Disusun Oleh:
Dosen Pengajar :
2
Tamba.
3
Nasruddin Syam, Gafur Abd, and Wardiah Hamzah, ‘Implementasi Theory Planning
Behavior Terhadap Intensi Membuang Sampah Pengunjung Car Free Day Pantai Losari
Kota Makassar’, Window of Health:Jurnal Kesehatan, 2.1 (2019), 77–87.
4
Nadhira. Afdalia, ‘Theory of Planned Behavior Dan Readiness for Change Dalam
Memprediksi Niat Implementasi Peraturan’, Jaai, 18.2 (2010), 110–23.
merasa itu merupakan hak pribadinya dalam menentukan apa yang dilakukan
dan bukan ditentukan oleh orang lain, maka dia akan mengabaikanpersepsi
orang mengenai perilaku yang dilakukannya. Fishbein dan Ajzen (1975)
menyebut istilah ini dengan “motivation to comply” untuk menggambarkan
kejadian ini adalah apakah individu dapat mematuhi pandangan orang lain dan
akan berpengaruh dalam hidupnya atau tidak.
3) Kontrol Perilaku Persepsian (Perceived behavioral control)
Schifter dan Ajzen (1985) menambahkan sebuah konsep yang
sebelumnya tidak dimiliki pada theory reasoned action. Konsep ini
ditambahkan kedalam theroy of planned behavior untuk mengontrol sebuah
perilaku yang dibatasi dalam keterbatasan dan kurangnya sumber daya dalam
melakukan perilaku konstruk. Konstruk yang ditambahkan ialah kontrol
perilaku persepsian (perceived behavioral control). Kontrol perilaku tersebut
dapat diartikan sebagai suatu kemudahan atau bisa kesulitan persepsian dalam
melakukan perilaku. Ajzen (2005) memberi nama kondisi ini sebagai kontrol
perilaku persepsian.
Perlu diketahui mengenai TPB tidak secara langsung berkaitan dengan
jumlah dari kontrol yang dimiliki seseorang, tetapi teori ini pada dasarnya
lebih mempertimbangkan pengaruh yang ada dan mungkin dari kontrol
perilaku persepsian dalam mencapai tujuan perilaku tertentu.. Kontrol perilaku
lebih merujuk pada mempertimbangkan beberapa paksaan yang realistis
mungkin terjadi.5
Sehingga secara menyeluruh, suatu kepercayaan dalam perilaku dapat
membentuk suatu sikap menyukai atau sebaliknya terhadap perilaku tertentu.
Kepercayaan normatif menciptakan tekanan sosial atau bahkan norma
subyektif, serta kepercayaan kontrol hendak memberikan kontrol perilaku
persepsian. Nantinya semua unsur seperti sikap terhadap perilaku, norma
subyektif, serta kontrol perilaku persepsian akan menggerakan niat perilaku
(behavioral intention) serta selanjutnya membentuk perilaku (behaviour).
Sumber Referensi
5
Afdalia.
Afdalia, Nadhira., ‘Theory of Planned Behavior Dan Readiness for Change Dalam
Memprediksi Niat Implementasi Peraturan’, Jaai, 18.2 (2010), 110–23