Anda di halaman 1dari 7

RESUME

(KONSEPDASARKURIKULUM)

Nama:NURLAILATUSSAFITRI
FOTO
NIM:0310191004
Prodi/Kelas:TadrisBiologi/T.Bio1

A. Identitas Resume
Judul Resume : Konsep Dasar Kurikulum
Tujuan Resume : Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Telaah Kurikulum
Biologi Madrasah/Sekolah yang dibina oleh Ummi Nur Afinni
D.J, M.Pd.
Tempat Penulisan : Perbaungan
Tanggal Penulisan : 12 November 2020
B. Resume (maksimal 3 halaman)

A. Pendekatan Kurikulum
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang seseorang terhadap
suatu proses tertentu. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum. Pengembangan kurikulum mempunyai makna yang
cukup luas. Menurut Sukmadinata , pengembangan kurikulum bisa berarti penyusun kurikulum
yang sama sekali baru , bisa juga menyempurnakan kurikulum yang telah ada . Bisa juga
kurikulum ialah perencanaan kesempatam-kesempatan belajar yang ditunjukkan untuk membawa
siswa ke arah perubahan-perubahan yang diinginkan dan menilai perubahan-perubahan itu telah
terjadi pada diri siswa.
Pendekatan lebih menekankan pada usaha dan penerapan langkah- langkah atau cara
kerja dengan menerapkan suatu strategi dan beberapa metode yang tepat, yang dijalankan sesuai
dengan langkah-langkah yang sistematik untuk memperoleh hasil kerja yang lebih
baik. Pengembangan kurikulum adalah suatu proses yang merencanakan, menghasilkan suatu
alat yang lebih baik dengan didasarkan pada hasil penelitian terhadap kurikulum yang tidak
berlaku, sehingga dapat memberikan kondisi kegiatan belajar mengajar yang lebih baik.
B. Jenis – jenis Pendekatan
 Pendekatan dalam pengembangan kurikulum merefleksikan pandangan seseorang
terhadap sekolah dan masyarakat. Para pendidik pada umumnya tidak berpegang pada salah satu
pendekatan secara murni, tetapi menganut beberapa pendekatan yang sesuai. Pendekatan dalam
pengembangan kurikulum itu sangat erat hubungannya dengan teori atau aliran pendidikan yang
dominan.. Empat teori pendidikan mempunyai pendekatan yang berbeda dalam praktek
pendidikan dan pengembangan kurikulum. Aliran pendidikan klasik menggunakan pendekatan
subyek akademik, aliran pendidikan pribadi menggunakan pendekatan humanistis, aliran
pendidikan teknologi menggunakan pendekatan teknologis, dan aliran interaksionis
menggunakan pendekatan rekonstruksi social
1. Pendekatan Subjek Akademik
2. Pendekatan Humanistis
3. Pendekatan Tekonologi
4. Pendekatan Rekontruksi social
C. Macam-macam Kurikulum
a) Kurikulum subjek akademis
Model konsep kurikulum ini adalah model yang tertua, sejak sekolah yang pertama
berdiri, kirikulumnya mirip dengan ini. Sampai sekarang walaupun telah berkembang tipe-tipe
lain, umumnya sekolah tidak dapat melepaskan tipe ini. Mengapa demikian? Kurikulum ini
sangat praktis, mudah disusun, mudah digabungkan dengan tipe lainnya.
Kurikulum subjek akademis bersumber dari pendidikan klasik (perenialisme dan
esensialisme) yang beroriemtasi pada masa lalu. Semua ilmu pengetahuan dan nilai-nilai telah
ditemukan oleh para pemikir masa lalu. Fungsi pendidikan memelihara dan mewariskan hasil-
hasil budaya masa lalu tersebut. Kurikulum ini lebih mengutamakan isi pendidikan. Belajar
adalah berusaha menguasai ilmu sebanyak-banyaknya. Orang yang berhasil dalam belajar adalah
orang yang menguasai seluruh atau sebagian besar isi pendidikan yang diberikan atau disiapkan
oleh guru.
b) Kurikulum Humaniastik
Kurikulum Humanistik dikembangkan oleh para ahli pendidikan humanistic. Kurikulum
ini berdasarkan konsep aliran pendidikan konsep pribadi (personalized education) yaitu John
Dewey (progressive education) dan J.J. Rousseau (Romantic education). Aliran ini lebih
memberikan tempat utama kepada siswa.
c) Kurikulum Rekonstruksi Sosial
Kurikulum ini berbeda dengan model kurikulum lainnya. Kurikulum ini lebih
memusatkan perhatian pada problema-problema yang dihadapinya dalam masyarakat.
Kurikulum ini bersumber pada aliran pendidikan interaksional. Menurut mereka pendidikan
bukan upaya sendiri, melainkan kegiatan bersama, interaksi, kerja sama.

d)  kurikulum Teknologi
Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi dibidang pendidikan berkembang pula
teknologi pendidikan. Aliran ini ada persamaanya dengan pendidikan klasik yaitu menekankan
isi kurikulum, tetapi di arahkan bukan pada pemeliharaan dan pengawetan ilmu tersebut akan
tetapi pada penguasaan kompetensi. Suatu ompetensi yag besar di uraikan menjdi perilaku –
prilaku yang dpat di amati dan diukur.
D.  Komponen-Komponen Kurikulum
Kurikulum dapat diumpamakan sebagai suatu organisme manusia maupun binatang, yang
memiliki susunan anatomi tertentu. Unsur atau komponen-komponen dari anatomi tubuh
kurikulum yang utama adalah tujuan, isi atau materi, proses atau sistem penyampaian dan media,
serta evaluasi. Keempat komponen tersebut berkaitan erat satu sama lain.
Suatu kurikulum harus memiliki kesesuaian atau relevansi. Kesesuaian ini meliputi dua
hal. Pertama, kesesuaian antara kurikulum dengan tuntutan, kebutuhan, kondisi dan
perkembangan masyarakat. Kedua, kesesuaian antar komponen-komponen kurikulum, yaitu isi
sesuai dengan tujuan, proses sesuai dengan isi dan tujuan, demikian juga evaluasi sesuai dengan
proses, isi dan tujuan kurikulum.
1. Komponen Tujuan
2.  Komponen isi dan struktur program/materi
3. Komponen media/sarana-prasarana
4.  Komponen strategi belajar mengajar
5. Komponen evaluasi

E. Desain Kurikulum
Desain kurikulum menyangkut pada pola pengorganisasian unsur-unsur atau  komponen
kurikulum.Penyusunan desain kurikulum dapat di lihat dari dua dimensi, yaitu dimensi
horizontal dan dimensi fertikal. Dimensi horizontal berkenaan dengan penyusunan dari lingkup
isi kurikulum. Susunan lingkup ini di integrasikan dengan proses belajar dan mengajar. Dimensi
vertical menyangkut penyusunan sekuens bahan ajar berdasarkan tingkat kesukaran. Bahan
tersebut disusun mulai dari yang mudah, kemudian menuju pada yang lebih sulit, atau mulai dari
yang dasar kemudian dengan yang lanjutan.
Berdasarkan pada apa yang menjadi fokus pengajaran, terdapat tiga pola desain
kurikulum, yaitu :
1. Subject centered design adalah suatu desain kurikulum yang berpusat pada bahan ajar.
2. Learner centered design adalah suatu desain kurikulum yang mengutamakan peranan
siswa.
3. Problem centered design adalah desain kurikulum yang berpusat pada masalah-masalah
yang dihadapi dalam masyarakat.
C. Pertanyaan yang Muncul (3 pertanyaan)

1. Jelaskanlah hubungan komponen-komponen kurikulum.

Jawab:

Bagan tersebut menggambarkan bahwa sistem kurikulum terbentuk oelh emapt komponen,
yaitu: komponen tujuan, isi kurikulum, metode atau strategi pencapaian tujuan, dan komponen
evaluasi.

1. Komponen tujuan, ini berhubungan dengan arah atau hasil yang dihrapkan dalam skala
makro, rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan filsafat atau sistem nilai yang
dianut oleh masyrakat yang dicita-citakan. Misalkan, filsafat atau sistem nilai yang dianut
masyrakat indonedia adalah pancasila, maka tujuan yang diharapkan tercapai oelh suatu
kurikulum adalah terbentuknya masyrakat yang pancasilais.
2. Komponen isi kurikulum, merupakan komponen yang berhubungan dengan pengalaman
belajar yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulm itu menyangkut semua aspek baik yang
berhbungan dengan p-engetahuan atau materi pelajaran yang biasanya tergambarkan pada
isi setiap mata pelajaran yang diberikan mapun aktivitas dan kegitan siswa. Baik materi
maupun aktivitas itu seluruhnya diarahkan untuk mencapi tujuan yang ditentukan.
3. Komponen atau strategi pencapaian tujuan, merupakan komponen yang memiliki peran
yang sangat penting, sebab berhubungan dengan implementasi kurikulum. Bagaimanapun
bagus dan idealnya tujuan yang harus dicapai tanpa strategi yang tepat untuk
mencapainya, maka tujuan itu tidak mungkin dapat dicapai. Strategi meliputi rencana,
metode dan perangkat kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu.
4. Komponen evaluasi, merupakan proses yang tidak pernah berakhir (olive, 1988). Proses
tersebut meliputi perencanaan, implementasi dan evaluasi. Merujuk pada pendapat
tersebut, maka evaluasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam
pengembangan kurikulum. Evealuasi merupakan komponen untuk melihat efektifitas
pencapaian tujuan. Dalam konteks kurikulum, evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui
apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum, atau evaluasi digunakan
sebgai umpan balik dalam perbaikan strategi yang ditetapkan.

2. Mengapa kurikulum menentukan kualitas pendidikan?

Jawab : Menurut saya, kurikulum merupakan suatu kelengkapan sekolah untuk menunjukkan


sesuatu kepada masayarakat bahwa sekolah tersebut memiliki identitas agar sekolah tersebut
dinilai baik. Dan juga kurikulum di rancang dan disusun sebagai alat ukur siswa untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik, agar dapat mengetahui sampai dimana batas kemampuan
pengetahuan siswa dalam suatu pembelajaran.

Pendidikan merupakan aspek terpenting dalam kehidupan, karena melalui pendidikan


manusia dapat tumbuh dan berkembang sehingga siap melaksanakan tugas sebagai manusia
seutuhnya untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan. Pendidikan yang berkualitas akan
melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas pula.

Kualitas secara sederhana berarti kesetaraan penilaian masyarakat umum secara objektif
terhadap suatu input, proses dan output yang terjadi didalamnya. Kualitas bersifat dinamis, yaitu
selalu mengalami perubahan, baik berupa peningkatan atau penurunan.

3. Apakah kurikulum sejalan dengan sekolah ?

Jawab : Tidak, .karena pada nyatanya kurikulum.mempersulit para guru dalam mengolah
nilai dan buku kurikulum terbaru k13 meringkas semua materi pembelajaraan sehingga
terkesan tidak lengkap.
D.. DAFTAR RUJUKAN

www.Sdn4sidorejo.blogspot.co.id/2012/02/pendekatan-pendekatan-dalam.html
Muhaimin.2005.Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di Sekolah,
Madrasah Dan Perguruan Tinggi.Jakarta: Raja grafindo  Persada.
Hamalik,Oemar.2006.Manajemen Pengembangan Kurikulum.Bandung: Remaja
Rosdakarya. Sukmadinata, Nana Syaodih, PENGEMBANGAN KURIKULUM Teori dan
Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1997
Arifin, Zainal, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011

Anda mungkin juga menyukai