Tempat bertemunya pihak yang memiliki dana lebih (lender) dengan pihak yang
memerlukan dana jangka panjang tersebut (borrower). Pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu
ekonomi dan keuangan. Di dalam ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk
memindahkan dana dari lender ke borrower.
Dengan menginvestasikan dananya lender mengharapkan adanya imbalan atau return dari
penyerahan dana tersebut. Sedangkan bagi borrower, adanya dana dari luar dapat digunakan
untuk usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu dana dari hasil operasi perusahaannya. Di
dalam keuangan, dengan cara menyediakan dana yang diperlukan oleh borrower dan para lender
tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil. Sedangkan Laporan Keuangan
berfungsi sebagai berikut:
2. Event Study
Event study adalah suatu pengamatan mengenai pergerakan harga saham dipasar
modal untuk mengetahui apakah ada abnormal return yang diperoleh pemegang saham
akibat dari suatu peristiwa tertentu (Peterson, 1989). Sedangkan menurut Krizman
(1994), event study bertujuan mengukur hubungan antara suatu peristiwa yang
mempengaruhi surat berharga dan pendapatan (return) dari surat berharga tersebut. Dari
penelitian tersebut tampak bahwa sebenarnya Even study dapat digunakan untuk melihat
reaksi pasar modal (dengan pergerakan harga saham) terhadap suatu peristiwa tertentu.
Sejalan dengan tujuan itu, Even study juga dapat digunakan untuk menguji hipotesis
pasar efisien (efficient market hypothesis) pada bentuk setengah kuat (semi strong form).
Jika pasar efisien, para manajer perusahaan akan bekerja memperbaiki kinerja
perusahaannya. Ini berarti bahwa perusahaan dengan prospek bagus akan
mempunyai harga saham yang tinggi, sebaliknya perusahaan dengan prospek
yang kurang baik akan dinilai sahamnya pada harga rendah.
Pasar efisien digunakan untuk memperoleh biaya modal. Ini berarti bahwa
perusahaan dengan prospek tinggi akan memperoleh modal pada harga yang
wajar (fair). Harga saham merupakan cerminan tentang kondisi
perusahaan.Dengan harga saham yang tinggi dapat dapat digunakan sebagai ajang
promosi tentang kondisi perusahaan.
Jika pasar efisien, lembaga keuangan tidak akan khawatir tentang harga saham.
Pada pasar efisien, biaya iklan untuk saham baru relatif kecil. Hipotesis pasar
efisien mengasumsikan bahwa harga saham tidak akan dipengaruhi oleh biaya
iklan tersebut.
Di pasar efisien, para investor tidak memerlukan sumber informasi lain.
Kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien adalah hubungan antara harga sekuritas
dengan informasi. Fama mengklasifikasikan informasi menjadi tiga tipe (Husnan,
1998:269) yaitu (1) perubahan harga di waktu yang lalu (past price changes), (2)
informasi yang tersedia kepada publik (public information), dan (3) informasi yang
tersedia baik kepada publik maupun tidak (public and private information). Ketiga
tingkatan itu adalah efisien lemah, efisien setengah kuat, dan efisien kuat (Jogiyanto,
1998:284), yaitu :
4. Return Saham
Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu
investasi yang dilakukanya. Menurut Ang (1997), setiap investasi baik jangka panjang
maupun jangka pendek mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan keuntungan yang
disebut return baik langsung maupun tidak langsung. Komponen return terdiri dari dua
jenis yaitu current income (pendapatan berjalan) dan capital gain (keuntungan selisih
harga).
5. Abnormal Return
Abnormal return adalah return yang didapat investor tidak sesuai dengan
pengharapan. Abnormal return adalah selisih antara return yang diharapkan dengan return
yang didapatkan. Selisih return akan positif jika return yang didapatkan lebih besar dari
return yang diharapkan atau return yang dihitung. Sedangkan return akan negatif jika
return yang didapatkan lebih kecil dari return yang diharapkan atau return yang dihitung.
Abnormal return dapat terjadi karena adanya kejadian-kejadian tertentu, misalnya hari
libur nasional, awal bulan, awal tahun, suasana politik yang tidak menentu, kejadian-
kejadian yang luar biasa, stock split, penawaran perdana saham, dan lain-lain. Studi
peristiwa menganalisa return tidak normal dari sekuritas yang mungkin terjadi di sekitar
pengumuman dari suatu peristiwa.
6. Volume Perdagangan
Volume perdagangan saham merupakan indikator untuk mengetahui kegiatan
perdagangan saham. Volume perdagangan saham merupakan jumlah saham yang
diperdagangkan di bursa pada suatu waktu tertentu. Aktivitas volume perdagangan
digunakan untuk melihat apakah investor individual menilai laporan keuangan informatif,
dalam arti apakah informasi tersebut membuat keputusan perdagangan yang normal.
Ukuran tersebut tidak memisahkan keputusan pembelian (yang bisa dikaitkan dengan
informasi positif) dengan keputusan penjualan (yang bisa dikaitkan dengan informasi
negatif) (Husnan, 1998:112).
1. Alokasi modal
Modal berada di pusat pasar modal dan alokasinya harus efisien dan dapat
diandalkan. Selain alokasi modal berkontribusi pada pengembangan pasar modal, para
peneliti telah mempertimbangkan dampaknya terhadap ekonomi dan keputusan investor.
Alokasi yang efisien mengarah pada peningkatan produktivitas dan pertumbuhan
ekonomi (Durnev A. etal.¸ 2004), tetapi pasar yang lebih disukai yang lebih maju, lebih
cair, dengan tingkat yang lebih tinggi efisiensi pasar dan biaya transaksi yang lebih kecil
(Thapa C. dan Poshakwale S., 2012). Han Kim, (1998) menunjukkan bahwa keterbukaan
pasar modal kepada investor asing bermanfaat bagi mayoritas ekonomi yang muncul
meskipun investasi di pasar negara berkembang lebih mudah berubah (Saudagaran S.M.
dan Diga J.G., 1997) dan tunduk pada premi risiko yang lebih tinggi (Hearn B. et al.,
2010). Pasar keuangan globalisasi akan memberikan akses ke peluang investasi
portofolio di seluruh dunia (Saudagaran S.M. dan Diga J.G., 1997)
2. Daftar di bursa efek
Pencatatan di bursa efek mengimplikasikan terpenuhinya persyaratan finansial
dan non finansial. Stulz R. (2009) mengamati bahwa jika perusahaan memiliki
kemungkinan untuk memilih jenisnya undang-undang sekuritas yang menjadi subjek
mereka, ketika mereka go public, opsi mereka akan berbeda, sebagian akan memilih
hukum sekuritas yang lebih kuat daripada hukum nasional mereka dan beberapa akan
melakukan sebaliknya. Peraturan SEC menyajikan beberapa pengecualian untuk emiten
asing yang telah menjadi subjek penelitian untuk banyak penulis. Gotti G. dan Mastrolia
S. (2012) menguji kualitas pelaporan keuangan PT emiten asing yang dibebaskan dari
pengarsipan laporan berdasarkan SEC Rule 12g3-2b (pembebasan persyaratan adalah
total aset kurang dari $ 10 juta, lebih dari 500 pemegang saham dan kurang dari 300
Pemegang saham AS). Hasilnya menunjukkan bahwa kualitas pelaporan keuangan pada
SEC lebih tinggi dari pelaporan yang dikecualikan. Pengecualian lainnya adalah studi
oleh Yongtae K. (2012) yang menganalisis modal konsekuensi pasar penghapusan oleh
SEC persyaratan rekonsiliasi GAAP AS untuk terdaftar perusahaan asing, jika laporan
keuangan sesuai dengan IFRS. Penghapusan ini karena proses konvergensi antara IFRS
dan GAAP. Hasilnya menunjukkan bahwa penghapusan tidak mempengaruhi pasar
saham dan bahwa perusahaan tidak mengubah frekuensi sukarela mereka.
3. Laporan keuangan
Laporan keuangan merupakan komponen penting dari sistem pelaporan keuangan
yang diperlukan untuk berfungsinya pasar modal sesuai dengan pernyataan yang dibuat
oleh Paul Behets, Presiden dari Institut Auditor Terdaftar Belgia, dalam sebuah kongres
di Eropa Asosiasi Akuntansi pada tahun 2000 (Baker R. dan Wallagey P., 2000). Model
yang diterima saat ini pelaporan keuangan dapat digantikan oleh sistem informasi
elektronik (Elliott, 1994). Ini bisa memberikan informasi keuangan lainnya dan data
perusahaan, selain laporan keuangan yang diaudit bisa tersedia di internet. Pelaporan
keuangan yang diaudit dianggap menawarkan nilai terhadap modal pasar (Bottom E.,
1998).
Sebagai indikator efisiensi ana yang tertanam dalam perusahaan yang diwujudkan dalam
tingkat kembalian ( rate of return on invested capital)
Sebagai pengukur prestasi manajemen.
Sebagai alat penentuan besarnya pengenaan pajak
Sebagai alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomi suatu Negara
Sebagai dasar kompensasi dan pembagian bonus
Sebagai alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan
Sebagai dasar untuk kenaikan kemakmuran
Sebagai dasar pembagian deviden