Anda di halaman 1dari 8

A.

Bentuk Organisasi Perusahaan


1. Perusahaan perorangan
2. Firma atau kemitraan
3. Korporasi atau perusahaan perseroan.
Korporasi sejauh ini adalah pemimpin dalam hal jumlah keseluruhan sumber daya
yang dikendalikan, barang dan jasa yang diproduksi, dan orang-orang yang
dipekerjakan. Manfaat utamanya adalah fasilitasnya untuk menarik dan
mengakumulasi sejumlah besar modal.

B. Hukum Perusahaan
Siapa pun yang ingin mendirikan korporasi pada umumnya harus menyerahkan
artikel pendirian kepada badan pemerintah yang sesuai untuk negara di mana
pendirian itu diinginkan. Setelah memenuhi persyaratan, badan pemerintah
mengeluarkan piagam korporasi, dengan demikian mengakui perusahaan sebagai
badan hukum.
C. Karakteristik khusus dari bentuk perusahaan yang mempengaruhi akuntansi meliputi :
1. Pengaruh hukum perusahaan.
Siapa pun yang ingin mendirikan korporasi pada umumnya harus
menyerahkan artikel pendirian kepada badan pemerintah yang sesuai untuk
negara di mana pendirian itu diinginkan. Setelah memenuhi persyaratan,
badan pemerintah mengeluarkan piagam korporasi, dengan demikian
mengakui perusahaan sebagai badan hukum.
2. Menggunakan Sistem Saham.
Jumlah saham yang dimiliki menentukan kepentingan masing-masing
pemilik. Jika sebuah perusahaan memiliki saham biasa dibagi menjadi 1.000
saham, seseorang yang memiliki 500 saham mengendalikan setengah dari
kepemilikan saham. Setiap saham memiliki hak dan hak istimewa tertentu.
Pemegang saham memiliki hak-hak untuk setiap saham yang dimilikinya
sebagai berikut.

a. Membagi laba dan rugi secara proporsional


b. Ikut serta dlm manajemen (hak untuk memilih direktur) secara
proporsional
c. Membagi aktiva perusahaan bila terjadi likuidasi secara proporsional
d. Ikut serta secara proporsional dalam penerbitan saham.
Keuntungan dari sistem saham adalah kemudahannya dalam pemindahan hak
perusahaan dari seseorang ke orang lain. Orang yang memiliki saham dalam
suatu perusahaan dapat menjual sahamnya ke pihak lain tiap saat dengan
harga tertentu tanpa harus meminta izin dari perusahaan atau pemegang
saham lainya. Tiga hak pertama berlaku untuk semua perusahaan, sedangkan
hak keempat mirip hak istimewa untuk menarik dan mengakumulasi sejumlah
besar modal.
3. Pengembangan berbagai kepentingan kepemilikan.
a. Ordinary shares atau saham biasa

Mewakili kepentingan residual perusahaan yang menanggung


risiko kerugian dan menerima manfaat kesuksesan. Mereka
tidak dijamin dividen maupun aset saat pembubaran. Tetapi
pemegang saham biasa umumnya mengendalikan manajemen
korporasi dan cenderung untung paling besar jika perusahaan
itu berhasil.
b. Prefered shares atau saham preferen.
Jenis saham yang mengorbankan beberapa hak yang melekat
dari pemegang saham biasa. Korporasi meyakinkan mereka
dividen, biasanya pada tingkat yang ditentukan, sebelum
membagikan jumlah berapa pun kepada pemegang saham
biasa. Sebagai imbalan atas preferensi ini, pemegang saham
preferen dapat mengorbankan hak mereka untuk bersuara
dalam manajemen atau hak mereka untuk berbagi laba di luar
yang telah disebutkan.
D. Ekuitas
Ekuitas adalah nilai residual dalam aset perusahaan setelah dikurangi
semua kewajiban. Ekuitas sering disebut sebagai ekuitas pemegang
saham, atau modal perusahaan. Ekuitas sering disubklasifi- kasikan pada
laporan posisi keuangan ke dalam kategori-kategori berikut:
1. Share capital.
2. Share premium.
3. Retained earnings.
4. Accumulated other comprehensive income.
5. Treasury shares.
6. Non-controlling interest (minority interest).
E. Penerbitan saham
Perusahaan menggunakan jasa registrast dan transfer agent yang memberikan jasa
pencatatan dan pemindahtangan saham. Dalam penerbitan saham hal pertama yang
dilakukan adalah agen pemerintah yang berlaku harus mengesahkan saham,
umumnya dalam sertifikat pendirian atau piagam. Selanjutnya, korporasi
menawarkan saham untuk dijual, menandatangani kontrak untuk menjual saham
ini. Kemudian, setelah menerima sejumlah dana untuk saham, korporasi
menerbitkan sahamnya. Korporasi umumnya tidak membuat entri dalam akun
buku besar ketika menerima otorisasi sahamnya dari yurisdiksi pendirian.
a. Par Value Shares
Nilai nominal saham tidak memiliki hubungan dengan nilai wajarnya.
Saat ini, nilai nominal yang terkait dengan sebagian besar emisi saham
biasa sangat rendah. Nilai nominal rendah membantu perusahaan
menghindari kewajiban kontinjensi. Untuk menunjukkan informasi yang
diperlukan untuk penerbitan saham nilai nominal, perusahaan
mempertahankan akun untuk setiap kelas saham sebagai berikut:
• Preference Shares atau Ordinari Shares;
• Share Premium (Agio Saham).
b. No-Par Shares
Alasan penerbitan saham no-par
 Menghindari kewajiban kontinjensi
 Menghindari kebingungan antara nilai nominal dan nilai wajar.
 Menghindari pajak yang tinggi dari penerbitan saham
c. Shares Issued with Other Securities
Perusahaan menggunakan salah satu dari dua metode berikut ini:
 Proportional method
Yaitu jika nilai wajar atau pertimbangan rasional lainnya untuk
menentukan nilai, relatif tersedia untuk setiap kelas sekuritas.
Perusahaan mengalokasikan lump sum yang diterima di antara
kelas sekuritas secara proporsional.

 Incremental method
Dalam kasus perusahaan tidak dapat menentukan nilai wajar dari
semua kelas sekuritas, maka dapat menggunakan metode
incremental, yaitu menggunakan nilai wajar sekuritas sebagai
dasar untuk kelas-kelas yang diketahuinya, dan mengalokasikan
sisa lump sum  ke kelas yang tidak diketahui nilai wajarnya.
d. Shares Issued in Non-Cash Transactions
Aturan umum: Perusahaan harus mencatat saham yang diterbitkan
untuk jasa atau properti selain uang tunai pada nilai wajar barang
atau jasa yang diterima. Jika nilai wajar barang atau jasa tidak dapat
diukur dengan andal, gunakan nilai wajar dari saham yang
diterbitkan.
Ilustrasi: Rangkaian transaksi berikut mengilustrasikan prosedur untuk
mencatat penerbitan 10.000 saham dengan nilai nominal €10 untuk
paten bagi Perusahaan Marlowe.

e. Cost of issuing Share


Biaya langsung yang dikeluarkan untuk menjual saham, seperti biaya
penjaminan emisi, biaya akuntansi dan hukum, biaya pencetakan, dan
pajak, harus mengurangi hasil yang diterima dari penjualan saham.
F. Reakuisisi Saham
Perusahaan membeli kembali sahamnya yang beredar untuk:
1. Memberikan distribusi kelebihan uang tunai yang ramah pajak kepada
pemegang saham;
2. Meningkatkan laba per saham dan laba atas ekuitas.;
3. Menyediakan saham untuk kontrak kompensasi karyawan atau untuk
memenuhi kebutuhan merger potensial
4. Menggagalkan upaya pengambilalihan atau mengurangi jumlah pemegang
saham.
5. Menciptakan pasar saham.
a. Pembelian Saham Treasuri (Treasury Shares)
Ada 2 metode yang digunakan:

 Cost Method, (lebih umum digunakan),


menghasilkan pendebetan akun Saham Treasury untuk
biaya perolehan kembali dan melaporkan pengurangan
akun ekuitas pada laporan posisi keuangan.

 Par or Stated Value Method, mencatat semua transaksi


dalam saham treasuri pada nilai nominalnya dan
melaporkan saham treasuri hanya sebagai pengurang
dari modal saham
Ilustrasi berikut menggambarkan pembelian saham treasury menggunakan metode cost

Penjualan Saham Treasuri

Saat menjual saham tresuri, akuntansi untuk penjualan tergantung pada


harganya. Jika harga jual saham treasuri sama dengan biayanya,
perusahaan mencatat penjualan saham dengan mendebit Kas dan
mengkredit Saham Treasury. Dalam kasus harga  jual saham treasuri
tidak sama dengan biaya, maka akuntansi untuk saham treasuri yang
dijual di atas biaya berbeda dari akuntansi untuk saham treasuri yang
dijual di bawah biaya. Namun, penjualan saham treasuri baik di atas
atau di bawah biaya akan meningkatkan total aset dan ekuitas.
a. untung atau rugi
b. setiap item dari pendapatan komprehensif lain
c. transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, menunjukkan kontribusi
dan distribusi secara terpisah kepada pemilik dan perubahan dalam kepemilikan di
anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya kendali.
Ilustrasi Laporan Perubahan Keuangan
G. Analsis Atas Ekuitas
a. Return an Ordinary Share Equity (or return on equity yaitu mengukur
profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham.

b. Payout Ratio merupakan rasio dividen kas terhadap laba bersih


perusahaan.

c. Book Value perShare (BVpS) merupakan jumlah tiap saham yang diterima jika
perusahaan dilikuidasi berdasarkan dasar jumlah yang dilaporkan dalam posisi
keuangan.

Anda mungkin juga menyukai