Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN

BIDANG IMMAWATI PIMPINAN KOMISARIAT ARUNG PALAKKA


IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH IAIN BONE BONE
PERIODE 2020-2021

MUQADDIMAH

ْ ‫اع َو ُكلُّ ُك ْم َم‬


‫سئُو ٌل‬ ٍ ‫ُكلُّ ُك ْم َر‬
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai
pertanggungjawabannya” ( H.R. Bukhari )

Rekan-rekan se ikatan dan seperjuangan


IMMawan dan IMMawati yang kami hormati,

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan
banyak kenikmatan kepada kita, sehingga kita masih diberi kesempatan
merasakan nafas perjuangan bersama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, serta
melaksanakan kegiatan akbar dipimpinan komisariat yakni Musyawarah
Komisariat (MUSYKOM) Ke-V
Sahlawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita, Nabi
Muhammadd SAW. Beliaulah Uswatun Hasanah, suri tauladan yang baik, yang
patut kita teladani perilaku-perilaku beliau dalam mengarungi perjuangan ini.
Sejalan dengan tujuan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yaitu Mengusahakan
Terbentuknya akdemisi islam yang Berakhlak Mulia dalam Rangka Mencapai
Tujuan Muhammadiyah, yang tentunya harus terinternalisasi dalam diri setiap
kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
Perjalanan panjang dalam megawal IMM telah kami tempuh, seperti aliran
sungai yang terus mengalir kini telah tiba dimuaranya. Mengawal IMM tentunya
bukanlah hal yang mudah, tapi bukan berarti mustahil bagi kita untuk
melakukannya. Hidup adalah sebuah pilihan, berani hidup berarti berani memilih
dan menjadi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai pilihan yang merupakan
kebutuhan hidup sebagai mahasiswa dan insan yang sadar. Kenangan yang
mengesankan selalu mengiringi gerakan kami, kenagan itulah yang menjadi cirri
khas dan kemudian terekam dalam memori dan menjadi literature pembelajaran
untuk mengarungi sejarah masa depan.
Perbincangan tentang kader menjadi sebuah ilustrasi yang mengisi porsi
utama dalam sebuah organisasi. Identitas organisasi hanya bisa naik kepermukaan
jika ditopang oleh nilai-nilai yang diimplementasikan oleh para kader, juga karena
tujuan utama pendirian organisasi adalah bagaimana rekruitmen kader itu bisa
tercapai.
Tentu sosok kader yang dimaksud disini bukanlah orang yang hanya
sekedar mencari penghidupan tanpa bercita-cita untuk menghidupkannya. Bukan
juga orang yang hanya menjadikan identitas organisasi sebagai formalitas belaka.
Namun yang dimaksud adalah minimal mereka yang senantiasa memposisikan
dirinya dalam organisasi itu serta mempunyai tekad yang kuat untuk
menghidupkannya. Dari defenisi itu kita bisa menetapkan betapa pentingnya
posisi bidang kader dalam sebuah organisasi meskipun pada kinerjanya tidak
menuntutnya untuk bertindak tertutup. Bidang kader jika dianalogikan ibarat
pabrik kader yang seharusnya tidak boleh pasif dalam merespon keadaan apapun.
Di lain sisi juga diharapkan memperkuat kader yang telah terbentuk.
Mengawali laporan pertanggungjawaban ini, marilah kita merenung bahwa
substansi daripada rangkaian Musyawarah Komisariat ini bukan sekedar
melaporkan hasil program kerja, namun juga sebagai bahan evaluasi untuk
langkah selanjutnya.
A. KONDISI OBJEKTIF
Implementasi program kerja yang sistematis, objektif dan berkelanjutan
merupakan orientasi prakerja bidang kader pada awalnya, namun tidak dapat
dipunkiri adanya hambataan ditengah perjalanan secara nyata dihadapkan pada
kendala internal maupun eksternal yang melemahkan kinerja bidang kader.
Kendala yang dianggap sebagai indikasi adalah sebagai berikut:
1. Melemahnya solidaritas antar Pimpinan secara internal
2. Melemahnyan Ikatan Kader pada Organisasi
Pada awalnya antusias dan kuantitas kader pada saat penyusunan program
kerja menunjukkan modal yang ideal, akan tetapi suatu hal yang diluar dugaan.
Satu persatu kader kita telah membentangkan jarak yang jauh antara dirinya
dengan organisasi. Jika dikalkulasikan menunjukkan sekitar 50% dari jumlah
kader komisariat SOSIAL masuk dalam pengertian ini. Suatu jumlah yang cukup
besar dalam hitungan kuantitas kader. Jika ditelusuri secara jauh akan sulit
mendapatkan alasan yang rinci dari semua masalah ini, meskipun secara akurat
bidang kader belum bisa mengambil kesimpulan bahwa mereka sudah berada di
luar garis demarkasi kader.
3. Terjadinya kemunduran antusias kader pada kinerja organisasi.
Masalah klasik ini telah membuka akses yang lebar bagi timbulnya masalah
yang lain. Yaitu minimnya keterlibatan para kader pada program kerja bidang
kader dan melihat pada hari ini tak satupun kader dari Komisariat Sosial yang
selesai mengikuti seleksi DAM . Jika dianalisis secara umum potensi kader
selama masa kepemimpinan ini terjadi pembagian yang sederhana yaitu, kader
penggembira dan kader non aktif (dua tipe kader yang terakhir ini merupakan
beban masalah organisasi di lain sisi).
Setiap langkah suci yang ditempuh oleh anak cucu Adam ada saja aral yang
melintang di tengah jalan. Bukanlah sebagai pilihan akan tetapi sebagai sebuah
hukum alam yang telah digariskan oleh Allah Yang Maha Perkasa. Namun dalam
pandangan kader yang telah terpatri nilai-nilai tauhid dalam hatinya berkeyakinan
bahwa Allah Yang Maha Penyayang Allah tidak membebani seseorang melainkan
dengan kesanggupannya “laa Yukallifullohu Nafsan Illaa Wus’aha” (Q.S. Al-
Baqarah : 286). Allah tidak menurunkan ujian masalah melainkan bersama
solusinya. “Inna ma’al ‘usri yusraa” (sesungguhnya bersama kesulitan ada
kemudahan. Qs. As-Syarh:6).
Alhamdulillah ditengah terpaan masalah yang menimpa bidang kader, Allah
masih memalingkan pandangan kami kepada pentingnya amanah untuk diemban.
Berdiri meskipun letih, merasa meskipun pahit. Sekali lagi, mari kita memuji
Allah karena dalam periode kepemimpinan ini telah melahirkan segelincir kader
yang ingin mencetak perubahan besar. Sosok kader yang ingin mengembalikan
citra “Khaira Ummah” dari jarak pandang dekat sosok kader yang ingin dan siap
melebarkan sayap “Fastabiqul Khairat”. Dan tentu saja, lahirnya kader sekaliber
ini tidaklah lepas dari rasa ketidakpuasannya terhadap problematika yang
menimpa tubuh ikatan.
Selain itu, dari jenjang pengkaderan yang selama ini telah berlangsung telah
melahirkan sejumlah kader baru yang siap mengemban misi ikatan ini kedepan.
Dua kesuksesan besar ini menjadi harga mati bagi model kepemimpinan yang
progresif untuk IMM sekarang dan untuk masa depan.

B. PROGRAM KERJA
1. Berdasarkan hasil raker pada Tanggal 17 Oktober 2020 M tepatnya hari sabtu
yang bertempat di masjid miftahussa’adah
 Kajian Immawati

2. Program Kerja yang Terealisasi


 Kajian Immawati terlaksaana sebanyak 3 kali
1. terlaksana pada tanggal 20 november 2020 di masjid
miftahusa’adah
2. terlaksanan pada tanggal 10 Desember 2020 di masjid
miftahusa’adah
3. terlaksana pada tanggal 13 Maret 2021 di masjid miftahusa’adah
C. PENUTUP
Kami sadari bahwa apa yang kami jalankan dalam paruh periode
kepemimpinan ini jauh dari kata maksimal. Karena itu dihadapan seluruh kader
IMM se- Sulawesi Selatan perkenaan saya memohon maaf atas segala kekurangan
kami selama memimpin IMM ini dan ungkapan rasa terimah kasih kepada seluruh
teman-teman pimpinan atas dedikasinya dan pengabdiannya teman-teman dalam
membangun peran kesejarahan IMM
Semoga apa yang menjadi kekurangan di periode kepengurusan ini menjadi
referensi untuk perbaikan kepengurusan kedepannya. Oleh karena itu, kader-kader
progresif IMM melakukan perubahan dan sama-sama mengoreksi dan
mengevaluasi kinerja kami selama dikepengurusan.

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat


Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Watampone,30 juli 2021


Ketua Bidang Immawati

IMMawati Aprilia

Anda mungkin juga menyukai