Setiap anak didik memiliki keunikan masing-masing. Ada yang aktif ada pula yang
hiperaktif. Ada anak didik kategori slow learner adapula yang fast learner. Ada anak yang
memiliki gaya belajar kinestetik, jika belajar tidak bisa diam, ada pula yang pendiam dan
aktif mendengarkan. Ada yang mudah diatur ada pula yang sulit diatur. Disinilah seorang
pendidik harus memiliki kesabaran tingkat tinggi.
Guru yang penyabar tidak akan mengatakan anak didiknya ‘nakal’ atau susah diatur.
Tidak pula mengatakan anak didiknya ‘bodoh’. Hanya guru atau orang tuanya saja yang
kurang sabar. Kurang sabar dalam membimbing dan mendidik anak. Guru yang sabar
akan berhasil mendidik anak sifat kesabaran.
Seorang pendidik hendaknya hatinya dipenuhi rasa kasih sayang. Dengan sentuhan kasih
sayang, ilmu akan mudah diterima. Secara tidak langsung juga menagajarkan anak untuk
saling berkasih sayang sesama manusia.
Sebagaimana sabda Rasulullah: “Barang siapa yang tidak menyayangi, tidak akan
disayangi”. (H.R Bukhari & Muslim)