Anda di halaman 1dari 33

PERCOBAAN II

MODULASI FREKUENSI
A. TUJUAN

A.1 PENGAMATAN RANGKAIAN FM


1. Mengetahui bentuk rangkaian sinyal modulasi frekuensi.
2. Mengamati pengaruh induktor dan kapasitor terhadap sinyal modulasi.

A.2 PENGAMATAN DOMAIN WAKTU


1. Mengamati bentuk sinyal keluaran dari modulasi frekuensi pada
domain waktu.
2. Menentukan nilai indeks modulasi pada sinyal modulasi frekuensi.

A.3 PENGAMATAN DOMAIN FREKUENSI


1. Mengamati bentuk sinyal keluaran dari modulasi frekuensi pada
domain frekuensi.
2. Mengetahui pengaruh perubahan frekuensi sinyal informasi dan sinyal
carrier terhadap spektrum sinyal FM.

B. DASAR TEORI
B.1 Pengertian dan tujuan modulasi, serta teorema nyquist.
B.1.1 Pengertian Modulasi
Modulasi merupakan proses mengubah-ubah parameter suatu
sinyal (sinyal pembawa atau carrier) dengan menggunakan sinyal
yang lain (yaitu sinyal pemodulasi yang berupa sinyal informasi).
Sinyal informasi dapat berbentuk sinyal audio, sinyal video, atau
sinyal yang lain. Modulasi adalah proses pengubahan atau
pengaturan parameter sinyal berfrekuensi tinggi oleh sinyal
informasi berfrekuensi rendah.
B.1.2 Tujuan Modulasi
1. Untuk menggeser rentang frekuensi pada sinyal rentang frekuensi
yang lebih sesuai sehingga proses transmisi dan pemancaran lebih
mudah.
2. Menekan suatu derau atau interferensi masalah perangkat keras
menjadi lebih mudah.
3. Untuk memudahkan suatu pengaturan alokasi frekuensi radio,
4. Untuk multiplexing, yaitu proses penggabungan beberapa sinyal
informasi untuk disalurkan secara bersama-sama melewati satu
kanal transmisi.

B.1.3 Teorema Nyquist


Teorema pencuplikan Shannon Nyquist menyatakan jika kita
mencuplik sinyal cukup rapat (pada laju Nyquist), maka kita dapat
merekonstruksi data analog secara sempurna. Pada penginderaan
dengan sampling, paradigma yang berkembang untuk akuisisi data
digital adalah pencuplikan data secara merata pada laju Nyquist (2
kali lebar bandwidth fourier) dan kemudian dilakukan kompresi
data.
Teknik sampling digunakan untuk menghasilkan sinyal diskrit
dengan mencacah sinyal sampel dalam periode waktu yang tetap.
Menurut teknik Sampling Nyquist, untuk mendapatkan sinyal
sampling yang bebas kesalahan (aliasing), maka frekuensi sinyal
sampel paling sedikit adalah 2 kali frekuensi sinyal.

Gambar 2.1 Proses Sampling


Proses sampling ini, jika frekuensi sinyal sampel tidak sesuai dengan
batas yang ditentukan oleh Teori Shannon-Nyquist, maka akan
terjadi suatu kondisi yang disebut aliasing. Efek Aliasing yaitu suatu
efek yang akan terjadi jika kita melakukan pencuplikan dengan
frekuensi pencuplikan dibawah dari ketentuan Nyquist. Frekuensi
aliasing ini dapat dihitung dengan mengurangkan frekuensi sampel
dengan frekuensi sinyal yang disampling.
B.2 Modulasi Frekuensi (FM), persamaan sinyal FM, dan indeks
modulasi frekuensi.
B.2.1 Modulasi Frekuensi (FM)
Modulasi frekuensi didefinisikan sebagai deviasi frekuensi
sesaat sinyal pembawa (dari frekuensi tak termodulasinya) sesuai
dengan amplitudo sesaat sinyal pemodulasi. Sinyal pembawa dapat
berupa gelombang sinus, sedangkan sinyal pemodulasi (informasi)
dapat berupa gelombang apa saja (sinusoidal, kotak, segitiga, atau
sinyal lain misalnya sinyal audio). Gambar 2.2 mengilustrasikan
modulasi frekuensi sinyal pembawa sinusoidal dengan
menggunakan sinyal pemodulasi yang juga berbentuk sinyal
sinusoidal.
Modulasi frekuensi adalah proses mengubah frekuensi
carrier sesuai dengan sinyal modulasi dan amplitudonya dibiarkan
konstan.

Gambar 2.2 Sinyal FM

B.2.2 Persamaan Sinyal FM


Secara matematis, sinyal termodulasi FM dapat dinyatakan dengan
e = V sin ( ω t + m sin ω t )
FMc c f m

Dengan
e : sinyal termodulasi FM
FM
e : sinyal pemodulasi
m

e : sinyal pembawa
c
V : amplitudo maksimum sinyal pembawa
c
m : indeks modulasi FM
f

ω : frekuensi sudut sinyal pembawa (radian/detik)


c
ω : frekuensi sudut sinyal pemodulasi (radian/detik)
m
Gambar 2.3 (a) Sinyal pembawa (b) Sinyal pemodulasi
(c) Sinyal termodulasi FM

B.2.3 Indeks Modulasi FM


Pada modulasi frekuensi maka frekuensi sinyal pembawa
diubah-ubah sehingga besarnya sebanding dengan dengan besarnya
amplitudo sinyal pemodulasi. Semakin besar amplitudo sinyal
pemodulasi, maka semakin besar pula frekuensi sinyal termodulasi
FM. Besar selisih antara frekuensi sinyal termodulasi FM pada
suatu saat dengan frekuensi sinyal pembawa disebut deviasi
frekuensi. Deviasi frekuensi maksimum didefinisikan sebagai
selisih antara frekuensi sinyal termodulasi tertinggi dengan
terendahnya.
Indeks modulasi FM (mf) merupakan perbandingan antara
deviasi frekuensi maksimum dengan frekuensi sinyal pemodulasi.
m=δ/f
f m

Dengan
δ : deviasi frekuensi maksimum
f : frekuensi maksimum sinyal pemodulasi
m

m : indeks modulasi FM
f

Besarnya indeks modulasi FM dapat dipilih sebesar mungkin


sejauh tersedia bandwidth (lebar bidang) untuk keperluan
transmisinya. Biasanya besarnya indeks modulasi ini akan
dimaksimalkan dengan cara mengatur besarnya deviasi frekuensi
maksimal yang diijinkan.
B.3 Macam-macam Filter
Pada saat pengiriman paket data informasi melalui saluran
transmisi, terdapat derau/noise yang ditambahkan kepada sinyal analog
yang dikirimkan sehingga sinyal yang diterima oleh modulator akan tidak
sama persis dengan sinyal analog yang dihasilkan oleh modulator.
Parameter yang dapat digunakan untuk memperbaiki sinyal analog yang
rusak akibat adanya penambahan derau/noise pada saluran transmisi
diantaranya dengan filter/tapis sinyal yang berfungsi untuk menapis
sinyal yang tidak dikehendaki. Sehingga sinyal analog yang dihasilkan
setelah dilakukan filtrasi akan sedikit sama dengan sinyal analog dari
modulator.
Filter banyak digunakan dalam sistem komunikasi, di desain untuk
melewatkan pita frekuensi tertentu yang meredam semua sinyal di luar
pita frekuensi tersebut. Filter biasanya diklasifikasikan berdasarkan pada
range pemfilteran. Berdasarkan range pemfilteran terdapat empat tipe
filter yaitu :

1. Low Pass Filter


Low Pass Filter (LPF) akan menyaring sinyal frekuensi tinggi
dan meneruskan sinyal frekuensi rendah yang diinginkannya. Sinyal
yang dimaksud ini dapat berupa sinyal listrik seperti sinyal audio
atau sinyal perubahan tegangan. Jangkauan frekuensi yang
dikirimkan dikenal sebagai pita lewat (band pass). Jangkauan
frekuensi yang diperlemah dikenal sebagai pita stop (band stop).
Frekuensi cut off (nilai frekuensi saat daya turun menjadi setengah
dari daya inputnya atau turun 3 dB, atau dalam voltase adalah turun
0,7 Volt juga disebut sebagai frekuensi 0,707, frekuensi -3 dB,
frekuensi sudut. Frekuensi-frekuensi diatas fc akan diredam
(diperkecil). Kisar frekuensi dibawah fc disebut band pass,
sedangkan kisar frekuensi diatas disebut band stop.
Gambar 2.4 Low-Pass Filter

2. High pass Filter


Sebuah filter high-pass (HPF) ialah filter yang meneruskan
komponen – komponen frekuensi tinggi suatu spektrum dengan
distorsi – distorsi amplitudo dan fasa yang dapat diabaikan.

Gambar 2.5 High-Pass Filter

3. Band Pass Filter


Band pass filter (BPF) adalah suatu jenis filter yang berfungsi
meredam sinyal-sinyal yang memiliki frekuensi di bawah frekuensi
cutoff pertama dan juga meredam sinyal-sinyal yang memiliki
frekuensi cutoff kedua. Filter Band Pass hanya melewatkan sebuah
pita frekuensi saja seraya memperlemah semua frekuensi di luar pita
itu.

Gambar 2.6 Band pass Filter


4. Band Stop Filter
Filter ini memiliki efek sebaliknya untuk band pass filter, ada
dua paralel LC sirkuit di jalur sinyal untuk membentuk impedansi
tinggi pada frekuensi sinyal yang tidak diinginkan, dan rangkaian
seri membentuk jalur impedansi rendah ke tanah pada frekuensi yang
sama, untuk menambahkan untuk penolakan. Band stop Filter dapat
ditemukan (sering dalam kombinasi dengan band pass filter) pada
frekuensi antara (IF) amplifier radio tua dan penerima TV.

Gambar 2.7 Band stop Filter


Sedangkan berdasarkan respon frekuensi, terdapat dua tipe filter
yaitu Butterworth dan Chebyshev. Berdasarkan komponen rangkaiannya
terdapat filter aktif dan filter pasif. Filter pasif adalah filter yang
rangkaiannya hanya terdiri atas komponen-komponen pasif seperti,
induktor, resistor dan kapasitor yang dirangkai sedemikian rupa sehingga
melewatkan frekuensi tertentu dan menahan frekuensi yang lain. Filter
aktif merupakan rangkaian yang terdiri atas komponen-komponen aktif
seperti transistor, resistor, induktor serta kapasitor.

B.4 Spektrum Sinyal FM

Gambar 2.8 Spektrum Sinyal FM


Lebar bandwidth sinyal FM adalah tak berhingga. Namun pada praktek
biasanya hanya diambil bandwith dari jumlah sideband yang signifikan.
Jumlah sideband signifikan ditentukan oleh besar indeks modulasinya
seperti dalam fungsi tabel bessel berikut.
Ji : nilai amplitudo komponen frekuensi sideband ke i (i≠0)

Jo : nilai amplitudo komponen frekuensi sinyal pembawa (bukan sideband)

β = mf : indeks modulasi
C. ALAT DAN BAHAN
1. Laptop
2. Program proteus 8.10
3. 2N2222 (Induktor)
4. IND-AIR (Transistor)
5. CAP (Kapasitor)
6. CAP ELEC (Kapasitor Elektrik)
7. Battery
8. MINRES47K
9. MINRES220R
10. Osiloskop
11. Sinyal Generator
12. Ground
13. Program MATLAB 2013 a
14. GUI Frequency Modulation Demo

D. LANGKAH PERCOBAAN
D.1 PENGAMATAN RANGKAIAN FM
1. Hidupkan computer yang akan digunakan
2. Buka program PROTEUS

Gambar 1. Tampilan isi proteus


3. Klik pick from libraries

Gambar 2. Tampilan pick from libraries

4. Buat rangkaian frekuensi modulasi

Gambar 3. Rangkaian FM
5. Klik tombol “run” pada tampilan isis proteus

6. Tentukan parameter sinyal informasi (amplitudo dan frekuensi) pada


blok Modulating Signal.
7. Tentukan parameter sinyal carrier (amplitudo dan frekuensi) pada
blok Carrier Signal.
8. Amati bentuk sinyal keluaran dan catat hasil percobaan pada tabel
E.1.
9. Ulangi pengamatan pada keluaran sinyal FM dengan frekuensi sinyal
informasi yang berbeda.
D.2 PENGAMATAN DOMAIN WAKTU
1. Hidupkan Komputer yang akan digunakan.
2. Buka program MATLAB.

Gambar 4. Tampilan Command Window

3. Ketik “guide” pada command window di program MATLAB.

Gambar 5. Tampilan Command Window


4. Buka file GUI Frequency Modulation Demo dengan format *m file
atau *fig.

Gambar 6. Tampilan GUI Frequency Modulation Demo

5. Klik tombol “run” pada tampilan GUI atau editor.

(a)
(b)
Gambar 7a dan 7b. Tampilan GUI Frequency Modulation

6. Tentukan parameter sinyal informasi (amplitudo dan frekuensi) pada


blok Modulating Signal.
7. Tentukan parameter sinyal carrier (amplitudo dan frekuensi) pada
blok Carrier Signal.
8. Klik tombol Time Domain pada GUI untuk menampilkan keluaran
sinyal FM pada domain waktu.
9. Amati bentuk sinyal keluaran dan catat hasil percobaan.
10. Ulangi pengamatan pada keluaran sinyal FM dengan frekuensi sinyal
informasi yang berbeda.

D.3 PENGAMATAN DOMAIN FREKUENSI


1. Ikuti langkah 1 sampai 7 pada sub percobaan 2.
2. Klik tombol Spectrum pada GUI untuk menampilkan keluaran sinyal
FM pada domain frekuensi.
3. Amati bentuk sinyal keluaran dan catat hasil percobaan.
4. Ulangi pengamatan spektrum sinyal FM dengan frekuensi sinyal
informasi dan carrier yang berbeda.
E. DATA HASIL PERCOBAAN
E.1 Tabel data hasil rangkaian FM
Rangkaian Hasil modulasi

C1 = 9 pf C2 = 62 pf L=330 uh

C1 = 11 pf C2 = 64 pf L=360 uh

C1 = 13 pf C2 = 68 pf L=380 uh
E.2 Tabel hasil pengamatan domain waktu

Sinyal informasi 1 Sinyal carrier


Vm = 1,1 Volt 1 Vc = 1,8 Volt
fm = 9 Hz fc = 33 Hz

Gambar Sinyal FM 1

Sinyal informasi 2 Sinyal carrier


Vm = 1,1 Volt 2 Vc = 1,8 Volt
fm = 9,4 Hz fc = 33 Hz

Gambar Sinyal FM 2

Sinyal informasi 3 Sinyal carrier


Vm = 1,1 Volt 3 Vc = 1,8 Volt
fm = 9,8 Hz fc = 33 Hz

Gambar Sinyal FM 3

Sinyal informasi 4 Sinyal carrier


Vm = 1,1 Volt 4 Vc = 1,8 Volt
fm = 10,2 Hz fc = 33 Hz

Gambar Sinyal FM 4
Sinyal informasi 5 Sinyal carrier
Vm = 1,1 Volt 5 Vc = 1,8 Volt
fm = 10,6 Hz fc = 33 Hz

Gambar Sinyal FM 5

Sinyal informasi 6 Sinyal carrier


Vm = 1,1 Volt 6 Vc = 1,8 Volt
fm = 11 Hz fc = 33 Hz

Gambar Sinyal FM 6

Sinyal informasi 7 Sinyal carrier


Vm = 1,1 Volt 7 Vc = 1,8 Volt
fm = 11,4 Hz fc = 33 Hz

Gambar Sinyal FM 7

Sinyal informasi 8 Sinyal carrier


Vm = 1,1 Volt 8 Vc = 1,8 Volt
fm = 11,8 Hz fc = 33 Hz

Gambar Sinyal FM 8
Sinyal informasi 9 Sinyal carrier
Vm = 1,1 Volt 9 Vc = 1,8 Volt
fm = 12,2 Hz fc = 33 Hz

Gambar Sinyal FM 9

Sinyal informasi 10 Sinyal carrier 10


Vm = 1,1 Volt Vc = 1,8 Volt
fm = 12,6 Hz fc = 33 Hz

Gambar Sinyal FM 10
E.3 Tabel hasil pengamatan domain Frekuensi

Sinyal informasi 1 Sinyal carrier 1


Vm = 1,2 Volt Vc = 1,6 Volt
fm = 10 Hz fc = 36 Hz

Gambar Spektrum FM 1

Sinyal informasi 2 Sinyal carrier 2


Vm = 1,2 Volt Vc = 1,6 Volt
fm = 10 Hz fc = 45 Hz

Gambar Spektrum FM 2

Sinyal informasi 3 Sinyal carrier 3


Vm = 1,2 Volt Vc = 1,6 Volt
fm = 10 Hz fc = 54 Hz

Gambar Spektrum FM 3

Sinyal informasi 4 Sinyal carrier 4


Vm = 1,2 Volt Vc = 1,6 Volt
fm = 10 Hz fc = 63 Hz

Gambar Spektrum FM 4

Sinyal informasi 5 Sinyal carrier 5


Vm = 1,2 Volt Vc = 1,6 Volt
fm = 10 Hz fc = 72 Hz

Gambar Spektrum FM 5
Sinyal informasi 6 Sinyal carrier 6
Vm = 1,2 Volt Vc = 1,6 Volt
fm = 10 Hz fc = 81 Hz

Gambar Spektrum FM 6

Sinyal informasi 7 Sinyal carrier 7


Vm = 1,2 Volt Vc = 1,6 Volt
fm = 10 Hz fc = 90 Hz

Gambar Spektrum FM 7

Sinyal informasi 8 Sinyal carrier 8


Vm = 1,2 Volt Vc = 1,6 Volt
fm = 10 Hz fc = 99 Hz

Gambar Spektrum FM 8

Sinyal informasi 9 Sinyal carrier 9


Vm = 1,2 Volt Vc = 1,6 Volt
fm = 10 Hz fc = 108 Hz

Gambar Spektrum FM 9

Sinyal informasi 10 Sinyal carrier 10


Vm = 1,2 Volt Vc = 1,6 Volt
fm = 10 Hz fc = 117 Hz

Gambar Spektrum FM 10
F. ANALISA DATA
F.1 Rangkaian FM dan Hasil Modulasi
F.1.1 Analisa Rangkaian FM

Pada gambar rangkaian FM diatas terdiri dari beberapa komponen


yaitu resistor, kapasitor, transistor, induktor dan baterai. Dan juga
terdapat generator sinyal dan osiloskop. Sumbu positif baterai 12V
terhubung dengan resistor, kapasitor dan induktor. Sedangkan pada
sumbu negatif ke ground. Pada sinyal generator terdapat dua input
dimana salah satu inputnya langsung terhubung ke osiloskop yang
menjadi sinyal informasi. Untuk input yang lain terhubung ke ground.
Baterai sebagai sumber daya, kapasitor sebagai tempat penyimpanan
daya sementara, resistor sebagai hambatan, induktor sebagai filter
frekuensi serta penyimpanan arus listrik sementara, sinyal generator
sebagai penghasil sinyal informasi, transistor sebagai penguat sinyal dan
osiloskop untuk menampilkan sinyal gelombang. Modulasi frekuensi
terjadi di area C1, L1, dan C2 yang akan ditampilkan pada osiloskop. C2
disini berfungsi sebagai filter sinyal dengan nilai yang berbeda.
Kemudian C1 dan L1 berperan sebagai pengubah sinyal DC ke sinyal AC
yang akan menjadi sinyal termodulasi dan ditampilkan pada layar
osiloskop.

Pada rangkaian diatas salah satu input dari sinyal generator


terhubung langsung secara seri ke channel A osiloskop, lalu terhubung
secara seri juga dengan kapasitor C4. Untuk input yang satunya
terhubung ke ground. Sumbu positif baterai terhubung paralel dengan
R2 (4k7), C1 (9pf), dan L1 (330uh). Kemudian untuk C4 terhubung
paralel dengan R2, kapasitor 0.01uf dan basis Q1 tipe 2N2222.
Sedangkan untuk kaki kolektor transistor Q1 terhubung secara paralel
dengan C1 (9pf), L1 (330uh), dan C2 yang selanjutnya terhubung ke
channel B osiloskop. Untuk kaki emitor Q1 terhubung paralel dengan R1
(220R) dan C2 (62pf).

F.1.2 Analisa Osiloskop

Pada sinyal yang ditampilkan diatas diketahui gelombang yang


berwarna kuning merupakan gelombang sinyal informasi dengan
amplitudo 5.70V. Dan gelombang berwarna biru merupakan gelombang
sinyal termodulasi dengan tinggi maksimum amplitudonya adalah 3.50V.
Sinyal informasi terlihat tetap dikarenakan pada modulasi frekuensi
sinyal informasi mengubah frekuensi gelombang pembawa, sedangkan
amplitudonya tetap. Dan sinyal termodulasinya amplitudonya berubah-
ubah bergantung dari nilai C1, C2 dan L1 dimana pada proses
penumpangan sinyal informasi ke sinyal pembawa yang akan
menyebabkan gelombang termodulasi akan berubah sesuai dengan
perubahan tegangan sinyal informasi. Hal ini disebabkan oleh nilai pada
C1, C2 dan L1 yang sesuai pada penjelasan sebelumnya bahwa C2 disini
berfungsi sebagai filter sinyal dengan frekuensi yang berbeda. Kemudian
C1 dan L1 berperan sebagai pengubah sinyal DC ke sinyal AC yang akan
menjadi sinyal termodulasi dan ditampilkan pada layar osiloskop.

Rumus


Data ke-1

√ √
F.2 Analisa sinyal domain waktu
Diketahui:

Sinyal informasi Sinyal


Vm = 1,1 Volt carrier Vc =
fm = 9 Hz 1,8 Volt fc =
33 Hz

Persamaan sinyal: Persamaan sinyal:


Sm(t) = Sc(t) =
Sm(t) = Sc(t) =
Sm(t) = Sc(t) =

Indeks modulasi FM:

Persamaan sinyal:
Tabel analisa sinyal domain waktu:

Sinyal Informasi Sinyal Carrier

Indeks
No. SFM(t)
Vm Fm Vc Fc Modulasi ( )
Sm(t) Sc(t)
(volt) (Hz) (volt) (Hz)

1 1,1 9 1,8 33

2 1,1 9,4 1,8 33

3 1,1 9,8 1,8 33

4 1,1 10,2 1,8 33

5 1,1 10,6 1,8 33

6 1,1 11 1,8 33

7 1,1 11,4 1,8 33

8 1,1 11,8 1,8 33

9 1,1 12,2 1,8 33

10 1,1 12,6 1,8 33


Dari tabel diatas dapat dilihat sinyal informasi dengan nilai amplitudo
tetap yaitu 1,1 Volt dan nilai frekuensi yang meningkat disetiap datanya, dan
sinyal carrier dengan nilai amplitudo tetap yaitu 1,8 volt dan nilai frekuensi yang
konstan 33Hz. Setiap nilai frekuensi sinyal informasi meningkat maka nilai indeks
modulasi mengalami penurunan. Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai indeks
modulasi berbanding terbalik. Pada saat nilai frekuensi sinyal informasi dan sinyal
carrier meningkat, jadi bentuk gelombang domain waktu akan semakin rapat dan
sebaliknya.
F.3 Analisa sinyal domain frekuensi
Diketahui:

Sinyal informasi Sinyal


Vm = 1,2 Volt carrier Vc =
fm = 10 Hz 1,6 Volt fc =
36 Hz

Persamaan sinyal: Persamaan sinyal:


Sm(t) = Sc(t) =
Sm(t) = Sc(t) =
Sm(t) = Sc(t) =

Indeks modulasi FM:

Persamaan sinyal:
Tabel analisa sinyal domain frekuensi:

Sinyal Informasi Sinyal Carrier


Indeks
No. SFM(t)
Modulasi ( )
Vm Fm Vc Fc
Sm(t) Sc(t)
(volt) (Hz) (volt) (Hz)

1 1,2 10 1,6 36

2 1,2 10 1,6 45

3 1,2 10 1,6 54

4 1,2 10 1,6 63

5 1,2 10 1,6 72

6 1,2 10 1,6 81

7 1,2 10 1,6 90

8 1,2 10 1,6 99

9 1,2 10 1,6 108

10 1,2 10 1,6 117


Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sinyal informasi dan sinyal
carrier memiliki nilai amplitudo yang tetap yaitu 1,2 Volt dan 1.6 Volt. Dan nilai
frekuensi pada sinyal informasi bernilai 10 Hz, sedangkan nilai frekuensi pada
sinyal carrier semakin meningkat, sehingga nilai indeks modulasi berbanding
lurus dengan frekuensi carrier. Semakin besar nilai frekuensi maka semakin besar
indeks modulasinya. Pada domain frekuensi, yang diamati adalah perubahan
bentuk spektrum sinyal termodulasi FM. Semakin besar nilai frekuensi sinyal
carrier, maka jarak antara LSB (lower side-band) dengan USB (upper side-band)
yang ada pada spektrum sinyal termodulasi FM akan semakin melebar dan apabila
nilai frekuensi sinyal carrier mengecil maka jarak antara LSB dan USB akan
merapat.
Menentukan persamaan sinyal termodulasi FM bila diketahui nilai konstanta
perubahan frekuensi (k).

ß = = = 0,24

- fi (t) = fc + k × Sm (t)
= fc + k × Vm max cos (2ᴨfmt)
= 33 + 2 × 1,1 cos (2 π 9t)
= 33 + 2,2 cos (18 πt)
- ωi (t) = 2ᴨfi t
= 2ᴨ (33 + 2,2 cos (18 πt))
= 66ᴨ + 4,4ᴨ cos (18 πt)
- Ø (t) = ∫

=∫

= 66 + 0,24 sin
= 66 + 0,24 sin

Cara 1
- SFM (t) = Vc max cos(Ø (t))
= 1.8 cos (66 + 0,24 sin )
Cara 2
- SFM (t) =
= 1.8 cos (66 + 0,24 sin )
Menentukan spektrum frekuensi sinyal fm bila diketahui nilai konstanta
perubahan frekuensi (k)
a) Menghitung nilai amplitudo berdasarkan indeks modulasi
Diketahui :
k=2
Sm (t) = 1,2 cos (20 πt)
Ditanya :
Βessel =........?

Βessel = = = = 0.24

Berdasarkan tabel fungsi bessel spektrum fm dengan β = 0,24 maka


diperoleh nilai :
J0 = 0,986
J1 =0,119
J2 = 0,007

Amplitudo Carrier = Vc × J0 = 1.6 × 0,986 =


1,577 Amplitudo Bidang sisi 1 = Vc × J1 = 1.6 × 0,119 =
0,190 Amplitudo Bidang sisi 2 = Vc × J2 = 1.6 × 0,007 =
0,011

b) Menghitung frekuensi masing-masing bidang sisi :


fc = 36Hz
- Frekuensi komponen bidang sisi 1 (fc ± fm)
fc + fm = 36 + 10 = 46Hz
fc - fm = 36 - 10 = 26Hz
- Frekuensi komponen bidang sisi 2 (fc ± fm)
fc + 2fm = 36 + 20 = 56Hz
fc - 2fm = 36 – 20 = 16Hz

- Bandwidth = 2n fm
= 2 . 2 . 10
= 40 Hz
Gambar Spektrum sinyal FM untuk β = 0.24

Lebar Bandwidth 40Hz


G. KESIMPULAN
1. Pada rangkaian modulasi frekuensi (FM) terdapat beberapa komponen
mulai dari generator sinyal, baterai, kapasitor elektrik, resistor, transistor,
induktor, kapasitor, dan osiloskop. Semua komponen tersebut terhubung
secara paralel hingga membentuk suatu rangkaian FM untuk mengetahui
sinyal keluaran hasil modulasi. Nilai induktor dan kapasitor
mempengaruhi bentuk dari gelombang termodulasi yang dihasilkan. Nilai
kapasitor maupun induktor yang diperkecil bentuk gelombang akan
semakin mendatar atau melebar dan sebaliknya.
2. Bentuk gelombang sinyal terhadap domain waktu dipengaruhi oleh nilai
indeks modulasi. Nilai indeks modulasi berbanding terbalik dengan nilai
frekuensi sinyal informasi sehingga jika frekuensi sinyal informasi
bernilai besar maka indeks modulasi akan bernilai kecil. Dimana jika
nilai indeks modulasi semakin besar maka bentuk gelombang akan
semakin rapat, dan sebaliknya.
3. Bentuk gelombang spektrum modulasi frekuensi (FM) dipengaruhi oleh
nilai frekuensi carrier atau pembawa. Semakin besar nilai frekuensi
carrier, maka jarak antara LSB dan USB pada spektrum sinyal FM akan
semakin renggang. Semakin kecil nilai frekuensi carrier, maka jarak
antara LSB dan USB pada spektrum sinyal FM akan semakin rapat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2021. Praktikum Dasar Telekomunikasi. Laboratorium Telekomunikasi.
Jurusan Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Mataram.

Emiliana Sarce Sianturi. 2010. Simulasi komputer modulasi demodulasi analog &
digital. Diakses 14 September 2021.
https://repository.usd.ac.id/29153/2/045114048_Full.pdf

Indah Susilawati. 2009. TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 3


Modulasi Amplitudo - PDF Free Download. adoc.pub. Diakses 14
September 2021. https://adoc.pub/teknik-telekomunikasi-dasar-kuliah-3-
modulasi-amplitudo.html

Indah Susilawati. 2009. TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 4


Modulasi Frekuensi - PDF Free Download. adoc.pub. Diakses 14
September 2021. https://adoc.pub/teknik-telekomunikasi-dasar-kuliah-4-
modulasi-frekuensi.html

I Made Oka Widyantara. 2015. Pengolahan sinyal multimedia. Diakses 14


September 2021.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/98e3aee99be5f71da
c73a264813dc768.pdf

Wisnoe Saputro Hidayat. Kinerja Butterworth Low-Pass Filter pada Teknik


Modulasi Digital ASK Terhadap Paket Data yang dipengaruhi oleh Derau.
InComTech: Jurnal Telekomunikasi dan Komputer. 2012;3(2):169-184.
Diakses 16 September 2021.
https://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/Incomtech/article/view/1118/
823
https://pakdosen.co.id/modulasi-adalah/

Anda mungkin juga menyukai