PEMBAHASAN
Upaya meminimalkan stresor atau penyebab stress dapat dilakukan dengan cara :
- Mencegah atau mengurangi dampak perpisahan
- Mencegah perasaan kehilangan kontrol
- Mengurangi / meminimalkan rasa takut terhadap perlukaan tubuh dan rasa nyeri
Keluarga sebagai suatu kehidupan yang konstan dan seorang individu yang
mendukung, menghargai, dan meningkatkan kekuatan dan kompetensi dalam
memberikan asuhan keperawatan terhadap anak.
Sistem pelayanan dan personelnya harus mendukung, menghargai, memicu, dan
meningkatkan kekuatan dan kompetensi keluarga melalui pendekatan pemberdayaan
dan perbantuan efektif .
Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam
meningkatkan derajat kesehatan komunitas. Apabila setiap keluarga sehat, akan tercipta
komunitas yang sehat. Masalah kesehatan yang dialami oleh salah satu anggota
keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain.
Peran perawat keluarga sangat dibutuhkan oleh keluarga untuk membangun keluarga
sehat sesuai budayanya. Perawat berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan,
konselor, pendidik, atau peneliti agar keluarga dapat mengenal tanda bahay dini
gangguan kesehatan pada anggota keluarganya.
Sebagai perawat, kita harus mampu memfasilitasi keluarga dalam pemberian
tindakan keperawatan langsung, pemberian pendidikan kesehatan pada anak,
memperhatikan bagaimana kehidupan sosial, budaya dan ekonomi keluarga sehingga
dapat membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari keluarga tersebut
dalam memberikan pelayanan keperawatan.
Tujuan dari family care center ini adalah memelihara peran keluraga dan perawat
dalam merawat anak di rumah sakit untuk mengurangi rasa cemas dan rasa
keputusasaan ketika anak mengetahui penyakit yang dideritanya.
Keluarga dapat menjalankan fungsinya sebagai koping bagi anak untuk
memberikannya kenyamanan emosional, membantu anak dalam membentuk identitas
dan mempertahankan saat terjadi stress.
Mengurangi stersor dan reaksi keluarga terhadap anak yang dihospitalisasi.
Karena stresor juga bisa berdampak pada orang tua atau keluarga klien diakibatkan rasa
takut, cemas dan frustasi akan keseriusan penyakit yang di derita oleh anggota
keluarganya
7. Kolaborasi
Sebagai mitra dalam perawatan, staf profesional, dan anggota keluarga
bekerjasama sebagai kolabolator dalam kepentingan terbaik anak
1. http://www.psychologymania.com/2012/08/hospitalisasi-pada-anak.html
2. http://kumpulan-askepaskep/2011/03/hospitalisasi-pada-anak.html
3. http://wwwbroniescom/2010/05/makalah-hospitalisasi.html
4. Repository.usu.ac.id (dikutippadatanggal 24 maret 2014 8:59)
5. www.library.upnvj.ac.id(dikutippadatanggal 24 maret 2014 09:01)
6. Wong, Donna L. 2008. “PedomanKlinisKeperawatanPediatrik Volume 2”. Jakarta:
EGC
7. Sudiharto. 2007.
“AsuhanKeperawatanKeluargadenganPendekatanKeperawatanTranskultural”.
Jakarta: EGC