Skripsi
Oleh:
MUNAWIR
NIM: 10100113083
Nama : Munawir
NIM : 10100113083
Prodeo).
Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar
adalah hasil karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ia merupakan
duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian ataupun seluruhnya,
maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.
Makassar, 3O November 2017
Penulis,
Munawir
NIM:10100113083
KATA PENGANTAR
i
Penghargaan dan ucapan terima kasih yang terdalam dan tak terhingga
terutama kepada yang terhormat :
Alauddin Makassar;
jajarannya;
UIN Alauddin Makassar beserta ibu Dr. Hj. Patimah, M.Ag. selaku
5. Bapak dan ibu dosen serta seluruh staf akademik dan pegawai Fakultas
ii
9. Seluruh teman KKN UIN Alauddin Makassar Angkatan 53 khususnya
Diana, Irma, Lasmi, dan Kurnia dewi, dan special untuk bapak
posko M. Shaleh dan ibu Sarafiah. Terima Kasih atas doa, dukungan
ini.
Atas segala bantuan, kerjasama, uluran tangan yang telah diberikan dengan
ikhlas hati kepada penulis selama menyelesaikan studi hingga rampungnya skripsi
ini. Begitu banyak bantuan yang telah diberikan bagi penulis, namun melalui doa
dan harapan penulis, Semoga jasa-jasa beliau yang telah diberikan kepada penulis
MUNAWIR
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN ................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Pengadilan Agama Sungguminasa ......................... 46
B. Standar Pertimbangan Ketua Pengadilan dalam Menerima atau
Menolak Prodeo di Pengadilan Agama Sungguminasa ....................... 61
C. Dasar Pertimbangan Ketua Pengadilan Dalam Menerima Atau
Menolak Prodeo di Pengadilan Agama Sungguminasa. ...................... 72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 88
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI
1. Konsonan
ب ba b Be
ت ta t Te
ج jim j Je
د dal d De
ر ra r Er
س sin s Es
ix
x
غ gain g Ge
ف fa f Ef
ق qaf q Qi
ك kaf k Ka
ل lam l El
م mim m Em
ن nun n En
و wau w We
ه ha h Ha
ي ya y Ye
Hamzah yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda
apapun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda
ء
( ).
2. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal
tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.
Vokal tungggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,
transliterasinya sebagai berikut :
ﹻ Kasrah i I
ﹹ Dammah u U
xi
3. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,
transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu :
4. Ta Marbutah
adalah [t]. Sedangkan ta marbutah yang mati atau mendapat harkat sukun
Kalau pada kata yang berakhir dengan ta marbutah diikuti oleh kata yang
menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka
5. Syaddah (Tasydid)
6. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf ال
(alif lam ma’arifah). Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang
ditransliterasi seperti biasa, al-, baik ketika ia di ikuti oleh huruf syamsiah
langsung yang mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang
7. Hamzah
Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrop (‘) hanya berlaku bagi
hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah
berupa alif.
Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata,istilah atau
kalimat yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa
Indonesia, atau sudah sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, tidak
menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka mereka harus
Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All caps), dalam
nama dari (orang, tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan
kalimat. Bila nama diri didahului oleh kata sandang (al-), maka yang
ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan
huruf awal kata sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, maka huruf
yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul referensi yang
didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks maupun
Nama : Munawir
NIM : 10100113083
Judul Skripsi : Pertimbangan Ketua Pengadilan dalam Menerima atau
Menolak Prodeo di Pengadilan Agama Sungguminasa (Studi
PERMA RI Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Prodeo)
PENDAHULUAN
pencegahan dan pengaturan bagaimana orang (seseorang atau badan hukum) dapat
keadilan melalui proses peradilan yang bebas, berwibawa dan tidak memihak
adil bagi masyarakat sebagai subjek hukum. Kebutuhan akan keadilan bagi
masyarakat merupakan hak asasi manusia harus dilindungi oleh konstitusi negara
Republik Indonesia sebagaimana yang ada dalam Pancasila pada sila kelima
Pancasila adalah dasar negara yang mempersatukan bangsa yang dinamis, yang
1
Soeparwono, Hukum Acara Perdata dan Yurispudensi (Cet. 1; Sinar Grafika, 2002
Bandung), h. 1.
1
2
keselamatan bangsa.2
dalam UUD 1945 yang berbunyi Negara Indonesia merupakan Negara hukum
yang mana tujuannya mencerdaskan kehidupan Bangsa dan mampu bersifat adil
lahir yang mempunyai sifat keadilan serta dapat di benarkan.4 Hukum tanpa
keadilan akan menimbulkan keresahan tanpa masyarakat dan tidak sesuai dengan
tujuan hukum, Karena kalau berbicara tentang hukum saja maka kita cenderung
hanya akan melihat pada peraturan perundang-undangan saja dan terkadang tidak
sesuai dengan keadilan ini memang wajar karena hukum hanyalah buatan
manusia.
2
Ahmad Basarah, Materi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila Sebagai Dasar dan
Ideologi Negara UUD NKRI Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara Serta Ketetapan MPR NKRI
sebagai Bentuk Negara Bhineka Tunggal Ika Sebagai Semboyan Negara) (Cet. 4; Jakarta: Gatot
Subroto, 2014), h 12.
3
Jokowi,UUD 1945 dan Perubahannya (Cet, 1; Jakarta: PT. Niaga Swadaya, 2013), h. 6.
4
Soeroso, Pengantar Ilmu Hukum (Cet. 4; Jakarta: Sinar Grafika, 2004), h. 31.
3
Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama dan
perubahannya.5
sesama manusia dapat berperilaku dengan baik dan rukun. Namun gesekan dan
Kebutuhan masyarakat akan hukum memang harus terpenuhi karena di mana ada
hukum tentu adanya masyarakat juga sebagai penerapan hukum tersebut dalam
artian hukum tidak berlaku jika tanpa masyarakat. Memperhatikan fungsi hukum
Indonesia sebagai negara hukum yang mengatur sistem hukum positif, yang mana
setiap aturan ataupun hukum haruslah tertulis tentu harus mampu mengimbangi
memprediksi apa yang telah terjadi di masa depan walaupun tidak seakurat
mungkin. Hal yang sering kita temui di sekitar kita, atau yang sering kita lihat di
media massa adalah kebutuhan masyarakat akan bantuan hukum baik itu secara
5
Supardin, Fikih Peradilan Agama di Indonesia (Rekonstruksi Materi Perkara Tertentu)
(Cet 1; Makassar: Alauddin University Press), h. 3.
6
Satjipto Raharjo, Hukum dan Masyarakat (Cet. 10; Bandung: Ankasa, 1980), h. 11.
4
adalah masih banyak masyarakat yang tidak mendapatkan perhatian dan tidak
mendapatkan bantuan hukum dari pemerintah terkait kasus hukum yang dihadapi,
bantuan hukum kepada warga negaranya pada pasal 27 ayat (1) UUD 1945
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya,7 maka dari itu siapa saja bisa menuntut untuk mendapatkan
haknya meskipun secara ekonomi tidak mampu dengan adanya bantuan hukum
tersebut.
sama dengan tidak membedakan kaya ataupun miskin. Yang artinya semua warga
Konsekuensi bagiannya adalah tidak ada perbedaan bagi siapa saja selama
ini adalah sebagai warga negara Indonesia, dan berhak mendapatkan bantuan
hukum dan kedudukannya sama di depan hukum, terlepas dari mana ia tinggal hal
itu pun tidak mempengaruhi. Karena bantuan hukum diberikan kepada masyarakat
yang dekat dengan kota atau tidak menjangkau hingga ke pelosok-pelosok negeri,
padahal mereka tetap warga negara Indonesia namun tidak mendapatkan haknya
sepenuh hati, sebab masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan bantuan
7
Rizal Khadafi, Undang-Undang Dasar 1945 (Cet. 2; Jakarta Selatan: Bukune, 2010), h.
30.
5
hukum. Masih banyak warga kita yang terabaikan hak-haknya dan seolah
bersama DPR membentuk UU. No. 16 Tahun 2011 tentang bantuan hukum
dimana rata-rata dari mereka buta hukum atas apa hak-hak dan kewajiban begitu
mengeluarkan biaya yang tidak sedikit jika bagi orang miskin atau kurang
mampu. Apalagi bagi masyarakat yang ada di daerah pelosok atau jauh dari kantor
Relas. Untuk makan dan biaya hidup sehari-hari saja masih banyak yang
kekurangan kemudian jika ada problem yang harus diselesaikan secara hukum
misalnya ada orang yang mau mengajukan dispensasi kawin, keadaan yang
terlebih dahulu dan KUA menolak untuk menikahkannya dengan alasan masih di
bawah umur untuk pernikahan sesuai dengan UU. No 1 tahun 1974 pasal 7 yaitu
(1) perkawinan hanya diijinkan jika pihak pria mencapai umur 19 tahun dan pihak
wanita mencapai umur 16 tahun, (2) dalam hal penyimpangan terhadap ayat (1)
perkara bisa mendapat bantuan hukum dari pemerintah untuk mendapat prodeo
dengan mendapatkan ijin berupa surat yang dibuat oleh camat tempat tinggal.
Sesuai dengan SEMA (Surat Edaran Mahkamah Agung) No. 10 Tahun 2010
“Pemohon bantuan hukum adalah pencari keadilan yang terdiri dari orang
perseorangan atau sekelompok orang yang secara ekonomis tidak mampu atau
memiliki kriteria miskin sebagaimana ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik atau
penetapan upah minimum regional atau program jaring pengaman sosial lainnya,
atau memenuhi syarat sebagaimana diatur lebih lanjut dalam pedoman ini, yang
memerlukan bantuan untuk menangani dan menyelesaikan masalah hukum di
pengadilan”.
RI No. 1 Tahun 2014 Pasal 3 yakni meringankan beban biaya yang harus
meningkatkan akses terhadap keadilan bagi masyarakat yang sulit atau tidak
Mahkamah Agung) No. 10 Tahun 2010 yaitu untuk meringankan beban biaya
8
Www. Pt- Yogyakarta. go. id. Diakses tanggal 15 November 2017.
7
membayar uang muka biaya perkara yang besarnya ditaksir oleh panitera
Pengadilan, kecuali kalau tidak mampu membayar biaya perkara untuk beracara di
fakta dan peristiwanya bukan cuma hukumnya, hukum adalah sebagai alat,
hukumnya. Dalam memutuskan prodeo itu diterima atau ditolak hakim harus
melalui sidang pembuktian dengan keterangan para pihak atau saksi-saksi, tidak
Agung). RI Nomor. 1 Tahun 2014 dan Undang-Undang. Dasar hukum yang ada
bersifat global atau kurang rinci, selain itu hakim dalam mengambil putusan harus
oleh Ketua Pengadilan yang sebagaimana sudah ada dasar hukumnya namun
9
Moh. Taufik Makarao, Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata (Cet. 2; Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2009), hal. 43.
8
masih bersifat global bagi kriterianya untuk orang yang bisa mengajukan perkara
secara prodeo. Lantas bagaimana penilaian kriteria yang pantas untuk bisa
1. Fokus Penelitian
yang akan dilakukan. Fokus penelitian harus diungkapkan secara eksplisit untuk
2. Deskripsi Fokus
Tentang Prodeo).’
hasil ikhtiar mengenai putusan atau kesimpulan seseorang yang berisi analisis,
9
argumentasi, pendapat atau kesimpulan hukum dari Ketua Pengadilan atau Hakim
b Menerima Prodeo
c Menolak Prodeo
ketua pengadilan.12
dibidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infak, sedekah, dan
ekenomi syari’ah.13
10
Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata (Cet. 1; Jakarta: Sinar Grafika, 2004) h. 809.
11
Rocky Marbun, dkk., Kamus Hukum Lengkap (Cet. 1; Jakarta: Visimedia, 2012), h. 74.
12
Abd. Halim Talli, Sistem Peradilan Di Indonesia (Cet. 1; Jurusan Peradilan Fakultas
Syariah Dan Hukum UIN Alauddin Makassar, 2012) h. 1.
13
Desy Anwar, Kamus lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya: Amelia, 2013), h. 210.
10
C. Rumusan Masalah
D. Kajian Pustaka
Syar’iyah di Indonesia oleh Drs. H. Fauzan, SH., MM. buku ini menyajikan asas-
asas peradilan dan pokok-pokok hukum acara perdata yang berlaku di lingkungan
Karena penerapan hukum acara perdata itu bersifat imperatif, maka pengetahuan
Selain itu, buku ini juga menjelaskan tentang permohonan dan pemeriksaan
Prof. Dr. H. Abdul Manan, SH., S.IP., M.Hum, dalam bukunya menguraikan
seluk-beluk proses beracara di Peradilan Agama. Selain itu, buku ini juga
S.H. M.H., buku ini berisi uraian tentang hukum acara perdata secara terpadu
dalam proses hukum di peradilan yang berbeda dengan gaya bahasa yang mudah
dicerna, pengarang menampilkan isi buku dalam delapan bab yaitu: Pendahuluan,
hukum, eksekusi Pengadilan. Dan untuk penjelasan masalah Prodeo dia sudah
masuk pembahasaan dalam bab tiga yakni penerapan biaya perkara dan beracara
secara cuma-cuma.
Sungguminasa.
1. Kegunaan Ilmiah
serta sumbangsih pemikiran bagi masyarakat yang luas dan sebagai masukan bagi
prodeo.
2. Kegunaan Praktis
12
TINJAUAN TEORETIS
1. Pengertian Prodeo
secara cuma-cuma (gratis) yang mana biaya tersebut dibiayai oleh Negara melalui
dan yang berhak mengajukan Prodeo adalah masyarakat yang tidak mampu secara
ekonomi1
dikenai biaya sesuai dengan ketentuan dalam HIR pasal 182, pasal 121 ayat (4)
dan ayat 145 ayat (4), R.Bg. Pasal 192-194 dan Undang-Undang RI Nomor 14
Tahun 2004 Pasal 4 ayat (2). Adapun yang sering diperdengarkan adalah tidak ada
sengketa tidak ada perkara dan tidak ada perkara tanpa adanya biaya. 2 Dalam
penggugat membayar uang muka biaya perkara, yang besarnya ditaksir oleh
panitera pengadilan.3
perkara baik sebagai Penggugat maupun Tergugat, tetapi tidak mampu membayar
biaya perkara, dapat mengajukan perkara dengan izin tidak membayar ongkos:
1
Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata Di Lingkungan Peradilan Agama
(Cet., 5; Jakarta: Putra Grafika, 2005), h. 63.
2
Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata Di Lingkungan Peradilan Agama, h.
63.
3
Moh. Taufik Makarao, Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata (Cet. 2; Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2009), h. 43.
13
14
a. Jika Penggugat menghendaki izin itu, maka ia minta izin pada waktu ia
mengajukan surat gugatan atau pada waktu ia mengatakan gugatan dengan lisan
sebagaimana dimaksud pada pasal 142 dan 144 R.Bg./118 dan 120 HIR.
b. Jika izin itu dikehendaki oleh Tergugat, maka izin itu dimintanya pada waktu
ia mengajukan jawabannya, yang tersebut pada Pasal 145 R.Bg. /HIR., atau dalam
persidangan, jika ia belum minta terlebih dahulu, asal saja sebelum perkara
c. Dalam kedua hal itu haruslah permintaan itu disertai dengan surat keterangan
tidak mampu dari seorang kepala polisi ditempat tinggal si peminta, yang
keterangan orang itu, baik dengan lisan maupun dengan cara lain, bahwa ia tidak
mampu.4
Dalam hal pihak Penggugat atau Tergugat tidak mampu membayar biaya
perkara, maka berdasarkan pasal 237 HIR dan pasal 273 R.Bg maka ia dapat
diperiksa oleh Pengadilan. Permintaan untuk beracara secara cuma-cuma ini harus
melampirkan surat keterangan tidak mampu dari instansi yang berwenang, dengan
ini dikeluarkan oleh Kepala Desa/lurah dan diketahui oleh Camat. Menurut pasal
4
M. Fauzan, Pokok-Pokok Hukum Acara Pedata Peradilan Agama dan Mahkama
Syar’iyah di Indonesia (Cet. 3; Jakarta: 2007), h. 14.
15
238 HIR dan pasal 274 R.Bg. Keterangan tidak mampu harus dikeluarkan oleh
aparat kepolisian di tempat tinggal orang yang meminta gugat secara cuma-cuma.
Jika pihak yang mengajukan perkara dengan cuma-cuma itu tidak mendapatkan
Pasal 121 (4) HIR menentukan: Mendaftarkan dalam daftar seperti yang
dimaksud dalam ayat pertama, tidak boleh dilakukan sebelum oleh Penggugat
dibayar lebih dahulu kepada panitera sejumlah uang yang besarnya untuk
yang diwajibkan kepada kedua pihak dan harga materai yang akan dipergunakan.
Jumlah yang dibayar lebih dahulu akan diperhitungkan kemudian6. Oleh sebab itu
5
Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata Di Lingkungan Peradilan Agama, h.
63.
6
Moh. Taufik Makarao, Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata, h. 43.
7
Moerdiano, Undang-Undang Tentang Hak Kekayaan Intelektual(Cet. 1; Jakarta:
Kadarku, 1998), h. 346.
16
dahulu diperiksa oleh Ketua Pengadilan dalam sidang insidental yang memeriksa
disebutkan dalam pasal 239 ayat (1) HIR dan Pasal 275 ayat (1) R.Bg. Pihak
sebenarnya pihak yang mengajukan gugat itu adalah orang mampu dan sanggup
dalam Pasal 121 ayat (4) HIR mengenai pembiayaan meliputi komponen: Biaya
kantor, biaya materai, biaya melakukan panggilan saksi, ahli, juru bahasa, biaya
permohonan gugat dengan cuma-cuma ini tersebut dalam pasal 239 ayat (2) HIR
8
Ahmad M. Ramli, Hukum Beracara di Pengadilan Dan Hak Asasi Manusia (Cet. 1;
Bandung: Puripustaka, 2010) h. 88.
9
Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata, h. 215.
17
pemohon/penggugat dengan cuma-cuma pada meja satu dan oleh kasir dicatat
dalam jurnal sebagai tambahan biaya perkara, sebab pada waktu mendaftarkan
perkara pada SKUM telah ditulis nihil. Apabila pihak yang memohon perkara
secara cuma-cuma tidak membayar ongkos dalam tempo satu bulan setelah
ongkos perkara, maka Pengadilan dapat mencoret perkara itu dari daftar perkara.
atau Majelis Hakim, maka proses pemeriksaan perkara dilanjutkan. Sesuai dengan
bunyi Pasal 241 HIR dan Pasal 277 R.Bg putusan hakim tingkat pertama yang
diajukan oleh para pihak secara lisan maupun secara tertulis melalui Panitera
hakim yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama. Hasil Pemeriksaan Majelis
Hakim itu dapat dituangkan dalam Berita Acara Sidang yang ditandatangani oleh
Ketua Majelis dan Panitera yang turut sidang. Berita Acara tersebut dikirim ke
10
Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama, h.
64.
18
cuma-cuma pada tingkat banding jika alasan yang di ajukan tidak beralasan dan
berupa bundel A dan B dikirim segera kepada Pengadilan Tinggi Agama untuk
Agama dan Pengadilan Tinggi Agama sudah memberikan izin untuk beracara
kepada para pihak dalam bentuk apapun, termasuk biaya meterai. Sebagian lagi
berpendapat semuanya bebas biaya kecuali biaya meterai yang harus ditanggung
oleh penggugat sebab biaya tersebut tidak bisa dibebankan kepada Pengadilan.
19
tiga subjek: (penggugat sebagaimana diatur dalam Pasal 237 jo. 274 R.Bg., ayat
(1) HIR dan Pasal 273 jo. 274 R.Bg, (2), tergugat sebagaimana diatur dalam Pasal
238 jo. 239 Ayat (2) HIR dan Pasal 273 jo. 274 ayat (2) R.Bg dimana sebutkan
sebagaimana diatur dalam Pasal 240 HIR dan Pasal 276 R.Bg. Balai harta
dengan syarat: (1) harta atau bundel yang dibelanya atau orang yang diwakilinya
pada waktu diadakan tuntutan itu tidak dapat atau tidak mampu membayar biaya
perkara yang seharusnya dibayar, (2) harus menyerahkan suatu daftar ringkas
tentang harta benda yang dibela atau orang yang diwakilinya kepada hakim untuk
2. Macam-macam Prodeo
dikenakan biaya perkara menurut pasal 121 ayat (4) HIR, didasarkan pada
taksiran menurut keadaan, biaya perkara ini meliputi komponen: Biaya kantor
kepaniteraan, biaya materai, biaya melakukan panggilan saksi, ahli, juru bahasa,
11
Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata Di Lingkungan Peradilan Agama, h.
65.
20
ayat (2) yang berbunyi “Anggaran Bantuan Hukum adalah alokasi anggaran
Negara yang berada dilingkungan peradilan Umum yang dibiayai oleh Mahkamah
Bagi yang tidak mampu bisa mengajukan perkara secara prodeo yang
anggarannya sudah ada pada setiap pengadilan melalui DIPA (Daftar isian
pelaksanaan anggaran) sesuai dengan anggaran pada DIPA, maka prodeo dibagi
1) Prodeo DIPA
Prodeo DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) itu adalah biaya untuk
berperkara secara cuma-cuma (gratis) ditanggung oleh Negara atau semua biaya
yang dikeluarkan untuk yang tidak mampu sudah ada dari anggaran DIPA,
6) Biaya eksekusi:
7) Biaya materai:
12
Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata, h. 215.
21
2) Prodeo Murni
Prodeo murni adalah biaya perkara dari permohonan tetap gratis dan tidak
ada anggaran dari Negara karena kuata prodeo telah habis, sehingga untuk
yang bertugas di Pengadilan, bahan untuk surat panggilan yang menjadi tugas juru
ia adalah miskin atau tidak mampu untuk membayar biaya perkara, oleh ketua
gugatan, Penggugat membayar uang muka biaya perkata, yang besarnya ditaksir
oleh Panitera Pengadilan. Pasal 110 Undang-Undang ini mengatakan, pihak yang
dikalahkan untuk seluruhnya atau sebagian hukum membayar biaya perkara, yang
13
PA. Mojokarto, http://www.pa-mojokorto. Ww. Id|info masyarakat|hak-
masyarakat/pelayanan-prosedur-perkara-prodeo-.html, diakses tgl 10 Septemberi 2017.
14
M. Fauzan, Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata Peradilan Agama Dan Mahkamah
Syar’iyah di Indonesia, h. 14.
22
2) Biaya saksi, ahli dan ahli bahasa dengan catatan bahwa pihak yang meminta
pemeriksaan lebih dari lima orang saksi harus membayar biaya untuk saksi
3) Biaya pemeriksaan ditempat lain dari ruangan sidang dan biaya lain yang
diperlukan bagi pemutusan sengketa atas perintah hakim ketua sidang. (Pasal
Adapun dalam Pasal 887 mengatakan bahwa jika ada permohonan untuk
2) Dalam suatu sengketa mengenai perjanjian kerja, maka Pasal 873 atau
kedua, 875 dan 876 alinea pertama tidak berlaku dan hakim membaca
juga mengatur tentang biaya perkara sebagai berikut: Biaya perkara dalam bidang
putusan pengadilan yang bukan merupakan penetapan atau putusan akhir. (Pasal
15
Moh. Taufik Makarao, Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata, h. 43.
16
Ropaun Rambe, Hukum Acara Perdata Lengkap (Cet. 1; Jakarta: Sinar Grafik, 2002) h.
180.
23
89 (1) dan (2) UU No. 7/89). Biaya perkara sebagaimana yang dimaksud dalam
a) Biaya kepaniteraan dan biaya meterai yang diperlukan untuk perkara itu;
Pasal 121 ayat (4) HIR menyatakan dengan tegas pembayaran biaya.
Disebut juga panjar biaya perkara, pembayaran biaya perkara merupakan syarat
imperatif (imperative) atau syarat memaksa atau atas pendaftaran perkara dalam
buku register.18 Adapun dalam Bab ketujuh, bagian ketujuh HIR, mengatur
tentang izin perkara tanpa biaya. Disebut juga berperkara secara prodeo atau
Syarat berperkara secara prodeo, diatur dalam pasal 237 HIR yang
menegaskan, bagi orang-orang yang tidak mampu membayar biaya perkara, dapat
diberi izin untuk beperkara tanpa biaya. Titik tolak memberi kemungkinan
umum (general justice). Memberi hak dan kesempatan (oportunity) kepada yang
17
Moh. Taufik Makarao, Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata, h. 43-44.
18
Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata, h. 214.
24
Akibat hukum atas pemberian izin beperkara secara cuma-cuma, kepada yang
bersangkutan:
Menurut Pasal 238 ayat (1) HIR, jika yang mengajukan pertimbangan izin
adalah penggugat:
surat tersendiri;
2) Dapat juga diajukan dengan lisan, apabila gugatan disampaikan dengan lisan
Hal ini diatur dalam pasal 238 ayat (2) HIR, yang menyatakan permintaan
izin diajukan tergugat pada saat mengajukan jawaban. Hal tersebut dapat
ditafsirkan, ketentuan Pasal ini memberi hak kepada tergugat untuk diajukan
permintaan izin berperkara tanpa biaya selama tahap proses jawab menjawab
berlangsung, tidak mesti diajukan pada jawaban pertama, tetapi dapat juga
3) Syarat Permintaan
Ketentuan Pasal ini pada saat sekarang, tidak tepat. Yang tepat, dari
Pasal 239 ayat (1) HIR, mengatur proses pemberian izin beperkara tanpa
biaya.
berdasarkan alasan:
Menurut Pasal 291 HIR, putusan izin beperkara tanpa biaya yang diajukan
final, dan
19
Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata, h. 218.
26
Syarat berperkara secara prodeo, diatur dalam Pasal 237 HIR yang
menegaskan, bagi orang-orang yang tidak mampu membayar biaya perkara, dapat
diberi izin untuk beperkara tanpa biaya. Titik tolak memberi kemungkinan
umum (general justice). Memberi hak dan kesempatan (opportunity) kepada yang
Akibat hukum atas pemberian izin berperkara secara cuma-cuma, kepada yang
bersangkutan:
a) Izin untuk mengajukan perkara prodeo harus diajukan bersamaan dengan surat
atau permohonan yang diajukan oleh pihak penggugat atau termohon dengan
b) Melampirkan surat keterangan tidak mampu dari Kepala Desa tempat tinggal
c) Surat pemohon harus diajukan sendiri oleh penggugat atau pemohon dan tidak
20
Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata, h. 215.
27
keputusannya secara yuridis telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan
Dalam pasal 237 HIR/273 R.Bg mengatakan bahwa barang siapa hendak
membayar ongkos.
1) Jika penggugat menghendaki izin itu, maka ia minta izin pada waktu ia
lisan sebagai dimaksud pada Pasal 142 dan 144 R.Bg./188 dan 120 HIR.
2) Jika izin itu dihendaki oleh Tergugat, maka izin itu dimintanya pada waktu ia
mengajukan jawabannya, yang tersebut pada Pasal 145 R.Bg., /123 HIR., atau
dalam persidangan, jika ia belum minta lebih dahulu, asal saja sebelum
3) Dalam kedua hal itu haruslah permintaan itu disertai dengan surat keterangan
tidak mampu dari seorang kepala kepolisian ditempat tinggal sipeminta, yang
tidak mampu.
21
Sarwono, Hukum Acara Perdata Teori dan Praktek (Cet. 1; Jakarta: 2011), h. 85-86.
28
baik dengan lisan maupun dengan cara lain, bahwa ia tidak mampu.22
Ketentuan Pasal ini pada saat sekarang, tidak tepat, yang tepat, dari
Rasyid, S.H., M.A. Mengatakan bahwa ada syarat kelengkapan gugatan atau
permohonan, ada syarat kelengkapan umum dan ada syarat kelengkapan khusus:
a) Surat gugatan atau permohonan tertulis, atau dalam hal buta huruf,
atau pemohon.
22
M. Fauzan, Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata Peradilan Agama dan Mahkamah
syar’iyah di Indonesia, h. 14-15.
23
Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata. h. 216.
29
c) Vorschot biaya perkara, kecuali bagi yang miskin dapat membawa surat
Syarat kelengkapan khusus ini tidaklah sama untuk semua kasus perkara,
jadi tergantung kepada macam atau sifat dari perkara itu an sich. Contohnya
sebagai berikut:
kepolisian yang mau kawin atau mau bercerai harus melampirkan izin
komandan.
b) Mereka yang mau kawin lebih dari seorang (selain Anggota ABRI,
c) Untuk keperluan tersebut di b, diatas atau jika mau bercerai, kalau suami
itu pegawai negeri sipil, maka syarat tersebut di b, harus ditambah lagi
gugatan tentang mut’ah (pemberian dari suami kepada bekas istri yang
sebagainya
lain sebagainya.24
dahulu diperiksa oleh Ketua Pengadilan atau hakim dalam sidang insidental yang
sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 239 ayat (1) HIR dan Pasal 275 ayat
(1) R.Bg. Pihak lawan yang mengajukan permohonan perkara dengan cuma-cuma
24
Roihan A. Rasyid, Hukum Acara Peradilan Agama (Cet. 2; Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2006), h. 68-69.
31
sebenarnya pihak yang mengajukan gugat itu adalah orang yang mampu dan
cuma ini tersebut dalam Pasal 239 ayat (2) HIR dan Pasal 275 ayat (2) R.Bg. 25
Untuk lebih rincinya prosedur perkara secara prodeo pada Pengadilan Agama
sebagai berikut:
Desa/lurah setempat;
kasir;
kepada pihak;
5) Meskipun SKUM Rp. 0,- penerima dan pengeluaran perkara harus dicatat
7) Setelah majelis hakim menerima berkas dari kepala Pengadilan, ketua majelis
8) Untuk beperkara secara prodeo yang dananya dibantu oleh Negara, berikut:
25
Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama, h.
63.
32
biaya alat tulis kantor, biaya pengguna/foto copy, biaya pemeriksaan dan
pengirim berkas.26
c) Tingkat Banding
diajukan oleh para pihak secara lisan maupun secara tulisan melalui panitera
Majelis Hakim yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama. Hasil pemeriksaan
Majelis Hakim itu dituangkan dalam Berita Acara Sidang yang ditandatangani
oleh Ketua Majelis dan panitera yang turut sidang. Berita acara tersebut dikirim ke
ini dikirim kembali kepada Pengadilan Agama untuk disampaikan kepada para
pihak yang berperkara.27 Selain itu ada bagian kesatu mengenai pemeriksaan
diterima (1) oleh panitera Pengadilan dalam waktu tujuh hari sesudah
26
http||pa-sungaipenuh.go.id|index.php|informasi-layanan-publik|prosedur-
beperkara|prosedur-perkara-prodeo.Htmi, diakses tunggal 10 September 2017.
27
Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkuan Peradilan Agama, h. 64.
33
yang tidak hadir sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 196 ayat (2);
3) Tentang permintaan itu oleh panitera dibuat sebuah surat keterangan yang
4) Dalam hal pemohon tidak dapat menghadap. Hal ini harus ditaati oleh
diajukan oleh penuntut umum atau terdakwa maupun yang diajukan oleh
lain.28
cuma-cuma pada tingkat banding jika alasan yang diajukan tidak beralasan dan
tidak rasional. Apabila Pengadilan Tinggi Agama menolak permintaan izin beraca
berperkara ditingkat banding diterima, maka berkas banding berupa bundel A dan
28
Patrialis Akbar, KUHAP dan KUHP (Cet. 9; Jakarta: Sinar Grafika, 2010), h. 290.
34
Agama dan Pengadilan Tinggi Agama sudah memberi izin untuk beracara secara
para pihak dalam bentuk apa pun, termasuk biaya materai. Sebagian lagi
berpendapat semuanya bebas biaya kecuali biaya materai yang harus ditanggung
oleh Penggugat sebab biaya disebut tidak bisa dibebankan kepada Pengadilan.
d) Tingkat Kasasi
dibacakan atau diberikan kepada para pihak Majelis Hakim Pengadilan Agama
dituangkan dalam berita acara sebagai bahan pertimbangan tingkat kasasi. Berita
29
Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama, h.
65.
30
Wahyu Widiana, Yurispudensi Peradilan Agama (Cet. 1; Jakarta: Sinar Grafika, 2001),
h. 24.
35
dan bundel B. Kemudian Majelis Hakim tingkat kasasi memeriksa secara bersama
dituangkan dalam putusan akhir.31 Selain itu ada juga dalam Pasal 245 mengenai
diajukan oleh penuntut umum atas terdakwa maupun yang diajukan oleh
lain.32
31
Http:||pa-rangat-go.id|prosedur prodeo, diakses tanggal 1 februari 2016
32
KUHP dan KUHAP (Cet. 1; Jakarta: Permata press, 2007), h. 293.
36
Dengan adanya bantuan hukum bagi orang yang tidak mampu untuk
beracara di Pengadilan yaitu secara prodeo tentunya ada beberapa kelemahan dan
1) Kelemahan
berperkara tanpa biaya dikabulkan atau ditolak oleh hakim yang memeriksa tidak
Pengadilan Agama mempunyai hukum tetap pihak penggugat atau pihak tergugat
yang mengajukan berperkara tanpa biaya harus datang pada persidangan yang
pertama maka berperkara tanpa biaya akan dinyatakan gugur oleh Hakim. Dan
pihak penggugat atau tergugat yang mengajukan perkara tanpa biaya tidak dapat
dalam suatu perkara dipersidangan, Pengadilan sangat kecil sekali apabila pihak
sengkata baik barang-barang bergerak maupun yang tidak bergerak akan banyak
mengalami hambatan dilapangan, jika ada perlawanan dari pihak yang dikalahkan
jumlahnya hanya untuk mengantisipasi adanya bentuk fisik aturan pihak yang
2) Kelebihan
33
Sarwono, Hukum Acara Perdata Teori dan Praktek, h. 90.
37
untuk meminta ganti kerugian atas pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu
pihak atau lebih dalam suatu perkara di Pengadilan bisa dilakukan tanpa biaya
Nomor. 1 Tahun 2014 yang dimana dalam PERMA tersebut membahas masalah
tentang hak setiap orang yang mengatur perkara untuk memperoleh bantuan
hukum dan Negara menangung biaya perkara bagi pencari keadilan yang
yang tidak mampu maka Mahkamah Agung dan badan-badan yang berada
1) Keadilan
3) Non diskriminatif
4) Transparansi
5) Akuntabilitas
b) Tujuan Prodeo
2) Meningkatkan akses terhadap ke adilan bagi masyarakat yang sulit atau tidak
keadilan.
1) Setiap orang atau sekelompok orang yang tidak mampu secara ekonomi
3) Tidak mampu secara ekonomi sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1)
disebut dengan:
cuma-cuma adalah salah satu cara untuk melancarkan jalan menuju kepada
pemerataan rasa keadilan bagi seluruh warga Indonesia salah satunya memberikan
34
Www. Pt- Yogyakarta. go. id. Diaksess tanggal 25 November 2017.
40
(gratis) yang mana biaya tersebut dibiayai oleh Negara melalui Mahkamah Agung
dengan anggaran DIPA, dan alhamdulillah dengan adanya aturan ini bisa
melaksanakan suatu perkara tersebut, salah satu contohnya sudah diterapkan oleh
METODELOGI PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
2014 Tentang Prodeo)”. Sehingga berdasarkan skripsi ini, maka lokasi penelitian
2. Jenis penelitian
dengan teori-teori hukum yang menjadi objek penelitian.1 Yang mana diharapkan
B. Pendekatan Penelitian
1
Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum (Cet. 7; Jakarta: Sinar Grafika, 2016), h. 105.
41
42
ialah pendekatan Yuridis. Pendekatan Yuridis disini adalah dari segi aspek
C. Pengumpulan Data
1. Jenis Data
penelitian, jenis data yang digunakan bersifat kualitatif yang bersumber dari
temuan fakta data dari lapangan, maka selain melakukan metode wawancara
(intervuew) dan metode penyelidikan (investigation). Juga mencari fakta data dari
bahan hukum.
2. Sumber Data
2
Peter Mahmud Marjuki, penelitian Hukum Edisi Revisi (Cet. 8; Jakarta: prenada Media
Group, 2013), h. 172.
43
Data primer yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh penulis dari data
hukum primer atau bahan hukum sekunder yang berasal dari kasus, ensiklopedia,
b) Data lapangan melalui field, yaitu bahan atau data yang diperoleh dari
lapangan selain dari pada buku, kitab, majalah, jurnal, dan lain-lain.
a. Observasi
terhadap semua yang akan diteliti, observasi tidak hanya terbatas pada orang,
tetapi juga objek-objek yang lain. Dari segi prosesnya observasi dapat dibedakan
yang diamati), dan observasi non partisipan (tidak terlihat dan hanya sebagai
peneliti independen), dan dari segi instrumentasi yang digunakan maka dapat
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi non partisipan dalam
persidangannya.
b. Wawancara
diteliti dan juga peneliti ingin mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari
“opon ended” (wawancara yang jawabannya tidak terbatas pada satu tanggapan
saja) dan mengarah pada pendalaman informasi serta dilakukan tidak secara
formal terstruktur. Dalam hal ini peneliti akan melakukan wawancara dengan para
c. Dokumentasi
berbentuk tulisan seperti Akte, peraturan, kebijakan, dan lain-lain. Dokumen yang
berbentuk gambar seperti foto, vidio dan lain sebagainya. Teknik pengumpulan
Prodeo, seperti buku register perkara, akta putusan Pengadilan, laporan bulanan
pedoman wawancara yang salah satu instrumen yang digunakan dalam penelitian
data atau informasi tentang faktor di Pengadilan Agama Sungguminasa dan hal-
hal lain yang berkenaan dengan penelitian ini. Informasi dapat diperoleh dengan
wawancara langsung dan wawancara tertulis dengan ketua Pengadilan para hakim
deskriptif analisis yaitu semua data yang diperoleh baik yang diperoleh di
A. PEMBAHASAAN
Selatan yang turun temurun diperintah oleh seorang kepala pemerintah “Somba”
atau “Raja”. Daerah tingkat II (TK II) Gowa pada hakikatnya mulai terbentuk
Pembukaan Daerah TK. II, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, yang diperkuat
yang pertama Andi Ijo Dg. Mattawang Karaeng Lalowang, yang juga dikenal
seorang pejabat dibidang Agama Islam yang disebut “Kadi” (Qadli). Meskipun
demikian tidak semua somba yang pernah menjadi Raja Gowa didampingi oleh
seorang Qadli, hanya ketika Agama Islam mulai menyebar secara merata dianut
oleh seluruh Rakyat kerajaan Gowa sampai kepelosok-pelosok desa, yaitu sekitar
tahun 1857 M. Qadli yang pertama yang diangkat oleh Raja Gowa bernama
Muhammad Iskin. Qadli pada saat itu berfungsi sebagai penasehat kerajaan atau
1
Sumber Data: Kantor Pengadilan Agama Sungguminasa : Kelas I B
46
47
Agama, demikian secara turun temurun sampai pada Qadli keempat sekitar tahun
1857-1956.2
terbentuklah kepala jawatan Agama Kabupaten Gowa secara resmi, maka tugas
dan wewenang Qadli secara otomatis diambil oleh jawatan Agama. Jadi Qadli
yang kelima, setelah tahun 1956, diangkat oleh Depertemen Agama Republik
Indonesia sebagai kantor urusan Agama Kecematan Somba Opu (sekaligus Qadli)
yang tugasnya hanya sebagai pendoa dan Imam pada shalat Idul Fitri maupun
Idhul Adha. Pada tanggal 3 Desember tahun 1966, terbit surat keputusan (SK)
dipimpin oleh ketua Agama Mahkamah/Syariah K.H. Muh. Saleh Thaha serta
(dua) orang Pegawai, yaitu K.H.M Shaleh Thata sebagai Ketua dan Muh. Syahid
2
Sumber Data Kantor Pengadilan Agama Sungguminasa: Kelas I B
3
Sumbar Data Kantor Pengadilan Agama Sungguminasa: Kelas I B
48
seorang dan Panitera belum ada. Padahal, sebuah persidangan hanya dapat
dilaksanakan bila unsur-unsur tersebut ada. Bukan hanya dari segi sumber daya
memenuhi fungsinya sebagai lembaga Peradilan, tetapi dari segi sarana fisik
Peradilan belum berjalan secara maksimal. Hal ini dapat dimaklumi, disebabkan
dan perkantoran).4
permohonan ataupun gugatannya tidak tertulis, tapi secara verbal (lisan). Tetapi
4
Lihat Skripsi Ismiati S. Asrakal, Etika Profesi Hakim dalam Perspektif Hukum Islam
(Studi kasus di PA. Sungguminasa Kabupaten Gowa) Makassar: Fak. Syari’ah dan Hukum UIN
Alauddin, 2013), h. 57
5
Sumber Data Kantor Pengadilan Agama Sungguminasa: Kelas I B
49
Sulawesi Selatan. Hingga saat ini Pengadilan Agama telah dipimpin oleh:
k) Drs. H.M. Alwi Thaha, S.H., M.H (14 Desember 2007 s/d 2012)
Penduduk Kabupaten Gowa terdiri atas beberapa etnis dan suku diantaranya
suku yakni:
1) Suku Bugis
2) Suku Makassar
3) Suku Mandar
50
4) Suku Toraja dan Jawa serta suku-suku lain. Namun bahasa sehari-hari
yang digunakan adalah bahasa daerah Bugis dan Makassar, terutama yang
Tahun 2017 berjumlah 586.069 jiwa dan berdasarkan data yang diperoleh dari
_ Islam : 581.855
_ Hindu : 154
_ Budha : 269
a. Letak Geografis
Kabupaten Gowa dan pada tahun 2009 berpindah di jalan Mesjid Raya No. 25 dan
menempati gedung baru yang sesuai dengan prototype Mahkamah Agung. Waktu
menit dan 5 menit dari kantor Bupati Gowa dan lapangan Syekh Yusuf. Secara
sesuai dengan standar prosedur yang telah ditetapkan, termasuk kinerja sumber
dengan tugas yang diambil dari Mahkamah Agung itu sendiri, sehingga
semua pihak. Keinginan yang menjadi institusi yang berkualitas sehingga dapat
pelayanan publik tentunya mempunyai konsekuensi yang cukup berat dan cukup
menantang dari perwujudan dari rasa keinginan tersebut. Keinginan besar ini akan
diiringi dengan Misi yang akan dilaksanankan dalam rangka terwujudnya lembaga
Pengadilan Agama.
diantaranya:
Sungguminasa;
c. Wilayah Hukum
1) Somba Opu
2) Palangga
3) Barombong
4) Bajeng
5) Bajeng barat
6) Bontonompo
7) Bontorannu
8) Pattalassang
9) Bontonompo selatan
10) Parangloe
11) Manuju
53
12) Tinggimoncong
13) Tombolopao
14) Tompobulu
16) Bungaya
18) parigi
orang yang beragama Islam di bidang: Perkawinan, Waris, Wasiat, Hibah, Wakaf,
e. Fungsi
2. Fungsi pembinaan
6
Palrilis Akbar, Undang-Undang Peradilan Agama (Cet. 1; Fokusindo mandiri, 2012
Bandung), h. 94.
54
Pasal 53 Ayat (3) Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 jo. KMA Nomor
KMA/080/VIII/2006).
3. Fungsi pengawasan
seksama dan sewajarannya (vide : Pasal 53 ayat (1) dan (2) Undang-
/080/VIII/2006).
4. Fungsi Penasehat
5. Fungsi administratif
6. Fungsi lainnya :
55
dengan instansi lain yang terkait seperti DEPAG, MUI, Ormas Islam
2006).
Pengadilan.
mesti dikenai biaya sesuai dengan ketentuan dalam HIR. Pasal 182, Pasal 121 ayat
(4) dan Pasal 145 ayat (4), R.Bg. Pasal 192-194 dan Undang-Undang Nomor 14
Tahun 1970 Pasal 4 ayat (2). Adapun yang sering kita dengarkan tidak ada
sengketa tidak ada perkara dan tidak ada perkara tanpa adanya biaya.7 Dalam
hukum acara perdata masih terdapat kesempatan bagi orang-orang yang tidak
dengan cara prodeo atau berperkara secara cuma-cuma tanpa biaya untuk mencari
keadilan.8 Namun bagi masyarakat yang kurang mampu untuk membayar biaya
bisa mendapat bantuan hukum dari pemerintah untuk berperkara berupa prodeo
7
Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama h.
63.
8
Sarwono, Hukum Acara Perdata Teori dan Praktek (Cet.3; Jakarta, Sinar Grafika, 2011),
h. 85.
56
dengan mendapatkan izin berupa surat yang dibuat oleh Kepala Desa/lurah yang
Prodeo dalam bahasa latin sama artinya dengan informa pamperus dan
biaya cuma-cuma, berperkara tanpa biaya dapat di ajakan baik untuk
tergugat maupun penggugat yang tidak mampu membayar biaya perkara
secara spesifik istilah prodeo dalam penjelasan PERMA (peraturan
mahkamah agung) Nomor 1 Tahun 2014 tentang layanan pembebasan
biaya perkara.9
9
Hasil wawancara dengan Drs. Ahmad Nur, M.H. Ketua Pengadilan Agama
Sungguminasa pada tanggal 25 September 2017.
10
Hasil wawancara dengan Agus Salim Rajak, S.H. M.H. Panitera Muda Hukum Pada
tanggal 25 September 2017.
11
Hasil wawancara dengan Dr. Muh. Najmi Fajri, S.HI., M.HI. Hakim Pengadilan Agama
Sungguminasa pada tanggal 26 September 2017.
57
lima pulu ribu rupiah) per perkara walaupun secara umum yang ditentukan
tersebut mencukupi biaya perkara yang dipergunakan oleh pencari
keadilan bagi orang-orang yang tidak mampu.12
Kalau untuk anggaran DIPA itu ada beberapa dan kita alokasikan untuk
prodeo itu. Tapi biasanya yang selama ini di gunakan oleh Pengadilan
Agama Sungguminasa anggaran dari Negara digunakan untuk perkara
volentair/permohonan pada perkara istbath nikah, dan itu digunakan
untuk sidang keliling atau sidang setempat, itu kita himpun perkara-
perkara untuk folentair isbath tersebut bisa dilaksanakan dikantor
kecamatan atau kantor Desa. Jadi prodeo DIPA itu diperuntukkan untuk
perkara isbath atau sidang keliling. Dan itu sudah diperhitungkan untuk
biayanya memang tidak terlalu memakan biaya karena untuk sidang itu
memang tidak lama untuk volenter/permohonan kalau memang syarat
formilnya terpenuhi itu bisa hanya satu atau dua kali sidang sudah selesai
dan tidak ada sengketa.13
Jadi dana DIPA itu terlebih dahulu diperuntukkan untuk perkara prodeo
keliling bisa dikantor Desa atau Kecematan. Baru setelah untuk isbath nikah
masih banyak pasangan suami istri yang belum mempunyai surat nikah apa lagi
dibagian daerah terpencil yang jauh dari tempat Pengadilan tersebut dan itu bisa
12
Hasil wawancara dengan Drs. Muhammad Amin, M.A. Sekretaris Pengadilan Agama
Sungguminasa 29 September 2017.
13
Hasil wawancara dengan Drs. Ahmad Nur M.H. Ketua Pengadilan Agama
Sungguminasa pada tanggal 2 Oktober 2017.
58
membawa dampak buruk pada anak-anaknya, supaya status anaknya jelas secara
Negara atau DIPA untuk prodeo tahun 2017 adalah Rp. 2.750.000,- yang
terserap untuk perkara prodeo Rp 2.500.000,- itu sudah termasuk prodeo isbath
nikah dengan cara sidang keliling yang jumlahnya ada 24 perkara itupun baru 23
perkara yang sudah diputus dan masih ada satu perkara yang belum diselesaikan.
Dalam suatu perkara ada 3 perkara cerai gugat yang ditolak oleh ketua pengadilan
kehabisan karena dana DIPA Lebih dahulu dialokasikan untuk isbath nikah dan
untuk prodeo murninya saja satu bulan belum tentu ada. Jadi Pengadilan Agama
14
Amiur Nuruddin, Hukum Perdata Islam di Indonesia (Cet. 1; Kencana, 2004 Jakarta),
h. 122.
59
dari DIPA untuk tahun 2016 bisa dikatakan cukup memuaskan karena buktinya
kekurangan itu baru bisa dikatakan kurang dan butuh tambahan anggaran untuk
prodeo. Masalah anggaran untuk prodeo meskipun telah habis karena digunakan
untuk sidang isbath nikah melalui sidang keliling tapi jika ada permohonan
apakah layak untuk berperkara secara prodeo atau tidak, karena tidak ada
anggaran dari negara maka masuk kategori prodeo murni, maka didalam SKUM
biaya perkara ditulis Rp. 0,- dan untuk jurusita tidak mendapat upah untuk
15
Hasil wawancara dengan Drs. Muhammad Nur M.H. Ketua Pengadilan Agama
Sunggumina pada tanggal 6 Oktober 2017.
60
keterangan tidak mampu dari kepala Desa yang diketahui oleh camat dan bisa
juga membawa keterangan para saksi supaya bisa meyakinkan ketua Pengadilan
berada dilingkup peradilan Umum yang dibiaya oleh Mahkamah Agung melalui
perkara secara prodeo yang anggarannya sudah ada pada setiap pengadilan
2014 tersebut dapat dipahami bahwa ada prodeo murni dan prodeo yang
dibebankan kepada DIPA Pengadilan. Jika perkara tersebut masuk dalam prodeo
murni artinya perkara itu tidak ada biayanya sama sekali untuk panggilan para
16
Www. Pt- Yogyakarta. go. id. Diakses tanggal 23 Oktober 2017.
61
pihak, namun yang menjadi persoalan kembali adalah banyak Pengadilan Agama
yang ada radiusnya yang sangat jauh dan tentu dalam perjalanannya jurusita
sangat memerlukan biaya paling tidak untuk biaya transportasi dan biaya makan
sesuai dengan anggaran pada DIPA maka prodeo dibagi menjadi dua macam
yang berperkara harus membayar biaya perkara tersebut, tetapi dalam hukum
acara perdata untuk pihak tidak mampu yang berperkara bisa dibebaskan dari
Layanan Pembebasan Biaya Perkara. Namun jika permohonan itu ditolak maka
permohonan prodeo tersebut bisa jadi pada saat diproses oleh Majelis Hakim hasil
para pihak dalam melaksanakan tanya jawab Majelis Hakim bisa melaksanakan
disebutkan dalam Pasal 239 ayat (1) HIR dan Pasal 275 ayat (1) R.Bg, pihak
mempertanggung jawabkan dengan apa yang dia ajukan, yang sebenarnya pihak
yang mengajukan gugat itu adalah orang yang mampu dan sanggup untuk
tersebut dalam Pasal 239 ayat (2) HIR dan Pasal 275 ayat (2) R.Bg.
seperti apa kondisi ekonomi mereka mulai dari tempat tinggal, pekerjaan, dan
yang diperkuat dengan bukti dan keterangan para saksi. Kekayaan orang itu bisa
apakah mereka itu benar-benar tidak mampu atau memang mampu tapi
mengajukan prodeo dengan beberapa alasan mereka untuk bagaimana supaya bisa
gugatan/permohonan;
secara prodeo;
cuma;
3) Setelah berkas perkara diterima oleh ketua Pengadilan Agama, maka ketua
(PMH).
sebuah instrumen.
panjar pertama pada hari sidang yang telah ditentukan, Majelis Hakim
8) Salinan Amar putusan sela tersebut diserahkan oleh Majelis Hakim kepada
450.000 (empat ratus lima puluh ribu rupiah) dikurangai jumlah uang yang
10) Dengan diterimanya uang panjar dari bendahara rutin, kasir mengeluarkan
membayar biaya perkara sesuai yang ditaksir oleh meja pertama jadi
tersebut ke negara.
14) Setelah putusan akhir dibacakan, apabila terjadi kelebihan biaya perkara
negara.
15) Setelah putusan akhir dibacakan, apabila biaya perkara ternyata kurang,
16) Seluruh biaya perkara yang tercantum dalam putusan Pengadilan, harus
Agama.17
Pemohon bantuan hukum adalah pencari keadilan yang terdiri dari orang
perseorangan atau sekelompok orang yang secara ekonomis tidak mampu atau
memiliki kriteria miskin sebagaimana ditetapkan oleh badan pusat statistik atau
penetapan upah minimum regional atau program jaringan pengaman sosial lainnya
atau memenuhi syarat sebagaimana diatur lebih lanjut dalam pedoman ini yang
17
Khamimudin, Panduan Praktis Kiat dan Teknis Beracara di Pengadilan Agama (Cet.
1; Gallery Ilmu, 2010 Yogyakarta), h. 35-36.
66
Pengadilan.
Dari Pasal-pasal tersebut tidak disebutkan kriteria orang miskin itu seperti
apa yang tidak dijelaskan secara rinci dan orang yang ingin mengajukan prodeo
cukup dengan membawa surat keterangan tidak mampu dari kepala desa dan
mengajukan dua orang saksi. Didalam SEMA dijelaskan orang yang boleh
berperkara tanpa biaya yang tidak mampu secara ekonomi, kriteria miskin yang
telah ditetapkan oleh badan pusat statistik, penetapan upah minimum regional atau
bambu/kayu/murahan
lainnya.
hujan.
12) Sumber penghasilan rumah tangga petani dengan luas lahan 0,5 ha, buruh
13) Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga tidak sekolah/tidak tamatan SD,
hanya lulusan SD
14) Tidak memiliki tabungan barang yang mudah dijual dengan nilai Rp
500.000,- seperti sepeda motor (kredit atau non kredit), emas, ternak, kapal
Saya kira PERMA itu sudah mengatur secara detail, seperti kualifikasi
dengan membawa bukti SKTM, raskin, atau dengan membawa saksi.
Sebelum membutuhkan putusan Ketua Pengadilan atau Hakim, kalau
Hakim melakukan sidang insidentil dan produk dari insidentil itu ada
putusan sela dan sidang insidentil itu dilakukan pemeriksaan dan itu ada
alat bukti yang tertulis, ada saksi, dan dilihat dari gaya penampilannya
misalnya jika pihak menggunakan baju mahal atau arloji mewah itukan
18
Hasil wawancara dengan Drs. Muhammad Nur M.H. Ketua Pengadilan Agama
Sungguminasa pada tanggal 9 Oktober 2017.
68
Yang lebih utama itu surat keterangan tidak mampu, sebagai bukti bahwa
benar-benar pemohon tidak mampu secara ekonomi tapi bukan cuman
SKTM saja yang dinilai oleh ketua pengadilan dia menilai dari sisi
penampilannya, memakai baju yang mewah, arloji mewah, kendaraan
yang dia pakai, pekerjaannya dan penghasilanya. Jika ketua pengadilan
menerima perkara tersebut maka ketua memilih majelis hakim untuk
melaksanakan sidang, dan tidak menutup kemungkinan perkara yang
diterima oleh ketua pengadian ini bisa dipastikan bahwa ini benar-benar
tidak mampu karna ada pemeriksaan selanjutnya oleh majelis hakim, jika
perkataannya tidak konsisten atau lain jawabannya dengan sebelumnya
maka majelis hakim melaksanakan sidang insidentil dan suruh
menghadirkan kedua orang saksi untuk membuktikan apakah pemohon ini
benar-benar tidak mampu atau tidak jika tidak mampu maka persidangan
akan dilanjutkan dan jika pemohon terbukti bahwa dia orang yang mampu
maka majelis menyuruh pemohon untuk membayar biaya perkara
tersebut.20
yang menjadi pertimbangan yang utama dan dicocokkan dengan para pihak
terhadap Ketua Pengadilan yang pada saat menerima/menilai surat gugatan dari
para pihak maupun dari Majelis Hakim dalam menilai para pihak pada saat sidang
Insidentil yaitu dengan melihat penampilan para pihak. Dan jika tidak sesuai
dengan Realitas yang ada terhadap para pihak tidak mampu maka prodeo akan
ditolak meskipun sudah ada Surat Keterangan Tidak Mampu. Karena menurut
Ketua Pengadilan atau Majelis Hakim dalam memutus harus berdasarkan yang
19
Hasil wawancara dengan Agus Salim Razak S.H., M.H. Panitera Muda Hukum
Pengadilan Agama Sungguminasa pada tanggal 10 oktober 2017.
20
Hasil wawancara dengan Dr. Najmi fajri, S.HI., M.HI. Hakim Pengadilan Agama
Sungguminasa pada tanggal 11 oktober 2017.
69
atau Majelis Hakim menggunakan metode kontruksi hukum yang bertujuan agar
para pencari keadilan. Peristiwa konkret pada perkara prodeo ini ada pada saat
keterangan tidak mampu tetapi Ketua Pengadilan atau Majelis Hakim mempunyai
standar sendiri dalam menentukan bahwa orang tersebut mampu atau memang
orang-orang tidak mampu. Seperti didalam PERMA ada ketentuan tidak mampu
secara ekonomi, tapi tidak dijelaskan secara rinci seperti apa ketidak mampuan
Ketua/Hakim tidak lagi berpegang pada bunyi teks. Berikut wawancara dengan
bahwa yang menunjukkan orang itu mampu atau tidak mampu adalah tergantung
orang-orang yang mampu, dalam artian mampu untuk membayar biaya perkara.
Apabila penghasilan yang didapat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-
harinya dikarenakan kebutuhan yang harus terpenuhi lebih besar dari penghasilan
yang didapat bisa dipastikan orang tersebut kekurangan biaya hidup dan orang
seperti inilah yang layak untuk menerima prodeo. Jadi standar orang yang tidak
mampu secara ekonomi itu adalah penghasilan yang cukup dan kebutuhan
terpenuhi.
beberapa pertanyaan kepada pemohon prodeo dan para saksi untuk memberikan
pertanyaan dan para saksi untuk memberikan keterangan terkait kondisi apakah
sudah memenuhi standar untuk bisa diterima prodeonya. Pada salah satu perkara
menemukan keterangan yang tidak sesuai dengan ketentuan orang tidak mampu
71
1.250.000,- (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) sampai 2.000.000,- (dua
juta rupiah) setiap bulannya setelah ditanya ternyata mampu untuk membayar
diperintahkan kepada pemohon untuk membayar panjar biaya perkara ini sesuai
perkara prodeo.
Sedangkan pada perkara prodeo yang diterima oleh Ketua Pengadilan juga
memberikan beberapa pertanyaan kepada pemohon prodeo dan para saksi untuk
orang yang miskin dan tidak mampu. Sebelum Ketua Pengadilan memeriksa
alat-alat bukti tertulis dan saksi-saksi. Bukti tertulis berupa Asli Surat Keterangan
Tidak Mampu.
mengajukan perkara secara prodeo yang pertama ketua melihat isi surat pemohon
dari para pihak yang mengajukan surat prodeo, apakah surat tersebut benar-benar
keterangan yang dikasih sama Kepala Desa/lurah atau memang ini adalah hasil
akal-akal dari pemohon baru kemudian ketua menilai dari sisi penampilannya,
memakai baju mahal, sepatu mahal, arloji mahal, kendaraan yang dia pakai pada
saat dia pergi ke Pengadian, gaya rambutnya, dan penghasilannya. Jadi kalau para
pihak yang mengajukan telah memenuhi syarat maka Ketua Pengadilan memilih
sidang tersebut, apabila para pihak tidak memenuhi syarat yang ditetapkan maka
para pihak disuruh membayar biaya tersebut. Adapun dasar hukumnya Ketua
Terjemahan:
1) Keadilan
3) Non diskriminatif
4) Transparansi
5) Akuntabilitas
8) Profesional.22
adalah petitum dari penggugat. Kemudian bukti-bukti, fakta dan peristiwa dan
hukumnya. Pada salah satu perkara prodeo pada perkara cerai gugat, melalui
putusan sela Majelis Hakim yang menangai perkara ini telah menemukan
21
M. Quraish shihab, Al-Qur’an Dan Maknanya (Cet. 1; Lenteran Hati, 2010 Tangerang),
h. 106.
22
Www. Pt- Yogyakarta. yo. id. Diakses 25 Oktober 2017.
74
prodeo (cuma-cuma)
orang yang tidak mampu dan termasuk adalah orang yang miskin dan
termasuk orang yang mendapatkan bantuan reskin dan jaminan sosial dari
pertama.
kejadian yang sedang dialami penggugat. Oleh karena itu Hakim mengkontrol
peristiwa yang konkrit itu harus dibuktikan terlebih dahulu. Tanpa pembuktiah
hakim tidak boleh menyatakan suatu peristiwa konkrit itu benar-benar terjadi.
Baru setelah peristiwa konkrit dibuktikan maka hakim baru bisa menyimpulkan
ini, meminta agar pihak menyerahkan alat bukti tertulis. Berupa asli surat
tanggal 10 februari 2017 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Kepala Desa
dan diketahui oleh camat kemudian penggugat mengajukan alat-alat bukti sebagai
berikut.
hukum tidak merupakan suatu kegiatan yang berdiri sendiri, tetapi merupakan
kegiatan yang berdiri sendiri tetapi merupakan kegiatan yang runtut dan
hukum seperti yang penulis ketehui dari hasil wawancara Majelis Hakim yang
Jika undang-undang itu tidak menjelaskan secara rinci pada perkara maka
yang nyata dan ada. Apabila undang-undang tidak dapat dijalankan menurut arti
katanya, maka hakim harus menafsirkannya. Dengan kata lain apa bila undang-
undang itu dapat sesuai dengan keadaan sekarang yang ada pada masyarakat, atau
bisa juga disebut juga penafsiran sosiologis dan penafsiran teologis dan apabila
menemukan hukum yang sesuai dengan faktanya. Sehingga hakim dapat membuat
suatu keputusan yang adil dan sesuai dengan tujuan hukum. Agar mencapai
kepastian hukum dengan dasar itulah orang dapat mengatakan bahwa menafsirkan
dengan melihat kenyataan sosial yang ada pada saat ini dan kontruksi hukum agar
77
hasil putusan hakim sesuai dengan peristiwa konkret. Secara umum hakim dapat
mengedepankan peristiwa dan fakta yang ada untuk dapat memutus perkara
dengan adil.
secara cuma-cuma (prodeo) dengan alasan miskin dan tidak mampu, hal demikian
dapat dibenarkan sebagaimana ketentuan Pasal 237 dan 238 Ayat (1) HIR.
cuma (prodeo), tergugat tidak dapat didengar keterangannya karena tidak pernah
datang kepersidangan, dengan demikian ketentuan dalam Pasal 239 ayat (1)
penggugat telah mengajukan alat bukti tertulis perkara prodeo 1, menurut Majelis
Hakim telah memenuhi persyaratan materil dan formil sebagai alat bukti, dan alat
bukti ini telah memenuhi maksud sebagaimana ketentuan Pasal 237 ayat (3) HIR,
“Permohoan dalam kedua hal itu harus disertai surat keterangan tidak
mampu, yang diberikan oleh Kepala Desa/lurah bahwa padanya itu
adalah salah satunya untuk membuktikan benar bahwa orang itu tidak
mampu membayar perkara tersebut”.
telah pula mengajukan dua orang saksi yang telah memberikan keterangan
keterangan para saksi telah memenuhi syarat formil dan materil suatu alat bukti
dan sudah patut untuk dijadikan alat bukti dalam perkara ini.
tertulis maupun saksi, Majelis Hakim dapat menemukan fakta sebagai berikut:
Bahwa penggugat adalah orang yang tidak mampu dan termasuk keluarga
(prodeo) telah terbukti dan beralasan hukum yang sah, dan oleh karenanya Majelis
Hakim berpendapat bahwa permohonan itu patut untuk dikabulkan. Oleh karena
aspek sebagai dasar pertimbangannya dalam menangani suatu perkara yang harus
dengan perkara yang sedang dihadapi. Hakim harus menilai apakah undang-
jika ditegakkan karena salah satu tujuan hukum adalah menciptakan keadilan.
Dari pendapat Ketua Pengadilan, ketua lebih menilai dengan sesuai yang
ada seperti dari sisi luar seperti cara penampilannya dan bisa jadi mendatangkan
kedua para saksi untuk menjelaskan apakah benar-benar tidak mampu atau tidak.
Didalam PERMA Nomor 1 Tahun 2014 dijelaskan beberapa kriteria orang yang
boleh prodeo.
Pemohon Bantuan Hukum adalah pencari keadilan yang terdiri dari orang
perseoragan atau sekelompok orang yang secara ekonomis tidak mampu atau
memiliki kriteria miskin sebagaimana ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik atau
penetapan upah minimum ragional atau program jaring pengaman sosial lainnya,
atau memenuhi syarat sebagaimana diatur lebih lanjut dalam pedoman ini, yang
Pengadilan
sudah dijelaskan bahwa orang yang tidak mampu untuk mengajukan prodeo harus
melampirkan surat keterangan tidak mampu dari Kepala Desa yang diketahui
insidentil yang mana ketua/hakim melihat penampilan dari para pihak didepan
sidang bahwa dalam menafsirkan PERMA Nomor 1 Tahun 2014 Pasal 1 ayat (1)
insidentil yang mana hakim melihat dari sisi penampilannya dari para pihak
didepan sidang. Bahwa dalam menafsirkan PERMA Nomor 1 Tahun 2014 Pasal 1
Undang dan dapat dijalankan sesuai dengan keadaan sekarang yang ada didalam
masyarakat pada saat ini, yaitu dengan penafsiran teologis/sosiologis yang mana
Ketua Pengadilan lebih mengkaji dulu PERMA Nomor 1 Tahun 2014 Pasal 1
yang menerangkan kriteria orang yang layak untuk berperkara secara prodeo,
karena isi dari Pasal tersebut tidak menjelaskan secara keseluruhan seperti apa
orang yang tidak mampu. Pada perkara prodeo terkait orang yang tidak mampu
81
meminang tidak mampu untuk membayar biaya perkara. Jika tidak ada
pembantahan dari pihak tergugat jika pada perkara gugatan maka Ketua
Sudah ada ketentuan hukum yang diatur dalam HIR dan RBg serta hukum
acara Pengadilan Agama dipertegas dan diperjelas lagi terkait dengan
perkembangan hukum melalui PERMA Nomor 1 Tahun 2014 Tentang
pemberian bantuan hukum terhadap masyarakat yang tidak mampu secara
ekonomnya.
prodeo.
Prodeo memberikan ruang bagi orang yang tidak mampu untuk berperkara
di Pengadilan karena orang yang lemah ekonominya maka juga lemah aksesnya,
harus memenuhi beberapa syarat diantaranya, harus orang yang tidak mampu
82
Desa/lurah setempat yang diketahui oleh camat dan syarat-syarat jaminan sosial
kalau memang tidak mampu dan terbukti maka harus diterima prodeonya, jika
melihat orang yang mengajukan prodeo memakai gelang emas yang mewah itu
Karena sifat manusia maka semua orang itu maunya tanpa biaya meskipun
orang yang mampu tapi kalau dikabulkan kemudian ada orang yang mampu yang
pengadilan tidak memberi keadilan pada masyarakat. Karena untuk sidang itu
memerlukan biaya dan negara hanya memberi anggaran hanya untuk orang yang
aspek sosiologis terkait prodeo, Ketua Pengadilan melihat kondisi ekonomi para
pihak yang mengajukan prodeo dan beranggapan orang miskin itu lemah untuk
mendapat peradilan dan prodeo inilah sebagai aksesnya. Bahwa pemohon untuk
oleh ketua pengadilan untuk memenuhi persyaratan. Maka akan dibebaskan dari
Seperti hasil wawancara dengan Ketua Pengadilan pada saat pemeriksaan perkara
Dalam suatu perkara pada dasarnya semua orang itu sama dimata
hukum untuk mendapatkan haknya di Pengadilan termasuk untuk
berperkara di Pengadilan Agama sampai terkecuali orang miskin.
Prodeo itu diperuntukan bagi orang yang miskin secara ekonomi.
dan keadialan. Dari sini bahwa sudah jelas di dalam PERMA Nomor 1 Tahun
2014 dijelaskan bagi orang yang tidak mampu dapat mendapatkan haknya untuk
beracara di Pengadilan dengan dibantu oleh Negara, karena hukum harus adil
tidak cuman orang yang mampu saja untuk dapat berperkara di Pengadilan.23
masyarakat, yang terdiri atas kebiasaan dan ketentuan hukum yang tidak tertulis.
Dalam hal ini harus dibedakan rasa keadilan menurut individu, kelompok dan
masyarakat. Selain itu keadilan dalam suatu masyarakat tertentu, belumtentu sama
masyarakat dimana hukum itu berada. Maka dari itu hukum diciptakan untuk
23
Www. Pt- Yogyakarta. go. id. Diakses 27 Oktober 2017.
84
harus bersifat adil bagi masyarakat sebagai subjek hukum terkait teori diatas
wajib menjunjung hukum dan pemerintah tidak ada kecualian untuk bagaimana
terkecuali terhadap orang yang tidak mampu dari aspek ekonomi untuk dapat
perkara harus bisa mengambil unsur keadilan karena orang yang tidak mampu
didepan Ketua Pengadilan pada saat pemeriksaan berkas pemohon prodeo yang
dari aspek yuridis, sosiologis dan filosofis saja. Pada hakikatnya ketua Pengadilan
24
Rizal Khadafi, Undang-Undang Dasar 1945. h. 32.
85
dalam situasi yang demikian ketua Pengadilan harus menemukan hukum untuk
Semua orang itu berhak berperkara di Pengadilan dan sudah ada prodeo
diperuntukkan bagi yang tidak mampu membayar biaya perkara.
kepada keadilan dan keadilan itu bisa dirasakan pada semua orang tanpa
terkecuali orang miskin. Karena orang yang tidak mampu dari aspek ekonomi itu
lemah aksesnya untuk kepengadilan yang jelas karena faktor biaya maka dari itu
keadilan juga harus diberikan kepada mereka yang tidak mampu itu.
perkara ini sudah memenuhi atas kepastian, yaitu telah menggunakan peraturan-
peraturan yang ada PERMA, SEMA, HR, dan RBg bahwa orang yang tidak
mampu membayar biaya perkara tetap bisa berperkara tanpa biaya atau cuma-
cuma (prodeo) untuk menciptakan suatu kepastian hukum dan jika sesuai maka
prodeo akan diterima sebaliknya apabila tidak sesuai maka prodeo ditolak.
2) Asas keadilan
hukum yang hidup dalam masyarakat, yang terdiri atas kebiasaan dan ketentuan
hukum yang tidak tertulis. Dalam hal ini harus dibedakan rasa keadilan menurut
individu kelompok dan masyarakat. Selain itu keadilan dari suatu masyarakat
tertentu, belum tentu sama dengan rasa keadilan masyarakat tertentu lainnya. Jadi
keadilan karna itu adalah sebagai dasar untuk menjatuhkan putusan apakah
Dalam suatu perkara memang nampak sekali terhadap akses keadilan itu
bisa dirasakan untuk orang yang tidak mampu dari aspek ekonomi selama
ini hanya orang kaya saja yang bisa mendapatkan keadilan di Pengadilan,
dengan adanya prodeo tidak hanya orang kaya saja yang bisa
mendapatkan keadilan orang miskinpun juga diberi akses oleh Negara
untuk mendapatkan keadilan melalui prodeo DIPA. Jika orang yang
mengajukan permohonan prodeo baru kemudian anggaran DIPAnya
habis maka Pengadilan tetap harus memberikan prodeo pada mereka
yakni prodeo murni yang artinya tanpa dibiayai oleh Negara artinya
pekerjaan kerelaan dari pihak Pengadilan yang tidak ada gajinya.
menegakkan keadilan, dan bersifat adil itu bisa kita dapat memberikan sesuatu
kepada yang berhak untuk menerima prodeo adalah orang yang tidak mampu dari
aspek ekonomi. Supaya dapat bermanfaat maka prodeo harus diberikan kepada
menerima, menolak, atau memutus dalam suatu perkara prodeo tidak hanya cukup
dengan keterangan tidak mampu saja dan harus benar-benar melihat kondisi para
pihak, agar prodeo diberikan pada orang-orang yang lebih tepat, begitupun pula
dengan seluruh para pegawai mematuhi .asas keadilan dan mampu bersifat adil
3) Asas kemanfaatan
87
kepastian hukum, dan asas kemanfaatan ini lebih melihat kepada tujuan dan
Hukum adalah aturan yang dibuat oleh manusia untuk Negara tiada lain
dan tiada bukan untuk mengatur dalam kehidupan masyarakat sehari-
hari agar masyarakat bisa menilai mana haknya dan mana bukan
haknya agar kehidupan kita sejahtera dan aman karna ada aturan yang
mengikatnya. Dan untuk masalah keadilan saya kira sudah adil salah
satunya mengeluarkan aturan PERMA Nomor 1 Tahun 2014 Pasaal 1
ayat 4 mengenai layanan pembebasan biaya perkara adalah Negara
menaggung biaya proses berperkara di Pengadilan sehingga setiap
orang atau sekelompok orang yang tidak mampu secara ekonomi dapat
berperkara secara cuma-cuma (prodeo).
Dari pendapat Ketua Pengadilan hukum itu adalah aturan untuk bisa
bangsa dan negara atau masyarakat terlebih khusus untuk Ketua Pengadilan yang
PENUTUP
A. Kesimpulan
penulis akan menguraikan kesimpulan dan saran yang relevan dengan masalah
penelitian. Adapun judul yang angkat oleh Penulis yaitu Pertimbangan Ketua
(SKTM) dari Kepala Desa/ lurah yang diketahui oleh camat, menilai dari sisi
satunya fisiknya masih kuat, dan harus sesuai dengan PERMA Nomor 1
Tahun 2014 Pasal 1 ayat 4 ketentuan umum tentang pembebasan biaya perkara
secara prodeo.
Nomor 1 Tahun 2014, sosiologis dengan melihat kondisi orang tidak mampu
dan pantas untuk prodeo, dan filosofis bahwa keadilan harus dirasakan semua
orang termasuk orang yang tidak mampu. Aspek tersebut mencerminkan asas
kepastian hukum keadilan dan kemanfaatan bagi para pihak yang mengajukan
88
89
kenyataan sosial yang ada pada saat ini. Dalam memeriksa atau memutus
A. Implikasi Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis , perlu kiranya penulis
memberikan beberapa saran atau masukan yang terkait dengan penelitian penulis
1) Dengan adanya penelitian ini para ketua pengadilan hendaknya lebih rinci
dalam suatu perkara prodeo tidak hanya cukup dengan keterangan tidak
mampu saja dan harus benar-benar melihat kondisi para pihak. Agar prodeo
perkara prodeo.
DAFTAR PUSTAKA
Al-qur’an
Asrakal Ismiati S, Etika Profesi Hukum Dalam Perspektif Hukum Islam. Makassar: 2011.
Basarah, Ahmad, Materi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila Sebagai Dasar dan
Ideologi Negara UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara Serta Ketetapan MPR NKRI
Sebagai Bebtuk Negara Bhineka Tunggal Ika Sebagai Semboyan Negara, Jakarta: Gatot
Subroto, 2014.
Fauzan, M, Pokok-Pokok Hukum Acara Pedata Peradilan Agama dan Mahkama Syar’iyah di
Indonesia, Jakarta: 2007.
Khadafi, Rizal, Undang-Undang Dasar 1945 dan Perubahannya, Jakarta selatan: Bukune, 2010.
Manan, Abdul, Penerapan Hukum Acara Perdata Di Lingkungan Peradilan Agama, Jakarta:
Putra Grafika, 2005.
M. Ramli, Ahmad, Hukum Beracara di Pengadilan Dan Hak Asasi Manusia, Bandung:
Puripustaka, 2010.
Rambe, Ropaun, Hukum Acara Perdata Lengkap, Jakarta: Sinar Grafik, 2002.