Anda di halaman 1dari 12

PANDUAN PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESIPRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU


TA. 2020/2021

Tahapan profesi merupakan tahapan belajar di lahan klinik secara total dengan besar beban SKS
yang ditentukan. Beban total SKS yang mesti diselesaikan oleh mahasiswa adalah sebanyak 36 SKS
dan dilewati selama total 39 minggu dengan rincian sebagai berikut :

No Kode MK Nama MK SKS Menit/Smstr Jam/Smstr Hari Minggu Pembulatan


Minggu
1 NMP11001 Keperawatan
Dasar 2
Profesi 5440 90,67 12,95 2,16 2
2 Keperawatan
NMP11002 Medikal 6
Bedah 16320 272,00 38,86 6,48 7
3 Keperawatan
NMP11003 Gadar dan 3
kritis 8160 136,00 19,43 3,24 3
4 Keperawatan
NMP11004 4
Maternitas 10880 181,33 25,90 4,32 4
5 Keperawatan
NMP11005 4
Anak 10880 181,33 25,90 4,32 4
6 Keperawatan
NMP11006 Komunitas 5
& Keluarga 13600 226,67 32,38 5,40 6
7 Keperawatan
NMP11007 2
Gerontik 5440 90,67 12,95 2,16 2
8 Keperawatan
NMP11008 4
Jiwa 10880 181,33 25,90 4,32 4
9 NMP11009 Elektif 3 8160 136,00 19,43 3,24 3
10 Manajemen
NMP11010 3
keperawatan 8160 136,00 19,43 3,24 4
233,1
Jumlah 36
97920 1632,00 4 38,86 39

I. Pelaksanaan / Metode Praktek Secara Umum


Model pelaksanaan praktek profesi secara umum adalah dengan metode daring yang
dimodifikasi berdasarkan kebutuhan tiap mata ajar dan juga menggunakan metode blended
learning (campuran) pada mata ajar tertentu. Secara umum, pelaksanaan pembelajaran secara
daring pada tiap mata ajar disajikan di bawah ini dan pada pelaksanaannya dapat dilakukan
penyesuaian sesuai pencapaian kompetensi pada tiap mata ajar :

a. Tahapan Persiapan
Pada tahapan persiapan :
1. Korprodi menyiapkan kelas online di google class room untuk tiap mata ajar
1) Pembimbing akan bergabung di google class room (GCR) pada mata ajar
masing-masing
2) Penugasan untuk mahasiswa dishare di GCR
3) Mahasiswa mengumpulkan tugas di GCR
2. Korprodi menyiapkan absensi
1) Link absensi akan di share oleh koorprodi Ners
2) Absensi diisi oleh mahasiswa setiap hari
3) Absensi diisi pembimbing setiap kegiatan bimbingan
b. .Kegiatan dosen pembimbing :
1) Pembimbing membuat gambaran kasus yang sesuai dengan real dan komplek
2) Pembimbing memberikan kasus LP, memberikan EBP dan memberikan gambaran
kasus.
3) Pembimbing melakukan responsi secara interaktif untuk LP, EBP dan kasus
4) Pembimbing memberikan bimbingan kasus seminar
c. Kegiatan mahasiswa :
1) Melapor ke pembimbing akademik sesuai ruangan masing-masing
2) Membuat LP, EBP dan askep dari kasus yang telah diberikan pembimbing
3) Membuat lembar kegiatan
4) Membuat media peraga dalam memberikan edukasi pada klien dan keluarga
(individu)
5) Mengerjakan makalah untuk seminar akhir (dikonsulkan dengan pembimbing)
6) Mengikuti responsi dengan pembimbing
d. Kegiatan seminar :
1) Dilakukan secara daring (google meet atau zoom)
2) Seminar dilaksanakan pada akhir praktik di stase mata ajar masing-masing
3) Sebagai host adalah sipen matar ajar

e. Evaluasi :
Kegiatan evaluasi dilakukan pada saat jadwal mata ajar masing-masing
1) Evaluasi Tertulis (offline CBT)
(1) Tiap tim mata ajar membuat soal pinyet dan tindakan 10 – 12 soal
(2) Soal diserahkan ke tim CBT 1 hari sebelum jadwal ujian
(3) Jadwal evaluasi akan di atur oleh Jurusan
2) Evaluasi Skill
(1) Dilakukan di lab fakultas
(2) Jadwal evaluasi skill lab diatur oleh jurusan
(3) Tiap tim mata ajar membuat soal yang mengarah ke tindakan (sebanyak jumlah
mahasiswa pada mata ajar tersebut)
(4) Yang menjadi pasien bisa phantom atau mahasiswa kelompok tersebut
f. Aturan dan tata tertib selama pembelajaran daring
1.Tata cara responsi secara daring
1) Dilakukan secara interaktif
2) Mahasiswa memakai baju dinas
2.Kelulusan pada tiap Mata ajar
Mahasiswa harus lulus dari semua evaluasi mata ajar (tertulis dan skill), memenuhi semua
unsur tanggung jawab dan beban yang diberikan pada tiap mata ajar, kehadiran wajib 100%
3.Remedial
1) Evaluasi tertulis
 Dilakukan pada akhir jadwal mata ajar yang bersangkutan
 Jadwal disusun oleh korprodi Ners
2) Evaluasi skill
 Dilakukan pada hari berikutnya
4.Penggantian dinas/praktik
1) Dilakukan setelah praktik profesi berakhir dan akan menyesuaikan dengan
jadwal yang sedang berjalan lainnya
2) Mahasiswa mendaftarkan untuk melakukan penggantian dinas/praktik ke
pembimbing.
3) Pembimbing melaporkan ke korprodi ners jumlah mhs yg mengganti
dinas/praktik dan jumlah hari penggantiannya.
4) Jadwal penggantian disusun oleh korprodi Ners
5.Mahasiswa wajib berada di Kota Pekanabaru selama pelaksanaan pembelajaran daring
6.Mahasiswa wajib melaporkan posisi diri yang membuktikan keberadaannya di Kota
Pekanbaru melalui aplikasi “share loc” setiap 3 hari sekali kepada pembimbing

II. Pelaksanaan Pembelajaran Pada Tiap Mata Ajar


Pelaksanaan praktek profesi per mata ajar disajikan di bawah ini :

1. Keperawatan Dasar Profesi


a. Dilaksanakan di laboratorium fakultas
b. Pelaksanaan di fakultas menggunakan ketersediaan ruangan laboratorium
c. Jadwal yang tersusun diatur sedemikian rupa dengan tetap memperhatikan protocol
pencegahan Covid-19
d. Tatap muka langsung 1 mahasiswa secara terjadwal dan bergantian
e. Alokasi waktu per kelompok sebanyak 30 menit (dosen dapat menginstruksikan
kegiatan inti utama dari tindakan yang mesti diperagakan)
f. Mahasiswa dan dosen mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19 antara
lain :
1) Menggunakan masker dan face shield
2) Menjaga jarak maksimal 1,5 meter
3) Mencuci tangan sesering mungkin sebelum dan sesudah kegiatan
g. Mahasiswa dilarang berkerumun dan langsung kembali ke tempat masing-masing
setelah kegiatan selesai
h. Mahasiswa hadir sesuai jadwal yang ditetapkan untuk menghindari kerumunan
i. Apabila mahasiswa dinyatakan tidak lulus, maka wajib mengulang pada periode
pelaksanaan KDP yang sedang berlangsung dengan melakukan kontrak waktu pada
dosen pembimbingnya
j. Responsi singkat dengan dosen pengampu mata ajar pada saat perasat dilakukan
k. Perasat yang memerlukan penggunaan alat minimal diseleksi oleh tim pengajar dan
diberikan penugasan pembuatan video kepada mahasiswa

2. Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Gawat Darurat, Keperawatan Maternitas


dan Keperawatan Anak (menyesuaikan)
1) Ketentuan
(a) Setiap mahasiswa wajib menjalankan metode belajar yang ditetapkan
(b) Bentuk penugasan yang diberikan tidak berhubungan dengan pasien individu dan
kelompok, pembimbing klinik serta lahan praktek.
2) Penugasan Individu
2.1. Penyusunan Laporan Pendahuluan (LP).
a) Penyusunan LP dilakukan mahasiswa dengan engikuti alur perpindahan
ruangan dinas sesuai jadual
b) Penetapan LP kepada tiap mahasiswa ditentukan oleh masing-masing
pembimbing akademik sesuai ruangan dinas
c) Mahasiswa melapor dan menghubungi pembimbing akademik untuk meminta
kasus sebagai LP
d) Setiap mahasiswa menyusun 1 LP / kasus kelolaan per minggu
e) LP antara mahasiswa tidak boleh sama dalam satu ruangan dinas

Skema :

Mahasiswa menghubungi dosen pembimbing akademik untuk meminta judul kasus sebagai LP
mengikuti alur perpindahan ruangan

Dosen pembimbing akademik memberikan kasus LP kepada tiap mahasiswa

Mahasiswa menyusun LP sesuai ketentuan (1 LP / kasus per minggu) dan menyelesaikan


penugasan lainnya

Mahasiswa mengumpulkan laporan lengkap ke pembimbing akademik melalui aplikasi GCR

Dosen mengarsipkan penugasan mahasiswa dan memberikan penilaian

II.2. Penyusunan Evidence Based Nursing Practice (EBNP) dan SOP


(Standar Operasional
Prosedur)
a) EBNP yang disusun sebanyak 2 artikel (mengikuti penyusunan tiap-tiap LP)
b) Setiap EBNP dilengkapi dengan penyusunan SOP tindakan / asuhan
keperawatan
c) SOP yang disusun pada tiap EBNP sebanyak 2 SOP.
II.3. Penyusunan Concept Map/WOC kasus berdasarkan LP
 Setiap kasus LP menyertakan Concept Map/WOC (contoh terlampir)

3. Keperawatan Komunitas
A. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran/ bimbingan yang dilaksanakan adalah Conference (pre dan
post), diskusi kelompok, praktik mandiri, lokakarya mini masyarakat, pembahasan kasus,
studi literatur. Dalam pelaksanaan proses bimbingan, dilakukan beberapa kegiatan
diantaranya adalah :
1. Tahap Orientasi
Pada tahap orientasi, pembimbing mengarahkan kepada mahasiswa untuk
melakukan survey lapangan secara online, mempersiapkan instrument pengkajian
kesehatan komunitas, melakukan sosialisasi dengan masyarakat secara online,
bersinergi dengan Tim Satgas Covid-19 di tingkat RW, menyusun laporan pendahuluan
untuk semua kegiatan yang akan dilakukan, serta melakukan konferensi baik pre
maupun post untuk membahas dan mengevaluasi kegiatan mahasiswa. Pada tahap ini,
metode pembelajaran yang dilakukan adalah: konferensi, diskusi dan musyawarah
bersama masyarakat, serta studi literatur.
2. Tahap Kerja.
Pada tahap kerja, pembimbing mengarahkan mahasiswa untuk melakukan
praktik keperawatan komunitas berdasarkan pada masalah kesehatan/keperawatan
prioritas yang ditemukan, termasuk kegiatan UKK, UKS pada AUS dan Posyandu.
Metode pembelajaran yang digunakan adalah: diskusi kelompok, lokakarya mini
masyarakat, studi kasus, praktik lapangan (intervensi keperawatan profesional), promosi
kesehatan, proses kelompok masyarakat, pemberdayaan masyarakat (empowerment),
dan menjalin kemitraan (partnership) lintas program dan sektoral.
3. Tahap Evaluasi
Pada tahap evaluasi, pembimbing mengarahkan mahasiswa untuk melakukan
evaluasi dengan menyusun laporan kegiatan untuk semua kegiatan yang telah dilakukan
selama praktik keperawatan komunitas, dan melakukan lokakarya mini masyarakat II
serta menyusun rencana tindak lanjut yang ditujukan pada pihak Puskesmas, pihak
kelurahan, RW Siaga, RW, kader Posyandu , serta tokoh agama dan tokoh masyarakat
setempat

Dalam aplikasinya, kegiatan praktik keperawatan komunitas dilakukan bersamaan dengan


praktik keperawatan keluarga, sehingga waktu pelaksanaan praktik berlangsung selama 7 minggu di
wilayah kerja yang telah ditentukan. Pelaksanaan praktik lapangan yang harus dipahami dan
dilakukan oleh mahasiswa adalah:
1. Setiap kegiatan selama proses praktik keperawatan profesi berlangsung akan disupervisi baik
secara kelompok maupun individu.
2. Setiap kegiatan atau tindakan keperawatan yang dilakukan harus didokumentasikan.
3. Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan dilaporkan dalam bentuk laporan pendahuluan (LP)
dan harus dikonsultasikan kepada pembimbing minimal dua (2) hari sebelumnya dan laporan
lengkap dari kegiatan (laporan kegiatan) harus sudah diterima pembimbing paling lambat dua
hari setelah kegiatan berlangsung beserta dengan absensi peserta dan materi penyuluhan /
materi kegiatan yang dilakukan.
4. Laporan lengkap praktik profesi keperawatan komunitas dikumpulkan setelah 1 (satu) minggu
dari kegiatan praktik keperawatan komunitas berakhir dan dijilid rangkap 5 (lima), yang akan
diserahkan masing-masing kepada pihak Kampus dan pihak yang terlibat.
5. Setiap kegiatan praktik profesi keperawatan komunitas berlangsung, seluruh mahasiswa
diwajibkan untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Penugasan lapangan :
1. Di puskesmas.
Mahasiswa dibagi dalam suatu kelompok, dimana setiap dosen akan membimbing
mahasiswa yang terdiri dari 13-14 orang. Setiap kelompok menganalisa atau menelaah satu
program kesehatan wajib maupun pengembangan Puskesmas sesuai skenario yang diberikan
secara online. Hasil telaah program ini akan dipresentasikan didepan pembimbing secara
online
2. Di posyandu.
Setiap kelompok menganalisa kebutuhan dan masalah yang ditemukan terkait
penyelenggaraan atau pembinaan Posyandu sesuai dengan yang diharapkan. Setelah itu,
kelompok mahasiswa wajib melakukan satu kegiatan terkait upaya pembinaan Posyandu
dengan melibatkan petugas Puskesmas, kader, dan pengunjung Posyandu. Kegiatan yang
dilakukan di Posyandu berkesinambungan, yaitu dari upaya pembinaan kader Posyandu
sampai pelaksanaan Posyandu dengan tetap menggunakan protokol kesehatan.
3. Di lingkungan RW pada anak usia sekolah.
Setiap kelompok menganalisa kebutuhan atau masalah kesehatan yang ditemukan pada
Anak Usia Sekolah, dan melakukan satu kegiatan terkait kebutuhan dan masalah kesehatan
yang ditemukan dengan melibatkan pihak sekolah dan peserta didik.
4. Di tempat kerja.
Setiap kelompok menganalisa kebutuhan atau masalah kesehatan yang ditemukan di tempat
kerja, dan melakukan satu kegiatan terkait kebutuhan dan masalah kesehatan yang
ditemukan.
5. Di komunitas.
Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di komunitas adalah melakukan proses asuhan
keperawatan komunitas secara bertahap mulai dari mengumpulkan data kesehatan
masyarakat tingkat RW, melakukan sosialisasi dengan masyarakat secara online, bersinergi
dnegan Tim Satgas Covid19 untuk memfasilitasi masyarakat agar mandiri dalam
menyelesaikan masalah kesehatannya, melakukan LKMM I untuk mendesiminasikan hasil
pengkajian dan menyusun rencana kegiatan dalam bentuk POA (Planning Of Action) secara
online, melakukan implementasi keperawatan komunitas berdasarkan POA yang telah
disusun, melakukan evaluasi kegiatan dengan melaporkan kegiatan yang telah dilakukan dan
hasil yang dicapai pada kegiatan serta menyusun rencana tindak lanjut pada kegiatan
LKMM II dan penutupan. Berikut ini format yang digunakan dalam praktik asuhan
keperawatan komunitas.

4. Keperawatan Keluarga
Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan atau yang diterapkan selama
proses praktik profesi keperawatan keluarga guna mencapai kompetensi yang diharapkan.
Metode pembelajaran adalah pengelolaan keluarga, diskusi, pre dan post conference.
Pelaksanaan Praktik Klinik.
Pelaksanaan praktik profesi keperawatan keluarga dilaksanakan melalui beberapa tahapan:
1. Tahapan Pendahuluan
Tahapan pendahuluan meliputi penjelasan praktik profesi keperawatan keluarga,
orientasi lapangan, pembuatan laporan pendahuluan keluarga binaan. Laporan
pendahuluan menggambarkan rencana kegiatan ners muda selama dua minggu ners
muda di keluarga binaan. Setelah membuat satu LP, ners muda mengunjungi keluarga
binaan 6 kali. Untuk kunjungan sebanyak 18 kali, ners muda membuat 3 LP.
2. Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan meliputi pelaksanaan proses asuhan keperawatan pada keluarga
binaan yang meliputi pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Ners muda
akan melaksanakan Askep pada 1 keluarga binaan. Setelah melaksanakan Askep
dilanjutkan dengan pendokumentasian Askep. Ners muda menuliskan hasil kunjungan
keluarga setiap hari kunjungan. Laporan keluarga binaan dilaporkan secara lengkap
berdasarkan tahapan proses asuhan keperawatan keluarga. Ners muda menuliskan
proses keperawatan keluarga secara komprehensif. Pengkajian dilakukan sesuai data
yang ditemukan pada hari kunjungan dan dilengkapi sampai penjajakan tahap II
(kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga). Pengkajian
dilengkapi dalam kurun waktu praktik profesi keperawatan keluarga. Apabila sudah
ditemukan masalah maka dilanjutkan dengan analisis data, skoring, perencanaan
keperawatan, implementasi dan evaluasi. Laporan yang telah dilakukan ners muda akan
dikoreksi oleh pembimbing masing-masing sebanyak 3 kali secara tidak direncanakan.
3. Tahapan Evaluasi
Tahapan evaluasi dilakukan dengan melakukan supervisi terhadap keluarga yang dibina.
Supervisi dilakukan satu kali selama praktik profesi keperawatan keluarga. Setelah
supervisi akan dilakukan responsi. Waktu supervisi akan ditentukan oleh pembimbing
masing-masing.

Penugasan klinik penugasan klinik pada paktik profesi keperawatan keluarga adalah:

1. Setiap ners muda wajib membina 1 keluarga dengan berbagai tahap tumbuh kembang
keluarga sebagai keluarga binaan.
2. Setiap minggu ners muda membuat laporan pendahuluan (LP) yang menggambarkan
rencana kegiatan yang akan dilakukan ners muda bersama keluarga. Untuk 6 kali
kunjungan dalam 2 minggu, maka LP harus menggambarkan kegiatan yang akan
dilakukan selama 6 kali kunjungan tersebut.
3. Diagnosa keperawatan keluarga yang harus diangkat adalah minimal 3 diagnosa
keperawatan keluarga, dan minimal ke 3 diagnosa keperawatan tersebut wajib
diselesaikan.
4. Melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan setiap kali melakukan kunjungan
kepada keluarga. Ners muda menuliskan proses keperawatan keluarga secara lengkap.
Setiap hari ners muda diwajibkan membuat buku kegiatan harian ners muda pada buku
tulis dan diparaf oleh pembimbing.

5. Keperawatan Gerontik
Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan selama proses praktik
profesi ners bidang ilmu keperawatan gerontik guna mencapai kompetensi yang telah
ditetapkan pada bab sebelumnya. Metode pembelajaran yang digunakan meliputi;
pengelolaan lansia tingkat individu dan kelompok, metode pre dan post conference,
supervisi, diskusi kasus. Berdasarkan kondisi saat ini masih dalam pandemic covid 19
maka metode tersebut dilaksanakan melalui blended learning. Metode blended learning
adalah metode yang menggunakan dua pendekatan sekaligus. Dalam artian, metode ini
menggunakan sistem daring sekaligus tatap muka melalui video converence. Meskipun
ners muda dan pembimbing melakukan pembelajaran dari jarak jauh, keduanya masih bisa
berinteraksi satu sama lain.
Pada masa pandemi Covid 19 ini maka media pembelajaran yang bisa digunakan meliputi:
1. Tatap muka (luring) dengan memperhatikan protokol kesehatan dan norma kehidupan
baru.
2. Pembelajaran jarak jauh/daring (blended learning) dengan media laptop atau HP
dengan akses internet yang baik
Dalam rangka untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan maka ners muda program
studi ners fakultas keperawatan universitas riau harus menyelesaikan penugasan sebagai
berikut:
1. Memberikan asuhan keperawatan gerontik pada tingkat individu lansia, sebanyak 1
lansia kelolaan.Memberikan asuhan keperawatan gerontik pada tingkat kelompok
lansia, minimal satu kelompok lansia berjumlah 10 orang.
2. Menyusun LP yang menggambarkan kondisi satu minggu kedepan yang akan
dijalankan oleh ners muda
3. ADL yang diketahui oleh pembimbing akademik dan atau pembimbing klinik
4. Mengadakan minimal 1 kegiatan besar yang dilakukan untuk kelompok lansia
(termasuk dalam implementasi).
5. Mendapatkan supervisi untuk askep lansia tingkat individu
6. Laporan askep gerontik tingkat individu wajib dikumpulkan paling lambat dua hari
setelah berakhirnya stase keperawatan gerontik.
7. Laporan askep gerontik tingkat kelompok wajib dikumpulkan paling lambat enam hari
setelah berakhirnya stase keperawatan gerontik.
8. Bagi yang terlambat dalam pengumpulan tugas, maka akan dikurangi komponen nilai
soft skill dan kedisiplinan sebasar 1% per satu hari keterlambatan.

6. Elektif
Individu :

1. Niatkan untuk memperkaya keilmuan diri


2. Carilah minimal 5 jurnal yang berkaitan dengan kekhasan ruangan masing-masing
sebagai dasar Evidence Based Nursing
3. Lakukan kritik jurnal (Sesuai panduan)
4. Buat SOP tindakan dari EBN tersebut
5. Buat Concep
FORMAT LAPORAN AKHIR STUDY FROM HOME PROFESI MA ELEKTIF

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
DAFTAR SKEMA

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang (jelaskan latar belakang ilmiah mengapa memilih kasus/penyakit/
yang anda pilih disertai data dan fakta)
B. Tujuan Penulisan
C. Manfaat
BAB II : TINJAUAN TEORI
Penyakit/diagnosis medik (dijelaskan secara mendalam tentang penyakit yang menjadi fokus
mahasiswa, dari pengertian sampai penatalaksanaannya)
Akhir BAB 2 tambahkan Concept Map (Diagnosa dengan standar SDKI)
BAB III : KRITIK JURNAL
3.1 Penelusuran Literatur
Penelusuran literatur dilakukan melalui, EBSCO data bases;CINAHL, Proquest dan
MEDLINE.
Kata-kunci yang digunakan yaitucontoh: Stroke, Acute, Coronary, Syndrom.
Anxiety, Healing dan lain-lain sesuai kasus
3.2 Jurnal Utama
Judul “……………………………”.
Penelitian Oleh:
Tujuan Penelitian:.
Metode:
Hasil yang diukur:
Sampel:
Hasil:
Kesimpulan:
3.3 Jurnal Terkait
1. Judul “…………………………”
Penelitian oleh :
Tujuan penelitian:
Metode:
Hasil yang diukur:
Sampel :
Hasil:
Kesimpulan:
2. Judul “……………………….”
Penelitian oleh :
Tujuan penelitian:
Metode:
Hasil yang diukur:
Sampel :
Hasil:
Kesimpulan:
BAB VI : SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
B.Saran
Lampiran
1.Concept Map
2.SOP
3.Lain-lain

7. Manajemen Keperawatan
Kegiatan pembelajaran pada mata ajar manajemen :
a. Laporan pendahuluan
b. Mencari 3 artikel penelitian kuantitatif tentang kepemimpinan atau manajemen
keperawatan dan membuat ringkasan artikel
c. Mencari 3 artikel penelitian kualitatif tentang kepemimpinan atau manajemen
keperawatan dan membuat ringkasan artikel
d. membuat video role play sebagai kepala ruangan
e. membuat video role play sebagai CCM
f. membuat video role play sebagai PP
g. membuat video role play sebagai PA
h. membuat video role play operan dinas pagi
i. membuat video role play pre conference
j. membuat video role play post conference
k. membuat video role play ronde keperawatan
l. Laporan akhir

1. Untuk tugas membuat video role play (kepala ruangan, CCM, PP, PA), setiap mahasiswa
menjalankan role play untuk peran tersebut. Artinya, jika satu kelompok ada 3 mahasiswa,
maka ada 3 video role play untuk masing-masing peran.
2. Untuk video role play (operan dinas, pre dan post conference, dan ronde keperawatan) kelp
mahasiswa menyusun skenario sendiri sebelum membuat video. Skenario dapat dikonsulkan
dulu ke pembimbing sebelum dibuat videonya.
3. Video dibuat menggunakan video call WA, zoom , zoom, atau google meet yang direkam
dan dikirim ke pembimbing. Video direkam dgn resolusi yang rendah agar tidak berat.

8. Keperawatan Jiwa
A. Kompetensi Dan Penugasan Individu (Rumah Sakit Jiwa)
1. LP 2 buah per minggu dengan topik LP yang ditentukan oleh pembimbing.
Mahasiswa menghubungi pembimbing masing-masing untuk mendapatkan judul LP
yg harus disusun.
a. Outline LP : Pengertian, dst diakhiri dengan daftar pustaka dan contoh SP
intervensi (fiktif) 1 buah untuk setiap LP (bebas pertemuan ke berapa).
b. SP meliputi : kondisi klien (fiktif), masalah keperawatan, tindakan yang akan
dilakukan, tujuan tindakan, dan pelaksanaan tindakan (fase orientasi, kerja, dan
terminasi).
c. LP 1 dikumpulkan hari rabu dan LP 2 dikumpulkan hari sabtu via email atau WA
atau lainnya sesuai kesepakatan dengan pembimbing masing-masing.

2. Mahasiswa secara individu menonton Film Split Mind dan Beautiful Mind, kemudian
menyusun laporan berdasarkan film tersebut yang berisi identifikasi (factor
predisposisi, factor presipitasi, tanda dan gejala, masalah keperawatan yang muncul,
dan pohon masalah) dan pembahasan (membandingkan dengan konsep teori serta
penelitian terkait) disertai daftar pustaka.

Evaluasi

Nilai
LP + SP Analisa Film Nilai Akhir
No Nama Mahasiswa
Fiktif (50%) (100%)
(50%)

B. Kompetensi Dan Penugasan Individu (Jiwa Masyarakat)


1. LP 2 buah per minggu (minggu I fokus pada kasus sehat/perkembangan psikososial)
dan minggu 2 fokus pada kasus risiko/psikososial). Mahasiswa menghubungi
pembimbing masing-masing untuk mendapatkan judul LP yg harus disusun.
a. Outline LP : Pengertian, dst diakhiri dengan daftar pustaka dan contoh SP
intervensi 1 buah untuk setiap LP.
b. SP meliputi : kondisi klien (fiktif), masalah keperawatan, tindakan yang akan
dilakukan, tujuan tindakan, dan pelaksanaan tindakan (fase orientasi, kerja, dan
terminasi).
c. LP 1 dikumpulkan hari rabu dan LP 2 dikumpulkan hari sabtu via email atau
WA atau lainnya sesuai kesepakatan dengan pembimbing masing-masing.
d. Referensi utama LP kasus sehat yaitu Buku CMHN Keliat, dkk, warna Hijau
(sesuai saat tahap akademik) dan referensi utama LP kasus risiko yaitu SAK
masalah psikososial (terlampir). Silahkan tambahkan referensi lain untuk
masing-masing LP.

2. Menyusun laporan pengkajian, Analisa data sesuai hasil pengkajian dan daftar
masalah keperawatan 1 kasus sehat (minggu 1) dan 1 kasus psikososial (minggu 2).
(format terlampir).
a. Kasus yang dilaporkan boleh kasus keluarga sendiri, atau kasus keluarga
saudara, atau kasus keluarga tetangga yang memang diketahui oleh mahasiswa.
b. Kasus sehat dan risiko boleh dari satu keluarga.
c. Laporan kasus sehat dikumpulkan pada hari sabtu minggu 1 dan kasus risiko
dikumpulkan hari sabtu minggu ke-2.

Kompetensi Dan Pengganti Penugasan Kelompok (Dikerjakan Secara Individu)


1. Mencari beberapa Evidence Based Nursing Practice (EBNP), minimal 3 buah
2. Menyusun rancangan tindakan yg biisa dilakukan sesuai EBNP.

Evaluasi
Nilai
Nama Kasus Nilai Akhir
No LP Kasus Sehat EBNP
Mahasiswa Risiko (100%)
(25%) (15%) (45%)
(15%)

Anda mungkin juga menyukai