KELOMPOK 02
ANGGOTA KELOMPOK:
KELAS AD
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
UNIVERSITAS HAYAM WURUK PERBANAS
SURABAYA GASAL 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pertumbuhan dan Perubahan Stuktur Ekonomi Indonesia” ini dengan tepat waktu.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang wajib ditempuh untuk melengkapi salah
satu materi dalam mata kuliah Perekonomian Indonesia. Makalah ini disusun bertujuan untuk
menambah wawasan dan ilmu tambahan bagi para pembaca khususnya dalam bidang ekonomi.
Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada kami.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Faktor Penentu Pertumbuhan Eknonomi Indonesia........................................ 3
2.2 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia................................................................... 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Para ekonomi dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yang
menganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakan dan
menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth). Pada setiap akhir tahun, masing-
masing negara selalu mengumpulkan data-data statistiknya yang berkenaan dengan tingkat
pertumbuhan GNP relatifnya, dan dengan penuh harap mereka menantikan munculnya angka-
angka pertumbuhan yang membesarkan hati. “Pengejaran pertumbuhan” merupakan tema sentral
dalam kehidupan ekonomi semua negara di dunia dewasa ini.
Seperti kita telah ketahui, berhasil-tidaknya program-program pembangunan di negara-
negara dunia ketiga sering dinilai berdasarkan tinggi-rendahnya tingkat pertumbuhan output dan
pendapatan nasional.
Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolok ukur penilaian pertumbuhan
ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh
ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber
pertumbuhan ekonomi tersebut. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang
berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output per kapita yang terus menerus
dalam jangka panjang.
Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.
Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula
kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan.
Sedangkan pembangunan ekonomi ialah usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan
mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal,
penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan
kemampuan berorganisasi dan manajemen.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa saja faktor penentu prospek pertumbuhan ekonomi di Indonesia?
b. Bagaimana perubahan struktur ekonomi Indonesia dari yang tertutup menjadi yang terbuka?
1.3 Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui faktor penentu prospek pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
b. Untuk mengetahui perubahan struktur ekonomi Indonesia dari yang tertutup menjadi yang
terbuka.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Faktor Penentu Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Distribusi Produk Domestik Bruto (PDB) menurut sector atas dasar harga berlaku
menunjukan peranan dan perubahan struktur ekonomi dari tahun ke tahun dan tiga sector utama
yaitu sektor pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan mempunyai peranan sebesar 55,9
persen pada tahun 2006.[1] Pada awalnya pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih banyak
dipengaruhi bidang pertanian dan perkebunan. Setelah berlalunya waktu sektor industri
mendominasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Turun-naiknya perekonomian nasional dapat dilihat dari data statistik yang dipublikasikan
setiap bulan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Pada bulan Desember 2008, BPS
mempublikasikan berita resmi statistik yang mencakup inflasii, ekspor impor, tenaga kerja,
pariwisata, dan lain-lain.
Produk Domestik Regional Indonesia (2010-2012)
1. Barang Modal
Agar ekonomi dapar bertumbuh, stok barang modal harus ditambah dengan cara investasi.
Untuk meningkatkan investasi dengan cara menangani faktor-faktor yang mempengaruhi
investasi. Salah satu contohnya adalah tingkat Pengembakian yang diharapkan karena,
kemampuan perusahaan menentukan tingkat investasi yang diharapkan, sangat dipengaruhi oleh
kondisi internal dan eksternal masyarakat.
2. Tenaga Kerja
Sampai saat ini, khususnya di negara sedang berkembang (NSB), tenaga kerja (TK) masih
merupakan faktor produksi yang domain.Penambahan tenaga kerja umumnya sangat
berpengaruh terhadap peningkatan output. Untuk meningkatkan output secara efisien, pilihan
yang rasional adalah teknologi padat modal.
3. Teknologi
Penggunaan teknologi yang makin tinggi sangat memacu pertumbuhan ekonomi, jika hanya
dilihat dari peningkatan output.Memang sulit mengatasi mengatasi dualisme dampak
tekonologi.Babarapa ekonom telah mencoba mencari jalan bukan untuk mengatasi, melainkan
untuk mengurangi keterpisahan antara kesempatan kerja dan tekonologi.Salah satu konsep yang
diajukan adalah penggunakaam teknologi madia atau tepat guna di NSB.Dengan penggunaan
teknologi, manusia dapat memanfaatkan secara optimalapa yang ada dalam diri dan
lingkungannya. Bahkan kelebihan penggunaan teknologi tepat guna adalah ditekannya
pemborosan penggunaan SDA atau energi dalam proses produksi.
4. Uang
Dalam perekonomian modern, uang memegang peran dan fungsi sentral. Uang akan sangat
memberi konstribusi bagi pertumbuhan ekonomi, selama penggunaanya sangat efisien. Tingakat
efisiensi peenggunaan uang juga sangat ditentukan oleh tingkat efisiensi sistem
perbankan.Bardasarkan pemikiran inilah pemerintah Indonesia sejak 1983 membenasi sistem
keuangan dengan memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebab dengan
pembenahan tersebut proses alokasi sumber daya keuangan sudah lebih baik dan efisien
dibanding periode sebelum tahun 1983.
5. Manajemen
Manajemen adalah peralatan yang sangat dibutuhkan untuk mengelola perekonomian
modern, terutama bagi perekonomian yang mengandalkan mekanisme pasar.Sistem manajemen
yang baik, terkadag jauh lebih berguna dibanding barang modal yang banyak, uang yang
berlimpah dan teknologi tinggi.
6. Kredit Perbankan
Perbankan sebagai salah satu fungsi intermediasi, berfungsi sebagai pendorong pertumbuhan
ekonomi karena dengan adanya kredit bank maka akan membantu pada dana pembangunan dan
dunia usaha.
Berdasarkan data bank Indonesia (2005), nilai kredit yang diberikan bank umum sejak tahun
200 hingga tahun 2004 mengalami peningkatkan setiap tahun. Nilai kredik yang diberikan bank
umum pada tahun 2000 sebesar Rp. 861.905 miliar dan meningkat setiap tahun menjadi Rp.
1.794.190 miliar pada tahun 2004.
Perkembangan Jumlah Kredit di Indonesia, Tahun 1985-2007
7. Kewirausahaan (Enterpreneurship)
Para pengusaha mempunyai perkiraan yang matang bahwa input yang dikombinasikannya
akan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat, atau menjadi barang dan jasa
yang dibutuhkan masyarakat, atau menjadi barang dan jasa, yang akan dibutuhkan
masyarakat. Kemampuan mengkombinasikan input ini dapat disebut sebagai kemampuan
inovasi. Sejarah perkembangan perekonomian yang telah maju, juga membuktikan betapa
besarnya peranan para wirausahawan dalam memajukan perekonomian.
7. Informasi
Syarat agar pasar berfungsi sebagai alat alokasi daya ekonomi yang efisien adalah adanya
informasi yang sempurna dan seimbang (perfect and simetric information).Kegagalan pasar
merupakan akibat tidak terpenuhinya asumsi ini.
8. Ekspor dan Impor
Ekspor dan impor merupakan faktor penting dalam merangsang pertumbuhan ekonomi suatu
negara. Ekspor impor akan memperbesarkan kapasitas konsumsi suatu negara meningkatkan
output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber daya yang langka dan pasar-pasar
internasional yang pontensial untuk berbagi produk ekspor yang mana tanpa produk-produk
tersebut, maka negara miskin tidak akan mampu mengembangkan kegiatan dan kehidupan
perekonomian nasionalnya.[5]
Nilai ekspor Indonesia Oktober 2008 mencapai US 10,81 miliar atau mengalami penurunan
sebesar 11,61 % dibanding ekspor September 2008. Akan tetapi, apabila dibandingkan ekspor
Oktober 2007, terjadi peningkatan sebesar 4,92 %. Data tersebut menunjukkan bahwa ekspor
kita meningkat dari tahun 2007 sebesar 26,92 %.[6]
Perkembangan Ekspor Impor Indonesia 2011-2012
Dalam faktor penentu prospek pertumbuhan ekonomi ada tiga sektor yang paling
berpengaruh yakni:
a. Pertanian
b. Industri
c. Jasa
Pertumbuhan Ekonomi berdasarkan Sektor Pertanian, Industri, dan Jasa
Sumber: Bank Dunia dan CIA World Factbook
Dalam analisis deskriptif ini, kita akan melihat bagaimana kondisi struktur ekonomi
Indonesia dari tahun 2003 sampai 2010. Untuk memudahkan analisis, sektor-sektor dalam
perekonomian akan dikelompokan menjadi 3 sektor yaitu sektor primer, sekunder dan tersier.
Sektor primer merupakan gabungan dari sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan
dan sektor pertambangan dan penggalian. Sektor sekunder merupakan gabungan dari sektor
industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air dan sektor konstruksi. Sedangkan sektor tersier
merupakan gabungan dari sektor perdagangan, hotel, restoran, sektor pengangkutan dan
komunikasi, sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa.
berubah apabila kontribusi/pangsa PDB dari sektor ekonomi yang mulanya dominan
digantikan oleh sektor ekonomi lain.
Dalam analisis deskriptif ini, kita akan melihat bagaimana kondisi struktur ekonomi
Indonesia dari tahun 2003 sampai 2010. Untuk memudahkan analisis, sektor-sektor dalam
perekonomian akan dikelompokan menjadi 3 sektor yaitu sektor primer, sekunder dan tersier.
Sektor primer merupakan gabungan dari sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan
dan sektor pertambangan dan penggalian. Sektor sekunder merupakan gabungan dari sektor
industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air dan sektor konstruksi. Sedangkan sektor tersier
merupakan gabungan dari sektor perdagangan, hotel, restoran, sektor pengangkutan dan
komunikasi, sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa.
Perubahan struktur ekonomi yang memperlemah posisi relatif dari sektor pertanian dan
sektor pertambangan didalam perekonomian nasional disebabkan oleh laju
pertumbuhan output rata-rata per tahun dikedua sektor tersebut relatif lebih lambat dibandingkan
laju pertumbuhan output rata-rata pertahun disektor-sektor sekunder, terutama industri
manufaktur dan sektor-sektor tersier,perubahan ini boleh dianggap sebagai salah satu
konsekuensi dari proses pembangunan ekonomi jangka panjang. Persentase
pertumbuhan output pertanian menurun terus selama kurun waktu tersebut. Tahun 2006 hanya
sekitar 2,4 %. Namun demikian , dibandingkan sektor-sektor lain,pertanian dan listrik, gas dan
air minum merupakan dua sektor yang dapat bertahan selama krisis ekonomi dengan tetap
memiliki pertumbuhan positif, walaupun sangat kecil.
Pertambangan juga mengalami kemorosotan. Tahun 2004 sektor itu masih mengalami
pertumbuhan 2,5 % dan tahun 2006 kontraksi 0,8 %. Sedangkan industri manufaktur memiliki
laju pertumbuhan rata-rata pertahun cukup stabil dan tinggi.
Data PDB Dari Sektor Pertanian, Industri Dan Jasa
Berdasarkan gambar ini, kenaikan produksi sektor industri manufaktur dinyatakan sama
besarnya dengan jumlah dari empat faktor berikut :
a. Kenaikan permintaan domestik,[7] yang memuat permintaan langsung untuk produksi industri
manufaktur plus efek tidak langsung dari kenaikan permintaan domestik untuk produk sektor-
sektor lainnya terhadap sektor industri manufaktur.[8]
b. Perluasan ekspor (pertumbuhan dan diversifikasi), atau efek total dari kenaikan jumlah ekspor
terhadap produk industri manufaktur.
Perkembangan Ekspor Nasional (US $ Milyar)
c. Substitusi impor, atau efek total dari kenaikan proporsi permintaan di tiap sektor yang dipenuhi
lewat produksi domestik terhadap output industri manufaktur
d. Perubahan teknologi, atau efek total dari perubahan koefisien input-output
Faktor-faktor internal yang membedakan pola dan proses transisi ekonomi yang pesat dalam
NB , ialah :
Eka Pramasty, Desyana dan Rosintan S., Lydia. Analisis Faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi
di Tujuh Negara Asean Periode Tahun 1996-2013. Vol. Nomor 1 Tahun 2014. Hal. 129-144.
Yunan. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Memperngaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
Skripsi. Medan: Ekonomi Pembangunan, Universitas Sumatera Utara. http://lib.ui.ac.id/file?
file=pdf/abstrak-76741.pdf
Siti Farida, Ai. 2011. Sistem Ekonomi Indonesia. Bandung: Pustaka Setia. yang dikutip dari
Ibnu Purna/Hamidi Rahmad http://www.setneg.go.id/index.php
Tambunan, Tulus T.H. 2001. Transformasi Ekonomi di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Tambunan, Tulus T.H. 2011. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.