1. Covid Virus corona atau Covid-19 yang terus menyebar
di berbagai daerah di Indonesia menjadi perhatian serius pemerintah. Sebab, setiap hari terjadi peningkatan kasus virus corona.
Tak terkecuali di wilayah Provinsi Jawa Timur
(Jatim). Agar virus tersebut tidak menyebar luar, maka masyarakat diimbau untuk menerapkan social distancing. Disamping itu, masyarakat juga didorong untuk menerapkan langkah-langkah preventif.
Seperti salah satu perguruan tinggi ini, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, sebagai kampus teknologi terus menggalakkan upaya penanganan virus dengan membuat peta persebaran Covid-19 di Jatim. Melansir laman resmi ITS, peta yang dinamai dengan Peta Kawal Covid-19 itu adalah inovasi dari dosen Departemen Teknik Geomatika ITS Dr. Eko Yuli Handoko S.T, M.T. yang bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Infrastruktur Informasi Geospasial (PPIIG) ITS dan Pusat Studi Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim ITS. Adapun peta persebaran Covid-19 ini tersedia dalam empat dashboard yang meliputi:
Peta Persebaran Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
Peta Persebaran Orang Dalam Pemantauan (ODP) Peta Persebaran Kasus Positif Peta Rumah Sakit Rujukan Jawa Timur Peta persebaran PDP, ODP dan kasus positif menampilkan sebaran jumlah di setiap kabupaten/kota di Jatim. "Berdasarkan jumlah tersebut, peta persebaran ditampilkan dalam warna yang berbeda," ujar Dr Eko seperti dikutip dari laman ITS, Jumat (27/3/2020).
Pakai data Pemprov Jatim
Untuk datanya, Eko menggunakan sumber data
dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. Di setiap kategori atau dashboard, trend (grafik) ditampilkan dalam diagram garis dan diperbarui setiap harinya.
Dikatakan, metode persebaran ditampilkan
secara spasial per kabupaten/kota dalam lima kategori berdasarkan analisis statistika.
Untuk peta rumah sakit rujukan, metode yang
digunakan yaitu closest proximity (memilih lokasi terdekat) dengan fungsi buffer (penyangga) untuk pemilihan rumah sakit yang masuk dalam area terpilih.
Sedangkan Location Based Service (LBS) yang
diaplikasikan pada analisa ini dapat menampilkan rute tercepat untuk sampai pada rumah sakit yang dituju. RS yang digunakan pada peta ini, merupakan RS rujukan berdasarkan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim. 2. Diare Pengertian Diare Menurut WHO diare adalah penyakit menular dimana penderita mengalami buang air besar (BAB) dengan konsistensi cair atau memiliki kandungan air yang berlebihan dan terusmenerus. Penyakit diare terkadang disertai dengan muntah, badan terasa lemah, lesu dan panas, tidak nafsu makan, dan juga disertai darah dan lendir dalam kotoran. Diare dapat dialami oleh siapa saja baik anak-anak ataupun orang dewasa. (5) Diare didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana tinja keluar dengan tidak normal karena volume cairan meningkat dengan atau tanpa lendir darah, dengan frekuensi BAB lebih dari 3x/hari. (6) Diare adalah buang air besar sedikitnya tiga kali atau lebih dalam waktu 24 jam disertai salah satu gejala mual, muntah, kram perut atau demam >38 C. (7) Diare merupakan penyakit penyebab kematian kedua di negara berkembang pada anak-anak balita. Diare sudah membunuh anak setiap tahunnya. Sebagian besar penderita diare meninggal karena dehidrasi atau kehilangan cairan dalam jumlah yang besar. (8)
32 b. Penyebab Diare Penyebab terjadinya
penyakit diare antara lain adalah : 1. Infeksi (9) a) Enteral yaitu infeksi yang terjadi dalam saluran pencernaan dan merupakan penyebab utama terjadinya diare. Infeksi enteral antara lain meliputi : 1) Infeksi virus Enterovirus (virus ECGHO) Coxsaekre, Polyomyelitis, Adenovirus, Rotarovirus, Astrovirus, dan sebagainya. 2) Infeksi Bakteri : Salmonella, Vibrio E. Coli, Shigella Campylobacter, Aeromonas,Yersinia, dan sebagainya. 3) Infeksi parasit cacing (Oxyuris, Ascaris Irichiuris, Strongylodies), Protozoa (Trochomonas hominis, Entamoeba Histolytica, Giardia Lamblia) dan jamur (Candida Albicans). b) Parenteral yaitu infeksi yang terjadi diluar alat pencernaan. Infeksi ini disebabkan oleh bagian tubuh lain. Misalnya Ensefalitis, OMA (Otitis Media Akut), Tonsilofaringitis, Bronkopneumonia, dan sebagainya. 2. Malabsorbsi (9) Malabsorbsi adalah kesulitan tubuh dalam menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.
33 a) Karbohidrat : Monosakarida ( intoleransi
glukosa dan galaktosa ), disakarida ( intoleransi maltosa, laktosa dan sukrosa ). Intoleransi laktosa adalah yang paling berbahaya bagi bayi dan anak. b) Makanan, misalnya makanan yang beracun, basi dan alergi makanan. c) Protein. d) Lemak. e) Psikologis, misalnya cemas atau rasa takut. 3. Sumber air (5) Sumber air yang dapat menyebabkan diare adalah air yang tercemar dengan kotoran manusia, air yang terkena limbah, tercemar atau sumbernya dekat dengan septic tank dan jamban. Bisa juga dari kotoran hewan karena mengandung mikroorganisme yang dapat menyebabkan diare. 4. Penyebab lain (5) Diare dapat menular dari satu orang ke orang yang lainnya yang dipicu oleh kebersihan pribadi yang tidak diperhatikan. Makanan juga dapat menjadi penyebab utama diare ketika proses memasak atau saat menyimpan dalam kondisi tidak higienis. Ikan dan makanan laut dari air yang tercemar juga dapat menyebabkan diare.
34 c. Penularan Diare Penyakit diare dapat terjadi
melalui transmisi faecal oral, sumber patogen berasal dari kotoran manusia, hewan dan sampai kepada manusia secara tidak langsung melalui makanan atau minuman. Transmisi dapat terjadi melalui tangan, lalat, tanah, air permukaan, air tanah, tempat sampah, saluran pembuangan air limbah, pembuangan tinja hingga makanan dan minuman tercemar tinja. (10) Diare merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme meliputi virus, bakteri, protozoa dan parasit. Penularan diare terjadi secara fekal- oral. Diare dapat menyerang orang dengan berbagai kelompok umur dan berbagai golongan sosial, baik di negara berkembang maupun di negara maju. Diare erat kaitannya dengan kemiskinan dan lingkungan yang tidak bersih dan higienis. (11) Di Indonesia, diare merupakan penyakit endemis yang terjadi disepanjang tahun. puncak tertinggi penyakit diare terjadi pada pergantian musim yaitu musim penghujan ke musim kemarau atau sebaliknya. (11) d. Akibat Diare (12) Diare mengakibatkan beberapa hal antara lain : a. Dehidrasi (kehilangan cairan) Dehidrasi terjadi karena kehilangan kadar air dalam tubuh atau pengeluaran (output) cairan dalam tubuh lebih banyak dari
35 pemasukan (input). Dehidrasi menyebabkan
terjadinya kematian pada diare. b. Hipoglikemia Hipoglikemia adalah kekurangan kadar gula dalam darah. Hipoglikemia terjadi karena penyediaan atau penyimpanan glikogen dalam hati terganggu dan adanya gangguan etabol glukosa. c. Metabolik asidosis (gangguan keseimbangan asam basa) Metabolik asidosis terjadi karena Na-bicarbonat hilang bersama dengan keluarnya tinja. Proses metabolisme lemak tidak sempurna sehingga banyak lemak yang tertimbun didalam tubuh, karena adanya anorexia jaringan maka menyebabkan terjadinya penimbunan asam laktat. Hasil metabolisme tubuh yang bersifat asam meningkat karena ginjal tidak dapat mengeluarkannya. Hal ini dikarenakan terjadi anuria atau oliguria dan pemindahan ion Na dari cairan ekstraseluler ke dalam cairan intraseluler. d. Malnutrisi (gangguan gizi) Makanan yang dikonsumsi oleh penderita sering kali tidak dapat dicerna dan diserap/diabsorbsi dengan baik oleh tubuh karena adanya hiperperistaltik sehingga mengakibatkan penurunan berat badan dalam waktu singkat dan terjadi
36 gangguan gizi atau malnutrisi. Kemudian
karena muntah yang berlebihan sehingga tubuh belum sempat menyerap nutrisi yang ada pada makanan yang dikonsumsi. e. Gangguan sirkulasi Diare juga dapat menyebabkan terjadinya shock/renjatan hipovolemik, kemudian perfusi jaringan berkurang dan terjadi hipoksia, asidosis bertambah berat, kemudian dapat mengakibatkan perdarahan otak, kesadaran menurun dan jika tidak segera diatasi maka akan menyebabkan kematian. f. Pencegahan dan Pengobatan Diare Mencegah penyebaran kuman patogen yang disebarkan melaui fekal-oral dapat meminimalisir terjadinya diare. Pemutusan penyebaran kuman bisa dilakukan dengan cara pemberian ASI dengan benar,sanitasi yang baik dan membiasakan diri hidup bersih. (13) Yang perlu dilakukan untuk mencegah diare antara lain adalah : (14) 1. Mengkonsumsi air minum yang higienis baik cara mendapatkan, memasak maupun menyajikannya. Resiko terjadinya diare dapat dikurangi dengan menggunakan air bersih dan melindungi air dari sesuatu yang dapat mencemari mulai dari sumber, penyimpanan dan penyajiannya di rumah.