Anda di halaman 1dari 5

NAMA : HANDY UPPA

NIM/KELAS : C30118457/AK.5

MATA KULIAH : AKUNTANSI KEPERILAKUAN

“SEJARAH DAN PERAN AKUNTANSI KEPERILAKUAN”

A. Sejarah dan Perkembangan Akuntansi Keperilakuan

Akuntansi keperilakukan adalah ilmu akuntansi yang dikomninasikan dengan ilmu


sosial. Akuntansi keperilakukan ialah ilmu yang mempelajari efek dari perilaku manusia
sehingga bisa mempengaruhi data-data akuntansi serta pengambilan keputusan
usaha/bisnis. juga sebaliknya bagaimana akuntansi bisa mempengaruhi perilaku manusia
serta pengambilan keputusan bisnis.

Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas
berhubungan dengan perilaku individu, kelompok, dan organisasi bisnis, terutama yang
berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Studi terhadap perilaku
akuntan atau perilaku dari non akuntan telah banyak dipengaruhi oleh fungsi akuntan dan
laporan (Hofstede dan Kinerd, 1970). Riset akuntansi keperilakuan meliputi masalah yang
berhubungan dengan:

1. pembuatan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor

2. pengaruh dari fungsi akuntansi seperti partisipasi dalam penyusunan anggaran,


karakteristik sistem informasi, dan fungsi audit terhadap perilaku baik karyawan,
manajer, investor, maupun Wajib Pajak

3. pengaruh dari hasil fungsi tersebut, seperti informasi akuntansi dan pengunaan
pertimbangan dalam pembuatan keputusan.

Akuntansi Keperilakuan mulai berkembang sejak Profesor Schuyler Dean Hollet dan
Profesor Chris Argyris melakukan suatu penelitian di tahun 1951 tentang “Pengaruh
Anggaran pada Orang” (The Impact of Budget on People). Penelitian tersebut disponsori
oleh Controllership Foundation of America. Sejak penelitian tersebut, topik-topik penelitian
yang mengkaitkan akuntansi dan manusia berkembang pesat. Sejumlah penjelasan dan
kesimpulan dari hasil riset mengenai perangkap keperilakuan pada anggaran dan
pembuatan anggaran dalam banyak pemikiran masih bersifat sementara, dan oleh karena
itu masih perlu disempurnakan.
Paradigma riset perilaku yang dilakukan oleh Steadry (1960) dalam disertasinya telah
menggali pengaruh anggaran motivasional dengan menggunakan suatu eksperimen analog.
Selanjutnya disusul oleh karya Benston (1963) serta Churcil dan Cooper (1965) yang
memfokuskan pada akuntansi manajerial dan pengaruh fungsi akuntansi pada perilaku.
Riset-riset ini berlanjut pada tahun 1970-an dengan satu rangkaian studi oleh Mock (1969-
1973), Barefield (1972), Magee dan Dickhout (1978), Benbasat dan Dexter (1979). Fokus
dari studi-studi tersebut adalah pada akuntansi manajerial, namun penekanannya
mengalami pergeseran dari pengaruh fungsi akuntansi ke perilaku terhadap pemrosesan
informasi oleh pembuat keputusan. Studi yang mempengaruhi bidang ini dilakukan oleh
Ashton (1974) dan Libby (1975), yang membantu membentuk suatu standar dalam desain
eksperimental dan validitas internal untuk pertimbangan riset yang diikuti.

Mulai dari tahun 1960 sampai 1980-an, jumlah artikel mengenai akuntansi
keperilakuan semakin meningkat. Artikel pertama menggambarkan mengenai akuntansi
keperilakuan, sementara artikel selanjutnya membahas mengenai teori dan konsep ilmu
pengetahuan keperilakuan dalam kaitannya dengan akuntansi serta implikasinya bagi
prinsip-prinsip akuntansi dan praktisnya. Pertumbuhan studi akuntansi keperilakuan
mulai muncul dan berkembang, terutama diprakarsai oleh akademisi profesi akuntan.
Penggabungan aspek-aspek perilaku pada akuntansi menunjukkan adanya pertumbuhan
minat akan bidang riset ini.

A. Mempertimbangkan Aspek Keperilakuan pada Akuntansi

Akuntansi bukanlah sesuatu yang statis, tetapi akan selalu berkembang sesuai dengan
pekembangan lingkungan akuntansi serta kebutuhan organisasi akan informasi yang
dibutuhkan oleh penggunanya (Khomsiah dalam Arfan & Ishak, 2005). Berdasarkan
pemikiran tersebut, manusia dan faktor sosial secara jelas didesain dalam aspek-aspek
operasional utama dari seluruh sistem akuntansi.

Para akuntan secara berkelanjutan membuat beberapa asumsi mengenai bagaimana


mereka membuat orang termotivasi, bagaimana mereka menginterpretasikan dan
menggunakan informasi akuntansi, dan bagaimana sistem akuntansi mereka sesuai dengan
kenyataan manusia dan mempengaruhi organisasi. Penjelasan tersebut menunjukan
adanya aspek keperilakuan pada akuntansi, baik dari pihak pelaksana (penyusun
informasi) maupun dari pihak pemakai informasi akuntansi. Pihak pelaksana (penyusun
informasi akuntansi) adalah seseorang atau kumpulan orang yang mengoperasikan sistem
informasi akuntansi dari awal sampai terwujudnya laporan keuangan. Pengertian ini
menjelaskan bahwa pelaksana memainkan peranan penting dalam menopang kegiatan
organisasi. Dikatakan penting  sebab hasil kerjanya dapat memberikan manfaat bagi
kemajuan organisasi dalam bentuk peningkatan kinerja melalui motivasi kerja dalam
wujud penetapan standar-standar kerja.

Standar-standar kerja tersebut dapat dihasilkan dari sistem akuntansi. Dapat diperkirakan
apa yang akan terjadi ketika pelaksana sistem informasi akuntansi tidak memahami dan
memiliki kerja yang diharapkan. Bukan saja laporan yang dihasilkan tidak handal dalam
pengambilan keputusan, tetapi juga sangat berpotensi untuk menjadi bias dalam
memberikan evaluasi kinerja unit maupun individu dalam organisasi. Untuk itu motivasi
dan perilaku dari pelaksana menjadi aspek penting dari suatu sistem informasi akuntansi.

Di sisi lain, pihak pemakai laporan keuangan dapat dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu: pihak intern (manajemen) dan pihak ekstern (pemerintah, investor/calon investor,
kreditur/calon kreditur, dan lain sebagainya). Bagi pihak intern, informasi akuntansi akan
digunakan untuk motivasi dan penilaian kinerja. Sedangkan bagi pihak ekstern, akan
digunakan untuk penilaian kinerja sekaligus sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
bisnis. Di samping itu pihak ekstern, juga perlu mendiskusikan berbagai hal terkait dengan
informasi yang disediakan sebab mereka mempunyai suatu rangkaian perilaku yang dapat
mempengaruhi tindakan pengambilan keputusan bisnisnya. Beberapa topik lain yang
sering muncul di jurnal BRIA juga dimasukkan seperti isu etika, budaya, metodologi, jalur
karir akuntan. Kesemuanya dimasukkan dalam kategori lain-lain karena tidak masuk
menurut kriteria Birnberg dan Shields.

Isu Pengendalian Manajerial

Isu pengendalian manajerial mengangkat peran akuntan dalam menyusun anggaran


dan menggunakan anggaran sebagai alat pengendalian. Isu mengenai pengendalian
manajerial termasuk isu yang sudah mapan.

Isu Pemrosesan Informasi Akuntansi

Isu di bidang pernrosesan informasi akuntansi adalah mengenai bagaimana


pengguna (user) memproses informasi dan bagaimana manusia mempengarui akuntansi
serta serta fiksasi fungsional yang bertujuan untuk mengkoreksi apakah ada kesalahan
yang terjadi oleh pengguna. Tema utama biasanya adalah bagaimana pengguna melihat
peran pengungkapan akuntansi dan informasi akuntansi. misalnya menguji pengaruh
perbedaan perlakuan akuntansi (LIFO vs FIFO) terhadap pengguna seperti analis atau
pengambil keputusan.

Isu Perancangan Sistem Informasi Akuntansi


Isu perancangan sistem informasi akuntansi adalah mengenai perilaku dalam merancang
sistem informasi suatu organisasi. Isu ini agak kabur dan samar dengan isu mengenai
pemrosesan informasi akuntansi. Ciri khas penelitian dalam isu ini adalah pada fokus yang
dapat mengeneralisir isu perancangan sistem itu sendiri.

Ada dua topik utama dalarn isu yaitu mengenai rancangan lapora dan pemilihan kebijakan
akuntansi. Topik yang pertama ingin melihat peran struktur dan racangan laporan
akuntansi dalam pemahamanlketepatan pengguna atas informasi yang dihasilkan. Topik
kedua ingin melihat peran sistem informasi akuntansi dalam pengembangan struktur
organisasi.

Isu Pengauditan

Fokus dari isu pengauditan adalah auditor, baik internal maupun eksternal.
Fenelitian dengan menggunakan auditor sebagai partisipan akan mengurangi masalah
validitas eksternal yang sering menjadi masalah ketika mahasiswa yang digunakan sebagai
partisipan untuk memerankan auditor.

Isu Sosiologi Organisasional

Fokus dari penelitian dalam isu ini adalah pada praktik akuntansi didalam
organisasi. akuntansi mempunyai 3 fungsi lain dalam organisasi, yaitu fungsi individual,
fungsi sosial politik, dan fungsi organisasional.

Isu Lain

Dalam klasifikasi Birnberg dan Shields ini, masih banyak tulisan dibidang
keperilakuan yang belum dikelompokkan. Hal ini terjadi karena 3 sebab:

1.       Tidak cocok dimasukkan dalam 5 isu di atas tapi tidak cukup signifikan

untuk sebagai suatu isu tersendiri,

2.       Isu tersebut merupakan karya dari hanya satu orang saja, sehingga tidak
mencerminkan  suatu school yang diikuti banyak orang, atau

3.       Karya-karya tersebut merupakan awal dari sebuah isu (school) di masa mendatang.

Beberapa isu yang cukup besar yang belum dimuat adalah mengenai isu tentang karir
akuntan (misalnya Sorenson 1967, Rhode, Sorensen, dan Lawler (1977), isu mengenai
metodologi (misalnya Swieringa et al. 1976), isu mengenai akuntansi sumberdaya manusia
(Flamholtz 1971), etika, dan gender.
Perkembangan

Perkembangan penelitian akuntansi keperilakuan mengalami kemajuan yang sangat


pesat. Banyak faktor berkontribusi terhadap perkembangan ini

1.       ketersediaan jurnal yang mewadahi penelitian akuntansi keperilakuan

2.       berkembangnya pesatnya metodelogi dan statistic untuk menguji statistic

3.       semangkin berinteraksi dengan bidang yang semula sangat indevenden menjadi


terdevenden

4.       mulai diterimanya bidang akuntansi keprilakuan dimasyarakat

5.       semangkin luasnya dipeguruan tinggi sehingga memungkin mahasiswa membuat


skripsi

Perkembangan BRIA Selama 14 Tahun Terakhir (1989-2002)  

BRIA sebagai satu-satunya jurnal akuntansi yang mengkhususkan diri di bidang


akuntansi keperilakuan sudah berjalan selama 14 tahun (1989-2002). Perkembangan
penelitian akuntansi keperilakuan tentunya tidak dapat hanya dilihat dari satu jurnal ini
saja karena masih banyak jurnal lain seperti AOS atau Accounting Review dll. Namun,
perkembangan dalam BRIA itu sendiri sangat menarik untuk dicermati. Ada beberapa isu
yang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Di pihak lain, ada isu yang semakin
surut dan jarang dilakukan.

SUMBER RMK :

https://www.dosenpendidikan.co.id/akuntansi-keperilakuan/

http://kooyounk.blogspot.com/2011/10/perkembangan-akuntansi-keprilakuan.html

Anda mungkin juga menyukai