Anda di halaman 1dari 3

Nama : Laily Esti Sofiana

Kelas :B

NIM : 195110507111045

Dalam kehidupan sehari-hari perlu adanya peran pendidikan sebagai acuan untuk
berpikir dan berperilaku. Pendidikan menjadi hal yang penting bagi semua kalangan, baik
pendidikan moral maupun pengetahuan. Sebelum menjadi tenaga pengajar wajib mengetahui
pendidikan dengan dipadu psikologi. Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku dan proses mental. Psikologi pendidikan ilmu yang lebih berprinsip
dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan – penemuan dan menerapkan
prinsip – prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien di dalam pendidikan. Terdapat
banyak tokoh-tokoh psikologi pendidikan. Berikut teori dari masing-masing tokoh:

Teori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget yaitu lebih menekankan pada aspek
biologis dari perkembangan seorang anak. Teori ini terdiri dari 4 bagian sesuai pertumbuhan
usia. Pertama, periode sensorimotor (usia 0-2 tahun) bayi baru lahir memiliki sejumlah
refleks bawaan dan juga dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Contohnya, bayi refleks
menangis. Jadi, bayi mengandalkan refleks dari panca indra dalam perkembangannya. Kedua,
tahapan praopersional (usia 2-7 tahun) pada usia ini fungsi psikologis muncul dan dapat
melakukan tindakan secara mental terhadap objek-objek. Dalam tahapan ini,
anak belajar menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata.
Contohnya, anak pada usia tersebut diberikan pendidikan usia dini atau TK (taman kanak-
kanak) belajar menggunakan gambar yang menarik agar mudah dipahami dengan kata-kata
yang sederhana. Ketiga, tahapan operasional konkrit (usia 7-11 tahun) pada usia ini
penggunaan logika yang cukup memadahi dan menghilangkan sifat egostrisme yaitu
kemampuan melihat dari sudut pandang orang lain. Contohnya, anak mulai mengerti
perbuatan yang baik dan buruk. Keempat, tahapan operasional formal (usia 11 tahun sampai
dewasa) tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun (saat pubertas) dan terus
berlanjut sampai dewasa. Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk
berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang
tersedia. Contohnya, anak sudah pubertas mengetahui ketertarikan terhadap lawan jenis.

Teori perkembangan kognitif menurut Lev Vygotsky yaitu memandang bahwa


perkembangan dan pembelajaran terjadi dalam konteks sosial, yakni di dunia penuh dengan
orang yang berinteraksi dengan anak itu sejak lahir. Vygotsky juga lebih berkonsentrasi pada
kebudayaan dan memandang pentingnya bahasa dan orang lain dalam dunia anak-anak. Teori
ini terbagi oleh 3 macam. Pertama Zone of Proximal Development yaitu serangkaian tugas
yang terlalu sulit dikuasai oleh seorang manusia/anak-anak secara sendirian, akan tetapi
kesulitan tersebut dapat diatasi dengan bantuan dari orang dewasa atau teman sebaya yang
lebih mampu darinya yang bisa membantunya. Contohnya, anak memecahkan soal
matematika yang sulit dengan teman sebaya. Kedua, Scaffolding yaitu sebuah teknik untuk
mengubah level dukungan selama sesi pengajaran dengan orang yang lebih ahli misal guru
atau teman sebaya yang lebih mampu. Contohnya, guru akan memberikan tugas baru yang
anak-anak belum mengerti, saat kemampuan anak-anak meningkat pelan-pelan guru akan
mengurangi tugas yang diajarkan dan menambah tugas baru lagi. Ketiga, Bahasa dan Pikiran
yaitu menurut Vygotsky manusia menggunakan bahasa untuk merencanakan, membimbing
dan memonitor perilaku mereka. Manusia menggunakan bahasa bukan hanya untuk
komunikasi sosial, tetapi juga untuk membantu mereka untuk menyelesaikan tugas.
Contohnya, guru mengajarkan cara berdebat yang baik dan melihat dari sudut pandang pro
dan kontra sesuai topik yang akan dibahas.

Teori learning by doing oleh John Dewey yaitu ia berpendapat bahwa untuk
mempelajari sesuatu, tidak perlu orang terlalu banyak mempelajari itu. Dalam melakukan apa
yang hendak dipelajari itu, dengan sendirinya ia akan menguasai gerakan-gerakan atau
perbuatan-perbuatan yang tepat, sehingga ia bisa menguasai hal yang dipelajari itu dengan
sempurna. Contohnya, anak belajar berenang. Anak tidak perlu terlalu memikirkan
metode/cara untuk berenang. Dengan masuk kedalam air menggunakan pelampung dan
dibantu oleh orang dewasa lama kelamaan akan terlatih sendiri.

Kesimpulan diatas yaitu teori memiliki kelebihan, ciri khas tersendiri dan dikaji sesuai
dengan situasi dan kondisi masing-masing. Dengan adanya belajar psikologi pendidikan kita
akan mengetahui bagaimana tahapan-tahapan/proses dan mengkaji sesuai dasar teori-teori
dari banyak tokoh. Dan juga merefleksikan kepada anak-anak sesuai dengan masalah-
masalah yang sering terjadi pada anak.

Anda mungkin juga menyukai