pada tim medis
- Tidak terjadi
kandung kemih dengan pemberian obat untuk melancarkan
hematuria dan
komplet jumlah waktu BAK klien
partikel pada urin
yang diperlukan untuk
- Urine residu pasca
mencapai toilet melebihi
berkemih >100-
lama waktu antara
200ml
merasakan dorongan
- Melakukan
untuk berkemih dan tidak
eliminasi secara
dapat mengontrol kemih
- mengeluarkan urine - mandiri
sebelum mencapai toilet
- sumbatan
- tekanan ureter tinggi
- inhibisi arkus reflek
- sfingter kuat
Tujuan dan
Diagnosa Keperawatan Intervensi
Kriteria Hasil
Gangguan eliminasi bowel : NOC : Bowel NIC : Konstipation atau impaction
konstipasi elimination management
Definisi : penurunan
pada Indikator: Aktivitas :
frekuensi normal defekasi yang
- Buang air besar / - Monitor tanda dan gejala
disertai oleh kesulitan
BAB dengan konstipasi
pengeluaran fases yang kering,
keras dan banyak. konsistensi - Monitor pergerakan usus,
lembek frekuensi, konsistensI
Batasan karakteristik :
- Pasien - Anjurkan pada pasien untuk
- Nyeri abdomen
menyatakan makan buahbuahan dan serat
- Nyeri tekan abdomen
mampu tinggi
- Anoreksia
mengontrol pola - Mobilisasi bertahap
- Penurunan frekuensi
BAB - Evaluasi intake makanan dan
- Perubahan pola defekasi
- Mempertahankan minuman
- Distensi abdomen
pola eliminasi - Kolaborasikan dengan
- Fases keras dan berbentuk.
usus tanpa ileus tenaga medis mengenai pemberian
Faktor yang berhubungan : laksatif, enema dan pengobatan
- Kelemahan otot abdomen - Berikan pendidikan kesehatan
- Kebiasaan defekasi tidak tentang : personal hygiene,
teratur kebiasaan diet, cairan dan
- Obesitas makanan yang mengandung gas,
- Gangguan neurologis aktivitas dan kebiasaan BAB
- Perubahan pola makan
- Penurunan mortilitas traktus
Gangguan eliminasi bowel : NOC: NIC : Diarhea Management
diare
- Bowel eliminatio - Evaluasi efek samping pengobatan
Definisi : fases lunak dan tak - Fluid Balance terhadap gastrointestinal
berbentuk.
- Hydration - Ajarkan pasien untuk
Batasan karakteristik - Electrolyte and menggunakan obat antidiare
- Nyeri abdomen sedikitnya 3x - Acid base - Instruksikan pasien/keluarga untuk
defekasi/ hari Balance mencatat warna, jumlah, frekuensi
- Biring usus hiperaktif dan konsistensi dari feses
Kriteria Hasil :
- Ada dorongan - Evaluasi intake makanan yang
- Feses berbentuk,
- Faktor yang berhubungan : masuk
BAB sehari
- Ansietas - Identifikasi faktor penyebab dari
sekali- tiga hari
- Stress tinggi - Menjaga daerah diare
- Efek samping obat sekitar rectal dari - Monitor tanda dan gejala diare
- Proses infeksi iritasi - Observasi turgor kulit secara rutin
- Inflami dan iritasi - Tidak mengalami - Ukur diare/keluaran BAB
diare - Hubungi dokter jika ada kenaikan
- Menjelaskan bising usus
penyebab diare - Instruksikan pasien untuk makan
dan rasional rendah serat, tinggi protein dan
tindakan tinggi kalori jika memungkinkan
- Mempertahankan - Instruksikan untuk menghindari
turgor kulit laksative
- Ajarkan tehnik menurunkan stress
- Monitor persiapan makanan yang
aman
Gangguan eliminasi bowel : NOC : NIC : Bowel incontinence care
inkontinensia - Bowel eliminatio - Identifikasi penyebab fisik dan
Definisi:perubahan pada - Bowel psikis dari inkontinensia bowel
kebiasaan defekasi normal incontinence - Diskusikan prosedur dan
yang dikarakteristikkan Kriteria hasil : dampaknya bersama pasien
dengan pasase fases - Instruksikan pasien / keluarganya
- Tidak mengalami
involunter. untuk mencatat keluaran feses
diare
Batasan kerakteristik - Jaga agar pakaian dan tempat tidur
- Dapat
tetap bersih
- Rembesan konstan feses memperkirakan
lunak - Monitor keadekuatan evakuasi
pola evakuasi
- Ketidakmampuan bowel
feses
menunda defekasi - Monitor pemberian diet dan cairan
- Ketidak mampuan untuk - Mencari toilet
- Bersihkan area perianal dengan air
mengendali doronga sendiri sebelum
defekasi dan sabun kemudian keringkan
defekasi
- Tidak perhatian terhadap setelah proses defekasi
dorongan defekasi - Pola makan dan
- Mengenal fekal penuh aktivitas yang
tetapimenyatakan tidak
adekuat
mampu mengeluarkan
fases padat
- Kulit perianal kemerahan
- Menyatakan sendiri
ketidak mampuan
mengenali kepenuhan
rectal
- Dorongan
Faktor yang berhubungan:
- Tekanan abdomen
abnormal tinggi
- Tekanan usus abnormal
tinggi
- Diare kronik
- Lesi kolorektal
- Kebiasaan diet
- Faktor lingkungan (mis,,
tidak dapat mengakses
kamar mandi)
- Penurunan umum tonus
otot
- Imabilitas, impaksi
- Gangguan kapasitas
reservoir
- Pengosongan usus tidak
tuntas
- Penyalahgunaan laksatif
- Penurunan control sfingter
rectal
- Kerusakan saraf monorik
bawah
- Medikasi
- Abdormalitas sfingter
rektal
DAFTAR PUSTAKA