MAKALAH
ASUHAN KEPERAWATAN
Oleh:
2141312024
Kelompok T 2021
Dosen Pembimbing:
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terdiri dari dua yaitu buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK).
membuang kotoran atu tinja baik itu yang padat maupun setengah padat.
Dalam sehari, manusia dapat defekasi beberapa kali ataupun beberapa hari
oleh gaya hidup yang kurang benar dan jika dibiarkan dapat menjadi masalah
maka perawatlah yang akan membantu pasien untuk mengatasi masalah yang
dihadapi pasien. Sehingga salah satu Activity Daily Living pasien dapat
dan evaluasi terhadap keluhan pasien. Semua tindakan yang dilakukan oleh
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1. Tujuan Umum
eliminasi fekal.
2. Tujuan Khusus
fekal
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini yaitu sebagai salah satu bahan bacaan yang dapat
BAB III
Kasus :
1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. Identitas Pasien:
Nama : Tn.H
Usia : 60 tahun
No.RM : 281961
B. Riwayat Kesehatan
Alasan Masuk
penurunan kesadaran.
serupa
Pola Nutrisi
- Saat sehat pola makan pasien 3x sehari dan habis 1 piring dengan
menu yaitu nasi, lauk pauk (rendang, gulai ayam, ikan goreng,dll)
paling suka makanan bersantan, telur, dan pasien agak jarang makan
sayur serta buah. Pasien makan pagi biasanya pada pukul 08.00,
makan siang pada pukul 13.00 dan makan malam pada pukul 19.00.
NGT dan diberi diit 1200 kkal serta terpasang infus di tangan
- Saat sehat jam tidur pasien pada malam hari biasanya 6-7 jam yaitu
dari pukul 09.00 malam hingga pukul 03.30 pagi. Sedangkan jam
- Saat sakit jam tidur pasien tidak teratur karena pasien bedrest
Pola Eliminasi
- Saat sehat biasanya pola BAK pasien sebanyak 5-6 kali sehari serta
input cairan 2200 cc/hari dan ouput 2100 cc/hari serta urin berwarna
biasanya memang sedikit kesulitan untuk BAB serta baru saat ini
bersama anak dan cucu. Pasien biasanya mandi 2x sehari pada pagi
Pola Hubungan-Peran
Pasien adalah seorang kepala keluarga serta seorang ayah bagi anaknya
ibadah.
D. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital
- TD : 118/75 mmHg
- Suhu : 36,8°C
- Nadi : 64x/menit
- RR : 23x/menit
1. Kepala
2. Wajah
3. Mata
4. Hidung
Mukosa bibir terlihat kering, mulut dan gigi bersih, pasien berbicara
6. Telinga
7. Leher
8. Thoraks
9. Jantung
10. Abdomen
abdomen/rektal
- Perkusi : timpani
11. Genitalia
5 2
5 2
E. Pemeriksaan Nervus
F. Pemeriksaan Diagnostik
G. Analisa Data
DO:
TIK : 25 mmHg
TTV:
- TD: 118/75
mmHg
- Suhu: 36,8°C
- Nadi 64
x/menit
- RR 23 x/menit
GCS 11 (E3V5E3)
Kolesterol : 245
mg/dL
Pasien terlihat
pucat dan lemah
Hasil pemeriksaan
tonus otot :
5 2
5 2
2. DS: Gaya hidup kurang Konstipasi (00011)
Keluarga serat
DO:
Perut pasien
terlihat buncit dan
kering
Teraba massa pada
rektal
Pasien terpasang
NGT
3. DS: kelemahan otot Hambatan Mobilitas
Keluarga Fisik (00085)
mengatakan pasien gangguan pergerakan
mengalami pada ekstremitas Defenisi:
penurunan Keterbatasan dalam
kesadaran mobilitas fisik gerakan fisik satu atau
Keluarga terganggu lebih ekstremitas secara
mengatakan pasien mandiri
mengalami
kelemahan di
ekstremitas sebelah
kiri
ADL dibantu oleh
keluarga
DO:
Pasien terlihat
lemah
Pasien terpasang
NGT
Pasien terpasang
kateter
Gerakan terbatas
Rentang gerak
menurun
Hasil pemeriksaan
tonus otot :
5 2
5 2
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
diraba (00011)
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Keperawatan
keluarga/orang
penting lainnya
3. Rekam pembacaan
tekanan TIK
karakteristik
gelombang TIK
5. Monitor tekanan
reaksi perawatan
neurologis
7. Monitor status
neurologis
output cairan
9. Sesuaikan kepala
mengoptimalkan
perfusi serebral
4. Monitor adanya
tanda gejala
konstipasi
5. Ajarkan pasien
mengenai makanan-
makanan tertentu
yang membantu
mendukung
keteraturan aktivitas
usus
6. Masukan supositoria
kebutuhan
7. Instruksikan pasien
mengenai makanan
8. Berikan pasien
makan
sendi.
2. Kolaborasikan
fisik dalam
mengembangkan
dan menerapkan
sebuah program
latihan.
atau keluarga
melakukan latihan
sendi.
kecendrungan
ketidaknyamanan
selama
pergerakan/aktivitas
trauma selama
latihan\bantu pasien
mendapatkan posisi
untuk pergerakan
pasif
6. Dukung latihan
dan terencana
7. Instruksikan pasien
melakukan latihan
ROM aktif
8. Bantu untuk
melakukan
pergerakan sendi
ditoleransi
9. Dukung pasien
untuk duduk di
tempat tidur,
disamping tempat
tidur
10. Tentukan
perkembangan
latihan pasien
Keperawatan Keperawatan
untuk mg/dL)
mengoptimalkan A:
kesadaran sudah
14 E4V5M5)
P:
- Intervensi masih
dilanjutkan,
memonitor kondisi
pasien
konstipasi konstipasi
5. Mengajarkan pasien O:
pasien mengenai
A:
makanan tinggi
- Pasien sudah bisa
serat, dengan cara BAB dengan normal
walau sedikit
yang tepat
- Masalah teratasi
8. Berikan pasien
sebagian
cairan hangat setelah
P:
makan
- Intervensi dilanjutkan
dengan tindakan
pemberian huknah
latihan. O:
untuk pergerakan
5 2
sendi aktif maupun
pasif A:
6. Mendukung latihan - Pasien mampu
ROM aktif, sesuai mengikuti ROM yang
jadwal yang teratur diajarkan perawat
dan terencana - Masalah teratasi
7. Menginstruksikan sebagian
pasien dan keluarga
cara melakukan P:
aktif
8. Membantu untuk
melakukan
pergerakan sendi
ditoleransi
9. Mendukung pasien
untuk duduk di
tempat tidur,
disamping tempat
tidur
10. Tentukan
perkembangan
latihan pasien
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Pengkajian
keperawatan akan membahas terkait teori dengan kasus yang didapatkan yang
pasien dengan gangguan eliminasi fekal pada Tn.H laki-laki berusia 60 tahun
yang masuk ke IGD RSUP Dr. Mdjamil Padang pada tanggal 28 September
tempat tanggal lahir, usia, No.RM, ruang rawat, penanggung jawab, tanggal
Tn.H usia 60 tahun berjenis kelamin laki-laki dirujuk ke RSUP Dr. Mdjamil
sebelah kiri pasien lemah sejak 4 hari yang lalu, Keluarga menyatakan bicara
klien pelo, pasien tampak lemah, anggota gerak lemah sebelah kiri dan bicara
sudah 4 hari klien tidak BAB, perut terlihat buncit dan kering, teraba massa
pada abdomen, klien terpasang oksigen nasal kanul 2 liter, pasien terpasang
2. Diagnosa Keperawatan
didapatkan 3 diagnosa yang terkait dengan kasus. Diagnosa utama pada kasus
abdomen yang dapat diraba serta diagnosa resiko yaitu hambatan mobilitas
fisik yaitu GCS 11 (E3V5M3), TIK 25 mmHg, kolesterol 245 mg/dL, pasien
terlihat pucat dan lemah dan terbaring di tempat tidur. Keluarga mengatakan
(kurang jelas), keluarga pasien mengatakan jika pasien banyak pikiran dan
kelelahan akan merasa pusing dan sakit kepala dibagian tengkuk, serta
massa abdomen yang dapat diraba. Diagnosa ini diangkat berdasarkan hasil
pemeriksaan fisik yaitu didapatkan perut pasien terlihat buncit, teraba massa
pada abdomen, pasien terpasang NGT dengan diit 1200 kkal. Keluarga pasien
mengatakan biasanya BAB pasien padat dan keras serta pasien sering
mengalami kesulitan untuk BAB, namun kali ini pasien yang tidak BAB
hingga 4 hari, keluarga pasien juga mengatakan jika pasien suka makan
makanan bersantan serta mengatakan jika pasien jarang memakan sayur dan
buah. Sesuai dengan batasan karakteristik pada NANDA 201 yaitu distensi
ekstremitas kiri terlihat lemah, pasien terlihat lemah, pasien terpasang NGT,
pasien terpasang kateter, gerakan terbatas, rentang gerak menurun. Hal ini
3. Intervensi Keperawatan
fungsi otak dimana indikator keberhasilan yang dicapai pasien yaitu tekanan
intrakranial dalam batas normal, kegelisahan tidak ada dan kesadaran pasien
kembali normal. Sedangkan rencana NIC yang akan dilakukan yaitu Monitor
serebral.
abdomen, penurunan frekuensi BAB, massa abdomen yang dapat diraba yaitu
feses tanpa bantuan. Kemudian untuk NIC nya Manajemen Saluran Cerna dan
memiliki beberapa aktivitas yaitu catat tanggal BAB terakhir pasien, monitor
gerakan otot tidak terganggu, gerakan sendi tidak terganggu, bergerak dengan
(pergerakan) Sendi yang mana terdiri dari beberapa aktivitas yang akan
keluarga manfaat dan tujuan melakukan latihan sendi, monitor lokasi dan
mendapatkan posisi tubuh yang optimal untuk pergerakan sendi aktif maupun
pasif, dukung latihan ROM aktif, sesuai jadwal yang teratur dan terencana,
instruksikan pasien dan keluarga cara melakukan latihan ROM pasif, ROM
dengan bantuan atau ROM aktif, bantu untuk melakukan pergerakan sendi
yang ritmis dan teratur sesuai kadar nyeri yang bisa ditoleransi, dukung pasien
latihan pasien.
4. Implementasi Keperawatan
gelombang TIK, memonitor tekanan aliran darah otak, memonitor pasien dan
buang air besar terakhir, memonitor buang air besar termasuk frekuensi,
konsistensi, bentuk, volume, dan warna dengan cara yang tepat, memonitor
tinggi serat, dengan cara yang tepat, memberikan pasien cairan hangat setelah
makan.
pasien mendapatkan posisi tubuh yang optimal untuk pergerakan sendi aktif
maupun pasif, mendukung latihan ROM aktif, sesuai jadwal yang teratur dan
ROM pasif, ROM dengan bantuan atau ROM aktif, membantu untuk
melakukan pergerakan sendi yang ritmis dan teratur sesuai kadar nyeri yang
5. Evaluasi Keperawatan
hasil TIK pasien dalam batas normal (TIK:13 mmHg), kesadaran pasien
sudah mulai penuh (GCS 14 (E4V5M5)), kadar kolesterol mulai turun 180
BAB walau sedikit keras dan jumlahnya sedikit, pasien terlihat lebih nyaman,
masih teraba sedikit massa pada abdomen, bising usus normal 17x/menit.
dalam bergerak, pasien sudah mulai mampu bergerak di atas tempat tidur
walau terbatas, pasien sudah mulai mampu melakukan ROM dibimbing oleh
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah yang biasanya terjadi pada gangguan eliminasi fekal yaitu konstipasi,
usia, diet, asupan cairan, tonus otot, faktor psikologis, gaya hidup, obat-obatan,
prosedur diagnostik, anestesi dan pembedahan, nyeri, posisi selama defekasi, dan
keperawatan pada klien, masalah gangguan eliminasi fekal yang dirasakan dapat
teratasi.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat serta menjadi tambahan bahan bacaan
yang dapat menambah wawasan pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran yang
membangun sangat diperlukan demi tercapainya isi makalah yang lebih baik
serta berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
https://youtu.be/ARwZ0nLpPrQ
https://drive.google.com/file/d/1NOTkJD6RnpaurWgYNPOxvpLaXNbNOV5x/v
iew?usp=drivesdk