Anda di halaman 1dari 9

TATAP MUKA 10

Pendahuluan
Kebijakan Politik merupakan kebijakan yang dibuat oleh para pemangku kepentingan di
pusat dan daerah, kebijakan dibuat dalam rangka untuk mewujudkan masyarakat yang adil
makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Politik dan Strategi nasional merupakan
satu-kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Politik yang dikatakan sebagai upaya proses
menentukan tujuan dan cara memujudkannya berhubungan langsung dengan strategi yang
merupakan kerangka rencana untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini politik
dan strategi nasional merupakan sesuatu yang berhubungan erat dengan cara-cara untuk
mencapai tujuan nasional.
      Politik nasional pada hakikatnya merupakan kebijakan nasional. Hal ini dikarenakan,
politik nasional merupakan landasan serta arah bagi konsep strategi nasional dan strategi
nasional merupakan pelaksanaan  dari kebijakan nasional. Dalam penyusunan politik
nasional hal-hal yang perlu diperhatikan secara garis besar adalah kebutuhan pokok
nasional yang meliputi masalah kesejahteraan umum dan masalah keamanan dan
pertahanan negara.
Pelaksanaan politik dan strategi nasional yang dilekukan oleh negara Indonesia
mencakup beberapa bidang yang dianggap penting bagi penyelarasan kehidupan
berbangsa dan bernegara dari masyarakat Indonesia. Bidang-bidang tersebut adalah bidang
hukum, bidang ekonomi, bidang politik, bidang agama, bidang pendidikan, bidang sosial dan
budaya, bidang pembangunan daerah, bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup,
serta bidang pertahanan dan keamanan.
Politik dan strategi nasional Indonesia akan berhasil dengan baik dan memiliki manfaat
yang seluas-luasnya bagi peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh rakyat,
jikalau para warga negara terutama para penyelenggara negara memiliki moralitas,
semangat, serta sikap mental yang mencerminkan kebaikan yang mana nantinya menjadi
panutan bagi warganya.

MEDIA PEMBELAJARAN
Untuk mendukung proses pembelajaran pada mata kuliah ini maka diperlukan media
pembelajaran yang interaktif. Adapun media pembelajaran yang digunakan pada tatap muka
ini berkaitan dengan materi Politik dan Strategi Nasional adalah buku ajar mata kuliah
pendidikan Kewarganegaraan untuk perguruan tinggi, modul, dan slide power point.

JUDUL
Politik dan Strategi Nasional

TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


Dengan mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan mampu untuk:
1. Menjelaskan latar belakang politik dan strategi nasional
2. Peka terhadap permasalahan politik yang ada di lingkungannya yang terkait dengan
strategi nasional
3. Tanggap terhadap berbagai akibat dari permasalahan politik yang dapat
mengganggu eksistensi Negara
4. Memecahkan permasalahan politik, strategi nasional dan geopolitik
5. Menghubungkan strategi raya dengan strategi nasional
6. Menganalisis wujud polnas dan stranas di Indonesia
7. Menganalisis berbagai permasalahan postrahankam
8. Mengambil keputusan kolektif sebagai rekomendai terkait dengan polstrahankam.
URAIAN MATERI
A. Pengertian Politik Strategi
Kata politik berasal dari bahasa Yunani yaitu Politeia, Polis berarti kesatuan
masyarakat yang mengurus diri sendiri/ berdiri sendiri (negara), sedangkan teia berarti
urusan. Dari segi kepentingan penggunaan, kata politik menpunyai arti yang berbeda-beda.
Untuk lebih memberikan pengertian arti politi disampaikan beberapa arti politik dari segi
kepentingan penggunaan, yaitu:

a. Dalam arti kepentingan umum (politics)


Politik dalam arti kepentingan umum adalah segala usaha untuk kepentingan umum,
baik yang berada dibawah kekuasaan negara di pusat maupun di daerah.

b. Dalam arti kebijaksanaan (policy)


Politik adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang dianggap lebih
menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita/keinginan atau keadaan yang kita kehendaki.
Jadi politik adalah tindakan dari suatu kelompok individu mengenai suatu masalah dari
masyarakat atau negara.
Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara,
kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan umum dan distribusi. Strategi berasal dari
bahasa Yunani yaitu strategia yang artinya the art of the general atau seni seorang panglima
yang biasanya digunakan dalam peperangan. Politik nasional adalah suatu kebijakan umum
dan pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. Strategi
nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan
yang ditetapkan oleh politik nasional. Strategi nasional disusun untuk melaksanakan politik
nasional, misalnya strategi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

B. Dasar Pemikiran Penyusunan Politik Dan Strategi Nasional


Landasan pemikiran dalam manajemen nasional sangat penting sebagai kerangka
acuan dalam penyusunan poitik strategi nasional, karena didalamnya terkandung dasar
negara, cita-cita nasional dan konsep strategi bangsa Indonesia, penyusunan politik dan
strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sistem
manajemen nasional yang berlandaskan ideologi pancasila, UUD 1945, wawasan nusantara
dan ketahanan nasional.

C. Penyusunan Politik dan Strategi Nasional


Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan
sistem kenegaraan menurut UUD 1945. sejak tahun 1985 telah berkembang pendapat yang
menyatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga-lembaga yang tersebut dalam UUD
1945 merupakan “suprastruktur politik”. Lembaga-lembaga tersebut adalah majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan perwakilan rakyat (DPR), Badan pemariksa
Keuangan (BPK) dan MA. Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut
sebagai “infrastruktur politik” yang mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat
seperti partai politik, organisasi kemasyarkatan, media massa, kelompok kepentingan
(interst group) dan kelompok penekan (presser group), suprastruktur dan infrastruktur politik
harus dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang.
Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional ditingkat supra struktur poltik
diatur oleh presiden. Dalam melaksankan tugas ini, presiden dibantu oleh berbagai lembaga
tinggi negara lainnya serta dewan-dewan yang merupakan badan koordinasi seperti Dewan
stabilitas Ekonomi nasional, Dewan penerbangan dan antariksan nasional RI, deawn
maritime, dewan otonomi daerah dan dewan stabilitas politik dan kamanan.
Sedangkan proses penyusunan politik dan strategi nasional ditingkat suprastruktur
politik dilakukan setelah presiden menerima GBHN. Selanjutnya persiden menyusun
program kabinet dan memilih menteri-menteri yang kan melaksanakan program-program
tersebut. Program cabinet dapat dipandang sebagai dokumen resmi yang memuat politik
nasional yang digariskan oleh presiden. Strategi nasional dilaksanakan oleh para menteri
dan pimpinan lembaga pemerintah non departemen berdasarkan petunjuk presiden. Yang
dilaksanakan oleh presiden sesungguhnya merupakan politik dan strategi nasional yang
bersifat pelaksanaan. Di dalamnya sudah tercantum program-program yang lebih konkret
yang disebut sasaran nasional.
Proses politik dan strategi nasional pada infrastruktur politik merupakan sasaran
yang akan dicapai oleh rakyat Indonesia. Sesuai dengan kebijakan politik nasional,
penyelenggara negara harus mengambil langkah-langkah pembinaan terhadap semua
lapisan masyarakat denga mencantumkan sasarn sektoralnya.
Melalui pranata-pranata politik, masyarakat ikut berpartisipasi dalam kehidupan
politik nasional. Dalam era reformasi saat saat ini masyarakat memiliki peran yang sangat
besar dalam mengontrol jalannya politik dan strategi nasional yang ditetapkan oleh MPR
maupun yang dilaksanakan oleh presiden. Pandangan masyarakat terhadap kehidupan
politik, ekonomi, sosial budaya, maupun bidang Hankam akan selalu berkembang karena:
a. Semakin tingginya kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
b. Semakin terbuka akal dan pikiran untuk memperjuangkan haknya.
c. Semakin meningkat kemampuanuntuk menentukan pilihan dalam pemenuhan
kebutuhan hidup.
d. Semakin meningkat kemampuan untuk mngatasi persoalan seiiring dengan
semakin tingginya tingkat pendidikan yang ditunjang oleh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
e. Semakin kritis dan terbukanya masyarakat terhadap ide baru.

D. Hubungan Politik, Strategi dan Sistem Konstitusional.


Politik adalah dengan kata lain kebijakan (termuat dalam Konstitusi), strategi, cara
mencapai kebijakan yang telah ditetapkan oleh Konstitusi. Jadi ada hubungan atara
ketiganya yaitu bagaimana cara (strategi) mencapai kebijakan (politik) yang di tetapkan/
digariskan oleh konstitusi yang dibuat dan disepakati rakyat dalam mencapai tujuan
bersama (kedaulatan rakyat) Konstitusi aturan dasarnya yang berisi kebijakan-kebijakan
yang harus dicapai. Strategi adalah cara mencapai kebijakan yangg ditetapkan dalam
kontitusi.
Dilihat dari sisi lain terdapat politik strategi nasional dan politik strategi daerah. Politik
dan Strategi dua hal yang berbeda, tetapi terkait, maka Politik strategi nasional dapat
diartikan sebagai suatu rencana yang cermat, terarah dan tepat untuk melaksanakan
kebijakan yang telah ditentukan, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam UUD/
konstitusi agar tercapai tepat sasaran, yang tertuang dlm sistem pemerintahan dan atau
dasar pemerintahan sesuai UUD berlaku secara nasional

E. Sistem Konstitusional
a. Pendahuluan
Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi.
Konstitusi asal “constitute” (France.) “Grondwet” artinya undang-undang suatu negara,
segala ketentuan dan aturan tentang ketatanegaraan suatu negara (undang-undang dasar).
Konstitusional adalah hal-hal yang bersangkutan, sesuai dengan atau diatur oleh konstitusi
suatu negara. Sistem konstitusional adalah sesuatu kebulatan kegiatan yang terorganisir
yang berhubungan dengan bagaimana suatu lembaga negara diatur agar kegiatannya
berjalan harmoni sesuai fungsi dan tugasnya, sebagaimana diatur dalam undang-undang
dasar/konstitusi.
Negara berdasarkan sistem konstitusional kekuasaan setiap lembaga negara diatur/
dibatasi oleh konstitusi (undang-undang dasar). Kekuasaan pemerintahan (legislatif,
eksekutif, dan yudikatif) dibatasi oleh konstitusi yang dibuat atas nama dan oleh rakyat.
Konstitusional merupakan gagasan bahwa pemerintahan terbatas kekuasaannya dibatasi
oleh konstitusi dan tidak dibenarkan bertindak mencampuri wewenang lembaga lain.
b. Beberapa pengertian konstitusi
Konstitusi dengan arti sempit, yaitu sebagai hukum dasar yang tertulis atau UUD.
Konstitusi dengan arti luas yaitu hukum dasar tertulis/UUD dan hukum dasar tidak
tertulis/Konvensi. Konvensi aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan negara, mempunyai sifat merupakan kebiasaan yang berulangkali dalam
praktek penyelenggaraan negara dan tidak bertentangan dengan hukum dasar tertulis,
berjalan sejajar dan diterima oleh rakyat negara serta bersifat melengkapi memungkinkan
sebagai aturan dasar yang tidak terdapat dalam UUD.

Ciri-ciri sistem Konstitusional Negara Indonesia:


1. Kedaulatan tertinggi berada ditangan rakyat, dilakukan menurut UUD
2. Negara adalah negara hukum (Rechts staat) .
3. Anggota MPR dipilih melalui Pemilu.
4. Kekuasaan pemerintahan menurut UUD.
5. Warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum (equality before the law)/
6. Tidak ada diskriminasi politik.
7. HAM diatur dalam konstitusi.

Konstitusi mengandung prinsip-prinsip demokrasi yaitu: Posisi Warga negara sebagai


sumber utama kedaulatan dimana mayoritas berkuasa, hak minoritas terjamin dengan
adanya pembatasan kekuasaan pemerintahan yaitu:
a. Adanya pemisahan wewenang kekuasaan (Trias Politika, Motesquieu)
b. Kontrol dan keseimbangan lembaga-lembaga pemerintahan (hak kontrol DPR)
c. Persamaan proses hukum (procedure before the law)
d. Adanya pemilu sebagai mekanisme peralihan kekuasaan

Ciri khas demokrasi Konstitusional yaitu pemerintahan dibatasi konstitusi adalah


Pemerintahan tunduk pada Rule of Law, Konstitusi Mengatur Dasar dan tujuan Negara,
bentuk negara dan sistem pemerintahan, Lembaga negara hak dan fungsinya, hubungan
antar lembaga negara, Hubungan antar lembaga negara dan warga negara, Hak dan
kewajiban warga negara, Hak dan kewajiban negara terhadap warga negara, sistem/
struktur ketatanegaraan dan hubungan bangsa/negara dengan bangsa/negara lain.
Kekuasaan pemerintahan dibatasi oleh Konstitusi sering diberi nama pemerintahan
berdasarkan konstitusi (Constitutional government). Gagasan ini pernah dirumuskan oleh
Lord Acton, ”manusia adalah sebagai makhluk yang tidak luput dari kelemahan”, dikatakan:
Power tend to corrupt, but absolutely power corrupt absolutely“ Pembatasan atas kekuasaan
pemerintahan negara diselenggarakan dengan membentuk suatu konstitusi tertulis (UUD/
Konstitusi ada yang tertulis dan tidak tertulis (konvensi) yang dengan tegas menjamin hak-
hak asasi manusia sebagai warga negara dan perlu diadakan pembagian kekuasaan,
sehingga kesempatan menyalahgunakan kekuasaan diperkecil yang dibagi kepada
beberapa orang atau badan.

F. Sistem Politik Indonesia dan Ketatanegaraan Indonesia


a. Sistem Politik
Sistem politik adalah suatu proses yang merupakan mekanisme bagaimana suatu
kebijakan di tempuh dalam kehidupan negara agar negara dapat berlanjut dengan damai
aman sesuai konstitusi dengan cara yang damai aman tanpa terjadi kekacauan atau
revolusi. Penggantian pemimpin berjalan teratur sistematis dan sesuai mekanisme
penggantian kepemimpinan nasional. Mekanisme kehidupan bernegara, misalnya
Pemilihan Presiden, pemilihan untuk keanggotaan MPR dan DPR, pembentukan
perundang-undangan.
b. Lingkungan Sistem Politik Indonesia
Salah satu aspek pendekatan sistem adalah penelaahan hubungan pengaruh antara
sistem dengan lingkungannya, David Easton dalam analisa sistem politik salah satu aspek
dari faktor input adalah usaha yang datang dari dua arah, (1) dari lingkungan sistem politik
dan (2) dari dalam sistem itu.
Pengaruh dari dalam lingkungan sistem politik, berupa berbagai sistem dalam
masyarakat yang mendukung sistem politik seperti sistem sosial, sistem personaliti, sistem
biologi, dan sistem ekologi sedangkan dari luar sistem adalah masyarakat yang mendasari
sistem politik seperti sistem politik internasional, sistem ekologi internasional dan sistem
sosial internasional.
Lingkungan sebagai faktor dinamisator SPI dilihat dari 2 aspek:
1. Menurut Deliar Noer Pengaruh aspek ide dari anggota masyarakat artinya bahwa
cita-cita kemasyarakatan mungkin sekali tumbuh dari kepentingan dan pemikiran
manusia (bersumber, atau didasarkan kepada nilai-nilai yang sudah menjadi tradisi
atau pada nilai baru sebagai pengganti nilai tradisi) pula karena pengaruh agama.
2. Menurut Selo Sumardjan; Pengaruh struktur masyarakat contoh revolusi
kemerdekaan, mendorong terjadinya pergeseran posisi anggota mayarakat di dalam
struktur vertikal atau kelas masyarakat Indonesia.

Sistem politik diatur dalam Undang-Undang: UU No.31/2002 tentang Parpol, UU No 7/2017


tentang Pemilu. Mekanisme Kepemimpinan Nasional 5 tahun;
1. Pemilu diadakan 5 tahun sekali sebagai amanat UUD 1945 sesuai UU.
2. Pemilihan anggota MPR/DPR/Presiden/Wapres. secara langsung.
3. MPR/DPR dipilih untuk 5 tahun sekali.
4. Presiden dipilih rakyat utk 5 tahun sekali selanjutnya dapat dipilih utk masa 5 tahun hanya
satu periode. Pemilihan Presiden/wapres dalam satu paket.

Tiga dimensi masyarakat Indonesia, dibedakan dalam pelapisan masyarakat:


Kelas kekuasaan, didorong oleh sofistikasi bersama dg perasaan hidup peguyuban, Kelas
ekonomi, didorong oleh individulisme menumbuhkan kelas ini. Kelas prestis, masyarakat
setempat (community) yang berpusat pada struktur sosial yang umumnya mempertahankan
sistem nilai mendorong pembentukan kelas ini. Ketiga kelas ini berpengaruh terhadap
sistem politik melalui tingkah mereka yang menduduki lapisan atas masing-masing kelas
untuk membela dan memperjuangkan ke pentingan mereka atau kepentingan pihak yang
diwakilinya. (Arbi Sanit, Sistem Politik Indonesia hal.9)

G. Desain politik
Secara mendasar desain diatur sebagai berikut:
1. Upaya konsolidasi politik melalui institusional politik;
a) Dengan harapan agar perubahan politik dari waktu kewaktu dapat berlangsung
secara damai, terbangunnya kesepahaman yang dilandasi keteraturan.
b) Agar hubungan organisasi lembaga-lembaga politik berlangsung secara teratur dan
permanen juga dengan rakyat.
c) Sambil berjalan secara sistematis dapat berlangsung pengembangan partai partai
politik dalam kerangka multipartai sederhana.
d) Mendorong tertib dan akuntabilitas partai politik .
e) Untuk terus menerus berkembang mencapai sistem kepartaian yang efektif dan
akuntabel .

2. Dibangun untuk pengembangan institusionalisasi politik dengan ukuran upayanya:


Pengembangan format dengan norma-norma dalam paket UU bidang bidang politik
mendorong terjadinya koalisi partai-partai politik sebagai koridor untuk pengembangan
kelembagaan politik yang lebih baik. Koalisi parpol didorong untuk mencegah
berkembangnya sistem kepartaian yang ekstrem pluralistik dan menghindari sifat fanatisme
perorangan atau personifikasi politik yang dapat menstimulus konflik horizontal dimana saat
itu belum ada instrumen normatif mengakomodasi tokoh perseorangan/independen yang
berbeda dengan kondisi sekarang (2007, dengan adanya ruang normatif untuk personifikasi
politik dengan lahirnya keputusan MK juli 2007).

3. Penguatan aktualisasi kedaulatan rakyat, dilakukan dengan pengembangan komunikasi


langsung dengan masyarakat secara lebih permanen, yaitu komunikasi berkaitan dengan
kebijakan pemerintah, keberadaan KPU, yang independen, peningkatan kualitas dalam
pengaturan kampanye pemilu (legislatif atau Pilpres peningkatan keterwakilan rakyat melalui
sistem pemilu, persyaratan pemilu, pengawasan dan pemantauan pemilu, peradilan pemilu).

4. Tujuan untuk keberadaan pemerintahan yang efektif dengan dicarikan legitimasi


kekuasaan, struktur,dan fungsi lembaga negara, dorongan untuk menerapkan check and
balance serta integrasi nasional mendorong makin terbangunnya kepercayaan masyarakat
sehingga durasi pemerintahan dapat terbangun selama lima tahun dan meminimalisasi
konflik

H. Tren Sistem Politik


Implementasi desain sistem politik 2019 telah dilaksanakan dengan keberadaan dan
kesetiaan parpol dalam Pemilu 2019 (telah berlangsung pelaksanaan Pemilu Presiden dan
Wapres 17 April 2019, walaupun diwarnai dengan benturan konflik antar pendukung
pasangan calon dan diwarnai dengan gugatan ke Mahkamah Konstitusi, namun akhirnya
KPU menetapkan salah satu pasangan calon yang memenangi persaingan pemilihan
presiden atas dasar keputusan MK, walaupun dianggap pemilu terburuk dengan jumlah
korban meninggal dari penyelenggara pemilu yang mencapai angka diatas 600-an jiwa
namun akhirnya KPU menetapkan salah satu pasangan calon menjadi pemenang pemilu
presiden 2019. Dua ukuran utama desain sistem politik yang lalu yaitu (1) konsolidasi politik
serta (2) institusionalisasi politik, dengan lahirnya UU Parpol dan UU Pemilu jelas terjadi
perubahan.

I. Kestabilan Politik dan Peta Politik


Ketidakstabilan disebabkan belum melembaganya struktur dan prosedur politik yang
mampu memberi tempat kepada masyarakat luas untuk mengambil bagian di dalam proses
politik, ketidak stabilan politik Indonesia akan memperkecil keleluasaan negara untuk
mengadakan perbaikan-perbaikan ekonomi,sosial dan politik. di dalam sejarahnya contoh
adalah orde baru mengambil langkah menegakkan kestabilan politik.

Tiga variabel penentu kestabilan politik

Ekonomi

politik Stabilitas Partisipasi


politik
Kestabilan politik dalam suasana partisipasi politik
politik yang tinggi dapat diperoleh sekiranya
partisipasi tersebut diimbangi oleh perkembangan politik dalam arti bahwa masyarakat yang
ingin mengambil bagian dalam proses diberi kesempatan melalui lembaga-lembaga politik
yang diperkembangkan sesuai dengan pertumbuhan kekuatan-kekuatan politik yang terjadi
didalam masyarakat.

Partisipasi berjalan baik, tidak menimbulkan kegoncangan, bila semua pihak yang
memainkan peranan politik sama-sama terikat pada aturan permainan yang sudah
melembaga. Bila saluran partisipasi tidak tersedia, (berupa parpol, bebagai organisasi),
kesempatan untuk memainkan peranan berbagai peranan politik dan tidak terdapat
persesuaian paham mengenai aturan permainan di antara pemegang peranan politik, maka
partisipasi di dalam suasana itu akan tersalur melalui cara-cara yangg sering
menggoncangkan kestabilan politik.

J. Sistem Kepartaian
One Party System
Two Party System
Simple Multy Party System
Complex Multy Party System
Contoh:
a. Rusia dan RRC (partai Komunis)
b. Amerika (Partai Demokrat dan Republik)
c. Indonesia (38 partai tahun 2008)

K. Dua pendekatan sistem kepartaian


Pendekatan 1
a) Partai sebagai unit-unit dan sebagai satu kesatuan yang terlepas dari kesatuan-
kesatuan lain (Numerik).
b) Dilihat dari pola perilaku dan interaksi antar sejumlah partai dalam suatu sistem
politik, (Maurice Duverger 1950-an)
Pendekatan 2.
a) Pluralisme sederhana, b. pluralisme moderat, dan c. pluralisme ekstrem. (teori yang
dikembangkan Giovani Sartori (1976)

L. Parpol peserta pemilu


A. Pemilu tahun 1955 172 Parpol, 4 Parpol besar Pemenang :
1. PNI 22,3 %, 2. Masyumi 20,9 %, 3. NU 18,2 % dan 4. PKI 15,4 %.
B. Pemilu 1971 = 10 parpol:
1. Partai Katolik, 2. PSII, 3. NU, 4. Parmusi. 5. Golkar, 6. Partai Kristen Ind (Parki), 7.
Partai Musyawarah Rakyat Banyak (PMRB), 8. PNI, 9. Partai Islam Perti, dan 10.
IPKI.
C. Pemilu 1977,1982,1987,1992,1997, ada 3 parpol: 1. PPP, 2. Golkar. dan 3. PDI.
D. Pemilu 1999 = 48 Parpol.
E. Pemilu 2004 = 24 Parpol.
F. Pemilu 2009 = 44 Parpol.
G. Pemilu 2014 = 12 Parpol.
H. Pemilu 2019 = 16 Parpol.

M. Politik Pembangunan Nasional Dan Manajemen Nasional


Politik merupakan cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tujuan politik bangsa Indonesia telah tercantum dalam pembukaan UUD 1945, yaitu
melindungi segenap seluruh bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksankan
ketertiban dunia berdasrkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dengan
demikian politik pembangunan harus berpedoman kepada pembukaan UUD 1945.
Politik pembangunan sebagai pedoman dalam pembangunan nasional memerlukan
kepaduan tata nilai, struktur, dan proses. Keterpaduan tersebut merupakan himpunan usaha
untuk mencapai efisiensi, daya guna, dan hasil guna sebesar mungkin dalam penggunaan
sumber dana dan daya nasional guna mewujudkan tujuan nasional. Karena itu, kita
memerlukan sistem manajemen nasional berfungsi memadukan penyelenggaraan siklus
kegiatan perumusan, pelaksanaan, dan pengendalian pelaksanaan kebijaksanaan. Sistem
manajemen nasional memadukan seluruh upaya manajerial yang melibatkan pengambilan
keputusan berkewenangan dalam rangka penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara untuk mewujudkan ketertiban nasional sosial, politik, dan administrasi.
a. Makna Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global.
Pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa bangsa dan nilai luhur yang universal
untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju,
serta kukuh kekuatan moral dan etikanya. Tujuan pembangunan itu sendiri adalah sebagai
usaha untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia. Dan pelaksanaannya
bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab
seluruh rakyat Indonesia. Maksudnya setiap warga negara Indonesia harus ikut serta dan
berperan dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan profesi dan kemampuan
masing-masing.
Keikutsertaan setiap warga negara dalam pembangunan nasional dapat dilakukan
dengan berbagai cara, seperti mengikuti program wajib belajar, membayar pajak,
melestarikan lingkungan hidup, mentaati segala peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku, mejaga ketertiban dan keamanan, dan sebagainya. Pembangunan nasional
mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah maupun bathiniah yang selaras, serasi, dan
seimbang. Itulah sebabnya pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan manusia
dan masyarakat Indonesia yang seutuhnya, yakni sejahtera lahir dan bathin.
Pembangunan yang bersifat lahiriah dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan hajat
hidup fisik manusia, misalnya sandang, pangan, perumahan, pabrik, gedung, perkantoran,
pengairan, sarana dan prasarana transportasi dan olahraga, dan sebagainya. Sedangkan
contoh pembangunan yang bersifat bathiniah adalah pembangunan sarana dan prasarana
ibadah, pendidikan, rekreasi, hiburan, kesehatan, dan sebagainya. Untuk mengetahui
proses pembangunan nasional itu berlangsung, kita harus memahami manajemen nasional
yang terangkai dalam sistem.
b. Visi Misi Pembangunan Nasional (RPJMN) Tahun 2019-2014
Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18
Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM Nasional)
Tahun 2020-2024. Hal ini dengan pertimbangan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 19
ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. “Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-
2024, yang selanjutnya disebut RPJM Nasional, adalah dokumen perencanaan
pembangunan nasional untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2020 sampai
dengan tahun 2024,” bunyi Pasal 1 ayat 1 Perpres tersebut dikutip dari laman Setkab, Jumat
(14/2/2020). RPJM Nasional merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Presiden
hasil Pemilihan Umum tahun 2019.
“RPJM Nasional memuat strategi pembangunan nasional, kebijakan umum, Proyek
Prioritas Strategis, program Kementerian/Lembaga dan lintas
Kementerian/Lembaga, arah pembangunan kewilayahan dan lintas kewilayahan,
Prioritas Pembangunan, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran
perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana
kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat
indikatif,” bunyi Pasal 2 ayat 2 Perpres tersebut.

Menurut Perpres ini, RPJM Nasional berfungsi sebagai:


a. Pedoman bagi Kementerian/Lembaga dalam menyusun Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga,
b. Bahan penyusunan dan penyesuaian RPJM Daerah dengan memperhatikan tugas
dan fungsi pemerintah daerah dalam mencapai sasaran Nasional yang termuat
dalam RPJM Nasional,
c. Pedoman Pemerintah dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah,
d. Acuan dasar dalam pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RPJM Nasional.

“RPJM Nasional dapat menjadi acuan bagi masyarakat berpartisipasi dalam pelaksanaan
pembangunan nasional,” bunyi Pasal 2 ayat 4. Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah, menurut Perpres ini melaksanakan program dalam RPJM Nasional yang dijabarkan
dalam Rencana Strategis Kementerian/Lembaga dan RPJM Daerah. “Dalam menyusun
Rencana Strategis, Kementerian/Lembaga melakukan konsultasi dan koordinasi dengan
Menteri. Demikian pula dalam menyusun dan/atau menyesuaikan RPJM Daerah,
Pemerintah Daerah dapat melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Menteri,” bunyi
Pasal 3 ayat 2 dan 3 Perpres ini.
Didalam mewujudkan visi dan menjalankan misi pembangunan nasional ditempuh 2 (dua)
strategi pokok pembangunan, yaitu:
1. Strategi penataan kembali Indonesia, yang diarahkan kepada sistem ketatanegaraan
yang dilandasi dengan berdirinya negara kebangsaaan Indonesia, yang meliputi
Pancasila, UUD 1945, tetap tegaknya NKRI dan tetap berkembannya pluralisme dan
keberagaman dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika.
2. Strategi pembangunan Indonesia yang diarahkan untuk membangun Indonesia di
segala bidang yang merupakan perwujudan dari amanat yang tertera jelas dalam
Pembukaan UUD 1945
3. Strategi pembangunan pertama, dimaksudkan untuk mengemba ngkan sistem sosial
politik yang tangguh sehigga sistem dan kelembagaan ketatanegaraan yang
terbangun tahan menghadapi berbagai goncangan segbagai suatu sistem sosial
politik yang berkelanjutan. Strategi ini bermaksud untuk membangun demokrasi yang
dijiwai oleh Pancasila dan Pembuakaan UUD 1945, yaitu demokrasi yang
mengandung elemen tanggung jawab disamping hak.
4. Strategi pembangunan kedua, diarahkan kepada dua sassaran pokok, yaitu
pemenuhan hak dasar rakyat serta penciptaan landasan pembangunan yang kokoh

P. Manajemen Nasional
Manajemen nasional pada dasarnya merupakan sebuah sistem, sehingga lebih tepat
jika kita menggunakan istilah “sistem manajemen nasional” layaknya sebuah sistem,
pembahasannya bersifat konfrehensif-starategis-integral. Orientasinya adalah pada
penemuan dan pengenalan (identifikasi) faktor-faktor strategis secara menyeluruh dan
terpadu. Dengan demikian sistem manajemen nasional dapat menjadi kerangka dasar,
landasan, pedoman, dan sarana bagi perkembangan proses pembelajaran (learning proces)
maupun penyempurnaan fungsi penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat umum
maupun pembangunan.
Sistem manajemen nasional merupakan perpaduan antara nilai, struktur, dan proses
untuk mencapai untuk mencapai kehematan, daya guna, dan daya nasional demi mencapai
tujuan nasional. Proses penyelenggaraan yang serasi dan terpadu meliputi siklus kegiatan
perumusan kebijaksanaan (policy formulation), pelaksanaan kebijaksanaan (policy
implementation), dan penilaian hasil kebijaksanaan (policy evaluation) terhadap berbagai
kebijakan nasional. Secara lebih sederhana, dapat dikatakan bahwa sebuah sistem
sekurang-kurangnya harus dapat menjelaskan unsur, struktur, proses fungsi serta
lingkungan yang mempengaruhinya.

Anda mungkin juga menyukai