Anda di halaman 1dari 4

PSIKOLOGI BELAJAR

“ AKTIVITAS BELAJAR ASOSIASI VERBAL ,DSIKRININASI, DAN KONSEP”

DOSEN PENGAMPU :
RIDWAN HARIS,S.Sos,M.Ed,Ph.D

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD FAUZAN (201105011243)


OMAH APRIANI (201105010132)
PUTRA HERMAWAN (201105010638)

UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR


FAKULTAS AGAMA ISLAM
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2022/2023

Jl. Sholeh Iskandar, RT.01/RW.10, Kedungbadak, Kec. Tanah Sereal, Kota Bogor
“ AKTIVITAS BELAJAR ASOSIASI VERBAL ,DSIKRININASI, DAN KONSEP”

Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan
berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga ke liang
lahat nanti. Menurut analisis Belajar merupakan proses yang aktif untuk memahami hal-hal
baru dengan pengetahuan yang kita miliki. Di sini terjadi penyesuaian dari pengetahuan yang
sudah kita miliki dengan pengetahuan baru. Dengan kata lain, ada tahap evaluasi terhadap
informasi yang didapat, apakah pengetahuan yang kita miliki masih relevan atau kita harus
memperbarui pengetahuan kita sesuai dengan perkembangan zaman.
Menurut Gagne(1984), belajar merupakan suatu proses dimana individu tersebut
berubah perilakunya sebagai akibat dari adanya pengalaman sedangkan Menurut Ernest R.
Hilgard dalam Sumadi Suryabrata, Belajar merupakan suatu proses perbuatan yang dilakukan
secara sengaja kemudian menimbulkan suatu perubahan yang keadaannya berbeda dari
perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.
Jadi, dapat disimpulkan dari pendapat para ahli mengenai pengertian belajar. Belajar adalah
suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang secara disadari untuk mendapatkan ilmu,
keterampilan dan nantinya akan menghasilkan perubahan-perubahan sebagai akibat dari
adanya pengalaman.
Robert M.Gagne mengemukan delapan jenis jenis aktivitas belajar yaitu 1) Signal
learning (belajar isyarat), 2) Stimulus-response learning (belajar stimulas-respons), 3)
Chaining (rantai atau rangkaian), 4) Verbal association (asosiasi verbal), 5) Discrimination
learning (belajar kriminasi), 6) Concept learning (belajar konsep), 7) Rule learning (belajar
aturan), dan 8) Problem solving (memecahkan masalah) dari kedelapan jenis-jensis aktivitas
belajar tersebut kami hanya akan membahas 3 aktivitas bealajar yaitu aktivitas belajar
asosiasi verbal,,belajar diskriminasi dan aktivitas belajar konsep yang akan di uraikan
secara singkat dan jelas sebagai berikut.
1. Belajar Asosiasi Verbal (Verbal Association).
Belajar Asosiasi Verbal adalah suatu tipe belajar apabila suatu individu mengetahui
sebutan bentuk dan dapat menangkap makna yang bersifat verbal. Tipe belajar ini
yaitu menghubungkan suatu kata atau objek baik berupa benda, orang atau kejadian
lalu merangkaikan kata dengan tepat. Berikut beberapa contoh dari tipe belajar ini.

• perahu itu seperti badan itik


• kereta api seperti ular
• Bentuk verbal association yang paling sederahana ialah bila diperlihatkan
suatu bentuk geometris, dan anak itu dapat mengatakan “bujursangkar”, atau
mengatakan “itu bola saya” bila dilihatnya bolanya.Sebelumnya ia harus dapat
membedakan bentuk geometris agar dapat mengenal “bujursangkar” sebagai
salah satu bentuk geometris, atau mengenal “bola”, “saya”,“itu”.
2. Belajar Membedakan (discrimination).

Belajar Membedakan atau Descrimination Learning yaitu suatu tipe belajar apabila
seseorang dihdapakan dengan suatau benda, suasana, atau pengalaman dan mencoba
untuk memebedakannya.Dalam tipe ini anak didik mengadakan seleksi dan pengujian
di antara dua perangsang atau sejumlah stimulus yang diterimanya, kemudian
memilih pola-pola respons yang dianggap paling sesuai. Kondisi utama bagi
berlangsungnya proses belajar ini adalah anak didik sudah mempunyai kemahiran
melakukan chaining dan association serta pengalaman

Contoh :

• Apabila seorang pendidik memberikan sebuah kotak dan peserta didik


membedakannya ke dalam golongan kotak yang berbentuk kubus atau balok
• Membedakan daun berdasarkan dasar urat daunnya.
• Membedakan suku berdasarkan tempat tinggalnya.

3. Belajar Konsep (concept learning).

Belajar konsep merupakan tipe belajar dengan cara mengklasifikasi objek-objek ke


dalam kelompok tertentu sehingga membentuk suatu konsep.

Contoh :
- untuk memhami hewan mamalia maka anak mengamati hewan yang
menyusui seperti sapi,ikan paus,kera domba
- untuk memahami konsep persegipanjang anak mengamati daun pintu
rumah (yang bentuknya persegi panjang), papan tulis, bingkai foto
(yang bentuknya persegipanjang) dan sebagainya
belajar konsep merupakan lawan dari belajar memperbedakan. Belajar
memperbedakan menginginkan anak dapat membedakan objek-objek berdasarkan
karakteristiknya yang berlainan, sedangkan belajar pembentukan konsep
menginginkan agar anak dapat mengklasifikasikan objek-objek ke dalam kelompok-
kelompok yang memiliki karakteristik sama

Kesimpulan

Jadi dapat di simpulkan bahwa aktivitas belajar asosiasi verbal memberikan reaksi
verbal pada stimulus/rangasang dan terjadi bila individu telah mengetahui kata-kata
atau sebutan dan dapat menangkap makna yang bersifat verbal.sedangkan aktivitas
belajar deskriminasi membrikan reaksi yang berbeda – beda pada stimulus-stimulus
yang mempunyai kesamaan dan aktivitas belajar ini menginginkan anak dapat
membedakan objek-objek berdasarkan karakteristiknya yang berlainan sedangkan
aktivtas belajar konsep menempatkan obyek-obyek dalam kelompok tertentu.dan
menginginkan agar anak dapat mengklasifikasikan objek-objek ke dalam kelompok-
kelompok yang memiliki karakteristik sama
DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono.2009.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:PT Rineka Cipta


Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2007.Teori Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:
Universitas Negeri Jakarta
Winkel.W.S.1987.Psikologi Pengajaran.Jakarta:PT Gramedia
http://bambangsubahri.blogspot.com/2012/03/belajar-kognitifafektif-dan.html
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2200761-aneka-ragam-
belajar/#ixzz25roW62ob
http://www.vilila.com/2010/10/teori-belajar-gagne.html#ixzz25rhgIOxl
http://www.scribd.com/doc/34757645/Makalah-Konsep-Pembelajaran

http://www.scribd.com/doc/91568481/Teori-Robert-M-Gagne

Anda mungkin juga menyukai