Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI

“STOMATA”

Disusun oleh:
Nama : Bayu ardiyanto
NIM : 215040201111016
Kelas :M
Asisten : Valentica Pradipta Yudhi

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tanaman merupakan organisme autrotof yang mampu menghasilkan
makanannya sendiri melalui proses fotosintesis pada bagian daun. Selain
sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis daun juga berperan sebagai tempat
berlangsungnya proses kehilangan air pada jaringan tumbuhan serta pertukaran
gas melalui stomata. Keberadaan stomata yang banyak pada daun akan
menyebabkan tanaman mampu menyerap CO2 dan menghasilkan O2
(Hariyanti, 2010). Dalam proses pertukaran gas, stomata dapat membuka dan
menutup sesuai dengan kebutuhan gas-gas yang dibutuhkan oleh tanaman. Tipe
stomata pada daun tanaman sangat bervariasi. Stomata pada daun monoktil
berbeda dengan stomata pada daun dikotil, serta stomata pada tanaman xerofit
juga berbeda dengan stomata pada tanaman hidrofit dan mesofit.
Pada praktikum kali ini, dilakukan pengamatan terhadap stomata pada
tanaman monokotil yaitu daun jagung, stomata pada tanaman dikotil yaitu daun
manga, dan stomata pada tanaman air yaitu daun teratai. Berdasarkan praktikum
tersebut, diharapkan akan menambah pemahan tentang berbagai jenis stomata
pada tanaman serta mekanisme dan bentuknya.

1.2. Tujuan
Berikut merupakan tujuan dari praktikum botani yang dilaksanakan.
1. Agar dapat mendefinisikan pengertian stomata.
2. Agar dapat mengetahui fungsi, bagian, serta mekanisme dari stomata.
3. Agar dapat mengetahui jenis-jenis perbedaan stomata pada tanaman.

1.3. Manfaat
Berikut merupakan manfaat dari praktikum botani yang dilaksanakan.
1. Mahasiswa mampu mendefinisikan pengertian stomata.
2. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi, bagian, serta mekanisme dari
stomata.
3. Mahasiswa mampu mengetahui jenis-jenis perbedaan stomata pada
tanaman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Stomata
Stomata merupakan organ khusus pada tanaman yang merupakan modifikasi
dari beberapa sel epidermis daun, baik epidermis permukaan atas maupun bawah
daun. Hal tersebut didukung oleh Retno (2015) yang menyatakan bahwa stomata
merupakan modifikasi jaringan epidermis daun yang terspesialisasi menjadi
sebuah organ yang berperan dalam mengatur keluar masuknya udara serta air
pada daun. Pengaturan udara dan air pada stomata dilakukan oleh sepasang sel
penjaga yang memiliki pori-pori diantara dua sel tersebut. Ukuran pori-pori
tersebut diatur dengan mekanisme perubahan bentuk dari sel penjaga. Ingeswari
(2016) dalam Desmawati et al. (2020) menambahkan bahwa stomata merupakan
porus atau lubang dengan celah kecil berbentuk oval atau lonjong yang diapit
oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sebagai sel penutup atau apertur
untuk mengatur ukuran celah stomata, sel penutup tersebut dapat membuka dan
menutup sesuai dengan kebutuhan tanaman akan transpirasinya.
Adapun definisi stomata berdasarkan literatur asing seperti yang
dikemukakan oleh Kirkham (2014) yang menyatakan the plant of stomata are
Pavascular plants, yang memiliki arti stomata tanaman merupakan lubang
diantara epidermis, masing-masing dibatasi oleh dua sel pelindung, dan terjadi
pada tumbuhan vascular. Pendapat lain mengatakan Stomata are the main
channels for plants to exchange water and gas with the environment within the
main photosynthetic organs and are closely correlated with plant physiological
activities such as photosynthesis, respiration, and transpiration yang artinya
Stomata adalah saluran utama bagi tanaman untuk bertukar air dan gas dengan
lingkungan dalam organ fotosintesis utama dan berkorelasi erat dengan fisiologis
tanaman kegiatan seperti fotosintesis, respirasi, dan transpirasi

2.2. Fungsi Stomata


Stomata merupakan modifikasi jaringan yang berperan khusus dalam
mengatur keluar dan masuknya udara serta air pada daun (Retno, 2015). Hal
tersebut diperjelas oleh Mawardi et al., (2017) yang menyatakan bahwa stomata
pada daun berfungsi sebagai tempat berlangsungnya pertukaran antara gas CO2
dengan O2 melalui proses difusi. Selain itu, stomata juga merupakan salah satu
organ bagi sel tanaman yang mengatur terjadinya kehilangan air pada tanaman.
Sabani et al. (2018) menambahkan bahwa stomata berperan penting sebagai salah
satu alat pada tanaman yang mampu beradaptasi terhadap cekaman kekeringan.
Pada kondisi cekaman di lingkungan sekitar kering, stomata akan menutup,
sebagai upaya untuk menahan laju dari transpirasi.

2.3. Bagian-bagian Stomata

Gambar 1. Bagian-bagian Stomata


Sumber: Rohendi (2017)

Menurut Khairani (2020), stomata pada daun tanaman terdiri dari beberapa
bagian yaitu;
a. Sel Penutup
Sel penutup terdiri stomata dari sepasang sel yang simetris, pada
umumnya berbentuk seperti ginjal. Pada dinding sel atas dan sel bawah
terdapat adanya alat yang berbentuk sebagai birai. Birai tersebut hanya
terdapat pada dinding sel bagian atas.
b. Celah (Porus)
Diantara kedua sel penutup akan terdapat celah (porus) yang berbentuk
seperti lubang kecil. Sel penutup berperan dalam mengatur menutup dan
membukanya porus. Porus dapat berhubungan dengan udara di lingkungan
luar yang dibantu dengan rongga depan dan birai-birai atas sehingga
hubungannya dengan ruang udara dalam yang dibantu dengan adanya rongga
belakang dan birai-birai bawah.
c. Sel Tetangga
Sel tetangga meerupakan sel-sel yang terletak berdampingan atau yang
berada disekitar sel-sel penutup atau dapat dikatakan juga mengelilingi sel-
sel penutup. Sel-sel tetangga terdiri dari dua buah atau lebih secara khusus
melangsungkan fungsinya dengan berasosiasi dengan sel-sel penutup.
d. Ruang Udara Dalam
Ruang udara dalam merupakan suatu ruang antar sel yang besar, yang
berfungsi ganda yantu bagi fotosintesis, transpirasi, serta proses respirasi.
Ruang udara memiliki hubungan yang teratur dengan ruang-ruang antar sel
lainnya hingga ruang yang terletak dibagian dalam.

2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membuka dan Menutupnya Stomata


Pada umumnya, stomata pada daun tanaman akan membuka di siang hari,
sebagai jalan masuknya CO2 sebagai bahan untuk fotosintesis pada siang hari dan
akan menutup kembali secara bertahap menjelang sore hari (Aji et al., 2017).
Stomata akan membuka ketika sel penjaga air masuk kedalam sel penjaga pada
daun dan mengembang, sedangkan stomata akan menutup bila selisih kandungan
uap air di udara dan di ruang antar sel melebihi titik kritik Khairani (2020).
Mekanisme dari membuka dan menutupnya stomata tersebut dipengaruhi oeh
jenis tanaman tersebut yang berkaitan dengan metabolism tanaman (Aji et al.,
2017). Salisbury dan Ross (1995) dalam Aji et al., (2017) mengungkapkan bahwa
beberapa faktor yang mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata yaitu;
2.4.1. Faktor internal
a. Intensitas Cahaya Matahari
Cahaya matahari akan merangsang sel penutup dan stomata daun dan
menyerap ion K+ dan H2O. hal tersebut akan mengakibatkan stomata pada
daun tanaman membuka di pagi hari.
b. konsentrasi CO2 dan Asam Absisat (ABA)
CO2 merupakan senyawa penting bagi tanaman salah satunya pada
proses fotosintesis dan respirasi tanaman. Dalam proses pertukaran gas pada
stomata tingkat konsentrasi CO2 berperan dalam membukanya stomata pada
daun. Konsentrasi CO2 yang rendah di dalam daun mengakibatkan stomata
menjadi membuka.
2.4.2. Faktor internal
a. Jam Biologis Proses Transpirasi
Jam biologis berpengaruh dalam merangsang tingkat penyerapan ion
pada stomata daun tanaman. Di pagi hari tingkat serapan ion pada daun tinggi
sehingga stomata akan membuka, sedangkan pada malam hari terjadi
pembebasan ion sehingga stomata menutup.

2.5. Perbedaan Stomata Tanaman Monokotil dan Tanaman Dikotil


Tipe stomata pada daun sangat bervariasi. Stomata pada daun tanaman
monokotil berbeda dengan stomata pada daun tanaman dikotil. Menurut Haryanti
(2010) stomata pada tanaman monoktil terletak berderet-deret sejajar sesuai
dengan susunan epidermisnya misalnya alang-alang. Hal ini diduga ada
kaitannya dengan sifat genetis dan morfologis pada tanaman dikotil dan
monokotil, sedangkan stomata tanaman dikotil Letak stomata umumnya tersebar.

2.6. Perbedaan Stomata Tanaman Darat dan Tanaman Air


Pada tanaman yang hidup di darat, umumnya stomata terletak dibagian
bawah daun, sedangkan pada tanaman yang tumbuh di air letak stomata berada
diatas permukaan daun. Stomata tanaman darat terbagi menjadi dua yaitu stomata
pada tanaman xerofit (kering) dan tanaman mesofit (lembab). Menurut Retn
(2015) tanaman xerofit memiliki tipe stomata anomositik, yaitu sel penutup dan
diikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak berbeda ukuran dan bentuknya dari sel
epidermis sedangkan tanaman mesofit memiliki tipe stomata parasitik, dimana
setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga atau lebih dengan sumbu panjang
sel tetangga yang sejajar dengan sumbu sel penutup celah. Tanaman air memiliki
tipe stomata anisositik, yaitu sel penutup dikelilingi tiga buah sel tetangga yang
tidak sama besar.
BAB III
METODOLOGI
3.1. Alat dan Bahan Praktikum
Tabel 2. Alat-alat Pada Prakikum
No. Nama Alat Fungsi

1. Mikroskop Untuk mengamati stomata daun manga,


daun jagung dan daun teratai yang terletak
pada preparat.

2. Kaca preparat Sebagai tempat meletakkan selotip yang


telah siap untuk diamati.

3. Cutter Untuk memotong/mengiris daun manga,


daun jagung dan daun teratai.

4. selotip Untuk menutupi daun yang telah dilapisi


dengan kutek bening.

5. Kutek Bening Untuk melapisi daun manga, daun jagung


dan daun teratai.

Tabel 3. Bahan-bahan Pada Praktikum


No. Nama Bahan Fungsi

1. Daun magga Sebagai bahan pengamatan dalam


praktikum.

2. Daun jagung Sebagai bahan pengamatan dalam


praktikum.

3 Daun teratai Sebagai bahan pengamatan dalam


praktikum.
3.2. Cara Kerja

Menyiapkan alat dan bahan

Melapisi daun mangga, daun jagung, dan daun teratai dengan


kutek bening, tunggu hingga kering

Setelah kering, menutup bagian yang dilapisi kutek dengan selotip

Melepaskan selotip dari daun tersebut

Meletakkan selotip tersebut pada kaca preparat dan mengamati di


bawah mikroskop

Mencatat hasil dokumentasi

3.3. Analisa Perlakuan


Pada praktikum kali ini, praktikan mengamati bentuk, perilaku serta
kerapatan stomata pada daun manga, daun jagung dan daun teratai. Melakukan
prosedur kerja yang telah diarahkan dengan baik sehingga meminimmalisir
adanya kesalahan yang dapat menimbulkan kerusakan spesimen sehingga terjadi
kesalahan data. Catat dan dokumentasikan hasil identifikasi dalam bentuk
laporan praktikum.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Klasifikasi Tanaman
Tabel 4. Klasifikasi Spesimen Pratikum
No. Klasifikasi Tanaman Gambar
1. Mangga
Kerajaan: Plantae
Divisi: Spermathopyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Ordo: Sapindales
Famili: Anarcadiaceae
Sumber:Pracaya (2011)
Genus: Mangifera
Spesies: Mangifera indica L.
(Puspa, 2012)
2. Jagung
Kerajaan: Plantae
Sub kerajaan: Tracheobionta
Divisi: Magnoliophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: (Liliopsida) Monocotyledonae
Ordo: Cyperales Sumber: Awata et al. (2019)
Famili: Poaceae
Genus: Zea
Spesies: Zea may L.
(Awata et al., 2019)
3. Jagung
Kerajaan: Plantae
Divisi: Spermathopyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Ordo: Nymphaeales
Famili: Graminaceae Sumber: Arminah (2020)
Genus: Nymphaea
Spesies: Nymphaea pubescens L.
(Meirina, 2018)

4.2 Pembahasan
4.2.1. Stomata Tanaman Monkotil
Daun jagung memiliki tipe stomata diacytic. Stomata daun jagung terletak
dibagian bawah daun. Ukuran stomata pada daun monokotil relative lebih kecil
daripada stomata pada tanaman dikotil (Haryanti, 2010). Hal itu menyebabkan
persebaranstomata pada tanaman monokotil terlihat lebih padat dan berhimpitan.
Stomata pada daun jagung tersusun sejajar dengan arah tulang daun serta mengikuti
bentuk dari tulang daun itu sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Agustamia et al.,
(2016) yang menyatakan bahwa stomata pada daun jagung tersusun sejajar dan
terletak di bawah daun yang berperan sebagai alat untuk penguapan, alat untuk
pertukaran CO2 dalam proses fisiologi yang berhubungan dengan produksi.

Gambar 3. Stomata daun jagung Gambar Tangan


Sumber: Agustamia et al., (2016) Sumber: Dokumen pribadi (2021)
4.2.2. Stomata Tanaman Dikotil
Daun mangga memiliki tipe stomata anomostik. Stomata pada daun mangga
terletak dicbagian bawah daun (Haryanti, 2010). Umumnya ukuran stomata pada daun
tanaman dikotil relative lebih besar daripada stomata pada tanaman monokotil.
Menurut Mutaqin et al., (2016) keadaan lingkungan mempengaruhi frekuensi
stomata. Tanaman yang tumbuh pada lingkungan yangg kering dan dibawah cahaya
dengan intensitas tinggi cenderung memiliki stomata yang banyak, sedangkan jika
intensitas cahaya menurun maka jumlah stomata akan berkurang.

Gambar 2. Stomata daun manga Gambar Tangan


Sumber: Mutaqin et al. (2016) Sumber: Dokumen pribadi (2021)

4.2.3. Stomata Tanaman Air


Daun teratai memiliki tipe stomata anisositik. Sel-sel penutup pada tanaman tipe
anisositik dikelilingi oleh tiga buah sel tetangga yang berukuran hampir sama (Retno,
2015). Stomata daun teratai terletak dibagian atas daun. Hal tersebut merupakan
bentuk adaptasi tanaman teratai yang hidupnya di permukaan air, di mana teratai harus
menyeimbangkan proses penyerapan dan penguapan. Hal ini sesuai dengan pendapat
Herkules et al., (2017) yang menyatakan bahwa pada daun teratai stomata terdapat
pada bagian permukaan atas saja. Tipe stomata yang terdapat pada jenis ini adalah
tipe anomositik. Helaian daun teratai terdapat langsung bersentuhan dengan air.
Gambar 3. Stomata daun teratai Gambar Tangan
Sumber: Herkules et al. 2016 Sumber: Dokumen pribadi (2021)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Stomata merupakan organ khusus pada tanaman yang merupakan modifikasi
dari beberapa sel epidermis daun. Stomata berperan penting dalam proses
fotosintesis dan proses respisari tanaman. Stomata pada daun tanaman dibedakan
menjadi stomata monokotil dan dikotil serta stomata pada tanaman air. Pada
proses respirasi serta pertukaran gas, stomata dapat membuka dan menutup
sesuai dengan kebutuhan tanaman. Beberapa faktor berpengaruh terhadap
membuka dan menutupnya stomata yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh data yaitu stomata
monokotil memiliki ciri khas yaitu bentuknya yang membulat dan letaknya yang
sejajar di bawah daun, sedangkan pada stomata dikotil memiliki ciri khas terletak
dibawah daun yaitu bentuknya yang menyirip dan letaknya menyebar di bawah
daun, serta pada stomata tanaman air memiliki ciri khas yaitu menyebar pada
bagian atas permukaan daun.

5.2 Saran
Diharapkan agar seluruh mahasiswa prodi Agroekoteknologi Fakultas
Pertanian, Universitas Brawijaya dapat melaksanakan praktikum botani dengan
benar dan teliti sehingga mampu memahami proses pembelahan sel secara
mitosis pada akar bawang merah.
DAFTAR PUSTAKA
Agustamia, C., et al. 2016. Pengaruh Stomata dan Klorofil Pada Ketahanan Beberapa
Varietas Jagung Terhadap Penyakit Balai. Jurnal Perlindungan Tanaman
Indonesia. 20(2): 89-94.
Aji, T., G., Perkasa, A., Y., Shintarika, Siswanto, T. 2017. Studi Identifikasi Stomata
pada Kelompok Tanaman C3, C4 dan CAM. Jurnal Pertanian Presisi.
1(1): 59-72.
Arminah, Siti. 2020. Budidaya Lotus Dan Manfaatnya. Jawa Tengah: Lakeisha.
Awata, et al. 2019. Understanding tropical maize (Zea mays L.): The major monocot
in modernization and sustainability of agriculture in sub-Saharan Africa.
IJAAR. 7(-): 32-77.
Desmawati, I., Humami, D., W., Sujono, P., A., W. 2020. Densitas dan Morfologi
Stomata Daun Pterocarpus indicus di Jalan Arif Rahman Hakim dan
Kampus ITS, Surabaya. REKAYASA. 13(3): 240-245.
Haryanti, Sri. 2010. Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun Beberapa Spesies
Tanaman Dikotil dan Monokotil. Buletin Anatomi dan Fisiologi. 18(2): 21-
28.
He, D., Hong, T., Lin, H. 2018. Characteristics and correlations of leaf stomata in
different Aleurites montana provenances. PLOS ONE.
Herkules, Sari, .W., D., P. 2017. Analisis Struktur Stomata Pada Daun Beberapa
Tumbuhan Hidrofit Sebagai Materi Bahan Ajar Kuliah Anatomi
Tumbuhan. Jurnal Biosains. 3(3): 156-161.
Khairani, N. 2020. Identifikasi Tipe Stomata Pada Tumbuhan Angiospermae di
Kampus UIN Ar-Raniry sebagai Referensi Praktikum Anatomi Tumbuhan.
Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Pendidikan Biologi, UIN.
Kirkham, M.B. 2014. Principles of Soil and Plant Water Relations. USA: Elsevier.
Mawardi, Pandia, E., S., Sarjani, T., M., Wulandari, D. 2017. Identifikasi Morfologi
Dan Anatomi Tipe Stomata Famili Piperaceae Di Kota Langsa. JIPI. 1(2):
182-191.
Meirina, Mutia A. 2018.Efektivitas Fitoremediasi Tanaman Teratai (Nymphaea Sp.)
dan Hidrilla (Hydrilla Verticillata) terhadap Penurunan Kadar BOD pada
Limbah Cair Pabrik. Skripsis. Universitas Muhammadiyah Semarang.
Mutaqin, A. Z., et al. 2016. Studi Anatomi Stomata Daun Mangga (Mangifera indica)
Berdasarkan Perbedaan Lingkungan. Jurnal Biodjati. 1(1): 13-18.
Puspa, N. 2012. Perbanyakan Tanaman Mangga Dengan Cara Cangkok. Skripsi.
Surakarta: Uninersitas Sebelas Maret.
Pracaya. 2011. Bertanam Mangga. Jakarta: Penebar Swadaya.
Retno, Raras Setyo. 2015. Identifikasi Tipe Stomata Pada Daun Tumbuhan Xerofit
(Euphorbia Splendens), Hidrofit (Ipomoea Aquatica), Dan Mesofit
(Hibiscus Rosa-Sinensis). Florea. 2(2): 28-32.

LAMPIRAN
Screenshoot Literatur

Anda mungkin juga menyukai