BAB 2.docx Anyar
BAB 2.docx Anyar
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sebelumnya
Dalam penulisan skripsi ini peneliti menggali tentang informasi dari penelitian-
penelitian sebelumnya sabagai bahan perbandingan,yang tentang kekasaran permukaan
pada proses sandblasting dan daya rekat cat diantaranya :
Erwin, S. (2011), dalam penelitiannya “Optimasi Proses Sand Blasting Terhadap
Laju Korosi Hasil Pengecatan Baja AISI 430” Variasi yang digunakan, variasi tekanan
4 ; 4,5; 5 ;5,5 bar dan variasi sudut penyemprotan sebesar 60°, 75°, 90° dan mesh pasir
silika 250 serta lama waktu proses sand blasting 10 menit untuk masing-masing
spesimen. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa nilai kekasaran
permukaan,laju korosi dan tingkat ketebalan cat di pengaruhi oleh besaran sudut dan
tekanan didapatkan pada tekanan 5,5 bar dan sudut penyemprotan 90° nilai kekasaran
permukaan tertinggi didapatkan hasil 4.18μm, pada ketebalan cat menunjukak nilai
tertinggi 10,38 μm sedangkan pada laju korosi dimana semakin besar tekanan dan sudut
penyemprotan maka laju korosinya menurun.Laju korosi rata-rata terendah sebesar
0.0000186 mpy terjadi pada tekanan 5,5 bardan sudut penyemprotan 90°,
Agus (2013) “Studi Pemilihan Jenis Coating Pada Komposit Bambu Laminasi
Sebagai Material Lambung Kapal” Pada penelitianya, spesimen uji papan laminasi
bambu dengan metode batu bata. Pengerjaan dimulai dengan proses persiapan material
bambu betung dibuat lembaran-lembaran dengan tebal 0.7-1 cm dengan mesin planner,
kemudian bilah disusun berbentuk carvel yang memiliki tiga lapis dan direkatkan
dengan lem epoxy Setelah lem mengering, bambu laminasi akan dibentuk dengan
dimensi 20 cm x 5 cm x 3 cm specimen Tape Test dan 10 cm x 10 cm x 3 cm untuk
spesimen Pull Off Test. Pada penelitian ini menggunakan 3 variasi coating sebagai
pembanding. Coating yang dipilih berdasarkan jenis coating yang sering digunakan
sebagai coating pada kapal yang terbuat dari kayu jati yaitu Coating 1 High Gloss-Alkyd
Resine Primer Coating 2 Syntetic Resine Primer dan Coating 3 Epoxy Resine Primer .
Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Hasil analisis teknis tape test
menunjukkan bahwa coating yang paling baik kerekatannya pada laminasi bambu yaitu
Coating dengan variasi 3 dengan nilai 5B sedangkan nilai kerekatan pada coating
variasi 1 dan variasi 2 memiliki nilai yang sama yaitu 3B dan 1B
4
5
2.2 Sandblasting
Sandblasting adalah proses pengerjaan suatu material dimana permukaannya dibuat
menjadi kasar dan merata dengan laju pengikisan tertentu sesuai dengan standart yang
ditentukan yakni dengan cara menembakkan abrasif ke permukaan material yang dituju
dengan tekanan tertentu. dengan bantuan butiran pasir yang ditembakkan langsung dari
sebuah kompresor bertekanan tinggi ke obyek yang dituju. Proses sandblasting
bertujuan agar permukaan logam menjadi kasar, sehingga cat atau bahan pelapis lain
dapat menempel pada permukaan logam dengan baik, tidak mudah terkelupas, dan
terhindar dari korosi.
Sandblasting dibagi menjadi dua jenis, yaitu Dry sandblasting dan Wet
Sandblasting. Dry sandblasting biasa diaplikasikan ke benda-benda berbahan metal/besi
yang tidak beresiko terbakar dan benda-benda yang tidak beresiko meledak akibat
tumbukan dan gesekan materail abrasiv yang relatif tinggi. Contoh dari penggunaan
Dry sandblasting diaplikasikan ke tiang-tiang pancang, bodi dan rangka mobil, bodi
kapal laut, pipa cerobong, dan lain-lain. Sedangkan Wet Sandblasting berbeda dengan
Dry sandblasting, perbedaannya biasa diaplikasikan ke benda-benda berbahan
metal/besi yang beresiko terbakar atau terletak di daerah yang beresiko terjadi
kebakaran, seperti tangki bahan bakar, kilang minyak offshore, ataupun peralatan yang
terdapat pada SPBU, dimana bahan untuk media yang ditembakkan yaitu pasir silica
yang digunakan, dicampur dengan bahan kimia khusus anti karat yang berguna untuk
meminimalisir percikan api saat proses sandblasting terjadi.
2.2.1 Prinsip kerja sanblasting
Tujuan utama sandblasting adalah menyemprotkan pasir bertekanan udara tinggi
ke permukaan pada material bertujuan untuk membuat profile (kekasaran) pada
permukaan dimana permukaannya dibuat menjadi kasar dan merata sehingga siap untuk
di cat dan membuat. cat lebih melekat dan material tersebut akan lebih tahan lama
terhadap korosi. Prinsip kerja sandblasting yaitu Kompresor berfungsi sebagai sumber
tenaga untuk menghasilkan angin kemudian selang satu dilewatkan menuju blasting pot
dan selang kedua dilewatkan menuju nozzle lalu udara bertekanan dan pasir keluar
melalui nozzle menuju obyek material yang dituju. Ilustrasi cara kerja sanblasting dapat
dilihat pada gambar 2.1
6
2.5 Permukaan
Permukaan yaitu suatu batas yang memisahkan benda padat dengan sekitarnya.
Istilah lain dari permukaan yaitu profil. Profil atau bentuk adalah garis hasil pemotongan
secara normal atau serong dari suatu penampang permukaan (Munadi,1988).
Bentuk dari suatu permukaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu permukaan yang
kasar (roughness) dan permukaan yang bergelombang (waviness). Permukaan yang kasar
berbentuk gelombang pendek yang tidak teratur dan terjadi karena getaran pisau (pahat)
potong yang kurang tepat dari pemakanan (feed) pisau potong dalam proses
pembuatannya. Sedangkan permukaan yang bergelombang mempunyai bentuk
gelombang yang lebih panjang dan tidak teratur yang dapat terjadi karena beberapa faktor
misalnya posisi senter yang tidak tepat, adanya gerakan tidak lurus (non linier) dari
pemakanan (feed), getaran mesin, tidak imbangnya (balance) batu gerinda, perlakuan
panas (heat treatment) yang kurang baik, dan sebagainya. Dari kekasaran (roughness) dan
gelombang (wanivess) inilah kemudian timbul kesalahan bentuk (Munadi, 1988).
3. High alloy steel, (baja paduan tinggi) jika elemen paduannya > 10 %
2.7 Coating
Proses coating adalah salah satu proses yang sangat dibutuhkan dalam dunia
industri. Coating atau pelapisan sendiri dapat dianggap sebagai suatu proses pelapisan
yang diterapkan pada suatu benda atau substrat. Tujuan dari coating sendiri adalah
untuk dapat meningkatkan sifat permukaan dari benda yang dilapisi. Sifat permukaan
tersebut diharapkan dapat ditambah dalam beberapa hal seperti penampilan, ketahanan
terhadap air atau korosi, ketahanan dari goresan atau bahkan untuk keausan.
2.7.1 Pre-coating
Permukaan baja belum bisa langsung diberikan pelapis, karena kualitas permukaan
yang rendah serta kemungkinan adanya kotoran dan minyak dapat mengganggu sifat
adhesive dari pelapisan (coating). Oleh karena itu perlu dilakukan proses pre-coating
terlebih dahulu sebelum dilakukan proses pelapisan. Proses pre- coating dapat dilakukan
dengan cara pembersihan secara mekanis(mechanical cleaning) yaitu melalui
pengerjaan sandblasting
2.7.2Penyusun coating
Sifat-sifat suatu coating ditentukan dari komposisi coating itu sendiri. Umumnya
coating mengandung empat bahan dasar, yaitu pengikat (binder), zat pewarna (pigmen),
solven dan aditif.
1.Binder
13
Binder (resin) atau bahan pengikat adalah unsur utama cat berbentuk cairan
kental dan transparan namun tidak menguap dan membentuk lapisan film pada
permukaan setelah cat mongering Berfungsi sebagai bahan perekat, selain itu berperan
penting dalam proses pengeringan cat, serta memberikan kekuatan lapisan,. Kandungan
resin mempunyai pengaruh langsung pada kemampuan cat misalnya: kekerasan,
ketahanan solvent serta ketahanan cuaca. Demikian pula berpengaruh atas kualitas akhir
misalnya tekstur, kilap (gloss),
2.Pigment
Pigment atau bahan pewarna pada cat merupakan partikel padat yang berfungsi
memberikan warna dan menutupi permukaan, serta memperlambat laju korosi pada
permukaan logam. Selain itu memberikan efek kilap dan menambah ketahanan terhadap
cuaca serta turut menguatkan lapisan film pada cat yang telah kering.
3.Solvent
Solvent adalah suatu cairan yang dapat melarutkan resin dan mempermudah
pencampuran pigment dan resin dalam proses pembuatan cat. Solvent sangat cepat
menguap apabila cat diaplikasi. Kegunaan solvent (thinner) ini untuk mengencerkan
campuran pigment (zat pewarna) dan resin (zat perekat) sehingga menjadi agak encer
dan dapat disemprotkan selama proses pengecatan. Thinner juga menurunkan
kekentalan cat sampai tingkat pengenceran tertentu yang tepat untuk pengecatan dengan
kuas, semprot atau roll
4.Additif
Additif adalah suatu bahan yang ditambahkan pada cat dalam jumlah yang kecil
untuk meningkatkan kemampuan cat sesuai tujun seperti.mencegah terjadinya buih pada
saat penyemprotan (anti foaming), mencegah terjadinya pengendapan cat pada saat
dipergunakan (antisetting ), meratakan permukaan cat sesaat setelah disemprotkan (flow
additif), menambah kelenturan
2.8 Epoxy
Epoxy pertama kalinya dikembangkan di Amerika dan Swiss tahun 1930, kemudian
berkembang menjadi cat perekat di tahun 1946. Cat epoxy sendiri mulai dikembangkan
menjadi cat pelapis di tahun 1947 karena bahan resin yang digunakan sebagai bahan
utamanya terbukti memiliki struktur polimer yang mudah melekat dan memiliki daya
adhesi tinggi
14
2.9 Adhesi
Adhesi dapat diartikan sebagai kemampuan atau daya rekat cat untuk menempel
pada permukaan yang akan di cat. Jika daya adhesive tidak kuat maka selain pelapisan
(coating) tidak menempel dengan baik, hal ini dapat juga memberi kesempatan kepada
udara lembab masuk ke celah antara coating yang menyebabkan benda tersebut mudah
terkorosi seiring daya rekat yang kurang., Pengukuran adhesi bisa dengan cross-cut test
dengan cutter berbentuk kotak-kotak
2.10 Tumbukan
Tumbukan merupakan peristiwa tabrakan antara dua benda karena adanya gerakan.
Dalam tumbukan, dua benda dapat sama-sama bergerak, dapat juga satu benda bergerak
dan benda lainnya tidak bergerak. Selain itu, arah gerak dua benda dapat searah dan
dapat berlawanan arah menurut kelentingannya, jenis tumbukan terbagi tiga yaitu:
1. Tumbukan lenting sempurna
jika pada tumbukan tidak terjadi kehilangan energi kinetik, maka tumbukan yang
terjadi bersifat lenting sempurna. Disini akan dibahas tumbukan satu dimensi dimana
kecepatan benda yang bertumbukan terletak segaris. Misalnya sepanjang sumbu-x
seperti pada gambar berikut;
2.12 Hipotesis
Grafik tersebut menunjukkan adanya kecenderungan bahwa semakin dekat jarak
dan semakin besar sudut penyemprotan, maka didapat semakin semakin besar pula nilai
kekasarannya dan semakin besar nilai kekasaranya maka akan semakin kuat nilai
adhesifnya
17