Anda di halaman 1dari 3

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis dan struktur penyusun tanah
yang subur. Posisinya yang berada di garis khatulistiwa dan ring of fire membuat
banyak sekali tumbuhan berkembang luas di Indonesia. Mulai dari tanaman hias,
tanaman obat, tanaman endemik, maupun tanaman produksi. Hal ini mulai menjadi
ketimpangan ketika sampah dari tanaman tersebut tidak dapat diolah dengan baik.
Walaupun sampah dari tanaman tergolong dalam jenis sampah organik dan dengan
mudah bisa terurai oleh tanah. Namun pada hakikatnya kita sebagai manusia harus
bisa berinovasi agar sampah tersebut memiliki nilai jual yang tinggi.
Gaya rustic adalah suatu konsep desain rumah yang mempunyai desain tekstur
kasar tanpa finishing. Rustic sendiri jika diejawantahkan berarti penataan desain
rumah dan interior yang lebih memfokuskan pada kesan yang lebih alamiah.
Sebenarnya secara tidak sadar banyak masyarakat Indonesia yang telah lama
menerapkan desain ini pada bangunan rumah milik mereka. Terutama untuk rumah
yang menggunakan desain dan gaya tradisional (rumah adat). Namun mereka tidak
sadar jika gaya yang mereka terapkan merupakan gaya rustic yang saat ini menjadi
trend di Indonesia. Ciri khas dari gaya rustic ini terletak pada penggunaan bahan yang
lebih alami serta tidak pernah dilakukan finishing. Sehingga kesan yang muncul
adalah bahan yang kasar, tua, serta bernuansakan tempo dulu.
Berdasarkan pemaparan diatas, kami memiliki ide untuk membuat suatu
produk yang bernuansakan rustic. Karena ditinjau dari bahan produksi, effort kerja
serta keunikan yang ditawarkan, maka kami memilih produk tersebut. Kami berharap
dengan produk yang kami tawarkan bisa dijadikan sebagai inspirasi masyarakat diluar
sana agar bisa lebih berkreasi terhadap brang-barang yang ada di sekitar kita.
B. Tujuan Usaha
1. Melatih ketrampilan serta kreatifitas dalam memanfaatkan barang-barang
sederhana di lingkungan sekitar.
2. Memanfaatkan dan mengurangi sisa-sisa sambah organik yang ada.
3. Melatih cara kerja team work.
4. Melatih mindset menjadi seorang pengusaha.
5. Memenuhi tugas/ deadline.

C. Indikator Usaha Berhasil


1. Produk mendapat sebuah apresiasi.
2. Adanya siklus jual beli produk secara kontinu.
3. Produk mampu bersaing di pasar lokal.
BAB 2 KEGIATAN PRAKARYA (MENGHASILKAN PRODUK)
A. Perencanaan Produk
2.1 Produk Pertama (Hiasan Bunga Rustic)
Bahan :
1. Batang tanaman suplir.
2. Sabut kelapa.
3. Bambu.
4. Buah kelapa sawit.
5. Bunga tanaman pisang-pisangan.
6. Kerikil.
7. Tangkai salak.
8. Tali rami.
9. Besek.
10. Pilox.
11. Keras coklat.
12. Sisa guntingan majalah-majalah lama.
13. Lem.
Alat
1. Gergaji.
2. Pisau.
3. Gunting.
4. Sisir.
5. Spidol.
Cara Membuat
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengupas buah kelapa sawit sampai terlihat serat-serat yang ada.
3. Mengeringkan semua bahan organik.
4. Memotong bambu kira-kira 10-15 cm
5. Membersihkan sabut kelapa dengan sisir sampai bertekstur seperti rambut.
6. Mengikat sabut kelapa yang sudah siap menjadi ikatan-ikatan kecil lalu tempel
pada kelapa sawit.
7. Hias dengan kerikil agar lem yang meluber pada kelapa sawit tidak terlihat.
8. Menempel kerikil pada bambu dengan pola abstrak.
9. Merangkai bahan-bahan organic yang ada. Kemudian ikat dengan tali rami agar
kuat dan tidak mudah ambruk/ berubah tatanan.
10. Memasukkan rangkaian pada bamboo yang telah disiapkan.
11. Menyemprot hasil produksi dengan pilox agar terlihat mengkilap dan tahan lama.
12. Menyiapkan kertas coklat, lem, sisa guntingan majalah bekas, spidol serta tali
rami untuk kartu ucapan.
13. Memotong kertas coklat menjadi persegi panjang dengan ukuran 20 cm x 25 cm.
14. Mengisi kartu ucapan dengan puisi.
15. Menghias kartu ucapan meggunakan sisa majalah bekas yang dipotong secara
abstrak dan gambaran-gambaran menggunakan spidol.
16. Mengikat kartu ucapan dengan tali rami agar tidak terbuka.
17. Sete;ah semuanya siap, masukkkan produk serta kartu ucapan ke dalam besek.
18. Ikat luar besek dengan tali rami agar lebih estetik.
2.2 Produk Kedua (Hiasan Bunga dari Serutan Kayu)
Bahan
1. Serutan kayu bekas.
2. Bambu.
3. Pilox.
4. Lem.
5. Bekas jeruji sepeda motor.
Alat
1. Gergaji.
2. Amplas.
Cara Membuat
1. Mencari serutan kayu bekas pada pengrajiin mebel sekitar Pare.
2. Memotong bambu sepanjang 25-30 cm.
3. Mengamplas potongan bamboo agar terlihat lebih rajin.
4. Merangkai potongan serutan kayu menjadi bunga.
5. Lem rangkaian tersebut pada jeruji sepeda motor.
6. Memasukkan rangkaian ke dalam bambu.
7. Finishing dengan pilox agar tahan dari jamur.
Dari 2 opsi diatas, kami memilih untuk membuat hiasan bunga rustic (produk pertama). Hal
ini dikarenakan bahan baku pembuatan ada di sekitar rumah, biaya produksi yang dapat
ditekan, waktu produksi yang relative singkat, risiko kegagalan yang kecil,bentuk yang unik
serta kontemporer, pemasaran yang mudah karena berkembangnya trend rustic style dan
harga yang sangat terjangkau.
Bahan baku yang kami gunakan sangat mudah dijumpai. Kami menggunakan buah kelapa
sawit yang kami dapatkan dari RS HVA, selain disitu kalian bisa membeli buah kelapa sawit
di pasar yang dijual dengan harga yang sangat murah (Rp 500/biji). Sedangkan untuk bahan-
bahan lain seperti tangkai suplir, bunga pisang-pisangan, bambu, sabut kelapa, tangkai salak,
serta kerikil kami hanya memanfaatkan produk yang ada di rumah.
B. Kegiatan Produksi

Anda mungkin juga menyukai