Pada rentang waktu mulai hari Jumat tanggal 29 Oktober 2021 sampai hari Jumat tanggal 5 November 2021 telah dilakukan pembahasan Reviu Dokumen Teknis
Laporan Pendahuluan, untuk pekerjaan sebagai berikut :
A. Dokumen Administrasi
1. Kelengkapan Dokumen Kurva S
No Kurva S Memenuhi/Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan
Memenuhi PT WIratman-WCI KSO
1. Kurva-S Total Tidak Memenuhi Belum ada progres realisasi Tertuang dalam Laporan Pendahuluan Revisi
subbab. 5.6
2. Laporan Invoice
No Kurva S Memenuhi/Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan
Memenuhi PT WIratman-WCI KSO
1. Laporan Invoice Tidak Memenuhi Tidak disertakan dalam laporan Sedang Disiapkan
Catatan:
Laporan Invoice terdiri dari analisis harga kegiatan dan rekapitulasi kegiatan
Laporan invoice terdiri dari bukti-bukti pengeluaran (barang, sewa, peralatan, man-month tenaga ahli, barang habis pakai, akomodasi dan pengeluaran lain
yang terkait dengan pekerjaan)
Bukti-bukti pengeluaran di atas merupakan dokumen yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan
Hasil Reviu “Memenuhi” apabila laporan invoice tersusun terstruktur dengan jumlah yang sama dengan atau lebih dari termin yang ditagihkan
1
Waktu penyerahan invoice bersamaan dengan laporan teknis (pendahuluan, interim dan akhir).
B. Dokumen Teknis
2
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Clay shale atau batu lempung termasuk dalam jenis tanah lempung yang dapat
mengalami fase kembang dan fase susut. Berikut ini merupakan sketsa
perkembangan retakan batu lempung pada proses slaking dalam kondisi batuan
tersebut tersingkap (under exposure condition).
3
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
konsultan perlu melakukan kajian hidrologi khususnya terkait sistem tata air
(drainase) di lingkungan P3SON Hambalang. Isu lain yang berkaitan adalah
mengenai penyediaan air bersih, air limbah, dan persampahan. Penyediaan air
bersih perlu dikaji mengenai ketersediaan sumber dan sistemnya. Demikian pula
dengan kajian sistem persampahan dan air limbah, sehingga baik secara teknis
maupun biaya kawasan P3SON Hambalang ini dapat dianalisis secara
menyeluruh.
4
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Permasalahan TIDAK Belum menjelaskan Latar Belakang Arsitektur, Lanskap & Kawasan:
Arsitektur MEMENUHI permasalahan spesifik aspek
arsitektur dikaitkan dengan Kajian arsitektur,lanskap & kawasan bangunan mencakup pemeriksaan visual
Keandalan Bangunan komponen arsitektur dan kesesuaian antara kondisi eksisting, dokumen
Gedung yang meliputi aspek perencanaan dengan peraturan terkait khususnya mengenai Keandalan
keselamatan, kesehatan, bangunan (seperti tertuang dalam PP 16/2021) yang ditinjau dari Aspek
kenyamanan dan Keselamatan terkait akses pemadam kebakaran, akses eksit sarana jalan keluar
kemudahan (4K) Bangunan beserta FCC; Aspek Kenyamanan terkait kenyamanan ruang gerak dan
Gedung pandangan; Aspek Kesehatan terkait sistem penghawaan, pencahayaan,
sanitasi dan bahan bangunan; Aspek Kemudahan terkait penerapan prinsip
desain universal dan aksesibiltas dalam bangunan. Permasalahan aksesibilitas
sirkulasi vertikal ruang dalam pada bangunan elevasi berkontur dan sirkulasi
pejalan kaki pada ruang luar kawasan menjadi satu hal penting untuk
kemudahan akses.
Dengan latar belakang kondisi lahan yang masuk dalam kawasan rawan
gerakan tanah tinggi dan karakteristik tanah clay shale, yang mengakibat
kan terjadinya kelongsoran pada areal konstruksi, salah satunya kerusak
an pada ruang luar yaitu badan jalan no. 13 (2011); serta studi terdahulu
(2016) yang menyatakan bahwa perlunya penanganan khusus sirkulasi ja
lan di kawasan ini, terkait isu relokasi jalan di daerah rawan longsor; hal i
ni akan menjadi prioritas evaluasi terutama pada aspek arsitektur terkait r
uang luar. Dalam memenuhi aspek keseimbangan, keserasian dan kese
larasan bangunan gedung dengan lingkungannya (seperti tertuang dalam
PP 16/2021), maka khususnya jalur utama kendaraan pada kawasan P3
SON, membutuhkan penataan jalan yang tidak dapat terpisahkan dari pe
destrian bagi pejalan kaki, penghijauan dan ruang terbuka umum. Sirkula
5
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
si antar bangunan, sistem sirkulasi eksternal dan internal bangunan yang
harus saling terintegrasi agar memiliki kesatuan baik skala kawasan dan
zona, serta memenuhi syarat kemudahan dalam pencapaian, dengan leb
ar jalan sesuai standar bagi pencapaian darurat serta ramah bagi orang d
engan kebutuhan khusus/difabilitas (terpenuhi aspek kesetaraan, kesela
matan dan keamanan, kemudahan, kemandirian, efisiensi, kesesuaian
ukuran dan ruang) dengan menggunakan standar universal, menjadi krite
ria utama yang akan dirujuk dalam menghasilkan usulan rekomendasi ya
ng tepat; terutama untuk menjawab tantangan kondisi tapak yang memilik
i kontur bervariasi sehingga perlu memperhatikan jarak maksimum penca
paian, kemiringan lintasan serta peran vegetasi yang tidak hanya sebagai
pelindung pada sirkulasi pejalan kaki dan sebagai estetika kawasan, nam
un dapat menjadi bagian dari upaya mitigasi bencana.
6
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
di sekitar bangunan karena mengingat waktu yang cukup lama antara 2016 dan
tahun 2021.
Untuk menjadikan agar kawasan Hambalang perlu beberpa perubahan yang
mendasar agar sesuai dengan standar peraturan bangunan yang berlaku saat
ini, khususnya mengenai keandalan bangunan yang ditinjau dari aspek
keselamatan, kenyamanan, kesehatan dan kemudahan.
Evaluasi Mekanikal dan Elektrikal tersebut akan mengacu pada metode evaluasi
terhadap kondisi saat ini pada kawasan Hambalang
Tentunya sebagai tahap awal, perlu dilakukan pengecekan secara visual untuk
mengetahui kondisi mutu material dari bangunan saat ini sebagai dasar
melakukan evaluasi.
7
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
masing bangunan gedung,
ditandatangani oleh:
Pimpinan Perusahaan,
Team Leader dengan
tenaga ahli terkait.
Surat Pernyataan Kelaikan
Fungsi Bangunan Gedung
sebagai dasar proses
permohoan PBG dan SLF
kepada Pemda Kab.
Bogor
Output akhir berupa:
Kelaikan teknis: yang
laik dilanjutkan
penyusunan basic
design dan/atau
gambar as built
drawing atau gambar
rencana atau gambar
redrawing serta
menyusun RAB;
Kelaikan teknis: yang
tidak laik dilakukan
retrofiting, dilanjutkan
penyusunan basic
design dan/atau
gambar as built
drawing atau gambar
rencana atau gambar
redrawing serta
8
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
menyusun RAB;
Kelayakan yang dimaksud
dalam kegiatan ini adalah
kelayakan yang sesuai
dengan peraturan
perundang-undangan
yang berlaku
Objek kegiatan ini adalah
Bangunan Gedung dalam
sebuah Kawasan
Undang-undang yang
berlaku adalah UU
28/2002 dengan aturan
pelaksanaan PP 16/2021
pasal 1 ayat 36 3 No
Unsur Reviu
Memenuhi/Tidak
Memenuhi Keterangan (1)
(2) (3) (4)
Kegiatan ini adalah
kegiatan Pengkajian
Teknis sesuai PP 16/2021
pasal 204 ayat (5) dan
pasal 205
A. Maksud & MEMENUHI Merujuk pada KAK, maksud dan tujuan bidang geologi dan geoteknik ini, antara
Tujuan bidang DENGAN lain:
CATATAN
Geologi & Mendapatkan informasi terkait perkembangan pergerakan tanah melalui
Geoteknik inclinometer yang telah terpasang maupun tambahan baru sesuai
kebutuhan.
Mendapatkan informasi terkait pola aliran air pada permukaan tanah
9
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
(sebelum dan sesudah pekerjaan cut and fill). Pengamatan lereng
kemiringan tanah, pengamatan curah hujan, pengamatan jenis tanah di
permukaan, khususnya pengamatan clayshale yang terbuka akibat
pekerjaan cut and fill.
Di dalam laporan pendahuluan ini, kami lengkapi maksud dan tujuan lainnya,
adalah untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi tanah bawah permukaan
pada masing-masing gedung melalui uji bor, sondir, dan data laboratorium
sehingga dapat diketahui perkiraan jenis tanah yang diwakilkan oleh 1 titik bor
dan 1 titik sondir di masing-masing bangunan gedung.
Selain itu, maksud dan tujuan juga untuk mengetahui informasi panjang tiang
melalui uji georadar, geolistrik, dan usulan baru berupa PIT (Pile Integrity Test).
B. Maksud MEMENUHI Khususnya pada bidang drainase di tata salir dan hidrologi, pekerjaan kajian
&Tujuan Bidang DENGAN kelayakan teknik dan biaya P3SON Hambalang ini bertujuan untuk mengetahui
Tata Salir & CATATAN kondisi teraktual sistem dan bangunan drainase komplek P3SON, pola aliran air
Hidrologi permukaan dan tanah, serta genangan yang terjadi baik melalui pemeriksaan
visual, maupun melalui kegiatan investigasi topografi, dan geolistrik. Dalam hal
neraca air, dilakukan analisis ketersediaan dari potensi sumber air di sekitar
kawasan. Kemudian dilakukan justifikasi kelayakan teknis dan biaya terkait
prasarana yang telah dan belum terbangun, serta menyampaikan rekomendasi
kelayakannya.
Dalam hal air minum kajian ini bertujuan untuk memastikan pasokan air yang
cukup dengan membangun sarana IPA dan/atau bekerjasama dengan PDAM
untuk kebutuhan P3SON saat beroperasi. Demikian juga dengan air limbah,
kajian ini bertujuan untuk memastikan adanya Instalasi Pengelolaa Air Limbah
yang tepat dengan kondisi di P3SON.
10
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Adapun terkait persampahan, kajian ini bertujuan untuk memastikan adanya
sistem yang dapat diterapkan untuk pengelolaan sampah dari titik munculnya
timbulan sampah hingga tempat akhir pembuangan
C. Maksud & MEMENUHI Maksud dari kegiatan ini adalah memberikan rekomendasi teknis tentang tindak
Tujuan Bidang DENGAN lanjut penanganan proyek konstruksi komplek P3SON dari aspek keamanan
Struktur CATATAN struktural sesuai dengan kaedah perencanaan yang berlaku pada masa
Bangunan pekerjaan berlangsung. (bukan pekerjaan audit & perancangan)
D. Maksud & MEMENUHI Merujuk pada KAK Evaluasi Kelayakan Teknis dan Biaya Kawasan P3SON
Tujuan Bidang DENGAN Hambalang, bahwa kegiatan ini memiliki maksud memberikan rekomendasi
Arsitektur CATATAN teknis tentang tindak lanjut penanganan proyek konstruksi komplek P3SON.
Maka pada bidang arsitektur, lanskap dan kawasan, akan memberikan
rekomendasi teknis tentang tindak lanjut penanganan terkait bidang arsitektur,
lanskap dan kawasan.
11
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Merujuk pada KAK Evaluasi Kelayakan Teknis dan Biaya Kawasan P3SON
Hambalang, yang menyebutkan bahwa tujuan dari kegiatan ini diantaranya:
mendapatkan informasi tentang kondisi teraktual terkait struktur atas Komplek
P3SON, perkembangan pergerakan tanah, pola aliran air pada permukaan
tanah, lereng kemiringan tanah, curah
hujan, jenis tanah di permukaan, clay shale, dsb. Maka sesuai proposal teknis
dan tanggapan terhadap KAK terkait arsitektur yang telah disampaikan, perlu
ditambahkan, akan memberikan informasi tentang kondisi teraktual terkait aspek
arsitektural atas bangunan gedung yang telah terbangun dan yang belum
terbangun, juga terkait aksesibilitas dan komponen ruang luar lain pada
Komplek P3SON Hambalang, melalui pemeriksaan visual dan desk study.
E. Maksud & Maksudnya merujuk dari KAK , Maksud dari kegiatan ini adalah memberikan
Tujuan Bidang MEMENUHI rekomendasi teknis bidang MEP tentang tindak lanjut penanganan proyek
Mekanikal DENGAN konstruksi komplek P3SON.
Elektrikal CATATAN Tujuannya adalah melakukan justifikasi kelayakan teknis dan biaya bidang MEP
Plumbing terkait dengan bangunan, kawasan, serta sarana dan prasarana eksisting
terbangun maupun yang belum terbangun dan juga membuat rekomendasi
kelayakan teknis dan biaya bangunan dan kawasan secara keseluruhan
kompleks P3SON jika layak dilanjutkan dan jika tidak layak dilanjutkan.
12
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Geologi & CATATAN ditambah penjabaran Tersusunnya kajian kelayakan teknis berdasarkan data primer dan sekunder
Geoteknik sasaran per bidang terkini.
Tersusunnya kajian kelayakan teknis dan biaya bangunan gedung
berdasarkan persyaratan geoteknik yang sesuai dengan SNI 8460:2017
terkait kemampuan fondasi eksisting dan lereng eksisting.
Tersusunnya rekomendasi teknis bangunan eksisting, kawasan, dan sarana
dan prasarana P3SON Hambalang dari segi geoteknik.
B. Sasaran MEMENUHI Sesuai KAK, namun perlu Tersusunnya kajian kelayakan teknis dan biaya saluran drainase permukaan
Bidang Tata DENGAN ditambah penjabaran dan bawah permukaan di kawasan P3SON Hambalang berdasarkan data primer
Salir & CATATAN sasaran per bidang (hasil survey topografi dan geolistrik) dan sekunder terkini (data meteorologi dan
Hidrologi klimatologi, data karakteristik area tangkapan) baik untuk saluran yang telah
terbangun maupun yang belum terbangun sehingga dapat meminimalisasi
infiltrasi yang dapat berpengaruh negatif terhadap struktur geologi di bawahnya.
Kajian ini juga dalam penyusunan nya menggali kondisi air dan sanitasi di
sekitar kawasan P3SON dengan mewawancarai tokoh/sesepuh masyarakat
sekitar, dan juga melakukan uji kualitas air (air sungai, air danau, dan air tanah).
Dari data yang didapat akan menjadi rujukan, sehingga pada saat beroperasi
P3SON memiliki sarana dan prasarana air minum, dan sanitasi (air limbah dan
persampahan) yang terkelola dengan baik.
C. Sasaran MEMENUHI Sesuai KAK, namun perlu Sasaran dari kegiatan ini antara lain:
Bidang Struktur DENGAN ditambah penjabaran 1. Tersusunnya kajian kelayakan teknis berdasarkan data primer (pengambilan
Bangunan CATATAN sasaran per bidang sampel material lapangan dan pengukuran) dan data sekunder (shop
drawing, laporan Hambalang I dan Hambalang II) terkini
13
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
2. Tersusunnya hasil evaluasi kelayakan teknis dan biaya dari sisi struktural
untuk melihat aspek manfaat dan resiko serta pemenuhan persyaratan
keandalan bangunan jika pembangunan kompleks P3SON Hambalang akan
diteruskan
3. Tersusunnya rekomendasi teknis bangunan eksisting, kawasan dan sarana
dan prasarana P3SON Hambalang apakah secara fisik struktural dan biaya
peremajaan bangunan masih layak untuk dilanjutkan atau kemungkinan
kemanfaatannya
D. Sasaran MEMENUHI Sasaran dari kegiatan kajian bidang Arsitektur, lanskap dan kawasan antara
Bidang DENGAN lain:
Arsitektur CATATAN 1. Tersusunnya kajian kelayakan teknis dan biaya bangunan gedung
berdasarkan persyaratan fungsi bangunan serta keandalan bangunan
gedung dalam aspek keselamatan, kesehatan, kenyaman dan kemudahan.
2. Tersusunnya kajian, hasil evaluasi, serta rekomendasi teknis dan biaya dari
Sesuai KAK, namun perlu bidang lanskap dan Kawasan sebagai bagian dari komponen arsitektur,
ditambah penjabaran dengan harapan mendapatkan data lengkap dari perencanaan sebelumnya.
sasaran per bidang 3. Tersusunnya rekomendasi teknis bagi bangunan eksisting terbangun dan
sesuai standar dan peraturan yang berlaku
E. Sasaran MEMENUHI Sesuai KAK, namun perlu Sasaran dari kegiatan kajian bidang MEP antara lain:
Bidang DENGAN ditambah penjabaran 1. Tersusunnya kajian kelayakan teknis berdasarkan data primer dan sekunder
Mekanikal CATATAN sasaran per bidang terkini bidang MEP
Elektrikal 2. Tersusunnya hasil evaluasi kelayakan teknis dan biaya bidang MEP untuk
Plumbing melihat aspek manfaat dan risiko serta pemenuhan persyaratan keandalan
bangunan jika pembangunan kompleks P3SON Hambalang akan
diteruskan.
14
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
3. Tersusunnya rekomendasi teknis bidang MEP untuk bangunan eksisting,
kawasan, dan sarana dan prasarana P3SON Hambalang apakah secara
fisik dan biaya masih layak untuk dilajutkan atau kemungkinan
kemanfaatannya
B. Keluaran / MEMENUHI Sesuai KAK, namun perlu Hasil observasi kondisi lapangan khususnya kondisi drainase yang telah
Output Bidang DENGAN ditambah penjabaran terbangun di kawasan P3SON Hambalang
Tata Salir & CATATAN sasaran per bidang Hasil analisa kapasitas saluran drainase permukaan dan bawah permukaan,
Hidrologi serta kebutuhan bangunan pelengkap drainase
Analisa terhadap ketersediaan potensi air permukaan untuk suplai air bersih
Usulan tindak lanjut perbaikan saluran drainase
Hasil perhitungan volume pekerjaan yang perlu dilaksanakan serta harga
perkiraan total pekerjaan saluran drainase.
Rekomendasi kelayakan teknis dan kelayakan biaya saluran drainase
Analisa hasil wawancara air minum, air limbah dan persampahan
Analisa kualitas air
Rekomendasi kelayakan teknis dan kelayakan biaya air minum, air limbah
15
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
dan persampahan
C. Keluaran / MEMENUHI Sesuai KAK, namun perlu Keluaran dari kegiatan ini adalah:
Output Bidang DENGAN ditambah penjabaran 1. Hasil semua uji lapangan yang diperlukan dalam mengevaluasi kelayakan
Struktur CATATAN sasaran per bidang teknis dan analisis biaya. Yaitu mutu material beton aktual pada bangunan
Bangunan eksisting, kualitas kekokohan struktur eksisting, mutu material baja aktual,
potensi deteriorasi material beton dan baja,kesesuaian shop drawing
dengan bangunan eksisting.
2. Hasil semua uji laboratorium yang diperlukan untuk kebutuhan analisis
kelayakan teknis dan biaya. Yaitu mutu material beton aktual dari sampel
coring dan mutu baja tulangan aktual serta mutu baja profil.
3. Hasil analisis evaluasi dan pemodelan kompleks P3SON Hambalang
(eksisting) aspek struktur.
4. Usulan tindak lanjut perbaikan dan retrofitting
5. Rekomendasi kelayakan teknis dan kelayakan biaya
D. Keluaran / MEMENUHI Sesuai KAK, namun perlu - Identifikasi kondisi eksisting bangunan terkait komponen arsitektural sesuai
output Bidang DENGAN ditambahkan penjabaran dengan PP 16/2021
Arsitektur CATATAN keluaran per bidang - Identifikasi kondisi eksisting kawasan terkait komponen lanskap/lingkungan
bangunan gedung sesuai dengan PP 16/2021
- Hasil analisis arsitektur terkait komponen keandalan bangunan gedung sesuai
dengan PP 16/2021, fungsi bangunan sesuai dan persyaratan tata bangunan
- Melakukan analisa kelayakan teknis dan biaya
- Melakukan rekomendasi terhadap standar teknis
16
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
E. Keluaran / MEMENUHI Sesuai KAK, namun perlu Keluaran dari kegiatan ini adalah :
output Bidang DENGAN ditambah penjabaran 1. Hasil observasi terhadap semua instalasi MEP yang sudah terpasang.
Mekanikal CATATAN sasaran per bidang Observasi mencakup:
Elektrikal Data dan informasi tentang instalasi yang sudah terpasang,
Plumbing Kelengkapan instalasi yang terpasang
Kondisi fisik instalasi yang terpasang,
Keberfungsian instalasi yang terpasang
2. Hasil analisa terhadap instalasi yang sudah terpasang dievaluasi
berdasarkan standar teknis yang relevan.
3. Hasil analisis evaluasi dan pemodelan komplek P3SON Hambalang
(eksisting) terhadap mekanikal, elektrikal dan plumbing.
4. Hasil perhitungan volume pekerjaan yang perlu dilaksanakan serta harga
perkiraan total pekerjaan.
5. Rekomendasi kelayakan teknis dan kelayakan biaya.
17
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Analisis data geoteknik.
Diskusi dan penyusunan laporan.
C. Lingkup MEMENUHI Sesuaikan dengan format Berdasarkan pemahaman dari KAK & Dokumen Seleksi dan untuk memastikan
Kegiatan DENGAN penulisan laporan ilmiah tercapainya tujuan & sasaran proyek ini, Lingkup Pekerjaan yang harus
Bidang Struktur CATATAN (bukan format paparan) dilakukan adalah:
Bangunan Isinya sesuaikan dengan Pembelajaran data sekunder: yaitu studi literatur sebagai referensi dan
18
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
KAK Perlu ditambahkan peraturan terkini yang relevan terhadap kasus proyek P3SON Hambalang,
konsep desain arsitektur studi literatur dari studi terdahulu terkait proyek P3SON pada 30 Mei 2012
sebagaimana yang ada di dan 2-7 April 2013. Dan gambar desain struktural yang tersedia.
KAK Pengumpulan data primer: pengambilan data dan sampel pada bangunan
eksisting baik yang sudah terbangun penuh maupun parsial. Di antaranya
adalah pengujian destruktif, pengujian non destruktif dan pengujian
laboratorium.
Pengujian destruktif termasuk pengambilan sampel coring, pengambilan
sampel tulangan.
Pengujian nondestruktif termasuk uji karbonasi, uji hammer, uji UPV, uji half
cell potential, uji brinell, uji ferroscan dan pengamatan dimensi.
Pengujian laboratorium termasuk pengujian kuat tekan sampel coring
dengan crushing test dan pengujian kuat tarik baja dengan tensile test.
Pengolahan data dan analisa: melakukan analisa berdasarkan input data
primer dan data sekunder. Dikembangkan permodelan 3 dimensi untuk
setiap bangunan berjumlah 28 bangunan. untuk beberapa bangunan yang
masuk kategori besar, digunakan analisis NSP, sedangkan untuk bangunan
dengan kategori kecil dan yang belum terbangun digunakan analisis RSA.
Kelayakan teknis dan biaya: memberikan data rekomendasi perkuatan jika
diperlukan kepada estimator untuk akhirnya dijadikan rekomendasi biaya.
D. Lingkup MEMENUHI Sesuaikan dengan format Lingkup Kegiatan Arsitektur terdiri dari:
Kegiatan DENGAN penulisan laporan ilmiah 1. Konsep umum terkait pola ruang kota, aspek keandalan bangunan sesuai
Bidang CATATAN (bukan format paparan) PP16/2021
Arsitektur Isinya sesuaikan dengan 2. Konsep fungsi bangunan untuk memindahkan, merelokasi, memperbesar,
KAK Perlu ditambahkan mengabungkan bangunan-bangunan tertentu sesuai KAK
konsep desain arsitektur 3. Konsep sirkulasi yang terintegrasi antar zona dan kawasan dalam
sebagaimana yang ada di pemenuhan terhadap standar universal sesuai dengan PP 16/2021
19
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
KAK
Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi Hal 14-15
Aspek Mekanikal :
1.Sistem pengindera api kebakaran secara dini dengan menggunakan sistem
Addressable untuk masing-masing gedung, dimana peralatan utama (MCFA)
masing-massing gedung terhubung antara yang satu dengan yang lain.
2. Sistem deteksi yang digunakan untuk semua gedung ini menggunakan sistem
deteksi automatik dan manual.
20
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
3. Fungsi sistem dapat diintregasikan dengan sistem Mechanical Electrical
lainnya
4. Dikarenakan kawasan infrastruktur terdiri dari beberapa bangunan maka
sistem
yang akan direncanakan adalah sistem pengontrolan terpadu atau terpusat di
gedung Administrasi (Pusat Kontrol Kebakaran – Fire Command Center –
FCC)
yang berdekatan dengan hard standing.
5. Setiap bangunan dikawasan ini akan ditempatkan peralatan utama Fire
Alarm di mana peralatan tersebut akan terkoneksi satu dengan yang lain
pada masing-masing bangunan.
Aspek CCTV :
Camera ditempatkan pada posisi sesuai dengan perencanaan
dan peralatan Utama ditempatkan pada Ruang Kontrol.
Aspek MATV :
1. Signal Video menggunakan 10 Mhz atau lebih rendah frekuensinya, dan kabel
untuk transmisi diperkirakan rugi-rugi transmisinya maksimum pada frekuensi
10 hz, dB lososes pada Output TV 70 dB ± 10%.
1. Ukuran kabel Coaxial disesuaikan dengan attenuasi signal video antara
kamera dan monitor, dengan impedance karakteristik 75 Ohm.
21
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
2. Video input 0.5 – 2 Vp-p, composito video.
3. Video output 1.0 – 1.4 Vp-p, internal adjustable.
Aspek Telpon :
Sistem komunikasi gedung ini menggunakan system direct atau yang
berlangganan langsung dengan PT. Telkom.
Untuk komunikasi di dalam bangunan gedung dan/atau antar bangunan gedung
dapat dilengkapi dengan PABX untuk menghemat penggunaan langganan
Telkom. Komunkasi ini dpat diintegrasikan dengan jaringan data
Aspek DATA :
Sistem data menggunakan jaringan kabel fiber optic dengan dilengkapi jaringan
local area network (LAN) pada tiap-tiap bagunan gedung serta jaringan wifi
dengan penempatan repeater dan output akses di tempat-tempat strattegis
Aspek Plumbing :
Perencanaan sistem plambing meliputi seluruh kawasan untuk perencanaan
cadangan air bersih. Perencanaan keperluan air bersih ini merupakan
rekapitulasi dari kebutuhan air bersih per gedung dengan memepertimbangkan
jumlah orang dan beban unit plambing.
22
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Aspek Lift :
Pemasangan lift untuk di lokasi Asrama elit Putra dan putri
Pemasangan lift untuk lokasi Asrama junior putra dan putri
Aspek Electrical :
1) Sumber Daya Listrik : Sumber daya listrik utama akan diambil dari tegangan
jala-jala 20 KV PLN, dengan sistem 3 (tiga) phasa menggunakan
sambungan daya terpakai (100%) diperhitungkan dari beban teasang total
atau beban teakai total (100%) yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
operasional gedung.
2) Tegangan sistem distribusi tenaga listrik ke titik beban : 380/220 Volt, 50 Hz.
4) Penerangan jalan, koridor dan area umum menggunakan PLTS sebagai back
up.
23
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
tanda arah jalan keluar / Exit.
6. Dasar/Kerangka
Teori
A. Geologi dan
Geoteknik
Kaidah
perencanaan
Berdasarkan TIDAK a. Berdasarkan a. Untuk substansi yang sama pada bab 5.1.5 dan 5.1.15 akan direvisi, dan
teori MEMENUHI substansi di Bab 5.1.5 akan dirubah daftar isinya untuk diringkas/digabung.
tentang Desk Study isinya b. Pembuatan Laporan Pendahuluan didasarkan pada KAK, dan saat
sama dengan substansi di Laporan Pendahuluan dibuat, Laporan Hambalang terdahulu belum
Bab 5.1.15 tentang diperoleh sehingga belum dimasukkan ke dalam Laporan Pendahuluan.
Analisis dan Pra Analisis Laporan Pendahuluan disubmit tanggal 15 September 2021, sedangkan
(Lampiran 1). data dari Adhi Karya diterima tanggal 25 Oktober 2021.
b. Sebaiknya bab c. Pada saat laporan pendahuluan dibuat data dari Adhi Karya (gambar
5.1.5 disesuaikan isinya teknis/shop drawing) belum diterima sama sekali sehingga tidak
tentang Desk Study dimasukkan ke dalam Laporan Pendahuluan. Laporan Pendahuluan
Laporan Hambalang disubmit tanggal 15 September 2021, sedangkan data dari Adhi Karya
terdahulu, dan bab 5.1.15 diterima tanggal 25 Oktober 2021.
dapat dipertahankan isinya d. Perlu diketahui bahwa laporan pendahuluan ini dikumpulkan sebelum
dengan menambahkan diperoleh data sekunder dari Desk Study Laporan Hambalang terdahulu
perbaikan yang telah dan KSO pelaksana konstruksi Hambalang Adhi Karya. Berikut ini kami
disampaikan dalam berita tambahkan kaidah perencanaan untuk Laporan Pendahuluan:
acara pemeriksaan ini
c.Belum memasukkan Perencanaan geoteknik ditinjau pada aspek fondasi dan kestabilan lereng.
informasi data sekunder
24
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
yang didapatkan, berupa Analisis daya dukung fondasi dilakukan dalam kondisi tiang tunggal dan
gambar dari KSO kelompok tiang, ditinjau dalam 3 kondisi pembebanan, yaitu pembebanan tekan,
pelaksana konstruksi pembebanan tarik, dan pembebanan lateral.
Hambalang Adhi Karya
(gambar teknis/ shop Daya dukung ultimit (ultimate capacity) dalam kondisi tekan adalah daya dukung
drawing) batas suatu tiang tunggal, yang merupakan penjumlahan dari tahanan selimut
Berdasarkan TIDAK dan tahanan ujung dari kontribusi tanah.
peraturan dan MEMENUHI
standar Daya dukung tiang tunggal dalam kondisi tarik dihitung dengan memberikan
faktor reduksi pada tahanan selimut sebesar 70%.
Besarnya daya dukung ijin tiang tunggal baik dalam kondisi tekan dan tarik
dihitung dengan membagi beban ultimit dengan faktor keamanan yaitu 2,5 – 3.
Daya dukung tiang tunggal dalam kondisi lateral dihitung dalam kondisi kepala
tiang bebas (free head) dan kepala tiang terjepit (fixed head). Dalam analisis
lateral umumnya digunakan suatu software untuk mempermudah perhitungan,
umumnya digunakan software LPILE.
Pengaruh kelompok tiang terjadi bila jarak antara tiang berdekatan sehingga
daya dukung dan perilaku penurunan tiang tunggal akan dipengaruhi oleh tiang-
tiang yang lainnya. Pengaruh kelompok tiang harus diperhitungkan dalam
merencanakan daya dukung kelompok tiang dan penurunan kelompok tiang.
Daya dukung kelompok tiang diperoleh dari total daya dukung tiang tunggal
dikalikan jumlah tiang dan dikalikan dengan suatu faktor reduksi kelompok tiang
yang dihitung secara block failure.
25
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
settlement) akan terjadi saat beban diberikan; dan penurunan jangka panjang
(long term settlement) mulai terjadi beberapa saat setelah pemberian beban.
Analisis kestabilan lereng yang dihasilkan harus memenuhi kriteria design yang
berlaku, yaitu:
- Faktor keamanan > 1.50 pada kondisi statik (long term)
- Faktor keamanan > 1.05 pada kondisi dinamik (gempa)
Kaidah
perbaikan dan
retrofiting
Berdasarkan TIDAK Belum disampaikan di dalam Proyek ini memang akan mengacu kepada ASCE 41 untuk bangunan yang
MEMENUHI
26
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
teori Laporan Pendahuluan sudah terbangun, namun sesuai dengan KAK, gaya gempa yang diperhitungkan
Berdasarkan Namun perlu dipastikan dalam analisa mengacu pada peta gempa 2017 dan SNI 1726-2019 yang
peraturan dan bahwa penggunaan ASCE memiliki periode ulang 2475 tahun (gempa MCEr dengan probabilitas terlampaui
standar 41 merujuk Peta Percepatan 2% dalam 50 tahun). Mempertimbangkan hal tersebut dan sesuai dengan ASCE
Periode Ulang Gempa 225 41, maka performa yang dipilih dalam analisa adalah Basic Performance
Tahun (Probabilitas Objective untuk Bangunan Eksisting setara Bangunan Baru (BPON) yaitu BSE-
TIDAK terlampaui 20% Dalam 50 2N yang menggunakan gempa MCEr.
MEMENUHI Tahun) dan 975 Tahun
(Probabilitas Terlampaui 5% 1. Fondasi tiang
Dalam 50 Tahun) dengan - Melakukan evaluasi perhitungan daya dukung tiang tunggal dan kelompok
best practice rekonstruksi berdasarkan data penyelidikan tanah terkini.
Gedung Pasca Gempa - Apabila, terhadap beban struktur bangunan jumlah fondasi tiang tidak
Sulbar mencukupi maka perlu dilakukan penambahan tiang fondasi.
Best practice Perlu ditambahkan kajian
mengenai beberapa 2. Kestabilan lereng
penerapan mengenai - Mengurangi beban pada permukaan tanah.
retrofitting pada bangunan - Merekonstruksi kemiringan lereng.
TIDAK gedung - Membuat subdrain apabila ada lereng timbunan.
MEMENUHI Memberikan proteksi berupa dinding penahan tanah seperti soldier pile, secant
pile, dll apabila tanah yang labil cukup dalam.
27
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Tidak lengkap (hanya Drainase Perkotaan, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 19 Tahun 2011
membahas terkait tentang Persyaratan dan Kriteria Teknis dalam Perencanaan Drainase Jalan,
drainase saja) SNI 2415:2016 Tata Cara Perhitungan Debit Banjir Rencana, SNI 03-3424-1994
Format Penulisan tata tentang Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan, Tata Cara
salir halaman 109 -133 Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan, Dirjen Cipta Karya,
diulang kembali pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Edisi tahun 2012,
halaman 335 – 359 Perencanaan Sistem Drainase Jalan Pd T-02-2006-B, Departemen Pekerjaan
Terdapat beberapa tabel, Umum, Petunjuk Desain Drainase Permukaan Jalan 008-T-BNLT-1990, buku
gambar dan teori yang Applied Hydrology - Ven Te Chow (1988), buku Open Channel Hydraulics - Ven
belum mencantumkan Te Chow (1959), serta buku Drainase Terapan - Halim Hasmar (2012).
refrensi A. Data
Konsistensi format penulisan - Data spasial berupa data topografi kawasan
belum seragam - Data hidrologi berupa data hujan minimal 10 tahun terakhir, data tinggi muka
Berdasarkan TIDAK Beberapa acuan yang air dan debit sungai
peraturan dan MEMENUHI digunakan masih - Data sistem drainase eksisting, meliputi data genangan, data saluran dan
standar menggunakan standar dan bangunan pelengkap
peraturan lama - Data hidrolika, meliputi data keadaan, fungsi dan geometri saluran dan
Penulisan hirarki peraturan bangunan, data arah aliran
harus diterapkan - Data teknis lain seperti jaringan jalan, jaringan pipa, dan utilitas lain yang
telah ada dan direncanakan
B. Kriteria Perencanaan Hidrologi dan Hidrolika
Air minum
Kaidah analisis SPAM diatur berdasarkan SNI 7831_2012 dan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum no 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Dan tata cara Perizinan
Pengusahaan Sumber daya Air dan Penggunaan Sumber Daya Air dilakukan
berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat no
28
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
01/PRT/M/2016.
Sistem unit IPA di P3SON sebagai penyediaan air minum, harus memiliki
jaminan mutu atas produk unit instalasi pengolahan terhadap kualitas produk
dan konstruksi IPA sesuai dengan SNI 7830:2012 Tata cara pengendalian mutu
pembangunan instalasi pengolahan air minum.
Selain itu sistem unit IPA yang akan dibangun di P3SON material nya harus
kuat.Ada beberapa pilihan yang dapat digunakan seperti fibreglass reinforced
plastic yang memiliki sifat-sifat mekanis bahan dari plastik yang diperkuat
dengan selat glass dan mengacu pada ASTM C 582. Bila material ini
digunakan sebagai bahan unit instalasi pengolahan air, maka harus mengacu
SNI 7504: 2011 yang mengatur spesifikasi material fiberglass reinforced plastic
unit instalasi pengolahan air. Sedangkan bila materialnya menggunakan baja
maka akan mengadopt SNI 7505: 2011 yang mengatur spesifikasi material baja
dan bila yang digunakan baja tahan karat maka akan digunakan SNI 7506: 2011
dengan spesifikasi material baja tahan karat.
Sampai saat laporan pendahuluan disusun belum diketahui secara detail tata
tata letak unit IPA dan bangunan pelengkap, serta luas lahan bangunan
pelengkap unit IPA, persyaratan material dan struktur bangunan pelengkap unit
IPA. Dalam hal ini SNI 7507: 2011 yang mengatur spesifikasi bangunan
pelengkap unit instalasi pengolahan air akan dijadikan rujukan.
Adapun penggunaan meter air di P3SON harus bersandar pada SNI 2547:2008
tentang spesifikasi meter air sehingga terjamin mutunya karena telah membuat
standar karakteristik teknis, karakteristik metrologis dan persyaratan kehilangan
tekanan untuk meter air minum.
Air limbah
Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik mengacu pada
29
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Peraturan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No 04/RT/M/2017.
30
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
bangunan/kolam, dll).
d) Kebutuhan kelengkapan sistem, seperti perlengkapan mekanikal,
elektrikal dan plumbing.
e) Jaringan pipa / saluran pembawa dari unit-unit bangunan dan pipa /
saluran pembuang dari IPAL
f) Analisis tata letak (lay out jaringan) pipa pembawa terkait dengan peta
situasi kawasan, tata letak bangunan, lokasi badan air penerima, dan
kondisi topografi.
g) Analisis hidraulik perpipaan / saluran (kapasitas, variasi debit air
limbah, syarat kecepatan minimum dan maksimum, syarat kedalaman
air minimum (atau tinggi berenang – self cleaning) dan kedalaman air
maksimum, jenis material pipa / saluran, peta situasi kawasan, tata
letak bangunan, posisi badan air penerima dan kondisi topografi).
6) Perancangan teknis rinci system sanitasi harus didasarkan pada
pengukuran teristris (peta situasi dan topografi pada lokasi bangunan
serta pengukuran melintang dan memanjang sepanjang jalur rencana lay
out jaringan sanitasi.
Persampahan
Metodologi peencanaaa pengelolaan sampah mengacu pada SNI 19-2454-2002
tentang Tata Cara Teknik operasional pengelolaan sampah perkotaan dan/atau
perubahannya. Setiap Bangunan Gedung sesuai dengan fungsi dan
klasifikasinya harus dilengkapi dengan sistem penanganan persampahan pada
Bangunan Gedung yang meliputi perencanaan, pemBangunan, pengoperasian
dan pemeliharaan, serta pemantauan dan evaluasi penangan sampah rumah
tangga dan sampah sejenisnya sampah rumah tangga untuk kepentingan
kesehatan pengguna Bangunan sesuai ketentuan peraturan perundang
undangan :
31
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Gedung
1) System penanganan persampahan harus direncanakan dan dipasang
dengan mempertimbangkan fasilitas penampungan dan sejenisnya
2) Fasilitas penampungan dan/atau pengolahan sampah disediakan
pada setiap Bangunan Gedung dan/atau terpadu dalam suatu
Kawasan
3) Pertimbangan fasilitas penampungan diwujudkan dalam bentuk
penyediaan tempat penampungan kotoran dan sampah pada
masing-masing Bangunan Gedung yang diperhitungkan berdasarkan
fungsi bangunan, jumlah penghuni dan volume sampah
4) Penyediaan tempat penampungan sampah diperhitungkan dengan
mempertimbangkan system pengelolaan sampah kota
5) Pertimbangan jenis sampah diwujudkan dalam bentuk penempatan
pewadahan dan/atau pengolahannya yang tidak menggganggu
kesehatan penghuni, masyarakat dan lingkungannya
32
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
pasar, sekolah, tempat ibadah, jalan, hotel, rumah makan dan
fasilitas lainnya
Setiap Bangunan baru dan/atau perluasan Bangunan dilengkapi
dengan fasilitas pewadahan yang memadai, sehingga tidak
mengganggu kesehatan dan kenyamanan bagi penghuni,
masyarakat dan lingkungan sekitarnya
Untuk mendukung reduksi sampah Bangunan Gedung tertentu
dilengkapi dengan sarana dan prasarana untuk mendaur ulang
dan memanfaatkan kembali beberapa jenis sampah seperti botol
bekas, jertas, kertas koran, kardus, aluminium, kaleng, wadah
plastic dan sebagainya
Sampah padat kecuali sampah bahan Baracun dan berbahaya
yang berasal dari fasilitas pelayanan kesehatan, laboratorium
penelitian, atau Bangunan Gedung sejenisnya harus ditangani
sesuai ketentuan peraturan perundang – undangan sesuai SNI
terkait ;
o SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik operasional
pengelolaan sampah perkotaan dan/atau perubahannya
o SNI 3242-2008 tentang Pengelolaan Sampah di permukiman
dan/atau perubahannya
5) Standar teknis lainnya terkait system penanganan persampahan
pada Bangunan Gedung dilaksanakan sesuai:
Undang-undang No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah dan/atau perubahnnya
Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan sampah sejenis
sampah rumah tangga dan/atau perubahannya dan
SNI 19-7029-2004 tentang spesifikasi kompos dari sampah
33
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
memperhatikan penggunaan bahan Bangunan Gedung yang
aman bagi kesehatan Pengguna Bangunan Gedung dan tidak
menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan
Kaidah
perbaikan dan
retrofiting
Berdasarkan Harus berkaitan dengan teori Mengacu pada informasi dari studi terdahulu, diketahui bahwa hal yang menjadi
TIDAK
teori MEMENUHI
pada studi Hambalang issue di area P3SON hambalang adalah kondisi geologi yang berkaitan dengan
terdahulu sistem manajemen drainase. Diperoleh informasi bahwa di area P3SON
Berdasarkan Harus mengikuti standar terdapat layer geologi clay shale dengan kondisi tipikal fisik yang keras dan
peraturan dan dan peraturan yang kedap air, namun akan melapuk dengan cepat bilamana terekspose dan
standar berlaku terendamair. Hal ini dindikasikan menjadi penyebab terjadinya longsoran di
beberapa lokasi.
Kondisi ini memunculkan upaya-upaya khusus untuk mengatasi masalah
drainase. Selain masalah drainase permukaan yang berupa run off aliran air
hujan, juga muncul upaya untuk membuat horizontal drain atau sub drain untuk
TIDAK
mengurangi air hujan yang meresap kedalam tanah bersentuhan langsung
MEMENUHI
dengan lapisan clay shale. Upaya pembuatan horizontal drain atau sub drain di
area P3SON merupakan upaya tambahan yang dilakukan untuk melengkapi
upaya manajemen drainase aliran permukaan (run off).
Best practice TIDAK Harus ditambahkan kajian Bidang hidrologi menggunakan rumus dan koefisien empiris, dimana hasil
MEMENUHI mengenai retrofitting pada penelitian para ahli didasarkan pada lokasi penelitian. Sehingga secara “best
pola tata salir secara detail practice”, perbaikan sistem drainase mengacu pada Standard Nasional
34
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Indonesia dan telah disampaikan pada bagian sebelumnya.
C. Struktur
Bangunan
Kaidah
perencanaan
Berdasarkan TIDAK Berdasarkan substansi di Untuk substansi yang sama pada bab 5.1.5 dan 5.1.15 direvisi, dan
teori MEMENUHI Bab 5.1.5 tentang Desk dirubah daftar isinya untuk diringkas/digabung.
Study isinya sama dengan Pembuatan Laporan Pendahuluan didasarkan pada KAK, dan saat
substansi di Bab 5.1.15 Laporan Pendahuluan dibuat, Laporan Hambalang terdahulu belum
tentang Analisis dan Pra diperoleh sehingga belum dimasukkan ke dalam Laporan Pendahuluan.
Analisis (Lampiran 2) (Laporan Pendahuluan disubmit tanggal 15 September 2021, sedangkan
Sebaiknya bab 5.1.5 data dari Adhi Karya diterima tanggal 25 Oktober 2021).
disesuaikan isinya tentang Pada saat laporan pendahuluan dibuat data dari Adhi Karya (gambar
Desk Study Laporan teknis/shop drawing) belum diterima sama sekali sehingga tidak dimasukkan ke
Hambalang terdahulu, dan dalam Laporan Pendahuluan. (Laporan Pendahuluan disubmit tanggal 15
bab 5.1.15 dapat September 2021, sedangkan data dari Adhi Karya diterima tanggal 25 Oktober
dipertahankan isinya 2021).
dengan menambahkan
perbaikan yang telah
disampaikan dalam berita
acara pemeriksaan ini
Belum memasukkan
informasi data sekunder
yang didapatkan, berupa
gambar dari KSO
pelaksana konstruksi
Hambalang Adhi Karya
35
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
(gambar teknis/ shop
drawing)
Berdasarkan MEMENUHI Namun perlu dipastikan Proyek ini memang akan mengacu kepada ASCE 41 untuk bangunan yang
peraturan dan DENGAN bahwa penggunaan ASCE sudah terbangun, namun sesuai dengan KAK, gaya gempa yang diperhitungkan
standar CATATAN 41 merujuk Peta Percepatan dalam analisa mengacu pada peta gempa 2017 dan SNI 1726-2019 yang
Periode Ulang Gempa 225 memiliki periode ulang 2475 tahun (gempa MCEr dengan probabilitas terlampaui
Tahun (Probabilitas 2% dalam 50 tahun). Mempertimbangkan hal tersebut dan sesuai dengan ASCE
terlampaui 20% Dalam 50 41-17, maka performa yang dipilih dalam analisa adalah Basic Performance
Tahun) dan 975 Tahun Objective untuk Bangunan Eksisting setara Bangunan Baru (BPON) yaitu BSE-
(Probabilitas Terlampaui 5% 2N yang menggunakan gempa MCEr.
Dalam 50 Tahun) dengan
best practice rekonstruksi Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi Hal 285
Gedung Pasca Gempa
Sulbar
36
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Kaidah
perbaikan dan
retrofiting
Berdasarkan TIDAK Berdasarkan substansi di Untuk substansi yang sama pada bab 5.1.5 dan 5.1.15 direvisi, dan
teori MEMENUHI Bab 5.1.5 tentang Desk akan dirubah daftar isinya untuk diringkas/digabung.
Study isinya sama dengan Pembuatan Laporan Pendahuluan didasarkan pada KAK, dan saat
substansi di Bab 5.1.15 Laporan Pendahuluan dibuat, Laporan Hambalang terdahulu belum
37
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
tentang Analisis dan Pra diperoleh sehingga belum dimasukkan ke dalam Laporan
Analisis (Lampiran 3) Pendahuluan. (Laporan Pendahuluan disubmit tanggal 15 September
Sebaiknya bab 5.1.5 2021, sedangkan data dari Adhi Karya diterima tanggal 25 Oktober
disesuaikan isinya tentang 2021).
Desk Study Laporan
Hambalang terdahulu, dan Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi Hal 273 - 301
bab 5.1.15 dapat
dipertahankan isinya dengan
menambahkan perbaikan
yang telah disampaikan
dalam berita acara
pemeriksaan ini
Berdasarkan
peraturan dan MEMENUHI
standar
Best practice TIDAK Perlu ditambahkan kajian Pembesaran dimensi elemen struktur / Jacketing :
MEMENUHI mengenai beberapa Pembesaran dimensi elemen struktur, baik kolom, balok, tebal pelat
penerapan mengenai adalah teknik perkuatan paling tua dalam industry konstruksi beton.
retrofitting pada bangunan Jacketing adalah penambahan beton pada struktur beton eksisting
gedung dengan tulangan tambahan baik dengan tulangan ulir, maupun
wiremesh dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas menanggung
beban dari elemen struktur. Atau dapat dilakukan untuk memberikan
proteksi terhadap bahaya kebakaran.
38
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Fiber Reinforced Polymer :
Pelapisan elemen struktur dengan material FRP dapat meningkatkan
kekuatan dari beton, terutama pada kuat lentur, geser dan kekangan.
FRP selain dapat meningkatkan kekuatan elemen struktur, juga minim
dalam meningkatkan kekakuan, sehingga tidak merubah sistem /
perilaku struktur.
Perkuatan Suplemental / Pengurangan Bentang:
Metode ini adalah dengan menambahkan elemen struktur tambahan
untuk mengurangi efek dari gaya eksternal pada komponen struktur
yang tidak memenuhi syarat kekuatan. Pada kasus tertentu dapat
digunakan sebagai pengganti elemen struktur yang rusak atau
mengalami deteriorasi parah sehingga sistem suplemental ini bekerja
sebagai sistem yang berdiri sendiri untuk memikul beban layan.
Perkuatan suplemental ini dapat mengurangi tegangan geser dan
lentur, meningkatkan kekuatan elemen struktur, meningkatkan
kekakuan bangunan dan mengurangi defleksi.
D. Arsitektur
Definisi dan TIDAK Belum ada penjelasan Aksesibilitas adalah kemudahan yang disediakan bagi semua orang guna
terminologi MEMENUHI definisi dan termininologi mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan
terhadap istilah-istilah yang penghidupannya (Permen PUPR 14/2017 tentang Persyaratan Kemudahan
digunakan, misal: retrofiting, Bangunan Gedung). Dalam PP 16/2021, aksesibilitas ini dikaitkan dengan
aksesibiltas, kelayakan ketentuan kemudahan hubungan ke, dari dan didalam Bangunan Gedung
teknis dan biaya bertujuan menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman dan
nyaman bagi setiap Pengguna dan Pengunjung Bangunan Gedung, yang perlu
mempertimbankan tersedianya: hubungan horizontal antar ruang dan antar
bangunan, dan hubungan vertikal antar lantai dalam bangunan gedung.
Ketentuan kemudahan ini juga termasuk bagi penyandang disabilitas dengan
39
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
menerapkan standar universal.
Standar Universal adalah standar bangunan gedung dan fasilitasnya yang dapat
digunakan oleh semua orang secara bersama-sama tanpa diperlukan adaptasi
atau perlakuan khusus (Permen PUPR 14/2017).
Kelayakan teknis dan biaya akan ditambahan pada revisi laporan Draft Akhir
Kaidah
perencanaan
Berdasarkan - Belum ada penjelasan Terdapat di laporan pendahuluan revisi hal 154-232 yang menjelaskan
teori teori perencanaan dan mengenai teori analisis kawasan terkait zonasi, kondisi lingkungan, akses,
perancangan arsitektur sirkulasi pejalan kaki serta sirkulasi kendaraan dan utilitas.
TIDAK - Belum ada penjelasan Sedangkan teori analisis bangunan gedung dikaji berdasarkan persyaratan
MEMENUHI terkait konsep desain yang keselamatan kebakaran sesuai Permen PU 26/2008, fungsi bangunan khusus
ada di KAK dan dikaitkan olahraga berdasarkan Peraturan Menteri Pemuda & Olahraga, fungsi bangunan
dengan teori dan asrama berdasarkan teor dari NEufert, Architect Data dan akan dilengkapi
peraturan detailnya dalam analisis.
Berdasarkan - Belum ada ulasan Analisis bangunan pendidikan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan
peraturan dan peraturan dan standar Nasional Nomor 24 Tahun 2007.
standar TIDAK yang berkaitan dengan
MEMENUHI kelaikan bangunan Kaidah perencanaan tata luar dengan penambahan sbb:
gedung
I. Kaidah Analisis Tata Ruang Luar (Lingkungan Bangunan Gedung)
40
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Kaidah analisis tata ruang luar adalah dengan merujuk pada komponen yang
ada di PP 16/2021, dimana didalam standar perencanaan dan perancangan
bangunan gedung terdapat ketentuan tata bangunan yang terdiri dari: ketentuan
arsitektur bagunan gedung, ketentuan tata ruang dalam bangunan gedung,
ketentuan keseimbangan-keserasian-keselarasan bangunan gedung dengan
lingkungan, ketentuan peruntukan dan intensitas bangunan gedung.
Dalam hal ini, kaidah perencanaan tata ruang luar (lingkungan bangunan
gedung) akan mengambil komponen pada ketentuan keseimbangan-keserasian-
keselarasan bangunan gedung dengan lingkungan, serta komponen terkait
kawasan, khususnya tentang peruntukan lahan.
41
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Berikut daftar simak yang merujuk pada komponen lingkungan bangunan
gedung serta peruntukan lahan (sesuai PP 16/2021), dengan standar teknis
merujuk peraturan/standar lainnya/teori yang melengkapi, yang dapat
digunakan sebagai dasar dalam melakukan identifkasi kondisi faktual pada
tapak dan reviu data perencanaan sebelumnya:
42
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
43
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi Hal 209 -223
Kaidah
perbaikan dan
retrofiting
Berdasarkan Belum ada kajian teori terkait A. ARSITEKTUR
TIDAK
teori MEMENUHI
perbaikan dan retrofiting Kaidah Perbaikan Arsitektur
aspek arsitektur Pemeriksaan visual sebagai salah satu metode untuk mendapatkan kondisi
Berdasarkan Belum ada kajian tentang eksisting arsitektural bangunan gedung apakah diperlukan perbaikan agar
peraturan dan TIDAK perbaikan dan retrofoting bangunan dapat digunakan sesuai fungsi dan standar yang berlaku. Perbaikan
standar MEMENUHI berdasarkan peraturan dan dapat berupa perbaikan komponen arsitektur seperti atap, fasad, pintu, jendela,
standar lantai, plafon maupun perbaikan tata letak ruang atau sirkulasi vertikal maupun
Best practice TIDAK Belum ada kajian best horizontal apabila diperlukan untuk mengakomodir kesesuaian dengan
MEMENUHI practice studi kasus peraturan dan standar yang berlaku.
pelaksanaan perbaikan dan
retrofitng Berdasarkan PP 16/2021 tentang bangunan gedung mengenai standar teknis pe
meriksaan dan perbaikan komponen bangunan sebagai berikut:
1. Mendata semua komponen bangunan yang ada pada gedung.
2. Pemeriksaan dan memasukan ke dalam borang Daftar Simak (Check L
ist) kondisi komponen bangunan.
3. Klasifikasi tingkat kerusakan yaitu rusak ringan, rusak sedang dan rusa
k berat sehingga metode perbaikan yang diusulkan dapat menyesuaikan d
engan tingkat kerusakan.
44
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
45
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
B. LANSKAP
Kaidah Perbaikan Tata Ruang Luar (Lingkungan Bangunan Gedung)
46
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
47
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
48
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
49
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
50
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
E. Mekanikal,
elektrikal dan
plambing
Kaidah
perencanaan
Berdasarkan TIDAK Sudah cukup menjelaskan Mekanikal adalah suatu sistem yang membutuhkan prinsip mekanik dalam
teori MEMENUHI apa yang akan dikerjakan penerapan kerjanya. Elektrikal adalah suatu sistem yang membutuhkan tenaga
dan mengutip SNI-SNI yang listrik dalam penerapan kerjanya. Jadi mekanikal dan elektrikal adalah suatu
tepat, namun belum sistem yang membutuhkan prinsip mekanik dan prinsip elektrikal dalam
menguraiakan secara jelas penerapan kerjanya
51
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
maksud dan tujuan Secara garis besar terdapat enam sistem yang ada pada sistem mekanikal dan
penyusunan adalah untuk elektrikal, yaitu:
mengkaji kondisi kondisi
eksisting bangunan dan Sistem Pendingin Udara
Kawasan Hambalang yang Sistem Plumbing terdiri dari:
menjadi obyek kajian ini Air Bersih
yang tidak memenuhi Air Kotor
persyaratan kelaikan fungsi Air Panas
bangunan, rencana dan Gas
analisis apa yang harus STP
dilakukan untuk memenuhi Sistem Pemadam Kebakaran
kekelaikan fungsi bangunan - Sistem Elektrikal terdiri dari:
dalam konteks MEP di
Generator set
seluruh bangunan dalam
Penangkal Petir
Kawasan Hambalang
- Sistem Elektronik.
tersebut. Apa landasan
regulasi Indonesia yang Fire Alarm
menjadi dasar kajian ini, Sound Sistem
belum diuraikan dengan Telpon
jelas CCTV
MATV
- Sistem Transportasi Dalam Gedung.
Serta kaidah keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan.
52
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
yang jelas bagaimana dan Perencanaan Bangunan dan Akses Lingkungan Untuk Pencegahan
bagaimana fokus apa yang Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
akan dipergunakan sebagai National Fire Protection Association 101 (NFPA 101) 2015 Edition, Life
dasar analisis.
Safety Code.
A. Sistem Tata Udara dan
Refrigerasi PP no 16 Tahun 2021
Sudah sesuai SNI yang
digunakan yaitu
SNI 03-6572-2001 Tata 2. Tata Udara Dalam Gedung
cara perencanaan Sistem Dalam kegiatan pekerjaan Tata Udara Dalam Gedung, berikut adalah standar
Ventilasi dan teknis yang digunakan:
Pengkondisian Udara
SNI 6390 : 2020 Standar Nasional Indonesia 6390:2020 Tentang Konservasi Energi Sistem
Konservasi energi sistem Tata Udara Pada Bangunan Gedung
tata udara bangunan Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-6390-2011 tentang Konservasi
gedung Energi Sistem Tata Udara Pada Bangunan Gedung
Ashrae Handbook 62.1 Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-6767-2002 tentang Sistem
Permen 26 tahun 2008 Ventilasi Mekanis Dan Sistem Tata Udara SebagaiPengendali Asap
SNI 03-6571-2001 Sistem
KebakaranDalam Bangunan.
Pengendalian Asap
Kebakaran Pada Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-6572-2001 tentang Tata Cara
Bangunan Gedung Perencanaan SistemVentilasi Dan Pengkondisian Udara Pada Bangunan
Gedung
B. Sistem Plambing dan Standar Nasional Indonesia No. SNI 06-6501.2-2000 tentang Refrigerant
Pompa Mekanik kelompok A3: Pemakaian pada mesin tata udara kendaraan bermotor.
SNI untuk sistem plambing
Standard Nasional Indonesia No. SNI 03-6386-2000 tentang spesifikasi
yang digunakan yaitu:
SNI 8153: 2015 Sistem tingkat bunyi dan waktu dengung dalam bangunan gedung dan
Plambing Pada perumahan.
Bangunan Gedung Standar Nasional Indonesia No. SNI 05-3095-1992 tentang Uji ketahanan
53
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
SNI 03-7065-2005 tata terhadap kebakaran pipa-pipa ventilasi.
cara perencanaan ASHRAE (American Society of Heating Refrigeration and Air Conditioning
sistem plambing Engineers), Fundamental Handbook, Tahun 2019.
ASHRAE (American Society of Heating Refrigeration and Air Conditioning
C. Kajian Sistem Proteksi
Kebakaran Engineers), Application Handbook, Tahun 2017.
SNI dan peraturan yang ASHRAE (American Society of Heating Refrigeration and Air Conditioning
digunakan yaitu: Engineers), Standard 62.1, Tahun 2016. Ventilation for Acceptable Indoor
NFPA-20 untuk pompa Quality.
SNI 03-1745-2000
untuk studi kapasitas
pompa 3. Plumbing
SNI 03-3987-1995 Dalam kegiatan pekerjaan Plumbing, berikut adalah standar teknis yang
untuk APAR digunakan:
54
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
SNI 05-6040-1999 Installation of Standpipe Systems.
tentang Syarat-Syarat National Plumbing of Canada tahun 2015
Umum Konstruksi Lift National Standard Plumbing Code tahun 2006.
Penumpang Yang
Dijalankan Dengan
Motor Traksi 4. Pemadam Kebakaran
Peraturan Menteri Dalam kegiatan pekerjaan Pemadam Kebakaran, berikut adalah standar
Ketenagakerjaan
teknis yang digunakan:
Republik Indonesia No. 6
Tahun 2017 Tentang Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-1745-2000 tentang Tata Cara
Keselamatan Dan
Perencanaan dan Pemasangan Sistem Pipa Tegak dan Slang Untuk
Kesehatan Kerja
Elevator Dan Eskalator Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
Transportasi Dalam Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-3989-2000 tentang Tata Cara
Gedung Tentang Perencanaan dan Pemasangan Sistem Sprinkler Otomatik Untuk
Keselamatan Dan Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
Kesehatan Kerja Standar Nasional Indonesia No 03-3987-1995 Tentang Tata
Pesawat Angkat Dan Perencanaan, Pemasangan Pemadam Api Ringan untuk Pencegahan
Pesawat Angkut
Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung.
mengacu pada
Peraturan Menteri Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-1746-2000 tentang Tata Cara
Ketenagakerjaan Perencanaan dan Pemasangan Sarana Jalan Keluar Untuk
Republik Indonesia Penyelamatan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
Nomor 8 Tahun 2020 National Fire Protection Association (NFPA) 10 : Standard for Fire
Extinguisher Systems.
E. Sistem Tenaga Listrik
SNI yang digunakan National Fire Protection Association (NFPA)13: Standard for the
yaitu: Installation of Sprinkler Systems.
SNI 6197 2020 National Fire Protection Association (NFPA)14: Standard for the
tentang Konservasi Installation of Standpipe Systems
55
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Energi Pada Sistem National Fire Protection Association (NFPA) 20: Standard for the
Pencahayaan Installation of Fire Pumps.
SNI 03-6574-2001
tentang Tata Cara
Perancangan 5. Transportasi Dalam Gedung
Pencahayaan Darurat, Dalam kegiatan pekerjaan Transportasi Dalam Gedung, berikut adalah
Tanda Arah dan standar teknis yang digunakan:
Sistem Peringatan
Bahaya pada Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-7052-2004 tentangSyarat-syarat
Bangunan Gedung Umum Konstruksi Lift Penumpang Yang Dijalankan Dengan Motor
SNI 03-7015-2004
Traksi Tanpa Kamar Mesin.
tentang Sistem
Proteksi Petir Pada Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-6573-2001 tentang Tata Cara
Bangunan Gedung. Perancangan Sistem Transportasi Vertikal Dalam Gedung (Lift)
SNI 03-6652-2002 Standar Nasional Indonesia No. SNI 05-6040-1999 tentang Syarat-
tentang Tata Cara syarat Umum Konstruksi Lift Penumpang Yang Dijalankan Dengan
Perencanaan Proteksi Motor Traksi.
Bangunan dan The Vertical Transportation Handbook: Edited by George R. Strakosch
Peralatan Terhadap
Sambaran Petir and Robert S. Caporale, edisike 4 tahun 2010.
IEC 62305 for lightning
protection
6. Elektrikal
SNI 0225:2020 tentang
Dalam kegiatan pekerjaan Elektrikal, berikut adalah standar teknis yang
Persyaratan Umum
Instalasi Listrik 2020 digunakan:
IEEE-665-1995 for
Standar Nasional Indonesia 6197:2020 Konservasi Energi Pada Sistem
Earthing System.
Pencahayaan Sebagai Revisi Dari Standar Nasional Indonesia
IEC 61439 for low
voltage switchgear and 6197:2011 Konservasi Energi Pada Sistem Pencahayaan
control gear Standar Nasional Indonesia No. SNI 0225:2020 tentang Persyaratan
56
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
assemblies. Umum Instalasi Listrik 2020 (PUIL 2020).
Standar Nasional Indonesia No. SNI 0225:2011 tentang Persyaratan
F. Sistem Elektronika dan Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011).
Telekomunikasi Dalam
Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-7015-2004 tentang Sistem
Gedung
SNI yang digunakan Proteksi Petir Pada Bangunan Gedung.
yaitu: Standar Nasional Indonesia No. SNI 04-7019-2004 tentang Sistem
SNI 03-3985-2000 Pasokan Daya Listrik Darurat Menggunakan Energi Tersimpan.
Tata Cara Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-6652-2002 tentang Tata Cara
Perencanaan, Perencanaan Proteksi Bangunan dan Peralatan Terhadap Sambaran
Pemasangan dan
Petir
Pengujian Sistem
Deteksi dan Alarm IES Lighting Handbook, Application Volume, IES of North America.
Kebakaran Untuk
Pencegahan Bahaya
Kebakaran Pada 7. Elektronik
Bangunan Gedung Dalam kegiatan pekerjaan Elektronik, berikut adalah standar teknis yang
NFPA 72 National Fire digunakan:
Alarm dan Siganling
Code - Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-3985-2000 tentang Tata Cara
Perencanaan Tingkat Perencanaan, Pemasangan dan Pengujian Sistem Deteksi dan Alarm
bunyi dan waktu Kebakaran Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan
dengung dalam Gedung.
bangunan gedung, - National Fire Protection Association 72 (NFPA 72) 2016 Edition,
mengacu SNI 03-6386- National Fire Alarm and Signaling Code.
2000
SNI 03-6574-2001
Perencanaan Sistem Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi Hal 42 - 46
penguat suara (public
address) sebagai
57
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
sistem Peringatan
Bahaya dan sebagai
tindakan evakuasi atau
penyelamatan dalam
keadaan darurat
Kaidah
perbaikan dan
retrofiting
Berdasarkan Belum ada pekerjaan
teori retrofitting atau perbaikan Bangunan harus sesuai dengan kaidah dan aspek keandalan Bangunan
Berdasarkan karena Peralatan MEP rusak Gedung yang meliputi keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan
peraturan dan atau tidak bisa diakses serta peraturan bangunan gedung yang sesuai saat ini
standar
Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi Hal 235
Best practice Mengacu kepada SNI serta peraturan yang berlaku saat ini, seperti PP no. 16
tahun 2021
58
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Metode Belum disampaikan diagram Diagram alir metode pengambilan data sudah disampaikan dalam RMK (sub
pengambilan alir pengambilan data secara bab 5.1.2. dan akan dilampirkan kembali dalam tanggapan BAPP ini.
TIDAK
data MEMENUHI
jelas
Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi Hal 354-355
Metode
MEMENUHI
pengujian
Metode Belum disampaikan analisa Metode Analisa kestabilan lereng disampaikan dalam diagram alir berikut :
analisis TIDAK kestabilan lereng di
MEMENUHI lapangan dan sekitar
bangunan gedung
Metode TIDAK Belum disampaikan bagan
mencapaian MEMENUHI alir kegiatan kajian teknis
output dan pemeriksaan
outcome
59
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
60
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Hidrologi
Metode Halaman 504-505 (Teknik Kajian teknis sistem drainase permukaan harus didasarkan pada pengukuran
pengambilan pengambilan data : Primer teristris (peta situasi dan topografi pada lokasi bangunan serta pengukuran
data dan Sekunder) melintang dan memanjang sepanjang jalur rencana lay out jaringan drainase
Metode pengambilan data permukaan, harus dilakukan dengan memperhatikan kajian dan persyaratan
tidak lengkap diantaranya melakukan survey dan investigasi lapangan untuk mengetahui
Waktu pengambilan data kondisi saluran dan sistem drainase yang sudah ada (eksisting),
harus di detailkan mengidentifikasi potensi sumber air yang menyebabkan alur dengan aliran
Penulisan metode regular, penelusuran panjang drainase yang sudah terbangun dengan
MEMENUHI pengambilan data harus berkoordinasi dengan tim topografi, serta penyelidikan hidrogeologi dengan
DENGAN terstruktur melakukan koordinasi dengan tim geolistrik. Pada kegiatan survey lapangan
CATATAN Refrensi peraturan dan juga akan dilakukan identifikasi genangan eksisting di kawasan. Peninjauan ini
standar yang digunakan dilaporkan secara khusus pada laporan hasil survey.
dalam metode
pengambilan data tidak Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi Hal 310
lengkap
Harus dilengkapi dengan
data peralatan yang
digunakan dalam
pengumpulan data
Metode MEMENUHI Metode pengujian harus Pengujian data hidrologi dilakukan untuk komponen berikut:
pengujian DENGAN disusun di sub-bab Kelengkapan data hujan
CATATAN tersendiri Terdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan stasiun pengukur curah
Metode pengujian tidak hujan belum lengkap atau data curah hujan yang diragukan seperti alat ukur
lengkap rusak, data tidak tercatat, dan alin-lain. Dengan alasan tertentu, data yang tidak
Penulisan metode lengkap dapat dilengkapi dengan dengan beberapa metode, seperti berikut:
pengujian harus - Jika data curah hujan tahunan kurang dari 10%, maka dapat diperkirakan
terstruktur sebagai nilai rata-rata data curah hujan dari dua atau lebih stasiun terdekat.
- Jika data curah hujan tahunan lebih dari 10% dapat dilakukan dengan
Refrensi peraturan dan metode Rasio Normal yaitu membandingkan data yang tidak lengkap atau
61
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
standar yang digunakan diragukan dengan data curah hujan yang dicatat oleh stasiun terdekat.
dalam metode pengambilan Uji Outlier
data tidak lengkap/masih Outlier merupakan data yang nilainya jauh dari trend/ kecenderungan nilai dari
menggunakan standar dan kelompok datanya. Outlier dapat mengganggu proses seleksi distribusi sample
peraturan lama data sehingga perlu dihilangkan dari analisis. Uji outlier menggunakan metode
dari Water Resources Council, dimana data yang lebih besar dari batas outlier
tertinggi atau lebih kecil dari batas outlier terendah akan dihilangkan.
Setelah data outlier dihilangkan, kumpulan data perlu diuji outlier kembali,
hingga tidak ada data outlier dalam set tersebut. Namun perlu diperhatikan
bahwa terkadang data hujan yang terlalu besar atau kecil (bahkan 0) akan
terjadi di suatu wilayah, sehingga tetap diperlukan engineering judgement
(pertimbangan teknis) dalam menghilangkan atau tetap mengikutsertakan data
tersebut dalam analisis selanjutnya.
Tes Trend
Pengujian ada atau tidak adanya suatu kecenderungan (trend) dapat dilakukan
dengan metode Spearman. Langkah dalam melakukan uji trend dengan metode
ini adalah dengan mengurutkan seri data dari yang terendah hingga tertinggi.
Kemudian dihitung “d” yang merupakan selisih antara rangking data yang telah
diurutkan dengan rangking data yang belum diurutkan. Kemudian hitung
koefisien korelasi spearman “rs”.
Hasil perhitungan koefisien korelasi dibandingkan dengan tabel nilai kritis Z
spearman. Jika series data memiliki jumlah lebih dari 10, maka digunakan
rumus t test untuk melihat signifikansinya.
Selanjutnya nilai t terhitung dibandingkan terhadap t pada tabel sesuai
signifikansi yang dipilih. Kriteria pengujian menggunakan taraf signifikansi 5%.
Jika t terhitung berada dalam batas t dalam tabel, maka data seri tidak
mengandung trend.
Tes Konsistensi
62
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Data hujan dan debit perlu dicek konsistensinya dengan metode Rescaled
Adjusted Partial Sums (RAPS). Metode ini menunjukkan nilai kumulatif
penyimpangan terhadap nilai rata-rata.
Statistik yang digunakan sebagai alat uji adalah nilai Q dan rentang R. Tes
statistik Q/√n dan R/√n dibandingkan dengan nilai pada tabel Jika hasil
perhitungan lebih kecil dibandingkan nilai di tabel, maka data dianggap
konsisten.
Uji kesesuaian Chi-Kuadrat (x2 - Test)
Pengujian ini dimaksudkan untuk menganalisis perbedaan antara distribusi yang
diamati dengan distribusi yang diharapkan.
63
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
baku hingga air minum
Harus dilengkapi dengan
skenario penyaluran air
limbah
Neraca Air
64
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan revisi Hal 127
Metode Tidak ada diagram alir Menurut hasil studi sebelumnya, pemodelan drainase menggunakan perangkat
mencapaian tahapan mencapai lunak Storm Water Management Model menghasilkan aliran yang meluap pada
output dan ouput/outcome beberapa lokasi yang berada tepat pada lokasi longsoran. Drainase bawah
outcome permukaan pada area timur perlu dibangun untuk mencegah air tanah dangkal
masuk ke area tinjauan. Diameter pipa bervariasi yang dibangun sekitar 5 m di
bawah permukaan tanah. Penyempurnaan sistem drainase diperlukan dengan
konsep dapat mengendalikan tata air permukaan yang ada dan meminimalisasi
TIDAK air meresap ke tanah, meminimalisasi potensi sedimentasi di sepanjang
MEMENUHI bangunan drainase, dan aman terhadap perilaku hidrolis air.
Beberapa hal yang dapat dilakukan diantaranya melakukan perbaikan sistem
tata air drainase, pembuatan bangunan pengendali air di setiap pertemuan
sistem drainase, perbaikan lapis permukaan saluran (lining), penambahan
bangunan/ sistem penangkap sedimen, dan penyiapan bangunan peredam
energi di setiap terjunan yang ada.
Struktur
Bangunan
Metode TIDAK Belum memasukkan Pemeriksaan visual dilakukan dengan mengukur dimensi elemen struktur dan
pengambilan MEMENUHI pemeriksaan visual, dan kondisi bangunan eksisting.
data pemeriksaan ketegakan
bangunan (Verticality), dan Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi Hal 358 dan Lampiran 13 Site
indikasi penurunan Visit
bangunan
Pengukuran verticality bangunan bertujuan untuk mengetahui kondisi ketegakan
bangunan.
Prosedur pelaksanaan:
65
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Pengukuran ketegakan bangunan dilakukan dengan mengukur posisi
(XY) kolom / dinding di sudut bangunan paling bawah dan paling atas
Alat ukur yang digunakan adalah Electronic Total Station TOPCON ES-
101 Reflector-Less
Pengukuran detail dilakukan dari patok polygon terdekat dan/ atau
dengan menambah patok bantu atau patok polygon cabang, bila
diperlukan.
Data ukur direkam dalam datalog alat ukur secara real time dan
dilengkapi sketsa bentuk sudut dan titik pengamatan.
Hasil pengukuran data kemudian digabung dan dihitung menggunakan
Perangkat Lunak Topografi. Nilai posisi XY antara titik bawah bangunan dengan
titik atas bangunan kemudian dihitung dan dibandingkan untuk mengetahui nilai
perbedaan atau selisih dari posisi bangunan yang diukur.
Metode
MEMENUHI
pengujian
Metode analisis MEMENUHI
Metode TIDAK Belum disampaikan bagan Bagan alir sudah disampaikan dalam Laporan Pendahuluan Subbab 5.1.2 (RMK
mencapaian MEMENUHI alir kegiatan kajian teknis bagan VII.5)
output dan pemeriksaan
outcome
66
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
67
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Penentuan Prosedur Analisis sesuai ASCE 41-17
Rekomendasi Teknis
Pembuatan Kurva Kapasitas Momen - Rotasi Sendi Pembuatan Kurva Kapasitas PMM - Rotasi Sendi
Rekomendasi Teknis
Analisis Lanjutan
Laporan Akhir
Selesai
Arsitektur
Diagram Alir TIDAK Belum ada diagram alir baik
MEMENUHI yang umum maupun yang Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi Hal 358
aspek arsitektur
68
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Mulai
Pekerjaan Persiapan
Laporan
Pendahuluan
(termasuk RMK)
Data Sekunder:
Data Primer:
Data Perencanaan Awal 2010
Observasi/ Tinjauan kawasan & Site
Pengukuran & Pendataan Bangunan Dokumen Perizinan
Kategori 1 & 2 melalui pemeriksaan
visual terhadap komponen Arsitektural
Dokumentasi Lapangan
Wawancara/ Interview
Analisis Sementara
Laporan Antara
Analisis Final
Evaluasi kelayakan Teknis & Biaya
Kesimpulan & Rekomendasi Sementara Kondisi Usulan Terkait Arsitektur,
Lansekap, & Kawasan
69
Selesai
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Metode Belum dijelaskan metode Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi Hal 312
pengambilan pengambilan data yang
data terstruktur dan sistematis
TIDAK
MEMENUHI
Metode Belum dijelaskan metode Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi Hal 312
pengujian simulasi, pemodelan atau
(dalam arsitektur metode yang lain sesuai Metode pengujian dalam bidang arsitektur adalah dengan melakukan
dapat berupa kebutuhan untuk mencapai pengukuran, penggambaran /foto di lapangan sebagai bahan dasar yang akan
simulasi output
digunakan dalam tahapan analisis selanjutnya. Teknik pengujian yang akan
pemodelan dll)
dilakukan adalah melalui:
TIDAK
MEMENUHI Metode Instrumen
Pengukuran Alat ukur (meteran,
laser), gambar
perencanaan
Penggambaran/foto Drone, kamera
70
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Metode analisis TIDAK Belum dijelaskan metode
MEMENUHI analisis yang digunakan
untuk mencapai output
71
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Metode TIDAK Belum dijelaskan metode Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi Hal 334
mencapaian MEMENUHI pencapaian output dan
output dan outcome secara..
outcome
72
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Mekanikal,
elektrikal dan
plambing
Metode TIDAK Dikatakan menyusun daftar - Sesuai KAK secara Visual.
pengambilan MEMENUHI simak namun tidak terlihat . - Gambar Shop Drawing yang diterima.
data Mohon diuraikan secara detil
kaitan daftar simak dan
rencana output yang
diharapkan untuk dapat
melakukan laporan hasil
kajian kelaikan fungsi
bangunan yang ada dalam
Kawasan ini. Konsultan
selain memotret kondisi
eksisting MEP harus dapat
mengkuat kajian konseptual
desain dengan dukungan
analisis, perhitungan,
gambar perencanaan untuk
73
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
mewujudkan semua
bangunan nantinya akan
memenuhi kelaikan fungsi
dan secara manajelem
fasilitas proteksi Kawasan
terpenuhi.
Metode Tidak ada kegiatan - Metoda pengujian tidak bisa dilakukan, sesuai dengan KAK secara visual.
pengujian pengujian karena
TIDAK komponen-komponen
MEMENUHI peralatan MEP sudah rusak
atau sudah diambil
komponen listriknya
Metode analisis TIDAK Belum ada data yang Analisis bidang MEP diantaranya adalah :
MEMENUHI disajikan pada laporan
pendahuluan untuk analisis - Analisis data mekanikal elektrikal dan plumbing yang diperoleh dan diolah di
datanya, walau sudah ditulis atas, selanjutnya akan dianalisis kebenaran atau kesesuaiannya dengan
metode yang akan spesifikasi dan gambar;
digunakan Mengingat - Analisa cara pemasangan peralatan utamanya, apakah sesuai dengan
kondisi eksisting MEP yang petunjuk pabrikan dan kaidah engineering;
terpasang tidak memenuhi - Analisa apakah peralatan utama yang sudah terpasang masih diproduksi
persyaratan kelaikan fungsi sampai dengan saat ini, atau teknologinya masih valid atau sudah dengan
bangunan maka konsultan masa edar terbatas, atau masih ada keagenan lokalnya;
harus membuat suatu - Menganaliasperalatanutamadenganmeilhatsecara visual
rencana analisis untuk kondisiperalatansaatini;
mencapai agar semua - Membandingkan data gambar shop drawing
bangunan yang ada di denganperaturanbangunangedung yang ada.
Kawasan dan juga Kawasan
secara keseluruhan
Analisis data MEP terkait dengan penyediaan infrastruktur PLN, PDAM, Telkom
memenuhi persyaratan
keselamatan sebagai hasil
Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi Hal 334
kajian putput kegiatan dan
74
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
juga perencanaan
kebutuhan anggaran untuk
mencapai lelaikan fungsi
bangunan di Kawasan
Hambalang ini
Metode Tidak terlihat hasilnya. Mengacu kepada SNI serta peraturan yang berlaku saat ini, seperti PP no. 16
mencapaian Konsultan berlum punya tahun 2021
output dan TIDAK perencanaan output terkait
outcome MEMENUHI kelaikan fungsi bangunan Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi Hal 12 dan 42-46
dari sistem MEP dalam
kawasan Hambalang ini
Analisis Detail
Engineering
Design untuk
perbaikan dan
retrofiting pada
pondasi, lereng,
struktur
TIDAK
bangunan pada Akan tertuang di dalam Laporan Antara – Laporan Draft akhir
MEMENUHI
pembebanan
yang
direncanakan
sesuai dengan
standar yang
berlaku.
8. Daftar Pustaka
Geologi dan TIDAK - SNI Geoteknik 8460:2017
Geoteknik MEMENUHI - Laporan Studi Hambalang Terdahulu
75
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
- Price, David, G. 2009. Engineering Geology Principles and Practice.
South Kensington. United Kingdom
- Kramer, Steven, L. 1996. Geotechnical Earthquake Engineering.
University of Washington.
- H. G. Poulos, E. H. Davis. 1980. Pile Foundation Analysis and Design.
The University of Sidney.
Tata Salir Daftar Pustaka tidak ada, - Ven Te Chow, David R. Maidment, and Larry W. Mays. 1988. Applied
Harus disusun dalam sub- Hydrology. McGraw-Hill Book Company, New York
bab tersendiri dan - Chow, Ven Te. 1959. Open Channel Hydraulics. McGraw-Hill, New York
TIDAK disesuaikan dengan yang - Halim Hasmar, H.A. 2012. Drainase Terapan. Penerbit UII Press. Yogyakarta
MEMENUHI
tercantum yang di laporan
Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi Hal 34 - 39 dan 426-427
76
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
- Boarding Schools Minimum Standards Registration & Inspection Unit
Department of Health and Social Care UK
Mekanikal, TIDAK - Ir. Sularso , MsMe dan Prof.Dr.Haruo Tahara , cetakan pertama 1983 ,
elektrikal dan MEMENUHI Belum ada daftar pustaka Pompa dan Kompresor , PT. Prandnya Paramita
plambing - Sofyan M.Noerbambang dan Takeo Morimura , cetakan sembilan 1993 ,
Perencanaan dan pemeliharaan sistem Plumbing ,. PT. Pradnya Paramita
- The Institute of Plumbing , 1988 , Plumbing engineering services Design
Guide , 64 Station Lane, hornchurch , essex RM 12 6 MB
- R.J. Davies , Optical Single sideband for Broadband and Subcarrier system ,
University of Alberta , 2000.
- Gunawan Wibisono, Sistem Jaringan Fiber Optic, Informatika Bandung, 2020
- Don Davis, Eugene Patronis, Jr. and Pat Brown. Sound System Engineering,
4th Edition.Focal Press.2013.
- Glen Ballou.Handbook for Sound Engineer.Fourth Edition. 2008. Focal Press
- Allan Sulkin. PBX Systems for IP Telephony. 2004.McGraw-Hill.
- ASHRAE (American Society of Heating Refrigeration and Air Conditioning
Engineers), Fundamental Handbook, Tahun 2019.
- ASHRAE (American Society of Heating Refrigeration and Air Conditioning
Engineers), Application Handbook, Tahun 2017.
- ASHRAE (American Society of Heating Refrigeration and Air Conditioning
Engineers), Standard 62.1, Tahun 2013/2016. Ventilation for Acceptable
Indoor Quality.
- ASHRAE (American Society of Heating Refrigeration and Air Conditioning
Engineers), Standard 15, Tahun 2019. Safety Standard for Refrigeration
Systems.
- ASHRAE (American Society of Heating Refrigeration and Air Conditioning
77
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
Engineers), Standard 34, Tahun 2019. Designation and Safety Classification
of Refrigerant.
- The Vertical Transportation Handbook: Edited by George R. Strakosch and
Robert S. Caporale, edisi ke 4 tahun 2010
- John E Kaufman, PE,FIES , IES Lighting Handbook 1981 , Illuminating
Engineering Society of North America
- Soemaryanto dkk , Persyaratan umum Instalasi listrik ( PUIL ) , Badan
Standardisasi Nasional ( BSN ) 2020
- Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2306/MENKES/PERX/I/2011, tentang
Persyaratan Teknis Instalasi Elektrikal Rumah Sakit (khusus Rumah Sakit).
- Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 378/KPTS/1987, UDC : 699.887.2,
tentang Pedoman Perencanaan Penangkal Petir.
- Standar Nasional Indonesia No. 6197:2020 tentang Konservasi Energi Pada
Sistem Pencahayaan Sebagai Revisi Dari Standar Nasional Indonesia No.
6197:2011 tentang Konservasi Energi Pada System Pencahayaan
- Standar Nasional Indonesia No. SNI 0225:2011 tentang Persyaratan Umum
Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011).
- Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-7015-2004 tentang Sistem Proteksi
Petir Pada Bangunan Gedung.
- Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-6652-2002 tentang Tata Cara
Perencanaan Proteksi Bangunan dan Peralatan Terhadap Sambaran Petir.
- Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-6574-2001 tentang Tata Cara
Perancangan Pencahayaan Darurat, Tanda Arah dan Sistem Peringatan
Bahaya pada Bangunan Gedung.
- Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-3985-2000 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pemasangan dan Pengujian Sistem Deteksi dan Alarm
Kebakaran Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
- Illuminating Engineering Society (IES) Lighting Handbook 10th Edition 2011
- Institute of Electrical and Electronics Engineers, IEEE-665-1995 for Earthing
System.
- International Electrotechnical Commission,IEC 61439 for low voltage
78
Memenuhi/
No Unsur Reviu Tidak Reviu Tim Teknis Tanggapan PT Wiratman-WCI KSO
Memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5)
switchgear and control gear assemblies.
- International Electrotechnical Commission, IEC 62305 for lightning
protection.
- International Electrotechnical Commission, IEC 60529 for degree of
protection.
- British Standard EN 1838 for emergency lighting.
- Schneider Electric New Edition Merlin Gerin 2005 : Electrical Instalation
Guide
79
bagian mana yang dikutip
dan serta tujuan pengutipan
sebagaimana tulisan ilmiah
Terjadi penguangan
paragraf
Tercantum dalam KAK dan Perlu diketahui bahwa SNI ini mengatur mengenai deskripsi dan metode
ada dalam Laporan pengujian sehingga tidak dapat dikutip beberapa bagian karena pengujian
3) SNI 1965 : 2008
Pendahuluan, namun belum dilakukan sesuai dengan arahan dalam SNI.
Cara uji penentuan
MEMENUHI dijelaskan secara spesifik
kadar air untuk
DENGAN bagian mana yang dikutip
tanah dan batuan CATATAN dan serta tujuan pengutipan
dan/atau ASTM D
sebagaimana tulisan ilmiah
2216-92
Terjadi penguangan
paragraf
Tercantum dalam KAK dan Perlu diketahui bahwa SNI ini mengatur mengenai deskripsi dan metode
ada dalam Laporan pengujian sehingga tidak dapat dikutip beberapa bagian karena pengujian
4) SNI 1966 : 2008
Pendahuluan, namun belum dilakukan sesuai dengan arahan dalam SNI.
Cara uji penentuan
MEMENUHI dijelaskan secara spesifik
batas plastis dan
DENGAN bagian mana yang dikutip
indeks plastisitas CATATAN dan serta tujuan pengutipan
tanah dan/atau
sebagaimana tulisan ilmiah
AASHTO T 90-000
Terjadi penguangan
paragraf
Tercantum dalam KAK dan Perlu diketahui bahwa SNI ini mengatur mengenai deskripsi dan metode
ada dalam Laporan pengujian sehingga tidak dapat dikutip beberapa bagian karena pengujian
5) NI 1967 : 2008 Pendahuluan, namun belum dilakukan sesuai dengan arahan dalam SNI.
Cara uji penentuan MEMENUHI dijelaskan secara spesifik
batas cair tanah DENGAN bagian mana yang dikutip
dan/atau AASHTO CATATAN dan serta tujuan pengutipan
T 89-92 sebagaimana tulisan ilmiah
Terjadi penguangan
paragraf
6) SNI 2436 : 2008 MEMENUHI Tercantum dalam KAK dan Perlu diketahui bahwa SNI ini mengatur mengenai deskripsi dan metode
Tata cara DENGAN ada dalam Laporan pengujian sehingga tidak dapat dikutip beberapa bagian karena pengujian
CATATAN
80
Pendahuluan, namun belum dilakukan sesuai dengan arahan dalam SNI.
pencatatan dan dijelaskan secara spesifik
identifikasi hasil bagian mana yang dikutip
pengeboran inti dan serta tujuan pengutipan
dan/atau ASTM D sebagaimana tulisan ilmiah
2488-00 Terjadi penguangan
paragraf
Tercantum dalam KAK dan Perlu diketahui bahwa SNI ini mengatur mengenai deskripsi dan metode
ada dalam Laporan pengujian sehingga tidak dapat dikutip beberapa bagian karena pengujian
7) SNI 03-2455-1991 Pendahuluan, namun belum dilakukan sesuai dengan arahan dalam SNI.
Cara uji triaksial dijelaskan secara spesifik
untuk tanah dalam MEMENUHI bagian mana 11 terdrainase
keadaan DENGAN (CD) dan/atau ASTM D
terkondolidasi tidak CATATAN 4767-88 yang dikutip dan
terdrainase (CU) serta tujuan pengutipan
dan terkondolidasi sebagaimana tulisan ilmiah
Terjadi penguangan
paragraf
Tercantum dalam KAK dan Perlu diketahui bahwa SNI ini mengatur mengenai deskripsi dan metode
8) SNI 2813 : 2008 ada dalam Laporan pengujian sehingga tidak dapat dikutip beberapa bagian karena pengujian
Cara uji kuat geser Pendahuluan, namun belum dilakukan sesuai dengan arahan dalam SNI.
langsung tanah MEMENUHI dijelaskan secara spesifik
terkonsolidasi dan DENGAN bagian mana yang dikutip
terdrainase CATATAN dan serta tujuan pengutipan
dan/atau ASTM D sebagaimana tulisan ilmiah
3080-90 Terjadi penguangan
paragraf
B. SNI Lingkup Arsitektur,
Mekanikal, Elektrikal
dan Plumbing
81
Tercantum dalam KAK dan SNI menjadi rujukan dalam Permen PU 26/2008. Dalam laporan pendahuluan
1) SNI 03-1735-2000 ada dalam Laporan sudah tertuang penggunaan Permen PU 26/2008 sehingga otomatis sudah
Tata Cara Pendahuluan, namun belum menggunakan SNI SNI 03-1735-2000 .
Perencanaan dijelaskan secara spesifik
Akses Bangunan bagian mana yang dikutip
MEMENUHI dan serta tujuan pengutipan
dan Akses
DENGAN
Lingkungan untuk sebagaimana tulisan ilmiah
CATATAN
Pencegahan Terjadi penguangan
Bahaya Kebakaran paragraf
pada Bangunan
Gedung
2) SNI 03-1736-2000 Tercantum dalam KAK SNI menjadi rujukan dalam Permen PU 26/2008. Dalam laporan pendahuluan
Tata Cara namun tidak ada dalam sudah tertuang penggunaan Permen PU 26/2008 sehingga otomatis sudah
Perencanaan Laporan Pendahuluan serta menggunakan SNI 03-1736-2000
Proteksi Pasif untuk tidak dijelaskan justifikasinya
Pencegahan MEMENUHI mengapa tidak digunakan
Bahaya Kebakaran dalam Laporan Pendahuluan
pada Bangunan
Rumah dan
Gedung
3) SNI 03- 1746-2000 Tercantum dalam KAK dan SNI menjadi rujukan dalam Permen PU 26/2008. Dalam laporan pendahuluan
Perencanaan dan ada dalam Laporan sudah tertuang penggunaan Permen PU 26/2008 sehingga otomatis sudah
Pemasangan Pendahuluan, namun belum menggunakan SNI 03-1746-2000.
Sarana Jalan MEMENUHI dijelaskan secara spesifik Bagian yg diacu adalah sarana jalan keluar, akses eksit, eksit pelepasan.
Keluar untuk DENGAN bagian mana yang dikutip
Penyelamatan CATATAN dan serta tujuan pengutipan
terhadap Bahaya sebagaimana tulisan ilmiah
Kebakaran pada
Bangunan Gedung
4) SNI 03-6572-2001 MEMENUHI Tercantum dalam KAK dan SNI menjadi rujukan dalam PP 16/2021. Dalam laporan pendahuluan sudah
Tata Cara ada dalam Laporan tertuang penggunaan PP 16/2021 sehingga otomatis sudah menggunakan SNI
Perancangan Pendahuluan, namun ada 03-6572-2001
Sistem Ventilasi pengualangan paragraf
82
dan Pengkondisian
Udara pada
Bangunan Gedung
Tercantum dalam KAK dan
ada dalam Laporan
Pendahuluan, namun ada
pengualangan paragraf 5)
SNI 03-2396-2001 Tata Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi subbab 3.2.2 Hal 40
5) SNI 03-2396-2001
Cara Perancangan Sistem
Tata Cara
TIDAK Pencahayaan Alami TIDAK
Perancangan MEMENUHI MEMENUHI Tercantum
Sistem
dalam KAK namun tidak ada
Pencahayaan Alam
dalam Laporan Pendahuluan
serta tidak dijelaskan
justifikasinya mengapa tidak
digunakan dalam Laporan
Pendahuluan
Tercantum dalam KAK Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi subbab 3.2.2 Hal 40
6) SNI 03-6575-2001
namun tidak ada dalam
Tata Cara
TIDAK Laporan Pendahuluan serta
Perancangan MEMENUHI tidak dijelaskan justifikasinya
Sistem
mengapa tidak digunakan
Pencahayaan
dalam Laporan Pendahuluan
Tercantum dalam KAK dan
7) SNI 04–0255–2011 ada dalam Laporan
Peraturan Umum MEMENUHI Pendahuluan, namun belum
Instalasi Listrik DENGAN dijelaskan secara spesifik
(PUIL 2011) dan CATATAN bagian mana yang dikutip
Amandemennya dan serta tujuan pengutipan
sebagaimana tulisan ilmiah
8) SNI 6197:2011 MEMENUHI Tercantum dalam KAK dan
Tentang konservasi DENGAN ada dalam Laporan
energi pada system CATATAN Pendahuluan, namun belum
pencahayaan dijelaskan secara spesifik
83
bagian mana yang dikutip
dan serta tujuan pengutipan
sebagaimana tulisan ilmiah
C. Peraturan perundang-
undangan terkait
arsitektur, mekanikal,
elektrikal dan plumbing
Tercantum dalam KAK dan UU menjadi rujukan dalam PP 16/2021. Dalam laporan pendahuluan sudah
ada dalam Laporan tertuang penggunaan PP 16/2021 sehingga otomatis sudah menggunakan
1) Undang-undang
MEMENUHI Pendahuluan, namun belum undang-undang ini.
Nomor 28 Tahun
DENGAN dijelaskan secara spesifik
2002 Bangunan CATATAN bagian mana 12 yang dikutip
Gedung
dan serta tujuan pengutipan
sebagaimana tulisan ilmiah
2) Peraturan Menteri Tercantum dalam KAK dan
Pekerjaan Umum ada dalam Laporan
Nomor Pendahuluan, namun belum Terdapat dalam PP 16/2021
05/PRT/M/2008 MEMENUHI dijelaskan secara spesifik
Pedoman DENGAN bagian mana yang dikutip Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi subbab 3.2.2 Hal 41
Penyediaan dan CATATAN dan serta tujuan pengutipan
Pemanfaatan sebagaimana tulisan ilmiah
Ruang Terbuka
Hijau
3) Peraturan Menteri Peraturan sudah tidak PP 16/2021 sudah dicantunkam dalam laporan penduluan subbab 3.2.2. hal. 41
Pekerjaan Umum berlaku, diganti dengan PP & terdapat dalam lampiran daftar simak.
Nomor 16/2021, namun dua-duanya Permen 30/PRT/M/2006 sudah dihapus
30/PRT/M/2006 tidak dalam laporan
TIDAK
Pedoman Teknis MEMENUHI
pendahuluan Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi subbab 3.2.2 Hal 41
Fasilitas dan
Aksesibilitas pada
Bangunan Gedung
dan Lingkungan
4) Peraturan Menteri TIDAK Tercantum dalam KAK Tidak digunakan karena tidak terkait dengan penyedia jasa melainkan tugas
Pekerjaan Umum MEMENUHI namun tidak ada dalam unit organisasi teknis PUPR
84
Nomor 5 tahun Laporan Pendahuluan serta
2015 Pedoman tidak dijelaskan justifikasinya
Umum mengapa tidak digunakan
Implementasi dalam Laporan Pendahuluan
Konstruksi
Berkelanjutan pada
Penyepenggaraan
Infrastruktur Bidang
Pekerjaan Umum
dan Permukiman
Tercantum dalam KAK Kepmen ini sudah dicabut sesuai dengan pasal 6 dalam Permen PU 26/2008
5) Keputusan Menteri namun tidak ada dalam bahwa :
Negara Pekerjaan Laporan Pendahuluan serta
Umum Nomor tidak dijelaskan justifikasinya
10/KPTS/2000 mengapa tidak digunakan
Ketentuan Teknis TIDAK dalam Laporan Pendahuluan
Pengamanan MEMENUHI
Terhadap Bahaya
Kebakaran Pada
Bangunan Gedung
dan Lingkungan
85
Konstruksi
Berkelanjutan pada
Penyepenggaraan
Infrastruktur Bidang
Pekerjaan Umum
dan Permukiman
8) Peraturan Menteri Tercantum dalam KAK dan
Pendidikan ada dalam Laporan
Nasional Republik Pendahuluan Terjadi
Indonesia No 24 pengulangan penulisan Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi subbab 3.2.2 Hal 41
MEMENUHI
Tahun 2007 10 peraturan dan standar pada
Standar Nasional beberapa halaman
Stadion Atletik dan
Sepakbola
9) Peraturan Menteri TIDAK Tercantum dalam KAK Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi subbab 3.2.2 Hal 41
Pemuda dan MEMENUHI namun tidak ada dalam
Olahraga Republik Laporan Pendahuluan serta
Indonesia 0400 tidak dijelaskan justifikasinya
Tahun 2013 mengapa tidak digunakan
Standar Sarana dalam Laporan Pendahuluan
dan Prasarana
untuk Sekolah
Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI),
Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah
Tsanawiyah
(SMP/MTs), dan
Sekolah Menengah
Atas/Madrasah
Aliyah (SMA/MA)
(Jika berubah
menjadi fungsi
Pendidikan Tinggi
86
mengacu pada
Standar Nasional
Pendidikan Tinggi:
Permendikbud no
49 Tahun 2014)
Tercantum dalam KAK dan Kepmen ini sudah dicabut sesuai dengan pasal 6 dalam Permenpora 8/2018
10) Peraturan Menteri ada dalam Laporan bahwa :
Pemuda dan
Pendahuluan, namun belum
Olahraga Republik
MEMENUHI dijelaskan secara spesifik
Indonesia 0445
DENGAN bagian mana yang dikutip
Tahun 2014 CATATAN dan serta tujuan pengutipan
Standar Nasional
sebagaimana tulisan ilmiah
Standar Nasional
Gedung Olahraga
Sudah dihapus dalam laporan pendahuluan
11) Peraturan Menteri Tercantum dalam KAK dan OK
Pemuda dan ada dalam Laporan
Olahraga Republik Pendahuluan
Indonesia 0636 MEMENUHI
Tahun 2014
Standar Nasional
Kolam Renang
Tercantum dalam KAK dan Peraturan ini menjadi rujukan dalam PP 16/2021. Dalam laporan pendahuluan
12) Peraturan Menteri
ada dalam Laporan sudah tertuang penggunaan PP 16/2021 dalam daftar simak sehingga otomatis
Pekerjaan Umum
MEMENUHI Pendahuluan, namun belum sudah menggunakan undang-undang ini seperti persyaratan arsitektur
No: 22/PRT/M/2018
DENGAN dijelaskan secara spesifik hubungan vertikal, horizontal dan sarana evakuasi.
Pembangunan CATATAN bagian mana yang dikutip
Bangunan gedung
dan serta tujuan pengutipan Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi subbab 3.2.2 Hal 41
negara
sebagaimana tulisan ilmiah
13) Peraturan Menteri MEMENUHI Tercantum dalam KAK dan 1. Definisi Perangkat telekomunikasi yang memancarkan dan menerima sinyal
Komunikasi dan DENGAN ada dalam Laporan gelombang radio dengan metode propagasi pantulan dari lapisan troposfer
Informatika nomor CATATAN Pendahuluan, namun belum yang bekerja pada gelombang mikro.
1 tahun 2014 dijelaskan secara spesifik
persyaratan teknis bagian mana yang dikutip 2. PERSYARATAN TEKNIS Karakteristik Umum a. Frekuensi Operasi
Perangkat dan serta tujuan pengutipan Frekuensi operasi : C Band 4,4 GHz – 5 GHz Bit Rate : minimum 256 kBps
87
sebagaimana tulisan ilmiah Stabilitas frekuensi : ±20 part per million (ppm) atau 2x10-5 b. Modulator
Jenis Modulasi : BPSK atau QPSK Bit Rate : minimum 256 kbps
Bandwidth : sesuai Bit Rate Pengkodean Kanal : FEC (Viterbi, Turbo Code)
c. Penerima Faktor Derau : maksimal 3 dB Bandwidth : sesuai Bit Rate RSL
: sesuai Bandwidth dan Bit Rate BER : 10-5 maksimum d. Catu Daya :
single phase 220 volt atau triple phase 380 volt 50 Hz-:- 60 Hz e. Kondisi
Lingkungan Temperatur : paling tidak dapat beroperasi pada rentang 0o –
45o Celcius Kelembaban paling besar : 95 % non-condensing f. Sistem
Telekomunikasi Proteksi Perangkat harus mempunyai sistem proteksi antara lain: 1.
Pengaman arus lebih; 2. Pengaman tegangan lebih; 3. Pengaman petir. g.
Indikator Alarm Mempunyai fasilitas alarm yang dapat mendeteksi
terjadinya: 1. Gangguan pada unit catu daya; 2. Indikator untuk aktivitas
maupun gangguan tiap-tiap antarmuka.
Tercantum dalam KAK dan Bagian yang dikutip atau dijadikan referensi akan tercermin dalam laporan
14) Peraturan Menteri ada dalam Laporan analisis sesuai dengan keperluaannya.
Lingkungan Hidup MEMENUHI Pendahuluan, namun belum
No. 5 tahun 2014 DENGAN dijelaskan secara spesifik
Baku Mutu Air CATATAN bagian mana yang dikutip
Limbah dan serta tujuan pengutipan
sebagaimana tulisan ilmiah
15) Peraturan Tercantum dalam KAK dan Bagian yang dikutip atau dijadikan referensi akan tercermin dalam laporan
Pemerintah Nomor ada dalam Laporan analisis sesuai dengan keperluaannya.
101 tahun 2014 MEMENUHI Pendahuluan, namun belum
Pengelolaan DENGAN dijelaskan secara spesifik
Limbah Bahan CATATAN bagian mana yang dikutip
Berbahaya dan dan serta tujuan pengutipan
Beracun sebagaimana tulisan ilmiah
16) Kepmeneg PU No. MEMENUHI Tercantum dalam KAK dan
20/PRT/M/2009 DENGAN ada dalam Laporan
Manajemen CATATAN Pendahuluan, namun belum
88
dijelaskan secara spesifik
Penanggulangan
bagian mana yang dikutip
Kebakaran
dan serta tujuan pengutipan
Diperkotaan
sebagaimana tulisan ilmiah
Tercantum dalam KAK dan
17) Permenaker No. 12 ada dalam Laporan
tahun 2015 MEMENUHI Pendahuluan, namun belum
Keselamatan DENGAN dijelaskan secara spesifik
Instalasi dalam CATATAN bagian mana yang dikutip
Bangunan dan serta tujuan pengutipan
sebagaimana tulisan ilmiah
18) Peraturan Menteri Tercantum dalam KAK Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi Hal 338
PUPR Nomor 28 namun tidak ada dalam
Tahun 2016 Laporan Pendahuluan serta
TIDAK
Pedoman analisis MEMENUHI
tidak dijelaskan justifikasinya
harga satuan mengapa tidak digunakan
pekerjaan bidang dalam Laporan Pendahuluan
pekerjaan umum
19) Peraturan Menteri Tercantum dalam KAK
PU Nomor 5 Tahun namun tidak ada dalam
2012 Pedoman TIDAK Laporan Pendahuluan serta
MEMENUHI
Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi subbab 3.2.2 Hal 42
tentang tidak dijelaskan justifikasinya
penanaman pohon mengapa tidak digunakan
pada jaringan jalan dalam Laporan Pendahuluan
20) SE Menteri PUPR Tercantum dalam KAK
nomor namun tidak ada dalam
02/SE/M/2018 (Pd Laporan Pendahuluan serta
TIDAK
03-2017-B) MEMENUHI
tidak dijelaskan justifikasinya Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi subbab 3.2.2 Hal 41
Perencanaan teknis mengapa tidak digunakan
fasilitas pejalan dalam Laporan Pendahuluan
kaki
21) Peraturan Menteri MEMENUHI Tercantum dalam KAK dan Terdapat dalam lampiran 1 daftar simak bagian kemudahan, akan ditambahkan
PUPR nomor 14 DENGAN ada dalam Laporan pencantuman permen di revisi laporan pendahuluan.
Tahun 2017 CATATAN Pendahuluan, namun belum
89
dijelaskan secara spesifik Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi subbab 3.2.2 Hal 42
Persyaratan
bagian mana yang dikutip
Kemudahan
dan serta tujuan pengutipan
Bangunan Gedung
sebagaimana tulisan ilmiah
22) Peraturan Menteri Tercantum dalam KAK dan
PU nomor 11 ada dalam Laporan
Tahun 2014 Pendahuluan, namun belum
MEMENUHI
Pedoman dijelaskan secara spesifik
DENGAN
Pengelolaan Air CATATAN bagian mana yang dikutip
Hujan pada dan serta tujuan pengutipan
bangunan gedung sebagaimana tulisan ilmiah
dan persilnya
23) Peraturan Menteri Tercantum dalam KAK dan OK
PU nomor 2 Tahun ada dalam Laporan
2015 Pedoman MEMENUHI Pendahuluan, telah
Bangunan Gedung dijelaskan dan mengikuti PP
Hijau terbaru
D. Standar teknis terkait
arsitektur, mekanikal,
elektrikal dan plumbing
Tercantum dalam KAK dan Sudah tercantum di KAK :
1) National Fire ada dalam Laporan Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem sprinkler otomatis untuk
Protection Pendahuluan, namun belum pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung ( SNI 03-3989-2000 )
MEMENUHI
Association (NFPA) dijelaskan secara spesifik Tata cara perencanaan dan pemasangan jalan keluar untuk penyelamatan
DENGAN
Tahun 2013 High- CATATAN bagian mana yang dikutip terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung ( SNI 03-1746-2000 )
Rise Building Fires dan serta tujuan pengutipan
and Safety sebagaimana tulisan ilmiah Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi subbab 3.2.2 Hal 44
2) NFPA-10 Standard MEMENUHI Tercantum dalam KAK dan Alat Pemadam Api Ringan / Portable Fire Extinguisher (NFPA 10)
for Portable Fire DENGAN ada dalam Laporan Hunian tingkat bahaya kebakaran ringan misalnya kantor, ruang kelas, gereja,
Extinguisher CATATAN Pendahuluan, namun belum tempat perkumpulan (assembly halls), kamar tamu hotel/motel dan sebagainya.
dijelaskan secara spesifik Hunian tingkat bahaya kebakaran sedang misalnya area restoran (dining area),
bagian mana yang dikutip pertokoan (mercantil shop) beserta gudangnya, pabrik skala kecil, r kerja
dan serta tujuan pengutipan penelitian, r pameran otomotif (auto showrooms), garasi parkir, workshop atau
90
sebagaimana tulisan ilmiah area penunjang layanan hunian tingkat bahaya kebakaran sedang, dan gudang
yang berisi komoditi kelas I atau kelas II seperti yang didefinisikan pada NFPA
13.
Hunian tingkat bahaya kebakaran berat misalnya pekerjaan perkayuan, bengkel
kendaraan, layanan aircraft dan kapal, area memasak, showroom untuk produk
tunggal, pameran besar dan gudangnya, proses manufaktur seperti
pengecatan, pencelupan dan pelapisan, termasuk penanganan zat cair mudah
terbakar. Termasuk juga pergudangan atau gudang proses selain komoditi
kelas I dan kelas II.
91
10. Syarat pemeliharaan dan perawatan apar
3) NFPA-13 Standard MEMENUHI Tercantum dalam KAK dan Instalasi Sprinkler Kebakaran sesuai NFPA 13
for The Installation DENGAN ada dalam Laporan Sistem Sprinkler Kebakaran
Sprinkler Systems CATATAN Pendahuluan, namun belum Sistem sprinkler kebakaran ada empat (4) jenis :
dijelaskan secara spesifik 1. Sprinkler kebakaran sistem pipa basah
bagian mana yang dikutip 2. Sprinkler kebakaran sistem pipa kering
dan serta tujuan pengutipan 3. Sprinkler kebakaran sistem banjir (deluge)
sebagaimana tulisan ilmiah 4. Sprinkler kebakaran sistem pre-aksi (pre-action)
92
Sistem Pipa Basah
Sprinkler kebakaran sistem pipa basah merupakan sistem yang paling banyak
digunakan. Sistem ini memiliki jumlah komponen yang lebis sedikit dan
membutuhkan waktu instalasi lebih cepat dibandingkan sistem yang lain.
Sprinkler kebakaran sistem pipa basah tidak dapat dipasang dalam daerah
dimana pipa distribusi terkena suhu yang dapat membekukan air, misalnya
gudang pendingin, karena pipanya selalu terisi air.Bekerjanya sprinkler
kebakaran sistem pipa basah tergantung pada reaksi panas kepala sprinkler
kebakaran ketika kebakaran mulai terjadi. Panasnya menyebabkan bohlam
kaca
yang dapat meleleh atau sensor panas logam dalam kepala sprinkler kebakaran
menjadi pecah atau meleleh dan memisah. Hal ini menyebabkan air bergerak
dari pipa distribusi,mendorong deflektor dan membuka kepala sprinkler
kebakaran dan memancarkan air ke api dalam pola atau aliran yang direkayasa
Sistem pipa basah merupakan jenis instalasi temperatur tetap, yang berarti
masing-masing kepala sprinkler kebakaran hanya teraktivasi jika terkena suhu
antara 155oF - 286oF (68oC - 141oC).
93
penutup katup terbuka membuat air mengalir melalui katup menuju sistem.
Karena lubang alarm terkena terkena tekanan air, hal ini menyebabkan alarm
gong, bel mekanis, atau peralatan audio/video berbunyi.
Suatu detektor aliran air yang terhubung ke bel elektrik, sirine, atau sirine
dengan lampu sirine telah menjadi peralatan notifikasi alarm yang umum
digunakan, menggantikan alarm gong mekanis.
Jika suplai utama ekspres ke zona pipa tegak yang lebih tinggi, tidak boleh ada
saluran keluar selang pada bagian mana pun dari sistem yang tekanannya
melebihi 350 psi (24 bar).
Jika tekanan statis pada sambungan selang melebihi 175 psi (12,1 bar),
perangkat pengatur tekanan yang disetujui harus disediakan untuk membatasi
tekanan statis dan sisa pada saluran keluar sambungan selang hingga 100 psi
(6,9 bar) untuk Sambungan selang 11⁄2 inci (40 mm) tersedia untuk
94
penggunaan personel terlatih dan 175 psi (12,1 bar) untuk sambungan selang
lainnya.
Umum.
Sambungan selang dan stasiun selang harus tidak terhalang dan harus
ditempatkan tidak kurang dari 3 kaki (0,9 m) atau lebih dari 5 kaki (1,5 m) di
atas lantai.
Sambungan selang tidak boleh terhalang oleh pintu yang tertutup atau terbuka
atau benda lain di tempat pendaratan.
Sistem Kelas I.
Sistem Kelas I harus dilengkapi dengan sambungan selang 21⁄2 in. (65 mm) di
lokasi berikut:
(1) Di lantai utama pendaratan di tangga keluar
(2) Di setiap sisi dinding yang berdekatan dengan bukaan eksit dari eksit
horizontal
(3) Di selain gedung mal tertutup, di setiap lorong keluar di pintu masuk dari
area gedung ke lorong
(4) Pada bangunan mal tertutup, di pintu masuk ke setiap lorong keluar atau
koridor keluar, dan di sisi interior pintu masuk umum dari luar ke mal
(5)*Di tangga tangga tertinggi dengan akses tangga ke atap
Sistem Kelas II harus dilengkapi dengan stasiun selang 11⁄2 inci (40 mm)
sehingga semua bagian dari setiap tingkat lantai bangunan berada dalam jarak
130 kaki (39,7 m) dari sambungan selang yang disediakan dengan 11⁄2 inci.
Selang (40 mm) atau dalam jarak 120 kaki (36,6 m) dari sambungan selang
yang dilengkapi dengan selang kurang dari 11⁄2 inci (40 mm).
95
Sistem Kelas III harus dilengkapi dengan sambungan selang seperti yang
dipersyaratkan untuk sistem Kelas I dan Kelas II.
Bila seluruh bangunan dilindungi oleh sistem sprinkler otomatis yang disetujui
sesuai dengan NFPA 13, Standar untuk Instalasi Sistem Sprinkler, Standar
untuk Instalasi Sistem Sprinkler di Hunian hingga dan Termasuk Empat Lantai
di Ketinggian, stasiun selang Kelas II untuk digunakan oleh personel terlatih
tidak disyaratkan, dengan persetujuan dari pemadam kebakaran setempat,
asalkan setiap sambungan selang Kelas I berukuran 21⁄2 in. (65 mm) dan
dilengkapi dengan Peredam 21⁄2 inci × 11⁄2 inci (65 mm × 40 mm) dan tutup
yang dipasang dengan rantai.
Batasan jarak tempuh 130 kaki (39,7 m) tidak berlaku untuk sistem Kelas III.
Untuk sistem Kelas III yang dipasang tanpa selang, persyaratan aliran, tekanan,
dan durasi harus seperti yang ditentukan untuk sistem Kelas I.
Jumlah pipa tegak. Pipa tegak terpisah harus disediakan di setiap tangga eksit
yang dipersyaratkan.
Sistem pipa tegak Kelas I dan Kelas III harus dirancang sedemikian rupa
sehingga kebutuhan sistem dapat disuplai oleh setiap sambungan pemadam
kebakaran,
Jika pasokan air otomatis atau semi-otomatis diperlukan untuk sistem pipa
tegak Kelas I, II, atau III , sistem pipa tegak harus dirancang sedemikian rupa
sehingga kebutuhan sistem dapat disuplai secara independen oleh pasokan air
terpasang dan setiap kebakaran koneksi departemen yang disediakan pada
sistem.
Jika sistem manual diizinkan dan pasokan air terpasang disediakan untuk
memasok sistem sprinkler otomatis atau untuk memelihara air dalam sistem
basah, pasokan air terpasang tidak diperlukan untuk memenuhi permintaan
96
sistem pipa tegak.
Sistem pipa tegak manual harus dirancang untuk menyediakan 100 psi (6.9 bar)
pada outlet paling atas dengan perhitungan berakhir pada sambungan
pemadam kebakaran.
Flow Rate
Sistem Kelas I dan Kelas III.
Laju Aliran.
Untuk sistem Kelas I dan Kelas III, laju aliran minimum untuk pipa tegak yang
paling jauh secara hidraulik harus 500 gpm (1893 L/mnt), melalui dua outlet 21⁄2
in. (65 mm) di satu lokasi, dan prosedur perhitungan
Jika pipa tegak horizontal pada sistem Kelas I atau Kelas III memasok tiga
sambungan selang atau lebih di lantai mana pun, laju aliran minimum untuk
pipa tegak horizontal yang paling menuntut secara hidraulik adalah 750 gpm
(2840 L/menit), dan prosedur perhitungan
Laju aliran minimum untuk pipa tegak tambahan harus 250 gpm (946 L/mnt) per
97
pipa tegak untuk bangunan dengan luas lantai tidak melebihi 80.000 ft2 (7432
m2) per lantai. Untuk bangunan yang melebihi 80.000 ft2 (7432m2) per lantai,
laju aliran minimum untuk pipa tegak tambahan harus 500 gpm (1893 L/mnt)
untuk pipa tegak kedua dan 250 gpm (946 L/mnt) untuk pipa tegak ketiga jika
tambahan aliran diperlukan untuk bangunan yang tidak disiram.
Perhitungan hidraulik dan ukuran pipa untuk setiap pipa tegak harus didasarkan
pada penyediaan 250 gpm (946 L/mnt) pada dua sambungan selang yang
paling jauh secara hidraulik pada pipa tegak dan di outlet paling atas dari setiap
pipa tegak lainnya di pipa tegak. tekanan sisa minimum yang disyaratkan
Jika sistem pipa tegak memiliki riser yang berakhir pada tingkat lantai yang
berbeda, perhitungan hidraulik terpisah harus dilakukan untuk pipa tegak yang
ada pada setiap tingkat. Dalam setiap kasus, aliran harus ditambahkan hanya
untuk pipa tegak yang ada di permukaan lantai perhitungan.
Jika pipa tegak horizontal pada sistem Kelas I dan Kelas III memasok tiga atau
lebih sambungan selang di setiap lantai, perhitungan hidraulik dan ukuran pipa
untuk setiap pipa tegak harus didasarkan pada penyediaan 250 gpm (946
L/menit) pada tiga sambungan selang yang paling jauh secara hidraulik pada
pipa tegak dan pada saluran keluar paling atas dari masing-masing pipa tegak
lainnya pada tekanan sisa minimum yang dipersyaratkan
98
sebagaimana tulisan ilmiah Persyaratan segel mekanis
Waktu maksimum untuk mencapai tekanan desain
Tercantum dalam KAK Pemeliharaan sistem proteksi kebakaran berbasis air, termasuk berbasis darat
namun tidak ada dalam dan laut
Laporan Pendahuluan serta aplikasi. Jenis sistem yang dibahas oleh standar ini termasuk, tetapi tidak
tidak dijelaskan justifikasinya terbatas pada,sprinkler, pipa tegak dan selang, semprotan air tetap, dan air
mengapa tidak digunakan busa. Termasuk air persediaan yang merupakan bagian dari sistem ini, seperti
dalam Laporan Pendahuluan listrik dan perlengkapan pemadam kebakaran swasta,
pompa kebakaran dan tangki penyimpanan air, dan katup yang mengontrol
6) NFPA-25 Standard
aliran sistem.
for the inspection,
Dokumen itu juga
testing and
TIDAK menangani penanganan dan pelaporan penurunan nilai. Standar ini berlaku
maintenance of MEMENUHI untuk sistem proteksi kebakaran
water base fire
yang telah dipasang dengan benar sesuai dengan praktik yang berlaku umum.
protection system
Dimana
2020
sistem belum dipasang sesuai dengan praktik yang berlaku umum, perbaikan
tindakan berada di luar cakupan standar ini. Tindakan korektif untuk
memastikan bahwa sistem melakukan dengan cara yang memuaskan harus
sesuai dengan instalasi yang sesuai standar.yg berlaku
7) IBC 2018 TIDAK Tercantum dalam KAK Tidak digunakan oleh bidang Arsitektur, sudah terdapat di dalam PP 16/2021 &
International MEMENUHI namun tidak ada dalam Permen 26/2008 terkait sarana jalan keluar
Building Code 2018 Laporan Pendahuluan serta
99
tidak dijelaskan justifikasinya Tidak digunakan oleh bidang MEP, sudah cukup dengan standar Indonesia,
mengapa tidak digunakan sudah cukup mengadopsi SNI dan NFPA yang sudah umum.
dalam Laporan Pendahuluan
8) ANS_ASHRAE MEMENUHI Tercantum dalam KAK dan Prosedur Tingkat Ventilasi.
62.1-2013 DENGAN ada dalam Laporan - Desain preskriptif prosedur, di mana tingkat asupan udara luar ditentukan
Ventilation for CATATAN Pendahuluan, namun belum berdasarkan jenis/aplikasi ruang, tingkat hunian, dan luas lantai, harus
acceptable indoor dijelaskan secara spesifik diizinkan untuk digunakan untuk setiap zona atau sistem.
air quality bagian mana yang dikutip Catatan: nilai minimum Prosedur Tingkat Ventilasi adalah berdasarkan sumber
dan serta tujuan pengutipan kontaminan dan kekuatan sumber yang khas untuk kategori hunian yang
sebagaimana tulisan ilmiah terdaftar.
Prosedur IAQ.
- Prosedur desain berbasis kinerja ini, di mana tingkat asupan udara luar
bangunan dan parameter desain sistem lainnya adalah berdasarkan
analisis sumber kontaminan, batas konsentrasi kontaminan, dan tingkat
penerimaan udara dalam ruangan yang dirasakan, harus diizinkan untuk
digunakan untuk zona atau sistem apa pun.
100
efisiensi minimum (MERV) sebesar 6 atau lebih tinggi bila dinilai
sesuai dengan Standar ASHRAE 52.2.15
- Perangkat pembersih udara untuk ozon harus:
disediakan ketika rata-rata tahunan tiga tahun terakhir konsentrasi
ozon rata-rata harian maksimum delapan jam tertinggi keempat
melebihi 0,107 ppm (209 g/m3).
Perangkat pembersih udara tersebut harus memiliki volumetrik
minimum efisiensi penghilangan ozon 40% saat dipasang,
dioperasikan, dan dipelihara sesuai dengan rekomendasi pabrikan
dan harus disetujui oleh otoritas yang memiliki yurisdiksi.
Perangkat tersebut harus dioperasikan setiap kali ozon di luar
ruangan kadarnya diperkirakan melebihi 0,107 ppm (209 g/m3).
Pengecualian: Pembersihan udara untuk ozon tidak diperlukan
ketika
1. desain sistem minimum asupan udara luar ruangan aliran
menghasilkan 1,5 ach atau kurang,
2. kontrol disediakan yang merasakan ozon luar ruangan tingkat
dan mengurangi aliran udara masuk untuk menghasilkan 1,5 ach
atau kurang dari persyaratan aliran udara luar ruangan
3. udara luar dibawa ke dalam gedung dan dipanaskan
oleh unit udara rias yang ditembakkan langsung.
101
- Populasi Zona Desain.
Populasi zona desain harus sama dengan jumlah orang (puncak)
terbesar diharapkan menempati zona ventilasi selama penggunaan
biasa.
Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi 235 - 237
Tercantum dalam KAK dan Bagian yang dikutip atau dijadikan referensi akan tercermin dalam laporan
9) SNI 03-1977-1990 ada dalam Laporan analisis sesuai dengan keperluaannya.
Spesifikasi MEMENUHI Pendahuluan, namun belum
koordinasi modular DENGAN dijelaskan secara spesifik
bangunan rumah CATATAN bagian mana 15 yang dikutip
dan gedung dan serta tujuan pengutipan
sebagaimana tulisan ilmiah
Tercantum dalam KAK dan Bagian yang dikutip atau dijadikan referensi akan tercermin dalam laporan
10) SNI 03-1978-1990 ada dalam Laporan analisis sesuai dengan keperluaannya.
Spesifikasi ukuran MEMENUHI Pendahuluan, namun belum
teilih untuk DENGAN dijelaskan secara spesifik
bangunan rumah CATATAN bagian mana yang dikutip
dan gedung dan serta tujuan pengutipan
sebagaimana tulisan ilmiah
11) SNI 03-6386-2000 MEMENUHI Tercantum dalam KAK dan Bagian yang dikutip atau dijadikan referensi akan tercermin dalam laporan
Spesifikasi tingkat DENGAN ada dalam Laporan analisis sesuai dengan keperluaannya.
bunyi dan waktu CATATAN Pendahuluan, sudah
dengung dalam dijelaskan secara spesifik Penerapan
bangunan gedung bagian mana yang dikutip
dan perumahan namun penulisannya Spesifikasi ini ditujukan sebagai panduan bagi perencana dalam
(persyaratan desain diulang-ulang merancanglingkungan akustik yang baik untuk ruang hunian bare dan yang
yang sudah ada. Spesifikasi ini juga dimaksudkan untuk diterapkan pada pemilihan
direkomendasikan dan pengkajian bahan, peralatan yang digunakan dalam ruangan termasuk
komponen bangunan yang dapat menahan bising dari luar ( bising lalu lintas
atau industri ), dan bising dari dalam bangunan ( bising peralatan bangunan ).
Catatan :
1. Perhatian perlu diberikan terhadap pengaruh bising tambahan dari mesin-
102
mesin yang ada di dalam ruang yang sama dan ruang yang berdekatan. Tipe
dan jumlah keseluruhan sumber bising yang diizinkan harus ditentukan dalam
pemilihan peralatan dan rancangan ruang bangunan.
2. Lihat lampiran B sebagai pedoman dalam pengukuran tingkat bunyi untuk
pemenuhan spesifikasi tingkat bising mesin dan peralatan yang digunakan
dalam ruang hunian. 1 Pd S-17-2000-03 4.
Pengertian
Dalam Spesifikasi ini berlaku pengertian seperti yang tercantum dibawah ini :
1 Tingkat tekanan bunyi — bobot A adalah tingkat tekanan bunyi berdasarkan
pembobotan frekuensi sePerti yang diukur oleh alat ukur tingkat bunyi yang
terintegrasi berdasarkan IEC 804 atau alat ukur tingkat bunyiPesbobotan
waktu berdasarkan IEC 651
2 Nilai Tingkat Reduksi Bising Nilai yang didaPat dari tingkat tekanan bunyi
dalam satu set pita oktaf sengikuti Prosedur yang diberikan dalam AS 1469
3 Tingkat Tekanan Bunyi Bobot A Kontinu Setara 60 Detik Nilai tingkat tekanan
bunyi bobot A dari bunyi santaP-kontinu yang mempunyai tekanan kuadrat
rata-rata setara dengan bunyi yang bervariasi terhadaP waktu dan diukur
dalam selang waktu Pengukuran 60 detik.
Waktu dengung dari ruang tertutuP Pada Pita frekuensi tertentu adalah
waktuyang dibutuhkan oleh keraPatan energi bunyi rata-rata di dalam ruang
tertutuP untuk seluruh sebesar 10 G dari nilai awal ( setara 60 dB ) setelah
susber bunyi berhenti.
12) SNI 04-7018-2004 MEMENUHI Tercantum dalam KAK Standar ini mencakup ketentuan instalasi, pemeliharaan, pengoperasian, dan
Sistem pasokan namun tidak ada dalam pengujian menyangkut kinerja sistem pasokan daya darurat (SPDD).
103
Laporan Pendahuluan serta 1. Standar ini tidak mencakup hal-hal berikut :
tidak dijelaskan justifikasinya (1) Penerapan SPDD
mengapa tidak digunakan (2) Peralatan unit percahayaan darurat
dalam Laporan Pendahuluan (3) Perkabelan distribusi
(4) Layanan utilitas, bilamana layanan tersebut diijinkan sebagai suatu SPDD
(5) Parameter untuk alat penyimpan energi
daya listrik darurat 2 Standar ini tidak menetapkan kriteria untuk sistem penyimpan energi.
dan siaga 3.Pemilihan dari setiap hal berikut tidak berada dalam lingkup standar ini :
(1) Bangunan atau fasilitas khusus, atau keduanya, yang membutuhkan SPDD
(2) Beban tertentu untuk dilayani oleh SPDD
(3)* Penetapan jenis, kelas, atau level setiap beban yang tertentu
104
Standar ini diterapkan pada pemasangan baru SPDDT. Sistem yang telah
terpasang/lama tidak dituntut untuk dimodifikasi agar memenuhi standar ini,
kecuali bila instansi yang berwenang menemukan bahwa ketidaksesuaian
menimbulkan secara nyata bahaya terhadap jiwa .
Fungsi
Fungsi dari SPDDT adalah menyediakan sumber daya listrik dengan kapasitas,
kehandalan dan kualitas yang dibutuhkan beban untuk suatu jangka waktu
tertentu dalam kurun waktu yang disyaratkan setelah ; hilangnya, terganggunya
atau terputusnya sumber daya normal. Suatu SPDDT harus mencakup
perlengkapan untuk pengisian kembali sistem energi tersimpan.
Tercantum dalam KAK dan Bagian yang dikutip atau dijadikan referensi akan tercermin dalam laporan
14) SNI 03-1728-1989 ada dalam Laporan analisis sesuai dengan keperluaannya.
Tata cara MEMENUHI Pendahuluan, sudah
pelaksanaan DENGAN dijelaskan secara spesifik
mendirikan CATATAN bagian mana yang dikutip
bangunan gedung namun penulisannya
diulang-ulang
Tercantum dalam KAK dan Bagian yang dikutip atau dijadikan referensi akan tercermin dalam laporan
15) SNI 03-1963-1990
ada dalam Laporan analisis sesuai dengan keperluaannya.
Tata cara dasar
MEMENUHI Pendahuluan, namun belum
koordinasi modular
DENGAN dijelaskan secara spesifik
untuk perancangan CATATAN bagian mana yang dikutip
bangunan rumah
dan serta tujuan pengutipan
dan gedung
sebagaimana tulisan ilmiah
16) SNI 2405-2015 TIDAK Tercantum dalam KAK Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi Subbab 3.2.2 Hal 40
Tata cara MEMENUHI namun tidak ada dalam
pengendalian Laporan Pendahuluan serta
serangan rayap tidak dijelaskan justifikasinya
tanah pada mengapa tidak digunakan
bangunan rumah dalam Laporan Pendahuluan
dan gedung paska
105
konstruks
Tercantum dalam KAK dan Bagian yang dikutip atau dijadikan referensi akan tercermin dalam laporan
17) SNI 03-3427-1994 ada dalam Laporan analisis sesuai dengan keperluaannya.
Tata cara MEMENUHI Pendahuluan, namun belum
perencanaan teknik DENGAN dijelaskan secara spesifik
bangunan kolam CATATAN bagian mana yang dikutip
renang dan serta tujuan pengutipan
sebagaimana tulisan ilmiah
18) SNI 03-3436-1994 Tercantum dalam KAK Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi Hal 339
Tata cara namun tidak ada dalam
perhitungan harga Laporan Pendahuluan serta
TIDAK
satuan pekerjaan MEMENUHI
tidak dijelaskan justifikasinya
atap untuk mengapa tidak digunakan
bangunan dan dalam Laporan Pendahuluan
gedung
Tercantum dalam KAK dan Bagian yang dikutip atau dijadikan referensi akan tercermin dalam laporan
ada dalam Laporan analisis sesuai dengan keperluaannya.
19) SNI 03-3646-1994
MEMENUHI Pendahuluan, namun belum
Tata cara
DENGAN dijelaskan secara spesifik
perencanaan teknik CATATAN bagian mana yang dikutip
bangunan stadion
dan serta tujuan pengutipan
sebagaimana tulisan ilmiah
Tercantum dalam KAK dan Bagian yang dikutip atau dijadikan referensi akan tercermin dalam laporan
20) SNI 03-3647-1994 ada dalam Laporan analisis sesuai dengan keperluaannya.
Tata cara MEMENUHI Pendahuluan, namun belum
perencanaan teknik DENGAN dijelaskan secara spesifik
bangunan gedung CATATAN bagian mana yang dikutip
olah raga dan serta tujuan pengutipan
sebagaimana tulisan ilmiah
21) SNI 06-6373-2000 MEMENUHI Tercantum dalam KAK dan SNI 06-6373-2000 sudah di perbaruhi di SNI 8153 -2015
Tata cara pemilihan DENGAN ada dalam Laporan 3.28
dan pemasangan CATATAN Pendahuluan, namun belum System Plumbing ;
ven pada sistem dijelaskan secara spesifik Jaringan perpipaan penyediaan air bersih , penanganan air limbah , bangunan
plambing bagian mana yang dikutip penunjang , perpipaan distribusi , termasuk semua sambungan , alat-alat dan
106
dan serta tujuan pengutipan perlengkapannya yang terpasang di dalam persil dan bangunan gedung , dan
sebagaimana tulisan ilmiah pemanas air dan ventilasi untuk tujuan yang sama.
3.29
System Ven
Perpipaan yang di pasang untuk sirkulasi udara ke seluruh bagian dari system
pembuangan untuk melindungi air penutup dari efek sifon dan tekanan balik
Tercantum dalam KAK dan Bagian yang dikutip atau dijadikan referensi akan tercermin dalam laporan
22) SNI 03-1730-2002 ada dalam Laporan analisis sesuai dengan keperluaannya.
Tata cara MEMENUHI Pendahuluan, namun belum
perencanaan DENGAN dijelaskan secara spesifik
gedung sekolah CATATAN bagian mana yang dikutip
menengah umum dan serta tujuan pengutipan
sebagaimana tulisan ilmiah
Tercantum dalam KAK dan Bagian yang dikutip atau dijadikan referensi akan tercermin dalam laporan
ada dalam Laporan analisis sesuai dengan keperluaannya.
23) SNI 03-6896-2002
MEMENUHI Pendahuluan, namun belum
Tata cara
DENGAN dijelaskan secara spesifik
pengecatan CATATAN bagian mana yang dikutip
genteng beton
dan serta tujuan pengutipan
sebagaimana tulisan ilmiah
24) SNI 03-6759-2002 Tercantum dalam KAK Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi subbab 3.2.2 Hal 40
Tata cara namun tidak ada dalam
perencanaan TIDAK Laporan Pendahuluan serta
konservasi energi MEMENUHI tidak dijelaskan justifikasinya
pada bangunan mengapa tidak digunakan
gedung dalam Laporan Pendahuluan
25) SNI 03-4360-1996 TIDAK Tercantum dalam KAK Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi subbab 3.2.2 Hal 40
Pintu tahan api MEMENUHI namun tidak ada dalam
untuk penggunaan Laporan Pendahuluan serta
di bangunan atau tidak dijelaskan justifikasinya
107
mengapa tidak digunakan
gedung
dalam Laporan Pendahuluan
Tercantum dalam KAK Permen PUPR Nomor 28 Tahun 2016 digunakan dalam analisis.
namun tidak ada dalam
26) Permen PUPR
TIDAK Laporan Pendahuluan serta Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi Sub Bab 4.2.14 Hal 338
Nomor 28 2016 MEMENUHI tidak dijelaskan justifikasinya
tentang AHSP
mengapa tidak digunakan
dalam Laporan Pendahuluan
E Standar teknis terkait
struktur
1) SNI 1726:2019 Tercantum dalam KAK dan OK
Tata cara ada dalam Laporan
perencanaan Pendahuluan
ketahanan gempa MEMENUHI
untuk struktur
bangunan gedung
dan non gedung
2) NI 2847 2019 Tercantum dalam KAK dan OK
Persyaratan Beton ada dalam Laporan
MEMENUHI
struktural untuk Pendahuluan
bangunan gedung
3) SNI 1727 2020 Tercantum dalam KAK dan
Beban Minimum ada dalam Laporan
MEMENUHI
dan kriteria terkait Pendahuluan, namun terjadi Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi subbab 3.2.2 Hal 47
DENGAN
untuk bangunan CATATAN pengulangan kalimat hingga
gedung dan 4 kali
struktur lain
Tercantum dalam KAK dan
ada dalam Laporan Peraturan ini dipakai untuk menganalisis struktur baja misalnya atap baja.
4) SNI 1729:2020
MEMENUHI Pendahuluan, namun belum Bagian yang dikutip atau dijadikan referensi akan tercermin dalam laporan
Spesifikasi untuk
DENGAN dijelaskan secara spesifik analisis sesuai dengan keperluaannya.
bangunan gedung CATATAN bagian mana yang dikutip
baja struktural
dan serta tujuan pengutipan
sebagaimana tulisan ilmiah
108
Tercantum dalam KAK dan
ada dalam Laporan
5) SNI 6880:2016 MEMENUHI Pendahuluan, namun belum Bagian yang dikutip atau dijadikan referensi akan tercermin dalam laporan
Spesifikasi beton DENGAN dijelaskan secara spesifik analisis sesuai dengan keperluaannya.
struktural CATATAN bagian mana yang dikutip
dan serta tujuan pengutipan
sebagaimana tulisan ilmiah
Tercantum dalam KAK dan
ada dalam Laporan
6) SNI 8140:2016
MEMENUHI Pendahuluan, namun belum Bagian yang dikutip atau dijadikan referensi akan tercermin dalam laporan
Persyaratan beton
DENGAN dijelaskan secara spesifik analisis sesuai dengan keperluaannya.
struktural untuk CATATAN bagian mana 17 yang dikutip
rumah tinggal
dan serta tujuan pengutipan
sebagaimana tulisan ilmiah
Tercantum dalam KAK
namun tidak ada dalam
7) SNI 2052:2017
TIDAK Laporan Pendahuluan serta Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi subbab 3.2.2 Hal 47
Baja tulangan MEMENUHI tidak dijelaskan justifikasinya
beton
mengapa tidak digunakan
dalam Laporan Pendahuluan
Tercantum dalam KAK
namun tidak ada dalam
8) SNI 7860:2020 Laporan Pendahuluan Penahan Seismik untuk bangunan-bangunan P3SON adalah beton. Sehingga
Ketentuan seismik Terdapat nomor yang sama SNI 7860:2020 tidak dipergunakan.
TIDAK
untuk bangunan MEMENUHI
namun, judul SNI nya salah,
gedung baja serta tidak dijelaskan
struktural justifikasinya mengapa tidak
digunakan dalam Laporan
Pendahuluan
9) SNI 7972:2020 TIDAK Tercantum dalam KAK
Sambungan MEMENUHI namun tidak ada dalam Penahan Seismik untuk bangunan-bangunan P3SON adalah beton. Sehingga
terprakualifikasi Laporan Pendahuluan SNI 7972:2020 tidak relevan untuk dipakai.
untuk rangka Terdapat nomor yang sama
momen khusus dan namun, judul SNI nya salah,
109
serta tidak dijelaskan
menengah baja
justifikasinya mengapa tidak
pada aplikasi
digunakan dalam Laporan
seismik
Pendahuluan
F SNI terkait
Keselamatan/
kenyamanan gedung
1) SNI 03-3989-2000 Tercantum dalam KAK dan Sudah di jelaskan diatas di butir D.3)
Tata cara ada dalam Laporan
perencanaan dan Pendahuluan, namun belum
pemasangan dijelaskan secara spesifik
MEMENUHI
sistem sprinkler bagian mana yang dikutip
DENGAN
otomatis untuk CATATAN dan serta tujuan pengutipan
pencegahan sebagaimana tulisan ilmiah
bahaya kebakaran
pada bangunan
gedung
2) SNI 03-1746-2000 Tercantum dalam KAK dan Peraturan ini menjadi rujukan dalam PP/2021 & Permen 26/2008. Dalam
Tata cara ada dalam Laporan Laporan Pendahuluan sudah tertuang penggunaan PP16/2021 & Permen
perencanaan dan Pendahuluan, namun belum 26/2008 dalam daftar simak sehingga otomatis sudah menggunakan undang-
pemasangan jalan MEMENUHI dijelaskan secara spesifik undang ini seperti persyaratan arsitektur terkait eksit, eksit pelepasan dan lebar
keluar untuk DENGAN bagian mana yang dikutip eksit.
penyelamatan CATATAN dan serta tujuan pengutipan
terhadap bahaya sebagaimana tulisan ilmiah
kebakaran pada
bangunan gedung
3) SNI 03-6383-2000 Tercantum dalam KAK
Spesifikasi namun tidak ada dalam
peralatan pengolah Laporan Pendahuluan serta
udara individual TIDAK tidak dijelaskan justifikasinya
sebagai sistem MEMENUHI mengapa tidak digunakan
pengendalian asap dalam Laporan Pendahuluan
terzona dalam
bangunan gedung
110
Tercantum dalam KAK Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi subbab 3.2.2 Hal 40
4) SNI 03-6415-2000
namun tidak ada dalam
Spesifikasi proteksi
TIDAK Laporan Pendahuluan serta
untuk bukaan pada MEMENUHI tidak dijelaskan justifikasinya
konstruksi tahan
mengapa tidak digunakan
api
dalam Laporan Pendahuluan
5) SNI 03-6420-2000 Tercantum dalam KAK Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi subbab 3.2.2 Hal 40
Spesifikasi sistem namun tidak ada dalam
pengolahan udara Laporan Pendahuluan serta
di dapur dan ruang TIDAK tidak dijelaskan justifikasinya
parkir sebagai MEMENUHI mengapa tidak digunakan
pengendali asap dalam Laporan Pendahuluan
kebakaran dan
bangunan
6) SNI 03-6570-2001 TIDAK Tercantum dalam KAK Acuan.
Instalasi pompa MEMENUHI namun tidak ada dalam NFPA 20, Standar for the installation of stationary pumps for fire protection,
yang dipasang Laporan Pendahuluan serta 1999, edition, National Fire Protection Association.
tetap untuk proteksi tidak dijelaskan justifikasinya 1.2 Tujuan.
kebakaran mengapa tidak digunakan 1.2.1 Tujuan standar ini untuk menyediakan secara wajar proteksi terhadap jiwa
dalam Laporan Pendahuluan dan harta milik dari kebakaran melalui persyaratan instalasi pompa yang
dipasang tetap untuk proteksi kebakaran, didasarkan pada prinsip keteknikan,
data uji, dan pengalaman lokasi. Standar ini termasuk pompa satu tingkat dan
bertingkat banyak dengan poros yang dirancang horisontal atau vertikal.
Persyaratan ditentukan untuk perancangan dan pemasangan pompa,
penggerak pompa dan peralatan yang berhubungan dengannya.
Standar ini mengusahakan agar catatan-catatan dari instalasi pompa yang
dipasang tetap dan memenuhi tuntutan perkembangan teknologi terus dipakai.
Standar ini tidak dimaksudkan untuk menghambat teknologi baru atau
penggantian susunannya, asalkan ketentuan tersebut tidak lebih rendah dari
standar ini.
111
menimbulkan perbedaan di dalam memproteksi jiwa atau harta milik yang
bersebelahan.
1.3 Pompa lainnya.
Pompa yang lain dari spesifikasi dalam standar ini dan mempunyai fasilitas
rancangan yang berbeda boleh dipasang apabila pompa tersebut telah teruji
oleh laboratorium uji. Pompa tersebut dibatasi sampai kapasitas kurang dari
1.892 liter/menit (500 gpm).
1.4* Syarat persetujuan.
1.4.1 Persetujuan diberikan apabila pompa tetap dipilih berdasarkan pada
kondisi dimana pompa ini dipasang dan digunakan.
1.4.2 Pabrik pembuat pompa atau perwakilan yang ditunjuk harus memberikan
informasi yang lengkap berkaitan dengan karakteristik air dan pasokan daya
listrik.
Suatu perencanaan lengkap dan data detail yang menggambarkan pompa,
penggerak, alat kontrol, pasokan daya, sambungan hisap dan pelepasan, dan
kondisi pasokan air harus disiapkan untuk persetujuan.
Setiap pompa, penggerak, alat kontrol peralatan, pasokan daya dan
susunannya, dan pasokan air harus disetujui oleh instansi berwenang untuk
kondisi lokasi spesifik yang dijumpai.
7) SNI 03-6571-2001 MEMENUHI Tercantum dalam KAK dan - Standar ini ditujukan untuk keselamatan jiwa dan perlindungan harta benda
Sistem DENGAN ada dalam Laporan terhadap bahaya kebakaran.
pengendalian asap CATATAN Pendahuluan, namun belum - Standar ini digunakan untuk perancangan, instalasi, pengujian,
kebakaran pada dijelaskan secara spesifik pengoperasian dan pemeliharaan dari sistem pengolah udara mekanik baru
bangunan gedung bagian mana yang dikutip atau perbaikan yang juga digunakan sebagai sistem pengendalian asap.
dan serta tujuan pengutipan - Dalam zona yang besar seperti pada atrium dan mal, dibahas pada standar
18 sebagaimana tulisan lain.
ilmiah Terjadi pengulangan - Standar ini menetapkan kriteria minimal untuk perancangan sistem
kalimat hingga 3 kali pengendalian asap, sehingga memungkinkan penghuni menyelamatkan diri
dengan aman dari dalam bangunan, atau bila dikehendaki ke dalam daerah
aman di dalam bangunan.
- Tujuan dari standar ini adalah sebagai pedoman dalam menerapkan sistem
112
yang menggunakan perbedaan tekanan dan aliran udara untuk
menyempurnakan satu atau lebih hal berikut:
a) Menghalangi asap yang masuk ke dalam sumur tangga, sarana jalan ke
luar, daerah tempat berlindung, saf lif, atau daerah yang serupa.
b) Menjaga lingkungan yang masih dapat dipertahankan dalam daerah
tempat berlindung dan sarana jalan ke luar selama waktu yang
dibutuhkan untuk evakuasi.
c) Menghalangi perpindahan asap dari zona asap.
d) Menyediakan kondisi di luar zona kebakaran yang memungkinkan
petugas mengambil tindakan darurat untuk melakukan operasi
penyelamatan dan untuk melokalisir dan mengendalikan kebakaran.
e) Menambah proteksi jiwa dan untuk mengurangi kerugian harta milik.
- Presurisasi.
Sarana utama pengendalian aliran asap adalah dengan menciptakan
perbedaan tekanan udara di kedua sisi partisi, lantai, dan komponen bangunan
lain. Konsep dasar dari presurisasi bangunan adalah menentukan tekanan
tertinggi di ruang yang bersebelahan dari zona asap.
Dengan cara ini, gerakan udara ke dalam zona asap dari daerah yang
bersebelahan dan asap dihalangi dari penyebaran ke seluruh bangunan.
- Aliran Udara.
Aliran udara yang berkecepatan cukup dapat menghalangi gerakan asap.
Prinsip ini umumnya banyak digunakan untuk mengendalikan gerakan asap
melalui bukaan.
Aliran udara melalui bukaan ke dalam zona asap harus berkecepatan cukup
untuk membatasi perpindahan asap dari zona itu seperti pada bukaan.
113
Pintu dalam bukaan ini tidak terbuka untuk jangka waktu yang lama, sehingga
kondisi sementara yang ditunjukkan ini penting untuk menyediakan jalan ke luar
dari, atau masuk ke, daerah zona.
8) SNI 19-6718-2002 TIDAK Tercantum dalam KAK Standard ini merinci persyaratan bahan, rancangan, pembuatan, kinerja
Spesifikasi damper MEMENUHI namun tidak ada dalam pengujian dan penandaan damper kebakaran yang dapat berbentuk persegi
kebakaran Laporan Pendahuluan serta atau bulat, sudu penutup tunggal atau ganda dan mempunyai cara kerja engsel
tidak dijelaskan justifikasinya atau buka tutup tirai.
mengapa tidak digunakan
dalam Laporan Pendahuluan Bahan Damper kebakaran
- Korosi galvanis
- Bahan Flens, selubung dan sudut
Flens pemasang, selubung dan sudu damper kebakran harus dibuat dari:
a. Baja tahan karat
b. Lembar baja berlapis seng
c. Lebur panas besi lunak atau logam campuran lainnya yang
memiliki temperature lebur tidak kurang dari 1000oC
- Bahan bagian yang bergerak
a. Poros sudut dan poros pengait terbuat dari baja tahan karat
b. Bantalan sudut dan bantalan pengait harus terbuat dari
Kuningan atau perunggu
Baja tahan karat
Bahan polianida atau polifluorida
c. Pengait, pegas dan bagian yang bergerat
Pengait, pegas dan bagian yang bergerat harus terbuat dari
Baja tahan karat
Paduan perunggu
114
Uji kebocoran udara Damper Kebakaran
115
mengapa tidak digunakan
minum
dalam Laporan Pendahuluan
4) SNI 7504: 2011 Tercantum dalam KAK Tidak diakomodir dalam studi kajian teknis pelayanan air minum Hambalang,
Spesifikasi material namun tidak ada dalam system air minum di Hambalang ini belum dibangun
fiberglass IDAK Laporan Pendahuluan serta
reinforced plastic MEMENUHI tidak dijelaskan justifikasinya
unit instalasi mengapa tidak digunakan
pengolahan air dalam Laporan Pendahuluan
Tercantum dalam KAK Tidak diakomodir dalam studi kajian teknis pelayanan air minum Hambalang,
5) SNI 7505: 2011 namun tidak ada dalam system air minum di Hambalang ini belum dibangun
Spesifikasi material TIDAK Laporan Pendahuluan serta
baja unit instalasi MEMENUHI tidak dijelaskan justifikasinya
pengolahan air mengapa tidak digunakan
dalam Laporan Pendahuluan
Tercantum dalam KAK Tidak diakomodir dalam studi kajian teknis pelayanan air minum Hambalang,
6) SNI 7506: 2011
namun tidak ada dalam system air minum di Hambalang ini belum dibangun
Spesifikasi material
IDAK Laporan Pendahuluan serta
baja tahan karat MEMENUHI tidak dijelaskan justifikasinya
unit instalasi
mengapa tidak digunakan
pengolahan air
dalam Laporan Pendahuluan
7) SNI 7507: 2011 Tercantum dalam KAK Tidak diakomodir dalam studi kajian teknis pelayanan air minum Hambalang,
Spesifikasi namun tidak ada dalam system air minum di Hambalang ini belum dibangun
bangunan TIDAK Laporan Pendahuluan serta
pelengkap unit MEMENUHI tidak dijelaskan justifikasinya
instalasi mengapa tidak digunakan
pengolahan air dalam Laporan Pendahuluan
Tercantum dalam KAK Tidak diakomodir dalam studi kajian teknis pelayanan air minum Hambalang,
namun tidak ada dalam system air minum di Hambalang ini belum dibangun
8) SNI 2547:2008
TIDAK Laporan Pendahuluan serta
Spesifikasi meter MEMENUHI tidak dijelaskan justifikasinya
air
mengapa tidak digunakan
dalam Laporan Pendahuluan
H Pedoman teknis terkait
bahan konstruksi
116
bangunan dan
rekayasa sipil
Tercantum dalam KAK jika diperlukan akan ditambahkan dalam revisi laporan antara, jika tidak akan
1) Pt-T-03-2000-C
namun tidak ada dalam disampaikan justifikasinya setelah analisis bidang arsitektur dilakukan
Tata cara
TIDAK Laporan Pendahuluan serta
pengerjaan MEMENUHI tidak dijelaskan justifikasinya
pasangan dan
mengapa tidak digunakan
plesteran dinding
dalam Laporan Pendahuluan
Tercantum dalam KAK jika diperlukan akan ditambahkan dalam revisi laporan antara, jika tidak akan
namun tidak ada dalam disampaikan justifikasinya setelah analisis bidang arsitektur dilakukan
2) Pd T-09-2004-C
TIDAK Laporan Pendahuluan serta
Pemeliharaan MEMENUHI tidak dijelaskan justifikasinya
bangunan gedung
mengapa tidak digunakan
dalam Laporan Pendahuluan
3) Pd-T-12-2004-C Tercantum dalam KAK jika diperlukan akan ditambahkan dalam revisi laporan antara, jika tidak akan
Perancangan namun tidak ada dalam disampaikan justifikasinya setelah analisis bidang arsitektur dilakukan
komponen Laporan Pendahuluan serta
TIDAK
arsitektural, MEMENUHI
tidak dijelaskan justifikasinya
mekanikan dan mengapa tidak digunakan
elektrikal terhadap dalam Laporan Pendahuluan
beban gempa
Tercantum dalam KAK jika diperlukan akan ditambahkan dalam revisi laporan antara, jika tidak akan
4) Pd T-02-2005-C
namun tidak ada dalam disampaikan justifikasinya setelah analisis bidang arsitektur dilakukan
Perencanaan
TIDAK Laporan Pendahuluan serta
rambu-rambu di MEMENUHI tidak dijelaskan justifikasinya
dalam bangunan
mengapa tidak digunakan
gedung
dalam Laporan Pendahuluan
5) Pt-T-26-2000-C Tercantum dalam KAK Tidak digunakan karena system SPAM belum terbangun
Tata cara namun tidak ada dalam
pemeliharaan TIDAK Laporan Pendahuluan serta
jaringan pipa MEMENUHI tidak dijelaskan justifikasinya
transmisi dan pipa mengapa tidak digunakan
distribusi air minum dalam Laporan Pendahuluan
6) Pt T-21-2000-C TIDAK Tercantum dalam KAK
117
Tata cara dasar namun tidak ada dalam
perencanaan Laporan Pendahuluan serta
plambing untuk air MEMENUHI tidak dijelaskan justifikasinya
minum, air limbah mengapa tidak digunakan
dan air hujan dalam Laporan Pendahuluan
Tercantum dalam KAK Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi subbab 3.2.2 Hal 35
7) Pt T-18-2002-C namun tidak ada dalam
Penanganan air TIDAK Laporan Pendahuluan serta
bersih dan plp di MEMENUHI tidak dijelaskan justifikasinya
pesantren mengapa tidak digunakan
dalam Laporan Pendahuluan
8) Pd T-05-2005-C Tercantum dalam KAK Tidak akan digunakan mengingat pendekatan untuk hambalang tidak dilakukan
Penyediaan air namun tidak ada dalam secara partisipasi masyarakat tetapi berdasarkan organisasi yang ditetapkan
minum berbasis TIDAK Laporan Pendahuluan serta oleh Pemerintah
masyarakat (PAM MEMENUHI tidak dijelaskan justifikasinya
BM) Volume 1. mengapa tidak digunakan
Pedoman Umum dalam Laporan Pendahuluan
9) Pd T-06-2005-C Tercantum dalam KAK Tidak akan digunakan mengingat pendekatan untuk hambalang tidak dilakukan
Penyediaan air namun tidak ada dalam secara partisipasi masyarakat tetapi berdasarkan organisasi yang ditetapkan
minum berbasis Laporan Pendahuluan serta oleh Pemerintah
TIDAK
masyarakat (PAM MEMENUHI
tidak dijelaskan justifikasinya
BM) Volume 2. mengapa tidak digunakan
Pedoman dalam Laporan Pendahuluan
penyelenggaraan
10) Pd T-07-2005-C Tercantum dalam KAK Tidak akan digunakan mengingat pendekatan untuk hambalang tidak dilakukan
Penyediaan air namun tidak ada dalam secara partisipasi masyarakat tetapi berdasarkan organisasi yang ditetapkan
minum berbasis TIDAK Laporan Pendahuluan serta oleh Pemerintah
masyarakat (PAM MEMENUHI tidak dijelaskan justifikasinya
BM) Volume 3. mengapa tidak digunakan
Kelembagaan dalam Laporan Pendahuluan
11) Pd T-08-2005-C TIDAK Tercantum dalam KAK Tidak akan digunakan mengingat pendekatan untuk hambalang tidak dilakukan
Penyediaan air MEMENUHI namun tidak ada dalam secara partisipasi masyarakat tetapi berdasarkan organisasi yang ditetapkan
minum berbasis Laporan Pendahuluan serta oleh Pemerintah
masyarakat (PAM tidak dijelaskan justifikasinya
118
BM) Volume 4. mengapa tidak digunakan
Pembiayaan dalam Laporan Pendahuluan
12) Pd T-09-2005-C Tercantum dalam KAK Tidak akan digunakan mengingat pendekatan untuk hambalang tidak dilakukan
Penyediaan air namun tidak ada dalam secara partisipasi masyarakat tetapi berdasarkan organisasi yang ditetapkan
minum berbasis Laporan Pendahuluan serta oleh Pemerintah
masyarakat (PAM TIDAK tidak dijelaskan justifikasinya
BM) Volume 5. MEMENUHI mengapa tidak digunakan
Pembangunan dalam Laporan Pendahuluan
prasarana dan
sarana
13) Pd T-10-2005-C Tercantum dalam KAK Tidak akan digunakan mengingat pendekatan untuk hambalang tidak dilakukan
Penyediaan air namun tidak ada dalam secara partisipasi masyarakat tetapi berdasarkan organisasi yang ditetapkan
minum berbasis Laporan Pendahuluan serta oleh Pemerintah
masyarakat (PAM TIDAK tidak dijelaskan justifikasinya
BM) Volume 6. MEMENUHI mengapa tidak digunakan
Pelaksanaan dalam Laporan Pendahuluan
pemantauan dan
evaluasi
I RSNI terkait bahan
konstruksi bangunan
dan rekayasa sipil
1) RSNI S-10-2002 Tercantum dalam KAK RSNI S-10-2002 Standar pasokan air untuk pemadam kebakaran di
Standar pasokan namun tidak ada dalam permukiman kota dan sekitarnya tidak digunakan , selanjutnya menggunakan
air untuk Laporan Pendahuluan serta PERMEN PU NO.26-PRT-M-2008 ttg persyaratan teknis sistem proteksi
TIDAK
pemadam MEMENUHI
tidak dijelaskan justifikasinya kebakaran
kebakaran di mengapa tidak digunakan
permukiman kota dalam Laporan Pendahuluan Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi subbab 3.2.2 Hal 41
dan sekitarnya
2) RSNI T-20-2004 TIDAK Tercantum dalam KAK Tidak digunakan, mengacu kepada Permen PUPR 14/2017 dan PP 16/2021
Tata cara MEMENUHI namun tidak ada dalam
perencanaan Laporan Pendahuluan serta
ruang dan tidak dijelaskan justifikasinya
aksesibilitas mengapa tidak digunakan
bangunan bagi dalam Laporan Pendahuluan
119
pengguna kursi
roda
Tercantum dalam KAK RSNI T-01-2003 Tata cara perencanaan plambing SNI terbaru SNI 03-7065-
3) RSNI T-01-2003 namun tidak ada dalam 2005 tata cara perencanaan sistem plambing
Tata cara TIDAK Laporan Pendahuluan serta
perencanaan MEMENUHI tidak dijelaskan justifikasinya Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi subbab 3.2.2 Hal 44
plambing mengapa tidak digunakan
dalam Laporan Pendahuluan
Tercantum dalam KAK RSNI T-15-2004 Tata cara pemeliharaan sistem plambing, menggunakan SNI
4) RSNI T-15-2004 namun tidak ada dalam 8153-2015 Sistem Plambing pd Bangunan Gedung
Tata cara TIDAK Laporan Pendahuluan serta
pemeliharaan MEMENUHI tidak dijelaskan justifikasinya Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi subbab 3.2.2 Hal 44
sistem plambing mengapa tidak digunakan
dalam Laporan Pendahuluan
5) RSNI T-16-2004 Tercantum dalam KAK RSNI T-16-2004 Tata cara pengadaan, pemasangan dan pengujian pipa pvc
Tata cara namun tidak ada dalam untuk air limbah dan dalam bangunan gedung , menggunakan SNI 8153-2015
pengadaan, Laporan Pendahuluan serta Sistem Plambing pd Bangunan Gedung
pemasangan dan tidak dijelaskan justifikasinya
TIDAK
pengujian pipa MEMENUHI
mengapa tidak digunakan Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi subbab 3.2.2 Hal 44
pvc untuk air dalam Laporan Pendahuluan
limbah dan dalam
bangunan
gedung
6) RSNI T-17-2004 Tercantum dalam KAK RSNI T-17-2004 Tata cara pengadaan, pemasangan dan pengujian pipa pvc
Tata cara namun tidak ada dalam untuk penyediaan air minum, menggunakan SNI 8153-2015 Sistem Plambing
pengadaan, Laporan Pendahuluan serta pada Bangunan Gedung
pemasangan dan TIDAK tidak dijelaskan justifikasinya
pengujian pipa MEMENUHI mengapa tidak digunakan Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi subbab 3.2.2 Hal 44
pvc untuk dalam Laporan Pendahuluan
penyediaan air
minum
7) RSNI 6389:2020 TIDAK Tercantum dalam KAK Menggunakan SNI 6389 :2020 Konservasi energi selubung bangunan Gedung
Konservasi energi MEMENUHI namun tidak ada dalam
selubung Laporan Pendahuluan serta Tertuang Dalam Laporan Pendahuluan Revisi Hal 205
120
bangunan pada tidak dijelaskan justifikasinya
bangunan mengapa tidak digunakan
gedung dalam Laporan Pendahuluan
3. Kesimpulan
Atas hasil pemeriksaan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa PT Wiratman KSO. PT Wiratman Chodai Indonesia BELUM MEMENUHI
kelengkapan Kurva S, Kesesuaian Laporan Pendahuluan dengan KAK, Kesesuaian dengan Peraturan dan Standar dan Kelengkapan Laporan
Invoice.
Demikian Berita Acara pemeriksaan ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ketua Tim
Direktorat Bina Teknik Ketua Tim
Permukiman dan Perumahan PT. Wiratman - PT. WCI KSO
121
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA TEKNIK PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan 12110 Telp.(021) 72798062 E-mail: satkerbtpp@pu.go.id
Nomor ........................................................
Pada hari ini Jumat, tanggal Tiga Puluh bulan Juli tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu, bertempat Lokasi di Kantor
Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Jakarta yang bertanda tangan di bawah ini :
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. Wiratman - PT. WCI KSO selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
.
Nama : Fethrian S. Rangkuti, ST, MT
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Permukiman dan
Perumahan
Alamat : Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan,
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Berdasarkan :
1. Surat Perintah Kerja No……………………
2. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Nomor : ………………….
Selanjutnya PIHAK PERTAMA menyerahkan hasil pekerjaan tersebut kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima hasil pekerjaan tersebut dari PIHAK PERTAMA dengan rincian pekerjaan yang terlampir dalam berita
acara ini.
Demikian Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
i
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Yang Menyerahkan Pekerjaan Yang Menerima Hasil Pekerjaan
PT. Wiratman - PT. WCI KSO Pejabat Pembuat Komitmen,
ii