PENDAHULUAN
C. Batasan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang dikemukakan,
maka batasan masalah penelitian ini adalah :
1. Pada penelitian ini penerapan strategi pembelajaran yang digunakan adalah
Pengembangan strategi pembelajaran Reciprocal teaching untuk meningkatkan
kemampuan literasi matematis siswa.
2. Kemampuan literasi yang diteliti adalah kemampuan literasi matematika pada materi
Matriks pada siswa SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan.
D. Rumusan Masalah
Sesuai dengan batasan masalah maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah :
1. Apakah strategi pembelajaran Reciprocal Teaching dapat meningkatkan kemampuan
literasi matematika siswa SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan?
2. Bagaimana aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran
Reciprocal Teaching untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa SMA Negeri 2
Percut Sei Tuan?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan literasi siswa dengan strategi Reciprocal
Teaching pada siswa SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan.
2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran
Reciprocal Teaching
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Dapat meningkatkan pengetahuan bagi pembaca mengenai literasi matematika dengan
metode reciprocal teaching
2. Dapat bermanfaat menjadi bagi penulis maupun oranglain setelah membacanya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
1. Pembelajaran Matematika
Dalam kajian teori pembelajaran matematika, peneliti akan menguraikan 2 sub bab
antara lain : pengertian matematika dan pengertian belajar pembelajaran matematika.
Dengan adanya teori tersebut peneliti dapat menghubungkan bagaimana caranya
menerapkan pembelajaran matematika di sekolah
a. Pengertian Matematika
Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani, Mathematike, yang berarti
“relating to learning”. Perkataan itu mempunyai akar kata mathema yang berarti
pengetahuan atau ilmu. Perkataan mathematike berhubungan sangat erat dengan
sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar
(berpikir).
Matematika adalah cara atau metode berpikir dan bernalar. Matematika dapat
digunakan untuk membuat keputusan apakah suatu ide itu benar atau salah.
Matematika adalah suatu eksplorasi dan penemuan, di situlah setiap hari ide-ide baru
ditemukan.
Matematika merupakan suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir logis,
analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama, karena itu,
matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam
menghadapi perkembangan IPTEK sehingga matematika perlu dibekalkan kepada
setiap peserta didik sejak SD, SMP, SMA biasanya disebut dengan matematika
sekolah.
Menurut Ismail “matematika sekolah berfungsi sebagai tempat untuk
meningkatkan ketajaman penalaran siswa yang dapat membantu memperjelas dan
menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, serta untuk meningkatkan
kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol.
Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan
ilmu mengenai bilangan-bilangan yang diperoleh dengan bernalar,terorganisasikan
dengan baik, yang dapat diterapkan si sekolah untuk mengembangkan cara berpikir
logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif serta kemampuan bekerjasama baik dalam
jenjang SD, SMP, SMA dan dapat digunakan sebagai pemecahan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Merangkum (Summarizing)
Pada bagian Summarizing, siswa diminta untuk membuat rangkuman
secara jawab dalam membimbing serta merangkum teman sekelompoknya
dalam diskusi Summarizing.
4. Materi Matriks
Matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang dinyatakan dalam baris dan kolom.
Matriks adalah himpunan skalar (bilangan riil atau kompleks) yang disusun atau
dijajarkan secara empat persegi panjang menurut baris-baris dan kolom-kolom.
Biasanya matriks kita beri nama dengan huruf kapital seperti A, B, C, dll.
Contoh matriks:
Ada beberapa istilah-istilah yang ada ada matriks, diantaranya yaitu baris, kolom, dan ordo.
Baris adalah letak yang mendatar, sedangkan kolom adalah letak yang
vertikal. Sebagai contoh perhatikan matriks A di atas, maka elemen pada baris pertama
adalah -1 dan -3, sedangkan elemen pada kolom kedua adalah -3 dan 12.
Setiap matriks memiliki ukuran matriks yang disebut dengan ordo. Ordo
matriks dinyatakan dalam mxn, dimana m adalah jumlah baris dan n adalah
jumlah kolom. Misalkan matriks A pada gambar di atas, maka ordo matriks A adalah 2
x 2, ordo matriks B adalah 2 x 1, dan ordo matriks C adalah 1 x 4.
a. Jenis-jenis Matriks
Ada beberapa jenis-jenis matriks,yaitu :
1. Matriks baris, yaitu matriks yang hanya memiliki satu baris.
Contoh: [2 −5 ¿ ¿
[ 26 48]
3. Matriks nol (null matrix) adalah matriks dimana semua elemenya mempunyai nilai
nol (0).
Contoh:
4. Matriks kuadrat/bujur sangkar (square matrix) adalah matriks dimana jumlah baris
(m) sama dengan jumlah kolom (n) atau m = n.
Contoh:
6. Matriks skalar (scalar matrix) adalah matriks diagonal dimana elemen pada diagonal
utamanya bernilai sama tetapi bukan satu atau nol.
b. Transpose Matriks
Sebuah matriks A memiliki transpose yang dituliskan dengan
Contoh :
Tentukan penjumlahan dan selisih dari matriks-matriks berikut:
Penyelesaian:
B. Kerangka Konseptual
Reciprocal Teaching adalah model pembelajaran yang mengarahkan siswa agar
mampu menyampaikan suatu materi sebagaimana guru menyampaikan. Model Reciprocal
Teaching memiliki empat strategi, yaitu mengklarifikasi, membuat pertanyaan,
memprediksi, dan menyimpulkan. Dalam hal ini guru hanya bersifat fasilitator bagi siswa,
meluruskan dan memeri penjelasan mengenai materi yang tidak dipahami.
Kerangka Penilaian literasi matematika melibatkan tujuh hal penting dalam proses
literasi matematis (OECD, 2013) , antara lain : (1) Komunikasi, (2) matematisasi, (3)
untuk memecahkan masalah (4) Penalaran dan argument (5) merancang strategi untuk
memecahkan masalah (6) Penggunaan simbol bahasa (7) penggunaan alat matematika.
Dari penjelasan diatas Strategi Reciprocal Teaching dirasa mampu
mengembangkan literasi matematis siswa, karena didalam strategi Reciprocal teaching
siswa dilatih untuk berdiskusi antar teman, mengeluarkan argumen, menyimpulkan bahan
ajar, menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya, menjelaskan kembali pengetahuan
yang telah diperolehnya.
Tahap awal pada pembelajaran Reciprocal Teaching adaalah persiapan siswa.
Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, setelah terbentuk kelompok mereka
diberi lembar kerja dan mendiskusikannya. Tahap selanjutnya yaitu merangkum, dalam
hal ini siswa diharuskan membaca bahan bacaan kemudian mengklarifikasi menjelaskan
kata-kata yang masih asing kemudian siswa berdiskusi dan menjawab pertanyaan di
lembar kerja dan siswa mengembangkan kemampuan dan menyusun kembali dan
membuat klarifikasi. Tahap ketiga adalah memprediksi. Pada tahap ini siswa diajak
memprediksi hubungan antar konsep pembelajaran. Siswa diminta untuk mengembangkan
kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis baik lisan maupun tulisan. Tahap
keempat yaitu membuat pertanyaan. Dengan melakukan proses ini siswa dapat melakukan
crosscheck mengenai materi yang telah diperoleh dan materi yang belum dikuasai. Tahap
kelima yaitu merangkum. Pada tahap ini siswa diminta untuk membuat rangkuman dari
materi yang telah dipelajari.
Berdasarkan penjelasan diatas dengan pengembangan strategi Reciprocal
Teaching dapat meningkatkan literasi matematis siswa.
BAB III
METODE PENELITIAN
SIKLUS I
Refleksi Observasi
Perencanaan Pelaksanaan
SIKLUS II
Refleksi Obsevasi
1. Siklus I
Sesuai dengan jenis penelitian, maka peneliti melakukan penelitian pada siklus I ini
dengan empat tahap, yaitu :
a. Perencanaan Tindakan
Mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti RPP, soal-soal, buku-buku
atau sumber belajar lainnya.
Menerapkan Strategi Reciprocal Teaching untuk meningkatkan kemampuan
literasi matematis siswa
Menyiapkan tes pada siklus I untuk meningkatkan hasil belajar siswa
Membuat lembar observasi aktivitas siswa pada siklus I
b. Pelaksanaan Tindakan
1. Penerapan strategi Reciprocal Teaching.
Berikut ini langkah-langkah strategi reciprocal teaching :
Guru membagikan LKS kepada siswa
Siswa membaca petunjuk
Siswa membuat catatan secara individual
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
Siswa berinteraksi dalam kelompok
Siswa menyimpulkan solusi dari persoalan yang ada di LKS
Siswa perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil diskusi
Kelompok lain memberikan tanggapan
Guru dan siswa menyimpulkan solusi dari persoalan yang ada di LKS
2. Memberikan tes dalam kegiatan kelas
3. Mengobservasi aktifitas kegiatan siswa dalam kelas
4. Memberikan tes individu
c. Pengamatan
Peneliti mengmati situasi belajar siswa.
Melihat hasil belajar siswa dengan penerapan strategi Reciprocal Teaching.
d. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan
seperti yang telah dicatat dalam observasi. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan
dalam refleksi sebagai berikut :
1. Memahami proses,masalah, persoalan dan kendala yang nyata dalam tindakan.
Strategis dengan mempertimbangkan ragam perspektif yang mungkin ada dalam
situasi pembelajaran kelas.
2. Memahami persoalan pembelajaran keadaan kelas dimana pembelajaran
dilaksanakan
3. Memperbaiki pelaksaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada akhir
siklus berikutnya.
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Jika hasil belajar literasi siswa pada siklus I belum menimbulkan peningkatan lierasi
secara maksimal, maka peneliti akan membuat perencanaan pembelajaran siklus II
berdasarkan pada siklus I yaitu :
1. Mengidentifikasi masalah yang terjadi di kelas
2. Menyusun RPP yang mengacu pada strategi Reciprocal teaching
3. Mempersiapkan test siklus II untuk mengukur hasil belajar siswa.
4. Menyusun lembar observasi aktivitas siswa siklus II
b. Pelaksanaan Tindakan
1. Guru megabsen dan memberikan motivasi kepada siswa agar tertarik mengikuti
pembelajaran. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang dilakukan
serta materi yang akan dipelajari.
2. Penerapan strategi pembelajaran Reciprocal Teaching dan langkah-langkah
sebagai berikut :
Guru membagikan LKS kepada siswa
Siswa membaca petunjuk
Siswa membuat catatan secara individual
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
Siswa berinteraksi dalaam dalam kelompok
Siswa menyimpulkan solusi dari persoalan yang ada di LKS
Siswa perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
Kelompok lain memberikan tanggapan
Guru dan siswa menyimpulkan solusi dari persoalan yang ada di LKS
3. Memberikan tes dalam kegiatan kelas
4. Mengobservasi aktifits kegiatan siswa dalam kelas
5. Memberikan tes individu
c. Pengamatan
1. Peneliti mengamati situasi belajar
2. Mengamati hasil belajar siswa secara individu dengan menggunakan lembar
observasi yang diselesaikan pada pengamatan pembelajaran
3. Melihat hasil belajar siswa dengan penerapan strategi reciprocal teaching
d. Refleksi Tindakan
1. Memahami proses, masalah, persoalan dan kendala yang nyata dalam tindakan
strategis, dengan mempertimbangkan ragam perspektif yang mungkin ada dalam
situasi pembelajaran kelas
2. Memahami persoalan pembelajaran keadaan kelas dimana pembelajaran
dilaksanakan.
3. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada
akhir siklus berikutnya.