STATISTIKA
“TENDENSI SENTRAL
Dosen Pengampuh : Ismail Pioke S,Pd., M.Pd
DISUSUN KELOMPOK 5
HIKMA DEWI MAHMUD (151419168)
NOFIYANTI NUNA (151419171)
AULIA UTAMI PUTRI BERAHIM (151419178)
KELAS : 5F
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman,islam,dan
ikhsan.Yang telah memberikan begitu banyak Rahmat dan Hidayat. Sholawat serta salam tak
lupa kita hanturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari
zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti sekarang ini.
Akhir kalimat kami harap makalah ini dapat memberikan maanfaat, kurang lebihnya
mohon di maafkan. jika ada salah kata itu dating dari kami sendiri karna kesempurnaan hanya
milik Allah SWT.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................
1. Latar belakang............................................................................................................
2. Rumusan masalah......................................................................................................
3. Tujuan .......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada mulanya statistik hanya menyangkut urusan negara. Namun,sekarang statistik telah
diprlukan oleh seluruh aspek kehidupan. Dalam pengembanganya, ilmu statistik telah
menemukan padanya dengan perkembangan computer sehingga metode statistik berkembang
cepat sekali.
Tendensi sentral digunakan untuk menggambarkan suatu nilai yang mewakili nilai pusat
atau nilai sentral dari suatu gugus data (himpunan pengamatan). Tendensi sentral sering sekali
digunakan untuk mengetahui rata-rata data (mean), nilai yang berada ditengah data (median),
nilai yang sering muncul dalam data (mode) dan masih banyak lagi yang dapat dihitung dalam
tendensi sentral.
Dengan tendensi sentral, analisis data dalam penelitian dapat dilakukan dengan tepat.
Pemahaman dan pengetahuan mengenai tendensi sentral sangat penting sehingga pengetahuan
terhadap tendensi sentral sangat penting bagi mahasiswa. Untuk hal tersebutlah dibuat makalah
ini.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian tendensi sentral
2. Untuk mengetahui pengertian dari mean, median dan modus
3. Untuk mengetahui penghitungan dan penerapan rumus dari tendensi sentral
BAB II
PEMBAHASAN
1. Mean
Arti dari mean tidak lain adalah “angka rata-rata”. Istilah Mean akan tetap dipakai disini
oleh karena sudah lazim digunakan dalam statistik. Dari segi aritmetik Mean adalah “Jumlah
nilai-nilai dibagi dengan jumlah individu”. Istilah mean saja merupakan metode yang paling
banyak digunakan untuk menggambarkan ukuran tendensi sentral. Mean (rata-rata) merupakan
jumlah seluruh nilai data dibagi dengan seluruh kejadian atau nilai rata-rata dari beberapa buah
data.
Untuk keperluan ini, dalam perhitungan ukuran-ukuran statistik akan digunakan simbol-
simbol. Nilai-nilai data kuantitatif akan dinyatakan dengan x1, x2, …, xn, apabila dalam
kumpulan data itu terdapat n buah nilai. Simbol n juga digunakan untuk menyatakan ukuran
sampel, yakni banyaknya objek atau data yang diteliti dalam sampel. Rata-rata untuk data
kuantitatif yang terdapat dalam sebuah sampel dihitung dengan jalan membagi jumlah nilai data
oleh banyaknya data.
Perhitungan Mean Data Yang Tidak Dikelompokkan (Ungrouped Data)
Penggunaan data tidak dikelompokkan maupun data yang dikelompokkan data yang
dikelompokkan umumnya berkaitan dengan jumlah data yang digunakan. Jika jumlah data yang
digunakan relatif sedikit, rata-rata data yang tidak dikelompokkan (ungrouped data) menjadi
pilihan untuk digunakan. Sebaliknya, jika jumlah data yang digunakan relatif banyak maka
penggunaan data kelompok (grouped data) banyak dipilih.
Mean Data Tunggal
Dirumuskan dengan
Dirumuskan dengan;
Atau:
Keterangan :
X1: data ke 1
X2: data ke 2
Xn: data ke n
f1: frekuensi data ke 1
f2: frekuensi data ke 2
fn: frekuensi data ke n
n: jumlah data
xi: nilai tengah
2. Median
Median (nilai tengah), adalah suatu nilai yang membatasi 50% dari frekuensi distribusi
sebelah atas dan 50% frekuensi distribusi sebelah bawah atau merupakan nilai tengah dari
rangkaian data yang telah tersusun secara teratur. Atau sebagai ukuran letak, karena median
membagi distribusi menjadi 2 bagian yang sama. Median menentukan letak data setelah data itu
disusun menurut urutan nilainya.
Perhitungan Median Data Yang Tidak Dikelompokkan (Ungrouped Data)
Langkah-langkahnya antara lain:
Urutkan data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke terkecil. Dalam pembahasan
ini, urutan data selalu dimulai dari terkecil ke terbesar.
§ Untuk kasus jumlah data ganjil, nilai tengah dari observasi yang sudah di urutkan merupakan nilai
median sementara untuk kasus jumlah data genap, nilai median merupakan rata-rata dari dua
data yang berada pada letak median untuk data yang sudah diurutkan.
Keterangan :
n= Jumlah data
Keterangan :
Lm= true lower limit atau batas bawah sesungguhnya dari kelas dengan frekuensi paling
tinggi (tepi bawah kelas median)
n= Jumlah Frekuensi
∑f= Frekuensi kumulatif diatas kelas median
fm= Frekuensi kelas median (frekuensi tertinggi dari kelas interval)
c= interval kelas median
1. Modus
Modus, merupakan nilai data yang memiliki frekuensi terbesar atau dengan kata lain, nilai
data yang paling sering terjadi. Ukuran ini juga dalam keadaan tidak disadari sering dipakai
untuk menentukan rata-rata data kualitatif. Misalnya banyak kematian di Indonesia disebakan
oleh penyakit malaria, pada umumnya kecelakaan lalulintas karena kecerobohan pengemudi,
maka tidak lain masing-masing merupakan modus penyebab kematian dan kecelakaan lalu
lintas. Cara menentukan modus amat sangat mudah hanya dengan mengamati data yang paling
sering muncul. Dalam satu rangkaian data, kadang dijumpai adanya 1 modus, 2 modus atau
tidak ada modus.
Perhitungan Modus Data Yang Tidak Dikelompokkan (Ungrouped Data)
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
· Urutkan data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke terkecil
· Cari modus dengan cara mencari nilai observasi yang paling banyak muncul. Bisa terjadi
dalam satu kumpulan data tidak terdapat modus atau bahkan memiliki modus lebih dari satu.
Untuk kasus dimana ada 2 modus dikenal dengan sebutan bimodus atau untuk yang lebih dari 3
modus dikenal dengan multimodus.
dengan:
Lmo = Tepi bawah kelas modus
d1 = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelum modus
d2 = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudah modus
c = interval kelas modus
Contoh menghitung Modus data kelompok:
Nilai Fmo F
1 -5 3 3
6 -10 7 10
11 – 15 4 14
16 – 20 3 17
21 – 25 7 24
26 – 30 9 33
31 – 35 6 39
36 – 40 7 46
41 – 45 8 54
46 - 50 6 60
60
Jawab:
Diketahui: Kelas modus 26–30 (karena memiliki frekuensi terbanyak = 9)
Lmo = 26 – 0,5 = 25,5
d1 = 9 – 7 = 2
d2 = 9 – 6 = 3
c = 5
Ditanyakan: nilai Modus
Jawab:
Mo = Lmo + d1 . c
d1 + d2
= 25,5 + 2 . 5
2 + 3
= 25,5 + 0,4 . 5
= 25,5 + 2
= 27,5
2.3 Kuartil, Desil dan Presentil
1) Kuartil
Jika sekumpulan data dibagi menjadi empat bagian yang sama banyak, sesudah disusun
menurut urutan nilainya, maka bilangan pembaginya disebut kuartil. Ada tiga buah kuartil, yakni
kuatil pertama, kuartil kedua, dan kuartil ketiga yang masing-masing disingkat dengan Q 1, Q2,
dan Q3. Pemberian nama ini dimulai dari nilai kuartil paling kecil. Untuk menentukan nilai
kuartilnya adalah:
a. Susun data menurut urutan nilainya
b. Tentukan letak kuartil
c. Tentukan nilai kuartil
Letak kuartil ke-i, diberi lambang Qi, ditentukan oleh rumus:
2) Desil
Jika sekumpulan data dibagi menjadi 10 bagian yang sama, maka didapat sembilan pembagi
dan tiap pembagi dinamakan desil. Karenanya ada sembilan buah desil, ialah desil pertama, desil
ke-dua, …, desil ke-sembilan, yang disingkat D1, D2, …, D9. Desil-desil ini dapat ditentukan
dengan jalan:
· Susun data menurut urutan nilainya
· Tentukan letak desil
· Tentukan nilai desil
Letak desil ke-i, diberi lambang Di
Desil Data Tunggal
3.1 Kesimpulan
Nilai sentral atau tendensi sentral adalah nilai dalam rangkaian data yang mewakili
rangkaian data tersebut. Disebut juga sebagai ukuran letak/lokasi karena menunjukkan letak dari
pusat atau sekumpulan data. Terdapat tiga ukuran tendensi sentral yang sering digunakan, yaitu
mean (rata-rata hitung/rata-rata aritmetika), median, modus, kuartil, desi dan presentil.
Data sangat bervariasi baik data tunggal maupun berkelompok. mean berarti rata-ratahitung,
yaitu jumlah semua data dibagi dengan banyaknya data. median merupakan nilaitengah dari
pengamatan setelah data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke terkecil.Sedangkan, modus
adalah nilai dari pengamatan yang paling banyak muncul.
3.2 saran
Daftar Pustaka
https://nurhanamufidah.blogspot.com/2019/10/makalahtendensi-sentral-disusun-
oleh_16.html?m=1