Anda di halaman 1dari 15

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MPC

2021

PEMANFAATAN LAHAN BEKAS PENAMBANGAN

Disusun oleh:

Vina Amalia Damayanti 211910901029 2021


Shafa Tsamara Alifah H. 211910901059 2021

UNIVERSITAS JEMBER

JEMBER

TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
1.1 Judul Karya Tulis : Tata Kelola Lingkungan
1.2 Sub Tema : Pemanfaatan lahan
penambangan
1.3 Ketua
a. Nama Lengkap : Vina Amalia Damayanti
b. NIM : 211910901029
c. Prodi/Fakultas : Teknik Pertambangan
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Jember
e. Alamat : JL. Manggar VI/4
f. No.Telp/HP : 085156322496
g. Email : vinaamalia221@gmail.com

4. Nama Anggota

a. Nama Lengkap : Shafa Tsamara Alifah Hidayat


b. NIM : 211910901059
c. Prodi/Fakultas : Teknik Pertambanngan
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Jember
e. Alamat : JL. S Parman GG Bhineka 11/24
f. No.Telp/HP : 081225669500
g. Email : shafa.tsamara@gmail.com

Jember, 19 November 2021

Ketua tim

Vina Amalia Damayanti


NIM. 211910901013
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
KARYA LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MPC
2021

Judul Karya Tulis : Pemanfaatan Lahan Bekas penambangan

Nama Ketua : Vina Amalia Damayanti

Nama Anggota : Shafa Tsamara Alifah Hidayat

Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa karya tulis


dengan judul yang tersebut di atas memang benar merupakan karya orisinal yang
dibuat oleh penulis dan belum pernah dipublikasikan dan atau dilombakan di luar
kegiatan “Lomba Karya Tulis Ilmiah MPC 2021” yang diselenggarakan oleh
Komunitas Ilmu Sipil Universitas Jember. Demikian pernyataan ini kami buat
dengan sebenarnya, dan apabila terbukti terdapat pelanggaran di dalamnya, maka
kami siap untuk didiskualifikasi dari kompetisi ini sebagai bentuk
pertanggungjawaban kami.

Jember, 19 November 2021

Ketua tim

Vina Amalia Damayanti

NIM. 211910901029
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat dan
hidayah-Nya karya tulis ilimiah yang berjudul “Pemanfaatan Lahan Bekas
Penambangan” ini dapat selesai tepat waktu. Tak lupa sholawat serta salam selalu
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. beserta saudara
dan sahabat yang selalu dalam lindungan Allah SWT.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang telah


menyempatkan waktunya untuk membaca karya tulis ilmiah ini. Penyusun juga
ingin meminta maaf apabila tedapat masalh dalam pembuatan karya tulis ilmiah
ini. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun
pembaca agar menjadi evaluasi dimasa yang akan dating.

Akhir kata semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan menambah pengetahuan tentang pemanfaatan lahan bekas tambang.

Jember, 19 November 2021

Ketua tim

Vina Amalia Damayanti


NIM. 211901901029
Pemanfaatan Lahan Bekas Pertambangan
Vina Amalia Damayanti, Shafa Tsamara Alifah*)
vinaamalia221@gmail.com
ABSTRAK

Penambangan merupakan suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian


berharga yang dari kulit bumi. Hal tersebut tentunya akan menimbulkan
perubahan pada suatu wilayah yang dimana penambangan dilakukan. Umumnya
lahan bekas tambang merupakan awal yang memiiki lansekap yang tidak
beraturan berupa lubang-lubang sisa galian.Tidak hanya berupa lubang, biasanya
juga dilakukan pemotongan area buit, sehingga yang awalnya merupakan dataran
tinggi bias berubah berupa lubang. Dengan berubahnya topografi,fisiografi dan
morpologi lahan menyebabkan tanah tidak terstruktur dan tidak berprofil. Pada
lapisan atas biasanya terdapat limbah sisa bahan tambang (overburden). Limbah
sisa bahan tambang umumnya ada yang berbentuk batuan atau pasir (tailing).
Selain itu limbah sisa bahan tambang tersebut biasanya membentuk air asam
tambang dan mengandung logam berat. Bahan sisa tambang memiliki kandungan
bahan organic dan kelembapan tanah yang sangat rendah,serta mudah padat.
Lapisan tanah atas pada lahan bekas tambang sangat heterogen dan memiliki berat
isi tinggi,bersifat toksik,dan populasi mikrobatanah rendah. Hara makro umumnya
tidak tersedia bagi tanaman sehinggan tanaman tidak tumbuh dan berproduksi.
Kegiatan Penambangan sering dianggap sebagai suatu kegiatan yang merusak
alam. Pertambangan juga dianggap menjadi suatu sumber kemakmuran dalam
suatu negara. Pengelolaan pada lahan bekas tambang tidak lepas dari tindakan
konservasi tanah,karena selain memperbaiki tanah untuk media tumbuh tanaman
juga mengurangi dampak negative terhadap erosi dan aliran permukaan. Salah
satu pendekatan dalam pengelolaan lansekap adalah meningkatkan kualitas tanah
yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pencegahan degradasi lahan dan
membangun sumber bahan organic in-situ ,melalui rotasi tanaman,system
pengolahan tanah,penggunaan mulsa tanaman,tanaman penutup tanah dan
pertanaman Lorong. Pemanfaatan pembenah tanah yang berasal dari sumber daya
local menjadi penting dalam rangka meningkatkan kualitas suatu lahan bekas
tambang mampu memberikan dampak positif terhadap lingkungan. Hal tersebut
bisa diterapkan dengan mengurangi luasan lahan kritis dan sebagai alternative
cadangan lahan pertanian. Namun logam berat perlu manjadi perhatian bila lahan
bekas tambang akan dijadikan lahan pertanian atau lahan penggemabalaan. Lahan
bekas penambangan juga bias dimanfaatkan sebagai area wisata yang tentunya
akan menarik minat para pengunjung. Pada dasarnya suatu kegiatan penambangan
jika dilakukan dengan prosedur yang sesuai maka tidak hanya memiliki dampak
tetapi juga memiliki manfaat yang baik. Banyak tahap dan prosedur yang harus
dilalui untuk melakukan kegiatan penambangan. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui bagaimana kondisi lahan bekas penambangan. Karya tulis ilmiah ini
membahas tentang inovasi teknologi pengelolaan lansekap lahan bekas tambang
dengan memanfaatkan sumber daya local yang bersifat in-situ.Kebutuhan lahan
semakin bertambah dengan meningkatnya populasi penduduk. Begitu juga dengan
permasalahaan lahan yang lain seperti pertanian dan terutama lahan bekas
tambang. Kata Kunci: Pertambangan, Lingkungan, Pembenahan, Pemanfaatan
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehidupan dimuka bumi ini tidak luput dengan yang namanya lingkungan.
Lingkungan hidup merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar mnusia dan
berhubungan timbal balik. Lingkungan meiliki kesatuan uang antara makhluk
hidup dan komponen abiotic lainnya. Semua komponen tersebut menyatu dan
tidka dapat dipisahkan yang membentuk suatu system kehidupan yang disebut
dengan ekosistem.
Secara langsung maupun tidak, kegiatan pertambangan akan selalu
membawa perubahan Penambangan merupakan suatu kegiatan pengambilan
endapan bahan galian berharga yang dari kulit bumi. Hal tersebut tentunya
akan menimbulkan perubahan pada suatu wilayah yang dimana penambangan
dilakukan. Umumnya lahan bekas tambang merupakan awal yang memiliki
lansekap yang tidak beraturan berupa lubang-lubang sisa galian.
Setelah dilakukannya suatu penambangan, perlu dilakukannya kegiatan
pembenahan maupun pemanfaatan lahan. Pengembalian lahan pasca tambang
tidak sepenuhnya bisa dikembalikan seperti semula. Lahan pasca tambang
dapat dimanfaatkan sebagai area wisata sehingga bias membantu
perekonomian penduduk sekitar. Hal tersebut juga dapat merubah pandangan
orang yang buruk terhadap lingkungan pertambangan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana dampak negatif yang tersisa pada lahan pasca tambang?
2. Bagaimana penanggulangan atau solusi dari dampak negatif lahan pasca
tambang agar dapat digunakan kembali?
3. Dapat dialih fungsikan apa saja lahan pasca tambang?
1.3 Tujuan atau Manfaat
Penyusunan karya tulis ilmiah ini diaharapkan mejadi ide atau inovasi bagi
masyarakat sekitar area pertambangan maupun perusahaan tambang itu
sendiri dalam memaksimalkan potensi lahan bekas tambang. Kami juga
berharap dapat mengembangkan perekonomian daerah lokasi pertambangan
tersebut.
BAB II
TIJAUAN PUSTAKA

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009


Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara, definisi pertambangan adalah
sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan
dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan
umum,eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan
pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang. Sektor
pertambangan merupakan salah satu penggerak roda perekonomian dan
pembangunan nasional yang terbesar bagi Indonesia, namun pertambangan
juga dapat memberikan dampak negatif bagi kerusakan hutan. Kontribusi
sektor pertambangan terhadap kerusakan hutan di Indonesia mencapai 10%
dan kini melaju mencapai dua juta hektar per tahun. Di Bangka - Belitung
luas lahan bekas pertambangan timah sudah mencapai 400.000 ha yang terdiri
dari 65% lahan tandus dan 35% berbentuk telagatelaga (Sitorus et al. 2008).
Kegiatan pembangunan seringkali menyebabkan kerusakan lingkungan,
sehingga menyebabkan penurunan mutu lingkungan, berupa kerusakan
ekosistem yang selanjutnya mengancam dan membahayakan kelangsungan
hidup manusia itu sendiri. Kegiatan seperti pembukaan hutan, penambangan,
pembukaan lahan pertanian dan pemukiman, bertanggung jawab terhadap
kerusakan ekosistem yang terjadi. Akibat yang ditimbulkan antara lain
kondisi fisik, kimia dan biologis tanah menjadi buruk, seperti contohnya
lapisan tanah tidak berprofil, terjadi bulk density (pemadatan), kekurangan
unsur hara yang penting, pH rendah, pencemaran oleh logam-logam berat
pada lahan bekas tambang, serta penurunan populasi mikroba tanah. Untuk itu
diperlukan adanya suatu kegiatan sebagai upaya pelestarian lingkungan agar
tidak terjadi kerusakan lebih lanjut. Upaya tersebut dapat ditempuh dengan
cara merehabilitasi ekosistem yang rusak. Dengan rehabilitasi tersebut
diharapkan akan mampu memperbaiki ekosistem yang rusak sehingga dapat
pulih, mendekati atau bahkan lebih baik dibandingkan kondisi semula
(Rahmawaty, 2002)
Reklamasi merupakan kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata
kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan
yang pada umunya agar dapat berfungsi dan berdaya guna seperti
peruntukannya. Alam kegiatan reklamasi perlu adanya rencana yang matang
sehingga tercapai sasaran yang dikehendaki. (Yustina, 2015)
Pengelolaan lokasi bekas tambang menggunakan teknologi lanskap tidak
lepas dari tindakan konservasi tanah. Hal ini dilakukan agar dapat mecegah
terjadinya erosi erosi dan memulihkan serta meningkatkan kualitas tanah.
Tindakan yang dapat dilakukan yaitu dengan membangun sumber bahan
organik seperti rotasi tanaman, pengembalian sisa tanaman, tanamn penutup
tanah, dan tanaman pagar. (Deddy, 2017)
BAB III
METODE PENULISAN

Dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini data dan informasi yang
mendukung penulisan dikumpulkan dengan melakukan penelusuran pustaka dan
literatur-literatur mengenai kegiatan pasca tambang dan pengolahan biji jarak
sebagai bahan bioetanol. Pencarian sumber-sumber yang relevan dan pencarian
data melalui internet. Data dan informasi yang digunakan yaitu data dari jurnal, E-
book, dan beberapa pustaka yang relevan. Adapun teknik pengumpulan data yang
dilakukan yaitu:
1. Sebelum analisis data dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan studi pustaka
yang menjadi bahan pertimbangan dan tambahan wawasan untuk penulis
mengenai lingkup kegiatan dan konsep-konsep yang tercakup dalam penulisan
2. Untuk melakukan pembahasan analisis dan sintesis data-data yang diperoleh,
diperlukan data referensi yang digunakan sebagai acuan, dimana data tersebut
dapat dikembangkan untuk dapat mencari kesatuan materi sehingga diperoleh
suatu solusi dan kesimpulan.
Adapun langkah-langkah Prosedur kerja kami dalam menelaah literatur:
a. Mengumpulkan sumber-sumber kepustakaan berupa hasil penelitian.
b. Membaca sumber-sumber kepustakaan hasil penelitian.
c. Membuat kesimpulan dari berbagai sumber pustaka
danmembandingkannya untuk dijadikan judul.
d. Menganalisis seluruh hasil penelitian pada masing-masing sumber pustaka
yang dipilih untuk dijadikan analisis pustaka.
e. Membuat pembahasan dengan bahan dari sumber pustaka berupa hasil
penelitian
BAB IV
PEMBAHASAN

Pertambangan merupakan salah satu penggerak dalam sektor


perekonomian Indonesia. Kegiatan tersebut juga berdampak pada rusaknya
lingkungan. Berubahnya struktur tanah juga menjadi salah satu dampak dari
adanya kegiatan pertambangan. Lahan tersebut nantinya akan dilakukan
reklamasi yang bertujuan untuk mengembalikan struktur lingkungan.
Kegiatan reklamasi pasca tambang tidak sepenuhnya dapat mengatasi dampak
yang ditimbulkan dari kegiatan pertambangan. Kegiatan tersebut hanya
meminimalisir dan masih menyisakan beberapa dampak negatif/kerusakan.
Beberapa dampak negatif yang tersisa dari kegiatan pasca tambang seperti
tanah yang tidak terstruktur dan tidak berprofil dikarenakan berubahnya
topografi, fisiografi, dan morfologi. Selain itu, setelah kegiatan pasca
tambang terkadang masih menyisakan limbah sisa bahan tambang yang
biasanya dapat berbentuk pasir maupun cair. Limbah sisa tersebut biasanya
mengandung logam berat dan air asam. Akibatnya, menjadikan lahan ini
bersifat toxic sehingga tidak baik jika dimanfaatkan menjadi lahan pertanian
atau gembala ternak.
Guna mencegah terjadinya pencemaran akibat limbah sisa pertambangan
hendaknya pihak perusahaan tambang memperlakukan limbah sisa tambang
sesuai prosedur agar benar-benar seminimalisir mungkin dampak yang
ditimbulkan. Mengenai permasalahan kondisi tanah yang kurang subur, dapat
diatasi dengan diawal tanaman berupa tanaman intoleran dalam artian dapat
tumbuh/bertahan dalam kondisi tanah yang tidak subur. Baru kemudian
ditanami tanaman lokal.
Lahan bekas tambang dapat dialih fungsikan sebagai lahan budidaya
tanaman yang dapat tumbuh atau tahan pada daerah yang kurang baik. Lahan
tersebut juga dapat dialih fungsikan sebagai tempat wisata. Pengalihan fungsi
ini dapat membantu perekenomian pada masyarakat daerah tersebut.
Sehingga dapat memberi dampak positif terhadap lingkunga tambang.
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Ditinjau dari beberapa hal pada pembahasan dan sejumlah literatur yang ada,
potensi dari tanaman jarak pagar dapat menjadi solusi sebagai berikut:

5.2. Saran
Untuk menjalankan proses atau ide ini diperlukan kesadaran berbagai pihak
akan segala potensi positif dan negatif terhadap masa yang akan datang.
Pengembangan terhadap energi terbarukan harus mendapat perhatian khusus
mengingat kita butuh menjaga alam demi keberlangsungan umat manusia
tanpa merusak
Daftar Pustaka
Sitorus, S. R. P dan L. N. Badri. 2008. Karakteristik Tanah dan Vegetasi
Lahan Terdegradasi Pasca Penambangan Timah serta Teknik
Rehabilitasi untuk Keperluan Revegetasi.Prosiding. Semiloka
Nasional 22-23 Desember 2008.
Lawing, Yustina Hong. 2015. Kajian Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang
Dalam Upaya Reklamasi Berdasarkan Kaidah Good Mining Practce
Pada PT. Anugrah Bara Kaltim Kabupaten Kuate Kartanegara
Propinsi Kalimantan Timur. Jurnal Geologi Pertambangan. 1(2): 41.
Rahmawaty, 2002. Restorasi Lahan Bekas Tambang berdasarkan Kaidah
Ekologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Erfandi, Deddy. 2017. Penglolaan lanskap Lahan Bekas Tambang: Pemulihan
Lahan dengan Pemanfaatan sumberdaya Lokal (in-situ). Jurnal
Sumberdaya Lahan. 11(2): 55.

Anda mungkin juga menyukai