2021
Disusun oleh:
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Karya Tulis : Tata Kelola Lingkungan
2. Sub Tema : Menangkal Tanggapan Salah
Masyarakat terhadap
Industri Pertambangan
3. Ketua
a. Nama Lengkap : Wisnu Agung Prayogo
b. NIM 211910901013
c. Prodi/Fakultas : Teknik Pertambangan
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Jember
e. Alamat : Segorogunung, Karanganyar
f. No.Telp/HP 085747791259
g. Email : wisnuap313@gmail.com
4. Nama Anggota
Ketua tim
NIM. 211910901013
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
KARYA LOMBA KARYA TULIS ILMIAH
MPC 2021
Industri Pertambangan
Ketua tim
NIM. 211910901013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul
”Menangkal Tanggapan Salah Masyarakat terhadap Industri Pertambangan”
dengan tepat waktu. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
lapisan yang telah mensuport penulis dalam mengerjakan karya ilmiah ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh sebab itu,
saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga
berharap semoga karya ilmiah ini mampu memberikan pengetahuan tanggapan
yang tepat pada industry lingkungan hidup di sektor industry pertambangan.
Ketua tim
TATA KELOLA LINGKUNGAN
MENANGKAL TANGGAPAN SALAH MASYARAKAT
TENTANG INDUSTRI PERTAMBANGAN
Wisnu Agung Prayogo, Siti Nurkholisah*)
Wisnuap313@gmail.com
ABSTRAK
Salah satu dampak dari proses penambangan adalah lahan bekas tambang.
Lahan bekas tambang sangat menjadi polemic, karena dampaknya terlihat dari
fisik, kimia hingga hidrologis. Dampak fisik mulai dari tanah dangkal, banyak
penghambat pertumbuhan tanaman yakni pasir, kerikil dan penghambat lainnya.
Kemiringan tanah juga akan sangat terlihat Ketika proses penambangan selesai.
Hal ini sangat mempengaruhi suatu perusahaan ketika akan melakukan proses
penambangan.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
a. perlindungan terhadap kualitas air permukaan, air tanah, air laut, dan
tanah serta udara berdasarkan standar bakumutu atau kriteria baku
kerusakan lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
b. perlindungan dan pemulihan keanekaragaman hayati
c. penjaminan terhadap stabilitas dan keamanan timbunan batuan
penutup, kolam tailing, lahan bekas tambang, dan struktur buatan
lainnya
d. pemanfaatan lahan bekas tambang sesuai denganperuntukannya
e. memperhatikan nilai-nilai sosial dan budaya setempat; dan
f. perlindungan terhadap kuantitas air tanah sesuai denganketentuan
peraturan perundang-undangan.
Setelah dilakukan penataan lahan untuk sawah, lahan tidak dapat langsung
digunakan untuk tanaman padi, perlu direhabilitasi dulu dengan menggunakan
tanaman penutup tanah dari jenis kacang-kacangan (legume), sehingga perbaikan
status bahan organik akan berjalan secara insitu. Perbaikan iklim mikro dan
kondisi biologi tanah juga sudah berjalan, saat penanaman padi dilakukan.
Kandungan logam berat dalam tanah maupun air irigasi juga harus diidentifikasi
terlebih dahulu, untuk menghindari pencemaran produk pangan yang dihasilkan.
Hasil analis jaringan tanaman padi yang dihasilkan pada areal bekas tambang
timah di Babel menunjukkan kandungan besi dalam seluruh jaringan tanaman
(akar, batang/daun dan beras) melebihi batas yang ditoleransikan. Kandungan Pb
dalam akar juga berada di atas ambang batas. Oleh karena itu untuk mengurangi
kadar logam berat dalam tanah penting untuk dilakukan penanaman penutup tanah
dalam jangka waktu tertentu tergantung kandungan logam beratnya dan
pemberian sumber bahan organik lainnya.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran