Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PUASA RAMADHAN
DASAR PENSYARI’ATAN DAN TATA CARANYA
Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Fiqih 1

Dosen Pengampu: H. Nurudin M.Ag

Oleh

KELOMPOK 6

1. LAELATUL BADRIYA

2. ISTIADATUN HASANAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)

AL-AMIN INDRAMAYU

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga
penyusunan makalah dengan judul “Puasa Ramadhan; dasar pensyari’atan dan tata
caranya ” dapat terselesaikan.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fiqih 1.


Sebagai ungkapan rasa syukur terselesaikannya penyusunan makalah ini, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih Kepada:
1. Bapak Drs.H.Sulaiman Hasan, M.A., Selaku ketua program studi PAI;
2. Bapak H. Nurudin M.Ag , Selaku dosen mata kuliah Fiqih 1
Semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang
membaca makalah ini. Kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis
harapkan untuk perbaikan makalah ini.

Indramayu, 24 november 2021


penulis

………………………………

2
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………… i
DAFTAR ISI ……………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ……………………………………………… 1
B. Rumusan masalah …………………………………………. 1
C. Tujuan .................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. pengertian puasa ………........…….................................... 2
B. Dasar pensyari’atan puasa ramadhan........……………... 2
C. Tata cara puasa ramadhan................................................. 3

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ………………………………………………… 6

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puasa merupakan salah satu rukun islam, sebagai umat Muslim kita wajib
menjalankan puasa ramadhan. Ramadhan merupakan bulan dimana kita harus
mengendalikan diri untuk tidak makan, minum dan menahan amarah serta diam
agar tidak berbicara yang tidak menyakiti orang lain

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian puasa?
2. Apa saja dasar persyariatan puasa ramadhan?
3. Bagaimana tata cara puasa ramadhan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian puasa
2. Untuk mengetahui dasar persyariatan puasa ramadhan
3. Untuk mengetahui tata cara puasa ramadhan

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PUASA

Menurut bahasa (etimologi) shaum atau puasa berarti menahan diri dan
menurut syara’ (ajaran agama), puasa adalah menahan diri dari segala yang
membatalkannya dari mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari semata-mata
karena Allah SWT dengan disertai niat dan syarat tertentu. Puasa dalam bahasa
arab secara arti kata bermakna menahan dan diam dalam segaal bentuknya,
termasuk menahan atau diam dari berbicara.

Dan secara terminology (istilah ) para ulaam mengartikan bahwa puasa


adalah menahan diri dari segala makan,minum dan berhubungan seksual mulai
dari terbit fajar terbenam matahari dengan syarat-syarat yang ditentukan.

Kata yang kedua adalah ramadhan. Kata ini berasal dari kata ar-ramadh yang
artinya “panasnya batu karena terkena teriknya matahari” sehingga dinamakan
Ramadhan karena kewajiban puasa dibulan ramadhan bertepatan dengan musim
panas yang terik.

B. DASAR PERSYARATAN PUASA RAMADHAN


Firman Allah SWT :

َ‫ب َعلَى الَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُوْ ۙن‬


َ ِ‫صيَا ُم َك َما ُكت‬ َ ِ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ُكت‬
ِّ ‫ب َعلَ ْي ُك ُم ال‬

Artinya: “hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa


sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”
(Q.S. Al-Baqarah : 183)

Dasar hukum puasa dinyatakan berdasarkan sabda nabi yang dinyatakan dalam
hadits bahwa islam dibangun atas lima tiang ( Rukun Islam )

5
‫ َشهَا َد ِة أَ ْن‬: ‫س‬
ٍ ‫ بُنِ َي ا ِإل ْساَل ُم َعلَى َخ ْم‬:‫ قَا َل َرسُو ُل هللا ﷺ‬: ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ َما قَا َل‬ ِ ‫َع ِن ا ْب ِن ُع َم َر َر‬
َ‫ضان‬ َ ‫صوْ ِم َر َم‬ َ ‫ َو‬، ‫ َو ْال َح ِّج‬، ‫ َوإِيتَا ِء ال َّز َكا ِة‬، ‫صاَل ِة‬
َّ ‫ َوإِقَ ِام ال‬، ِ‫ال إِلَهَ إِاَّل هللاُ َوأَ َّن ُم َح َّمدًا َرسُو ُل هللا‬

Artinya: “ Dari abu Abdurrahman, Abdullah bin umar bin Al-khattab R.A berkata:
saya mendengar rasulullah bersabda: “islam didirikan diatas lima perkara yaitu
bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah secara benar kecuali
Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan
zakat, mengerjakan haji ke baitullah dan berpuasadi bulan Ramadhan”. (H.R.
Bukhari Muslim)

C. TATA CARA PELAKSANAAN PUASA RAMADHAN

Cara menentukan awal bulan ramadhan :

a) Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk


menentukan posisi bulan untuk menentukan dimulainya awal bulan
kalender hijriyah
b) Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal.

Cara pelaksanaannya :

1. Niat
2. Melaksanakan makan sahur
3. Mengetahui imsak
4. Mempercepat berbuka jika sudah waktunya
5. Memperbanyak membaca Al-Qur’an, bersedekah dan membayar zakat
fitrah

Sunah berpuasa:

 Bersahur walaupun sedikit makan atau minum


 Melambatkan waktu bersahur
 Meninggalkan perkataan atau perbuatan keji
 Menyegerakan berbuka ketika sudah waktunya

6
 Mendahulukan berbuka daripada shalat maghrib
 Membaca do’a berbuka puasa

Perkara makruh ketika berpuasa

 Selalu berkumur-kumur
 Merasa makanan dengan lidah
 Berbekam kecuali perlu
 Mengulum sesuatu

Hal yang membatalkan puasa

 Memasukkan sesuatu kedalam rongga badan


 Muntah dengan sengaja
 Bersetubuh atau mengeluarkan mani dengan sengaja
 Kedatangan haid atau nifas
 Melahirkan anak atau keguguran
 Mabuk ataupun pingsan sepanjang hari
 Murtad

Rukun puasa ramadhan

Rukun puaa terdapat 3 yang menjadi komponen pembentuk hakikatnya yaitu:

a) Pertama, mencegah diri dari segala yang membatalkan mulai dari terbit
fajar hingga terbenamnya matahari
b) Kedua, niat atau tekad bulat hati untuk berpuasa sebagai aktualisasi
pelaksanaan perintah Allah SWT dan pendekatan diri kepada-Nya
c) Ketiga, orang yang sah berpuasa harus telah memenuhi syarat-syarat wajib
puasa yaitu, islam, akil baligh, mampu berpuasa dan bebas dari halangan
syara’ seperti haid dan nifas bagi perempuan.

Syarat wajib puasa

Keempat imam mazhab sepakat bahwa puasa ramadhan adalah hukumnya


wajib atas setiap orang islam dengan syarat ketentuan sebagai berikut:

7
1) Yang sudah baligh, berakal, suci dari haid dan nifas
2) Orang kafir tidak diwajibkan berpuasa, ketika orang kafir masuk islam
orang kafir tidak diwajibkan mengqodho puasa yang ditinggalkannya
selama ia kafir
3) Sedangkan bagi orang yang murtad ( tetapi kembali lagi masuk islam )
menurut pendapat yang shahih ia hanya dikenai kewajiban mengqadha apa
yang ditinggalkannnya ketika ia belum murtad.
4) Puasa tidak wajib atas anak kecil tetapi perlu dibiasakan berpuasa sejak
kecil
5) Orang yang sudah tidak mampu berpuasa karena suah lanjut usia dan
penderita penyakit kronis serta ibu hamil dan menyusui. Mereka boleh
tidak bepuasa dan untuk menggantinya mereka harus memberi makan satu
orang miskin untuk setiap hari yang ditinggalkannya.
6) Orang muqim atau bukan musyafir yang sehat ia wajib berpuasa
7) Orang musyafir boleh tidak berpuasa dengan konsekuensi harus
mengqadha diluar bulan ramadhan

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Puasa berarti menahan sedangkan menurut istilah syariah shaum itu berarti
menahan diri dari makan,minum, hubungan seksual dan hal-hal lain yang
membatalkannya dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari dengan niat ibadah

9
DAFTAR PUSTAKA

https://muslim.or.id

10

Anda mungkin juga menyukai