Anda di halaman 1dari 5

Nama : Meta Nandayu Putri

sNIM : A2R20025

Prodi : S1 Keperawatan

1. Covid Virus corona atau Covid-19 yang terus menyebar


di berbagai daerah di Indonesia menjadi
perhatian serius pemerintah. Sebab, setiap hari
terjadi peningkatan kasus virus corona.

Tak terkecuali di wilayah Provinsi Jawa Timur


(Jatim). Agar virus tersebut tidak menyebar luar,
maka masyarakat diimbau untuk menerapkan
social distancing. Disamping itu, masyarakat juga
didorong untuk menerapkan langkah-langkah
preventif.

Seperti salah satu perguruan tinggi ini, Institut


Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya,
sebagai kampus teknologi terus menggalakkan
upaya penanganan virus dengan membuat peta
persebaran Covid-19 di Jatim.
Melansir laman resmi ITS, peta yang dinamai
dengan Peta Kawal Covid-19 itu adalah inovasi
dari dosen Departemen Teknik Geomatika ITS Dr.
Eko Yuli Handoko S.T, M.T. yang bekerjasama
dengan Pusat Pengembangan Infrastruktur
Informasi Geospasial (PPIIG) ITS dan Pusat Studi
Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim ITS.
Adapun peta persebaran Covid-19 ini tersedia
dalam empat dashboard yang meliputi:

Peta Persebaran Pasien Dalam Pengawasan (PDP)


Peta Persebaran Orang Dalam Pemantauan (ODP)
Peta Persebaran Kasus Positif
Peta Rumah Sakit Rujukan Jawa Timur
Peta persebaran PDP, ODP dan kasus positif
menampilkan sebaran jumlah di setiap
kabupaten/kota di Jatim. "Berdasarkan jumlah
tersebut, peta persebaran ditampilkan dalam
warna yang berbeda," ujar Dr Eko seperti dikutip
dari laman ITS, Jumat (27/3/2020).

Pakai data Pemprov Jatim

Untuk datanya, Eko menggunakan sumber data


dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. Di
setiap kategori atau dashboard, trend (grafik)
ditampilkan dalam diagram garis dan diperbarui
setiap harinya.

Dikatakan, metode persebaran ditampilkan


secara spasial per kabupaten/kota dalam lima
kategori berdasarkan analisis statistika.

Untuk peta rumah sakit rujukan, metode yang


digunakan yaitu closest proximity (memilih lokasi
terdekat) dengan fungsi buffer (penyangga) untuk
pemilihan rumah sakit yang masuk dalam area
terpilih.

Sedangkan Location Based Service (LBS) yang


diaplikasikan pada analisa ini dapat menampilkan
rute tercepat untuk sampai pada rumah sakit
yang dituju. RS yang digunakan pada peta ini,
merupakan RS rujukan berdasarkan Dinas
Kesehatan Provinsi Jatim.
2. Diare Pengertian Diare Menurut WHO diare adalah
penyakit menular dimana penderita mengalami
buang air besar (BAB) dengan konsistensi cair
atau memiliki kandungan air yang berlebihan dan
terusmenerus. Penyakit diare terkadang disertai
dengan muntah, badan terasa lemah, lesu dan
panas, tidak nafsu makan, dan juga disertai darah
dan lendir dalam kotoran. Diare dapat dialami
oleh siapa saja baik anak-anak ataupun orang
dewasa. (5) Diare didefinisikan sebagai suatu
keadaan dimana tinja keluar dengan tidak normal
karena volume cairan meningkat dengan atau
tanpa lendir darah, dengan frekuensi BAB lebih
dari 3x/hari. (6) Diare adalah buang air besar
sedikitnya tiga kali atau lebih dalam waktu 24 jam
disertai salah satu gejala mual, muntah, kram
perut atau demam >38 C. (7) Diare merupakan
penyakit penyebab kematian kedua di negara
berkembang pada anak-anak balita. Diare sudah
membunuh anak setiap tahunnya. Sebagian besar
penderita diare meninggal karena dehidrasi atau
kehilangan cairan dalam jumlah yang besar. (8)

32 b. Penyebab Diare Penyebab terjadinya


penyakit diare antara lain adalah : 1. Infeksi (9) a)
Enteral yaitu infeksi yang terjadi dalam saluran
pencernaan dan merupakan penyebab utama
terjadinya diare. Infeksi enteral antara lain
meliputi : 1) Infeksi virus Enterovirus (virus
ECGHO) Coxsaekre, Polyomyelitis, Adenovirus,
Rotarovirus, Astrovirus, dan sebagainya. 2) Infeksi
Bakteri : Salmonella, Vibrio E. Coli, Shigella
Campylobacter, Aeromonas,Yersinia, dan
sebagainya. 3) Infeksi parasit cacing (Oxyuris,
Ascaris Irichiuris, Strongylodies), Protozoa
(Trochomonas hominis, Entamoeba Histolytica,
Giardia Lamblia) dan jamur (Candida Albicans). b)
Parenteral yaitu infeksi yang terjadi diluar alat
pencernaan. Infeksi ini disebabkan oleh bagian
tubuh lain. Misalnya Ensefalitis, OMA (Otitis
Media Akut), Tonsilofaringitis, Bronkopneumonia,
dan sebagainya. 2. Malabsorbsi (9) Malabsorbsi
adalah kesulitan tubuh dalam menyerap nutrisi
dari makanan yang dikonsumsi.

33 a) Karbohidrat : Monosakarida ( intoleransi


glukosa dan galaktosa ), disakarida ( intoleransi
maltosa, laktosa dan sukrosa ). Intoleransi laktosa
adalah yang paling berbahaya bagi bayi dan anak.
b) Makanan, misalnya makanan yang beracun,
basi dan alergi makanan. c) Protein. d) Lemak. e)
Psikologis, misalnya cemas atau rasa takut. 3.
Sumber air (5) Sumber air yang dapat
menyebabkan diare adalah air yang tercemar
dengan kotoran manusia, air yang terkena
limbah, tercemar atau sumbernya dekat dengan
septic tank dan jamban. Bisa juga dari kotoran
hewan karena mengandung mikroorganisme
yang dapat menyebabkan diare. 4. Penyebab lain
(5) Diare dapat menular dari satu orang ke orang
yang lainnya yang dipicu oleh kebersihan pribadi
yang tidak diperhatikan. Makanan juga dapat
menjadi penyebab utama diare ketika proses
memasak atau saat menyimpan dalam kondisi
tidak higienis. Ikan dan makanan laut dari air
yang tercemar juga dapat menyebabkan diare.

34 c. Penularan Diare Penyakit diare dapat terjadi


melalui transmisi faecal oral, sumber patogen
berasal dari kotoran manusia, hewan dan sampai
kepada manusia secara tidak langsung melalui
makanan atau minuman. Transmisi dapat terjadi
melalui tangan, lalat, tanah, air permukaan, air
tanah, tempat sampah, saluran pembuangan air
limbah, pembuangan tinja hingga makanan dan
minuman tercemar tinja. (10) Diare merupakan
penyakit yang disebabkan oleh infeksi
mikroorganisme meliputi virus, bakteri, protozoa
dan parasit. Penularan diare terjadi secara fekal-
oral. Diare dapat menyerang orang dengan
berbagai kelompok umur dan berbagai golongan
sosial, baik di negara berkembang maupun di
negara maju. Diare erat kaitannya dengan
kemiskinan dan lingkungan yang tidak bersih dan
higienis. (11) Di Indonesia, diare merupakan
penyakit endemis yang terjadi disepanjang tahun.
puncak tertinggi penyakit diare terjadi pada
pergantian musim yaitu musim penghujan ke
musim kemarau atau sebaliknya. (11) d. Akibat
Diare (12) Diare mengakibatkan beberapa hal
antara lain : a. Dehidrasi (kehilangan cairan)
Dehidrasi terjadi karena kehilangan kadar air
dalam tubuh atau pengeluaran (output) cairan
dalam tubuh lebih banyak dari

35 pemasukan (input). Dehidrasi menyebabkan


terjadinya kematian pada diare. b. Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah kekurangan kadar gula
dalam darah. Hipoglikemia terjadi karena
penyediaan atau penyimpanan glikogen dalam
hati terganggu dan adanya gangguan etabol
glukosa. c. Metabolik asidosis (gangguan
keseimbangan asam basa) Metabolik asidosis
terjadi karena Na-bicarbonat hilang bersama
dengan keluarnya tinja. Proses metabolisme
lemak tidak sempurna sehingga banyak lemak
yang tertimbun didalam tubuh, karena adanya
anorexia jaringan maka menyebabkan terjadinya
penimbunan asam laktat. Hasil metabolisme
tubuh yang bersifat asam meningkat karena ginjal
tidak dapat mengeluarkannya. Hal ini
dikarenakan terjadi anuria atau oliguria dan
pemindahan ion Na dari cairan ekstraseluler ke
dalam cairan intraseluler. d. Malnutrisi (gangguan
gizi) Makanan yang dikonsumsi oleh penderita
sering kali tidak dapat dicerna dan
diserap/diabsorbsi dengan baik oleh tubuh
karena adanya hiperperistaltik sehingga
mengakibatkan penurunan berat badan dalam
waktu singkat dan terjadi

36 gangguan gizi atau malnutrisi. Kemudian


karena muntah yang berlebihan sehingga tubuh
belum sempat menyerap nutrisi yang ada pada
makanan yang dikonsumsi. e. Gangguan sirkulasi
Diare juga dapat menyebabkan terjadinya
shock/renjatan hipovolemik, kemudian perfusi
jaringan berkurang dan terjadi hipoksia, asidosis
bertambah berat, kemudian dapat
mengakibatkan perdarahan otak, kesadaran
menurun dan jika tidak segera diatasi maka akan
menyebabkan kematian. f. Pencegahan dan
Pengobatan Diare Mencegah penyebaran kuman
patogen yang disebarkan melaui fekal-oral dapat
meminimalisir terjadinya diare. Pemutusan
penyebaran kuman bisa dilakukan dengan cara
pemberian ASI dengan benar,sanitasi yang baik
dan membiasakan diri hidup bersih. (13) Yang
perlu dilakukan untuk mencegah diare antara lain
adalah : (14) 1. Mengkonsumsi air minum yang
higienis baik cara mendapatkan, memasak
maupun menyajikannya. Resiko terjadinya diare
dapat dikurangi dengan menggunakan air bersih
dan melindungi air dari sesuatu yang dapat
mencemari mulai dari sumber, penyimpanan dan
penyajiannya di rumah.

Anda mungkin juga menyukai