Anda di halaman 1dari 59

Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik

Fakultas Keperawatan Unand 2021

MAKALAH
ASUHAN KEPERAWATAN

“Tn.H dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Fekal”


Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Dasar Klinik

Oleh:

Putri Rahmadini, S.Kep

2141312024

Kelompok T 2021

Dosen Pembimbing:

Ns. Ilfa Khairina, M.Kep

Ns. Yuanita Ananda, M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2021

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Eliminasi merupakan salah satu proses metabolik dari tubuh yang

terdiri dari dua yaitu buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK).

Defekasi merupakan suatu tindakan atau proses makhluk hidup untuk

membuang kotoran atu tinja baik itu yang padat maupun setengah padat.

Dalam sehari, manusia dapat defekasi beberapa kali ataupun beberapa hari

sekali. Biasanya gangguan yang terjadi pada defekasi seseorang disebabkan

oleh gaya hidup yang kurang benar dan jika dibiarkan dapat menjadi masalah

yang lebih besar (Maryunani, 2011).

Jika tubuh mengalami gangguan terkait defekasi atau eliminasi fekal,

maka biasanya memerlukan pertolongan dan bantuan untuk mengatasinya.

Jika pasien dirumah sakit mengalami gangguan terhadap eliminasi fekal,

maka perawatlah yang akan membantu pasien untuk mengatasi masalah yang

dihadapi pasien. Sehingga salah satu Activity Daily Living pasien dapat

terpenuhi. Dalam memberikan perawatan, perawat haruslah menyusun asuhan

keperawatannya terlebih dahulu mulai dari pengkajian hingga implementasi

dan evaluasi terhadap keluhan pasien. Semua tindakan yang dilakukan oleh

perawat diharapkan dapat meminimalkan keluhan yang dirasakan oleh pasien.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari eliminasi fekal?

2. Bagaimana anatomi fisiologi dari eliminasi fekal?

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi fekal?

4. Masalah apa saja yang diakibatkan oleh eliminasi fekal?

5. Apa saja pemeriksaan penunjang terkait masalah eliminasi fekal?

6. Bagaimana penatalaksanaan terkait dengan masalah eliminasi fekal?

7. Bagaimana asuhan keperawatan klien dengan masalah eliminasi fekal?

C. Tujuan Masalah

1. Tujuan Umum

Penulisan makalah ini bertujuan agar mahasiswa terkhusus mahasiswa S1

Keperawatan mampu dan tau terkait konsep kebutuhan eliminasi fekal

serta dapat melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan

eliminasi fekal.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengertian dari eliminasi fekal

b. Mengetahui anatomi fisiologi dari eliminasi fekal

c. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi fekal

d. Mengetahui masalah apa saja yang diakibatkan oleh eliminasi fekal

e. Mengetahui pemeriksaan penunjang terkait masalah eliminasi fekal

f. Mengetahui penatalaksanaan terkait dengan masalah eliminasi fekal

g. Mengetahui asuhan keperawatan klien dengan masalah eliminasi

fekal

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

D. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan ini yaitu sebagai salah satu bahan bacaan yang dapat

menambah ilmu pengetahuan terutama terkait konsep kebutuhan dasar

eliminasi fekal beserta asuhan keperawatan yang dapat diberikan kepada

pasien dengan masalah gangguan eliminasi fekal

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

BAB III

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

Kasus :

Seorang mahasiswa perawat, Ners muda, bertugas merawat pasien, Tn.H,


laki-laki, usia 60 tahun. Pasien di rujuk ke IGD rumah sakit X dengan keluhan
penurunan kesadaran. Keluarga pasien menyatakan ekstremitas sebelah kiri pasien
lemah sejak 4 hari yang lalu, Keluarga menyatakan bicara klien pelo, pasien tampak
lemah, anggota gerak lemah sebelah kiri dan bicara pasien kurang jelas. Dari hasil
pemeriksaan tingkat kesadaran di dapatkan GCS 11 (E3 V5 M3), pasien terpasang
kateter dan keluarga menyatakan sudah 4 hari klien tidak BAB, klien terpasang
oksigen nasal kanul 2 liter, pasien terpasang NGT, pasien terpasang infuse RL
8jam/kolf di tangan sebelah kanan. Tanda vital TD 118/75 mmHg, Suhu 36,8°C,
Nadi 64 x/menit, RR 23 x/menit. Laboratorium HGB : 17.1 g/dL, WBC 14.29 x
103/ul dan HCT : 50.6%.

1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

A. Identitas Pasien:

 Nama : Tn.H

 Tempat tanggal lahir : Bukittinggi, 28 September 1961

 Usia : 60 tahun

 No.RM : 281961

 Ruang Rawat : Ruang Interne Pria

 Penanggung Jawab Pasien : Ny. T

 Tanggal Masuk RS : 28 September 2021

 Tanggal Pengkajian : 28 September 2021

B. Riwayat Kesehatan

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

 Alasan Masuk

Pasien dirujuk ke IGD RSUP Dr. M.Djamil Padang dengan keluhan

penurunan kesadaran.

 Riwayat Kesehatan Sekarang

- Pengkajian yang dilakukan pada tanggal 28 September 2021 didapatkan


bahwa keluarga pasien menyatakan ekstremitas sebelah kiri pasien
lemah sejak 4 hari yang lalu, Keluarga menyatakan bicara klien pelo,
pasien tampak lemah, anggota gerak lemah sebelah kiri dan bicara
pasien kurang jelas. Dari hasil pemeriksaan tingkat kesadaran di
dapatkan GCS 11 (E3 V5 M3), pasien terpasang kateter dan keluarga
menyatakan sudah 4 hari klien tidak BAB, perut terlihat buncit dan
kering, teraba massa pada abdomen, klien terpasang oksigen nasal kanul
2 liter, pasien terpasang NGT, pasien terpasang infuse RL 8jam/kolf di
tangan sebelah kanan. Tanda vital TD 118/75 mmHg, Suhu 36,8°C,
Nadi 64 x/menit, RR 23 x/menit. Laboratorium HGB : 17.1 g/dL, WBC
14.29 x 103/ul, HCT : 50.6%, Kolesterol : 245 mg/dL, TIK : 25 mmHg
 Riwayat Kesehatan Dahulu

Keluarga pasien mengatakan belum pernah mengalami penyakit seperti

sekarang. Namun pasien sering mengeluhkan pusing dan sakit kepala di

bagian tengkuk apalagi jika ia banyak berpikir dan kelelahan. Pasien

juga mengatakan tidak memiliki alergi obat ataupun makanan.

 Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan tidak ada riwayat keluarga yang memiliki penyakit

serupa

C. Pola Fungsional Gordon

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

 Pola Nutrisi

- Saat sehat pola makan pasien 3x sehari dan habis 1 piring dengan

menu yaitu nasi, lauk pauk (rendang, gulai ayam, ikan goreng,dll)

paling suka makanan bersantan, telur, dan pasien agak jarang makan

sayur serta buah. Pasien makan pagi biasanya pada pukul 08.00,

makan siang pada pukul 13.00 dan makan malam pada pukul 19.00.

- Saat sakit pemberian makan pasien dibantu dengan menggunakan

NGT dan diberi diit 1200 kkal serta terpasang infus di tangan

sebelah kanan 8jam/kolf.

 Pola Istirahat dan Tidur

- Saat sehat jam tidur pasien pada malam hari biasanya 6-7 jam yaitu

dari pukul 09.00 malam hingga pukul 03.30 pagi. Sedangkan jam

tidur siang pasien 1-2 jam sesudah sholat zuhur.

- Saat sakit jam tidur pasien tidak teratur karena pasien bedrest

sehingga pasien banyak menghabiskan waktu di tempat tidur.

 Pola Eliminasi

- Saat sehat biasanya pola BAK pasien sebanyak 5-6 kali sehari serta

BAB 1x sehari dengan konsistensi padat dan keras.

- Saat sakit sekarang, BAK pasien dibantu dengan kateter dimana

input cairan 2200 cc/hari dan ouput 2100 cc/hari serta urin berwarna

kekuningan. Untuk BAB, pasien sudah 4 hari tidak BAB dan

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

biasanya memang sedikit kesulitan untuk BAB serta baru saat ini

pasien yang tidak BAB hingga 4 hari.

 Pola Aktivitas dan Latihan

Pasien merupakan pensiunan PNS

- Saat sehat pasien lebih banyak menghabiskan waktu dirumah

bersama anak dan cucu. Pasien biasanya mandi 2x sehari pada pagi

dan sore hari secara mandiri.

- Saat sakit yang sekarang, pasien hanya bisa terbaring di tempat

tidur serta terjadinya penurunan kesadaran yang membuat ADL

pasien harus dibantu oleh keluarga.

 Pola Hubungan-Peran

Pasien adalah seorang kepala keluarga serta seorang ayah bagi anaknya

 Pola Koping-Toleransi Stress

Jika dihadapkan dengan masalah biasanya pasien lebih memperkuat

ibadah.

 Pola Sistem Nilai dan Kepercayaan

Pasien beragam Islam serta memiliki kepercayaan bahwa segala sesuatu

yang terjadi terhadap dirinya sudah ditakdirkan sehingga kita sebagai

manusia hanya bisa menjalani dan mensyukuri semua hal yang

diberikan Allah SWT dalam hidup kita.

D. Pemeriksaan Fisik

 Keadaan Umum : Pasien tampak lemah

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

 Tanda-tanda vital

- TD : 118/75 mmHg

- Suhu : 36,8°C

- Nadi : 64x/menit

- RR : 23x/menit

 GCS 11 (E3 V5 M3)

 TB : 168 cm, BB : 55kg

 Pemeriksaan Fisik Head to Toe

1. Kepala

- Inspeksi : Kulit kepala terlihat bersih, rambut bersih dan

sebagian beruban, tidak terdapat lesi ataupun luka

- Palpasi : Tidak ada pembengkakan ataupun udem

2. Wajah

Wajah simetris, pasien tampak pucat

3. Mata

- Inspeksi : Sklera berwarna putih, konjungtiva tidak

anemis, pupil 2mm/3mm, respon terhadap cahaya (+)

- Palpasi : Tidak ada edema pada palphebra pasien

4. Hidung

Hidung simetris antara kanan dan kiri, tidak terdapat kotoran,

terpasang oksigen nasal kanul 2 liter

5. Mulut dan Gigi

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

Mukosa bibir terlihat kering, mulut dan gigi bersih, pasien berbicara

pelo dan tidak jelas

6. Telinga

Telinga simetris, tidak terdapat serumen

7. Leher

Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening, tidak terdapat

pembesaran kelenjar tiroid

8. Thoraks

- Inspeksi : Dada simetris kanan kiri, tidak terdapat lesi

- Palpasi : Fremitus antara kanan dan kiri sama

- Perkusi : Terdengar bunyi sonor

- Auskultasi : Tidak terdapat suara napas tambahan

9. Jantung

- Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat serta tidak ada lesi

- Palpasi : ictus cordis tidak teraba

- Perkusi : terdengar bunyi sonor

- Auskultasi : irama jantung teratur (reguler)

10. Abdomen

- Inspeksi : perut terlihat buncit, kulit terlihat kering

- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, teraba massa pada

abdomen/rektal

- Perkusi : timpani

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

- Auskultasi : bising usus 18x/menit

11. Genitalia

Terlihat bersih serta terpasang kateter

12. Ekstremitas Atas dan Bawah

- Inspeksi : pada tangan sebelah kanan terpasang infus

8jam/kolf, gerakan terbatas, rentang gerak menurun dan

mengalami kelemahan pada anggota gerak sebelah kiri

5 2

5 2

- Palpasi : CRT < 2 detik, tidak terdapat edema

E. Pemeriksaan Nervus

Nervus Saraf Kranialis Fungsi

Pasien dapat membedakan antara

Nervus I N. Olfaktorius bau minyak kayu putih dengan bau


parfum

Nervus II N. Optikus Tidak ada gangguan penglihatan

Dilatasi reaksi pupil normal, terjadi


Nervus III N. Okulomotor pengecilan pupil ketika ada cahaya

Tidak ada gangguan terhadap


Nervus IV N. Troklearis pergerakan bola mata

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

Tidak terdapat gangguan


Nervus V N. Trigeminalis

Tidak dapat menggerakkan bola


Nervus VI N. Abdusens mata ke samping

Nervus VII N. Fasiali Wajah tampak simetris

Nervus VIII N. Vestibulokoklear Tidak ada gangguan pendengaran

Nervus IX N. Glosofaringes Tidak ada gangguan

Tidak terdapat kesulitan menelan,


Nervus X N. Vagus pasien terpasang NGT

Anggota badan sebelah kiri


Nervus XI N. Aksesorius Spinal mengalami kelemahan

Respon lidah kurang baik, bicara


Nervus XI N. Hipoglosus pelo

F. Pemeriksaan Diagnostik

- HGB (Hb) : 17.1 g/dL (14-18g/dL)


- WBC (leukosit) : 14.29 x 103/ul
- HCT (hematokrit): 50.6% (40-52%)
- Kolesterol : 245 mg/dL (<200-239 mg/dL)
- TIK : 25 mmHg (0-15 mmHg)

G. Analisa Data

No. Analisa Data Etiologi Masalah Keperawatan

1. DS: Gaya hidup yang tidak Resiko Ketidakefektifan


 Keluarga sehat Perfusi Jaringan Otak

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

mengatakan pasien (00201)


mengalami Sumbatan pada
penurunan pembuluh darah Defenisi:
kesadaran Rentan mengalami
 Keluarga Suplai darah ke penurunan sirkulasi
mengatakan pasien jaringan serebral tidak jaringan otak yang dapat
mengalami adekuat mengganggu kesehatan
kelemahan di
ekstremitas sebelah
kiri
 Keluarga
mengatakan pasien
berbicara pelo
(kurang jelas)
 Keluarga pasien
mengatakan jika
pasien banyak
pikiran dan
kelelahan akan
merasa pusing dan
sakit kepala
dibagian tengkuk
 Keluarga pasien
mengatakan jika
pasien paling suka
makan makanan
bersantan

DO:
 TIK : 25 mmHg

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

 TTV:
- TD: 118/75
mmHg
- Suhu: 36,8°C
- Nadi 64
x/menit
- RR 23 x/menit
 GCS 11 (E3V5E3)
 Kolesterol : 245
mg/dL
 Pasien terlihat
pucat dan lemah
 Hasil pemeriksaan
tonus otot :
5 2

5 2
2. DS: Gaya hidup kurang Konstipasi (00011)
 Keluarga serat

mengatakan pasien Defenisi:


sudah 4 hari tidak Feses mengeras Penurunan frekuensi
BAB normal defekasi yang
 Keluarga pasien disertai kesulitan atau
mengatakan Gangguan Defekasi pengeluaran feses tidak
biasanya BAB tuntas atau feses yang
pasien padat dan keras, kering
keras serta pasien
sering mengalami
kesulitan untuk
BAB, namun kali

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

ini pasien yang


tidak BAB hingga
4 hari
 Keluarga pasien
mengatakan jika
pasien suka makan
makanan bersantan
 Keluarga pasien
mengatakan jika
pasien jarang
memakan sayur
dan buah

DO:
 Perut pasien
terlihat buncit dan
kering
 Teraba massa pada
rektal
 Pasien terpasang
NGT
3. DS: kelemahan otot Hambatan Mobilitas
 Keluarga Fisik (00085)
mengatakan pasien gangguan pergerakan
mengalami pada ekstremitas Defenisi:
penurunan Keterbatasan dalam
kesadaran mobilitas fisik gerakan fisik satu atau
 Keluarga terganggu lebih ekstremitas secara
mengatakan pasien mandiri
mengalami

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

kelemahan di
ekstremitas sebelah
kiri
 ADL dibantu oleh
keluarga

DO:
 Pasien terlihat
lemah
 Pasien terpasang
NGT
 Pasien terpasang
kateter
 Gerakan terbatas
 Rentang gerak
menurun
 Hasil pemeriksaan
tonus otot :
5 2

5 2

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan penurunan

aliran darah ke otak ditandai dengan penurunan kesadaran (00201)

b. Konstipasi berhubungan dengan asupan serat tidak cukup ditandai dengan

distensi abdomen, penurunan frekuensi BAB, massa abdomen yang dapat

diraba (00011)

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

c. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot

ditandai dengan keterbatasan rentang gerak (00085)

3. INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Diagnosa NOC NIC

Keperawatan

1. Resiko Perfusi Jaringan: Monitor Tekanan

ketidakefektifann Serebral (0406) Intrakranial (TIK)

perfusi jaringan otak Defenisi: (2590)

(00201) berhubungan Kecukupan aliran darah Defenisi:

dengan penurunan melalui pembuluh darah Pengukuran dan

aliran darah ke otak untuk mempertahankan interpretasi data pasien

ditandai dengan fungsi otak untuk pengaturan

penurunan kesadaran Indikator: tekanan intrakranial

- Tekanan intrakranial Aktivitas:

(5) 1. Bantu menyisipkan

- Kegelisahan (5) perangkat

- Penurunan tingkat pemantauan TIK

kesadaran (5) 2. Berikan informasi

kepada pasien dan

keluarga/orang

penting lainnya

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

3. Rekam pembacaan

tekanan TIK

4. Monitor kualitas dan

karakteristik

gelombang TIK

5. Monitor tekanan

aliran darah otak

6. Monitor pasien dan

reaksi perawatan

neurologis

7. Monitor status

neurologis

8. Monitor intake dan

output cairan

9. Sesuaikan kepala

tempat tidur untuk

mengoptimalkan

perfusi serebral

2. Konstipasi (00011) Eliminasi Usus (0501) Manajemen Saluran

berhubungan dengan Defenisi: Cerna (0430)

asupan serat tidak Pembentukan dan Defenisi:

cukup ditandai dengan pengeluaran feses Pembentukan dan

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

distensi abdomen, pemeliharaan pla yang

penurunan frekuensi Indikator: teratur dalam hal

BAB, massa abdomen - Pola eliminasi (5) eliminasi saluran cerna

yang dapat diraba - Feses lembut dan Aktivitas:

berbentuk (5) 1. Catat tanggal buang

- Kemudahan BAB air besar terakhir

(5) 2. Monitor buang air

- Pengeluaran feses besar termasuk

tanpa bantuan (5) frekuensi,

- Konstipasi tidak ada konsistensi, bentuk,

(5) volume, dan warna

- Nyeri pada saat dengan cara yang

BAB (5) tepat

3. Monitor bising usus

4. Monitor adanya

tanda gejala

konstipasi

5. Ajarkan pasien

mengenai makanan-

makanan tertentu

yang membantu

mendukung

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

keteraturan aktivitas

usus

6. Masukan supositoria

rektal, sesuai dengan

kebutuhan

7. Instruksikan pasien

mengenai makanan

tinggi serat, dengan

cara yang tepat

8. Berikan pasien

cairan hangat setelah

makan

3. Hambatan mobilitas Pergerakan (0208) Terapi Latihan:

fisik (00085) Defenisi: Mobilisasi

berhubungan dengan Kemampuan untuk bisa (Pergerakan) Sendi

penurunan kekuatan bergerak bebas di (0224)

otot ditandai dengan tempat dengan atau Defenisi:

keterbatasan rentang tanpa alat bantu Penggunaan gerakan

gerak tubuh baik aktif

Indikator: maupun pasif untuk

- Keseimbangan (5) meningkatkan atau

- Gerakan otot tidak memelihara kelenturan

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

terganggu (5) sendi

- Gerakan sendi tidak Aktivitas:

terganggu (5) 1. Tentukan batasan

- Bergerak dengan pergerakan sendi

mudah tidak dan efeknya

terganggu (5) terhadap fungsi

sendi.

2. Kolaborasikan

dengan ahli terapi

fisik dalam

mengembangkan

dan menerapkan

sebuah program

latihan.

3. Jelaskan pada pasien

atau keluarga

manfaat dan tujuan

melakukan latihan

sendi.

4. Monitor lokasi dan

kecendrungan

adanya nyeri dan

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

ketidaknyamanan

selama

pergerakan/aktivitas

5. Lindungi pasien dari

trauma selama

latihan\bantu pasien

mendapatkan posisi

tubuh yang optimal

untuk pergerakan

sendi aktif maupun

pasif

6. Dukung latihan

ROM aktif, sesuai

jadwal yang teratur

dan terencana

7. Instruksikan pasien

dan keluarga cara

melakukan latihan

ROM pasif, ROM

dengan bantuan atau

ROM aktif

8. Bantu untuk

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

melakukan

pergerakan sendi

yang ritmis dan

teratur sesuai kadar

nyeri yang bisa

ditoleransi

9. Dukung pasien

untuk duduk di

tempat tidur,

disamping tempat

tidur

10. Tentukan

perkembangan

latihan pasien

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

4. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

No. Diagnosa Implementasi Evaluasi Keperawatan

Keperawatan Keperawatan

1. Resiko 1. Berikan informasi S:

ketidakefektifann kepada pasien dan - Keluarga klien

perfusi jaringan otak keluarga/orang mengatakan

(00201) berhubungan penting lainnya menyetujui dan

dengan penurunan terkait prosedur TIK memahami prosedur

aliran darah ke otak 2. Rekam pembacaan yang akan dilakukan

ditandai dengan tekanan TIK O:

penurunan kesadara1n 3. Monitor kualitas dan - TTV:

karakteristik - TD: 120/70


mmHg
gelombang TIK
- Suhu: 36,7°C
4. Monitor tekanan
- Nadi 60 x/menit
aliran darah otak - RR 20 x/menit
- TIK dalam batas
5. Monitor pasien dan
normal
reaksi perawatan
(TIK: 13 mmHg)
neurologis
- Tingkat kesadaran
6. Monitor status
sudah mulai membaik
neurologis
- Kolesterol sudah
7. Memposisikan
mulai turun (180
kepala tempat tidur

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

untuk mg/dL)

mengoptimalkan A:

perfusi serebral - TIK dalam batas

normal (TIK: 13) dan

kesadaran sudah

mulai penuh (GCS:

14 E4V5M5)

P:

- Intervensi masih

dilanjutkan,

memonitor kondisi

pasien

2. Konstipasi (00011) 1. Catat tanggal buang S:

berhubungan dengan air besar terakhir - Pasien mengatakan

asupan serat tidak 2. Memonitor buang sudah bisa BAB

cukup ditandai dengan air besar termasuk walaupun masih

distensi abdomen, frekuensi, sedikit keras

penurunan frekuensi konsistensi, bentuk, - Pasien mengatakan

BAB, massa abdomen volume, dan warna bisa mengeluarkan

yang dapat diraba dengan cara yang feses walau sedikit

tepat - Keluarga dan pasien

3. Memonitor bising dapat mengulang

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

usus kembali makanan apa

4. Memonitor adanya saja yang tinggi serat

tanda gejala untuk mengatasi

konstipasi konstipasi

5. Mengajarkan pasien O:

mengenai makanan- - TTV:

makanan tertentu - TD: 120/70


mmHg
yang membantu
- Suhu: 36,7°C
mendukung
- Nadi 60 x/menit
keteraturan aktivitas - RR 20 x/menit
- Pasien terlihat lebih
usus
nyaman
6. Masukan supositoria
- Bising usus 17x/menit
rektal, sesuai dengan
- Teraba sedikit massa
kebutuhan
pada abdomen
7. Menginstruksikan

pasien mengenai
A:
makanan tinggi
- Pasien sudah bisa
serat, dengan cara BAB dengan normal
walau sedikit
yang tepat
- Masalah teratasi
8. Berikan pasien
sebagian
cairan hangat setelah
P:
makan
- Intervensi dilanjutkan

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

dengan tindakan
pemberian huknah

3. Hambatan mobilitas 1. Menentukan batasan S:

fisik (00085) pergerakan sendi - Pasien mengatakan

berhubungan dengan dan efeknya masih menyesuaikan

penurunan kekuatan terhadap fungsi keseimbangan

otot ditandai dengan sendi. tubuhnya

keterbatasan rentang 2. Mengkolaborasikan - Pasien mengatakan

gerak dengan ahli terapi gerakan otot masih

fisik dalam terbatas

mengembangkan - Pasien mengatakan

dan menerapkan masih terbatas dalam

sebuah program bergerak

latihan. O:

3. Menjelaskan pada - TTV:

pasien atau keluarga - TD: 120/70


mmHg
manfaat dan tujuan
- Suhu: 36,7°C
melakukan latihan
- Nadi 60 x/menit
sendi. - RR 20 x/menit
- Pasien sudah mulai
4. Memonitor lokasi
mampu bergerak
dan kecendrungan
diatas tempat tidur

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

adanya nyeri dan - Pasien sudah mulai

ketidaknyamanan mulai mampu

selama melakukan ROM

pergerakan/aktivitas dengan dibimbing

5. Melindungi pasien perawat dan keluarga

dari trauma selama - Tonus otot pasien,

latihan\bantu pasien karena baru satu kali

mendapatkan posisi latihan

tubuh yang optimal 5 2

untuk pergerakan
5 2
sendi aktif maupun

pasif A:
6. Mendukung latihan - Pasien mampu
ROM aktif, sesuai mengikuti ROM yang
jadwal yang teratur diajarkan perawat
dan terencana - Masalah teratasi
7. Menginstruksikan sebagian
pasien dan keluarga

cara melakukan P:

latihan ROM pasif, Intervensi dilanjutkan,


ROM dengan latihan ROM mandiri
bantuan atau ROM oleh pasien dan keluarga

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

aktif

8. Membantu untuk

melakukan

pergerakan sendi

yang ritmis dan

teratur sesuai kadar

nyeri yang bisa

ditoleransi

9. Mendukung pasien

untuk duduk di

tempat tidur,

disamping tempat

tidur

10. Tentukan

perkembangan

latihan pasien

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

BAB IV

PEMBAHASAN

1. Pengkajian

Pada bab pembahasan ini, Ners muda yang melakukan asuhan

keperawatan akan membahas terkait teori dengan kasus yang didapatkan yang

dituliskan dalam laporan kasus. Kasusnya yaitu asuhan keperawatan pada

pasien dengan gangguan eliminasi fekal pada Tn.H laki-laki berusia 60 tahun

yang masuk ke IGD RSUP Dr. Mdjamil Padang pada tanggal 28 September

2021 dengan penurunan kesadaran. Tindakan yang dilakukan pasien yaitu

melakukan pengkajian pada pasien, kemudian menegakkan diagnosa

keperawatan, menyusun rencana intervensi keperawatan, melakukan

implementasi serta melakukan evaluasi terkait tindakan yang sudah dilakukan.

Pada kasus, dilakukan pengkajian yang meliputi identitas klien (nama,

tempat tanggal lahir, usia, No.RM, ruang rawat, penanggung jawab, tanggal

masuk dan tanggal pengkajian), riwayat kesehatan pasien, pengkajian

fungsional gordon, pemeriksaan fisik, pemeriksaan nervus serta pemeriksaan

penunjang. Pengkajian yang dilakukan pada tanggal 28 September 2021 pada

Tn.H usia 60 tahun berjenis kelamin laki-laki dirujuk ke RSUP Dr. Mdjamil

Padang. Hasil pengkajian terkait keluhan utama didapatkan bahwa pasien

mengalami penurunan kesadaran dan keluarga pasien menyatakan ekstremitas

sebelah kiri pasien lemah sejak 4 hari yang lalu, Keluarga menyatakan bicara

klien pelo, pasien tampak lemah, anggota gerak lemah sebelah kiri dan bicara

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

pasien kurang jelas. Dari hasil pemeriksaan tingkat kesadaran di dapatkan

GCS 11 (E3 V5 M3), pasien terpasang kateter dan keluarga menyatakan

sudah 4 hari klien tidak BAB, perut terlihat buncit dan kering, teraba massa

pada abdomen, klien terpasang oksigen nasal kanul 2 liter, pasien terpasang

NGT, pasien terpasang infuse RL 8jam/kolf di tangan sebelah kanan. Tanda

vital TD 118/75 mmHg, Suhu 36,8°C, Nadi 64 x/menit, RR 23 x/menit.

Laboratorium HGB : 17.1 g/dL, WBC 14.29 x 103/ul, HCT : 50.6%,

Kolesterol : 245 mg/dL, TIK : 25 mmHg

2. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan data pengkajian yang dilakukan pada kasus Tn.H,

didapatkan 3 diagnosa yang terkait dengan kasus. Diagnosa utama pada kasus

yaitu resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan

penurunan aliran darah ke otak ditandai dengan penurunan kesadaran,

diagnosa potensial yaitu konstipasi berhubungan dengan asupan serat tidak

cukup ditandai dengan distensi abdomen, penurunan frekuensi BAB, massa

abdomen yang dapat diraba serta diagnosa resiko yaitu hambatan mobilitas

fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot ditandai dengan

keterbatasan rentang gerak.

Diagnosa pertama yaitu resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak

berhubungan dengan penurunan aliran darah ke otak ditandai dengan

penurunan kesadaran. Diagnosa ini diangkat berdasarkan hasil pemeriksaan

fisik yaitu GCS 11 (E3V5M3), TIK 25 mmHg, kolesterol 245 mg/dL, pasien

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

terlihat pucat dan lemah dan terbaring di tempat tidur. Keluarga mengatakan

pasien mengalami penurunan kesadaran, keluarga mengatakan pasien

mengalami kelemahan di ekstremitas sebelah kiri, dan pasien berbicara pelo

(kurang jelas), keluarga pasien mengatakan jika pasien banyak pikiran dan

kelelahan akan merasa pusing dan sakit kepala dibagian tengkuk, serta

keluarga pasien mengatakan jika pasien paling suka makan makanan

bersantan. Diagnosa ini sesuai dengan NANDA 2018 yang menjelaskan

bahwa resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan

penurunan aliran darah ke otak dimana batasan karakteristiknya adalah

penurunan kesadaran, kelemahan pada ekstremitas serta berbicara pelo.

Diagnosa kedua yaitu konstipasi berhubungan dengan asupan serat

tidak cukup ditandai dengan distensi abdomen, penurunan frekuensi BAB,

massa abdomen yang dapat diraba. Diagnosa ini diangkat berdasarkan hasil

pemeriksaan fisik yaitu didapatkan perut pasien terlihat buncit, teraba massa

pada abdomen, pasien terpasang NGT dengan diit 1200 kkal. Keluarga pasien

mengatakan pasien sudah 4 hari tidak BAB, kemudia keluarga pasien

mengatakan biasanya BAB pasien padat dan keras serta pasien sering

mengalami kesulitan untuk BAB, namun kali ini pasien yang tidak BAB

hingga 4 hari, keluarga pasien juga mengatakan jika pasien suka makan

makanan bersantan serta mengatakan jika pasien jarang memakan sayur dan

buah. Sesuai dengan batasan karakteristik pada NANDA 201 yaitu distensi

abdomen, penurunan frekuensi BAB, massa abdomen yang dapat diraba.

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

Diagnosa yang ketiga yaitu hambatan mobilitas fisik berhubungan

dengan penurunan kekuatan otot ditandai dengan keterbatasan rentang gerak.

Diagnosa ini diangkat berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan yaitu

ekstremitas kiri terlihat lemah, pasien terlihat lemah, pasien terpasang NGT,

pasien terpasang kateter, gerakan terbatas, rentang gerak menurun. Hal ini

sesuai dengan NANDA 2018 yaitu penurunan rentang gerak.

3. Intervensi Keperawatan

Untuk intervensi keperawatan direncanakan berdasarkan diagnosa

keperawatan yang telah diangkat sesuai dengan kasus. Intervensi keperawatan

terdiri dari Nursing Outcome Classification (NOC) dan Nursing Intervention

Classification (NIC). Rencana tindakan yang didasarkan pada tujuan

intervensi masalah keperawatan.

Rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan pada diagnosa

resiko ketidakefektifan jaringan otak berhubungan dengan penurunan aliran

darah ke otak ditandai dengan penurunan kesadaran memiliki tujuan yaitu

kecukupan aliran darah melalui pembuluh darah otak untuk mempertahankan

fungsi otak dimana indikator keberhasilan yang dicapai pasien yaitu tekanan

intrakranial dalam batas normal, kegelisahan tidak ada dan kesadaran pasien

kembali normal. Sedangkan rencana NIC yang akan dilakukan yaitu Monitor

Tekanan Intrakranial (TIK) pada pasien , dimana aktivitas yang dilakukan

yaitu menyisipkan prangkat pemantauan TIK, memberikan informasi kepada

pasien dan keluarga terkait prosedur, merekam pembacaan TIK, monitor

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

kualitas dan karakteristik gelombang TIK, monitor pasien dan reaksi

perawatan neurologis, monitor status neurologis, monitor intake dan output

cairan pasien, sesuaikan kepala tempat tidur untuk mengoptimalkan perfusi

serebral.

Rencana tindakan yang akan dilakukan pada diagnosa konstipasi

berhubungan dengan asupan serat tidak cukup ditandai dengan distensi

abdomen, penurunan frekuensi BAB, massa abdomen yang dapat diraba yaitu

memiliki indikator keberhasilan antara lain pola eliminasi tidak terganggu,

feses lembut dan berbentuk, kemudahan pasien dalam BAB, pengeluaran

feses tanpa bantuan. Kemudian untuk NIC nya Manajemen Saluran Cerna dan

memiliki beberapa aktivitas yaitu catat tanggal BAB terakhir pasien, monitor

BAB pasien termasuk frekuensi, konsistensi, bentuk, volume, warna, monitor

bising usus, ajarkan pasien makanan-makanan tertentu yang membantu

keteraturan aktivitas usus, lakukan pemberian supositoria rektal sesuai dengan

kebutuhan, instruksikan pasien makanan tinggi serat secara tepat, berikan

pasien cairan hangat setelah makan.

Rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan pada diagnosa

hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot

ditandai dengan keterbatasan rentang gerak yaitu terdiri dari beberapa

indikator keberhasilan antara lain pasien dapat mencapai keseimbangan tubuh,

gerakan otot tidak terganggu, gerakan sendi tidak terganggu, bergerak dengan

mudah tidak terganggu. Sedangkan untuk NIC yaitu Terapi Mobilisasi

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

(pergerakan) Sendi yang mana terdiri dari beberapa aktivitas yang akan

dilakukan yaitu menentukan batasan pergerakan sendi dan efeknya terhadap

fungsi sendi, kolaborasikan dengan ahli terapi fisik dalam mengembangkan

dan menerapkan sebuah program latihan, menjelaskan pada pasien atau

keluarga manfaat dan tujuan melakukan latihan sendi, monitor lokasi dan

kecendrungan adanya nyeri dan ketidaknyamanan selama

pergerakan/aktivitas, lindungi pasien dari trauma selama latihan\bantu pasien

mendapatkan posisi tubuh yang optimal untuk pergerakan sendi aktif maupun

pasif, dukung latihan ROM aktif, sesuai jadwal yang teratur dan terencana,

instruksikan pasien dan keluarga cara melakukan latihan ROM pasif, ROM

dengan bantuan atau ROM aktif, bantu untuk melakukan pergerakan sendi

yang ritmis dan teratur sesuai kadar nyeri yang bisa ditoleransi, dukung pasien

untuk duduk di tempat tidur, disamping tempat tidur, tentukan perkembangan

latihan pasien.

4. Implementasi Keperawatan

Untuk diagnosa yang pertama, implementasinya yaitu memberikan

informasi kepada pasien dan keluarga/orang penting lainnya terkait prosedur

TIK, merekam pembacaan tekanan TIK, memonitor kualitas dan karakteristik

gelombang TIK, memonitor tekanan aliran darah otak, memonitor pasien dan

reaksi perawatan neurologis, memonitor status neurologis pasien,

memposisikan kepala tempat tidur untuk mengoptimalkan perfusi serebral.

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

Untuk diagnosa yang kedua, implementasinya yaitu mencatat tanggal

buang air besar terakhir, memonitor buang air besar termasuk frekuensi,

konsistensi, bentuk, volume, dan warna dengan cara yang tepat, memonitor

bising usus, mengajarkan pasien mengenai makanan-makanan tertentu yang

membantu mendukung keteraturan aktivitas usus, memasukan supositoria

rektal, sesuai dengan kebutuhan, menginstruksikan pasien mengenai makanan

tinggi serat, dengan cara yang tepat, memberikan pasien cairan hangat setelah

makan.

Untuk diagnosa yang ketiga, implementasinya yaitu menentukan

batasan pergerakan sendi dan efeknya terhadap fungsi sendi pasien,

mengkolaborasikan dengan ahli terapi fisik dalam mengembangkan dan

menerapkan sebuah program latihan, menjelaskan pada pasien atau keluarga

manfaat dan tujuan melakukan latihan sendi, memonitor lokasi dan

kecendrungan adanya nyeri dan ketidaknyamanan selama

pergerakan/aktivitas, melindungi pasien dari trauma selama latihan\bantu

pasien mendapatkan posisi tubuh yang optimal untuk pergerakan sendi aktif

maupun pasif, mendukung latihan ROM aktif, sesuai jadwal yang teratur dan

terencana, menginstruksikan pasien dan keluarga cara melakukan latihan

ROM pasif, ROM dengan bantuan atau ROM aktif, membantu untuk

melakukan pergerakan sendi yang ritmis dan teratur sesuai kadar nyeri yang

bisa ditoleransi, mendukung pasien untuk duduk di tempat tidur, disamping

tempat tidur, menentukan perkembangan latihan pasien

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

5. Evaluasi Keperawatan

Setelah dilakukannya implementasi keperawatan didapatkan bahwa

hasil TIK pasien dalam batas normal (TIK:13 mmHg), kesadaran pasien

sudah mulai penuh (GCS 14 (E4V5M5)), kadar kolesterol mulai turun 180

mg/dL. Kemudian untuk masalah konstipasi didapatkan pasien sudah bisa

BAB walau sedikit keras dan jumlahnya sedikit, pasien terlihat lebih nyaman,

masih teraba sedikit massa pada abdomen, bising usus normal 17x/menit.

Sedangkan untuk masalah hambatan mobilitas fisik yaitu pasien masih

menyesuaikan keseimbangan tubuhnya, gerakan otot masih terbatas, terbatas

dalam bergerak, pasien sudah mulai mampu bergerak di atas tempat tidur

walau terbatas, pasien sudah mulai mampu melakukan ROM dibimbing oleh

perawat dan keluarga.

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Eliminasi fekal merupakan pengeluaran feses dari anus dan rektum.

Masalah yang biasanya terjadi pada gangguan eliminasi fekal yaitu konstipasi,

fecal impaction/impaksi fekal, diare, inkontinensia alvi, kembung atau distensi

abdomen, dan hemoroid. Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi fekal yaitu

usia, diet, asupan cairan, tonus otot, faktor psikologis, gaya hidup, obat-obatan,

prosedur diagnostik, anestesi dan pembedahan, nyeri, posisi selama defekasi, dan

kehamilan. Untuk penatalaksanaanya dapat menggunakan pispot, pemberian

huknah rendah maupun huknah tinggi. Diharapkan dengan dilakukannya asuhan

keperawatan pada klien, masalah gangguan eliminasi fekal yang dirasakan dapat

teratasi.

B. Saran

Demikian makalah terkait gangguan pemenuhan eliminasi fekal ini dibuat.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat serta menjadi tambahan bahan bacaan

yang dapat menambah wawasan pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini

masih memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran yang

membangun sangat diperlukan demi tercapainya isi makalah yang lebih baik

serta berkualitas.

Putri Rahmadini, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Dasar Klinik
Fakultas Keperawatan Unand 2021

DAFTAR PUSTAKA

Maryunani, Anik. 2011. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan (KDPK).

Jakarta: CV. Trans Info Media

Link Video Askep

https://youtu.be/ARwZ0nLpPrQ

Link Video Peer Learning

https://drive.google.com/file/d/1NOTkJD6RnpaurWgYNPOxvpLaXNbNOV5x/v

iew?usp=drivesdk

Putri Rahmadini, S.Kep

Anda mungkin juga menyukai