Anda di halaman 1dari 4

Klasifikasi Penggunaan Lahan

Nabila Fauzia (1901095026)

Penggunaan Lahan
* Menurut Sugandhy (1989) dalam (Fatikawati, 2015)
Penggunaan lahan adalah suatu proses yang berkelanjutan dalam pemanfaatan lahan
bagi maksud-maksud pembangunan secara optimal dan efisien
* Menurut Arsyad (2010) dalam (Sitorus, 2017)
Penggunaan lahan adalah suatu bentuk intervensi manusia terhadap lahan dalam rangka untuk
memenuhi kebutuhan kehidupan baik kebutuhan material maupun kebutuhan spiritual.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan lahan adalah bentuk campur tangan manusia
dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya seperti rumah untuk tempat tinggal,
persawahan atau pertanian untuk pekerjaan dan salah satu kebutuhan pokok untuk makan, dll.
Klasifikasi Penggunaan lahan
* Menurut Anderson et al (1972) dalam Purwadhi (2001)
klasifikasi penggunaan lahan adalah pengelompokan beberapa jenis penggunaan lahan
dalam kelas-kelas tertentu, dan dapat dilakukan dengan pendekatan induksi untuk
menentukan hierarki pengelompokan dengan menggunakan suatu sistem.
* Menurut I Made Sandy (1977)
Berdasarkan Purwadhi (2001), klasifikasi penggunaan lahan menurut I Made Sandy
(1977) mendasarkan pada bentuk penggunaan lahan dan skala peta, membedakan
daerah desa dan kota. Klasifikasi ini digunakan secara formal di Indonesia oleh Badan
Pertanahan Nasional (BPN).
1. Berdasarkan pemetaan penggunaan lahan skala 1:250.000 dan skala 1:200.000,
maka bentuk penggunaan lahan dibedakan menjadi 8 kategori, yaitu
perkampungan, sawah, tegalan dan kebun, ladang berpindah, hutan, alang-alang
dan semak belukar, rawa, lahan lain-lain.
2. Berdasarkan pemetaan penggunaan lahan skala 1:100.000, skala 1:50.000, dan
skala 1:25.000, penggunaan lahan dibedakan dalam 10 kelas, dengan beberapa sub-
kategori :
a. Perkampungan berupa kampung, kuburan, emplesemen.
b. Tanah pertanian berupa sawah ditanami padi dua kali setahun, sawah padi satu
kali setahun, sawah ditanami setiap tahun bergantian, yaitu padi sekali setahun,
sekali setahun bukan padi, dan ladang berpindah.
c. Lahan perkebunan dengan jenis tanaman karet, kopi, jenis tanaman perkebunan
lainnya.
d. Kebun dapat berupa sawah ditanami sayuran dan tidak pernah ditanami padi,
kebun kering dengan berbagai tanaman, hutan dibedakan hutan lebat; belukar;
satu jenis tanaman.
e. Kolam ikan.
f. Tanah rawa / rawa-rawa.
g. Tanah tandus atau tanah yang tidak bernilai ekonomis.
h. Hutan penggembalaan.
i. Lain-lain (kalau ada sesuai kondisi daerahnya).

* Klasifikasi Penutup Lahan Menurut USGS


Berdasarkan Purwadhi (2001), sistem klasifikasi penggunaan lahan dan penutup lahan
menurut USGS (United States Geological Survey) yang dikembangkan oleh Anderson
et al (1972) merupakan sistem klasifikasi yang didasarkan pada citra penginderaan jauh.
Sistem klasifikasi penutup lahan/ penggunaan lahan tingkat 1 dan 2 ditetapkan oleh
USGS, dan dibakukan untuk seluruh dunia. Sedangkan klasifikasi penutup lahan/
penggunaan lahan tingkat 3 dan 4 masih terbuka, diserahkan kepada pengguna agar
dapat disesuaikan dengan keperluan dan kondisi daerahnya.

Tabel Klasifikasi Penggunaan Lahan Menurut USGS


Tingkat I Tingkat II

Permukiman / Residential
Perdagangan dan jasa / Commercial and services
Perkotaan Industri / Industrial
atau lahan Transportasi, komunikasi dan umum / Transportation,
terbangun / communication, and utilities
Urban or Kompleks industri dan perdagangan / Industrial and commercial
builtup complexes
Kekotaan campuran atau lahan bangunan / Mixed urban and built-up
land
Tanaman semusim dan padang rumput / Cropland and pasture
Daerah buah-buahan, bibit, dan tanaman hias / Orchards,
Lahan groves, vineyards, nurseries, and ornamental horticultural
pertanian / areas Tempat penggembalaan terkurung / Confined feeding
Agriculture operations
Lahan pertanian lainnya / Herbaceous rangeland

Lahan Lahan tanaman atau rumput / Shrub and brush rangeland


peternakan / Lahan peternakan semak dan belukar / Mixed rangeland
Rangeland Lahan peternakan campuran / Mixed rangeland
Tingkat I Tingkat II

Lahan hutan / Lahan hutan gugur dan musiman / Deciduous forest land
Forest land Lahan hutan yang selalu hijau / Evergreen forest land
Lahan hutan campuran / Mixed forest land

Sungai dan kanal / Streams and canals


Danau / Lakes
Air / Water Waduk / Reservoirs
Teluk dan muara / Bays and estuaries

Lahan basah / Lahan hutan basah / Forested wetlands


Wetlands Lahan basah bukan hutan / Nonforested wetlands
Dataran garam kering / Dry salt flats
Gisik / Beaches
Lahan gundul Daerah berpasir selain gisik / Sandy areas other than beaches
/ Barren Batuan singkapan gundul / Bare exposed rock
Tambang terbuka, pertambangan dan tambang kecil / Strip mines,
quarries, and gravel pits
Sumber : United States Geological Survey (USGS) 1976

* Klasifikasi Penggunaan Lahan Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI)


Standar Nasional Indonesia menggunakan terminology penutup lahan dalam mengelompokkan
penggunaan lahan, membedakan klas penggunaan lahan berdasarkan skala 1:1.000.000,
1:250.000 dan 1:50.000/25.000. Tabel 1 dan 2 di bawah ini mempresentasikan klasifikasi
penutup lahan skala yang dimaksudkan di atas.

Tabel Klasifikasi Penutup Lahan Skala 1:1.000.000

No Klas Penutup Lahan


1. Daerah Vegetasi
1.1 Daerah Pertanian
1.1.1 Sawah
1.1.2 Ladang, tegal atau huma
1.1.3 Perkebunan
1.2 Daerah Bukan Pertanian
1.2.1 Hutan lahan kering
1.2.2 Hutan lahan basah
1.2.3 Semak dan belukar
1.2.4 Padang rumput alang – alang dan sabana 1.2.5
Rumput rawa
2. Daerah Tak Bervegetasi
2.1 Lahan Terbuka
2.2 Pemukiman dan lahan bukan pertanian
2.2.1 Lahan terbangun
2.2.1.1 Permukiman
2.2.1.2 Jaringan Jalan (Jalan Arteri dan Jalan Kolektor)
2.2.1.3 Jaringan jalan kereta api
2.2.1.4 Bandar udara domestic / internasional
2.2.1.5 Pelabuhan Laut
2.2.2 Lahan tidak terbangun
2.3 Perairan
2.3.1 Danau atau waduk
2.3.2 Rawa
2.3.3 Sungai
2.3.4 Terumbu Karang
Sumber: Badan Standarisasi Nasional, 2010

Tabel Klasifikasi Penutup Lahan Skala 1:250.000


No Klas Penutup Lahan
1. Daerah Vegetasi
1.1 Daerah Pertanian
1.1.1 Sawah
1.1.2 Sawah pasang surut
1.1.3 Ladang
1.1.4 Perkebunan
1.1.5 Perkebunan Campuran
1.1.6 Tanaman Campuran
1.2 Daerah Bukan Pertanian
1.2.1 Hutan lahan kering
1.2.2 Hutan lahan basah
1.2.3 Semak dan belukar
1.2.4 Padang rumput alang – alang dan sabana 1.2.5
Rumput rawa
2. Daerah Tak Bervegetasi
2.1 Lahan Terbuka
2.1.1 Lahar dan Lava
2.1.2 Hamparan pasir pantai
2.1.3 Beting pantai
2.1.4 Gumuk pasir
2.2 Pemukiman dan lahan bukan pertanian
2.2.1 Lahan terbangun
2.2.1.1 Permukiman
2.2.1.2 Jaringan Jalan (Jalan Arteri, Jalan Kolektor dan Jalan Lokal)
2.2.1.3 Jaringan jalan kereta api
2.2.1.4 Bandar udara domestic / internasional
2.2.1.5 Pelabuhan Laut
2.2.2 Lahan tidak terbangun
2.2.2.1 Pertambangan
2.2.2.2 Tempat penimbunan sampah
2.3 Perairan
2.3.1 Danau atau waduk
2.3.2 Tambak
2.3.3 Rawa
2.3.4 Sungai
2.3.5 Terumbu Karang
2.3.6 Gosong pantai
Sumber: Badan Standarisasi Nasional, 2010

Anda mungkin juga menyukai