Pustaka BMP/BA Digital: Mansoer, Faried Widjaya. 2019. Pengantar Ekonomi Mikro Edisi 2.
Halaman 7.5-7.11.
Pustaka: Inisiasi 6
(Input) (Output)
Permintaan faktor produksi pada kasus pertama, yaitu persaingan murni di pasar output.
Permintaan akan sebuah faktor produksi tergantung pada kapasitasnya untuk memproduksi
suatu barang dan harganya. Dengan kata lain, faktor produksi yang mempunyai produktivitas
tinggi untuk memproduksi barang yang harganya tinggi, mempunyai permintaan yang tinggi
pula, dan demikian sebaliknya. Selain itu, meskipun suatu input mempunyai produktivitas tinggi
untuk memproduksi suatu barang, tetapi bila tidak seorang pun bersedia membeli produknya
maka tak ada permintaan akan input tersebut.
Bagaimana produktivitas suatu faktor produksi serta nilai atau harga produk menentukan
permintaan faktor produksi tersebut. Besarnya Produk Fisik Marjinal (Marginal Physical
Product = MPP) akan menurun dengan makin banyaknya satuan input yang digunakan dalam
proses produksi, keadaan ini menunjukkan berlakunya Hukum Penambahan Hasil yang
Menurun, sejak penggunaan satuan faktor produksi variabel yang pertama. Di sini perusahaan
menggun4an satu macam faktor produksi atau tepatnya faktor produksi variabel yaitu tenaga
kerja bersama-sama dengan sejumlah tertentu kapital (seperti pabrik beserta mesin-mesin dan
peralatan). Karena perusahaan menghadapi pasar persaingan murni di pasar produk maka
harga output tetap tidak berubah berapa pun jumlah output yang diproduksi dan dijual.
Ada tiga hal yang mempengaruhi kurva permintaan input yaituproduktivitas, harga pasar
produk yang diproduksi dengan menggunakan input tersebut, serta harga input-input lain.
Perubahan kurva permintaan input disebabkan oleh hal-hal tersebut.
- Perubahan permintaan produk. Perubahan permintaan produk menyebabkan perubahan
harga, dan selanjutnya mempengaruhi skedul MRP karena permintaan faktor produksi
merupakan permintaan turunan.
- Perubahan produktivitas. Hal ini pada gilirannya dipengaruhi oleh kuantitas faktor produksi lain
yang digunakan bersama dengan faktor produksi tersebut, tingkat teknologi dan perbaikan
kualitas faktor produksi itu sendiri.
Bila hubungan antar faktor produksi adalah komplementer yaitu saling melengkapi dalam
proses produksi suatu produk, yang dalam situasi khusus faktor tersebut dikombinasikan secara
proporsional, maka penurunan harga suatu faktor produksi akan menyebabkan kenaikan
permintaannya dan juga akan menaikkan permintaan faktor produksi komplemennya,
sementara harga faktor produksi komplemen tetap.
1. Tingkat penurunan MRP. Ini ditentukan oleh MPP. Bila MPP tenaga kerja turun secara
lambat maka MRP akan turun dengan lambat pula. Karena MRP merupakan kurva permintaan
faktor produksi, maka kurva permintaan tersebut sangat elastis, demikian pula sebaliknya bila
MPP dan juga MRP turun secara cepat maka permintaan faktor produksi tak elastis.
3. Elastisitas permintaan produk. Semakin besar elastisitas permintaan akan produk yang
diproduksi dengan menggunakan suatu faktor produksi maka semakin besar elastisitas
permintaannya. Penurunan harga sedikit saja atas produk yang permintaannya elastis akan
menyebabkan penurunan output cukup banyak, dan karena itu juga akan menurunkan kuantitas
berbagai input yang diminta dalam jumlah cukup besar.
Nisbah biaya input dengan besarnya biaya total Semakin besar porsi atau bagian biaya
produksi total yang dikeluarkan untuk suatu input, katakanlah tenaga kerja, maka semakin
besar pula elastisitas permintaan input tersebut. Bila biaya tenaga kerja mencakup 3/4 dari
besarnya biayaproduksi total, maka kenaikan upah akan menyebabkan kenaikan biaya yang
cukup besar. Kenaikan harga mengakibatkan penurunan penjualan serta penurunan
permintaan tenaga kerja dalam jumlah besar. Demikian sebaliknya, bila biaya tenaga kerja
merupakan, porsi kecil dari biaya produksi total.