Anda di halaman 1dari 5

Design and Implementation of GeoGebra Learning Activities

of Fraction for Primary School Students

Zetra Hainul Putra*, Kuntum Sharfina Putri, Rinda Hidayanti Akhromah


Faculty of Teachers Training and Education, University of Riau, Indonesia

kuntum.sharfina2382@student.unri.ac.id

Abstract. Geogebra merupakan ptogram yang digunakan sebagai Alternatif media


pembelajaran untuk pembelajaran Matematika yang sesuai di era perkembangan
teknologi sekarang ini. Program ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap konsep yang telah dipelajari secara nyata dan membangun
kemampuan berfikir matematis. Proyek desain Geogebra ini dilakukan dengan
mengedit ulang desain Geogebra yang sudah ada. Percobaan kegiatan ini dilakukan
dengan metode observasi dan mengarahkan langsung kepada siswa untuk
mengerjakan aktivitas pembelajaran Geogebra sesuai dengan materi yang telah
disiapkan. Hasil dari kegiatan tersebut ditemukan bahwa siswa mulai mengetahui dan
mengerti materi Pecahan pada Matematika dengan menggunakan Geogebra karna
dapat memvisualisasi langsung bagaimana bentuk Pecahan itu.

Keywords. Pembelajaran matematika, Geogebra, Pecahan

1. Introduction

Perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat tidak luput dibarengi dengan perkembangan
teknologi yang berkembang pesat pula. Teknologi merupakan sesuatu yang tidak asing lagi pada era
zaman sekarang dan sudah menjadi sebuah kebutuhan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
pada dasarnya dapat mempermudah manusia dalam menjalankan segala aktivitas di kehidupan sehari-
hari diberbagai bidang kehidupan. Salah satunya bidang pendidikan yaitu pendidikan Matematika.
Matematika merupakan mata pelajaran yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-harinya kita.
Perkembangan pembelajaran matematika tentu juga dibarengi dengan perkembangan teknologi yang
membantu pembelajaran Matematika. Matematika merupakan mata pembelajaran yang cenderung
abstrak. Butuh pemahaman lebih yang harus dilakukan siswa agar mengerti dengan pembelajaran
Matematika. Ini mungkin menjadi salah satu alasan mengapa Matematika menjadi mata pelajaran
yang kurang diminati. Cara yang mungkin dapat membantu guru dan siswa untuk mengatasi
permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan media pembelajaran.
Alternatif media pembelajaran untuk pembelajaran Matematika yang sesuai di era digital sekarang
yaitu Geogebra. Program ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap
konsep yang telah dipelajari maupun sebagai sarana untuk mengenalkan atau
mengkonstruksi konsep baru. Geogebra sebagai salah satu alternatif media pembelajaran dianggap
baik dalam mengembangkan suatu pembelajaran, terutama Matematika. Oleh karena itu, proyek ini
sangat penting karena dapat membantu guru dan siswa dalam mengembangkan suatu pembelajaran
yang efektif, membantu siswa agar dapat memvisualisasi suatu pembelajaran Matematika, membantu
meningkatkan kreativitas guru dan siswa, membantu mengembangkan pemikiran siswa tentang dasar
konteks pembelajaran Matematika
Proyek Geogebra yang kami buat yaitu proyek Geogebra materi Pecahan. Materi pecahan
merupakan materi yang cenderung susah dimengerti jika tanpa sebuah visualisasi. Penggunaan
Geogebra untuk materi pecahan diharapkan siswa dapat mengetahui dasar dari materi pecahan
tersebut. Dan diharapkan juga, siswaakan lebih jauh mengerti dengan adanya visualisasi langsung dari
Geogebra pada materi pecahan..

2. Methods
Proyek desain Geogebra yang kami gunakan merupakan hasil dari mengedit kembali dari proyek
desain Geogebra yang sudah ada. Subjek uji coba proyek desain Geogebra kami yaitu anak SD di
sekitar rumah yang rata-rata berusia 09 – 13 tahun yaitu siswa kelas 3 – 6 SD. Dikarenakan keadaan
pandemi sekarang ini, kami memiliki kendala mencari siswa dengan kelas dan umur yang sama. Kami
melakukan uji coba proyek desain media pembelajaran Geogebra dengan mengumpulkan siswa atau
memanggil siswa satu per satu datang ke rumah. Siswa yang berhasil kami temui dan mau untuk
mencoba proyek desain media pembelajaran Geogebra yang kami buat yaitu sebanyak 5 orang. Materi
penjumlahan pecahan merupakan materi yang sudah diajarkan di masing-masing sekolah anak yang
akan mengujicobakan proyek Geogebra kami. Proyek uji coba ini diharapkan siswa mampu lebih
mengerti dan memahami tentang penjumlahan dua pecahan berupa bentuk visualisasinya. Proyek
Geogebra ini dibuat oleh penulis dan dipublikasikan di https://www.geogebra.org/classroom/rjdecerj
dengan judul “ Penjumlahan Pecahan”.
Metode uji coba proyek Geogebra materi penjumlahan pecahan kami yaitu dengan
memperkenalkan terlebih dahulu apa itu Geogebra. Kemudian kami memberikan penjelasan kepada
siswa untuk mengingat kembali apa itu pecahan, di mana letak penyebut dan pembilang, dan
pertanyaan dasar seputar materi pecahan lainnya. Setelah itu, siswa diperlihatkan proyek desain
Geogebra materi penjumlahan Pecahan yang sudah dibuat. (pada gambar 1) terdapat opsi pembilang
dan penyebut pada pecahan pertama dan kedua, siswa dapat menyeret opsi tersebut untuk menentukan
pecahannya. Setelah kedua pecahan sudah ditentukan, maka akan otomatis akan tergambar bentuk dari
pecahan tersebut (pada gambar 2). Selanjutnya terdapat opsi geser untuk simulasi. Siswa dapat
menyeret pelan pelan opsi tersebut untuk melihat proses dan hasil penjumlahan dua pecahan (pada
gambar 3)..

Figure 1. Tugas menentukan bilangan kedua Pecahan


Figure 2.

Figure 3. Hasil penjumlahan kedua pecahan

Setelah uji coba selesai, peneliti kemudian memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa
seputar dari apa yang telah diuji cobakannya dan mengulang kembali ilmu-ilmu yang didapat dari uji
coba proyek GeoGebra. Uji coba proyek GeoGebra ini tidak bisa siswa kita biarkan sendiri untuk
mencobanya. Peniliti turut membantu sambil menjelaskan bagaimana yang diuji cobakan itu bisa
terjadi. Karena, tujuan dari uji coba ini bukan untuk memberikan tugas kepada anak untuk melakukan
sesuatu dan mencari sesuatu, melainkan agar siswa mengerti bahwa Pecahan merupakan bagian dari
keseluruhan, konsep visualisasi dari pecahan dan diharapkan siswa lebih mengerti dengan materi
penjumlahan Pecahan setelah uji coba proyek GeoGebra ini.

3. Results
Dari penelitian yang sudah dilakukan berupa uji coba dan wawancara kepada siswa, terdapat
berbagai respon dari 5 anak siswa tersebut. Dari hasil uji coba dan pertanyaan pertanyaan yang saya
berikan kepada Dewi. Dapat dianalisis bahwasannya Dewi dengan mudah mengerti apa yang diajarkan
tentag materi pecahan menggunakan proyek desain Geogebra yang sudah dibuat. Dewi menjadi
mengerti bahwasannya menjumlahkan pecahan beda penyebut itu dengan menyamakan penyebutnya
berupa menyamakan jumlah kotak-kotak pada kedua gambar pecahan tersebut. Dewi awalnya tidak
mengetahui pengertian penjumlahan yaitu bagian dari keseluruhan. Namun, dengan memvisualisasi
bentuk pecahan berupa gambar kotak-kotak tersebut, Dewi jadi mengerti mengapa pecahan itu bagian
dari keseluruhan.
Berbeda dengan Dewi, Farel merupakan siswa kelas 5, namun masih belum mengetahui apa
pengertian dari pecahan. Farel dengan mudah menunjukkan bagian mana yang penyebut dan
pembilang. Setelah melakukan uji coba dan sedikit penjelasan mengenai materi pecahan. Farel
menjadi tahu bahwa pecahan itu merupakan bagian dari keseluruhan dengan melihat visualisasinya
berupa gambar kotak-kotak yang memiliki arsiran. Kemudian diberikan penjelasan bahwa cara agar
dapat menjumlahkan pecahan dengan penyebut berbeda yaitu dengan menyamakan penyebutnya
terlebih dahulu berupa menyamakan jumlah kotak dengan ukuran sama kedua pecahan. Setelah kedua
pecahan memiliki jumlah kotak-kotak dengan ukuran yang sama, barulah dapat kita menambakan
pecahan tersebut
Siswa ketiga yaitu bernama Puja Kesuma Ningrum. Dari hasil uji coba dan pertanyaan pertanyaan
yang saya berikan kepada Puja. Dapat dianalisis bahwasannya Puja sebenarnya sudah belajar
mengenai pecahan karena ia sudah kelas 6, namun ia masih masih belum faham mengenai pecahan,
jadi tinggal mengulang kembali dari yang telah dipelajari di sekolahnya dengan mudah diajarkan
tentang materi pecahan menggunakan proyek desain Geogebra yang sudah dibuat. Puja menjadi
mengerti bahwasannya menjumlahkan pecahan beda penyebut itu dengan menyamakan penyebutnya
berupa menyamakan jumlah kotak-kotak pada kedua gambar pecahan tersebut. Dengan
memvisualisasi bentuk pecahan berupa gambar kotak-kotak tersebut, Puja lebih mudah memahami dan
tahu mengapa pecahan itu bagian dari keseluruhan. Siswa keempat memiliki respon yang sama dengan
puja karena mereka sudah kelas 6 SD dan bersekolah di kelas yang sama.

4. Discussion and conclusion

Berdasarkan hasil dari uji coba dan wawancara proyek GeoGebra ini, diketahui bahwa GeoGebra
sangat membantu dalam pembelajaran matematika bagi siswa dan guru itu sendiri. Terutama konsep
dalam memvisualisasikan suatu materi pembelajaran Matematika. Seperti penelitian yang telah
dilakukan Asngari (2015) yang menyatakan bahwa program GeoGebra dapat dimanfaatkan dalam
pembelajaran Matematika sebagai media pembelajaran yang dapat memvisualisasikan dan
mendemonstrasikan konsep-konsep matematis pada suatu materi pembelajaran Matematika
tertentu. Kemudian menurut Hohenwarter & Fuchs (Mahmudi, 2011: 4), Geogebra sangat
bermanfaat sebagai media pembelajaran matematika, contohnya sebagai media demonstrasi dan
visualisasi, yaitu guru dapat memanfaatkan Geogebra untuk mendemonstrasikan dan
memvisualisasikan konsep-konsep pembelajaran matematika tertentu

References
[1] S. Wirdaningsih, I. M. Arnawa, and A. Anhar, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Matematika dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning untuk Meningkatkan
Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas XI,” JNPM (Jurnal Nas. Pendidik. Mat.,
vol. 1, no. 2, pp. 275–289, Sep. 2017, doi: 10.33603/jnpm.v1i2.535.
[2] Z. A. Rahman and T. Rizkyanti, “Kemampuan Berpikir Matematis Siswa pada Pembelajaran
Metode Discovery Learning dan Metode Ekspositori,” Gammath J. Ilm. Progr. Stud. Pendidik.
Mat., vol. 1, no. 1, 2016, doi: https://doi.org/10.32528/gammath.v1i1.418.
[3] R. K. Sembiring, S. Hadi, and M. Dolk, "Reforming mathematics learning in Indonesian
classrooms through RME," vol. 40, pp. 927–939, 2008, DOI: 10.1007/s11858-008-0125-9.
[4] M. Lely, Z. H. Putra, and S. Syahrilfuddin, “Fifth grade students’ creative thinking in solving
open-ended mathematical problems,” J. Teach. Learn. Elem. Educ., vol. 3, no. 1, pp. 58–68,
2020, DOI: 10.33578/jtlee.v3i1.7829.
[5] R. Syafitri, Z. H. Putra, and E. Noviana, “Fifth grade students ’ logical thinking in
mathematics,” J. Teach. Learn. Elem. Educ., vol. 3, no. 2, pp. 157–167, 2020.
[6] A. Klemer and S. Rapoport, “Origami and GeoGebra activities contribute to geometric thinking
in second graders,” Eurasia J. Math. Sci. Technol. Educ., vol. 16, no. 11, 2020, DOI:
10.29333/EJMSTE/8537.
[7] Z. H. Putra, W. Wulandari, M. Alpusari, and N. Hermita, “Developing a Dynamic Number
Card Game to Support Students’ Number Sense: A Preliminary Study,” in 2021 1st
International Conference on Technology Enhanced Learning in Higher Education (TELE),
Jun. 2021, pp. 107–110, DOI: 10.1109/TELE52840.2021.9482451.
[8] A. Mahmudi, “Membelajarkan geometri dengan program GeoGebra,” in Seminar Nasional
Matematika dan Pendidikan Matematika, 2010, pp. 469–477.
[9] J. Van den Akker, K. Gravemeijer, S. McKenney, and N. Nieveen, Educational design
research. Routledge, 2006.
[10] K. Gravemeijer and P. Cobb, “Design research from a learning design perspective,” in
Educational design research, Routledge, 2006, pp. 29–63.
[11] User22724, “GeoGebra: Area of a rectangle,” GeoGebra, 2021. .
[12] S. F. Interactives and User22724, “GeoGebra: Rectangle areas,” GeoGebra, 2021.
[13] U. T. S, “GeoGebra: Keliling jajar genjang,” GeoGebra, 2021. .
[14] I. Boyadzhiev, “GeoGebra: Perimeter of a rectangle,” GeoGebra, 2021. .
[15] N. L. P. A. Nopiyanti, “Pengembangan perangkat pembelajaran Geometri berbantuan
GeoGebra dalam upaya meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar Matematika siswa kelas
VII,” J. Pendidik. dan Pembelajaran Mat. Indones., vol. 1, no. 2, 2012.
[16] Z. H. Putra, N. Hermita, J. A. Alim, and G. Witri, “Prospective elementary teachers’
experience with GeoGebra on the area of a triangle,” in 2021 International Conference on
Information Technology (ICIT), Jul. 2021, pp. 816–819, DOI:
10.1109/ICIT52682.2021.9491790.

Anda mungkin juga menyukai