Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VISUAL

DOSEN PENGAMPU :

BAYU, M.Pd

DISUSUN OLEH :

KURNIA NINGSIH

102.2019.062

INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

2019/2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................1

C. TUJUAN...............................................................................................................................1

BAB II.............................................................................................................................................2

PEMBAHASAN..............................................................................................................................2

A. PENGERTIAN MEDIA.......................................................................................................2

B. Pengertian Media Berbasis Visual dan Macam-macamnya.................................................3

C. Pengembangan Produk Media Berbasis Visual Dalam Pembelajaran.................................5

BAB III..........................................................................................................................................11

PENUTUP.....................................................................................................................................11

A. KESIMPULAN...................................................................................................................11

B. SARAN...............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,karena berkat rahmat dan Ridho-nya kita
masih diberikan kesehatan dan dapat beraktivitas sehari-hari. Makalah ini dibuat untuk
membantu mahasiswa sekaligus melengkapi referensi pengembangan keilmuan dan pengetahuan
sehingga mahasiswa dapat memahami tujuan dan kegunaan pembelajaran mata kuliah ini.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
masukan dengan sumbangsih yang  sifatnya untuk perbaikan dan meningkatkan kualitas
pembelajaran Mahasiswa, tentunya Makalah ini masih banyak kelemahan –kelemahannya , Atas
dukungan dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang
hidupnya. Salah satu tanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah
laku pada diri orang itu yang mungkin di sebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat
pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. Interaksi yang terjadi selama proses belajar tersebut
dipengaruhi oleh lingkungannya, antara lain murid, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah,
bahan atau materi pelajaran (buku, modul, selebaran, majalah, dan lain-lain), dan berbagai
sumber belajar dan fasilitas (video, radio, televisi, computer, dan lain-lain).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya
pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil terknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut
agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak menutup
kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman, dalam
upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping itu, guru juga dituntut untuk
mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apakah
media tersebut belum tersedia.
Salah satunya media berbasis visual dalam mendesain media pembelajaran. Dimana media
visual menjadi media yang mempunyai unsur penting dalam pengembangan mata pelajaran.
Media visual yaitu media semua alat-alat peraga yang memfungsikan organ indera penglihatan
siswa, misalnya: foto, lukisan, alat peraga, kaligrafi dan lain-lain..

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Media ?
2. Apa pengertian media berbasis Visual ?
3. Bagaimana pengembangan produk media berbasis Visual dalam pembelajaran ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari Media.
2. Untuk mengetahui pengertian media berbasis visual.
3. Untuk mengetahui pengembangan produk media berbasis visual dalam pembelajaran.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MEDIA
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang berarti harfiah, berarti tengah, perantara,
atau pengantar.1 Dalam bahasa Arab, media adalah perantara ( ‫ ) َو َس@ائِل‬atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan.2 Kata media merupakan jamak dari kata medium yang berarti
perantara atau pengantar. Bahwasanya media merupakan wahana penyalur pesan informasi
belajar.3
Menurut AECT, dalam Hamzah Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyalurkan pesan atau informasi. Apabila dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran maka
media dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk
membawa informasi dari pendidik ke peserta didik.4
Gerlach & Ely dalam Azhar mengatakan bahwa media adalah manusia, materi, atau kejadian
yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan,
atau sikap. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, photo grafis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal. 5
Briggs dalam Hamzah menyatakan bahwa media adalah segala bentuk fisik yang dapat
menyampaikan pesan serta merangsan peserta didik untuk belajar. 6 Disamping sebagai sistem
penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator menurut Fleming
dalam Azhar adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan
mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau peranannya, yaitu
mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi
pelajaran. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan
pembelajaran.7
1
Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012) hal. 113
2
Adib bisri & Munawwir A. Fatah, Kamus Al-Bisri : Indonesia Arab –Arab Indonesia, (Surabaya: Pustaka
Progresif, 1999) hal. 208
3
Yusufhadi Miyarso, dkk, Teknologi Komunikasi Pendidikan, ( Jakarta: Rajawali, 1986), hal. 46
4
Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan,… hal. 113
5
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2007) hal. 3
6
Hamzah B. Uno & Nina Lamangtenggo, Teknologi Komunikasi & Informasi Pembelajaran, (Jakarta : Bumi
Aksara, 2011) hal.122
7
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,… hal. 3
3

Dari batasan yang telah disampaikan oleh para ahli, pengertian media dalam
pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan
informasi dari sumber ke peserta didik. Tujuannya adalah merangsang mereka untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran media. Selain digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh,
dapat juga dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian tertentudari kegiatan pembelajaran,
memberikan penguatan maupun motivasi.8

B. Pengertian Media Berbasis Visual dan Macam-macamnya


Media berbasis visual memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Media
visual dapat memperlancar pemahaman, memperkuat ingatan, menumbuhkan minat siswa dan
dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi
efektif, media visual sebaliknya di tempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus
berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.9
Karakteristik dari media visual adalah unsur -unsur yang terdiri dari garis, bentuk, warna, dan
tekstur. Media visual terbagi menjadi dua, yaitu : media visual non-proyeksi dan media visual
proyeksi.10
a) Media non-proyeksi
1. Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas,
tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realita ini adalah
dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari
keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ
tanaman.
2. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau
pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala
tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan,
pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
3. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol
visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran,

8
Hamzah B. Uno & Nina Lamangtenggo, Teknologi Komunikasi & Informasi Pembelajaran, …hal.122
9
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, …hal. 91
10
Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, ( Jakarta : Gaung Persada, 2010), hal. 61
4

dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya
dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
1) Gambar / foto merupakan media yang paling umum digunakan.
2) Sketsa adalah gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok
tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan
verbalisme, dan memperjelas pesan.
3) Diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk
menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk
mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.
4) Bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna
siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari
penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram,
kartun, atau lambang verbal.
5) Grafik yaitu gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau
bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari
pertumbuhan.11
b) Media proyeksi
1. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak
ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus
membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead
transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan
media transparansi, yaitu:
a) Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
b) Membuat sendiri secara manual
2. Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi
bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama
lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual
yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan
peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor
slide.12
11
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, ( Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), hal. 85-96
12
Hamzah B. Uno & Nina Lamangtenggo, …hal.126-133
5

C. Pengembangan Produk Media Berbasis Visual Dalam Pembelajaran


Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat
dikembangkan dalam berbagai bentuk, sepeti foto, gambar, sketsa, bagan dan lain-lain.
Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan efektifitas bahan-
bahan visual dan grafis itu. Hal ini hanya dapat dicapai dengan mengatur dan mengorganisasikan
gagasan-gagasan yang timbul, merencanakannya dengan seksama, dan menggunakan teknik-
teknik dasar visualisasi objek, konsep, informasi dan situasi. Dalam proses penataan itu harus
diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara lain:

1. Kesederhanaan
Secara umum kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung dalam
suatu visual, jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan
memahami pesan yang di sajikan visual itu. Contohnya antara (15 sampai 20 kata), kata-kata
harus memakai huruf sederhana dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan tidak terlalu
beragam dalam satu tampilan. Kalimatnya harus ringkas tetapi padat dan mudah di mengerti.
2. Keterpaduan
Keterpaduan elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu
keseluruhan sehingga visual itu merupakan suatu bentuk menyeluruh yang dapat dikenal
yang bisa membantu pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya.
3. Penekanan
Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, seringkali konsep yang ingin
di sajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi pusat
perhatian siswa. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, perspektif, warna atau
ruang penekanan dapat diberikan kepada unsur-unsur penting.
4. Keseimbangan

Bentuk atau pola yang di pilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan
persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris.

5. Bentuk
6

Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan minat dan perhatian.Oleh
karena itu, pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian pesan, informasi atau isi
pelajaran perlu di perhatikan.

6. Garis

Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat menuntun perhatian


siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus.

7. Tekstur

Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus.Tekstur dapat
digunakan untuk penekanan suatu unsur seperti halnya warna.

8. Warna

Warna merupakan unsur visual yang penting, tetapi ia harus digunakan dengan hati-hati
untuk memperoleh dampak yang baik. Warna digunakan untuk memberikan kesan pemisahan
atau penekanan dan warna dapat mempertinggi tingkat realisme objek atau situasi yang
digambarkan, menunjukkan persamaan dan perbedaan, dan menciptakan respons emosional
tertentu.13
Adapun media berbasis visual dalam pembelajaran dapat digunakan berbagai tampilan-
tampilan unik dan menarik, antara lain :
a. Gambar
Gambar merupakan karya seni rupa dua dimensi yang berfungsi untuk untuk
menerangkan ataupun menjelaskan sesuatu. Gambar yang dimaksud di sini termasuk foto,
lukisan atau gambar, dan sketsa.Tujuan utama penampilan berbagai jenis gambar ini adalah
untuk memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada siswa.
b. Chart dan Bagan
Bagan atau chart termasuk dalam jenis media visual. Bentuk penyajiannya secara
diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual, untuk mendapatkan ide, objek,
lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan ruang.

13
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, …hal. 106-112
7

Pesan yang akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan
atau hubungan-hubungan penting. Di dalam bagan seringkali kita jumpai jenis media grafis
yang lain, seperti gambar, diagram, kartun atau lambang-lambang verbal. Sebagai media
yang baik, bagan haruslah:
1. Dapat dimengerti anak
2. Sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelit-belit;
3. Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap termasa (up to date) juga tak
kehilangan daya tarik.

Secara garis besar bagan/chart dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu bagan yang
menyajikan pesannya secara bertahap dan bagan yang menyajikan pesannya
sekaligus. Contoh bagan yang menyajikan pesan secara bertahap antara lain, bagan balikan
(flip chart) dan bagan tertutup (hiden chart).
Bagan tertutup (hiden chart) disebut juga strip charts. Pesan yang akan disampaikan
mula-mula ditampilkan ke dalam satu chart. Misalnya saja pesan tersebut berupa jenis chart.
Setiap jenis kemudian ditutup dengan potongan kertas yang mudah untuk dilepas. Potongan
kertas selain murah juga menarik perhatian. Pada saat penyajian satu per-satu tutup dibuka.
Flipchart atau bagan balikan menyajikan setiap informasi. Apabila urutan informasi yang
akan disajikan tersebut sulit ditunjukkan dalam selembar chart, maka bagan balikan dapat
dipakai. Bagian-bagian dari pesan tersebut ditulis/dituangkan dalam lembaran tersendiri,
kemudian lembaran-lembaran tersebut dibundel jadi satu. Penggunaannya tinggal membalik
satu persatu sesuai dengan bagan pesan yang akan disajikan.
Bagan/chart yang menyajikan pesan sekaligus ada beberapa macam, antara lain:
1) Bagan pohon ( Tree Chart)
Bagan pohon ini menggambarkan arus diagram berasal dari akar ke batang, menuju ke
cabang-cabang dan ranting-ranting. Bagan juga dapat menggambarkan suatu keadaan
pengelompokkan. Biasanya bagan pohon dipakai untuk menunjukkan sifat, komposisi
atau hubungan antar kelas/keturunan. Silsilah termasuk bagan pohon.
2) Bagan Arus (flow chart)
8

Menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula menelusuri tanggungjawab atau
hubungan kerja antar berbagai bagian atau seksi suatu organisasi. Tanda panah seringkali
untuk menggambarkan arah arus tersebut.
3) Stream chart
Bagan ini merupakan kebalikan dari bagan pohon. Jika pada bagan pohon dimulai dari
satu hal kemudian memecah menjadi bearbagai hal/bagian, maka dalam stream chart
berbagai hal tersebut pada ujung akhirnya menyimpul atau menuju ke suatu hal yang
sama.
4) Bagan garis waktu (time line chart)
Merupakan bagan yang menunjukkan atau yang menggambarkan kronologi atau
hubungan peristiwa dalam suatu waktu. Pesan-pesan tersebut disajikan dalam bagan
secara kronologis.
5) Bagan organisasi
Bagan ini merupakan suatu bagan yang menggambarkan susunan dan hirarki suatu
organisasi. Bagan semacam ini dihubungkan oleh garis-garis, dan masing-masing garis
mempunyai arti tertentu.
Chart harus mempunyai tujuan pembelajaran yang ditentukan dengan jelas. Bagi siswa yang
berusia muda suatu chart harus berisikan hanya satu konsep atau gambaran konsep.

c. Transparansi

Transparansi merupakan gambar atau film besar yang di proyeksikan oleh guru untuk
memvisualisasikan konsep, proses, fakta, statistik, kerangka out line, atau ringkasan di depan
kelompok kecil atau kelompok besar. Teknik pembuatan transparansi dapat digolongkan ke
dalam teknik pembuatan langsung dan teknik tidak langsung. Pembuatan transparansi
langsung secara manual merupakan cara paling mudah dan sederhana, yaitu dengan langsung
menggambarkan (membuat visual dalam format yang diinginkan) di atas lembaran
transparansi dengan spidol khusus. Teknik tidak langsung adalah memindahkan gambar atau
bentuk visual yang sudah ada atau yang telah dipersiapkan pada bahan lain dengan cara
membuat kopinya terlebih dahulu.

Contoh penggunaan media visual dalam pembelajaran khususnya dalam PAI Pada mata
pelajaran fiqih proses interaksi belajar mengajar untuk meingkatkan efektivitas hasil belajar
9

maka harus disesuaikan dengan orientasi dan tujuan pembelajaran, misalnya pada materi
makanan dan minuman yang halal dan haram penggunaan media berbasis visual disini untuk
mempermudah pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru.
Contoh media berbasis visual yang digunakan dalam materi makanan halal dan haram adalah
sebagai berikut :

Makanan halal (1) Minuman halal (2)

Makanan haram (1) Minuman haram (2)

Keterangan Gambar :

a. Gambar halal (1) : disitu terdapat gambar masakan ayam yang diproses dengan cara halal,
mulai dari pemotongan dan cara memasak sesuai dengan syari’at Islam.
b. Gambar halal (2) : disitu terdapat gambar susu yang halal, karena proses pengambilan dan
kebersihan terjaga.
c. Gambar haram (1) : disitu terdapat gambar babi, daging babi jika dimakan hukumnya haram.
d. Gambar haram (2) : disitu terdapat gambar minuman keras, jika diminum hukumnya haram.

Contoh media berbasis visual yang digunakan tersebut seusai dengan materi diajarkan yg
terdapat dalam QS. Al-Baqarah Ayat 173
10

ۗ ‫اغ َّواَل عَا ٍد فَٓاَل اِ ْث َم َعلَ ْي ِه‬ ‫هّٰللا‬


ٍ َ‫اضطُ َّر َغ ْي َر ب‬
ْ ‫اِنَّ َما َح َّر َم َعلَ ْي ُك ُم ا ْل َم ْيتَةَ َوال َّد َم َولَ ْح َم ا ْل ِخ ْن ِز ْي ِر َو َمٓا اُ ِه َّل بِ ٖه لِ َغ ْي ِر ِ ۚ فَ َم ِن‬
‫اِنَّ هّٰللا َ َغفُ ْو ٌر َّر ِح ْي ٌم‬

Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (daging)
hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa terpaksa
(memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak
ada dosa baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
11

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Pengertian media dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat
digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik.
2. Media berbasis visual ada dua macam yaitu media visual yang tidak diproyeksikan dan
media visual yang diproyeksikan.
a) Media yang tidak diproyeksikan
Media Realita
Model
Media Grafis
b) Media yang diproyeksikan
Transparansi OHP
Film bingkai / slide

Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat
dikembangkan dalam berbagai bentuk, sepeti foto, gambar, sketsa, bagan dan lain-lain.
Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan efektifitas
bahan-bahan visual dan grafis itu.

B. SARAN
Sebelum seorang pendidik mengajarkan pokok bahasan pembelajaran maka terlebih
dahulu harus menyiapkan dan menghitungkan alat bantu atau media apa saja yang digunakan
agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Setitik harapan dari kami sebagai penyusun kepada semua pihak baik pengoreksi maupun
pembaca untuk memberikan kritik dan saran kepada kami. Karena makalah yang kami susun
ini masih terlihat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat kami butuhkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Asyhar, Rayandra.2010. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta : Gaung Persada.

Arsyad, Azhar.2007.Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

B. Hamzah Uno.2012. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

B. Hamzah Uno & Nina Lamangtenggo.2011.Teknologi Komunikasi & Informasi Pembelajaran.


Jakarta : Bumi Aksara

Bisri, Adib bisri & Munawwir A. Fatah.1999. Kamus Al-Bisri : Indonesia Arab-Arab Indonesia.
Surabaya: Pustaka Progresif.

Miyarso, Yusufhadi dkk.1986.Teknologi Komunikasi Pendidikan.Jakarta: Rajawali.

Munadi, Yudhi.2008. Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada
Press.

Anda mungkin juga menyukai