I K.

SUDIANA
FK. Unair
 AWAL MULA MUNCULNYA TEORI PSIKO NEURO
IMUNOLOGI (PNI)

R.ADER
(SKTR TH.1980

PENELITIAN

FENOMENA AKHIR PERANG DUNIA

KE-IIPENYAKIT

BANYAK TENTARA JEPANG

MENGALAMI SAKIT
PELITIAN PADA
HEWAN COBA
 PNI (PSIKONEURO IMUNOLOGI)

Psikoneuroimunologi mempelajari interaksi dan kesadaran

(psikis), otak atau sistem syaraf pusat (neuron) dan perubahan
sistem imun (immunitas).

Jika Stresor diinterpretasikan sebagai sesuatu

yang berbahaya dan mengganggu. maka kondisi
ini dapat mempengaruhi imunitas

PENYAKIT
 STIMULUS DAN PRESEPSI

PERSEPSI ??
=PENDENGAR
=PENGELIHATAN
LINGKUNGAN STIMULUS INDRAWI =PENGECAP
(FISIK/PSIKIS…… ?) =PERABA
=PENCIUMAN

ATAU CARA MEMANDANG PENAFSIRAN

HIRARKINYA : STIMULUS

DITERIMA
INDRAWI
=PENDENGAR
Menafsir suatu objek =PENGELIHATAN Menafsir suatu objek
yang menuju suatu =PENGECAP yang menuju suatu
keadaan di mana usbjek =PERABA keadaan di mana
=PENCIUMAN
yang dipandang usbjek yang dipandang
cendrung tidak diterima cendrung diterima
karena tidak sesuai karena sesuai dengan
dengan pribadinya DITAFSIRKAN pribadinya

TIMBUL
PERSEPSI
PERSEPSI PERSEPSI
NEGATIF POSITIF
 JADI PERSEPSI

ADALAH SUATU PROSES YANG DITEMPUH INDIVIDU UNTUK

MENGORGANISASIKAN DAN MENFASIRKAN KESAN-KESAN

YANG DITERIMA OLEH INDRANYA DARI SUATU LINGKUNGAN

CONTOH PERSEPSI
CONTOH PERSEPSI POSITIF
NEGATIF

? ?
STRESOR IMUNO SUPROR STRESOR IMUNO MODULATOR
PENGARUH STRES BERKAITAN DENGAN :

= TERJADINYA PENURUNAN SISTEM IMUN

= GANGGUAN ENDOTEL YANG MEMICU TERJADINYA

CARDIO VASKULER DISEASES

= MEMICU TERJADINYA GANGGUAN DIGESTIVE,

= MENGINDUKSI REAKSI ALERGI

= MEMICU KEGANASAN
SISTEM YANG BERPERAN PADA “ KONSEP PSIKONEURO
IMUNOLOGI “ (PNI)” ADALAH :

THALAMUS : TEMPAT PERTUKARAN PESAN DARI DAN KE OTAK

HIPOTALAMUS : MENYAMPAIKAN PESAH KE KELENJAR PITUITARI

UNTUK MENGUBAH PELEPASAN HORMON

KELENJAR PITUITARY : KELENJAR PENGHASIL HORMON DAN MELEKAT

PADA HIPOTALAMUS

ADRENAL : KELENJAR PENGHASIL HORMON

 PSIKONEURO IMUNOLOGI

PSIKO NEURO IMUN

SISTEM

MEMBENTUK SUATU SISTEM

HIPOTALAMUS ----- PITUITARI ----- ADRENAL ---- POROS

MEMAHAMI : NEUROPEPTIDA
 Stres dapat menimbulkan respon psikologis
berupa general adaptation syndrome (GAS)

Yang meliputi beberapa

tingkatan

Exhaustion
Alarm and Adaptation
phase
mobilitation phase phase

Ketika tubuh Ketika individu

mulai mendeteksi mengeluarkan perangkat Ketika Individu
stimulus(srtesor) perangkat pertahanan mulai kehabisan
melawan sumber stres daya pertahanan.

MELIBATKAN NEURO ENDOKRIN

 NEUROPEPTIDA

DIPRODUKSI DI “OTAK/SARAF” SEHINGGA

DITEMUKAN PADA JARINGAN SARAF

MEMBENTUK SUATU NEURO SISTEM

DISELURUH TUBUH

BERFUNGSI SEBAGAI HANTARAN SINYAL

REGULATOR

YANG DIINDUKSI ATAU DIKENDALIKAN

OLEH SUATU AREA DI OTAK
NEUROTRANSMITER DITEMUKAN OLEH ILMUWAN AUSTRIA
BERNAMA: OTTO LOEWI, 1921

HIPOTESISNYA :

MELEPASKAN MENGINDUKSI/
SARAF
BAHAN KIMIA DIHANTARKAN KE
AREA LAINNYA

STIMULUS
BAHAN KIMIA INILAH KEMUDIAN DIKENAL
LISTRIK
DENGAN NEUROTRANSMITER

BERKAITAN DENGAN ENDOKRIN

NEURO ENDOKRIN
BAHAN KIMIA INILAH KEMUDIAN DIKENAL
DENGAN NEUROTRANSMITER

BERKAITAN DENGAN ENDOKRIN

NEURO ENDOKRIN

BERPENGARUH
TERHADAP ORGAN
BANYAK HORMON YANG BERPERAN PADA “PNI “ ANTARA LAIN

= CORTIKOTROPIK RELEASING HORMON ( CRH)

= ADRENO CORTICO TROPIC HOIRMON ( ACTH)
= ENDORFIN
= PROSTAGLANDIN

= CATEKOLAMIN : EFINEPRIN DAN NOR EFINEPRIN

= CORTISOL
PENGARUH STRES BERKAITAN DENHGAN :

= TERJADINYA PENURUNAN SISTEM IMUN

= GANGGUAN ENDOTEL YANG MEMICU TERJADINYA

CARDIO VASKULER DISEASES

= MEMICU TERJADINYA GANGGUAN DIGESTIVE,

= MENGINDUKSI REAKSI ALERGI

= PENINGKATAN GLUKOSA PADA DM

= MEMICU KEGANASAN
1. GANGGUAN SISTEM IMUN

OTAK
STRESOR
Hypoth
alamus CRH

RENTAN INFEKSI

Pituitary Gln
ACTH

Korteks Adrenal
KORTISOL

MENEKAN SISTEM IMUN

(IMMUNO SUPRESOR )
 STEM CELL
HEMOPOITIK
(HEMOSITOBLAST)

ERITROB MYELOBLAST MEGAKARYO MONOBLAST LYMFOBLAST

LAST BLAST

NORMO PROMYE MEGAKAR

BLAST LOSIT YOSIT

MONOSIT

RETICU EOSINO NEUTRO BASO

LOSIT FILIK FILIK FILIK

MAKRO LIMFO
ERITROSIT EOSINO NEUTRO BASO SIT
FAG
FIL FIL FIL

TROMBO LIMFO LIMFO

SIT SIT-T SIT-B
 MONOSIT

BANYAK FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIFITAS MAKROFAG

AL :
- INTERFERON GAMA
- CELL DEBRIS
- HANTARAN SIGNAL DARI TLR
Aktivasi Lymphocyte
di Bursa Equivalen MEMORY B-
LYMPHOCYTE

Th-1 : IL-2
Aktivasi Lymphocyte di
: IFNγ
Tymus : TNFβ/α

Th-2 : IL-4
: IL-5
: IL-6
: IL-10
Respons Imun
IL-12/ IL-1
Ag IL-6
IL-4

Th IL-5 LYM-B SEL PLASMA

Th-2
APC MHC-II

IL-2, IFN-γ
IL-1

TNF-β, IFN-γ
IL-10

Th.1
SEL MEMORI

PADA PENDERITA STRES : TERJADI PENINGKATAN KORTISOL

KORTISOL : = MENEKAN SINTESIS PROTEIN ANTARA LAIN PRODUKSI IL-2

DAN ATAU RESEPTOR IL-2
= MENGAKIBATKAN GANGGUAN IMUNITAS
= MENGHAMBAT AKTIFITAS MAKROFAG

RENTAN INFEKSI
2. GANGGUAN ENDOTEL… CARDIO VASCULER DISEASES

OTAK KELAINAN
STRESOR VASKULER
STRES
PSIKOGENIK
Hypoth
CRF LDL
alamus
TEROKSIDASI

S.SIMFA
TIK
Pituitary Gln ACTH

KORTISOL Korteks Adrenal

MEDULA KATEKOLAMIN

TD. MENINGKAT
MENEKAN SISTEM IMUN
(IMMUNO SUPRESOR )
SHEAR STRESS –
DISFUNGSI ENDOTEL
RENTAN INFEKSI
ENDOTEL ..

ENDOTEL NORMAL MEMPRODUKSI NITRIC OXIDE (NO)

L.ARGININ N-HYDROXIL- L.ARGININ

E-NOS
ENDOTEL
DIOKSIDASI
SEAR STRESS

GUANIN
MENGAKTIFASI
GUANI LAT SIKLASE NO

C-GMP MEMODULASI IRAMA

VASKULER
FUNGSI “ NO ”

1. MENGHAMBAT PELEKATAN/AGREGASI TROMBOSIT PADA

ENDOTEL
2. MENGHAMBAT PELEKATAN/AGREGASI MONOSIT PADA
ENDOTEL
3. MELINDUNGI “ LDL “ DARI PROSES OKSIDASI
4. MENGATUR IRAMA VASKULER
BILA TERJADI SEBAGIAN” LDL” MENJADI
HIPERKOLES TEROKSIDASI LISOFOSFO
TEROLEMIA TIDIL KOLIN

BAHAN INI
MENSTIMULASI
SEHINGGA LDL PEMBENTUKAN
TERIKSIDASI MENJADI RADIKAL SUPER OKSIDE
m-Ox.LDL ( mm.LDL)

RADIKAL SUPER
LDL. TIDAK OKSID DAPAT
NO.
TERLINDUNGI BEREAKSI DENGAN
RENDAH
DARI OKSIDASI ”NO”
 MENGINDUKSI ENDOTEL
m.OX-LDL MENSEKRESIKAN:
ENDOTEL

VCAM MCF MCSF

MCF, MEMPENGARUHI DENGAN ADANYA SELANJUTNYA

MONOSIT BERGERAK VCAM, MAKA MONOSIT MONOSIT
KE ENDOTEL MENEMPEL MENEMBUS
DIERMUKAAN LAPISAN
ENDOTEL ENDOTEL MASUK
KE INTIMA AREA
TERJADI PENEBALAN ATEROSKLE
DINDING ARTERI
ROSIS

FOAM CELL DENGAN ADANYA

MAKROFAG
MENSKRESI “IL-1” MEMFAGOSITOSIS “MCSF” MONOSIT
YANG DAPAT PADA INTIMA AREA
LEMAK SEHINGGA
MEMICU BERUBAH MENJADI
TERBENTUK FOAM
PROLIFERASI SEL CELL MAKROFAG
OTOT POLOS
HUBUNGAN KOLESTEROL DAN TERJADINYA ATEROSKLEROSIS
3. REAKSI ALERGI / GANGGUAN DIGESTIVE

YANG BERPERAN ADALAH :

A. MAST CELL

B. COMPLEMEN

C. PSIKOLOGICAL STRESS

D. CRH/ CRF
HUBUNGAN STRES DENGAN DEHGRANULASI SEL MAST
HUBUNGAN SISTEM IMUN DENGAN PERKEMBANGAN
SEL KANKER
 SEL MALIGNANT TIDAK MEMPUNYAI TSA ( TUMOR SPESIFIK
ANTIGEN ) MAKA MEKANISME TUBUH DALAM PENANGGULANGAN
PROGRESIVITAS KANKER ADALAH
MELALUI AKTIVITAS LIGAN

SEL MALIGNANT MENGEKSPRESIKAN

FAST SEDANGKAN SEL NK DAN CTL
MENGEKSPRESIKAN LIGAN

SITOTOKSIN SITOTOKSIN TERJADILAH IKATAN ANTARA FAST PADA

PERMUKAAN SEL MALIGNANT DENGAN LIGAN
PADA PERMUKAAN SEL NK DAN CTL. SETELAH
TERJADI PENEMPELAN ANTARA SEL NK / CTL
DENGAN SEL MALIGNANT, KEMUDIAN SEL NK /
CTL MELEPASKAN SITOLISIN: SITOLISIN
MENGANDUNG PERFORIN ( BERPERAN
MELUBANGI MEMBRAN SEL MALIGNANT ),
KEMUDIAN GRNZYM DIINJEKSIKAN KEDALAM
SITOSOL SEL MALIGNANT, SELANJUTNYA
TERJADILAH AKTIVASI CASPASE, KEMUDIAN
DNA ase SEHINGGA DNA SEL MALIGNANT
RUSAK, DAN AKHIRNYA SEL MALIGNANT
MENGALAMI APOPTOSIS
HUBUNGAN STRES – SISTEM IMUN DENGAN
PERKEMBANGAN SEL KANKER