Anda di halaman 1dari 6

Praktek Budidaya Tanaman

Singkong
D
I
B
U
A
T
Oleh:
Nama: Bagus Fadillah
Kelas: X MIPA 3
SEJARAH SINGKONG

Singkong (Manihot Utilisima), disebut juga ubi kayu atau ketela, berasal dari Amerika Selatan, yang
tumbuh liar di hutan-hutan. Bangsa Portugis kemudian menyebarkan tanaman ini ke seluruh dunia.
Menurut Haryono Rinardi dalam Politik Singkong Zaman Kolonial, singkong masuk ke Indonesia
dibawa oleh Portugis ke Maluku sekira abad ke-16. Tanaman ini dapat dipanen sesuai kebutuhan.
“Sifat itulah yang menyebabkan tanaman ubi kayu seringkali disebut sebagai gudang persediaan di
bawah tanah,” tulis Haryono.

Butuh waktu lama singkong menyebar ke daerah lain, terutama ke Pulau Jawa. Diperkirakan
singkong kali pertama diperkenalkan di suatu kabupaten di Jawa Timur pada 1852. “Bupatinya
sebagai seorang pegawai negeri harus memberikan contoh dan bertindak sebagai pelopor. Kalau
tidak, rakyat tidak akan mempercayainya sama sekali,” tulis Pieter Creutzberg dan J.T.M. van Laanen
dalam Sejarah Statistik Ekonomi Indonesia.

Namun hingga 1876, sebagaimana dicatat H.J. van Swieten, kontrolir di Trenggalek, dalam De zoete
cassave (Jatropha Janipha) yang terbit 1875, singkong kurang dikenal atau tidak ada sama sekali di
beberapa bagian Pulau Jawa tapi ditanam besar-besaran di bagian lain. “Bagaimanapun juga,
singkong saat ini mempunyai arti yang lebih besar dalam susunan makanan penduduk dibandingkan
dengan setengah abad yang lalu,” tulisnya, sebagaimana dikutip Creutzberg dan van Laanen.

Sampai sekira 1875, konsumsi singkong di Jawa masih rendah. Baru pada permulaan abad ke-20,
konsumsinya meningkat pesat. Pembudidayaannya juga meluas. Terlebih rakyat diminta
memperluas tanaman singkong mereka.
MORFOLOGI SINGKONG

a.Batang

Batang tanaman singkong berbentuk bulat panjang , berkayu , berbuku-buku dan tumbuh dengan
memanjang . Panjang batang tanaman singkong 2- 3 m . Sedangan ukuran pada batang yaitu
tergantung varietas misalnya besar, serta memiliki warna batang kecoklatan.

b.Ubi

memiliki bentuk umbian panjang . Berat ubi yang ideal yaitu 500 gram bahkan lebih. Dan memiliki
warna coklat keputih-putihan, dan memiliki kulit yang sangat ah tipis .

c.Daun

Daun berbentuk 5 jari dan juga lonjong dengan tepi yang rata dan memiliki garis setiap daun .
Sedangkan memiliki bagian ujung daun yang sangat lah tajam . Daun biasanya memiliki warna hijau
tua dan juga kekuning – kuningan .

JENIS SINGKONG

Singkong Manggu

Singkong manggu adalah singkong yang biasa kita temukan di pasaran dan paling banyak dikonsumsi
oleh masyarakat Indonesia. Singkong ini berasal dari Jawa Barat yang bisa diolah menjadi beragam
makanan, seperti gorengan, singkong rebus, tape, getuk, keripik singkong, hingga singkong bakar.

Singkong manggu memiliki daging yang gurih karena mengandung pati yang tinggi. Singkong ini
paling mudah ditanam, mudah dikupas kulitnya, memiliki waktu panen yang cepat dan memiliki
tekstur yang empuk. Singkong manggu biasanya berukuran diameter 4-5 cm dan satu pohonnya
paling banyak hanya menghasilkan 10 kilogram.
Hama dan Penyakit
Hama

• (Xylenthropus)

Ciri: berada dalam akar dari tanaman.

Gejala: tanaman mati pada yg usia muda, karena akar batang dan umbi dirusak.

Pengendalian: bersihkan sisa-sisa bahan organik pada saat tanam dan atau mencampur sevin pada
saat pengolahan lahan.

•Tungau Merah (Tetranychus bimaculatus)

Ciri: menyerang pada permukaan bawah daun dengan menghisap cairan daun tersebut.

Gejala: daun akan menjadi kering.

Pengendalian: menanam varietas toleran dan menyemprotkan air yang banyak.

Penyakit

•Bercak daun bakteri

Penyebab: Xanthomonas manihotis atau Cassava Bacterial Blight/CBG .

Gejala: bercak-bercak bersudut pada daun lalu bergerak dan mengakibatkan pada daun kering dan
akhirnya mati.

Pengendalian: menanam varietas yang tahan, memotong atau memusnahkan bagian tanaman yang
sakit, melakukan pergiliran tanaman dan sanitasi kebun

• bakteri (Pseudomonas solanacearum E.F. Smith)

Ciri: hidup di daun, akar dan batang.

Gejala: daun yang mendadak jadi layu seperti tersiram air panas. Akar, batang dan umbi langsung
membusuk.

Pengendalian: melakukan pergiliran tanaman, menanam varietas yang tahan seperti Adira 1, Adira 2
dan Muara, melakukan pencabutan dan pemusnahan tanaman yang sakit berat.

•Bercak daun coklat (Cercospora heningsii)

Penyebab: cendawan yang hidup di dalam daun.

Gejala: daun bercak-bercak coklat, mengering, lubang-lubang bulat kecil dan jaringan daun mati.

Pengendalian: melakukan pelebaran jarak tanam, penanaman varietas yang tahan, pemangkasan
pada daun yang sakit serta melakukan sanitasi kebun.
•Bercak daun konsentris (Phoma phyllostica)

Penyebab: cendawan yang hidup pada daun.

Gejala: adanya bercak kecil dan titik-titik, terutama pada daun muda.

Pengendalian: memperlebar jarak tanam, mengadakan sanitasi kebun dan memangkas bagian
tanaman yang sakit.

•Gulma

Sistem penyiangan/pembersihan secara menyeluruh dan gulmanya dibakar/dikubur dalam seperti


yang dilakukan umumnya para petani singkong pohon dapat menekan pertumbuhan gulma.

Namun demikian, gulma tetap tumbuh di parit/got dan lubang penanaman.Khusus gulma dari
golongan teki (Cyperus sp.) dapat di berantas dengan cara manual dengan penyiangan yang
dilakukan 2-3 kali permusim tanam.

Penyiangan dilakukan sampai akar tanaman tercabut. Secara kimiawi dengan penyemprotan
herbisida seperti dari golongan 2,4-D amin dan sulfonil urea. Penyemprotan harus dilakukan dengan
hati-hati.

Sedangkan jenis gulma lainnya adalah rerumputan yang banyak ditemukan di lubang penanaman
maupun dalam got/parit. Jenis gulma rerumputan yang sering dijumpai yaitu jenis rumput belulang
(Eleusine indica), tuton (Echinochloa colona), rumput grintingan (Cynodon dactilon), rumput pahit
(Paspalum distichum), dan rumput sunduk gangsir (digitaria ciliaris).

Pembasmian gulma dari golongan rerumputan dilakukan dengan cara manual yaitu penyiangan dan
penyemprotan herbisida berspektrum sempit misalnya Rumpas 120 EW dengan konsentrasi 1,0-1,5
ml/liter.

Teknik Budidaya

Dalam budidaya singkong, cara penanaman dilakukan dengan meruncingkan ujung bawah stek
singkong kemudian tanamkan sedalam 5-10 cm atau kurang lebih sepertiga bagian stek tertimbun
tanah.

Bila tanahnya keras/berat dan berair/lembab, stek ditanam dangkal saja.


Klasifikasi Tanaman Singkong
Kingdom : Plantae (tumbuhan)

Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan yang memiliki bunga)

Kelas : Magnoliopsida (tumbuhan dengan biji berkeping dua)

Ordo / bangsa : Euphorbiales

Familia / suku : Euphorbiaceae

Genus / marga : Manihot

Species / jenis : Manihot esculenta Crantz

Anda mungkin juga menyukai