Pelaksanaan Dokumentasi Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi Positif Covid
Pelaksanaan Dokumentasi Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi Positif Covid
PASIEN COVID-19
Latar Belakang
Metode
Hasil yang didapatkan dalam pengumpulan bahan kajian untuk tulisan in didapatkan
melalui observasi kajian dari tiap sumber, mulai dari pendekatan kuantitatif materi jurnal atau
jurnal elektronik, buku-buku dari setiap sumber baik dari sumber internet ataupun buku non
elektronik, dan juga diambil dari situs internet. Pengumpulan materi kajian dikutip dari tiap
sumber pengkajian, dan dipilah sesuai dengan judul kajian tulisan, yaitu pelaksanaan
dokumentasi asuhan keperawatan pada pasien COVID-19. Sumber kajian yang didapatkan
adalah sumber kajian terbaru. Hal ini disebabkan materi pengkajian ini membahas tentang isu
dan kejadian yang sedang terjadi baru-baru ini. Hal inilah yang mendorong penulis untuk
mengambil materi dan bahan kajian sesuai dengan apa yang sedang dihadapi oleh masyarakat
dunia di saat ini.
Hasil
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit yang disebabkan virus terus
muncul dan menjadi masalah serius bagi kesehatan masyarakat. Terbaru adalah kasus epidemi
dengan infeksi pernapasan terjadi di Wuhan, daerah metropolitan terbesar di provinsi Hubei
Cina, pertama kali dilaporkan ke WHO, pada 31 Desember 2019. Harus diakui bahwa banyak
petugas kesehatan berada di garis depan wabah koronavirus. Perlu memperhatikan profesional
kesehatan yang bekerja di unit gawat darurat atau perawatan intensif dengan beban kerja yang
lebih berat dan lebih stres daripada biasanya karena yang dirawat adalah pasien covid-19.
Ketika pandemi ini meluas ke seluruh dunia, sistem perawatan kesehatan berada di bawah
tekanan yang luar biasa. Untuk alasan yang sama, strategi yang diadopsi secara global adalah
'meratakan kurva' untuk menghindari beban berlebih pada sistem layanan kesehatan dan
mencegah keruntuhannya yang telah dilaksanakan dalam bentuk jarak sosial dan penguncian.
Dalam situasi mengerikan dan ketidakpastian, point penting adalah tidak hanya merawat yang
terinfeksi tetapi juga sama pentingnya adalah memastikan profesional kesehatan yang terlibat
dalam perawatan pasien memiliki lingkungan kerja yang aman (Rosyanti & Hadi, 2020). Hal
ini menjadikan pendokumentasian keperawatan menjadi tantangan yang cukup menakutkan
bagi tenaga kesehatan yang bertugas. Ketepatan pendokumentasian menjadi hal yang sangat
kuat, yang dapat menentukan arah pelayanan asuhan keperawatan. Dalam pendokumentasian
asuhan keperawatan pada pasien COVID-19 didapatkan dasar pelaksanaan dokumetasi
keperawatan, model dokumentasi keperawatan, karakteristik dokumentasi keperawatan, dan
prinsip dokumentasi keperawatan. Pada materi kajian ini, penulis akan menjelaskan
dokumentasi asuhan keperawatan, diantaranya dokumentasi pengkajian, diagnosis
keperawatan, intervensi keperawatan dan juga evaluasi keperawatan secara jelas dan cukup
ringkas. Dalam masa pandemik global ini, metode dokumentasi yang digunakan oleh setiap
tenaga kesehatan adalah metode dokumentasi dengan berbasis komputer. Pendokumentasian
keperawatan pada pasien COVID-19 dilakukan setelah dilakukan intervensi keperawatan
selama 4 Jam maka pertukaran gas meningkat dengan kriteria hasil tingkat kesadaran, dispnea,
pola nafas, dan bunyi nafas tambahan, yang dimana kriteria-kriteria hasil ini diberi skor atau
nilai yang dapat menandakan seberapa optimalnya kondisi pasien COVID-19 saat diberi
asuhan keperawatan (Rahman, 2020).
Pembahasan
COVID-19 (Corona Virus) telah menjadi pandemi (wabah yang telah menyebar meluas
serempak di seluruh dunia). COVID-19 adalah jenis baru corona virus yang dapat
menyebabkan penyakit pernapasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah
seperti pneumonia dan pada akhirnya menyebabkan kematian terutama pada kelompok rentan
seperti orang tua, anak-anak dan orang dengan kondisi tidak sehat (Liputo, 2020). COVID-19
telah menyebabkan krisis kesehatan global dengan meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi
dan meninggal setiap hari. Berbagai negara telah mencoba mengendalikan penyebarannya
dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar pengelompokan dan pengujian sosial. Profesional
kesehatan telah menjadi pekerja garis depan secara global dalam menghadapi persiapan dan
pengelolaan pandemi ini (ElHage et al., 2020; Iqbal & Chaudhuri, 2020). Pendokumentasian
asuhan keperawatan pada pasien COVID-19 sangatlah penting.
2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Pada tahap ini perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi
masalah dan meningkatkan kesehatan pasien. Perencanaan keperawatan adalah suatu
rangkaian kegiatan penentuan langkah-langkah pemecahan masalah dan prioritasnya,
perumusan tujuan, rencana tindakan dan penilaian asuhan keperawatan pada
pasien/klien berdasarkan analisis data dan diagnosa keperawatan (Dinarti & Mulyanti,
2017). Berikut intervensi keperawatan yang dapat dilakukan pada pasien dengan
COVID-19
• Monitor vital sign: Pantau suhu pasien; infeksi biasanya dimulai dengan suhu tinggi;
monitor juga status pernapasan pasien karena sesak napas adalah gejala umum covid-
19. Perlu juga untuk dipantau saturasi oksigen pasien karena sesak napas berhubungan
dengan kejadian hipoksia
• Maintain respiratory isolation: Simpan tisu di samping tempat tidur pasien; buang
sekret dengan benar; menginstruksikan pasien untuk menutup mulut saat batuk atau
bersin (menggunakan masker) dan menyarankan pengujung (siapa saja yang memasuki
ruang perawatan) tetap menggunakan masker atau batasi/hindari kontak langsung
pasien dengan pengunjung.
• Terapkan hand hygiene: Ajari pasien dan orang yang telah kontak dengan pasien cuci
tangan pakai sabun dengan benar
• Manage hyperthermi: Gunakan terapi yang tepat untuk suhu tinggi untuk
mempertahankan normotermia dan mengurangi kebutuhan metabolisme
• Edukasi: Berikan informasi tentang penularan penyakit, pengujian diagnostik, proses
penyakit, komplikasi, dan perlindungan dari virus.
4. EVALUASI
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat
untuk membantu pasien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan
yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Proses pelaksanaan
implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi implementasi keperawatan, dan
kegiatan komunikasi (Dinarti & Mulyanti, 2017). Tujuan keperawatan dapat dipenuhi
jika dibuktikan dengan:
• Pasien dapat mencegah penyebaran infeksi
• Pasien dapat belajar lebih banyak tentang penyakit dan penatalaksanaanya
• Suhu tubuh pasien kembali normal
• Pernapasan pasien normal
• Kecemasan pasien berkurang
Penutup
DAFTAR PUSTAKA
Dinarti, & Mulyanti, Y. (2017). DOKUMENTASI KEPERAWATAN (1 ed.). Jakarta:
BPPSDMK.
Iqbal, M. R., & Chaudhuri, A. (2020). COVID-19: Results of a national survey of United
Kingdom healthcare professionals' perceptions of current management strategy -
A crosssectional questionnaire study. International journal of surgery (London,
England), 79, 156-161.
Liputo, G. P. (2020, March 19th). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan COVID-19.
Dipetik October 8th, 2020, dari GUSTINERZ.com: https://gustinerz.com/asuhan-
keperawatan-pada-pasien-dengan-covid-19/
Rosmalia, D., Machmud, R., & Mangkuti, H. (2014). Analisis Sistim Manajemen Dokumentasi
Keperawatan pada. Jurnal Kesehatan Andalas , 3 (1), 968.
Rosyanti, L., & Hadi, I. (2020). Dampak Psikologis dalam Memberikan Perawatan dan
Layanan Kesehatan Pasien. HIJP : HEALTH INFORMATION JURNAL
PENELITIAN , 12 (1), 110-115.
Simamora, R. H., J. M. Bukit, E. K., & Nurbaiti, N. (2019). Penguatan Peran Perawat Dalam
Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Melalui Pelatihan Layanan Prima. JPPM
(Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat), 3(1), 25-31.
UNAIR, H. F. (2020, June 9th). Refleksi Asuhan Keperawatan pada Era COVID-19. Dipetik
October 8th, 2020, dari Faculty of Nursing: https://nursing.ui.ac.id/refleksi-
asuhan-keperawatan-pada-era-covid-19/