Anda di halaman 1dari 11

Clinical, mycological and

pathological findings in turkeys


experimentally infected by
Aspergillus fumigatus
KELOMPOK 3 / PARALEL 1
NONI ASNI WAHYUNI B04180001
AFIF AHMAD NURAS B04180011
AQSHAL ARMANIARVA B04180012
RAHMA AMIRA N ILHAMY B04180015
JIHAN FADILAH RN B04180024
PENDAHULUAN

Jamur patogen dari famili


Arthrodermataceae
Infeksi pada jaringan keratin
seperti kulit, rambut, dan kuku
Hewan seperti babi dan domba
adalah inang alami namun,
infeksi pada manusia juga
mungkin terjadi
Tumbuh optimal pada suhu 25
°C tetapi mampu tumbuh pada
suhu hingga 37 °C
No. 1 Jenis sampel yang harus diambil. Teknik pengambilan sampel, cara
membawa sampel ke laboratorium dan penyimpanan sampel

Jenis sampel yang harus diambil


kulit, rambut, dan kuku.

Teknik pengambilan sampel

Sample kerokan kulit


diambil dengan cara
bagian yang terinfeksi oleh Sample diambil
ringworm dibersihkan menggunakan skalpel
dengan alkohol 10% steril secara aseptik

Lalu dikerok dengan Sampel dimasukan ke


KOH 20% dan swab dalam plastik berflip
untuk dibawa ke
laboratorium
No. 2 Pemeriksaan langsung secara mikroskopis

Sampel diletakkan di atas gelas objek ditetesi KOH 10% , ditutup


dengan gelas penutup, dan didiamkan selama 10-15 menit dalam suhu
ruang. Gunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 100 dan 400
kali untuk melihat adanya elemen fungi seperti arthrospora atau hifa

Gambar 1. Hasil pemeriksaan mikroskopis rambut (a) dan kerokan kulit (b)
ditemukan adanya arthrospora (panah hitam),
No. 3 Pembiakan/kultur

Ose dicelupkan ke dalam alkohol dan dibakar pada bunsen. Ose digunakan
untuk mengambil kerokan kulit dan rambut dan diusapkan pada media
Sabauroud’s Dextrose Agar (SDA). Media SDA diinkubasikan pada suhu
kamar (25-30°C) selama 1-3 minggu

Setelah diinkubasi selama 7 hari tumbuh koloni fungi dengan tekstur seperti
beludru atau kapas dan halus berwarna putih pada bagian atas koloni (a), bagian
bawah koloni tampak kuning cerah dan tidak terlalu besar namun ukurannya
semakin bertambah seiring bertambahnya lama waktu inkubasi (Gambar 2)
No. 4 Pemeriksaan mikroskopis dari kultur secara natif

Lactophenol Cotton Blue (LPCB).


Langkah : ose dicelupkan di dalam alkohol dan dibakar pada api bunsen
kemudian didiamkan sesaat.
Ose digoreskan pada koloni fungi dermatofita yang tumbuh pada media
SDA kemudian diusapkan pada gelas objek yang sebelumnya telah
ditetesi LPCB dan ditutup dengan gelas penutup,
Periksa menggunakan mikroskop cahaya terhadap adanya hifa,
makrokonidia, dan mikrokonidia
NO 5. PEMBUATAN SLIDE CULTURE
MENURUT RIDDLE

Cawan petri diberi Batang penahan segitiga


kertas saring dimasukkan ke cawan petri

Blok agar steril 1 cm dari


Gelas objek steril + penutup
medium PDA

diinkubasi pada keempat Inkubasi beberapa hari dalam


blok agar dan ditutup oleh suhu kamar dan diamati di
gelas penutup steril bawah mikroskop
HAL YANG DIAMATI

Bentuk hifa

Ukuran konidia
NO. 6 HASIL IDENTIFIKASI

Berdasarkan identifikasi slide culture menurut riddel


memperlihatkan makrokonidia besar yang sangat banyak
dengan dinding sel yang tebal dan berisi 6–12 sel pada setiap
makrokonidianya, sedangkan mikrokonidia berbentuk oval
kecil dan ditemukan sedikit di sepanjang hifa.
KESIMPULAN

Microsporum nanum jenis dermatofita menginfeksi jaringan keratin


seperti kulit, rambut, dan kuku. Isolasi fungi dermatofita
didapatkan hasil tekstur seperti beludru atau kapas dan halus
berwarna putih pada bagian atas koloni, sedangkan pada bagian
bawah koloni tampak berwarna kuning cerah. Pemeriksaan secara
mikroskopis menggunakan LPCB ditemukan makrokonidia
berbentuk ovoid berdinding tipis dengan 1-3 sel di dalamnya. Slide
dapat diamati dengan menggunakan mikroskop pada pembesaran
rendah sampai tinggi lalu diidentifikasi yang meliputi pengamatan
terhadap bentuk hifa dan ukuran konidia.
Thank You!
Any Question ?

Anda mungkin juga menyukai